cover
Contact Name
Dearly
Contact Email
merspy@mercubuana.ac.id
Phone
+6281234880285
Journal Mail Official
merspy@mercubuana.ac.id
Editorial Address
Fakultas Psikologi Universitas Mercu Buana, Jalan Meruya Selatan No. 1, Kembangan, Jakarta Barat
Location
Kota adm. jakarta barat,
Dki jakarta
INDONESIA
Merpsy Journal
ISSN : 29853788     EISSN : 2964920x     DOI : 10.22441/merpsy
Core Subject : Humanities, Social,
Merpsy Journal is an open-access journal that publishes empirical research aimed at advancing our understanding of theoretical issues in the field of psychology with an approach model of biology, psychology, and social aspects that are interrelated and interact with each other to enable research renewal discussions that can generate new ideas in terms of theory and application.
Articles 41 Documents
Studi Komparasi Tingkat Atensi Berdasarkan Iringan Musik Lo-Fi Arneta Fitra Gaskin; Kazia Manuela Hutasoit; Irma Himmatul Aliyyah; Raden Ahmad Idham
Merpsy Journal Vol 16, No 1 (2024)
Publisher : Universitas Mercu Buana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22441/merpsy.v16i1.24732

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi perbedaan tingkat atensi belajar antara siswa yang mendengarkan musik lo-fi dan yang tidak. Menggunakan metode eksperimental dengan desain post-test only, 20 siswa kelas sebelas dibagi menjadi dua kelompok: kelompok eksperimen yang mendengarkan musik lo-fi dan kelompok kontrol non-musik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa yang mendengarkan musik lo-fi memiliki tingkat atensi belajar yang lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok kontrol. Temuan ini memberikan dukungan empiris terhadap manfaat musik lo-fi dalam meningkatkan fokus dan atensi belajar siswa. Penelitian ini juga menyoroti pentingnya genre musik dalam mempengaruhi suasana hati dan kinerja kognitif. Studi lebih lanjut diperlukan untuk mengkonfirmasi temuan ini dan mengeksplorasi efek jangka panjang musik lo-fi dalam lingkungan pendidikan.
Kecerdasan Emosional dalam Membentuk Perilaku Prososial Dary Dafa Naufal; Fatma Nuraqmarina
Merpsy Journal Vol 14, No 2 (2022)
Publisher : Universitas Mercu Buana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22441/merpsy.v14i2.14849

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kecerdasan emosional dengan perilaku prososial pada mahasiswa universitas mercu buana kranggan. Pengelolaan emosi sangatlah penting bagi individu guna pengambilan keputusan dalam bertindak, karena kecerdasan intelektual tidak berarti apa-apa bila emosi yang berkuasa. Penelitian ini menggunakan teknik pengambilan sampel yaitu Non Probability Sampling dengan jenis Accidental Sampling. Responden yang ada dalam penelitian ini adalah mahasiswa Universitas Mercu Buana Kranggan yang berjumlah 3172 orang yang diambil sebanyak 153 sampel untuk penelitian ini. Penelitian ini menggunakan desain penelitian kuantitatif korelasional. Skala yang digunakan pada penelitian ini adalah skala kecerdasan emosional (Goleman’s refinement model of emotional intelligence) yang dikembangkan oleh Ashkan Khalili (2011) dan skala perilaku prososial (Prosocial Tendencies Measure (PTM)) oleh Eisenberg (1989). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara kecerdasan emosional dengan perilaku prososial atau dapat dikatakan semakin tinggi kecerdasan emosional yang dimiliki mahasiswa Universitas Mercu Buana Kranggan maka semakin tinggi pula perilaku prososial yang ditunjukan. Sebaliknya jika kecerdasan emosional rendah maka semakin rendah juga perilaku prososial yang ditunjukan.
Happiness Mahasiswa yang Mengalami Toxic Relationship: Apakah terkait dengan Forgiveness? Dewi Anggraini Lestari; Hema Dayita Pohan
Merpsy Journal Vol 15, No 2 (2023)
Publisher : Universitas Mercu Buana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22441/merpsy.v15i2.19732

