cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota adm. jakarta selatan,
Dki jakarta
INDONESIA
PIN Pengelolaan Instalasi Nuklir
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Science,
Majalah Ilmiah Pengelolaan Instalasi Nuklir "PIN" yang diterbitkan oleh Pusat Teknologi Bahan Bakar Nuklir (PTBN) - BATAN, menerima dan mempublikasikan naskah berupa hasil penelitian, kajian dan tinjauan ilmiah yang berhubungan dengan kegiatan pengelolaan instalasi nuklir
Arjuna Subject : -
Articles 169 Documents
Pemisahan Impuritas Dari Larutan Uranil Nitrat dengan Proses Ekstraksi dan Re-ekstraksi di Pilot Conversion Plant Islah Mukminati; Putra Oktavianto; Agus Sartono Dwi Santosa; Anne Ariyanita Ariyanita
PIN Pengelolaan Instalasi Nuklir Vol 12, No 22 (2019): April 2019
Publisher : PIN Pengelolaan Instalasi Nuklir

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (560.626 KB)

Abstract

Pemisahan Impuritas Dari Larutan Uranil Nitrat dengan Proses Ekstraksi dan Re- ekstraksi di Pilot Conversion Plant. Telah dilakukan proses pemurnian uranil nitrat meliputi proses  ekstraksi dan re-ekstraksi (stripping) pada seksi 400 di instalasi Pilot Conversion Plant dengan umpan uranium kadar rendah sebesar 77,51 gr U/L, kecepatan alir pompa P-40142L/jam, keasaman ± 3N dan dikontakan dengan pelarut organik TBP-kerosene (30:70) dalammixer settler MS-401 dengan kecepatan alir 32L/jam. Dalam proses reekstraksi (stripping) laju alir uranium (fase organik) 32L/jam, nitrat encer (fase anorganik) yang digunakan dengan kadar0,05 N dan laju alir 32L/jam. Dengan umpan uranil nitrat kadar rendah tersebut diperoleh recovery uranil nitrat hasil pemurnian sebesar 44,65%. Impurities yang mampu dipisahkan dalam proses ini unsur Al sebesar 76,54%;Ca dan Mg 94,09%;Cr   62,41%;Co 99,97%;Cu76,68%;Fe 79,46% ;Pb 88,34% ; Mn 74,84%;Ni 43,82% ; Zn 93,96%. Kata kunci: ekstraksi, re-ekstraksi (stripping), uranil nitrat, nuclear grade, Pilot Conversion Plant    ABSTRACTImpurities Separation From Uranyl Nitrate Solution with Extraction and Stripping Process in Pilot Conversion Plant. Uranyl nitrate from refining process has been carried out including the extraction and stripping process in section 400 Pilot Conversion Plant where the feed is low grade uranium with 77,518 gr U / L, flow rate of P-401 pump is 42L / hour, acidity ± 3N, the solution contacted with TBP-kerosene as organic solvent (30:70) in the MS-401 settler mixer at a flow rate of 32L / hr. In the process of re-extracting (stripping), uranium flow rate (organic phase) is 32L / hr, 0.05 N nitratic acid (inorganic phase) is used and the flow rate is 32L / hr. With this low grade uranyl nitrate feed, recovery of uranyl nitrate from this purification process reached 44,65%. The Impurities which separated in this process are Al 76,54%; Ca and Mg94,09%; Cr 62,41%; Co 99,97%; Cu 76,68%; Fe 79,46%; Pb 88, 34%; Mn 74,84%; Ni 43,82%; Zn 93,96%. Keywords: extraction, stripping, uranyl nitrat, nuclear grade, Pilot Conversion Plant
EVALUASI PENGUKURAN RADIOAKTIVITAS ALPHA DAN BETA DI PERMUKAAN LANTAI INSTALASI RADIOMETALURGI TAHUN 2009 Endang Sukesi; Sudaryati .; Budi Prayitno
PIN Pengelolaan Instalasi Nuklir Vol 3, No 5 (2010): April 2010
Publisher : PIN Pengelolaan Instalasi Nuklir

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (356.029 KB)

