cover
Contact Name
Alfian Helmi
Contact Email
alanhelmi@apps.ipb.ac.id
Phone
+6285717284812
Journal Mail Official
dkasra@apps.ipb.ac.id
Editorial Address
DKSRA-IPB University Gedung LSI Lantai 1 Jl. Kamper, Kampus IPB Dramaga, Bogor – Indonesia 16680
Location
Kota bogor,
Jawa barat
INDONESIA
Policy Brief Pertanian, Kelautan, dan Biosains Tropika
ISSN : -     EISSN : 2828285X     DOI : https://doi.org/10.29244/agro-maritim
Policy Brief Pertanian, Kelautan, dan Biosains Tropika (PB PKBT) is a publication media that contains articles covering the results of policy research, policy analysis and opinions related to policy recommendations that are currently developing both nationally and internationally. PB PKBT (ISSN 2828 – 285X) is published four times every year, namely the periods March, June, September and December. This policy brief focuses on broad agro-maritime policy topics, which include the fields of agriculture, one health, fisheries and maritime affairs, animal husbandry, forestry and the environment, agro-maritime industry, tropical bio-science, natural resource and environmental economics, and the social sector, communication and community development. The articles published in this policy brief are articles that are presented concisely to bring science and policy together to support inclusive sustainable development and prosperous society. PB PKBT is published by the Directorate of Strategic Studies and Academic Reputation – IPB University.
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 25 Documents
Search results for , issue "Vol 5 No 3 (2023): Policy Brief Pertanian, Kelautan dan Biosains Tropika" : 25 Documents clear
Komoditas Pertanian Unggulan Untuk Hilirisasi Pangan Frendy Ahmad Afandi; Feryanto
Policy Brief Pertanian, Kelautan, dan Biosains Tropika Vol 5 No 3 (2023): Policy Brief Pertanian, Kelautan dan Biosains Tropika
Publisher : Direktorat Kajian Strategis dan Reputasi Akademik IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/agro-maritim.5.3.19-25

Abstract

Pemerintah perlu mengadopsi strategi untuk memperkuat ketahanan pangan nasional melalui berbagai langkah, seperti meningkatkan produksi dan produktivitas komoditas pangan utama yang mempengaruhi inflasi, mengendalikan impor, mengembangkan industri substitusi impor, dan memajukan industri berorientasi ekspor. Pemilihan sektor yang menjadi fokus investasi hilirisasi pangan harus mempertimbangkan ekosistem atau klaster berkelanjutan. Rekomendasi untuk meningkatkan ketahanan pangan nasional mencakup: pertama, mengembangkan dan memperkuat sektor unggulan dalam hilirisasi pangan substitusi impor, seperti industri gula, daging, ikan atau kedelai olahan, pangan berbasis karbohidrat, dan tepung. Kedua, mengembangkan dan memperkuat sektor unggulan dalam hilirisasi pangan berorientasi ekspor, termasuk industri minyak sawit, unggas, teh, kopi, cokelat, dan kelapa. Penting juga untuk menggali potensi industri minyak sawit sebagai pangan fungsional guna menambah nilai. Ketiga, perluasan ekosistem industri berbasis klaster, dengan mengintegrasikan industri inti, terkait, pendukung, pemasok, pembeli, dan dukungan kelembagaan. Langkah-langkah ini akan membuat industri menjadi lebih kompetitif dan berkelanjutan, mendukung ketahanan pangan nasional.
Evaluasi Kondisi Konsumsi Ikan Pada Masyarakat Kabupaten Bekasi Serta Strategi Peningkatannya Saka Tirta Septya; Eddy Supriyono; Lilik Sulistyowati
Policy Brief Pertanian, Kelautan, dan Biosains Tropika Vol 5 No 3 (2023): Policy Brief Pertanian, Kelautan dan Biosains Tropika
Publisher : Direktorat Kajian Strategis dan Reputasi Akademik IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/agro-maritim.5.3.610-616

