cover
Contact Name
Dadang Juandi
Contact Email
dadang.juandi@upi.edu
Phone
-
Journal Mail Official
sigmadidaktika@upi.edu
Editorial Address
Ruang Publikasi, Lantai 3, Gedung FPMIPA A (JICA), Universitas Pendidikan Indonesia Jl. Dr. Setiabudhi No. 229, Bandung 40154 Jawa Barat - Indonesia.
Location
Kota bandung,
Jawa barat
INDONESIA
SIGMA DIDAKTIKA: Jurnal Pendidikan Matematika
ISSN : 22527435     EISSN : 29873894     DOI : -
Core Subject : Education,
Diterbitkan sejak Juli 2012 oleh Program Studi Pendidikan Matematika - Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam - Universitas Pendidikan Indonesia, bekerja sama dengan Himpunan Peneliti dan Pendidik Matematika Indonesia (HiPPMI). Terbit dua kali setahun pada bulan Januari dan Juli. Dalam satu volume terdapat dua nomor berisi tulisan yang diangkat dari hasil penelitian dan atau pembelajaran dalam bidang pendidikan matematika.
Articles 13 Documents
Search results for , issue "Vol 1, No 2 (2013)" : 13 Documents clear
PENINGKATAN KEMAMPUAN KONEKSI MATEMATIS DAN SELF-EFFICACY SISWA SMP MELALUI PEMBELAJARAN MODEL CORE Puji Nurfauziah; Bana G. Kartasasmita
SIGMA DIDAKTIKA: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 1, No 2 (2013)
Publisher : SIGMA DIDAKTIKA: Jurnal Pendidikan Matematika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/sigmadidaktika.v1i2.49433

Abstract

Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah untuk menelaah perbedaan peningkatan kemampuan koneksi matematis dan self-efficacy siswa yang mendapatkan pembelajaran dengan menggunakan model CORE dan siswa yang mendapatkan pembelajaran dengan pembelajaran konvensional. Desain penelitian ini adalah pretes and postes control group design. Kelas eksperimen memperoleh pembelajaran dengan menggunakan model CORE dan kelas kontrol memperoleh pembelajaran konvensional. Untuk mendapatkan data hasil penelitian digunakan instrumen berupa tes kemampuan koneksi matematis, skala self-efficacy, dan lembar observasi. Populasi penelitian ini adalah siswa MTs. Assa’idiyyah Cipanas-Cianjur dengan sampel penelitian siswa kelas VII MTs. Assa’idiyyah Cipanas-Cianjur Propinsi Jawa Barat. Analisis data dilakukan secara kuantitatif, yaitu terhadap data pretes dan postes kemampuan koneksi matematis dan self-efficacy, sedangkan untuk mengetahui perbedaan peningkatan antara  kedua kelompok sampel menggunakan uji perbedaan rerata. Untuk mengetahui hubungan antara kemampuan koneksi matematis siswa dan self-efficacy menggunakan uji korelasi Pearson product moment. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peningkatan kemampuan koneksi matematis siswa yang memperoleh pembelajaran dengan menggunakan model CORE lebih baik daripada siswa yang memperoleh pembelajaran konvensional, dengan kualifikasi peningkatan kemampuan koneksi matematis siswa yang memperoleh pembelajaran dengan model CORE tergolong ke dalam kualifikasi sedang. Hasil skala self-efficacy menunjukkan bahwa self-efficacy siswa yang memperoleh pembelajaran dengan menggunakan model CORE lebih baik daripada self-efficacy siswa yang memperoleh pembelajaran konvensional, dengan kualifikasi peningkatan self-efficacy siswa yang memperoleh pembelajaran dengan model CORE tergolong ke dalam kualifikasi sedang. Untuk hubungan  antara kemampuan koneksi matematis dan self-efficacy  terdapat korelasi antara kemampuan koneksi matematis siswa dan self-efficacy yang memperoleh pembelajaran dengan menggunakan model CORE. Abstract: The effect this research is subject to be study distinctive mathematical connection ability step-up and self efficacy  student that get learning by use of model CORE and student that get learning with conventional learning. This observational design is pretest and postest control is design's group.  Experiment class get learning by use of model CORE  and conventional learning gaining control class. To get observational result data utilized by instrument as essays mathematical connection ability, scale self efficacy , and observation sheet. This observational population is MTs's student. Assa’ idiyyah Cipanas Cianjur with students observational sample braze VII MTs. Assa’ idiyyah Cipanas Cianjur West Java Province. Analysis is data was done by ala quantitative, which is to pretest's data and postest is mathematical connection ability and self efficacy, meanwhile to know the difference step-up among group second sample utilizes to test distinctive average. To know relationship among mathematical connection ability student and self efficacy utilizing correlation quiz Pearson product moment. Result observationaling to point out that mathematical connection ability step-up student which get learning by use of model CORE better than student that get conventional learning, with qualification mathematical connection ability step-up student which get learning with model CORE comes under into qualification be.  Scale result self efficacy  point out that self efficacy  student that get learning by use of model CORE better than self efficacy  student that get conventional learning, with qualification step-up self efficacy student that get learning with model CORE comes under into qualification be. For relationship among mathematical connection ability and self efficacy available correlation among mathematical connection ability student and self efficacy one that get learning by using model CORE.
PEMBELAJARAN GEOMETRI DENGAN PENDEKATAN INKUIRI BERBANTUAN SOFTWARE CINDERELLA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENALARAN DAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS Topic Offirstson
SIGMA DIDAKTIKA: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 1, No 2 (2013)
Publisher : SIGMA DIDAKTIKA: Jurnal Pendidikan Matematika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/sigmadidaktika.v1i2.49427

