cover
Contact Name
Muhammad Isrul
Contact Email
isrulfar@gmail.com
Phone
+628114053811
Journal Mail Official
jurnalpharmaciamw@gmail.com
Editorial Address
Jl. Jend. A.H. Nasution No. G-37, Kambu, Kendari, Sulawesi Tenggara
Location
Kota kendari,
Sulawesi tenggara
INDONESIA
Jurnal Pharmacia Mandala Waluya
ISSN : -     EISSN : 28296850     DOI : https://doi.org/10.54883/jpmw
Core Subject : Health,
Jurnal Pharmacia Mandala Waluya (JPMW) Merupakan Jurnal dengan system Open Journal untuk informasi bidang ilmu farmasi yang memuat kajian tentang ilmu pengetahuan dan teknologi dalam bentuk tulisan ilmiah, studi kepustakaan dan studi empirik. Bidang ruang lingkup naskah yang diterbitkan dalam Jurnal Pharmacia Mandala Waluya (JPMW) antara lain Farmakologi, Teknologi Sediaan Farmasi, Farmakognosi-Fitokimia, Mikrobiologi, Kimia Farmasi, dan Farmasi Klinik-Komunitas.
Articles 61 Documents
Identifikasi Drug Related Problems (DRPs) Pada Pasien Demam Tifoid Di RSUD Kota Kendari Periode Januari-Desember 2020 Nurdian Salam; Asbath Said; Bai Athur Ridwan
Jurnal Pharmacia Mandala Waluya Vol. 1 No. 2 (2022): Jurnal Pharmacia Mandala Waluya
Publisher : Prodi Farmasi Universitas Mandala Waluya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54883/28296850.v1i2.53

Abstract

Drug Related Problems (DRPs) merupakan suatu masalah yang akan terjadi berkaitan dengan terapi obat yang sedang digunakan oleh penderita. Demam Tifoid merupakan infeksi akut yang terjadi pada saluran pencernaan yang disebabkan bakteri oleh Salmonella thypi. Berdasarkan studi pendahuluan di RSUD kota kendari demam tifoid merupakan penyakit dengan tingkat kejadian terbanyak dari 10 penyakit infeksi utama yang setiap tahunnya meningkat prevalensinya. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi kejadian Drug Related Problems (DRPs) berdasarkan kategori overdose, underdose, interaksi obat pada pasien, ada indikasi tidak ada obat, ada obat tidak ada indikasi, ketidakpatuhan pasien, reaksi obat yang tidak diharapkan, pemilihan obat yang tidak tepat pada pasien demam tifoid di RSUD kota kendari periode Januari – Desember 2020. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif non eksperimental obervasi dengan pengambilan data secara retrospektif pada rekam medik penderita demam tifoid yang menjalani pengobatan di RSUD Kota Kendari dengan jumlah sampel sebanyak 20. Dari jumlah keseluruhan sampel yang melakukan pengobatan di RSUD kota kendari pada periode januari-desember 2020. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat DRPs yang terjadi berdasarkan kategori interaksi obat sebanyak (33,33%), DRPs ada obat tidak ada indikasi sebanyak (33,33%), DRPs reaksi obat yang tidak diharapkan sebanyak (33,33%), Sedangkan pada kategori overdose, underdose, ada indikasi tidak ada obat, ketidakpatuhan pasien, pemilihan obat yang tidak tepat tidak ditemukan adanya kasus DRPs. Oleh karena itu perlu adanya peran yang maksimal dari farmasi klinik untuk monitoring dan mengevaluasi penggunaan obat pasien agar tidak terjadinya DRPs.
Formulasi Dan Uji Aktivitas Antioksidan Sediaan Krim Antiaging Minyak Daun Nilam (Pogostemon cablin Benth) Menggunakan Metode ABTS Nur Fadhilah; Wa Ode Yuliastri; La Ode Bariun
Jurnal Pharmacia Mandala Waluya Vol. 2 No. 5 (2023): Jurnal Pharmacia Mandala Waluya
Publisher : Prodi Farmasi Universitas Mandala Waluya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54883/jpmw.v2i5.16

