cover
Contact Name
Yudi Pranoto
Contact Email
yudipranoto@polnes.ac.id
Phone
+6281391028305
Journal Mail Official
yudipranoto@polnes.ac.id
Editorial Address
Jl. DR. Ciptomangunkusumo, Kampus Gunung Lipan, Samarinda, Kalimantan Timur,
Location
Kota samarinda,
Kalimantan timur
INDONESIA
INERSIA
ISSN : -     EISSN : 27236161     DOI : -
Jurnal Inersia receives a manuscript from the following area below civil engineering science and development with the interdisciplinary and multidisciplinary approach: Structural Engineering Transportation Engineering Geotechnical Engineering Water Resources Engineering Road and Bridge Engineering Building Materials and Structures Constructions Technology Earthquake Engineering Highway Engineering Surveying and Geo-Spatial Engineering Urban Drainage
Articles 151 Documents
Analisis Biaya Operasi Kendaraan dan Penentuan Load Factor Minimal Kendaraan Bus Trans Jogja Rute 3B Fauzan Prima Yodha; Maria Laura Alviani Muda Makin; Okkie Putriani
JURNAL INERSIA Vol. 16 No. 1 (2024): Jurnal Inersia (Edisi Khusus Seminar Nasional Forum Ketua Jurusan Teknik Sipil
Publisher : POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46964/inersia.v16i1.976

Abstract

Salah satu metode transportasi yang dapat digunakan untuk mengurangi kemacetan lalu lintas dan mengurangi bangkitan dan tarikan perjalanan di suatu wilayah adalah angkutan umum, salah satunya adalah Trans Jogja. Trans Jogja diharapkan dapat memperbaiki sistem angkutan di perkotaan wilayah Yogyakarta yang ada, sehingga tercipta angkutan umum perkotaan yang aman, nyaman dan tepat waktu. Salah satu trayek atau rute dari Trans Jogja yang memiliki rute paling panjang adalah rute 3B dari Terminal Giwangan ke Terminal Condongcatur yang memiliki rute 19,4 km dengan melewati 17 Halte. Untuk mengetahui kebutuhan operasional dari penyelenggaraan rute tersebut perlu dilakukan analisis Biaya Operasi Kendaraan (BOK) untuk armada yang digunakan, dan didapatkan hasil bahwa Biaya Operasi Kendaraan (BOK) Trans Jogja Rute 3B adalah sebesar 5.675 Rp/Km yang terdiri dari biaya tidak tetap sebesar 2.556 Rp/Km dan biaya tetap sebesar 2.604 Rp/Km serta biaya overhead sebesar 519 Rp/Km. Dari hasil tersebut dihitung pula besaran pendapatan rata rata yang diperoleh oleh kendaraan bus Trans Jogja Rute 3B adalah sebesar 5.196 Rp/Km sehingga kendaraan Trans Jogja Rute 3b memiliki fare box ratio sebesar 0,92 yang artinya penyelenggara mendapatkan kerugian dan didapatkan hasil load factor minimal agar penyelenggara mendapatkan keuntungan adalah minimal 68%.
Karakteristik Marshall pada Perkerasan Aspal AC-WC menggunakan Susbtitusi Reclaimed Asphalt Pavement (RAP) Sri Ayu Winarti; Sujiati Jepriani; Budi Nugroho
JURNAL INERSIA Vol. 16 No. 1 (2024): Jurnal Inersia (Edisi Khusus Seminar Nasional Forum Ketua Jurusan Teknik Sipil
Publisher : POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46964/inersia.v16i1.978

