cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kab. sleman,
Daerah istimewa yogyakarta
INDONESIA
Humanika : Kajian Ilmiah Mata Kuliah Umum
ISSN : 14121271     EISSN : 25794248     DOI : 10.21831
Core Subject : Humanities, Art,
HUMANIKA published by P-MKU LPPMP is an academic journal, publishes high quality manuscripts that engage theoretical and empirical issues including education, social sciences, and religion studies. They are tackled from a multidisciplinary perspective. The journal also features case studies focusing on practical implications, or papers related to learning and teaching in social and science disciplines.
Arjuna Subject : -
Articles 174 Documents
Assessment as, for, of learning pembelajaran pendidikan agama Islam tingkat menengah atas Amalia Nurlitasari; Tasman Hamami
Humanika: Kajian Ilmiah Mata Kuliah Umum Vol 23, No 2 (2023): Humanika: Kajian Ilmiah Mata Kuliah Umum
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/hum.v23i2.61406

Abstract

Tujuan penelitian ini guna mengetahui konsep dan bentuk pengembangan asesmen Pendidikan Agama Islam (PAI) dari ketiga pendekatan penilaian di Sekolah Menengah Atas (SMA). Metode penelitian berupa penelitian kepustakaan. Hasil penelitian menunjukan Asseissmeint of Leiarning (AoL) disebut sebagai penilaian sumatif yang berbentuk penilaian tengah semester, penilaian akhir semester, dan ujian sekolah. Materi PAI di tingkat menengah atas yaitu Alquran, aqidah, akhlaq, fiqh/ibadah, dan Tarikh. AfL disebut penilaian psikomotor yang berorientasi pada kemampuan mempraktekkan ajaran agama seperti praktek haji, praktek menghitung zakat, praktek mengurus jenazah, hingga praktek menghitung harta waris sholat. Asseissmeint as Leiarning (AaL), terletak pada cara penilaian yang mana peserta didik ikut berpartisipasi dalam penilaian mulai dari prosedur, kriteria, hingga pembuatan pedoman atau rubrik seperti Self Assessment (Penilaian Diri), Peer Assessment (Penilaian Antar Teman). AaL bergerak di ranah afektif dalam pembelajaran PAI yang berkaitan dengan sikap, bakat, minat, nilai-nilai serta penghargaan.The purpose of this study is to determine the concept and form of development of Islamic Religious Education (PAI) assessment from the three assessment approaches in Senior High School (SMA). The research method is library research. The results showed that the assessment of Learning (AoL) is referred to as summative assessment in the form of mid-semester assessment, end-of-semester assessment, and school exams. PAI materials at the upper secondary level are the Qur'an, aqidah, akhlaq, fiqh/worship, and Tarikh. AfL is called psychomotor assessment which is oriented towards the ability to practice religious teachings such as the practice of Hajj, the practice of calculating zakat, the practice of taking care of the dead, and the practice of calculating the inheritance of prayer. Assessment as Learning (AaL), lies in the way of assessment in which learners participate in the assessment starting from procedures, criteria, to making guidelines or rubrics such as Self-Assessment, Peer Assessment. AaL moves in the affective domain in PAI learning related to attitudes, talents, interests, values and appreciation. 
Unveiling the notion of truth in Islam and postmodernism perspectives of International Islamic University Malaysia (IIUM) and Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Haekal Adha Al Giffari; Elsani Vikanza; Aidah Iman Sari Harahap; Dafinanza Dafheri Syamsuar; Muhammad Naufal Fidantyo
Humanika: Kajian Ilmiah Mata Kuliah Umum Vol 23, No 2 (2023): Humanika: Kajian Ilmiah Mata Kuliah Umum
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/hum.v23i2.60289