Abstract

ABSTRAK EVALUASI PENGUKURAN RADIOAKTIVITAS ALPHA DAN BETA DI PERMUKAAN LANTAI INSTALASI RADIOMETALURGI TAHUN 2009. Telah dilakukan evaluasi pengukuran radioaktivitas alpha (α) dan beta (β) di permukaan lantai instalasi radiometalurgi Tahun 2009. Tujuan dari kegiatan ini agar pekerja radiasi yang bekerja di Instalasi Radiometalurgi (IRM) terhindar dari bahaya radiasi dan kontaminasi.  Pengukuran dilakukan secara kuantitatif dengan Portable Scaler Ratemeter-8 (PSR-8) yang dilengkapi dengan detektor α dan β dan kualitatif  dengan MCA. Tes usap dilakukan pada permukaan lantai seluas 100 cm2 dengan mempergunakan kertas filter berdiameter 5,2 cm. Daerah yang diukur  adalah lantai ruang : R.135, R.136, R.140 dan R.143. Hasilnya menunjukkan untuk lantai R.135 radioaktivitas α sebesar = (0,026±0,018) Bq/cm2, R.136 = (0,025±0,024) Bq/cm2, R.140 = (0,038±0,037) Bq/cm2, R.143 = (0,034±0,049) Bq/cm2 dan untuk lantai R.135 radioaktivitas β sebesar = (0,034±0,049) Bq/cm2, R.136 = (0,604±1,886) Bq/cm2, R.140 = (0,057±0,051) Bq/cm2, R.143 = (0,118±0,125)Bq/cm2. Hasil analisis secara kualitatif menunjukkan radionuklida yang terdapat di lantai berupa nuklida dari alam yaitu : Pb-212, Pb-214, Tl-208, Bi-214, Ac-228 dan K-40. Hasil dari pengukuran ini secara keseluruhan berada di bawah batasan yang diijinkan. Kata kunci : radiasi dan kontaminasi, radioaktivitas, tes usap.
IDENTIFIKASI KERUSAKAN MIKROSKOP OPTIK HOTCELL 107 DI INSTALASI RADIOMETALURGI Junaedi .; Darma Adiantoro; Setia Permana
PIN Pengelolaan Instalasi Nuklir Vol 2, No 03 (2009): April 2009
Publisher : PIN Pengelolaan Instalasi Nuklir

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (183.46 KB)

Abstract

ABSTRAK IDENTIFIKASI KERUSAKAN MIKROSKOP OPTIK HOTCELL 107 DI INSTALASI RADIOMETALURGI. Telah dilakukan identifikasi kerusakan mikroskop optik hotcell 107 di Instalasi Radiometalurgi (IRM). Dokumen mikroskop optik hotcell 107 dan gambar wiring diagram digunakan untuk menganalisa dan mengidentifikasi kerusakan. Tujuan dari identifikasi ini untuk perbaikan dan penggantian suku cadang.  Hasil dari  identifikasi kerusakan diketahui bahwa catu daya sistem kontrol, catu daya  lampu optik dan motor stepper di dalam hotcell 107 mengalami kerusakan sehingga mengakibatkan tidak berfungsinya semua sistem operasi mikroskop optik. Untuk memfungsikan kembali alat ini maka, perlu dilakukan perbaikan dan penggantian suku cadang yang sesuai seperti: kapasitor, dioda bridge, dioda arus, transistor, kapasitor tantalum, dan intergrated circuit (IC). Kata kunci: catu daya, identifikasi, kerusakan, mikroskop optik, hotcell
ANALISA TEKNO-EKONOMI DALAM PEMILIHAN SENSOR KONSENTRASI HYDROGEN UNTUK PENGGUNAAN DI LABORATORIUM IEBE Dede Sutarya . .; Agus Sartono DS . .
PIN Pengelolaan Instalasi Nuklir Vol 9, No 17 (2016): Oktober 2016
Publisher : PIN Pengelolaan Instalasi Nuklir

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (494.011 KB)

Abstract

ABSTRAK─Makalah ini membahas analisa tekno-ekonomi dalam pemilihan sensor konsentrasi hidrogen untuk penggunaan di Intalasi Elemen Bakar Eksperimental (IEBE). Sebelum memilih sebuah sensor, penting untuk mempertimbangkan prinsip kerja sensor yang  tersedia dan sifat-sifat khusus dari obyek yang akan diukur yaitu hydrogen serta faktor lingkungan pada aplikasi dimana sensor akan digunakan. Proses pemilihan dilakukan dengan mempertimbangkan faktor teknis dari spesifikasi sensor serta pertimbangan ekonomi yaitu umur pakai dari sensor yang akan dipilih. Faktor-faktor tersebut dianalisa berdasarkan teknologi sensor yang tersedia di pasar, sehingga hasilnya dapat digunakan sebagai pertimbangan teknis dan ekonomis dalam pemilihan sensor. ABSTRACT─This paper discusses the selection of a hydrogen concentration sensor for the use in the Experimental Fuel Element Installation (IEBE). Prior to selecting a sensor, it is important to consider the working principle of the sensor that available and the special properties of the object to be measured, namely hydrogen as well as environmental factors in applications where the sensor will be used. The selection process is done by considering the technical factors of the specification sensors as well as economic considerations, namely service life of the sensors to be selected. These factors are analyzed based on sensor technology that commercially available, so the results can be used as a technical and economic considerations in the selection of the sensor.
PERANCANGAN PEMBANGKIT TEGANGAN TINGGI DIRECT CURRENT PADA SISTEM ELECTROSPINNING Junaedi Junaedi; Donny Nurmayady
PIN Pengelolaan Instalasi Nuklir No 9-10 (2012): April-Oktober 2012
Publisher : PIN Pengelolaan Instalasi Nuklir