Abstract

Minyak daun nilam (Pogostemon cablin Benth) memiliki senyawa seskuiterpen alkohol konsentrasi tinggi yang dapat berpotensi baik sebagai antioksidan. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui stabilitas fisik dan aktivitas antioksidan krim antiaging minyak daun nilam (Pogostemin cablin Benth). Penelitian ini dilakukan dengan cara membuat sediaan krim yang dibuat dengan tiga variasi formula, dimana  tiap formula memiliki perbedaan konsentasi yaitu formula I (15%), II (20%), dan III (25%) dengan tiga kali replikasi dan menggunakan kontrol positif krim pond’s age miracle dan dilakukan uji evaluasi fisik sediaan dan penentuan aktivitas antioksidan dengan metode ABTS. Analisis data dilakukan dengan pengamatan data kualitatif dan kuantitatif. Hasil pengujian menunjukan bahwa uji evaluasi fisik sediaan krim antiaging minyak daun nilam memenuhi syarat stabilitas fisik yang baik yang meliputi uji organoleptik, uji homogenitas, uji pH, uji tipe krim, uji viskositas, dan cycling test. Hasil penelitian uji stabilitas antioksidan menunjukan nilai IC50 pada formula I sebesar 70.334, formula II 30.804, dan formula III 44.614 ppm, sedangkan vitamin C sebagai pembanding sebesar 27.202 ppm. Dari hasil penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa sediaan krim antiaging minyak daun nilam yang memilik aktivitas antioksidan yang sangat kuat dengan nilai IC50 30.804 ppm  pada formula II dengan konsentrasi 20 %
Uji Aktivitas Hipnotik-Sedatif Ekstrak Daun Kirinyuh (Eupatorium odoratum) Pada Mencit (Mus musculus) Jantan Silviana Hasanuddin; Jumarniati; Citra Dewi
Jurnal Pharmacia Mandala Waluya Vol. 2 No. 4 (2023): Jurnal Pharmacia Mandala Waluya
Publisher : Prodi Farmasi Universitas Mandala Waluya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54883/jpmw.v2i4.20

Abstract

Hipnotik-sedatif merupakan golongan obat pendepresi susunan syaraf pusat (SSP) efek yang diberikan bergantung pada dosis, mulai dari yang ringan, seperti tenang atau kantuk hingga hilangnya kesadaran. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas hipnotik-sedatif pada daun kirinyuh (Eupatorium odoratum),  mengetahui konsentrasi dari ekstrak etanol daun kirinyuh (Eupatorium odoratum) memiliki aktivitas hipnotik-sedatif pada mencit (Mus musculus) jantan. Penelitian ini merupakan penelitian analitik. Pengujian aktivitas hipnotik-sedatif menggunakan metode righting reflex dan rotarod. Penelitian ini menggunakan hewan uji yang berupa mencit (Mus musculus) jantan yang dibagi menjadi 5 kelompok perlakuan. Kelompok ekstrak etanol daun kirinyuh 25 mg/kg BB, 50 mg/kg BB, 75 mg/kg BB, dengan pembanding kontrol positif (diazepam 5 mg/kg bb) dan kontrol negatif (Na.CMC 1%). Parameter yang diamati adalah waktu induksi tidur mencit dengan efek balik tubuh mencit dan waktu jatuh mencit (Mus musculus). Analisis data dilakukan dengan menggunakan One-Way Analysis of Variance (ANOVA) dan dilanjut denga uji LSD.  Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ekstrak daun kirinyuh (Eupatorium odoratum) memiliki nilai signifikan p>0,05 terhadap kontrol negatif. Efek hipnotik-sedatif ditunjukan pada konsentrasi ekstrak 75 mg/kg BB. Dari hasil penelitian menyimpulkan bahwa semakin tinggi konsentrasi ekstrak daun kirinyuh (Eupatorium odoratum) yang diberikan maka semakin cepat efek sedasi yang dihasilkan
Uji Aktivitas Ekstrak Terpurifikasi Kulit Batang Langir (Albizia saponaria) Sebagai Penumbuh Rambut Terhadap Kelinci (Oryctolagus cuniculus) Mariana; Himaniarwati; Firmansyah
Jurnal Pharmacia Mandala Waluya Vol. 2 No. 4 (2023): Jurnal Pharmacia Mandala Waluya
Publisher : Prodi Farmasi Universitas Mandala Waluya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54883/jpmw.v2i4.22