Abstract

Rekomendasi peningkatan konsumsi ikan di Kabupaten Bekasi yang dapat dilakukan untuk meningkatkan status keberlanjutannya, antara lain: 1. Pemerintah pusat melalui Kementerian Kelautan dan Perikanan dan pemerintah daerah melalui Dinas Perikanan Kabupaten Bekasi serta penyuluh perikanan Kabupaten Bekasi dapat melakukan sosialisasi terkait peningkatan konsumsi ikan kepada seluruh masyarakat perikanan Kabupaten Bekasi. 2. Pemerintah agar terus mengadakan kegiatan promosi secara berkelanjutan seperti mengadakan stand untuk produk olahan ikan guna menciptakan UMKM bagi masyarakat setempat. 3. Pemerintah agar terus mengkampanyekan dan memberikan wawasan secara rutin terhadap kandungan gizi dan protein ikan kepada masyarakat Kabupaten Bekasi. 4. Memberikan pelatihan dan pendidikan terhadap nelayan, pembudidaya dan pelaku UMKM dalam produk olahan ikan
Kebijakan Pembelajaran di Masa Pandemi Covid-19 terhadap Kesejahteraan Anak Didik Sukarno; Vivi Irzalinda; Nia Reviani; Adam Sugiharto; Melly Latifah
Policy Brief Pertanian, Kelautan, dan Biosains Tropika Vol 5 No 3 (2023): Policy Brief Pertanian, Kelautan dan Biosains Tropika
Publisher : Direktorat Kajian Strategis dan Reputasi Akademik IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/agro-maritim.5.3.617-621

Abstract

Sekolah dapat melakukan beberapa upaya untuk mendukung kesejahteraan mental anak didik selama pembelajaran jarak jauh, seperti: 1) Melakukan kegiatan bimbingan konseling secara online untuk membantu siswa mengatasi masalah psikologis dan mental yang mungkin mereka alami selama pembelajaran jarak jauh (Mayasari, Evanjeli, Anggadewi, & Purnomo, 2022). 2) Menyediakan dukungan sosial bagi siswa, seperti melibatkan orang tua dalam proses pembelajaran dan kolaborasi dengan guru untuk membantu siswa mengatasi kesulitan dalam materi pelajaran (Aloysius & Salvia, 2021). 3) Mengurangi ketergantungan siswa pada smartphone dengan menyediakan alternatif metode pembelajaran yang lebih interaktif dan kreatif, sehingga siswa tidak hanya bergantung pada perangkat elektronik (Aloysius & Salvia, 2021). 4) Melakukan evaluasi dan perancangan ulang sistem pendidikan untuk menyesuaikan dengan kebutuhan siswa selama pembelajaran jarak jauh, termasuk menyediakan fasilitas yang memadai untuk pembelajaran online (Mayasari et al., 2022). 5) Meningkatkan komunikasi antara guru, siswa, dan orang tua untuk memastikan pemahaman yang baik terhadap materi pelajaran dan tugas yang diberikan, serta memberikan dukungan emosional bagi siswa (Mayasari et al., 2022).
Optimalisasi Edukasi Perilaku Konsumsi Berkelanjutan pada Anak Sekolah Dasar Putri Fildzah Andini; Lilik Noor Yuliati
Policy Brief Pertanian, Kelautan, dan Biosains Tropika Vol 5 No 3 (2023): Policy Brief Pertanian, Kelautan dan Biosains Tropika
Publisher : Direktorat Kajian Strategis dan Reputasi Akademik IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/agro-maritim.5.3.622-626