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (549.476 KB)

Abstract

PERANCANGAN PEMBANGKIT TEGANGAN TINGGI DIRECT CURRENT PADA SISTEM ELECTROSPINNING. Telah dilakukan perancangan pembangkit tegangan tinggi direct current, yang digunakan sebagai komponen utama dalam proses pembuatan nanofiber dengan teknik yang dikenal sebagai teknik electrospinning. Tujuan dari perancangan pembangkit tegangan tinggi ini, didasari kebutuhan akan tegangan tinggi yang perlu divariasikan dalam pembuatan nanofiber dari berbagai bahan dasar. Pembuatan nanofiber dengan teknik ini sangat dipengaruhi oleh faktor larutan, jarak antara anoda dengan katoda dan juga kondisi lingkungan. Perancangan pembangkit tegangan tinggi ini menggunakan flyback transformator sebagai komponen utama pembangkit tegangan tinggi. Frekuensi kerja flyback transformator pada 15,625 Hz dan hasil pengujian keluaran tegangan tinggi yang dihasilkan tiap langkah variasi yang diinginkan dengan menggunakan metode pembagi tegangan dapat diukur telah sesuai dengan skala yang ditentukan. Jaring-jaring benang dengan bahan dasar polycarbosilane dapat dibentuk pada tegangan 15 kV pada jarak 10 cm.   Kata kunci : tegangan tinggi, direct current, electrospinning.
PENERAPAN PENGELOLAAN (TREATMENT) AIR UNTUK PENCEGAHAN KOROSI PADA PIPA ALIRAN SISTEM PENDINGIN DI INSTALASI RADIOMETALURGI Eric Johneri
PIN Pengelolaan Instalasi Nuklir No 13 (2014): April 2014
Publisher : PIN Pengelolaan Instalasi Nuklir

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (276.958 KB)

Abstract

PENERAPAN Pengelolaan (Treatment) Air Untuk Pencegahan Korosi Pada Pipa Aliran Sistem Pendingin Di Instalasi Radiometalurgi. Sistem pendingin ruangan di gedung Instalasi Radiometalurgi (IRM) dipasok oleh Central Air Conditioning System (CAS) yang menggunakan air sebagai media pendingin dengan sistem sirkulasi tertutup. Pengelolaan (treatment) terhadap air dingin dalam pipa sirkulasi bertujuan untuk mencegah agar tidak terjadi kebocoran akibat korosi dan pengotor. Treatment dilakukan dengan cara mencampurkan zat kimia yang disebut Scale and Corrosion Inhibitor ke dalam sistem aliran air dingin sehingga terjadi reaksi kimia yang dapat mengikat unsur unsur pemicu terjadinya korosi pada pipa aliran serta membentuk fouling dan scaling yang sekaligus melapisi permukaan dalam pipa. Terikatnya secara kimia impuriti yang terbawa dalam aliran dengan berat jenis lebih berat dari air akan mengendap pada jalur pipa pengendapan. Dapat disimpulkan bahwa dengan mengendalikan fouling dan scaling serta pengotor lainnya maka pH air akan meningkat diatas 8,5, sehingga air tidak lagi bersifat korosif. Kata kunci : Air, korosi, pipa.
Pemungutan Uranium Dalam Limbah Uranium Cair Menggunakan Amonium Karbonat Torowati .; Noor Yudhi
PIN Pengelolaan Instalasi Nuklir Vol 2, No 4 (2009): Oktober 2009
Publisher : PIN Pengelolaan Instalasi Nuklir

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (146.904 KB)