Abstract

Individu yang mengalami toxic relationship akan merasakan kesedihan yang mendalam, memiliki kesulitan menerima sebuah kenyataan, merasa menderita dan tidak bahagia. Sedangkan, setiap individu mengharapkan kebahagiaan sebagai tujuan hidupnya. Hal itu menjadi alasan mengapa individu perlu melakukan forgiveness kepada pelaku. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara Forgiveness dan Happiness pada Mahasiswa yang Mengalami Toxic Relationship. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan teknik korelasi yaitu product moment dengan melibatkan sebanyak 136 mahasiswa Universitas Bhayangkara Jakarta         Raya. Hasil yang didapatkan menunjukan bahwa terdapat hubungan yang positif antara forgiveness dan happiness dengan koefisien korelasi r=0.437 dengan nilai signifikansi 0.000. Artinya semakin tinggi forgiveness maka semakin tinggi happiness.
Pengetahuan Guru tentang GPPH di Sekolah Dasar Inklusif Jakarta Rizka Rizka; Iriani Indri Hapsari; Gantina Komalasari
Merpsy Journal Vol 13, No 1 (2021)
Publisher : Universitas Mercu Buana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22441/merpsy.v13i1.17445

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui secara empiris gambaran pengetahuan guru tentang  siswa yang memiliki gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktifitas (GPPH) di SD Inklusif Jakarta. Subyek penelitian ini berjumlah 96 guru di SD inklusif Jakarta. Metode penelitian ini menggunakan kuantitatif dengan statistika deskriptif. Teknik sampling yang digunakan yaitu probability sampling dengan Cluster Sampling.. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Knowledge of Attention Deficit Disorder Scale (KADDS) yang di kembangkan oleh Machula dengan nilai reliabilitas 0.90. Hasil dari penelitian menunjukan bahwa pengetahuan guru masih lebih banyak yang rendah dengan persentase 55,2% dibandingkan yang tinggi dengan persentase 44,8%.
Kehidupan Fanbase Twitter Nctzenhalu (Studi Korelasi antara Kesepian dan Hubungan Parasosial pada Dewasa Awal) Ayu Dhaning Lestari; Hema Dayita Pohan
Merpsy Journal Vol 15, No 1 (2023)
Publisher : Universitas Mercu Buana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22441/merpsy.v15i1.19730

Abstract

The wave of K-Pop can be found among various age groups around the world with easy access on social media in finding out information on his favorite idol figures. As a result of this sense of closeness, fans can use media figures as a substitute for social relationships in overcoming loneliness. This research aims to find out whether there is a correlation between loneliness and parasocial relationship. The convenience sampling method was used to select 151 respondents who followed the nctzenhalu on twitter for this research. The researcher used the parasocial relationship scale instrument based on the aspects proposed by Maltby et al. and the loneliness scale based on the aspects proposed by Weiss for this research. The analytical technique used in this research was the Spearman-Rho correlation test. The results of this research indicate that there is a positive relationship between loneliness and parasocial relationships in early adulthood, which means the greater the loneliness, the greater the parasocial relationship.
Kecerdasan Interpersonal dan Perilaku Altruistik pada Anggota Tim SAR Marlida Wulanningsih; Dinie Ratri Desiningrum
Merpsy Journal Vol 16, No 1 (2024)
Publisher : Universitas Mercu Buana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22441/merpsy.v16i1.27346