Abstract

The objective of this study is to compare the concept of truth between Islam and postmodernism which it will be responded by the academicians of International Islamic University Malaysia (IIUM) and Islamic State University Sunan Kalijaga (UIN Suka), leading to further comparison. Qualitative study with an in-depth interview approach will be employed in this study to gather the primary data while thematic analysis will be used to analyze and categorize the garnered information. Also, the results exhibit that all respondents identify the differences between Islam and postmodernism as the former is based on Quran and Sunnah while the latter subscribe relativism. Furthermore, the similarities expound that both articulate their intention and destination is to create a better world. Additionally, the academician of IIUM used frequently the word related to Islamic values while UIN Sunan Kalijaga’s lecturers preferred to explain with contemporary and philosophical word. In conclusion, regardless of whether Islam and postmodernism, or the lecturer of IIUM and UIN Sunan Kalijaga, the similarities and differences are identified which those will strengthen the discipline.
Implementasi wawasan kebangsaan berbasis nilai-nilai kearifan lokal untuk mewujudkan pelajar Pancasila di MAN 1 Kulon Progo Sudrajad Sudrajad
Humanika: Kajian Ilmiah Mata Kuliah Umum Vol 23, No 2 (2023): Humanika: Kajian Ilmiah Mata Kuliah Umum
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/hum.v23i2.65938

Abstract

Wawasan kebangsaan merupakan hal yang urgen dimiliki oleh setiap warga negara Indonesia, terutama  pada peserta didik sebagai generasi penerus bangsa.  Implementasinya dalam pendidikan akan lebih efektif dengan melibatkan unsur kearifan lokal sebagai basisnya. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pendidikan wawasan kebangsaan berbasis kearifan local untuk mewujudkan profil Pelajar Pancasila. Setting penelitian adalah Madrasah Aliyah 1 Kulon Progo, Yogyakarta. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, dan studi dokumen. Teknik analisis data menggunakan analisis interaktif dimulai dari reduksi data, kondensasi data, dan penarikan kesimpulan. Teknik keabsahan data menggunakan triangulasi teknik. Hasil penelitian menyimpulkan implementasi wawasan kebangsaan berbasis kearifan local untuk mewujudkan Pelajar Pancasila dilakukan secara komprehensif, mulai dari regulasi, kultur, kegiatan intrakurikuler, kokurikuler, dan ekstrakurikuler. Kearifan loal yang diintegrasikan ke dalam pendidikan wawasan kebangsaan adalah pakaian seragam batik Gebleg Renteng, kesenian daerah, dan kuliner asli Kulon Progo.National insight is a crucial thing every Indonesian citizen possesses, especially for students as the nation's next generation. Its implementation in education will be more effective by involving elements of local wisdom as its basis. This study aimed to describe national insight education based on local wisdom to realize the profile of Pancasila Students. The research setting was Madrasah Aliyah 1 Kulon Progo, Yogyakarta. Data collection techniques used observation and document studies. Data analysis techniques using interactive analysis start from data reduction, condensation, and conclusions. Data validity techniques use triangulation techniques. The study results concluded that implementing national insight based on local wisdom to realize Pancasila Students was carried out comprehensively, starting from regulations, culture, co-curricular activities, and extracurriculars program. Local wisdom integrated into national insight education is Gebleg Renteng batik uniform, regional arts, and authentic Kulon Progo culinary.
Pengembangan nilai moderasi beragama dalam materi akidah pada perkuliahan pendidikan agama Islam di Universitas Negeri Padang Rini Rahman; Murniyetti Murniyetti; Waway Qodratulloh S
Humanika: Kajian Ilmiah Mata Kuliah Umum Vol 23, No 2 (2023): Humanika: Kajian Ilmiah Mata Kuliah Umum
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/hum.v23i2.65538

