cover
Contact Name
Dadang Juandi
Contact Email
dadang.juandi@upi.edu
Phone
-
Journal Mail Official
sigmadidaktika@upi.edu
Editorial Address
Ruang Publikasi, Lantai 3, Gedung FPMIPA A (JICA), Universitas Pendidikan Indonesia Jl. Dr. Setiabudhi No. 229, Bandung 40154 Jawa Barat - Indonesia.
Location
Kota bandung,
Jawa barat
INDONESIA
SIGMA DIDAKTIKA: Jurnal Pendidikan Matematika
ISSN : 22527435     EISSN : 29873894     DOI : -
Core Subject : Education,
Diterbitkan sejak Juli 2012 oleh Program Studi Pendidikan Matematika - Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam - Universitas Pendidikan Indonesia, bekerja sama dengan Himpunan Peneliti dan Pendidik Matematika Indonesia (HiPPMI). Terbit dua kali setahun pada bulan Januari dan Juli. Dalam satu volume terdapat dua nomor berisi tulisan yang diangkat dari hasil penelitian dan atau pembelajaran dalam bidang pendidikan matematika.
Articles 10 Documents
Search results for , issue "Vol 4, No 1 (2015)" : 10 Documents clear
Pengaruh Pembelajaran dengan Pendekatan Reciprocal Teaching terhadap Peningkatan Kemampuan Komunikasi dan Disposisi Matematis Siswa SMP Nunu Nurhayati
SIGMA DIDAKTIKA: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 4, No 1 (2015)
Publisher : SIGMA DIDAKTIKA: Jurnal Pendidikan Matematika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/sigmadidaktika.v4i1.31972

Abstract

Abstrak. Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dampak/pengaruh pembelajaran matematika dengan pendekatan Reciprocal Teaching terhadap peningkatan kemampuan komunikasi dan disposisi matematis pada siswa SMP. Metode penelitian yang digunakan adalah kuasi eksperimen yang berdesain kelompok kontrol pretes-postes. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa SMPN di Bandung yang berasal dari level sekolah sedang. Banyak sampel 76 siswa yang terdistribusi dalam dua kelas. Instrumen penelitian terdiri dari satu set tes kemampuan komunikasi matematis, satu set skala disposisi matematis, lembar observasi dan pedoman wawancara. Analisis data dalam penelitian menggunakan uji-t, ANOVA satu jalur dan ANOVA dua jalur. Hasil penelitian menunjukkan: (1) peningkatan kemampuan komunikasi dan disposisi matematis siswa yang belajar dengan pembelajaran Reciprocal Teaching lebih baik daripada siswa yang memperoleh pembelajaran konvensional; (2) terdapat perbedaan yang signifikan antar kemampuan komunikasi matematis siswa yang belajar dengan pembelajaran Reciprocal Teaching terhadap KAM (tinggi, sedang, rendah); (3) terdapat interaksi antara pembelajaran dengan KAM terhadap peningkatan kemampuan komunikasi matematis. Abstract. The main purpose of this study is to determine the impact of learning mathematics with Reciprocal Teaching approach towardthe increase enhancement of mathematical communication and disposition ability in junior secondary school students. The method employed in this research is quasi experiment by using pretest-posttest control design. Population of this research is all junior secondary school students from middle level school in Bandung. The number of the samples is 76 students distributed into two classes. Research instrument consists of one set of mathematical communication tests, and one set of mathematical disposition scale, observation sheets and interview guide. Data analysis in this study uses Independent Samples Test (t-test), one-way ANOVA and two-way ANOVA. The results are: (1) increasing mathematical communication and dispositionability students who obtain Reciprocal Teaching learning is better than that of students who obtain konvensional learning; (2) There is significant difference student’s mathematical communication ability who obtain Reciprocal Teaching learning toward student’s prior abilities (upper, middle and lower); (3) There is an interaction between learning approaches and student’s prior abilities toward increasing the ability of mathematical communication.
Pembelajaran Berbasis Masalah Berbantuan Program Komputer Cabri 3D untuk Meningkatkan Kemampuan Visual-Spatial Thinking Siswa SMA Pitriani Pitriani
SIGMA DIDAKTIKA: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 4, No 1 (2015)
Publisher : SIGMA DIDAKTIKA: Jurnal Pendidikan Matematika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/sigmadidaktika.v4i1.31975

