cover
Contact Name
Yudi Pranoto
Contact Email
yudipranoto@polnes.ac.id
Phone
+6281391028305
Journal Mail Official
yudipranoto@polnes.ac.id
Editorial Address
Jl. DR. Ciptomangunkusumo, Kampus Gunung Lipan, Samarinda, Kalimantan Timur,
Location
Kota samarinda,
Kalimantan timur
INDONESIA
INERSIA
ISSN : -     EISSN : 27236161     DOI : -
Jurnal Inersia receives a manuscript from the following area below civil engineering science and development with the interdisciplinary and multidisciplinary approach: Structural Engineering Transportation Engineering Geotechnical Engineering Water Resources Engineering Road and Bridge Engineering Building Materials and Structures Constructions Technology Earthquake Engineering Highway Engineering Surveying and Geo-Spatial Engineering Urban Drainage
Articles 151 Documents
Analisa Simpang Tengkawang Kota Samarinda Berdasarkan PKJI 2014 Dan Aplikasi Vissim 9.0 ibayasid; Daru Purbaningtyas; Annisa Dinda Vierza Primadita
JURNAL INERSIA Vol. 13 No. 2 (2021): Jurnal Inersia
Publisher : POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Simpang Tengkawang merupakan salah satu simpang yang cukup padat di kota Samarinda. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis kinerja simpang tersebut menggunakan Pedoman Kapasitas Jalan Indonesia (PKJI 2014) dan mensimulasikannya dengan software VISSIM (Verkehr Städten SIMulationsmodell). Pengambilandata primer berupa survei dilakukan selama tiga hari pada jam sibuk. Volume lalu lintas dan cycle timedianalisis dengan pemodelan VISSIM. Hasil analisis diketahui bahwa tingkat pelayanan simpang termasuk F,dengan nilai tundaan rata-rata 73,08 detik/skr. Hasil simulasi diperoleh tingkat pelayanannya adalah E dengan nilai tundaan rata-rata 72,04 detik. Kinerja ruas jalan untuk ketiga lengan pada perhitungan PKJI memiliki nilai Level Of Service C dan Level Of Service D untuk lengan jalan M.Said, pada simulasi VISSIM memiliki nilai Level Of Service E untuk keempat lengan. Maka kondisi Simpang Tengkawang saat ini dalam kondisi tidak baik.
Pengaruh Perkuatan Tanah Dengan Menggunakan Stone Column Terhadap Potensi Likuifaksi (Studi Kasus Jalan Tol Manado – Bitung sta 39+250) Priyo Suroso; Budi Nugroho; M. Rajiv Yasmuna
JURNAL INERSIA Vol. 13 No. 2 (2021): Jurnal Inersia
Publisher : POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Gempa bumi dapat mengakibatkan kegagalan struktur dan juga dapat mengakibatkan hilangnya kestabilan tanah. Kerusakan – kerusakan yang di akibat oleh gempa bumi di bagi menjadi dua yaitu kerusakan bangunan yang berada diatas tanah dan kerusakan fisik permukaan tanah itu sendiri. Kerusakan – kerusakan tanah secara fisik ialah penurunan tanah (settlement), batu longsor (rockslides), dan likuifaksi (liquefaction). Likuifaksi adalah suatu kejadian dimana tanah mengalami kehilangan kekuatan geser efektif karena meningkatnya tegangan air pori sebagai akibat terjadinya beban siklik (beban gempa) sangat cepat dan dalam waktu sesaat atau getaran dari kendaraan yang bekerja secara berkala. Salah satu metode untuk menganalisis potensi likuifaksi adalah dengan metode National Center Of Eartquake Engineering Research (NCEER) USA, salah satu mitigasi untuk likuifaksi ialah menggunakan stone column, perencanaan stone column dengan menggunakan metode priebe (1995) yang tercantum dalam pada jurnal “the desing of vibro stone column”. Hasil analisis potensi likuifaksi baik dalam kondisi ada ataupun tidak adanya timbunan, likuifaksi terjadi pada kedalaman 0 hingga 29 meter dengan penurunan akibat likufaksi sebesar 0,83 meter, Perbaikan menggunakan stone column dengan diameter sebesar 0,8 meter dan jarak sebesar 2,1 meter dapat meningkatkan sudut geser tanah sebesar 33,96° dan mampu meningkatkan nilai faktor keamanan terhadap potensi likufaksi secara signifikan.
Kuat Tekan Beton Self Compacting Concrete (SCC) Dengan Penambahan Kapur Gamping Dan Viscocrete Sujiati Jepriani; Salma Alwi; Widia Nilam Sari
JURNAL INERSIA Vol. 13 No. 2 (2021): Jurnal Inersia
Publisher : POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Self-Compacting Concrete (SCC) merupakan beton inovatif yang tidak memerlukan getaran untuk penempatan dan pemadatannya. SCC dapat mengalir dengan beratnya sendirinya, mengisi bekisting sepenuhnya dan mencapai pemadatan penuh bahkan pada struktur dengan tulangan yang sesak. Beton SCC yang telah mengeras padat, homogen dan memiliki sifat dan daya tahan yang sama dengan beton konvensional. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kuat tekan dari beton Self Compacting Concrete (SCC) dengan penambahan Sika Viscocrete 8030S yang berperan sebagai water reducer dikombinasikan dengan kapur gamping yang berperan sebagai pengganti semen. Beton dirancang dengan metode ACI Modifikasi 211.1-91 dengan kuat tekan 20 MPa. Benda uji berupa silinder beton berukuran 10 cm x 20 cm sebanyak 30 buah dan diuji tekan pada umur beton 7 hari dan 28 hari. Viscocrete yang digunakan sebanyak 0,85% dari berat semen sedangkan kapur gamping 5%, 5,5%, 6%, 6,5%, dan 7% dari berat semen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan Sika viscocrete sebanyak 0.85% dan kapur gamping sebanyak 5% dari berat semen, menghasilkan kuat tekan yang optimum yaitu sebesar 17.66 MPa pada umur 7 hari dan sebesar 26.28 MPa pada umur 28 Hari.