Abstract

Pemanfaatan Reclaimed Asphalt Pavement (RAP) sebagai lapis perkerasan masih jarang dilakukan khususnya di Provinsi Kalimantan Timur. Material RAP tentulah mengalami penurunan kualitas selama masa layannya sehingga diperlukan pemeriksaan untuk mengetahui kelayakannya sebagai material penyusun perkerasan jalan baru. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kadar maksimum RAP pada campuran AC-WC dan nilai Indeks Kekuatan Sisa (IKS). Dalam penelitian ini dilakukan pengujian Marshall terhadap RAP dengan subtitusi agregat baru dari Palu dengan komposisi RAP sebesar 30%, 35%, dan 40%. RAP diperoleh dari hasil pengelupasan perkerasan jalan pada beberapa titik yang berlokasi di STA 3+400 jalan Simpang 3 Lempake -Simpang 3 Sambera dan Santan. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh kadar maksimum penggunaan RAP adalah sebesar 35% dengan stabilitas sebesar 1335kg; flow sebesar 3,10mm; VIM sebesar 2,7%; VMA sebesar 14,40%; VFA sebesar 78%; MQ 425%. Indeks Kekuatan Sisa (IKS) 92,79% dengan waktu perendaman 30 menit dan 24 jam, nilai KAO 6,15% di ambil dari pengujian RAP 40% masih memenuhi spesifikasi dan mendapatkan nilai indeks kekuatan sisa.
Penilaian Hasil Pekerjaan Lapisan Beton Pada Bahu Jalan Akses Tol Desyana Nur Fitriani; Muhammad Noor Asnan; Vebrian
JURNAL INERSIA Vol. 16 No. 1 (2024): Jurnal Inersia (Edisi Khusus Seminar Nasional Forum Ketua Jurusan Teknik Sipil
Publisher : POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46964/inersia.v16i1.979

Abstract

Bahu jalan memiliki fungsi sebagai tempat berhenti sementara kendaraan dalam kondisi darurat. Bahu jalan memiliki konstruksi lapis penutup permukaan (aspal atau beton) dan tanpa lapisan penutup. Standar lebar bahu jalan minimal 1 m. Lokasi studi pada jalan akses Tol Palaran Kota Samarinda dimana lapisan bahu jalan terdiri dari tanah dasar, lapis fondasi berupa aggregat kelas B dan lapisan beton setebal 25 cm serta lebar 2 m. Pada penelitian ini penulis melakukan evaluasi terhadap kualitas lapisan beton. Tahapan penelitian dengan cara pengumpulan data pengecoran, hasil pengujian kuat tekan beton kemudian melakukan evaluasi mutunya berdasarkan SNI 2847-2019. Mutu beton rencana sebesar fc’ 20 MPa. Kriteria pertama penerimaan kuat tekan benda uji harus lebih dari fc’ dan kedua harus lebih dari (fc’-3,5) MPa. Hasil yang diperoleh semua benda uji memenuhi kedua persyaratan maka kualitas betonnya dapat diterima dan pembayaran tanpa pengurangan harga satuan. Dengan demikian umur rencana jalan diharapkan dapat tercapai.
Marka Jalan Berpendar dalam Gelap: Inovasi Preservasi Jalan Berkelanjutan Tisara Sita; Dian Rusmanawati
JURNAL INERSIA Vol. 16 No. 1 (2024): Jurnal Inersia (Edisi Khusus Seminar Nasional Forum Ketua Jurusan Teknik Sipil
Publisher : POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46964/inersia.v16i1.980

Abstract

Marka jalan adalah suatu tanda yang berada di permukaan jalan yang berfungsi untuk mengarahkan arus lalu lintas dan membatasi daerah kepentingan lalu lintas. Pembuatan marka jalan saat ini sudah menggunakan campuran bahan lokal yaitu rosin ester sebagai binder pengganti resin hidrokarbon. Meskipun bersifat reflektif, marka jalan tersebut masih dinilai kurang efektif karena beberapa lokasi jalan di Indonesia masih mengalami kekurangan lampu PJU (Penerangan Jalan Umum). Oleh karena itu, diperlukan inovasi terhadap material marka jalan, yaitu glowing lines. Glowing lines adalah inovasi dengan menambahkan zat khusus pada marka jalan sehingga marka akan bersifat menyala atau berpendar (glow in the dark) ketika intensitas cahaya berkurang sebagaimana pada saat malam hari. Pengaplikasian inovasi marka jalan glow in the dark dilakukan pada ruas jalan Bts. Kab. Batang-Bts. Kab. Kendal KM SMG 62+900, Kabupaten Batang, Provinsi Jawa Tengah. Percobaan dilakukan dengan menggunakan bahan-bahan berupa fosfor, cairan thinner, dan cat bening dengan perbandingan sebesar 2:3:5. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendaran marka glow in the dark dapat maksimal terlihat pada pukul 18.00 WIB sampai dengan 19.00 WIB. Penerapan glowing lines ini diharapkan dapat meningkatkan keamanan atau keselamatan pengguna jalan terlebih jika wilayah tersebut memiliki akses lampu penerangan jalan yang kurang, sehingga dengan adanya marka jalan glow in the dark, diharapkan angka kecelakaan pengguna jalan dapat menurun. Penerapan marka glow in the dark bersifat futuristik dan lebih aman, serta menjadi alternatif terhadap daerah yang belum memiliki akses listrik untuk lampu PJU. Keuntungan ekonomi yang didapatkan dari inovasi jalan tersebut sejalan dengan penghematan energi yang menghilangkan lampu penerangan jalan).
Rehabilitasi Oprit Menggunakan Metode Slab On Pile Slab Studi Kasus Jembatan Putri Petong Sungai Kendilo La Jayani; Priyo Suroso; Insan Kamil
JURNAL INERSIA Vol. 16 No. 1 (2024): Jurnal Inersia (Edisi Khusus Seminar Nasional Forum Ketua Jurusan Teknik Sipil
Publisher : POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46964/inersia.v16i1.985