Abstract

ABSTRAK PEMUNGUTAN URANIUM DALAM LIMBAH URANIUM CAIR MENGGUNAKAN AMONIUM  KARBONAT. Percobaan proses pemungutan uranium dalam limbah uranium cair  telah dilakukan  dengan menggunakan amonium  karbonat. Percobaan dilakukan bertujuan untuk memungut kembali uranium  dalam limbah uranium cair. Metode yang digunakan untuk proses pemungutan   uranium tersebut  adalah dengan  cara pengendapan. Sebagai umpan, digunakan  limbah uranium cair yang  berada di Laboratorium Kendali Kualitas Bidang Bahan Bakar Nuklir (BBN), PTBN. Kandungan uranium dalam limbah uranium cair tersebut adalah 0,653 g/l dengan  keasaman 3,52 N. Reagen yang digunakan untuk  pengendapan adalah  amonium karbonat [(NH4)2CO3]. Dari percobaan diperoleh hasil efisiensi pengendapan maksimum sebesar  (94,64 ± 0,06)%  dengan  kondisi   pH = 5. Kata kunci : uranium,  pengendapan, amonium  karbonat.
UJI FUNGSI ALAT ANALISIS KARBON – SULFUR MERK LECO CS-744 Lilis Windaryati . .; Pranjono . .; Banawa Sri Galuh . .; Mu’nisatun Solikhah . .
PIN Pengelolaan Instalasi Nuklir Vol 9, No 16 (2016): April 2016
Publisher : PIN Pengelolaan Instalasi Nuklir

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (418.239 KB)

Abstract

ABSTRAK–Telah dilakukan uji fungsi alat analisis karbon–sulfur merk Leco CS-744. Alat analisis karbon - sulfur Leco CS-74 merupakan alat baru. Uji fungsi dilakukan untuk mengetahui kinerja dan kemampuan alat analisis karbon-sulfur meliputi personal computer (PC), timbangan analitik, regulator gas dan alat CS-744. Bahan yang digunakan untuk melakukan uji fungsi adalah standar karbon dalam baja dengan kadar C 0,177 ± 0,003% dan S 0,005 ± 0,0005% ; C 0,668 ± 0,008% dan S 0,0108 ± 0,0004% serta C 0,811 ± 0,007% dan S 0,0108 ± 0,0004%. Bahan standar yang digunakan buatan Leco Corporation dan mengacu pada SRM dengan sertifikat yang tertelusur. Dari hasil uji fungsi diperoleh hasil neraca analitik, regulator gas, dan alat CS-744 berfungsi sesuai spesifikasi. Hasil analisis standar diperoleh berturut-turut dengan rata-rata dan standar deviasi : C 0,177 ± 0,0002 % dan  S 0,0055 ± 0,0002% ; C 0,669 ± 0,0014% dan S 0,0108 ± 0,0003% serta C 0,810 ± 0,0017% dan S 0,0064 ± 0,0005%. Ini menunjukkan bahwa alat analisis karbon – sulfur merk Leco CS-744 berfungsi dengan baik sesuai dengan jangkau ukur yang diijinkan. Kata Kunci–Uji fungsi , Leco CS-744, Inframerah ABSTRACT-Instrument functional test on carbon–sulfur analyzer LECO CS-744 has been done.  This is a new instrument.  Functional test has been done to explore its performance and capability comprehend to personal computer (PC), analytical balanced, gas regulator and CS-744 instrument.  Material that used in functional test was carbon standard in iron with several concentration. Three variant concentration carbon standard were used, C at 0.177 ± 0.003% and S at 0.005 ± 0.0005%; C at 0.668 ± 0.008% and S at 0.0108 ± 0.0004% and C at 0.811 ± 0.007% and S at 0.0108 ± 0.0004%.  Standard material made by LECO Corporation and adopted the CRM with traceable certificate.  The results show analytical balance, gas regulator and CS-744 instrument works as its specified.  The results on standard material for each variant were C at 0,177 ± 0,0002 %  and  S at 0,0055 ± 0,0002% ; C at 0,669 ± 0,0014% and S at 0,0108 ± 0,0003% and C at 0,810 ± 0,0017% and S at 0,0064 ± 0,0005%. These results showed the instrument carbon-sulfur analyzer LECO CS-744 worked properly at its allowable measurement range. Keywords–Functional test, Leco CS-744, infrared
RANCANG BANGUN AUTOCLAVE MINI UNTUK UJI KOROSI Yatno D.A. Susanto; Ahmad Paid
PIN Pengelolaan Instalasi Nuklir No 8 (2011): Oktober 2011
Publisher : PIN Pengelolaan Instalasi Nuklir

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (421.604 KB)