Abstract

Pembahasan mengenai muatan moderasi beragama dalam perkuliahan di perguruan tinggi sudah banyak yang melakukannya, namun bagaimana muatan moderasi beragama secara spesifik dimasukan dalam pembahasan akidah pada pembelajaran PAI di PTU masih belum ada yang melakukannya. Oleh karena itu, artikel ini mencoba mengeksplorasi bagaimana nilai moderasi beragama dalam materi akidah pada pembelajaran PAI di UNP. Artikel ini merupakan hasil penelitian yang bertujuan mendapatkan gambaran secara utuh bagaimana nilai moderasi beragama dikembangkan dalam materi akidah di UNP. Pendekatan yang dipakai adalah desain kualitatif-deskriptif dimana data dikumpulkan melalui kajian mendalam terhadap berbagai sumber pustaka dan dikonfirmasi secara mendalam melalui wawancara terhadap dosen dan mahasiswa. Hasil penelitian menunjukan bahwa pengembangan nilai moderasi beragama pada materi akidah di UNP adalah nilai I’tidal dan nilai Tasamuh. Pengembangan nilai ini memungkinkan mahasiswa untuk mendapatkan pemahaman keagamaan yang benar namun mampu diimplementasikan secara fleksibel dan luas dalam berbagai aspek kehidupannya.Discussions on religious moderation content in lectures at higher education institutions have been conducted by many, however, how the religious moderation content specifically is incorporated into the discussion of akida in Islamic Religious Education (PAI) learning at University has not yet been conducted. Therefore, this article attempts to explore how the values of religious moderation in the material of akida in PAI learning at UNP. This article is the result of research aimed at obtaining a comprehensive picture of how religious moderation values are developed in the material of belief at UNP. The approach used is descriptif-qualitatif, where data is collected through an in-depth study of various literature sources and confirmed in depth through interviews with lecturers and students. The results of the study indicate that the development of religious moderation values in the material of akida at UNP are the values of I'tidal and Tasamuh. The development of these values allows students to gain a correct religious understanding yet able to be implemented flexibly and broadly in various aspects of their lives.
Kontruksi pemikiran Paulo Freire tentang kebijakan merdeka belajar dan relevansinya dengan pendidikan Islam Ikhsan Kamil; Dwi Ratnasari
Humanika: Kajian Ilmiah Mata Kuliah Umum Vol 23, No 2 (2023): Humanika: Kajian Ilmiah Mata Kuliah Umum
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/hum.v23i2.60475

Abstract

Penelitian ini merupakan penelitian deskrifti kualitatif dengan mengunaka beberapa buku,jurnal,berita dan dokumen dokumen terkait pembahasannya atau bisa di sebut dengan Library Research, pentingnya penelitian ini adalah mengetahui relevansi konstruksi pemikiran Paulo Freire yang berhubungan dengan kebijakan merdeka belajar serta relevansinya pada pendidikan islam serta untuk menambah pengetahuan bagi pembacca. Adapun hasil penelitian ini menunjukkan ada 3 relevansi pada pendidikan islam yaitu pertama, pendidikannya membebaskan sejalan dengan kebijakan penghapusan ujian nasional (UN). Kedua, pendidikan bersifat dialogis-kritis  cocok untuk kebijakan penyederhanaan RPP dan sistem zonasi. Ketiga, pendidikan pedagogik kritis layak diterapkan pada kebijakan ujian sekolah berstandar nasional (USBN) yang dikelola oleh sekolah.This research is a qualitative descriptive research using several books, journals, newspapers and documentation related to its discussion or can be referred to as Library Research, the importance of this research is to know the relevance of Paulo Freire's thought construction related to the policy of independent learning and its relevance to Islamic education, as well as to increase knowledge for the practitioners. As for the results of this study, there are three relevances to Islamic education, namely, first, its education is free in accordance with the policy of abolition of national exams (UN). Second, education is dialogic-critical, suitable for simplifying the policies of the RPP and the zoning system. Third, critical pedagogical education deserves to be applied to the national standard school examination policy (USBN) administered by the school.
Implementation model characters strengthening based on 5s to support the halal industry in Universitas Negeri Yogyakarta and International Islamic University Malaysia Syukri Fathudin Achmad Widodo; Apri Nuryanto; Widarto Widarto; Sukardi Sukardi; Betania Kartika; Chrisna Tri Harjanto; Tri Adi Prasetya
Humanika, Kajian Ilmiah Mata Kuliah Umum Vol 23, No 2 (2023): Humanika, Kajian Ilmiah Mata Kuliah Umum
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/hum.v23i2.66364