Abstract

Dengan melihat usia konstruksi jembatan Putri Petong Sungai Kendilo di Penajam Paser Utara yang berusia kurang lebih 10 tahun secara visual terjadi penurunan fungsi diberbagai elemen jembatan terutama dibagian oprit jembatan, dengan elevasi kemiringan oprit 5%. Dan telah terjadi penurunan kurang lebih 31,5 cm. Penurunan oprit dapat mendorong gelagar dan lantai jembatan yang berujung kegagalan struktur. Oleh karena itu perlu analisa dan evaluasi untuk merencanakan konstruksi yang memenuhi syarat dari sisi keamanan sturuktur jembatan dan kenyamanan berlalu lintas yang bertujuan untuk menyajikan perencanaan konstruksi pile slab sebagai pengganti oprit jembatan yang mengalami penurunan sehingga dapat mengetahui daya dukung tanah dalam menilai kemampuan daya dukung tiang pancang dalam memikul beban yang ada. Metode yang digunakan adalah pendekatan perhitungan data tes lapangan yaitu SPT dan menggunakan perhitungan pembebanan untuk menganalisis struktur dalam memikul beban tanah, data tanah, data pembebanan, dan analisis rancangan pile slub. Dari hasil analisis dan perhitungan perencanaan pile slab cocok dan relevan digunakan untuk memenuhi syarat dari sisi keamanan struktur jembatan dan kenyamanan berlalu lintas dan juga sebagai pengganti oprit jembatan yang mengalami penurunan. Berdasarkan Analisa dan perhitungan yang dilakukan dapat direncanakan pondasi pile slab dengan dimensi diameter 0,5 meter tebal 0,25 m dan Panjang 54 meter dengan susunan jumlah tiang dalam arah memanjang sebanyak 10 buah, jumlah tiang dalam satu baris sebanya 5 buah dan jumlah tiang total sebanyak 50 buah. Dari hasil analisis plaxis diketahui penurunan sebesar 6,083 x 10-3 dalam waktu kurun waktu 3 bulan
Penggunaan Steel Fiber Sebagai Pengganti Besi Tulangan pada Pengecoran Pelat Lantai Proyek BPSP XI PT Kawasan Industri Wijayakusuma Semarang Dianita Ratna Kusumastuti; Dedi Budi Setiawan; Aditya Deva Hernanda; Sunu Pandya Wicaksana
JURNAL INERSIA Vol. 16 No. 1 (2024): Jurnal Inersia (Edisi Khusus Seminar Nasional Forum Ketua Jurusan Teknik Sipil
Publisher : POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46964/inersia.v16i1.986