Abstract

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan kemampuan penalaran dan pemecahan masalah matematis serta sikap siswa terhadap pembelajaran matematika. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa di salah satu Madrasah Tsanawiyah di Kabupaten Kuningan dan sesuai dengan desain yang digunakan dipilih dua kelas untuk kemudian dijadikan sebagai kelas eksperimen dan kelas kontrol. Kelas eksperimen diberi perlakuan berupa pembelajaran dengan pendekatan inkuiri berbantuan software Cinderella dan kelas kontrol berupa pembelajaran dengan pendekatan konvensional. Instrumen yang digunakan terdiri dari soal tes kemampuan penalaran matematis yaitu penalaran analogi dan generalisasi dan soal tes kemampuan pemecahan masalah matematis serta angket skala sikap siswa. Secara keseluruhan hasil penelitian ini memperoleh kesimpulan bahwa peningkatan kemampuan penalaran dan pemecahan masalah matematis siswa yang pembelajarannya dengan pendekatan inkuiri berbantuan software Cinderella secara signifikan lebih baik jika dibandingkan dengan peningkatan kemampuan penalaran dan pemecahan masalah matematis kelompok siswa yang pembelajarannya dengan pendekatan konvensional. Pada kelompok siswa yang pembelajarannya menggunakan pendekatan inkuiri berbantuan software Cinderella secara umum siswa memberikan tanggapan dan sikap positif terhadap pembelajaran dengan pendekatan inkuiri berbantuan software Cinderella ini Abstract: This study aims to determine the increase in the ability of mathematical reasoning and problem solving and students' attitudes toward learning mathematics. The population in this study were students at one junior secondary school in the Kuningan-West Java and accordance with the design chosen for the two classes was used as experimental class and control class. Experimental class were treated in the form of inquiry approach with Cinderella software-assisted, in control class learning through a conventional approach. The instrument used consisted of a matter of mathematical reasoning ability tests there were analogies and generalizations, about mathematical problem-solving ability test and the student attitude scale questionnaire. Overall these results the conclusion that the increased ability of mathematical reasoning and problem-solving approach to student learning by inquiry Cinderella software-aided significantly better when compared with an increase in the ability of mathematical reasoning and problem-solving groups of students who are learning with the conventional approach. In the group of students who are learning to use inquiry Cinderella software-assisted approach in general students provide feedback and positive attitude towards learning by inquiry Cinderella software-aided approach.
PENGARUH PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN PROSES BERPIKIR REFLEKTIF TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN KONEKSI DAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS SISWA Rahmy Zulmaulida; Wahyudin ,-; Jarnawi Afgani Dahlan
SIGMA DIDAKTIKA: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 1, No 2 (2013)
Publisher : SIGMA DIDAKTIKA: Jurnal Pendidikan Matematika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/sigmadidaktika.v1i2.49439