Abstract

Kerontokan rambut mengalami siklus pertumbuhan dan kerontokan yang berbeda pada setiap helainya. Kerontokan rambut dapat berakibat pada kebotakan yang dapat mempengaruhi penampilan. Pengobatan alternatif yang digunakan pada penelitian ini yaitu pemanfaatan tanaman kulit batang langir (Albizia saponaria). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ekstrak terpurifikasi kulit batang langir (Albizia saponaria) mempunyai aktivitas terhadap pertumbuhan rambut kelinci dan untuk mengetahui ekstrak terpurifikasi kulit batang langir (Albizia saponaria) manakah yang mempunyai aktivitas pertumbuhan rambut yang paling baik pada konsentrasi 5%, 10%, 15%, dan 20% dibandingkan dengan minoxidil 5%. Penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan menggunakan rancangan eksperimental sederhana. Sampel diekstraksi dengan metode maserasi menggunakan pelarut etanol 96%. Pengujian aktivitas pertumbuhan rambut hewan uji dibagi menjadi 7 kelompok yaitu kelompok normal, konsentrasi ekstrak 5%, konsentrasi ekstrak 10%, konsentrasi ekstrak 15%, konsentrasi ekstrak 20%, kontrol negatif (Suspensi Na.CMC), dan kontrol positif (Minoxidil). Analisis data dilakukan dengan menggunakan One-Way ANOVA dan dilanjutkan dengan uji LSD. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa ekstrak terpurifikasi kulit batang langir secara signifikan mampu meningkatkan pertumbuhan dengan rata-rata rambut dengan nilai rata-rata bobot rambut kelinci mulai dari paling besar hingga kecil berturut-turut 0,380 gr (Minoksidil/kontrol positif), 0,300 gr (konsentrasi ekstrak 20%), 0,270 gr (konsentrasi ekstrak 15%), 0,230 gr (konsentrasi ekstrak 10%), 0,196 gr (konsentrasi ekstrak 5%), 0,140 gr (Na.CMC/kontrol negatif), 0,133 gr (normal) dengan nilai signifikan uji One-Way Anova p-value<0,05.
Uji Aktivitas Antijamur Ekstrak Etanol Biji Keben (Barringtonia asiatica L.) Terhadap Jamur Malassezia furfur Muhammad Almuizzu Tilu; Jastria Pusmarani; Risky Juliansyah
Jurnal Pharmacia Mandala Waluya Vol. 2 No. 4 (2023): Jurnal Pharmacia Mandala Waluya
Publisher : Prodi Farmasi Universitas Mandala Waluya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54883/jpmw.v2i4.23

