cover
Contact Name
Nurhidayat
Contact Email
dayat@asy-syukriyyah.ac.id
Phone
+6283815508855
Journal Mail Official
jiqta@asy-syukriyyah.ac.id
Editorial Address
Jl. KH. Hasyim Ashari Km. 3, Poris Plawad Indah, Cipondoh, Tangerang, Provinsi Banten
Location
Kota tangerang,
Banten
INDONESIA
Jurnal Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir
ISSN : -     EISSN : 28287339     DOI : https://doi.org/10.36769/jiqta
Core Subject : Religion, Education,
JIQTA: Jurnal Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir emphasizes specifications in the discourse of Alquran and Interpretation Studies. JIQTA invites scholars, researchers, and students to contribute the result of their studies and researches in the areas related. That aims to encourage and promote the study of the Qur’an from a wide range of scholarly perspectives. The journal focuses on Al-Qur’an dan Interpretation studies. It covers the discuss various matters relate to the Qur’anic Studies, the Exegesis Studies, the Living Qur’an, The Quranic Hermeneutic, the Qur’an and Social Culture, The Qur’an and Science, thoughts of figures about the Qur’anic Studies, and the Exegesis Studies. This journal warmly welcomes to any contributions from scholars of the related disciplines. JIQTA, with registered number ISSN 2828-7339 (On line).
Articles 26 Documents
KONSEP MANAJEMEN WAKTU DALAM SURAT AL ‘ASHR: (KAJIAN SEMIOTIKA AL-QUR’AN) Firdaus Firdaus
JIQTA: Jurnal Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir Vol 1 No 1 (2022): JIQTA: Jurnal Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir
Publisher : STAI Asy-Syukriyyah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36769/jiqta.v1i1.149

Abstract

Manajemen waktu dalam pengertian sederhana adalah mengatur waktu. Manajemen pada prisinsipnya adalah mengatur waktu, mengorganisasikan, atau memanfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya untuk aktivitas dan tujuan yang bermanfaat. Menurut Atkinson (1990) manajemen waktu adalah suatu jenis keterampilan yang berkaitan dengan segala bentuk upaya dan tindakan seseorang yang dilakukan secara terencana agar individu dapat memanfaatkan waktunya dengan sebaik-baiknya. Dalam surat al’Ashr ayat pertama Allah menjadikan waktu sebagai qosam (sumpah), Allah bersumpah demi waktu untuk menegaskan tentang penting dan berharganya waktu bagi umat manusia, kemudian pada ayat kedua Allah menggunakan ibarah dalam bentuk penekanan atau ta’kid lebih dari satu untuk menegaskan betapa berharganya waktu. Selanjutnya pada ayat-ayat berikutnya Allah mengajarkan sebuah konsep manajemen waktu yang luar biasa, bukan hanya sekedar memanfaatkan waktu untuk diri sendiri. akan tetapi, ayat ini mencoba untuk menjelaskan agar kita dapat memanfaatkan waktu untuk maslahat kita dan orang lain. Pada penelitian ini penulis mencoba untuk menggali makna yang lebih dalam tentang konsep manajemen waktu yang dipaparkan dalam surat al ‘Ashr dengan pendekatan semiotika. Yaitu dengan menjelaskan konsep makna dasar atau makna denotatif dalam teori Roland barthes dan makna konotatifnya sehingga melahirkan satu interpretasi dan konsep baru dalam memahami manajemen waktu dalam Al-Qur’an.manajem
ANALISIS DESKRIPTIF KITAB SHAHIH AL-BUKHARI Evan Hamzah Muchtar
JIQTA: Jurnal Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir Vol 1 No 1 (2022): JIQTA: Jurnal Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir
Publisher : STAI Asy-Syukriyyah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36769/jiqta.v1i1.187