Abstract

Abstrak: Penelitian ini mengukur tentang kemampuan koneksi dan berpikir kritis matematis. Salah satu alternatif pembelajaran yang memungkinkan dapat meningkatkan kemampuan koneksi dan berpikir kritis matematis adalah pembelajaran menggunakan pendekatan proses berpikir reflektif. Pembelajaran menggunakan pendekatan proses berpikir reflektif adalah pendekatan pembelajaran yang membantu siswa untuk memperoleh pengetahuan baru yang lebih bermakna melalui suatu proses berpikir dengan bantuan seorang guru. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui peningkatan kemampuan koneksi dan berpikir kritis matematis siswa yang memperoleh pembelajaran dengan menggunakan pendekatan proses berpikir reflektif, serta mengetahui pandangan siswa selama pembelajaran. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa SMP N.4 Kota Banda Aceh, sedangkan sampelnya adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 4 Banda Aceh. Dua kelas dipilih secara Purposive Sampling menurut kelas dari seluruh kelas VIII untuk dijadikan kelas kontrol dan kelas eksperimen. Instrumen yang digunakan terdiri dari tes koneksi dan berpikir kritis matematis, angket sikap siswa, lembar observasi dan jurnal siswa. Berdasarkan analisis data menggunakan SPSS 16,0 dan Microsoft Excel 2007, dapat disimpulkan bahwa peningkatan kemampuan koneksi dan berpikir kritis matematis siswa yang memperoleh pembelajaran menggunakan pendekatan proses berpikir reflektif lebih baik daripada kemampuan koneksi dan berpikir kritis matematis siswa yang memperoleh pembelajaran konvensional. Siswa memiliki sikap positif terhadap pelajaran matematika; aktivitas siswa setelah memperoleh pembelajaran menggunakan pendekatan proses berpikir reflektif secara keseluruhan baik. Abstract: This research measured about mathematical critical thinking and connection ability. One of alternative approach that was possible to improve mathematical critical thinking and connection ability was reflective thinking process. This was an approach which helped students to get new valuable knowledge through a thinking process with teacher’s help. The aim of this research was to improve mathematical critical thinking and connection ability of students who were taught by using reflective thinking process and to know how students’ views during teaching process. The population was students of SMPN 4 BNA. Two classes were chosen by using purposive sampling from the whole class VIII included experimental and controlling classes. The instrument used included mathematical critical thinking and connection ability test, questionnaire of students’ behavior, observation sheets, and students’ journals. Based on data analysis using SPSS 16, 0 and Microsoft excel 2007, it could be concluded that the improvement of mathematical critical thinking and connection ability of students who were taught by using reflective thinking process as teaching approach was better than that of who were taught by using conventional method. Students had positive behaviors toward mathematics subject. Students’ activities after getting reflective thinking process were good at all.
MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN DAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA SMK MELALUI PENDEKATAN KONTEKSTUAL DAN STRATEGI FORMULATE-SHARE-LISTEN-CREATE (FSLC) Dian Anggraeni; Utari Sumarmo; Kusnandi ,-
SIGMA DIDAKTIKA: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 1, No 2 (2013)
Publisher : SIGMA DIDAKTIKA: Jurnal Pendidikan Matematika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/sigmadidaktika.v1i2.49435