Abstract

Perkembangan infeksi jamur di Indonesia cepat terutama karena udara lembab dan tingkat kesehatan yang kurang baik. Salah satu jamur yang dapat menyebabkan penyakit infeksi pada manusia yaitu jamur Malassezia furfur. Biji keben (Barringtonia asiatica L.) merupakan salah satu pilihan dalam memanfaatkan keanekaragaman tumbuhan tradisional di Indonesia yang dapat digunakan sebagai alternatif lain untuk pengobatan infeksi jamur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antijamur ekstrak biji keben (Barringtonia asiatica L.) terhadap pertumbuhan jamur Malassezia furfur dan untuk mengetahui pada konsentrasi berapakah ekstrak biji keben (Barringtonia asiatica L.) yang paling optimal untuk menghambat pertumbuhan jamur Malassezia furfur. Penelitian ini termasuk penelitian eksperimental. Pengujian aktivitas antijamur menggunakan metode difusi agar. Sampel penelitian adalah jamur Malassezia furfur. Ekstrak biji keben dibagi menjadi tiga konsentrasi yaitu 5%, 10%, dan 15% dengan pembanding positif Ketokonazol dan negatif DMSO. Analisis data dilakukan dengan metode One-Way ANOVA dan dilanjutkan dengan uji LSD. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil konsentrasi 15% memiliki aktivitas antijamur paling baik terhadap jamur Malassezia furfur dengan rata-rata zona hambat sebesar 16,22 mm yang hampir mendekati nilai rata-rata zona hambat ketokonazol sebagai kontrol positif sebesar 22,44 mm dibandingkan dengan ekstrak biji keben konsentrasi 5%  dengan rata-rata zona sebesar 10,77 mm, dan konsentrasi 5% dengan rata-rata zona hambat sebesar 12,44.
Formulasi Dan Penentuan Nilai SPF (Sun Protection Factor) Sediaan Gel Spray Ekstrak Etanol Bunga Rosella (Hibiscus sabdariffa L.) Endah Agus Prihandini; Nur Hatidjah Awaliyah Halid; Ari Tjahyadi Rafiuddin
Jurnal Pharmacia Mandala Waluya Vol. 2 No. 5 (2023): Jurnal Pharmacia Mandala Waluya
Publisher : Prodi Farmasi Universitas Mandala Waluya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54883/jpmw.v2i5.26

Abstract

Bunga Rosella (Hibiscus Sabdariffa.L) merupakan tanaman yang mengandung antioksidan yang dapat digunakan sebagai Sun protection factor (SPF). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bahwa esktrak bunga rosella (Hibiscus Sabdariffa.L) dapat dibuat formulasi yang stabil dan memenuhi evaluasi sediaan dan mengetahui bahwa formulasi gel spray SPF (Sun protection factor) ekstrak bunga rosella (Hibiscus Sabdariffa.L), dapat melindungi kulit dari paparan sinar matahari serta radikal bebas. Penelitian ini merupakan penelitian jenis eksperimental, sampel diekstraksi dengan menggunakan metode maserasi menggunakan pelarut etanol 96% dan diperoleh ekstrak kental 245,65 gram. Ekstrak kental diformulasi dalam bentuk sediaan gel spray pada konsentrasi ekstrak 10%, 15%, 20%. Selanjutnya dilakukan evaluasi fisik sediaan meliputi uji organoleptik, uji pH, uji daya sebar lekat, uji viskositas, dan penentuan nilai SPF meggunakan alat spektrofotometri UV-Vis. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa gel spray ekstrak bunga rosella (Hibiscus Sabdariffa.L), memenuhi syarat evaluasi fisik. Gel spray SPF ekstrak bunga rosella dengan konsentrasi 20% memiliki nilai SPF yang lebih tinggi yaitu 5,026 kategori kuat untuk dijadikan sebagai SPF (Sun Protection Factor).
Uji Aktivitas Antihiperurisemia Ekstrak Terpurifikasi Rebung (Schizostachyum brachycladum KURZ) Pada Mencit (Mus musculus) Tri Nuzul Aziza Hasan; Lodes Hadju; Himaniarwati; Dian Rahmaniar Trisnaputri
Jurnal Pharmacia Mandala Waluya Vol. 1 No. 3 (2022): Jurnal Pharmacia Mandala Waluya
Publisher : Prodi Farmasi Universitas Mandala Waluya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54883/28296850.v1i3.64