Abstract

Pemerintah Indonesia telah membentuk Program Adiwiyata sebagai bentuk implementasi dari pembelajaran mengenai lingkungan hidup di lingkungan sekolah. Anak sebagai generasi penerus bangsa memiliki hak untuk mendapatkan Pendidikan sebagai bekal kehidupan selanjutnya. Sosialisasi guru mengajarkan perilaku tentang konsumsi berkelanjutan tidak hanya dalam proses pembelajaran, melainkan juga pada setiap kesempatan pada kegiatan ekstrakurikuler. Kementerian Lingkungan Hidup Kerjasama dengan Dinas Pendidikan Kota Bekasi perlu mengajak sekolah dasar untuk mengikuti kegiatan seperti program Adiwiyata dengan cara menyusun peraturan di sekolah, kurikulum pembelajaran, kegiatan yang partisipatif, serta sarana dan prasarana yang dapat mendukung terciptanya kepedulian terhadap lingkungan. Selain itu, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dalam menyusun buku tema pegangan guru dan siswa perlu menambahkan tema penghindaran limbah, konsumerisme yang bertanggungjawab, perilaku sosial yang sesuai dengan kompetensi berdasarkan tingkat/kelas
Perlindungan Konsumen Pakaian Thrift: Hak Memilih serta Hak atas Kenyamanan, Keamanan, dan Keselamatan Bulan Hilaliyah; Lilik Noor Yuliati
Policy Brief Pertanian, Kelautan, dan Biosains Tropika Vol 5 No 3 (2023): Policy Brief Pertanian, Kelautan dan Biosains Tropika
Publisher : Direktorat Kajian Strategis dan Reputasi Akademik IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/agro-maritim.5.3.627-631

Abstract

Kementerian Perdagangan mengeluarkan kebijakan tentang larangan impor pakaian bekas karena berdampak buruk untuk kesehatan penggunanya. Hal tersebut membuat urgensi dari edukasi, penguatan, dan perlindungan kepada konsumen akan hak-haknya perlu lebih diperhatikan. Keterbatasan pengetahuan membuat konsumen tidak mengerti akan hak yang dimilikinya serta membuat pelaku usaha abai untuk memperhatikan hak-hak yang perlu dipenuhinya. Pemerintah melalui Kementerian Perdagangan perlu menetapkan standar dan regulasi resmi terkait penjualan pakaian thrift yang masih marak terjadi di Indonesia karena jumlah permintaan konsumen yang cukup tinggi. Perlu adanya standar resmi yang harus dipenuhi untuk pakaian thrift yang akan diperjual belikan khususnya dalam aspek kesehatan. Konsumen bebas untuk menentukan pilihannya, dan konsumen juga berhak atas hak keamanan, kenyamanan, keselamatan. Standar atau regulasi resmi untuk pakaian thrift yang dibuat oleh pemerintah akan memenuhi dua hak konsumen sekaligus, yaitu hak konsumen untuk dapat tetap memilih pakaian thrift dan juga hak konsumen mendapatkan keamanan, kenyamanan, dan keselamatan dalam mengkonsumsi pakaian thrift.
Strategi Peningkatan Ekonomi Masyarakat Bangka Melalui Pemberdayaan Ekowisata Kelekak Aren Ervizal Amzu; Nuri Andarwulan; Kastana Sapanli; Rosy Hutami; Nurul Ichsan; Slamet Wahyudi; Rusdi; Primadhika Al Manar
Policy Brief Pertanian, Kelautan, dan Biosains Tropika Vol 5 No 3 (2023): Policy Brief Pertanian, Kelautan dan Biosains Tropika
Publisher : Direktorat Kajian Strategis dan Reputasi Akademik IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/agro-maritim.5.3.639-643

Abstract

Rekomendasi kebijakan yang perlu dilakukan dalam upaya peningkatan potensi ekonomi aren: 1) membantu penyediaan bibit aren dan pendampingan dalam penanaman dan pemeliharaannya; 2) penyediaan sentra pembibitan aren yang berkualitas; 3) perlu pendampingan pengolah gula aren agar memenuhi standar kualitas yang dibutuhkan sebagai pengrajin gula aren; 4) pembentukan kelompok sadar wisata (pokdarwis) aren yang membuat ekowisata berbasis kelekak aren.
Mendorong Model Pertumbuhan Ekonomi Sirkular melalui Penerapan Pertanian-Peternakan Regeneratif di Desa Sendangsari dalam Upaya Pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) Alfian Helmi; Ari Wibowo; Tekad Urip Pambudi Sujarnoko
Policy Brief Pertanian, Kelautan, dan Biosains Tropika Vol 5 No 3 (2023): Policy Brief Pertanian, Kelautan dan Biosains Tropika
Publisher : Direktorat Kajian Strategis dan Reputasi Akademik IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/agro-maritim.5.3.644-649