Abstract

Abstrak Makalah ini melaporkan temuan satu eksperimen dengan disain pretest-postest dengan kelompok kontrol dan menerapkan pendekatan kontekstual dan strategi formulate-share-listen-create (FSLC). Untuk menelaah kemampuan pemahaman dan komunikasi matematik siswa SMK. Subyek penelitian ini adalah  80 siswa dari SMK program keahlian pemasaran di  Bandung. Instrumen penelitian terdiri dari tes kemampuan pemahaman dan komunikasi matematis serta disposisi matematis. Berdasarkan analisis data menggunakan SPSS 16.0 dan Microsoft Excel 2010, penelitian menemukan: Pencapaian dan peningkatan kemampuan pemahaman dan komunikasi matematis siswa yang memperoleh pendekatan kontekstual dan strategi formulate-share-listen-create (FSLC) lebih baik daripada Pencapaian dan peningkatan kemampuan siswa kelas konvensional.  Penelitian juga menemukan adanya asosiasi sedang antara kemampuan pemahaman dan komunikasi matematis, dan siswa pada kelas pendekatan kontekstual dan strategi formulate-share-listen-create (FSLC) menunjukkan disposisi matematis yang positif. Abstract This paper reports the findings from an experimental prettest-posttest control group design by using contextual approach and formulate-share-listen-create (FSLC) strategy to investigate students’ mathematical understanding and communication abilities.The study involved  80 grade-11 students of SMK of marketing field program in Bandung. The instrumens of this study are mathematical undestanding test, mathematical communication test, and mathematical disposistion scale. By using SPSS 16.0 and Microsoft Excel 2010, the study found the  contextual approach and formulate-share-listen-create (FSLC) strategy  was able to improve students’ mathematical understanding and mathematical communication abilities better than that of conventional approach. In general students’ mathematical understanding and communication abilities were classified as mediocore. Furthermore, the study found there is medium association between mathematical understanding and mathematical communication abilities, and students performed positive disposition on mathematics.
PENERAPAN AKTIVITAS QUICK ON THE DRAW DALAM TATANAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENALARAN DAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA Hayatun Nufus; Tatang Herman; Dadang Juandi
SIGMA DIDAKTIKA: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 1, No 2 (2013)
Publisher : SIGMA DIDAKTIKA: Jurnal Pendidikan Matematika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/sigmadidaktika.v1i2.45236

Abstract

Abstrak: Penelitian ini mengkaji peningkatan kemampuan penalaran dan komunikasi matematis antara siswa yang mendapatkan pembelajaran dengan penerapan aktivitas quick on the draw dalam tatanan pembelajaran kooperatif (eksperimen) dengan siswa yang mendapat pembelajaran konvensional (kontrol) secara keseluruhan maupun perlevel sekolah serta sikap positif siswa terhadap matematika, model pembelajaran, dan soal penalaran dan komunikasi. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh siswa SMP kelas VII di Pekanbaru pada tahun ajaran 2011/2012 dan dengan subjek penelitian adalah tiga SMP yang mewakili sekolah level tinggi, sedang, dan rendah dengan teknik pengambilan sampel stratified dan purposive sampling serta menggunakan metode kuasi eksperimen desain pretest-posttest kelompok tanpa acak. Temuan penelitian adalah: (1) peningkatan kemampuan penalaran dan komunikasi matematis siswa kelas eksperimen lebih baik daripada kelas kontrol untuk sekolah level sedang dan kelas kontrol lebih baik daripada kelas eksperimen untuk sekolah level tinggi, rendah, serta secara keseluruhan; dan (2) Siswa memiliki sikap yang positif terhadap matematika, pembelajaran, dan soal-soal penalaran dan komunikasi matematis.Abstract: This research study improvement of mathematical reasoning and communication between students who received learning by the application of the activity of quick on the draw in order of learning cooperative (experiment) with students who gets learning conventional (control) as a whole and perlevel school and positive attitude towards mathematics, learning model, and matter of mathematical reasoning and communication. The population on this research is all the students of Junior High School grade VII in Pekanbaru during the academic year 2011/2012 and with the subject of study are three Junior High School representing a level of high, medium and low with stratified dan purposive sampling technique using quasi experimental with design pretest-posttest group without random. The findings research are: (1) increasing the ability of mathematical reasoning and communication students experiment classroom better than control classroom for medium level and a control classroom better than experiment classroom in low level, and as a whole; and (2) students have a positive attitude towards mathematics, learning model, and matter of mathematical reasoning and communication.
MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP DAN KONEKSI MATEMATIS SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DISERTAI TUGAS BENTUK SUPERITEM Tedi Ruhyadi; Bana G. Kartasasmita; Elah Nurlaelah
SIGMA DIDAKTIKA: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 1, No 2 (2013)
Publisher : SIGMA DIDAKTIKA: Jurnal Pendidikan Matematika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/sigmadidaktika.v1i2.49428