Penanganan Kelongsoran Di Jalan Soekarno-Hatta KM 55 Samarinda-Balikpapan Kalimantan Timur Kukuh Prihatin; Indah Amelia Putri; Muhammad Ridwan; Hendro Wardono
JURNAL INERSIA Vol. 13 No. 2 (2021): Jurnal Inersia
Publisher : POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Jalan Soekarno-Hatta merupakan salah satu ruas jalan dari dan menuju Samarinda atau Balikpapan dengan kondisi sepanjang jalan bukit dan lereng, yang berpotensi terjadi kelongsoran. Pada Km. 55 mengalami kelongsoran rotasi, sampai mengenai badan jalan sepanjang ±24,27 m, sehingga menyebabkan penyempitan jalan arah Samarinda, sehingga membahayakan bagi pengguna jalan. Maka, perlu dilakukan penanganan kelongsoran dengan membuat dinding penahan tanah tipe kantilever setinggi 5 meter. Setelah dilakukan pendimensian dinding penahan tanah maka perlu pengecekan stabilitas terhadap geser, guling, daya dukung dan kelongsoran. Hasil menunjukkan bahwa angka keamanan terhadap geser memenuhi sebesar 2,62, demikian juga aman terhadap guling 2,54 dan daya dukung ijin tanah (qa) sebesar 482,37 kPa lebih besar dari tegangan kontak maksimum (qmax) sebesar 149,89 kPa (memenuhi) serta kelongsoran sebesar 0,864 lebih kecil dari angka keamanan yang disyaratkan 1,5, maka nilai kelongsoran tidak memenuhi, sehingga perlu dipasang pondasi tiang pancang beton berdiameter 40 cm dengan kedalaman 4 meter sebanyak 5 buah per meter
Penilaian Kondisi Jalan Metode Pci, Sdi, Dan Iri Pada Jalan Poros Samarinda - Bontang Muhammad Salmani; SSN. Banjarsanti; Ardina Hariyani
JURNAL INERSIA Vol. 13 No. 2 (2021): Jurnal Inersia
Publisher : POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penggunaan jalan khususnya di wilayah Kota Samarinda pada ruas jalan poros Samarinda - Bontang terus meningkat akibat pertumbuhan dan perkembangan kota serta laju penduduk. Dengan padatnya jumlah kendaraan yang melaluinya setiap hari jalan ini mengalami kerusakan permukaan jalan. Penilaian ini dilakukan untuk mengetahui nilai kondisi permukaan poros Samarinda - Bontang sepanjang 27,5 km. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode Pavement Condition Index (PCI), metode Surface Distress Index (SDI), dan metode International Roughness Index (IRI) dengan aplikasi RoadLab Pro. Survei dilakukan dengan total panjang jalan adalah 14.1 km. Hasil penilaian dari metode PCI, pada Jl. Ahmad Yani 2 didominasi oleh kondisi baik menurut PCI dan sedang menurut SDI juga IRI. Pada Jl. DI Panjaitan didominasi oleh kondisi baik menurut PCI dan SDI namun kondisi sedang menurut IRI. Untuk Jl. Poros Samarinda-Bontang Segmen 1 didominasi oleh kondisi baik menurut PCI juga SDI dan kondisi sedang menurut IRI. Untuk segmen 2 didominasi oleh kondisi rusak ringan menurut PCI dan kondisi sedang menurut SDI juga IRI. Untuk segmen 3 didominasi oleh rusak berat menurut IRI dan kondisi sedang menurut SDI dan IRI. Untuk segmen 4 didominasi oleh rusak berat menurut PCI juga SDI dan rusak ringan menurut IRI
Studi Eksperimental Batang Tarik Pada Sambungan Pelat Baja Terhadap Tegangan – Regangan Joko Suryono; Ashadi Putrawirawan; Sujiati Jepriani; Reno Rivaldy Allo
JURNAL INERSIA Vol. 13 No. 2 (2021): Jurnal Inersia
Publisher : POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sambungan batang tarik pada sambungan pelat baja memiliki bermacam-macam tipe kegagalan. Tipe kegagalan pada sambungan pelat baja ditentukan berdasarkan beberapa parameter, diantaranya profil dan mutu batang tarik, tebal dan mutu pelat penyambung. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui beban maksium (Pmax) nilai tegangan – regangan dari hasil pengujian tarik pelat baja pada 3 variasi sampel uji di Laboratorium berdasarkan tipe kegagalan geser baut dengan ukuran pelat baja 500x43x5 mm dan baut penyambung diameter 6 mm. Hasil pengujian tarik, hasil uji eksperimen 3 sampel pelat baja di laboratorium dengan rata-rata beban sebesar 114,395 MPa dengan waktu uji 140 detik. Tegangan leleh (Fy) rata-rata sebesar 346,849 MPa pada regangan 0,02% dan tegangan putus (Fu) rata-rata sebesar 534,582 MPa pada regangan 0,09%.
Penerapan Pengukuran Geometrik Konstruksi Jembatan Menggunakan Terrestial Laser Scanner (Objek Penelitian : Jembatan Arief Rahman Hakim, Samarinda) Gusti Ahmad Zaini; Insan Kamil; Muhammad Ridwan
JURNAL INERSIA Vol. 16 No. 1 (2024): Jurnal Inersia (Edisi Khusus Seminar Nasional Forum Ketua Jurusan Teknik Sipil
Publisher : POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46964/inersia.v16i1.956

