cover
Contact Name
Yudi Pranoto
Contact Email
yudipranoto@polnes.ac.id
Phone
+6281391028305
Journal Mail Official
yudipranoto@polnes.ac.id
Editorial Address
Jl. DR. Ciptomangunkusumo, Kampus Gunung Lipan, Samarinda, Kalimantan Timur,
Location
Kota samarinda,
Kalimantan timur
INDONESIA
INERSIA
ISSN : -     EISSN : 27236161     DOI : -
Jurnal Inersia receives a manuscript from the following area below civil engineering science and development with the interdisciplinary and multidisciplinary approach: Structural Engineering Transportation Engineering Geotechnical Engineering Water Resources Engineering Road and Bridge Engineering Building Materials and Structures Constructions Technology Earthquake Engineering Highway Engineering Surveying and Geo-Spatial Engineering Urban Drainage
Articles 151 Documents
Perhitungan Struktur Dengan Menggunakan SAP 2000 Pada Proyek Pembangunan Klinik Building Medan Lambok Ritonga; H. Irwan
JURNAL INERSIA Vol. 15 No. 2 (2023): Jurnal Inersia
Publisher : POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46964/inersia.v15i2.907

Abstract

Setiap bangunan kontruksi gedung harus memiliki komponen struktur yang kuat untuk menahan beban yang diterimanya. Komponen struktur terdiri dari struktur atas berupa atap, plat, tangga, kolom dan balok sedangkan struktur bawah berupa pondasi. Dalam Pembangunan Gedung terdapat Analisis Struktur yang dijadikan sebagai cara atau sistem untuk mendapatkan hasil perhitungan struktur agar mencapai Pembangunan sesuai perencanaan. Salah satu program analisis yang dapat digunakan untuk memperoleh hasil perhitungan struktur yaitu dengan menggunakan program sofware SAP 2000 v.14, sehingga dalam penelitian ini bertujuan untuk menganalisis gaya aksial, gaya geser dan momen menggunakan Program sofware SAP 2000 v.14 dan perhitungan struktur balok, kolom dan pelat berdasarkan SNI – 2847: 2019. Berdasarkan hasil dari perhitungan struktur dengan metode SNI– 2847:2019 diperoleh desain tulangan untuk balok B2 dengan A’s = 4D16 mm2 dan As= 2D16 mm2, pada kolom K4 diperoleh desain tulangan 18D − 19 yang memiliki As sebesar = 4900 mm2 dan pada struktur pelat diperoleh desain penulangan pelat lantai arah – x D8 – 300 mm untuk arah – y D8 – 200 mm. Untuk analisis dengan sofware SAP 2000 dan perhitungan yang mengacu pada SNI – 2847:2019 terdapat sedikit perbedaan untuk desain penulangan kolom K4 dengan desain penulangan yang ada.
Analisis Perhitungan Plat Lantai Jembatan Pada Proyek Penggantian Jembatan Idano Eho Yuni Erlianti Laia; Tika Ermita Wulandari
JURNAL INERSIA Vol. 15 No. 2 (2023): Jurnal Inersia
Publisher : POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46964/inersia.v15i2.908

Abstract

Analisis perhitungan pelat lantai jembatan ini menggunakan konstruksi beton bertulang dan pelat bondek yang sebagai pelapis dasar cor. Perencanaan struktur beton dan pembebanan jembatan mengacu pada RSNI T-12-2004 (perencanaan struktur beton untuk jembatan) dan dan SNI 1725:2016 (peraturan pembebanan untuk jembatan). Tujuan perhitungan ini adalah untuk mengetahui kebutuhan tulangan lentur pada pelat lantai jembatan dan nilai lendutan yang terjadi pada pelat lantai jembatan yang telah terlaksana pada proyek penggantian jembatan Idano Eho yang berlokasi di Nias Selatan apakah aman untuk menghindari keruntuhan berulang pada jembatan tersebut. Permasalahan yang diambil adalah analisis perhitungan pelat lantai jembatan. Analisis perhitungan pelat lantai jembatan tersebut meliputi pelat lantai itu sendiri. Perencanaannya meliputi tulangan lentur positif dan negatif. Beban yang dianalisis meliputi beban hidup, beban lalu lintas, beban gaya rem, beban pengaruh temperatur, beban gempa dan beban akibat angin. Dari hasil analisis, dihasilkan tulangan pokok D16-150 mm dan tulangan bagi D13-200 mm dimana variasi penulangan ini telah sesuai dengan yang ada di lapangan dan nilai lendutan 2,79.10-7 yang aman untuk jembatan. Untuk pelat lantai jembatan digunakan pelat dengan tebal 250 mm, lebar 9000 mm, dan panjang 60000 mm.