Abstract

This research aims to: (1) Know the process of implementing the 5S character strengthening model; (2) Know the behavior of students in applying the 5S character strengthening model; (3) Know how many students apply the 5S attitude. The method used is quantitative descriptive. Experts validate the instruments that have been developed. The results showed: (1) The process of implementing the 5S-based character strengthening model to support the halal Industry for UNY and IIUM students was carried out for four weeks; (2) More and more UNY and IIUM students are applying 5S-based character behavior; (3) The results of quantitative data show the implementation of strengthening the short character at UNY 66.3% and IIUM 68%, set in Order at UNY 68.8% and IIUM 73.3%, shine at UNY 71% and IIUM 68%, standardize at UNY 70.5% and IIUM 67.1%, sustain at UNY 67.7% and IIUM 68.3%.
Implikasi keterlibatan pemuda dalam tindakan terorisme terhadap ketahanan nasional di Indonesia Pipit Widiatmaka
Humanika, Kajian Ilmiah Mata Kuliah Umum Vol 23, No 2 (2023): Humanika, Kajian Ilmiah Mata Kuliah Umum
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/hum.v23i2.58590

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk: 1) mengetahui mengapa pemuda sering terlibat dalam tindakan terorisme, 2) mengetahui motif tindakan terorisme yang terjadi di Indonesia, dan 3) mengetahui implikasi dari terjadinya tindakan terorisme di Indonesia terhadap ketahanan nasional. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan menggunakan metode penelitian kepustakaan. Teknik pengumpulan data menggunakan studi dokumen yang berupa artikel jurnal, proseding, buku, berita online dan lain sebagainya. Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis konten. Hasil penelitian menunjukkan tindak pidana terorisme yang terjadi di beberapa daerah di Indonesia adalah pemuda, mengingat pemuda memiliki semangat juang yang tinggi, idealisme yang tinggi, tertarik dengan perubahan yang cepat atau perubahan secara radikal. Motif tindakan terorisme yang terjadi di beberapa daerah di Indonesia pada dasarnya bukan kepentingan agama, namun memiliki kepentingan politik yang tidak setuju dengan kebijakan pemerintah atau tidak menyukai pemerintah yang sedang berkuasa, namun mengatasnamakan agama. Tindakan terorisme di Indonesia berimplikasi pada lemahnya ketahanan nasional di Indonesia, karena mengancam eksistensi ideologi Pancasila, menggangu stabiltas politik terutama sistem politik demokrasi di Indonesia, mengancam pertumbuhan perekonomian, mengancam keharmonisn kehidupan sosial budaya serta menggangu keamanan dan kedaulatan negara tergangu.This study aims to: 1) find out why youth are often involved in acts of terrorism, 2) find out the motives for acts of terrorism that occurred in Indonesia, and 3) find out the implications of acts of terrorism in Indonesia for national resilience. This study uses a qualitative approach using library research methods. Data collection techniques use document studies in the form of journal articles, proceedings, books, online news, and so on. The analysis technique used in this research is content analysis. The results of the study show that terrorism crimes that occur in several regions in Indonesia are youth, considering that youth have a high fighting spirit, high idealism, and are interested in rapid change or radical change. The motive for acts of terrorism that have occurred in several regions in Indonesia is basically not religious interests but political interests that do not agree with government policies or do not like the government that is in power but in the name of religion. Acts of terrorism in Indonesia have implications for the weakness of national resilience in Indonesia, because it threatens the existence of Pancasila ideology, disrupt political stability, especially the democratic political system in Indonesia, threaten economic growth, threaten the harmony of socio-cultural life, and disrupt the security and sovereignty of the state
Analisis muatan pemikiran Ki Hadjar Dewantara dalam desain pendidikan karakter pada gerakan penguatan pendidikan karakter Cucu Sutrisno; Darmiyati Zuchdi
Humanika, Kajian Ilmiah Mata Kuliah Umum Vol 23, No 2 (2023): Humanika, Kajian Ilmiah Mata Kuliah Umum
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/hum.v23i2.60513