Abstract

Abstrak: Penelitian ini menelaah perbandingan, antara kemampuan pemahaman konsep dan koneksi matematis siswa, pada pembelajaran kooperatif tipe STAD disertai tugas bentuk superitem (SSI) dengan pembelajaran biasa (konvensional). Kuasi eksperimen, dengan desain kelompok kontrol non ekuivalen, melibatkan 80 siswa pada salah satu Sekolah Menengah Pertama di Subang. Analisis stattistik yang dilakukan menggunakan uji-t pihak kanan dan gain ternormalisasi. Hasil peneltian, menunjukkan bahwa kemampuan pemahaman konsep dan koneksi matematis siswa pada kelas SSI, lebih baik dibanding kelas konvensional. Ditinjau dari hasil analisis gain ternormalisasi, peningkatan  kemampuan pemahaman konsep dan koneksi matematis siswa kelas SSI lebih baik dibanding kelas konvensional. Abstract: This research analyze comparison between ability of students mathematical concept understanding and cennection, at study of STAD co-operative learning accompanied by superitem form duty (SSI) with ordinary study ( conventional). Quasi experiment non-equivalent control group design consisted of 80 students from high school in West Java. The data were analyzed using t-test ( ). The result showed that students mathematical concept understanding and cenection in the STAD co-operative learning accompanied by superitem form duty (SSI) were better than the conventional learning-class.
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GENERATIF (GENERATIVE LEARNING) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENALARAN DAN KONEKSI MATEMATIS SISWA SMP Eva Dwi Minarti
SIGMA DIDAKTIKA: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 1, No 2 (2013)
Publisher : SIGMA DIDAKTIKA: Jurnal Pendidikan Matematika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/sigmadidaktika.v1i2.49438