Evaluasi Kebutuhan Air Bersih Untuk Masyarakat di Kecamatan Binjai Timur Muhammad Mufti Farabi; Mahliza Nasution; Nuril Mahda Rangkuti
JURNAL INERSIA Vol. 15 No. 2 (2023): Jurnal Inersia
Publisher : POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46964/inersia.v15i2.909

Abstract

Dengan bertambahnya jumlah penduduk dan bertambahnya jumlah kawasan industri setiap tahunnya, kebutuhan akan air minum otomatis terus meningkat. Pada Kabupaten Binjai Timur, Provinsi Sumatera Utara keberadaan penyedia layanan air minum masih belum memenuhi syarat. Hal ini terjadi karena masih banyak warga yang memanfaatkan sumber air bawah tanah (sumur gali) sebagai salah satu sumber utama air minum. Melihat permasalahan tersebut, penulis ingin melakukan evaluasi kebutuhan air minum di Kabupaten Binjai Timur pada tahun 2027 dan cakupan pelayanan air minum di Kabupaten Binjai Timur pada tahun 2027. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, kebutuhan air bersih berdasarkan jumlah penduduk Kabupaten Binjai Timur pada tahun 2027 adalah sebesar 109.612 liter/detik, sedangkan kebutuhan air bersih berdasarkan jumlah pelanggan di Kabupaten Binjai Timur pada tahun 2027. Tahun 2027 adalah 18,018 liter/detik. Sedangkan cakupan pelayanan Perusahaan M pada tahun 2027 sebesar 17,946% dengan penjelasan sebanyak 66.227 jiwa, dari total penduduk Kecamatan Binjai Timur jumlah masyarakat yang menggunakan jasa Perusahaan M untuk keperluan sehari-hari hanya sebanyak 11.326 orang. Sisanya sebanyak 54.342 jiwa masih menggunakan cara mandiri untuk mendapatkan air bersih.
Analisa Penerapan Manajemen Waktu Pada Proyek Pembangunan Bendungan Lau Simeme Fanycia Dwi Putri; Melloukey Ardan
JURNAL INERSIA Vol. 15 No. 2 (2023): Jurnal Inersia
Publisher : POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46964/inersia.v15i2.910

Abstract

Proyek kontruksi menjadi suatu kegiatan yang sangat penting dan memerlukan penerapan manajemen waktu yang baik. Ada banyak faktor yang dapat menjadi penyebab terjadinya keterlambatan, maka dari itu diperlukan suatu analisa mengenai pelaksanaan manajemen waktu proyek. Pada penelitian ini digunakan metode CPM (Critical Path Method) untuk menghitung total durasi dan manajemen waktu dalam melakukan percepatan dalam suatu proyek. Total durasi yang telah didapat akan di crashing untuk mendapatkan waktu yang lebih cepat agar proyek dapat selesai secepat mungkin. Hasil penelitian ini pada proyek pembangunan Bendungan Lau Simeme terdapat 12 jalur kritis dan menghasilkan total waktu 984 hari.