Abstract

Hiperurisemia merupakan kondisi lebihnya kadar asam urat dalam darah. Untuk mengatasi hal tersebut biasanya dilakukan dengan menggunakan obat-obat sintetik. Namun alternatif lan yang bisa digunakan adalah dengan menggunakan obat dari bahan yang dinilai aman dan terbebas dari efek samping yang merugikan salah satunya yaitu rebung. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas ekstrak terpurifikasi rebung (Schizostachyum brachycladum KURZ) terhadap penurunan kadar asam urat darah mencit (Mus musculus L.). Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen. Sampel yang digunakan adalah rebung yang diekstraksi menggunakan metode maserasi dengan pelarut etanol 96% dan dilanjutkan dengan purifikasi ekstrak untuk memperoleh ekstrak yang murni dengan golongan senyawa yang diinginkan. Pengujian antihiperurisemia pada hewan uji dibagi menjadi 6 kelompok yaitu kelompok normal, kelompok kontrol negatif (Suspensi NaCMC), kelompok kontrol positif (Allopurinol), kelompok ekstrak terpurifikasi dosis 25 mg/kgBB, kelompok ekstrak terpurifikasi dosis 50 mg/kgBB, dan kelompok ekstrak terpurifikasi dosis 100 mg/kgBB. Evaluasi aktivitas antihiperurisemia ekstrak terpurifikasi rebung, pada semua kelompok hewan uji diinjeksikan jus hati ayam sebagai penginduksi asam urat. Analisis data dilakukan dengan menggunakan One-way Analysis of Variance (ANOVA) dan dilanjutkan dengan uji post-hoc LSD. Hasil uji hiperurisemia terhadap mencit yang diinduksikan jus hati ayam menunjukan bahwa ekstrak terpurifikasi rebung (Schizostachyum brachycladum KURZ) secara signifikan mampu menurunkan kadar asam urat darah dibandingkan kontrol negatif (p<0,05) dan hasilnya tidak jauh berbeda dengan kelompok kontrol positif (p>0,05). Penelitian ini dapat disimpulkan bahwa ekstrak terpurifikasi rebung (Schizostachyum brachycladum KURZ) memiliki aktivitas antihiperurisemia dengan dosis efektif 100 mg/kgBB.
Evaluasi rasionalitas penggunaan antibiotik pada pasien ISPA rawat jalan di puskesmas mata kota kendari periode januari-april 2022 Isra Ahlisa Fauziyah; Tasman; Wa Ode Yuliastri
Jurnal Pharmacia Mandala Waluya Vol. 2 No. 4 (2023): Jurnal Pharmacia Mandala Waluya
Publisher : Prodi Farmasi Universitas Mandala Waluya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54883/jpmw.v2i4.28

Abstract

ISPA adalah penyakit saluran pernapasan atas atau bawah yang biasanya menular yang dapat menimbulkan berbagai penyakit dari penyakit tanpa gejala atau infeksi ringan sampai penyakit yang parah dan mematikan serta tergantung pada faktor lingkungannya yang secara umum disebabkan oleh beberapa virus seperti rhinovirus, coronavirus, parainfluenza, respiratorial virus (RSV), adenovirus, influenza, enterovirus dan bocavirus yang baru ditemukan. Tujuan daeri penelitian ini adalah untuk mengetahui kerasionalan penggunaan antibiotik yang meliputi ketetapan indikasi, ketetapan diagnosis, ketetapan pemilihan obat, dan ketetapan dosis pada pasien infeksi saluran pernapasan akut. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif.Penelitian ini merupakan penelitian survei dengan metode retrospektif yaitu penelitian berdasarkan rekam medik pasien pada infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) di Puskesmas Mata Kota Kendari periode januari-april 2022.Diperoleh data seluruh pasien ISPA adalah 342, dengan jumlah sampel minimum menurut hasil perhitungan dari rumus adalah 78 orang yang memenuhi kriteria inklusi.Penelitian ini juga menggunakan metode deskriptif dengan pengambilan data secara retrospektif yaitu data yang diambil setelah peristiwa terjadi atau setelah pelayanan dilakukan.Hasil analisis dinilai berdasarkan beberapa kategori yakni ketepatan indikasi, ketepatan diagnosis, ketepatan pemilihan obat, dan ketepatan dosis obat di kategorikan dengan tepat dan tidak tepat. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penggunaan antibiotik dalam penggobatan ISPA di Puskesmas Mata Kota Kendari periode Januari-April 2022 dari 78 pasien, setelah dikaji kerasionalannya diperoleh hasil tepat indikasi 89,7%, tepat diagnosis 89,7%, tepat pemilihan obat 91,1%, dan tepat dosis 100%
Uji Aktivitas Antifungi Ekstrak Etanol Daun Katuk (Sauropus Androgynus. L) Terhadap Candida Albicans Hasriani H. Japar; Sahidin; La Ode Muhammad Andi Zulbayu; Dian Rahmaniar Trisnaputri
Jurnal Pharmacia Mandala Waluya Vol. 1 No. 3 (2022): Jurnal Pharmacia Mandala Waluya
Publisher : Prodi Farmasi Universitas Mandala Waluya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54883/28296850.v1i3.74