Abstract

Abstrak: Eva Dwi Minarti (2012). Penerapan Pembelajaran Generatif (Generative Learning) untuk Meningkatkan Kemampuan Penalaran dan Koneksi Matematis Siswa SMP. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan peningkatan kemampuan penalaran dan koneksi matematis antara siswa yang memperoleh pembelajaran matematika melalui model pembelajaran generatif dan pembelajaran konvensional, serta untuk mengetahui peningkatan kemampuan penalaran dan koneksi matematis ditinjau dari tingkat kemampuan siswa (tinggi, sedang, rendah) pada siswa yang mendapatkan pembelajaran dengan model pembelajaran generatif. Penelitian ini merupakan studi eksperimen dengan desain penelitian berbentuk kelompok kontrol pretes-postes. Sampel adalah 67 siswa kelas VII yang berasal dari dua kelas pada salah satu SMP negeri level menengah di Kota Bandung. Kedua kelas diberikan pretes dan postes penalaran dan koneksi matematis. Kelas eksperimen diberikan angket berupa skala sikap siswa terhadap matematika, pembelajaran dengan model pembelajaran generatif dan soal-soal yang diberikan. Hasil penelitian menunjukan bahwa peningkatan kemampuan penalaran dan koneksi matematis siswa yang belajar dengan model pembelajaran generatif  lebih baik daripada siswa yang belajar dengan konvensional. Terdapat perbedaan peningkatan kemampuan penalaran dan koneksi matematis antara  siswa yang tingkat kemampuannya tinggi dengan siswa yang tingkat kemampuannya sedang, juga antara  siswa yang tingkat kemampuannya tinggi dan siswa yang tingkat kemampuannya rendah, dan terdapat perbedaan peningkatan kemampuan penalaran matematis antara siswa yang tingkat kemampuannya sedang dan siswa yang tingkat kemampuannya rendah, tetapi tidak terdapat perbedaan kemampuan koneksi matematis antara siswa yang tingkat kemampuannya sedang dan tingkat kemampuannya rendah. Siswa memiliki sikap positif terhadap matematika, pembelajaran dengan model pembelajaran generatif dan soal-soal serta materi yang diberikan. Abstract : Eva Dwi Minarti (2012). Implementation of Generative Learning in Improving Students’ Mathematical Reasoning and Connection Ability in Junior High School. The research purposed  to analyze the enhancement differences of mathematical reasoning and connection ability between students who receiving mathematics learning through generative learning and conventional learning model. Futhermore,   this research analyzed the enhancement differences of  mathematical reasoning and connection ability in terms of student ability levels (high, medium, low) on students who receiving mathematics learning through generative learning model. This research is an experimental study which the design is control group pretest-posttest. There were 67 samples from eighth grade that derived from two classes at one of the intermediate level junior high school in Bandung. The students in Experiment’s class were given questionnaire which questions are about students' attitudes toward mathematics, learned through generative learning model, and the problems were given. The result showed that the enhancement differences of mathematical reasoning and connection ability at the class which were studied by generative learning model is better that the class which were studied conventional learning. The result also showed for students who receiving mathematics learning through generative learning model, there were the enhancement differences of mathematical reasoning and connection ability between high-ability students  and middle-ability student, also between high-ability students and low-ability students and there were the enhancement differences of mathematical reasoning between middle-ability students and low-ability students but there were not the enhancement differences of mathematical connection for middle-ability students and low-ability students.  Students have positive attitudes toward mathematics, learned through generative learning model and the problems were given.
PENINGKATAN KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS DAN SELF-ESTEEM SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN ARIAS Septia Wahyuni; Siti Fatimah
SIGMA DIDAKTIKA: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 1, No 2 (2013)
Publisher : SIGMA DIDAKTIKA: Jurnal Pendidikan Matematika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/sigmadidaktika.v1i2.49436