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengungkap pemikiran Ki Hadjar Dewantara dalam desain Pendidikan Karakter pada Gerakan Penguatan Pendidikan Karakter (PPK). Penelitian ini menggunakan metode analisis konten yang bersifat inferensial berupa proses mendeskripsikan, mengklasifikasi, memaknai dan menyimpulkan muatan pemikiran Ki Hadjar Dewantara dalam Desain Pendidikan Karakter pada Gerakan Penguatan Pendidikan Karakter (PPK). Sumber data yang digunakan untuk analisis konten yakni: 1) Dokumen resmi yang memuat mengenai desain Pendidikan karakter dalam Gerakan PPK sejak tahun 2017-2021 berupa peraturan perundang-undangan serta pedoman implementasi Gerakan PPK. Hasil penelitan ini menujukan bahwa konsepsi pendidikan karakter dalam Gerakan PPK memang menggunakan pemikiran Ki Hadjar Dewantara sebagai basis pengembangannya. Namun tidak semua pemikiran Ki Hadjar Dewantara diadaptasi dan ditampilkan secara eksplisit dalam desain pendidikan karakter pada Gerakan PPK.This study aims to reveal Ki Hadjar Dewantara's thoughts in the design of Character Education in the Character Education Strengthening Program. This study uses an inferential content analysis method in the form of a process of describing, classifying, interpreting and concluding the content of Ki Hadjar Dewantara's thoughts in Character Education Design in the Character Education Strengthening Program. The data sources used for content analysis are: 1) Official documents containing the design of character education in the Character Education Strengthening Program from 2017-2021 in the form of laws and regulations and guidelines for the implementation of the Character Education Strengthening Program. The results of this research show that the conception of character education in the Character Education Strengthening Program does indeed use Ki Hadjar Dewantara's thoughts as the basis for its development. However, not all of Ki Hadjar Dewantara's thoughts were adapted and displayed explicitly in the design of character education in the Character Education Strengthening Program.
Makna kiblat papat lima pancer masjid pathok negara sebagai wujud spiritualitas Nagari Kasultanan Ngayogyakarta Aminah Aminah; Lukis Alam
Humanika: Kajian Ilmiah Mata Kuliah Umum Vol 24, No 1 (2024): Humanika: Kajian Ilmiah Mata Kuliah Umum
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/hum.v24i1.55126

Abstract

The Pathok Negara Mosque has an important meaning in determining the boundaries of the Ngayogyakarta Hadiningrat Sultanate as a dependent state. After the Giyanti Agreement, the Mataram Kingdom in Java was divided into two regions, namely the Surakarta Sunanate and the Ngayogyakarta Hadiningrat Sultanate. As the first Sultan, Sultan Hamengkubuwana I began to build the Keraton as the center of government (Nagari Ngayogyakarta) and borders with the Great State (Negaragung) by building the Pathok Negara Mosque in the four corners. This study examines the meaning of Masjid Pathok Negara as a defense system for a new kingdom at that time. The research method is qualitative by looking directly at each Pathok Negara Mosque, analyzing, redrawing, reviewing data and then interpreting according to the relevant theory. The results obtained show that the meaning of the Pathok Negara Mosque as a state spirituality system is shown from the main function of the mosque as a center for spiritual and cultural development, the concept of kiblat papat limo pancer as a macro-microcosmos concept. The existence of physical forms and spaces in the mosque and the area around the Pathok Negara Mosque is an embodiment of values to maintain the spiritual community from that time until now.
Transformasi makna budaya tradisi nguras enceh pada generasi milenial Bintan Auliya Qurrota A'yun; Syarifah Nur Aini; Rahmatullah Assyihabi; Benni Setiawan
Humanika: Kajian Ilmiah Mata Kuliah Umum Vol 24, No 1 (2024): Humanika: Kajian Ilmiah Mata Kuliah Umum
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/hum.v24i1.68789