Kajian Pondasi Tiang Pancang Pada Dermaga Khusus PT. Pupuk Kaltim Kukuh Prihatin; Armiyanti; Priyo Suroso
JURNAL INERSIA Vol. 13 No. 1 (2021): Jurnal Inersia
Publisher : POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dermaga khusus adalah dermaga yang dimiliki oleh PT. Pupuk Kaltim. Dermaga tersebut ditopang pondasi dalam yaitu pondasi tiang pancang baja berdiameter 1,117 m dengan tebal tiang 14 mm. Beban yang bekerja pada dermaga adalah beban horisontal akibat tumbukan dan tarikan kapal, juga beban vertikal akibat berat sendiri dan beban hidup yang bekerja diatasnya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melakukan kajian terhadap pondasi tiang pancang akibat beban yang bekerja. Metode yang digunakan dalam perhitungan kapasitas dukung aksial tiang pancang berdasarkan data lapangan yaitu Standart Penetration Test (SPT) dengan metode Meyerhof (1976). Untuk kapasitas dukung lateral dicek terhadap tiang pendek/panjang, tiang bebas/terjepit berdasarkan metode Broms. Perhitungan penurunan dilakukan pada tiang tunggal karena jarak antar tiang mendekati 2,5d. Hasil perhitungan kapasitas dukung ijin tiang tunggal (Qa) menunjukkan bahwa diperlukan tiang pancang baja sebanyak 4 tiang/pilecap sejarak 2,75 m dengan kapasitas dukung tiang tunggal secara kelompok (Qsg) sebesar 5042,95 kN mampu memikul beban 1 tiang (P1tiang) sebesar 5029,8 kN. Beban lateral sebesar 27,275 kN mampu dipikul, sehingga tidak diperlukan tiang miring. Penurunan tiang kelompok yang terjadi sebesar 0,039 m.
Analisa Accident Rate Simpang Jalan Otto Iskandardinata – Sultan Sulaiman - Sultan Alimuddin Kota Samarinda Muhammad Ahlul Hurum; Daru Purbaningtyas; ibayasid
JURNAL INERSIA Vol. 13 No. 1 (2021): Jurnal Inersia
Publisher : POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kondisi lalu lintas pada simpang tiga Jalan Otto Iskandardinata, Sultan Sulaiman dan Sultan Alimuddin sangat padat karena merupakan salah satu jalan menuju Kabupaten Kutai Kartanegara serta akses menuju Jembatan Mahkota 2. Simpang tiga tersebut memiliki kondisi jalan yang curam pada tanjakan/turunan serta memiliki tikungan yang cukup tajam sehingga rawan kecelakaan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui tingkat pelayanan, accident rate dan blackspot pada jalan dan simpang tiga tersebut. Perhitungan tingkat pelayanan mengacu pada MKJI1997, perhitungan accident rate digunakan untuk mengetahui tingat kecelakaan serta metode CUSSUM dan EAN untuk mengetahui apakah daerah tersebut rawan kecelakaan (blackspot) atau tidak. Berdasarkan hasil analisis didapatkan bahwa ruas jalan dan simpang tiga jalan Otto Iskandardinata, Sultan Sulaiman dan Sultan Alimuddin termasuk dalam kategori daerah rawan kecelakaan (blackspot), memiliki tingkat pelayanan yang rendah dan memiliki nilai accident rate yang cukup tinggi. Serta nilai accident rate tidak dipengaruhi oleh tingkat pelayanan ruas jalan dan simpang tiga tersebut.