Abstract

Abstrak: Penelitian ini dilakukan atas dasar pentingnya kemampuan representasi matematis dan self esteem untuk dimiliki oleh siswa dalam pembelajaran matematika, akan tetapi fakta di lapangan menyatakan kemampuan representasi matematis dan self esteem siswa dalam matematika masih rendah. Penelitian ini bertujuan untuk menelaah peningkatan kemampuan representasi matematis dan peningkatan self esteem siswa dalam matematika yang memperoleh model pembelajaran ARIAS dan siswa yang memperoleh pembelajaran konvensional, serta hubungan antara kemampuan representasi matematis dan self esteem siswa. Jenis penelitian merupakan kuasi eksperimen dengan desain kelompok kontrol non ekuivalen pretes dan postes. Populasi penelitian ini yaitu siswa SMP dengan sampel penelitian siswa SMP kelas VIII SMP Negeri 1 Takengon dengan memilih dua kelas yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. Data penelitian diperoleh melalui pemberian tes kemampuan representasi matematis, angket self esteem dan lembar observasi. Analisis data peningkatan kemampuan representasi matematis menggunakan uji-t. Data self esteem ditransformasi dengan menggunakan rumus MSI (Method of Successive Interval), agar data self esteem dalam bentuk ordinal diubah dalam bentuk interval. Peningkatan self esteem menggunakan uji-t’, karena varians self esteem tidak homogen. Karena data self esteem sudah diubah ke dalam bentuk interval maka dapat ditentukan hubungan representasi matematis dan self esteem siswa dengan menggunakan uji Correlation Product Moment Pearson. Hasil penelitian menunjukkan model pembelajaran ARIAS dapat meningkatkan kemampuan representasi matematis dan self esteem dalam matematika. Peningkatan kemampuan representasi matematis dan self esteem berada pada kategori sedang. Terdapat hubungan antara kemampuan representasi matematis dan self esteem siswa dalam matematika. Abstract: This research was conducted because of the importance of students’ mathematical representation and self esteem in mathematics, but in fact, students’ mathematical representation and self esteem in mathematics was still low. This research aimed to comprehend the improvement of students’ mathematical representation and self esteem ability in mathematics who were taught by using arias teaching model and students who were taught by using conventional method, and also the relationship between students’ mathematical representation and self esteem. This was a quasi experimental research with non equivalent pretest and posttest control group. The population of this research was SMP students with students of two classes of the eighth grade of SMPN 1 Takengon including experiment and control classes as the research samples. The data was got through test of mathematical representation, self esteem questionnaires, and observation sheets. The data of self esteem was transformed by using MSI (Method of Successive Interval) formula, so that the data in the form of ordinal could be changed into interval form. The improvement of self esteem used t-test because the variant of it was not homogenous. Since the data of self esteem had been changed to interval form, so that the relationship between students’ mathematical representation and self esteem could be determined by using Correlation Product Moment Pearson. Research result showed that ARIAS teaching model could improve the ability of mathematical representation and self esteem in mathematics. The improvement of mathematical representation and self esteem was in medium category. There was a correlation between students’ mathematical representation and self esteem in mathematics.
MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF DAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA SMP MELALUI PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN OPEN-ENDED Usep Kosasih; Tatang Mulyana
SIGMA DIDAKTIKA: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 1, No 2 (2013)
Publisher : SIGMA DIDAKTIKA: Jurnal Pendidikan Matematika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/sigmadidaktika.v1i2.49429

Abstract

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk menelaah peningkatan kemampuan berpikir kreatif dan komunikasi matematis siswa yang mendapatkan pembelajaran dengan pendekatan open-ended dan konvensional, interaksi antara pembelajaran yang digunakan dengan kategori kemampuan siswa dalam hal kemampuan berpikir kreatif dan komunikasi matematis siswa, serta sikap siswa terhadap pembelajaran dengan pendekatan open-ended. Desain penelitian ini adalah kuasi eksperimen dengan kelas kontrol tes awal dan tes akhir. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa SMP Negeri 1 Baleendah dengan sampel penelitian siswa kelas VII sebanyak dua kelas yang dipilih secara purposif. Kelas eksperimen memperoleh pembelajaran dengan pendekatan open-ended dan kelas kontrol memperoleh pembelajaran konvensional. Untuk mendapatkan data hasil penelitian digunakan instrumen berupa tes kemampuan berpikir kreatif dan komunikasi matematis, dan skala sikap siswa. Analisis data dilakukan secara kuantitatif dan kualitatif. Analisis kuantitatif dilakukan terhadap data tes awal dan gain ternormalisasi kemampuan berpikir kreatif dan komunikasi matematis, serta terhadap data tes kedua kelas dilakukan uji perbedaan rerata antara dua populasi dan ANOVA dua jalur. Analisis kualitatif dilakukan untuk menelaah sikap siswa terhadap pembelajaran dengan pendekatan open-ended. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peningkatan kemampuan berpikir kreatif dan komunikasi matematis siswa yang mendapatkan pembelajaran dengan pendekatan open-ended lebih baik daripada siswa yang mendapatkan pembelajaran konvensional, terdapat suatu interaksi antara pembelajaran yang digunakan dengan kategori kemampuan (tinggi, sedang, dan rendah) siswa dalam hal kemampuan berpikir kreatif dan komunikasi matematis, secara umum siswa bersikap positf terhadap pembelajaran dengan pendekatan open-ended. Abstract: This study aims to examine the enhancement of creative thinking and communication skills of students who have learning mathematical open-ended approach and conventional, the interaction between the learning ability of students to use the categories in terms of creative thinking skills and mathematical communication students, and students' attitudes toward open-ended learning approach. The study design was quasi experimental with the initial test and control final test. The study population was all students one of the first secondary school in Bandung regency. Two classes was chosen as the study sample. Obtain experimental class learning with open-ended approach and gain control of a class of conventional learning. To obtain research data used in the form of the test instrument the ability to think creatively and mathematical communication, and student attitude questionnaire. Data analysis was carried out quantitatively and qualitatively. Quantitative analysis performed on the initial test data, and the normalized gain the ability to think creatively and mathematical communication, as well as to both classes of test data performed the mean difference test between the two populations and two-ways ANOVA. Qualitative analysis performed to examine students' attitudes toward learning with open-ended approach. The results showed that an increase in creative thinking and communication skills students gain mathematical learning with open-ended approach is better than students who received conventional learning, there is an interaction between the learning ability that is used by category (high, medium, and low) in terms of student creative thinking skills and mathematical communication, the general attitude of students towards learning positf with open-ended approach.
PENERAPAN PENDEKATAN PENDIDIKAN MATEMATIKA REALISTIK SECARA BERKELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS DAN SELF CONFIDENCE SISWA SMP Nelly Fitriani; Yaya S. Kusumah; Siti Fatimah
SIGMA DIDAKTIKA: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 1, No 2 (2013)
Publisher : SIGMA DIDAKTIKA: Jurnal Pendidikan Matematika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/sigmadidaktika.v1i2.49437