Abstract

Jamur merupakan salah satu penyebab penyakit infeksi terutama di negara-negara beriklim tropis seperti Indonesia. Candida albicans merupakan fungi oportunistik penyebab didiasis, sariawan, lesi pada kulit, vulvovaginitis, kandiduria, gastric ulcer, bahkan dapat menjadi komplikasi kanker. Jamur Candida albicans menimbulkan suatu keadaan yang disebut kandidiasis, yaitu penyakit pada selaput lender, mulut, vagina dan saluran pencernaan. Salah satu jenis tumbuhan yang banyak digunakan oleh masyarakat dan mempunyai peluang potensi untuk dikembangkan oleh para peneliti, yaitu tanaman katuk (Sauropus androgynus. L). penelitian ini bertujuan untuk mengetahui senyawa yang terkandung dalam ekstrak etanol daun katuk (Sauropus androgynus. L) serta untuk menguji aktivitas antifungi dari ektrak etanol daun katuk (Sauropus androgynus. L) terhadap pertumbuhan Candida albicans. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratorium dengan perlakuan variasi konsentrasi ekstrak etanol daun katuk yakni konsentrasi 20%, 40%, 60%, 80%, dan 100%. Ektrak etanol daun katuk didapatkan dari hasil maserasi dengan menggunakan pelarut etanol 96%. Metode yang digunakan adalah metode difusi kertas cakram dan metode sumuran dengan media PDA (Potato Dextrose Agar). Hasil uji aktivitas antijamur ekstrak etanol daun katuk (Sauropus Androgynus. L) tidak menunjukan hasil atau tidak terdapat zona hambat terhadap pertumbuhan jamur Candida Albicans.
Analisis Rasionalitas Penggunaan Obat Antibiotika Pada Pasien ISPA Di Rumah Sakit Langara Kabupaten Konawe Kepulauan Nurmiyati; Tasman; Nikeherpianti Lolok; Wa Ode Ida Fitriah
Jurnal Pharmacia Mandala Waluya Vol. 1 No. 3 (2022): Jurnal Pharmacia Mandala Waluya
Publisher : Prodi Farmasi Universitas Mandala Waluya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54883/28296850.v1i3.87

Abstract

Penggunaan obat yang tidak tepat akan menimbulkan banyak masalah. Masalah-masalah tersebut diantaranya meliputi segi efektivitas, efek samping, interaksi, ekonomi dan penyalahgunaan obat. Penggunaan obat secara rasional adalah apabila pasien menerima pengobatan sesuai kebutuhan klinisnya, dalam dosis yang sesuai dengan kebutuhan, dalam periode waktu yang sesuai dan dengan biaya yang terjangkau oleh kebanyakan masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tentang rasionalitas penggunaan obat antibiotika pada pasien ISPA di Instalasi rawat jalan RS Langara Kabupaten Konawe Kepulauan. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 70 orang, Metode yang digunakan yaitu simple random sampling. Hasil penelitian terhadap 70 pasien terdiagnosis Infeksi Saluran Pernapasan Akut, dengan persentase ketepatan penggunaan antibiotik meliputi 100% ketepatan indikasi dan diagnosis, 65% ketepatan pasien, 13% ketepatan obat, dan 57% ketepatan dosis.