Abstract

This article discusses the Book of Sahih al-Bukhari which includes writing about the Biography of Imam al-Bukhari, the full name of the book of hadith, the number of traditions, the assessment of scholars on the Book of Sahih al-Bukhari, the Book of Sahih al-Bukhari and the systematics of discussion in the Book of Sahih al-Bukhari. This study uses qualitative research methods with the type of literature review research. Based on the results of the study, it can be concluded that the book of Sahih al-Bukhari is the first book of hadith that contains only authentic traditions. Sahih al-Bukhari is the most authentic book after the Qur'an. Through his work, al-Bukhari earned the title of Amirul Mu'minin in the field of hadith.
TAFSIR HERMENEUTIK DAN FENOMENOLOGI DALAM AL-QURAN Ahmad Zubairin
JIQTA: Jurnal Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir Vol 1 No 1 (2022): JIQTA: Jurnal Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir
Publisher : STAI Asy-Syukriyyah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36769/jiqta.v1i1.210

Abstract

Al-Quran is the holy book of humanist Muslims. The entire content of the verse leads to humanizing humans, not the other way around. However, this noble goal has not been fully realized, it is allegedly by some circles because the methodology in the interpretation of the Qur'an still uses celestial language which is difficult to reason and apply. The interpreters of the Qur'an are still "preoccupied" with textual interpretations, even though if they borrow the humanities methodology, the interpreters will find a humanist interpretation, which is compatible with modern human values. Hermeneutics and Phenomenology are part of a humanist scientific methodology. Hermeneutics works by exploring the meaning behind the text of the scriptures, while phenomenology is an empirical method based on human phenomena with their reality. Both methods have a philosophical essence in their application, so that applying both methodologies in the study of the Qur'an is basically an effort to explore the deepest meaning of the Qur'an, which can usually be found in the interpretation of literary styles.
UNSUR PEDAGOGIS DALAM AL-QURAN: (Studi Deskriptif Surat Lukman Ayat 12-19) Zubairi Muzakki; Rahmat Solihin; Zubaidi Zubaidi
JIQTA: Jurnal Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir Vol 1 No 1 (2022): JIQTA: Jurnal Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir
Publisher : STAI Asy-Syukriyyah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36769/jiqta.v1i1.211

Abstract

Pesan-pesan pendidikan Luqman Allah abadikan dalam Al-Quran agar menjadi pembelajaran bagi umat setelahnya, karena pada dasarnya pendidikan tauhid salah satu formula untuk menjaga peserta didik dari berbuat rusak dan dzalim di muka bumi. Dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian pustaka. Unsur paedagogis dalam surat Luqman ayat 12-19 tentang pendidikan tauhid, dapat diukur dengan melihat dasar pendidikan tauhid dalam Al-Quran surat Luqman adalah ayat 12-19. Begitu juga diukur dengan tujuan pendidikan tauhid, dimana tujuannya adalah mencapai pertumbuhan yang seimbang dalam kepribadian manusia secara total melalui latihan semangat, intelek rasional dan perasaan serta kepekaan tubuh. Meletakan dalam perwujudan ketundukannya yang sempurna kepada Allah, baik secara pribadi, komunitas maupun seluruh ummat manusia serta menumbuhkan keseimbangan pada keperibadian manusia, tidak hanya cerdas secara intelektual tapi juga cemerlang dalam hal emosional dan spiritual.
TREN KAJIAN TAFSIR AL-QUR’AN DI BETAWI DALAM MERESPON PERISTIWA POLITIK DI INDONESIA Muhammad Khoirul Anwar
JIQTA: Jurnal Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir Vol 1 No 1 (2022): JIQTA: Jurnal Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir
Publisher : STAI Asy-Syukriyyah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36769/jiqta.v1i1.214