Abstract

Kawasan industri merupakan area di mana berbagai jenis industri beroperasi seperti manufaktur, produksi, perakitan, dan pengolahan. Salah satu kawasan industri di Indonesia adalah Kawasan Industri Wijayakusuma (KIW). Sebagai pengembang dan pengelola kawasan, pemanfaatan lahan yang dimiliki KIW selalu ditingkatkan guna memenuhi pelayanan terhadap tenant seperti pembangunan pabrik/gudang BPSP XI ini KIW melakukan inovasi yaitu dengan menggunakan Steel Fiber (Dramix) sebagai pengganti besi tulangan atau wiremesh pada pengecoran pelat lantai dasar, hal ini dilakukan untuk menekan cost, namun tetap mengutamakan mutu yang berkualitas. Penelitian ini menggunakan metode trial and error dan juga observasi yang dilakukan di laboratorium dengan mengacu pada SNI 03- 2834-2000. Sampel beton menggunakan balok dengan dimensi 15x15x60 cm dan kubus 15x15x15 cm. Komposisi campuran beton dramix dilakukan dengan trial untuk mendapatkan prosentase dari total agregat kasar yang optimum dengan kuat tekan rencana K-175 dengan perbandingan FAS 0,46. Hasil trial dalam penelitian ini menghasilkan persentase 17,29 % lebih besar kuat tekan beton dramix yaitu 241,90 Kg/cm2 dibandingkan dengan kuat tekan beton normal yaitu 212,87 Kg/cm2 di umur 28 hari. Biaya yang dikeluarkan untuk membuat beton dramix ini lebih murah Rp 197.816 per m3 dibandingkan dengan beton bertulang dengan rancang campur kuat tekan yang sama. Penggunaan steel fiber (dramix) pada pengecoran pelat lantai dasar merupakan inovasi yang tepat, karena memiliki kuat tekan yang tinggi dan harga terjangkau.
Analisis Stabilitas Retaining Wall Pada Blok Landfill Sanitari TPA Rindi Oktaviana; Tika Ermita Wulandari
JURNAL INERSIA Vol. 16 No. 1 (2024): Jurnal Inersia (Edisi Khusus Seminar Nasional Forum Ketua Jurusan Teknik Sipil
Publisher : POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46964/inersia.v16i1.987

Abstract

Kestabilan dinding penahan tanah merupakan suatu hal yang paling penting dalam struktur pembangunan TPA. Untuk menunjang strukturnya, dinding penahan tanah kuat terhadap gaya geser, gaya guling dan daya dukung sehingga perlu dianalisis apakah dinding tersebut aman. Seperti halnya dinding penahan tanah pada TPA Dusun Sungai Basah Tadukan Raga Kecamatan STM Hilir Kabupaten Deli Serdang yang menunjukan tumpukan tanah lebih tinggi dari pada dinding penahan tanah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai faktor keamanan dinding penahan tanah. Pada TPA dusun sungai basah menggunakan metode perhitungan analisis Coulomb dan Rankine. Hasil analisis menunjukan bahwa metode Rankine pada perhitungan stabilitas gaya guling pada Rankine mendapatkan hasil SF 1,858>1,5 sedangkan Coulomb SF 2,039>1,5. Stabilitas terhadap gaya geser untuk Rankine 1,8488>1,5 sedangkan Coulomb 2,032>1,5 dinyatakan aman. Faktor keamanan daya dukung tanah mendapat hasil 3,83>1,5 dinyatakan aman. Dari hasil analisis dapat disimpulkan dinding penahan tanah TPA dusun sungai basah aman terhadap gaya geser, gaya guling dan daya dukung tanah.
Korelasi Kekuatan Tekan dan Kekuatan Tarik Belah Beton Busa Komposisi Bahan Ramah Lingkungan Syahrul; Amir
JURNAL INERSIA Vol. 16 No. 1 (2024): Jurnal Inersia (Edisi Khusus Seminar Nasional Forum Ketua Jurusan Teknik Sipil
Publisher : POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46964/inersia.v16i1.988

Abstract

Perkembangan infrastruktur di bidang teknik sipil semakin pesat, termasuk material konstruksi yang ringan, berkelanjutan, dan ramah lingkungan. Inovasi yang dikembangkan adalah penggunaan busa pada komposisi beton dengan berat <2,0 N/mm2 menurut SNI 03 3449 2002 sehingga termasuk dalam kategori beton ringan. Beton busa mempunyai komposisi semen, pasir dan air yang sama dengan mortar, perbedaannya terletak pada penambahan busa cair yang ditambahkan setelah menjadi mortar. Fungsi busa adalah untuk membentuk rongga pada struktur beton busa dan mengurangi penggunaan pasir dan semen. Parameter sampel berbentuk silinder dengan tinggi 20 cm dan diameter 10 cm dengan jumlah 20 buah. Pengeringan udara kering pada umur 3 hari 28 hari. Penelitian menunjukkan bahwa sampel uji mempunyai nilai koreksi kuat tekan dan kuat tarik belah sesuai dengan umur desain sebesar 0,3295. Volume busa yang besar mengakibatkan kuat tekan dan tarik menjadi lebih rendah sebesar 86,92 %, dan perilaku sampel memiliki korelasi tegangan-regangan getas dengan pola elastis. Presentasi kuat tekan dan kuat tarik belah pada umur 28 hari adalah 0,016 %.
Inovasi Metode Kerja Sliding Formwork U-Ditch sebagai Dukungan Percepatan Pelaksanaan Paket I.4-Pembangunan Jalan Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang Tisara Sita; Supriyono
JURNAL INERSIA Vol. 16 No. 1 (2024): Jurnal Inersia (Edisi Khusus Seminar Nasional Forum Ketua Jurusan Teknik Sipil
Publisher : POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46964/inersia.v16i1.989