Abstract

Berdasarkan masalah yang telah diuraikan, terdapat 3 rekomendasi utama untuk pemerintah Desa Sendangsari dalam untuk mengimplementasikan model ekonomi sirkuler dengan penerapan pertanianpeternakan regeneratif, yakni sebagai berikut: 1) Pemerintah Desa bersama dengan BUMDes, Kelompok Tani-Ternak dan Kelompok Perempuan perlu duduk bersama guna menentukan arah pengembangan desa dan pembagian peran masing-masing dalam rangka penerapan model ekonomi sirkuler pertanian-peternakan regeneratif. Pembagian peran ini juga bisa dilakukan dengan melibatkan INFID dan IPB sebagai mitra eksternal untuk peningkatan kapasitas SDM di masing-masing lembaga desa. 2) Peningkatan kapasitas SDM perlu terus dilakukan, misalnya dengan melakukan pelatihan manajemen bisnis pakan dan pembuatan pakan sistem silase berbahan dasar limbah hasil samping pertanian pada anggota BUMDes. Selain itu, pelatihan yang menyangkut aspek pemeliharaan, pencegahan dan pengobatan ternak juga perlu terus menerus dilakukan dengan disertai pendampingan intensif. Pelatihan pemanfaatan pupuk kandang dengan metode bokashi untuk melakukan optimasi dan percepatan dalam produksi pupuk juga penting untuk dilakukan. 3) BUMDes perlu segera menetapkan model bisnis yang akan dijalankan, tentunya dengan mengacu pada prinsip-prinsi penerapan model ekonomi sirkuler yang holistik dan integratif. Model bisnis ini juga bisa mengacu pada sistem canvas yang telah dijelaskan pada tulisan ini. BUMDes juga perlu mengganti orientasi sistem bisnis breeding dengan sistem penggemukan (fattening), serta mengganti ternak kambing dengan domba agar dapat melakukan optimasi luas kandang, tenaga kerja dan pasar untuk mendapatkan cash flow BUMDes yang sehat. 4) Dalam rangka menjamin akses pasar, BUMDes perlu menjalin kerjasama dengan off-taker inti dan meminta spesifikasi kebutuhan of taker inti. 5) Untuk mengatasi penyakit hewan yang sering terjadi di Desa Sendangsari, BUMDes juga perlu bekerjasama dengan Dinas setempat untuk membuka klinik online bagi petani peternak regeneratif.
Upaya Meningkatkan Keberhasilan Rehabilitasi Terumbu Karang yang Berkelanjutan di Kawasan Konservasi Laut Beginer Subhan; Dondy Arafat; Putri Febriantika; Denny Khairudi; Siti Zanuba Aisyah
Policy Brief Pertanian, Kelautan, dan Biosains Tropika Vol 5 No 3 (2023): Policy Brief Pertanian, Kelautan dan Biosains Tropika
Publisher : Direktorat Kajian Strategis dan Reputasi Akademik IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/agro-maritim.5.3.650-654

Abstract

Kegiatan rehabilitasi terumbu karang sudah dilakukan di Indonesia, selama 20 tahun terakhir lebih dari 500 kegiatan sudah dilakukan tetapi belum banyak yang berhasil dan berkelanjutan. Kegiatan – kegiatan ini sebagian besar dilakukan di kawasan konservasi laut yang tersebar di seluruh Indonesia. Pada tulisan ini akan membahas tentang pentingnya program perawatan dan pemantauan pada kegiatan rehabilitasi terumbu karang. Hal ini perlu didukung dengan adanya standar keberhasilan serta adanya pelibatan masyarakat pula. Kegiatan rehabilitasi yang berjalan dengan berkelanjutan tidak hanya dapat memperbaiki fungsi ekosistem terumbu karang tetapi dapat membuka peluang kerja baru bagi masyarakat dan membuka sumber ekonomi baru sebagai blue economy.
Diskrepansi Kebijakan Pertanian di Sentra Produksi Padi Setyardi Pratika Mulya
Policy Brief Pertanian, Kelautan, dan Biosains Tropika Vol 5 No 3 (2023): Policy Brief Pertanian, Kelautan dan Biosains Tropika
Publisher : Direktorat Kajian Strategis dan Reputasi Akademik IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/agro-maritim.5.3.655-661