Abstract

Tim SAR adalah salah satu organisasi milik negara yang bertanggung jawab atas terjadinya bencana di suatu wilayah. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk menguji hubungan antara kecerdasan interpersonal dengan perilaku altruistik pada anggota tim SAR BPBD Kota Semarang. Metode penelitian ini menggunakan metode kuantitatif korelasional dengan pendekatan cross-sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh anggota tim SAR BPBD Kota Semarang yang berjumlah 88 orang. Pengambilan sampel menggunakan teknik total sampling dan metode analisis data yang digunakan adalah analisis regresi sederhana. Pengumpulan data menggunakan dua buah skala psikologi yaitu Skala Perilaku Altruistik (33 aitem valid, α = 0.936) dan Skala Kecerdasan Interpersonal (25 aitem valid, α = 0.836). Hasil analisis data menunjukkan koefisien korelasi (rxy) = 0.584 dan F = 24,895 dengan p = 0,000 (p < 0,05). Hasil tersebut menunjukkan bahwa hipotesis yang diajukan peneliti, yaitu terdapat hubungan positif antara kecerdasan interpersonal dengan perilaku altruistik pada anggota tim SAR BPBD Kota Semarang dapat diterima. Nilai koefisien korelasi positif menunjukkan bahwa arah hubungan kedua variabel adalah positif, artinya semakin tinggi kecerdasan interpersonal anggota tim SAR maka semakin tinggi perilaku altruistik. Kecerdasan interpersonal memberikan sumbangan efektif sebesar 34,2% pada perilaku altruistik. 
Gambaran Resiliensi Pada Family Caregiver Pasien COVID-19 Yang Meninggal Budi Ingelia; Agustini Agustini
Merpsy Journal Vol 14, No 1 (2022)
Publisher : Universitas Mercu Buana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22441/merpsy.v14i1.14848

Abstract

Penelitian bertujuan untuk mendapatkan gambaran resiliensi family caregiver pada pasien COVID-19 yang meninggal. Resiliensi merupakan proses di mana individu mampu mengelola tekanan atau peristiwa traumatis, seperti misalnya peristiwa kematian anggota keluarga. Individu yang resilien memiliki kapasitas untuk menghadapi rintangan serta melanjutkan hidup mereka lebih baik dari sebelumnya. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus, pada empat orang partisipan. Hasil menunjukkan bahwa keempat partisipan sebagai family caregiver dari pasien COVID-19 memiliki resiliensi dengan kadar yang berbeda. Ditemukan pada partisipan pertama faktor komunitas kurang terpenuhi. Walaupun partisipan mendapatkan dukungan dan bantuan dari komunitas ketika pasien yang dirawatnya sakit dan meninggal,  sejak kematian pasien partisipan membatasi pergaulannya hanya pada lingkup keluarga dan pekerjaan dikarenakan tidak ingin menjawab pertanyaan-pertanyaan yang mungkin ditanyakan seputar kematian pasien. Sementara itu, pada partisipan keempat, faktor konsep diri masih kurang positif. Partisipan melihat dirinya sebagai orang yang berempati besar, namun juga rapuh. Selain kedua hal tersebut, semua aspek dan faktor serta sumber pembentukan resiliensi terpenuhi pada keempat partisipan penelitian ini. Peneliti juga membahas temuan baru dalam penelitian ini, yaitu faktor-faktor yang dipercaya peneliti berperan memengaruhi bentuk resiliensi partisipan. Faktor-faktor itu adalah kedekatan family caregiver dan pasien; serta situasi saat pasien sakit dan setelah pasien meninggal. 
SELF-REGULATION PERANNYA TERHADAP PENERIMAAN DIRI TENTARA PENYANDANG DISABILITAS DI PUSAT REHABILITASI KEMENTERIAN PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA Dita Suci Ardilla; Laila Meiliyandrie Indah Wardani
Merpsy Journal Vol 13, No 2 (2021)
Publisher : Universitas Mercu Buana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22441/merpsy.v13i2.15709

Abstract

Keadaan disabilitas yang dimiliki oleh para tentara mengakibatkan mereka kesulitan dalam menjalani pekerjaannya sehingga sulit dalam mencapai penerimaan dirinya. Penerimaan diri adalah sejauhmana seseorang dapat menyadari dan mengakui karakteristik pribadi dan menggunakannya dalam menjalani kelangsungan. Dalam mencapai penerimaan diri yang baik, para tentara penyandang disabilitas hendaknya dapat menetapkan tujuan hidup yang utama untuk diri mereka sendiri. Hal ini berkaitan dengan bagaimana para tentara penyandang disabilitas mampu dalam mencapai self-regulation. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran pengaruh self-regulation terhadap penerimaan diri pada tentara penyandang disabilitas di Pusat Rehabilitasi Kementerian Pertahanan Republik Indonesia (PUSREHAB KEMHAN RI). Populasi penelitian adalah para tentara penyandang disabilitas yang berjumlah 75 orang rentang usia antara 23-65 tahun. Analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah analisis regresi linier sederhana, hasil menunjukkan bahwa terdapat pengaruh self-regulation terhadap penerimaan diri pada tentara penyandang disabilitas. Penelitian ini berharap dapat menjadi bahan referensi bagi pusat rehabilitasi dalam menghadapi dan memahami para tentara yang mengalami disabilitas karena menjalankan tugasnya terutamanya dalam hal menerima keadaan dirinya saat ini dengan mengelola emosi sehingga dapat beradaptasi dengan perubahan fisiknya.
Gambaran Self-Esteem pada Ibu yang Bekerja sebagai Pekerja Seks Komersial di Kota Tangerang Miftakhul Nuuril Azizah
Merpsy Journal Vol 13, No 1 (2021)
Publisher : Universitas Mercu Buana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22441/merpsy.v13i1.15597