Abstract

Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) yang terletak di Kabupaten Batang, Jawa Tengah. Dukungan Direktorat Jenderal Bina Marga pada Pembangunan KIT Batang diwujudkan dengan pembangunan jalan di dalam kawasan dan jalan akses menuju kawasan, salah satunya adalah Paket I.4-Pembangunan Jalan Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang (Paket I.4-KITB). Paket ini merupakan crash program pembangunan jalan rigid pavement sepanjang 19,17 km yang harus diselesaikan dalam waktu 8,5 bulan dengan pagu anggaran Rp619 Miliar. Oleh karena itu, diperlukan inovasi metode kerja dalam rangka mendukung percepatan pelaksanaan pekerjaan Paket I.4-KITB agar dapat selesai tepat waktu, mutu, dan biaya. Salah satu inovasi yang dikembangkan oleh paket ini adalah metode sliding formwork dalam pembuatan U- Ditch. Penggunaan sliding formwork dibandingkan dengan metode cor di tempat (in situ) konvensional akan menghasilkan mutu sesuai spesifikasi, dimensi sesuai dengan shop drawing, serta secara estetika terlihat lebih baik. Biaya pelaksanaan lebih rendah karena metode sliding formwork tidak memerlukan penggunaan alat berat untuk menggeser panel bekisting. Produktivitas pekerjaan U-Ditch dapat ditingkatkan semula 24 meter per hari menjadi 48 meter per hari per grup pekerja. Inovasi sliding formwork dapat diterapkan di proyek konstruksi lain, karena proyek jalan identik pula dengan pekerjaan saluran, sehingga dapat dilakukan modifikasi dimensi sesuai dengan desain saluran proyek tersebut. Inovasi dalam pelaksanaan pekerjaan konstruksi merupakan salah satu bentuk kesigapan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dalam membangun negeri.
Pengaruh Penambahan Sirtu dan Kapur Pada Stabilitas Tanah Lempung Terhadap Daya Dukung Tanah Dasar Perkerasan Lentur Hayatullah; Priyo Suroso; SSN. Banjarsanti; Ayetno
JURNAL INERSIA Vol. 16 No. 1 (2024): Jurnal Inersia (Edisi Khusus Seminar Nasional Forum Ketua Jurusan Teknik Sipil
Publisher : POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46964/inersia.v16i1.990

Abstract

Tanah merupakan material utama dalam dunia konstruksi, karena semua bangunan akan bertumpu pada tanah. Ada beberapa jenis tanah yang bermasalah baik dari segi daya dukung tanah, salah satunya tanah lempung. Seperti tanah di daerah Desa Separi, Tenggarong Sebrang, Kutai Kartanegara yang tergolong tanah lempung sehingga penelitian ini bertujuan untuk menjadi alternatif stabilisasi dan perkuatan tanah lempung dengan mencampurkan sirtu dan kapur. Tanah yang digunakan pada penelitian ini berdasarkan klasifikasi AASHTO termasuk dalam kelompok A-7-5. Sirtu yang digunakan sebagai bahan tambah pada penelitian ini diambil dari desa Desa Apung, Kecamatan Tanjung Selor, Kabupaten Bulungan, dan Kapur yang digunakan adalah kapur tohor. Variasi sirtu pada pengujian ini 15%, 20%, dan 25%, sedangkan variasi kapur 2%, 4%, dan 6%. Pada pengujian ini dilakukan uji kuat tekan bebas dan CBR untuk mengetahui nilai daya dukung tanah asli maupun tanah campuran. Hasil penelitian yang dilakukan dengan penambahan sirtu dan kapur dapat memperbaiki daya dukung tanah, dengan pengujian kuat tekan bebas campuran 25% sirtu dan 4% kapur didapat nilai optimum qu 3,516 kg/cm2. CBR tanah campuran 25% sirtu dan 6% kapur dengan nilai 11,35% memenuhi syarat CBR tanah sebagai dasar perkerasan jalan minimal 6%.