Abstract

This article aims to reveal the portrait of the study of the interpretation of the Qur’an in Betawi, by taking case studies in several taklim assemblies in the Betawi community led by Betawi scholars. The question posed is, how is the dynamics of the study of Al-Qur’an interpretation in the Betawi community, especially when there is an issue of blasphemy against the former Governor of DKI Jakarta, Ahok? This article is written using Gadamer’s theory of interpretive constructs which includes elements of interpreter history, pre-understanding, text horizon and reading. This article shows that the study of Tafsir Al-Qur’an in the Betawi community has been running for several years. As in general, the Betawi people make mosques and prayer rooms as taklim assemblies or places to seek religious knowledge guided by ustaz or formerly known as mualiim. The pattern of the resulting study cannot be separated from the social background and education of the teacher, so that each object of this research has a distinctive character. The study method is taught thematically either following developing issues or by following the order of juz Mushaf Al-Qur'an.
ETIKA BELAJAR DALAM AL-QURAN: (Studi Analisis Surat Al-Kahfi Ayat 66-78) Zubairi Muzakki; Nur Illahi; Asep Muljawan
JIQTA: Jurnal Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir Vol 1 No 1 (2022): JIQTA: Jurnal Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir
Publisher : STAI Asy-Syukriyyah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36769/jiqta.v1i1.216

Abstract

Rasulullah SAW in spreading the teachings of Islam is full of gentleness, what he conveys is always a good example for his people. He is a successful leader in leading and spreading the understanding of the Islamic religion, so that all mankind can follow what he teaches. Likewise, when the prophet Khidr taught sciences that were not understood by the prophet Moses. Likewise, the prophet Moses can also be a lesson for all of us to seek knowledge. Ethics is very important for every student of knowledge as Allah has immortalized in Surah al-Kahf verses 66-78. The author tries to research and describe "Ethics in Learning in the Al-Quran" with the hope that we can be successful in studying so that the knowledge we demand can be practiced and benefited all mankind. Because knowledge is like a lamp that always illuminates our every path, without knowledge humans will always be trapped in ignorance and disobedience. Therefore, the author tries to describe in detail how we seek knowledge so that the knowledge we learn can reach us who study it and can be useful for all. There are so many lessons that we can take from the meeting between the prophet Khidir and the prophet Musa, the most prominent thing is ethics in learning. Ethics in learning is very important, when a teacher has not explained it is better for us to be silent and follow the lesson well. Teachers have their own methods of educating their students.
EKSISTENSI ALQURAN DI ERA DISRUPSI: (STUDI ANALISIS KRITIS) Firdaus Firdaus
JIQTA: Jurnal Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir Vol 1 No 2 (2022): JIQTA: Jurnal Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir
Publisher : STAI Asy-Syukriyyah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36769/jiqta.v1i2.247

Abstract

Era disrupsi adalah era terjadinya perubahan besar-besaran yang disebabkan adanya inovasi yang mengubah sistem dalam tatanan kehidupan baik dari segi ekonomi, bisnis, sosial bahkan pendidikan ke taraf yang lebih baru. Pesatnya kemajuan teknologi menjadi penyebab utama dalam perubahan di era disrupsi ini. Seperti yang kita maklumi Studi ilmu Alquran selalu mengalami dinamika seiring dengan perubahan dan perkembangan zaman. Itu sebabnya studi ilmu alquran dan tafsir tidak luput dari arus dan gelombang pengaruh disrupsi yang terjadi dewasa ini. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji bagaiman peran atau keberadaan al-Qur’an di era disrupsi ini. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi pustaka (Literature Review) dengan jenis penelitian tafsir Tahlili atau analisis kritis. Hasil dari penelitian ini adalah Alquran sejatinya memiliki peran serta eksistensinya sudah menjawab tantangan perubahan besar-besaran yang terjadi saat ini al-Qur’an sebagai Petunjuk, al-Qur’an sebagai penyembuh, al-Qu’an sebagai solusi di era disrupsi dengan alat yakni tafsir Adabul Ijtima’i, Maqasidi, dan metode semiotik al-Qur’an.
KODIFIKASI TAFSIR SASTRA KLASIK: STUDI BIBLIOGRAFIS Achmad Zubairin; Munawar Munawar
JIQTA: Jurnal Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir Vol 1 No 2 (2022): JIQTA: Jurnal Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir
Publisher : STAI Asy-Syukriyyah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36769/jiqta.v1i2.285