Abstract

Abstrak. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh hasil penelitian terdahulu yang menunjukkan bahwa kemampuan visual-spatial thinking (VST) siswa masih belum sesuai dengan yang diharapkan. Penelitian ini berfokus pada upaya untuk mengetahui peningkatan kemampuan VST siswa sebagai akibat dari pembelajaran berbasis masalah (PBM) berbantuan program komputer Cabri 3D. Penelitian ini adalah penelitian eksperimen dengan populasi adalah seluruh siswa salah satu SMA negeri di Palembang. Sampelnya adalah siswa kelas X sekolah tersebut. Sampel yang terlibat sebanyak 73 siswa, 37 siswa kelas eksperimen dan 36 siswa kelas kontrol. Berdasarkan hasil analisis data diperoleh kesimpulan: (1) Peningkatan kemampuan VST siswa yang melaksanakan PBM berbantuan Cabri 3D lebih baik daripada siswa yang memperoleh pembelajaran konvensional baik jika ditinjau secara keseluruhan maupun ditinjau dari tiap KAM. Peningkatan kemampuan VST secara keseluruhan pada kelas eksperimen masuk kategori sedang sedangkan pada kelas kontrol masuk kategori rendah. (2) Terdapat perbedaan peningkatan kemampuan VST berdasarkan kategori KAM. (3) Tidak ada interaksi antara pembelajaran dan KAM terhadap peningkatan kemampuan VST. Abstract. The research was grounded by the results of previous research which showed that visual-spatial thinking (VST) ability are not as expected. This research focused on the effort for the enhancement students's VST as a result of the computer program of Cabri 3D-assisted problem-based learning (PBL). This study was an experimental research. The population in this research are all students of one SMAN at Palembang. The sample was a class X student of this school. Samples were involved as many as 73 students, 37 students in the experiment class and 36 students in the control class. Based on the results of the data analysis we concluded that: (1) The enhancement in VST ability of students who received Cabri 3D-assisted PBL better than students who received conventional learning if viewed as a whole and in terms of early mathematics ability (high, medium, and low). (2) Furthermore, there was differences in the increase in VST ability by category of early mathematics ability. (3) There was no interaction between learning and KAM to increased VST ability.
Peningkatan Kemampuan Komunikasi Matematis dan Disposisi Matematis Siswa Smp melalui Penerapan Strategi The Firing Line dalam Pembelajaran Matematika Hafizah Delyana; Jarnawi Afgani Dahlan; Stanley Pandu Dewanto
SIGMA DIDAKTIKA: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 4, No 1 (2015)
Publisher : SIGMA DIDAKTIKA: Jurnal Pendidikan Matematika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/sigmadidaktika.v4i1.31967

Abstract

Abstrak. Penelitian ini bertujuan mengkaji masalah peningkatan kemampuan komunikasi matematis siswa sebelum dan setelah memperoleh pembelajaran the firing line dan konvensional, serta peningkatan disposisi matematis. Penelitian ini merupakan penelitian quasi experiment dengan desain kelompok kontrol non-ekuivalen, dengan populasi siswa kelas VIII pada salah satu SMPN di Kota Padang. Satu kelas sebagai kelompok kontrol yang memperoleh pembelajaran konvensional dan satu kelas lainnya sebagai kelompok eksperimen yang memperoleh pembelajaran the firing line. Instrumen pengumpulan data pada penelitian ini ialah instrumen tes dan skala disposisi matematis, dengan analisis menggunakan uji perbedaan rataan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa; (1)peningkatan kemampuan komunikasi matematis siswa yang memperoleh pembelajaran the firing line lebih baik daripada siswa yang memperoleh pembelajaran konvensional, (2) disposisi matematis siswa yang memperoleh pembelajaran the firing line lebih baik daripada siswa yang memperoleh pembelajaran konvensional. Abstract. The purposes of this research were to improve the ability of students in mathematical communication which they get the firing line learning, and assessing the improvement of students’ mathematical disposition after apply the firing line and conventional learning. This research is a quasi experiment with design group control non-equivalent. The population of this research is class VIII SMP which one of the junior school in Padang. The class selected as a control group who obtain conventional learning and the other classes as the experimental group gained the firing line learning. The instrument used to collect data in this study consisted of test, scale mathematical disposition, and observation sheets.Then, test will be analysed with the SPSS 16. The results of this research are, (1) the ability of student’s mathematical communication who get the Firing Line learning is better than students who get conventional learning, (2) the students’s mathematical disposition who get the Firing Line is better than students who get conventional learning.
Group Investigation Berbantuan Peta Konsep untuk Meningkatkan Kemampuan Koneksi Matematik Siswa Horas P. Sidauruk
SIGMA DIDAKTIKA: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 4, No 1 (2015)
Publisher : SIGMA DIDAKTIKA: Jurnal Pendidikan Matematika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/sigmadidaktika.v4i1.31971