Abstract

Penggunaaan peralatan survei mengalami perubahan yang sangat signifikan pada beberapa tahun terakhir. Dan untuk mewujudkan digitalisasi konstruksi dalam setiap tahapannnya maka diperlukan peralatan survei yang mutakhir serta proses kerja yang sangat efisien dibandingkan dengan peralatan pengukuran lainnya yaitu dengan menggunakan Terrestial Laser Scanner (TLS). Terrestial Laser Scanning merupakan teknologi survei dan pemetaan dengan prinsip kerjanya adalah laser yang ditembakkan dari alat ke obyek permukaan hingga kembali oleh permukaan ke alat. Intensitas waktu yang dibutuhkan laser untuk memantul kembali kemudian dianalisis dan diolah sehingga didapatkan point cloud yang selanjutnya dimodelkan menjadi data 3D (tiga-dimensi). Studi ini dilakukan untuk mengukur struktur eksisting konstruksi jembatan dengan alat TLS. Dalam penelitian ini akan menunjukkan geometri jembatan pada kondisi eksisting. Dari hasil pengukuran dengan TLS diperoleh nilai akurasi tiap titik station yaitu 0,002 m serta nilai akurasi titik station gabungan yaitu 0,020 m.
Interpretasi Kelongsoran Menggunakan Geolistrik pada Daerah Longsor Jalan Ampera Samarinda, Jalan Untung Suropati Balai Latihan Kerja Samarinda, dan Jalan Poros Samarinda Tenggarong Nasha Nabila Maulidya; Pramono; Kukuh Prihatin
JURNAL INERSIA Vol. 16 No. 1 (2024): Jurnal Inersia (Edisi Khusus Seminar Nasional Forum Ketua Jurusan Teknik Sipil
Publisher : POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46964/inersia.v16i1.973