Abstract

Masalah kemiskinan dan himpitan ekonomi menjadi masalah utama di Indonesia. Di tengah tekanan masyarakat tersebut, para pekerja seks komersial masih eksis. Namun banyak diantara wanita pekerja seks komersial merupakan wanita yang telah berkeluarga. Masyarakat juga memandang negatif para pekerja seks, karena pekerjaan yang mereka lakukan bertentangan dengan norma agama dan masyarakat. Hal ini mendorong peneliti untuk mengetahui gambaran self-esteem (harga diri) ibu yang bekerja sebagai wanita pekerja seks komersial, bagaimana seorang ibu yang bekerja sebagai wanita pekerja seks komersial menilai dirinya sendiri di tengah berbagai tekanan yang dihadapi mereka.Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan deskriptif kualitatif. Adapun subjek penelitian berjumlah dua orang ibu yang bekerja sebagai wanita pekerja seks komersial. Metode yang digunakan adalah metode wawancara semi terstruktur. Analisis data dilakukan melalui tahap-tahap, yaitu: menulis transkrip wawancara, membaca transkrip, coding, dan interpretasi data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ibu yang bekerja sebagai wanita pekerja seks komersial memiliki dua sisi penilaian, yaitu eksternal dan internal. Adanya persamaan dan perbedaan dalam menanggapi penilaian dari masyarakat serta pada diri mereka sendiri.
Self Regulated Learning Sebagai Prediktor Kematangan Emosi Siswa Kelas VII di Masa Pandemi Covid-19 Samantha Daliilah Putri; Merly Erlina
Merpsy Journal Vol 14, No 2 (2022)
Publisher : Universitas Mercu Buana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22441/merpsy.v14i2.17844

Abstract

Siswa SMP termasuk dalam tahap remaja awal (13/14 tahun – 17 tahun) dimana pada fase ini individu mengalami perubahan sangat pesat , seperti emosi yang tidak seimbang, pencarian identitas diri, pemikiran semakin logis, abstrak dan idealistis. Dan hasil wawancara oleh guru BK siswa mengalami perubahan drastis seperti saat tatap muka anak- anak wajib hadir di kelas dengan menggunakan seragam sekolah yang telah ditentukan. Namun ketika melakukan pembelajaran daring masih ada anak yang di kasur, belum mandi, bahkan ada yang lagi di jalan. Maka hipotesis penelitian ini adanya pengaruh kematangan emosi terhadap self regulated learning di masa pandemi pada siswa kelas VII di SMP Permata Insani Islamic School. Metode penelitian menggunakan kuantitatif dengan pendekatan asosiatif kausal. Hasil nya ditemukan (1) ada pengaruh positif kematangan emosi terhadap self regulation learning dengan persamaan nilai regresi Y= 17,248 + 0,504. (2) Koefisien regresi X sebesar 0,504 artinya bahwa setiap peningkatan 1% kematangan emosi maka Self Regulation Learning pada siswa SMP Permata Insani akan meningkat sebesar 0,504. (3) nilai koefisien regresi sebesar 0,504 dan kematangan emosi menyumbang 33,3% terhadap self regulated learning, sisanya 66,7% dipengaruhi faktor lain.Kata kunci: Kematangan Emosi, Self Regulated Learning