Abstract

Arus globalisasi dan modernisasi yang masif disertai dengan lemahnya rasa cinta tanah air membuat kebudayaan dan jati diri bangsa terkikis. Kebudayaan yang sudah berkurang peminatnya terutama mdari generasi muda ialah  tradisi Nguras Enceh yang berada di Makam Raja Raja Imogiri. Permasalahan tersebut berkaitan dengan minimnya komunikasi budaya berupa komunikasi yang sempat terhenti atau berjalan tidak maksimal dikarenakan perbedaan generasi dan perbedaan penyampaian. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan subjek penelitian yang terlibat ini adalah para abdi dalem yang bekerja di Makam Imogiri, Bantul dan generasi milenial yang bertempat tinggal di wilayah sekitar Makam Imogiri Bantul. Sedangkan teknik pengumpulan data yang dilakukan pada penelitian ini, yaitu observasi, wawancara, dan dokumentasi. Selain itu, model analisis data yang digunakan adalah model analisis interaktif Milles dan Hubberman berupa reduksi data, penyajian data, dan kesimpulan/verifikasi. Penelitian ini akan mengeksplorasi mengenai pemaknaan generasi muda terhadap Tradisi Ngurah Enceh, peran generasi muda yang berada di daerah sekitar Makam Raja-Raja Imogiri pada Tradisi Nguras Enceh, dan communication gap yang terjadi antara abdi dalem dengan pemuda di sekitar Makam Raja-Raja Imogiri. The massive waves of globalization and modernization, coupled with a weakened sense of patriotism, have eroded the culture and national identity of the nation. One of the diminishing cultural traditions, especially among the younger generation, is the Nguras Enceh tradition held at the Imogiri Royal Cemetery. This issue is related to the lack of cultural communication, where communication has been halted or not maximized due to generational differences and differences in communication styles.The research conducted adopts a qualitative approach involving subjects such as the palace servants (abdi dalem) working at the Imogiri Cemetery in Bantul and the millennial generation residing in the surrounding area of Imogiri Cemetery in Bantul. Data collection techniques in this study include observation, interviews, and documentation. Additionally, the data analysis model used is the interactive analysis model by Milles and Hubberman, involving data reduction, data presentation, and conclusion/verification stages. This research aims to explore the meaning of the Ngurah Enceh tradition for the younger generation, the role of the younger generation in the vicinity of the Imogiri Royal Cemetery in the Nguras Enceh tradition, and the communication gap that exists between the palace servants and the youth around the Imogiri Royal Cemetery.