Abstract

Abstrak. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan koneksi matematik yang memperoleh pembelajaran group investigation berbantuan peta konsep. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan desain penelitian non-ekuivale control-group design. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh kelas XI IPA salah satu SMA Negeri di Bandung dengan mengambil dua kelas (eksperimen dan kontrol). Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Kemampuan koneksi matematik siswa yang memperoleh pembelajaran group investigation berbantuan peta konsep lebih baik dari siswa yang memperoleh pembelajaran biasa (2) Peningkatan kemampuan koneksi matematik siswa yang memperoleh pembelajaran group investigation berbantuan peta konsep lebih baik dari siswa yang memperoleh pembelajaran biasa. Pembelajaran group investigation berbantuan peta konsep terbukti dapat meningkatkan kemampuan koneksi matematik lebih baik daripada pembelajaran biasa. Abstract. This study aims to improve the ability of mathematical connections that obtain group investigation aided learning mind map. This research is experimental research design with non-equivalent control-group design. The population in this study were all one class XI Science high schools in Bandung by taking two classes (experimental and control). The results showed that (1) The ability of students receiving mathematical connection group investigation aided learning mind map better than students who received regular lessons (2) Increasing the ability of students receiving mathematical connection group investigation aided learning mind map better than students who received learning usual. Group investigation aided learning mind map shown to improve the ability of mathematical connection better than the usual learning.
Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif Tipe Everyone Is A Teacher Here untuk Meningkatkan Kemampuan Pemahaman Matematis Siswa Lia Amalia Nurina; Jozua Sabandar; Elah Nurlaelah
SIGMA DIDAKTIKA: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 4, No 1 (2015)
Publisher : SIGMA DIDAKTIKA: Jurnal Pendidikan Matematika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/sigmadidaktika.v4i1.31969

Abstract

Abstrak. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh penerapan strategi pembelajaran aktif tipe Everyone Is a Teacher Here terhadap peningkatan dan pencapaian kemampuan pemahaman matematis siswa SMP. Desain penelitian yang digunakan adalah kuasi eksperimen. Populasinya, yaitu seluruh siswa SMP kelas VIII di salah satu SMP Negeri Bandung. Adapun sampelnya terdiri dari 34 siswa kelas ETH (kelompok eksperimen) dan 34 siswa kelas konvensional (kelompok kontrol) yang dipilih menggunakan teknik purposive sampling. Masalah yang diteliti yaitu peningkatan kemampuan pemahaman matematis dan pencapaian kemampuan pemahaman matematis siswa. Analisis kuantitatif menggunakan independent sample t-test, Mann-Whitney test, sedangkan analisis kualitatif dilakukan secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan peningkatan kemampuan pemahaman matematis siswa yang memperoleh pembelajan aktif tipe ETH lebih baik daripada siswa yang memperoleh pembelajaran konvensional,pencapaian kemampuan pemahaman matematis siswa yang memperoleh pembelajan aktif tipe ETH lebih baik daripada siswa yang memperoleh pembelajaran konvensional . Abstract. The aims of this research are intended to examine the effect of active learning strategy with Everyone is a teacher here type, toward the increase and achievement of  student’s mathematical understanding ability. The research utilized a quasi experimental design. The population in this research are students of grade eight from one junior high school in Bandung. As concern, the sample comprised of 34 students in ETH class (experiment group) and 34 students in conventional class (control group). The research problem are to improve mathematical understanding ability. The quantitative analysis is used independent sample t-test, Mann-Whitney test, while qualitative analysis is used descriptive one. The result shows better increasing mathematical understanding ability by active learning strategy with ETH type than by conventional teaching, student’s, and the achievement of mathematical understanding ability by active learning strategy with ETH type than by conventional teaching, student’s.
Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Matematis dan Pengaruhnya terhadap Self Concept Siswa Sekolah Menengah Pertama dengan Model Pembelajaran Kemp Berbasis Think Pair Square (TPS) Subedi Subedi; Jarnawi Afgani Dahlan; Stanley Pandu Dewanto
SIGMA DIDAKTIKA: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 4, No 1 (2015)
Publisher : SIGMA DIDAKTIKA: Jurnal Pendidikan Matematika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/sigmadidaktika.v4i1.31976