Abstract

RANCANG BANGUN AUTOCLAVE MINI UNTUK UJI KOROSI. Telah dilakukan rancang bangun autoclave mini untuk mendukung kegiatan penelitian dan pengembangan bahan komponen struktur bahan bakar nuklir terhadap korosi. Tujuan kegiatan ini adalah perancangan dan pembuatan autoclave mini yang akan digunakan untuk menguji material hasil pembuatan paduan Al terhadap korosi. Tahapan dan metodologi kegiatan yang dilakukan meliputi perancangan dan pembuatan tabung sampel, pembuatan panel kontrol, serta uji fungsi alat. Autoclave mini terdiri dari tangki terbuat dari tabung SS-316 yang memiliki ketahanan terhadap korosi dengan diameter 3 inchi schedule 40ST, pelat untuk sampel ditempatkan didalam tabung,  flens penutup atas yang dilengkapi O-ring viton dan heater berbentuk sabuk yang diikatkan pada tabung ukuran Æ 90 mm tebal 15 cm dengan daya 1300 watt. Dari hasil uji fungsi menunjukkan alat dapat dioperasikan dengan perbedaan temperatur setting dan aktual sebesar  ± 2 0C sehingga autoclave mini dapat digunakan untuk uji korosi.   Kata kunci : Autoclave mini, rancang bangun, uji korosi
PROSES PENGERINGAN LARUTAN AMONIUM DIURANAT (ADU) MENGGUNAKAN SPRAY DRYER DR-1100 Agus Sartono Sartono Dwi Susanto; Dede Sutarya Dede Sutarya; Ade Saputra Ade Saputra
PIN Pengelolaan Instalasi Nuklir Vol 11, No 21 (2018): Oktober 2018
Publisher : PIN Pengelolaan Instalasi Nuklir

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (10390.615 KB)

Abstract

ABSTRAK ─ Proses pengeringan amonium diuranat (ADU) di laboratorium Pilot Conversion Plant (PCP) dilakukan menggunakan Spray Dryer DR-1100. Proses ini bertujuan untuk memperoleh serbuk ADU kering yang dapat diproses lebih lanjut menjadi serbuk U3O8 dan UO2. Untuk memperoleh parameter operasi yang optimal maka perlu dipahami karakter peralatan spray dryer DR-1100 melalui beberapa kali running proses pengeringan. ADU sebagai umpan proses diperoleh dari hasil pengendapan larutan uranil nitrat dengan ammonium hidroksida yang kemudian dipisahkan dengan sentrifuge dan dikeringkan dengan spray dryer setelah dicuci menggunakan air bebas mineral. Pengeringan dilakukan pada suhu 220°C dengan kecepatan putar atomizer 15.000 - 20.000 rpm, hasil yang diperoleh ditentukan oleh konsentrasi padatan umpan dan kecepatan pengumpanan. Perbedaan temperatur udara masuk dan keluar dapat digunakan sebagai acuan untuk mengetahui seberapa besar air yang dapat teruapkan sehingga diperoleh serbuk ADU kering. Hasil yang diperoleh dari proses yang dilakukan menunjukan bahwa perbedaan temperatur antara input dan output pada kisaran 100°C dan putaran atomizer 20.000 rpm menghasilkan serbuk ADU kering yang diharapkan untuk diproses ke tahapan berikutnya. Kata Kunci – Spray dryer, proses pengeringan, amonium diuranat.  ABSTRACT ─ The drying process of ammonium diuranate (ADU) in the Pilot Conversion Plant (PCP) laboratory was carried out using the Spray Dryer DR-1100. This process aims to obtain dry ADU powder which can be further processed into U3O8 and UO2 powders. To obtain optimal operating parameters, it is necessary to understand the character of the spray dryer DR-1100 through several times running the drying process. ADU as process feed was obtained from the deposition of uranyl nitrate solution with ammonium hydroxide which was then separated by centrifuge and dried with a spray dryer after washing using mineral-free water. Drying is carried out at a temperature of 200-250°C with an atomizer rotating speed of 15,000 - 20,000 rpm, the results obtained are determined by solid concentration and feed speed. The difference in the temperature of the air in and out can be used as a reference to find out how much water can be evaporated so that the ADU powder is dried. The results obtained from the process carried out indicate that the temperature difference between the input and output is around 100°C and the atomizer rotation of 20,000 rpm produces expected  dry ADU powder to be processed to the next stage. Keywords – Spray dryer, drying process, ammonium diuranate.

Page 7 of 17 | Total Record : 169