ANALISA PENGGUNAAN PASIR LOKAL TERHADAP KEKUATAN TEKAN DAN KEKUATAN LENTUR BETON Joko Suryono; Rafian Tistro; Arif Wianto
JURNAL INERSIA Vol. 13 No. 1 (2021): Jurnal Inersia
Publisher : POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penggunaan pasir lokal seperti pasir Palaran, Batuah, dan Tenggarong dalam campuran beton sepenuhnya dimanfaatkan secara optimal dan hanya digunakan pada beton mutu ringan serta pekerjaan non structural. Potensi dari pasir lokal yang digunakan pada pengujian ini adalah mengetahui berapa kekuat tekan beton dan kuat lentur beton menggunakan agregat halus lokal yaitu pasir Palaran, Batuah, dan Tenggarong. Pada penelitian ini dibuat dengan benda uji kuat tekan berbentuk kubus dengan umur uji 3 hari, 7 hari, 14 hari, 21 hari dan 28 hari. Dengan nilai kuat tekan pasir Palaran yang di Daiperoleh yaitu pada umur uji 3 hari sebesar 29,67 MPa, umur 7 hari 24,98 MPa, umur 14 hari 22,31 MPa, umur 21 hari 20,67 MPa, dan untuk umur uji 28 hari 14,17 MPa.peroleh yaitu pada umur uji 3 hari sebesar 24,29 MPa, umur 7 hari 20.49 MPa, umur 14 hari 19,14 MPa, umur 21 hari 21,04 MPa, dan untuk umur uji 28 hari 16,05 MPa. Batuah yang dTenggarong yang diperoleh yaitu pada umur uji 3 hari sebesar 43,07 MPa, umur 7 hari 32,75 MPa, umur 14 hari 21,39 MPa, umur 21 hari 19,75 MPa, dan untuk umur uji 28 hari 18,83 MPa. Untuk uji kuat lentur beton pada umur uji 28 hari menggunakan Agregat halus Palaran sebesar 3,45 MPa , agregat halus Batuah 3,68 MPa dan Agregat halus Tenggarong sebesar 3,09 MPa. Maka dari kesimpulan yang diperoleh yaitu pada penggunaan material agregat halus Palaran, Batuah, dan Tenggarong dapat digunakan pada campuran beton namun untuk uji kuat tekan beton masih tidak stabil dikarenakan agregat halus yang digunakan tersebut belum memenuhi standar spesifikasi agregat yang disarankan.
PENGARUH PENGGUNAAN SILICA FUME DENGAN MATERIAL BATU LATERIT SEBAGAI SUBTITUSI AGREGAT KASAR TERHADAP KUAT TEKAN BETON Anung Sudibyo; Salma Alwi; Annisa Putri Indirwana
JURNAL INERSIA Vol. 13 No. 1 (2021): Jurnal Inersia
Publisher : POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Material penyusun beton umumnya terdiri dari semen, agregat kasar, agregat halus, dan air. Agregat kasar yang dapat digunakan adalah batu split atau dapat juga menggunakan campuran antara batu split dengan material lokal lain seperti batu Laterit yang terdapat pada Desa Mulawarman Kecamatan Tenggarong Seberang. Untuk meningkatkan mutu beton, maka digunakan Silica Fume sebagai bahan tambah. Tujuan utama penelitian ini untuk mengetahui pengaruh penggunaan Silica Fume sebagai subtitusi semen dan batu Laterit terhadap nilai kuat tekan beton. Pada penelitian ini dibuatlah beton normal sebagai acuan dan beton dengan agregat kasar di subtitusi sebesar 20% dengan batu Laterit serta semen disubtitusi dengan Silica Fume dengan variasi 0%, 5%, 7.5%, 10%, dan 12.5%. Dari hasil pengujian kuat tekan beton diperoleh beton dengan subtitusi agregat kasar 20% dan subtitusi semen dengan Silica Fume 10% pada umur 28 hari sebesar 26.47 MPa, nilai ini melebihi kuat tekan beton normal yaitu 26.26 MPa dan beton dengan Laterit 20% dan Silica Fume 0% yaitu 22.03 MPa. Jadi kesimpulan penggunaan Silica Fume dapat meningkatkan kuat tekan beton dengan subtitusi batu laterit menjadi lebih tinggi dibandingkan dengan kuat tekan beton normal
PENGARUH PENGGUNAAN ABU CANGKANG KELAPA SAWIT SEBAGAI FILLER TERHADAP KARAKTERISTIK MARSHALL PADA CAMPURAN ASPHALT CONCRETE – BINDER COURSE (AC-BC) Salma Alwi; Ashadi Putrawirawan; Rahmat Hidayat