Abstract

Abstrak. Rendahnya kemampuan komunikasi matematis siswa bisa terjadi dua faktor. Faktor pertama adalah siswa yang belum cukup memiliki self concept matematis. Faktor kedua yaitu guru tanpa memperhatikan kesiapan komunikasi matematis siswa. Dengan permasalahan tersebut peneliti mengembangkan  model pembelajaran Kemp Berbasis think pair square dengan tujuan meningkatkan kemampuan komunikasi siswa dan self concept siswa. Penelitian merupakan penelitian kuasi eksperimen dengan menggunakan desain eksperimennya adalah desain kelompok kontrol tidak ekuivalen. Populasi penelitian adalah seluruh siswa kelas VIII SMPN 1 Arjawinangun Kabupaten Cirebon dengan mengambil sampel 2 kelas untuk kelompok eksperimen dan kelas kontrol. Kelompok eksperimen memperoleh pembelajaran model Kemp berbasis think pair square, kelas kontrol dengan pembelajaran konvensional. Dalam pelaksanaanya, tes kemampuan komunikasi diberikan pretes dan postes sedangkan self concept diberikan setelah proses pembelajaran dengan menggunakan skala sikap. Pengujian dilakukan melalui data N-gain kemampuan komunikasi dan skala sikap. Hasil penelitiannya adalah Pembelajaran dengan model Kemp berbasis think pair square dapat meningkatkan kemampuan komunikasi dan self concept matematis siswa lebih baik dari pada pembelajaran konvensional. Abstract. The low of Math Communication ability students can caused by two factor. The first factor is students have no ability of sefl concept math. The second factor is teacher without pay attention to readiness communication students math. Bassed on this problem reaserchen try to develop teaching Kemp model based ability of think pair square to increasing ability of students communication and students self concept. Research is quasi experiment research use its design experiment group control not equivalen. The population of this research was all student of grade 8th SMPN 1 Arjawinangun Regency Cirebon, take class for sample to experiment group and control. Experiment group get teaching model Kemp based ability think pair square, class control with conventional teaching. In activity test communication ability given pre test and post test, while self concept given after teaching process that use behavior scale. This testing by data N-gain communication ability and behavior scale. The result of research is teaching with ability model teaching based think pair square can increasing communication ability and self concept math students better than conventional teaching.
PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR LOGIS MATEMATIS DAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA SMP MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION DENGAN PENDEKATAN OPEN ENDED Wiwin Iriani; Dadang Juandi
SIGMA DIDAKTIKA: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 4, No 1 (2015)
Publisher : SIGMA DIDAKTIKA: Jurnal Pendidikan Matematika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/sigmadidaktika.v4i1.45238

Abstract

Abstrak: Tujuan dari penelitian adalah untuk menelaah peningkatan kemampuan berpikir logis matematis dan kemandirian belajar siswa. Jenis penelitian ini merupakan kuasi eksperimen, dengan populasi seluruh siswa kelas IX salah satu SMP Negeri di Cianjur. Sampel penelitian dipilih sebanyak 2 kelas. Kelas eksperimen belajar melalui model kooperatif tipe TAI dengan pendekatan open ended, dan kelas kontrol belajar melalui model pembelajaran langsung. Instrumen dalam penelitian ini adakah tes kemampuan berpikir logis matematis dan skala kemandirian belajar. Pengolahan data menggunakan uji Mann-Whitney, uji t, uji Kruskal-Wallis dan uji proporsi. Hasil penelitian menunjukkan: (1) peningkatan kemampuan berpikir logis matematis secara signifikan terjadi pada siswa kelompok tinggi yang belajar melalui model pembelajaran kooperatif tipe TAI dengan pendekatan open ended; (2) peningkatan kemandirian belajar siswa yang belajar melalui model kooperatif tipe TAI dengan pendekatan open ended lebih baik daripada siswa yang belajar melalui model pembelajaran langsung. Berdasarkan analisi data dapat disimpulkan bahwa pembelajaran model kooperatif tipe TAI dengan pendekatan open ended adalah suatu alternatif pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan berpikir logis matematis dan kemandirian belajar bagi siswa kelompok tinggi. Abstract: The aim of the research is to analyze the students’ improvement of logical and mathematical thinking skill and self regulated learning. The research design is quasi-experiment and population is all student grade IX at one of Junior High Schools in Cianjur. Two classes were chosen as the samples for research. The experimental class learning trough cooperative model type team assissted individualization (TAI) with open ended approach and the control class received directive learning. The research instruments were test of logical and mathematical thinking ability, and the questionaire about students' self regulated learning. The data analysis used Mann-Whitney test, T-test, Kruskall-Wallis test and proportion test. The result of the research indicated: (1) The improvement of students’ logical and mathematical thinking ability significantly took place in the high level group students had learn trough cooperative learning type team assissted individualization with open-ended approach; (2) The improvement of students’ self regulated learning trough cooperative learning type team assissted individualization with open-ended approach better than students who learn trough Direct Instruction model. Based-on data analysis concluded that cooperative learning type team assissted individualization with open ended approach can used as an alternative model to improve students’ logical and mathematical thinking ability, and self-regulated learning for students in the high level.
Penerapan Strategi Think Talk Write dalam Pembelajaran Matematika untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Siswa Irena Puji Luritawaty
SIGMA DIDAKTIKA: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 4, No 1 (2015)
Publisher : SIGMA DIDAKTIKA: Jurnal Pendidikan Matematika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/sigmadidaktika.v4i1.31968