Abstract

Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan dan menelaah peningkatan  kemampuan pemecahan masalah matematis dan juga self confidence siswa SMP setelah mendapatkan pembelajaran dengan pendekatan PMR secara Berkelompok. Jenis penelitian ini merupakan kuasi eksperimen dengan desain kelompok kontrol non ekuivalen. Kelompok eksperimen memperoleh pembelajaran dengan pendekatan PMR secara Berkelompok dan kelompok kontrol memperoleh pembelajaran konvensional. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 3 Ngamprah. Adapun yang di jadikan sampel dalam penelitian ini di pilih sebanyak 2 kelas dari delapan kelas yang ada. Kedua kelas diberikan pretes, kemudian pembelajaran dengan menggunakan pendekatan PMR secara Berkelompok diberikan pada kelas eksperimen dan pembelajaran konvensional pada kelas kontrol serta postes. Data penelitian diperoleh melalui pemberian tes kemampuan pemecahan masalah matematis, angket self confidence dan pedoman observasi. Pengolahan data peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematis menggunakan uji-t, data skala angket self confidence menggunakan uji Mann-Whitney, dan data hubungan antara kemampuan pemecahan masalah dengan self confidence menggunakan korelasi Product Moment Pearson. Data self confidence ditransformasi dengan menggunakan MSI (Method of Successive Interval). Hasil penelitian menunjukkan peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematis dan self confidence siswa yang memperoleh pembelajaran dengan menggunakan pendekatan PMR secara Berkelompok lebih baik daripada siswa yang memperoleh pembelajaran konvensional, serta terdapat hubungan yang signifikan kemampuan pemecahan masalah matematis dan self confidence siswa dalam matematika. Abstract: The purpose of this research is analyze of increase problem solving of mathematics and self confidence a pupil of secondary school which used realistic mathematics education. The kind of this research is quasi experiment with non equivalent control group design. Population of this research is all student at VIII level of SMPN 3 Ngamprah, and the sample is two class from eight class there. Both of class, given pretest, and than one class used realistic mathematics education in cooperative learning, once more used conventional teaching, and the last, both of class given posttest. Instrument of this research are test of problem solving, questionnaire of self confidence and observation instruction. Data processing of problem solving used t-test and self confidence used Mann-Whitney test, and correlation both of them used Product Moment Pearson. The result of this research is increase of problem solving of mathematics and self confidence pupil at experiment class is better than conventional class, and correlation of them are positive and sifnificant.

Page 1 of 2 | Total Record : 13