Filter by Year

2006 2024


Filter By Issues
All Issue Vol 24, No 1 (2024): Humanika: Kajian Ilmiah Mata Kuliah Umum Vol 23, No 2 (2023): Humanika, Kajian Ilmiah Mata Kuliah Umum Vol 23, No 2 (2023): Humanika: Kajian Ilmiah Mata Kuliah Umum Vol 23, No 1 (2023): Humanika: Kajian Ilmiah Mata Kuliah Umum Vol 23, No 1 (2023): Humanika, Kajian Ilmiah Mata Kuliah Umum Vol 22, No 2 (2022): Humanika, Kajian Ilmiah Mata Kuliah Umum Vol 22, No 2 (2022): Humanika: Kajian Ilmiah Mata Kuliah Umum Vol 22, No 1 (2022): Humanika: Kajian Ilmiah Mata Kuliah Umum Vol 22, No 1 (2022): Humanika, Kajian Ilmiah Mata Kuliah Umum Vol 21, No 2 (2021): Humanika, Kajian Ilmiah Mata Kuliah Umum Vol 21, No 2 (2021): Humanika: Kajian Ilmiah Mata Kuliah Umum Vol 21, No 1 (2021): Humanika: Kajian Ilmiah Mata Kuliah Umum Vol 21, No 1 (2021): Humanika, Kajian Ilmiah Mata Kuliah Umum Vol 20, No 2 (2020): Humanika, Kajian Ilmiah Mata Kuliah Umum Vol 20, No 2 (2020): Humanika: Kajian Ilmiah Mata Kuliah Umum Vol 20, No 1 (2020): Humanika, Kajian Ilmiah Mata Kuliah Umum Vol 20, No 1 (2020): Humanika: Kajian Ilmiah Mata Kuliah Umum Vol 19, No 2 (2019): Humanika, Kajian Ilmiah Mata Kuliah Umum Vol 19, No 2 (2019): Humanika: Kajian Ilmiah Mata Kuliah Umum Vol 19, No 1 (2019): Humanika: Kajian Ilmiah Mata Kuliah Umum Vol 19, No 1 (2019): Humanika, Kajian Ilmiah Mata Kuliah Umum Vol 18, No 2 (2018): Humanika: Kajian Ilmiah Mata Kuliah Umum Vol 18, No 2 (2018): Humanika, Kajian Ilmiah Mata Kuliah Umum Vol 18, No 1 (2018): Humanika: Kajian Ilmiah Mata Kuliah Umum Vol 18, No 1 (2018): Humanika, Kajian Ilmiah Mata Kuliah Umum Vol 17, No 2 (2017): Humanika: Kajian Ilmiah Mata Kuliah Umum Vol 17, No 2 (2017): Humanika, Kajian Ilmiah Mata Kuliah Umum Vol 17, No 1 (2017): Humanika, Kajian Ilmiah Mata Kuliah Umum Vol 17, No 1 (2017): Humanika: Kajian Ilmiah Mata Kuliah Umum Vol 16, No 1 (2016): Humanika: Kajian Ilmiah Mata Kuliah Umum Vol 16, No 1 (2016): Humanika, Kajian Ilmiah Mata Kuliah Umum Vol 15, No 1 (2015): Humanika, Kajian Ilmiah Mata Kuliah Umum Vol 15, No 1 (2015): Humanika: Kajian Ilmiah Mata Kuliah Umum Vol 14, No 1 (2014): Humanika, Kajian Ilmiah Mata Kuliah Umum Vol 14, No 1 (2014): Humanika: Kajian Ilmiah Mata Kuliah Umum Vol 13, No 1 (2013): Humanika, Kajian Ilmiah Mata Kuliah Umum Vol 13, No 1 (2013): Humanika: Kajian Ilmiah Mata Kuliah Umum Vol 12, No 1 (2012): Humanika: Kajian Ilmiah Mata Kuliah Umum Vol 12, No 1 (2012): Humanika, Kajian Ilmiah Mata Kuliah Umum Vol 11, No 1 (2011): Humanika, Kajian Ilmiah Mata Kuliah Umum Vol 11, No 1 (2011): Humanika: Kajian Ilmiah Mata Kuliah Umum Vol 10, No 1 (2010): Humanika, Kajian Ilmiah Mata Kuliah Umum Vol 10, No 1 (2010): Humanika: Kajian Ilmiah Mata Kuliah Umum Vol 9, No 1 (2009): Humanika, Kajian Ilmiah Mata Kuliah Umum Vol 9, No 1 (2009): Humanika: Kajian Ilmiah Mata Kuliah Umum Vol 8, No 1 (2008): Humanika: Kajian Ilmiah Mata Kuliah Umum Vol 8, No 1 (2008): Humanika, Kajian Ilmiah Mata Kuliah Umum Vol 7, No 1 (2007): Humanika: Kajian Ilmiah Mata Kuliah Umum Vol 7, No 1 (2007): Humanika, Kajian Ilmiah Mata Kuliah Umum Vol 6, No 1 (2006): Humanika, Kajian Ilmiah Mata Kuliah Umum More Issue