Abstract

Abstrak. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh masih rendahnya kemampuan berpikir kritis matematis siswa MTs. Penelitian ini bertujuan untuk menelaah peningkatan kemampuan berpikir kritis matematis antara siswa yang mendapatkan pembelajaran think talk write dan siswa yang mendapatkan pembelajaran konvensional. Studi ini bersifat kuasi eksperimen. Populasi pada penelitian ini yaitu siswa salah satu MTs swasta di kabupaten Garut, dan sampelnya terdiri dari dua kelompok siswa yang berasal dari dua kelas yang dipilih secara purposif. Kelomok pertama sebagai kelas eksperimen dengan perlakuan berupa pembelajaran think talk write, sedangkan kelompok kedua sebagai kelas kontrol dengan pembelajaran konvensional seperti biasa. Instrumen yang diberikan kepada kedua kelas tersebut terdiri dari tes kemampuan berpikir kritis matematis (pretest dan posttest). Hipotesis yang diajukan diuji dengan Uji-t. Hasil penelitian menunjukan bahwa pembelajaran Think Talk Write dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis matematis siswa. Abstract. This research was conducted due to the low level of MTs students’ mathematical critical thinking. This research aimed to know the improvement of mathematical critical thinking ability among students who got think talk write learning and students who got conventional learning. This study was quasi experimental. The population in this research was MTs students of one private MTs at Garut distric, and the sample consist of two students group from two class which is choosed with purposive technique. First group as experimental class with think talk write learning treatment and second group as control class with conventional learning as usually. The Instrument was gave to those class consist of mathematical critical thinking ability test (pretest dan posttest). Hypothesis was submitted be examine with t-test. The result of this research showed that Think Talk Write learning could improve students’ critical thinking.
Peningkatan Kemampuan Representasi Matematis Siswa SMP melalui Pembelajaran Kooperatif Tipe Formulate-Share-Listen-Create (FSLC) Reflina Reflina
SIGMA DIDAKTIKA: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 4, No 1 (2015)
Publisher : SIGMA DIDAKTIKA: Jurnal Pendidikan Matematika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/sigmadidaktika.v4i1.31974