Abstract

Indonesia memiliki tantangan dalam mempertahankan lahan pertanian dan mencukupi kebutuhan pangan masyarakatnya di tengah tekanan urbanisasi. Pertambahan jumlah penduduk yang cepat mendorong kebutuhan permukiman dan fasilitas lainnya juga bertambah. Pertanian merupakan sektor yang paling rentan beralih fungsi disaat menghadapi perkembangan wilayah. Nilai ekonomi pertanian yang rendah dan berisiko tinggi merupakan salah satu penyebabnya dan umumnya kalah bersaing dengan sektor lainnya. Nilai ekonomi tanaman padi lebih rendah dibandingkan tanaman pertanian lainnya, namun menjadi kebutuhan pertanian utama di Indonesia yang masyarakatnya sebagian besar mengkonsumsi beras. Petani padi memerlukan dukungan berbagai pihak untuk tetap menjalankan aktivitasnya di sektor pertanian. Peran kebijakan menjadi sentral dalam melindungi dan memastikan keberlanjutan pertanian padi. Rekomendasi yang perlu dilakukan antara lain: peningkatan kesejahteraan petani melalui berbagai skema (tidak hanya insentif), peningkatan koordinasi antar pihak dari pusat sampai lokal, pelibatan pemerintah desa dalam program atau kebijakan pertanian, dan meningkatkan fasilitas-pelayanan di sekitar wilayah pertanian.
Penyelamatan Keanekaragaman Hayati Melalui Pencantuman Ekstrakurikuler Pendidikan Lingkungan SMA/SMK Zulhamsyah Imran; Perdinan; Risa Rosita; Supriyanto; Rhomi Ardiansyah; Sri Widayanti; Evelyn V. Bigcas
Policy Brief Pertanian, Kelautan, dan Biosains Tropika Vol 5 No 3 (2023): Policy Brief Pertanian, Kelautan dan Biosains Tropika
Publisher : Direktorat Kajian Strategis dan Reputasi Akademik IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/agro-maritim.5.3.662-667

Abstract

Mempertimbangkan tujuan pembangunan berkelanjutan (tujuan nomor 4 : Pendidikan Berkualitas), G 20 - Deklarasi Pemimpin Bali, 15-16 November 2022 di Bali, Indonesia dan Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2023, dirasa perlu untuk merekomendasikan hal-hal sebagai berikut: 1. Hasil kajian dapat diadopsi untuk memulai dimasukkannya kurikulum keanekaragaman hayati di sekolah menengah atas maupun kejuruan dalam bentuk ekstrakulikuler 2. Peningkatan kompetensi guru dan siswa dapat dilakukan dengan memasukkan konservasi keanekaragaman hayati dalam kurikulumnya salah satunya dengan mengadakan pelatihan para guru terkait tehnik reklamasi lahan marginal, bioteknologi untuk konservasi tanaman terancam punah, serta bioprospecting (biodiversity prospecting) melalui Agro-Eco-Edu-Tourism 3. Pengembangan media sosial kampanye konservasi keanekaragaman hayati dan bencana alam yang lebih interaktif sebagai media pembelajaran dan bahan pembelajaran terkait hasil pembelajaran setiap mata pelajaran di SMA/SMK. 4. Pembentukan jaringan antar Negara ASEAN dalam inklusi keanekaragaman hayati di sekolah menengah akan memperkuat dan mempercepat pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan, khususnya Tujuan Nomor 4 yaitu menjamin kualitas pendidikan yang merata serta mempromosikan kesempatan belajar seumur hidup untuk semua orang, oleh karena itu perlu dilakukan kerjasama resmi antar mitra.

Page 1 of 3 | Total Record : 25