Abstract

Al-Qur`an sebagai kitab suci umat islam, merupakan salah satu peradaban, yaitu dari beradaban realitas/konteks ke peradaban teks, sehingga harus ditelusuri konteks seputar diturunkannya al-Qur`an dan kemukjizatan sastrawi teks al-Qur`an. Para penafsir sejak masa klasik sampai modern, tidak pernah meninggalkan analisa bahasa/sastra dalam tafsirnya, hal ini karena medan semantic dalam al-Qur`an sangat dalam dan luas sekali. Tulisan ini akan mencoba menemukan mutiara-mutiara yang terkandung dalam keindahan sastra al-Qur`an. Diawali dari penelusuran historitas sastra arab pra-islam, bagaimana sastra arab mengalami transformasi dengan mengikuti perkembangan zaman. Tulisan ini juga memotret perjalanan teorisasi sastra arab dalam tafsir al-Qur`an. Sehingga dapat dideteksi distingsi antara sastra al-Qur`an  dan sastra lainnya.
AHLUL KITAB DALAM PERSPEKTIF ISLAM Muhammad Luqman Hakim Hakim; Mohamad Maulidin Alif Utama
JIQTA: Jurnal Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir Vol 1 No 2 (2022): JIQTA: Jurnal Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir
Publisher : STAI Asy-Syukriyyah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36769/jiqta.v1i2.287

Abstract

Term Ahli Kitab di dalam Al-Qur’an disebutkan dalam beberapa ayat, di antara ayat-ayat tersebut terdapat beberapa pemahaman yang berbeda mengenai eksistensi mereka. Sementara wacana ke arah dialog antara agama mengarah kepada bentuk pluralisme yang menyejajarkan seluruh agama samawi yang ada, dalam hal ini Islam, Yahudi dan Nasrani. Tujuan dari riset ini adalah untuk mendeskripsikan Ahlul Kitab Dalam Perspektif Islam. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Library Reseach. Adapun hasil dari riset ini adalah Term Ahli Kitab di dalam Al-Qur’an disebutkan dalam beberapa ayat. Dalam persfektif al-Quraan ahlul Bait salah satunya adalah meliputi Kekafiran Ahli Kitab; Yahudi dan Nasrani, Dakwah Islam kepada Ahli Kitab dan Toleransi Islam kepada Ahli Kitab.
KONSEP KOMUNIKASI PEMBELAJARAN DALAM AL QUR’AN Zuhri Fahruddin; Mochammad Marjuki
JIQTA: Jurnal Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir Vol 1 No 2 (2022): JIQTA: Jurnal Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir
Publisher : STAI Asy-Syukriyyah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36769/jiqta.v1i2.288

Abstract

Komunikasi pada hakikatnya telah tertuang dalam al Qur’an, meskipun tidak secara eksplisit menyebut kata komunikasi, di dalamnya komunikasi disebut dengan Qaulan yang juga berkaitan dengan hubungan kepada orang lain baik dari bahasa atau suara secara verbal atau non verbal.Komunikasi pembelajaran tentu yang dimaksud adalah Guru dan siswa. Metode yang digunakan adalah metode Tafsir Tematik, yaitu suatu metode kajian topic tertentu berlandaskan Al-Qur’an. Pendekatan analisis digunakan untuk memperoleh keterangan yang disampaikan dalam bentuk lambang-lambang yang terdokumentasi baik dalam bentuk buku, majalah, artikel dan lain-lain. Pendekatan ini digunakan ketika penulis berhadapan dengan sebuah teori atau konsep yang baku untuk dianalisa dan dikembangkan menjadi sebuah konsep yang dapat dipahami. Dalam al Qur’an ada istilah Qaulan Balighan, Qaulan Maysuran, Qaulan Kariman, Kriteria Qaulan Kariman, Qaulan Ma’rufan, Qaulan Layyinan, dan Qaulan Sadidan, masing-masing dari kalimat tersebut berbeda arti dan implementasi.

Page 1 of 3 | Total Record : 26