JURNAL INERSIA Vol. 13 No. 1 (2021): Jurnal Inersia
Publisher : POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penggunaan abu cangkang kelapa sawit sebagai pengganti filler dalam campuran perkerasan aspal beton (laston) belum sepenuhnya dimanfaatkan secara optimal. Potensi dari abu cangkang kelapa sawit cukup besar karena Kalimantan Timur mempunyai sumber abu cangkang sawit yang melimpah, salah satunya dari sisa pengolahan PT. SUAN di Muara Badak. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui sifat-sifat Marshall dan mengetahui besarnya Kadar Aspal Optimum dari penggunaan abu cangkang kelapa sawit sebagai pengganti filler. Pada Penelitian ini dibuat benda uji Marshall dengan variasi abu cangkang kelapa sawit sebagai pengganti filler pada kadar 2%, 3%, 4%, 5% dan 6% serta kadar aspal yang direncanakan adalah 4%, 4,5%, 5%, 5,5%, dan 6% yang kemudian akan diketahui kadar aspal optimum, stabilitas, flow, VIM, VMA, VFA dan MQ pada campuran Laston (AC-BC). Berdasarkan hasil penelitian diperoleh penggunaan abu cangkang kelapa sawit sebagai pengganti filler pada AC-BC maksimum sebesar 5% dan nilai Kadar Aspal Optimum sebesar 5,19% dengan karakteristik Marshall meliputi nilai stabilitas 1940 kg, flow 3,5%, VIM 3,80%, VMA 14,80%, VFA 73,00% dan MQ 560,00 kg/mm. Hasil penelitian menunjukan bahwa campuran AC-BC dengan pengganti filler menggunakan abu cangkang kelapa sawit memenuhi persyaratan untuk lapisan aspal beton AC-BC
Analisa Desain PC I Girder Pada Section Overpass STA 52+174 Proyek Jalan Tol Balikpapan-Samarinda Willy Susanto; Sujiati Jepriani; Joko Suryono
JURNAL INERSIA Vol. 13 No. 1 (2021): Jurnal Inersia
Publisher : POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Jembatan adalah suatu struktur yang berfungsi menghubungkan dua bagian jalan yang terputus oleh adanya rintangan-rintangan seperti lembah, sungai, laut, jurang, drainase, jalan, dan sebagainya. Proyek Jalan Tol Balikpapan - Samarinda mengaplikasikan jembatan dengan sistem beton prategang. Sistem beton prategang diaplikasikan di struktur atas yaitu pada gelagar atau girder. Girder adalah bagian dari struktur atas yang berfungsi menyalurkan beban yang diterimanya menuju struktur bawah untuk selanjutnya diteruskan ke pondasi. Bentuk girder beton prategang memiliki banyak jenis diantaranya PC I Girder, PC U Girder, Box Girder dan Voided Slab dimana setiap bentuk memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Tujuan penelitian ini dilakukan untuk menganalisa desain PC I girder yang digunakan pada jembatan di Section Overpass STA 52+174 Proyek Jalan Tol Balikpapan-Samarinda. Objek penelitian ini adalah PC I girder dengan panjang span 25,80 m dan 16,80 m. Dari hasil analisis diketahui tegangan yang terjadi akibat kombinasi pembebanan adalah aman dengan perilaku penampang beton prategang dikategorikan sebagai kelas U dengan asumsi perilaku penampang prategang utuh atau tidak retak. Namun dibeberapa kombinasi pembebanan diketahui terdapat perilaku penampang beton prategang yang dikategorikan sebagai kelas C (f > 1,0√f’c) dengan asumsi perilaku penampang prategang retak dan kelas T (0,62√f’c < f < 1,0√f’c) dengan asumsi perilaku penampang prategang peralihan antara utuh dan retak. Bila penampang prategang merupakan kelas C dan kelas T, maka dibutuhkan tulangan tarik non prategang pada daerah lentur terjadinya retak untuk mengakomodir tegangan tarik yang terjadi