Abstract

Salah satu faktor penyebab terjadinya longsor adalah bidang gelincir yang dapat menyebabkan terganggunya kestabilan tanah. Metode yang akan digunakan pada penelitian ini adalah metode geolistrik resistivity. Metode geolistrik resistivity bertujuan untuk menentukan kedalaman dan jenis tanah yang akan dilaksanakan di tiga tempat yang berbeda. Pada penelitian ini masing–masing tempat dilakukan tiga kali pengujian menggunakan konfigurasi Schlumberger satu dimensi. Untuk pengolahan data menggunakan Software Progress v.3.0. Hasil dari penelitian yang merupakan bagian bidang gelincir di Jalan Ampera Samarinda di titik sounding 1 dengan kedalaman 0 – 1,78 meter, titik sounding 2 dengan kedalaman 0 – 2,36 meter, dan titik sounding 3 dengan kedalaman 0 – 1,17 meter merupakan jenis tanah lempung basah. Untuk Jalan Untung Suropati BLK Samarinda di titik sounding 1 dengan kedalaman 0 – 0,80 meter, titik sounding 2 dengan kedalaman 0 – 3,27 meter, dan titik sounding 3 dengan kedalaman 0 – 2,16 meter merupakan jenis tanah lempung pasir. Dan Jalan Poros Samarinda – Tenggarong di titik sounding 1 dengan kedalaman 0 – 2,23 meter, titik sounding 2 dengan kedalaman 0 – 1,54 meter, dan titik sounding 3 dengan kedalaman 0 – 1,78 meter merupakan jenis tanah lempung basah.
Pengaruh Produktivitas Pekerja Pada Pekerjaan Pembesian dan Bekisting Proyek Pembangunan Brastagi Supermarket Alexius Awalludin Hulu; Melloukey Ardan
JURNAL INERSIA Vol. 16 No. 1 (2024): Jurnal Inersia (Edisi Khusus Seminar Nasional Forum Ketua Jurusan Teknik Sipil
Publisher : POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46964/inersia.v16i1.974

Abstract

Pembangunan ekonomi suatu negara tak terlepas dari peran sektor konstruksi yang menjadi tulang punggung pembangunan infrastruktur. Proyek pembangunan, seperti pembangunan gedung, jalan, perumahan, dan fasilitas umum lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas pekerja, serta faktor mana yang paling berpengaruh terhadap produktivitas pekerja pada proyek pembangunan Brastagi Supermarket. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif dan survei yang diolah dengan uji validitas, uji reliabilitas, dan uji mean. Dari hasil perhitungan didapatkan besar nilai produktivitas pekerja berdasarkan nilai-nilai skor kuesioner masing-masing variabel adalah Y = 432+453+648+479+468+644 = 3.124 poin. Setelah dilakukan analisis data, dapat disimpulkan terdapat 6 faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas pekerja pada proyek pembangunan Brastagi Supermarket yaitu faktor usia, pengalaman kerja, upah, jumlah tanggungan dalam keluarga, kesehatan serta kondisi lapangan. Namun, faktor yang paling mempengaruhi produktivitas pekerja adalah faktor upah dimana variabel ini menduduki peringkat pertama sesuai dengan hasil data SPSS versi 26 dengan nilai koefisien sebesar 32,400. Semakin diberikannya upah yang sesuai dengan standar hidup pekerja, maka semakin tinggi pula produktivitas pekerja tersebut.
Analisa Stabilitas Sheet Pile Sebagai Perkuatan Tebing Sungai (Studi Kasus: Sungai Karang Mumus Pada Sta 0+040-Sta 0+160 Kota Samarinda) Ahmad Baihaqi Bafandi; Raudah Ahmad; Priyo Suroso
JURNAL INERSIA Vol. 16 No. 1 (2024): Jurnal Inersia (Edisi Khusus Seminar Nasional Forum Ketua Jurusan Teknik Sipil
Publisher : POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46964/inersia.v16i1.975

Abstract

Pelaksanaan pembangunan pekerjaan turap berjangkar di tepi sungai Karang Mumus yang bertujuan untuk menahan beban lateral serta meningkatkan daya dukung sungai agar tidak terjadi gerusan/longsoran. Namun terjadi keruntuhan pada turap berjangkar yang telah dibangun, maka dilakukan analisis dengan tujuan mengetahui penyebab keruntuhan tersebut. Analisis metode perhitungan menggunakan teori Rankine untuk mengetahui nilai tekanan tanah, serta menggunakan program Plaxis 2D V20 untuk mengetahui angka aman dan displacement yang terjadi pada turap. Hasil yang didapatkan berdasarkan analisis yang dilakukan, digunakan turap wika tipe W-350 B dengan panjang turap 14 m, dan panjang angkur 15 m diperoleh nilai tekanan tanah aktif sebesar 547,54 kN, dan tekanan tanah pasif sebesar 1455,981 kN mengalami defleksi sebesar 0,094 m. Nilai defleksi yang terjadi pada turap sepanjang 14 m lebih besar dari nilai defleksi yang di syaratkan yaitu 0,07 m jadi dianggap turap tidak aman. Maka dilakukan analisis ulang dengan penambahan panjang menjadi 16 m, didapatkan defleksi sebesar 0,078 m, lebih kecil dari syaratnya yaitu sebesar 0,08 m, serta diperoleh nilai SF 3,281 > 1,5 maka dapat disimpulkan bahwa setelah penambahan panjang, tebing sungai menjadi stabil.