Abstract

Abstrak. Rendahnya kemampuan komunikasi matematis siswa bisa terjadi dua faktor. Faktor pertama adalah siswa yang belum cukup memiliki self concept matematis. Faktor kedua yaitu guru tanpa memperhatikan kesiapan komunikasi matematis siswa. Dengan permasalahan tersebut peneliti mengembangkan  model pembelajaran Kemp Berbasis think pair square dengan tujuan meningkatkan kemampuan komunikasi siswa dan self concept siswa. Penelitian merupakan penelitian kuasi eksperimen dengan menggunakan desain eksperimennya adalah desain kelompok kontrol tidak ekuivalen. Populasi penelitian adalah seluruh siswa kelas VIII SMPN 1 Arjawinangun Kabupaten Cirebon dengan mengambil sampel 2 kelas untuk kelompok eksperimen dan kelas kontrol. Kelompok eksperimen memperoleh pembelajaran model Kemp berbasis think pair square, kelas kontrol dengan pembelajaran konvensional. Dalam pelaksanaanya, tes kemampuan komunikasi diberikan pretes dan postes sedangkan self concept diberikan setelah proses pembelajaran dengan menggunakan skala sikap. Pengujian dilakukan melalui data N-gain kemampuan komunikasi dan skala sikap. Hasil penelitiannya adalah Pembelajaran dengan model Kemp berbasis think pair square dapat meningkatkan kemampuan komunikasi dan self concept matematis siswa lebih baik dari pada pembelajaran konvensional. Abstract. The low of Math Communication ability students can caused by two factor. The first factor is students have no ability of sefl concept math. The second factor is teacher without pay attention to readiness communication students math. Bassed on this problem reaserchen try to develop teaching Kemp model based ability of think pair square to increasing ability of students communication and students self concept. Research is quasi experiment research use its design experiment group control not equivalen. The population of this research was all student of grade 8th SMPN 1 Arjawinangun Regency Cirebon, take class for sample to experiment group and control. Experiment group get teaching model Kemp based ability think pair square, class control with conventional teaching. In activity test communication ability given pre test and post test, while self concept given after teaching process that use behavior scale. This testing by data N-gain communication ability and behavior scale. The result of research is teaching with ability model teaching based think pair square can increasing communication ability and self concept math students better than conventional teaching.
Penerapan Strategi Pembelajaran Multiple Intelligences (Mi) untuk Meningkatkan Kemampuan Penalaran Matematis Siswa Riva Lesta Ariany; Jarnawi Afgani Dahlan; Stanley Pandu Dewanto
SIGMA DIDAKTIKA: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 4, No 1 (2015)
Publisher : SIGMA DIDAKTIKA: Jurnal Pendidikan Matematika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/sigmadidaktika.v4i1.31970

Abstract

Abstrak. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh hasil-hasil penelitian terdahulu yang menunjukkan bahwa kemampuan penalaran matematis siswa sangat penting dan masih perlu ditingkatkan. Salah satu pembelajaran yang dapat meningkatkan kemampuan penalaran matematis adalah strategi pembelajaran multiple intelligences, pembelajaran dengan melibatkan delapan kecerdasan dasar yang dimiliki siswa. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan kemampuan penalaran matematis mana yang lebih baik antara siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol, serta untuk mengetahui peningkatan kemampuan penalaran siswa berdasarkan tingkat kemampuan awal matematis.  Penelitian ini adalah kuasi eksperimen yang menerapkan dua pembelajaran yaitu Strategi MI dan pembelajaran konvensional. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa di salah satu SMP di Kabupaten Ciamis. Pengambilan sampel dilakukan secara purposive sampling, dan diperoleh kelas VIII F dan VIII G. Untuk kepentingan analisis masing-masing kelas penelitian dikategorikan menurut kemampuan awal matematis (KAM; tinggi, sedang, rendah). Instrumen penelitian yang digunakan adalah tes kemampuan penalaran matematis. Analisis data ditinjau berdasarkan data keseluruhan dan kategori KAM. Berdasarkan hasil analisis tersebut diperoleh kesimpulan: 1) peningkatan kemampuan penalaran matematis siswa yang memperoleh pembelajaran MI lebih baik daripada siswa yang memperoleh pembelajaran konvensional; 2) terdapat perbedaan peningkatan kemampuan penalaran matematis siswa yang memperoleh strategi pembelajaran MI berdasarkan kategori KAM (tinggi, sedang, rendah). Abstract. The research is motivated by the results of previous research which states that mathematical reasoning ability of students is very important and need to be improved. One strategy that can enchance learning of mathematical rasoning abilities are multiple intelligences learning strategies, learning involves eight basic types of intelligences of the studnts. The purpose of this study was to determine enchancemnt mathematical reasoming ability which is better between the experimental class students and control class and to investigate the improvement of students reasoning abilities based on the initial level of mathematical ability. This research is a quasi-experiment study that applies two learning models: MI and conventional learning. Population of this research is all student in one SMP in Kabupaten Ciamis. Sampling used by purposive sampling, VIII F and VIII G represent as sampling. Each class is grouped based on mathematical prior ability (MPA: upper, middle, lower levels). Research instruments are mathematical reasoning test. The result obtained are: 1) the enhancement of students’ mathematical reasoning ability who were taught under MI is better than those who were taught under conventional learning; 2) there is different enhancement mathematical reasoning ability who were taught under MI based on MPA (upper, middle, lower levels).

Page 1 of 1 | Total Record : 10