cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
Jurnal Kedokteran Diponegoro
Published by Universitas Diponegoro
ISSN : -     EISSN : 25408844     DOI : -
Core Subject : Health,
JKD : JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO ( ISSN : 2540-8844 ) adalah jurnal yang berisi tentang artikel bidang kedokteran dan kesehatan karya civitas akademika dari Program Studi Kedokteran Umum, Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro Semarang dan peneliti dari luar yang membutuhkan publikasi . JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO terbit empat kali per tahun. JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO diterbitkan oleh Program Studi Kedokteran Umum, Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro Semarang.
Arjuna Subject : -
Articles 107 Documents
Search results for , issue "Vol 7, No 2 (2018): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO" : 107 Documents clear
PENGARUH DEEP BREATHING AKUT TERHADAP SATURASI OKSIGEN DAN FREKUENSI PERNAPASAN ANAK OBESITAS USIA 7-12 TAHUN Syela Nirmada Herdiyanti; Tanti Ajoe Kesoema; Farah Hendara Ningrum
DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL (JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO) Vol 7, No 2 (2018): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO
Publisher : Faculty of Medicine, Diponegoro University, Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (330.625 KB) | DOI: 10.14710/dmj.v7i2.21195

Abstract

Latar belakang : Obesitas mengakibatkan gangguan mekanisme ventilasi-perfusi dan gangguan pertukaran gasyang berakibat pada penurunan saturasi oksigen yang diikuti peningkatan frekuensi pernapasan. Deep breathing  tidak invasif, mudah dilakukan, dan mampu meningkatkan compliance paru sehingga dapat memperbaiki pertukaran gas, sehingga mampu memperbaiki saturasi oksigen dan frekuensi pernapasan penderita obesitas.Tujuan penelitian   : Mengetahui pengaruh deep breathing akut terhadap saturasi oksigen dan frekuensi pernapasan anak obesitas.Metode penelitian : Penelitian ini merupakan penelitian pra-eksperimental dengan rancangan  one group pre test and post test. Subjek penelitian adalah sepuluh orang anak obesitas usia 7-12 tahun yang terdaftar sebagai siswa di Sekolah Dasar Negeri Tembalang yang dipilih dengan teknik  purposive sampling. Subjek penelitian diberikan intervensi deep breathing selama 15 menit. Saturasi oksigen dan frekuensi pernapasan subjek penelitian diukur sebelum dan setelah melakukan deep breathing.Hasil penelitian : Uji hipotesis untuk perbedaan saturasi oksigen dan frekuensi pernapasan diuji dengan uji Friedman. Hasil uji hipotesis pada saturasi oksigen  sebelum  dan  setelah melakukan deep breathing didapatkan nilai significancy sebesar p=0,019 (p<0,05), artinya terdapat perbedaan pada hasil pengukuran saturasi oksigen. Hasil uji hipotesis pada frekuensi pernapasan  sebelum  dan  setelah melakukan deep breathing didapatkan nilai significancy sebesar p=0,209 (p>0,05), artinya tidak terdapat perbedaan pada hasil pengukuran frekuensi pernapasan.Simpulan dan saran  : Deep breathing akut berpengaruh terhadap saturasi oksigen namun tidak berpengaruh terhadap frekuensi pernapasan. Deep breathing dapat dijadikan latihan untuk mempertahankan fungsi sistem pernapasan tetap baik pada anak obesitas.
PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK CABAI RAWIT (CAPSICUM FRUTESCENS L.) TERHADAP GAMBARAN MIKROSKOPIS HEPAR MENCIT BALB/C Prasetiyowati, Anggi; Ismail, Akhmad; Witjahyo, Bambang
DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL (JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO) Vol 7, No 2 (2018): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO
Publisher : Faculty of Medicine, Diponegoro University, Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (365.082 KB) | DOI: 10.14710/dmj.v7i2.21467

Abstract

Latar Belakang: Cabai rawit merupakan bahan yang banyak digunakan dalam berbagai masakan Indonesia. Cabai rawit mengandung bahan aktif kapsaisin yang menyebabkan sensasi pedas. Di sisi lain, capsaicin merupakan bahan yang dapat mengiritasi. Kapsaisin yang masuk ke dalam tubuh kan dimetabolisme oleh hepar. Meningkatnya kadar kapsaisin dalam hepar dapat mempengaruhi gambaran histologinya.Tujuan: Membuktikan adanya pengaruh ekstrak cabai rawit (Capsicum frutescens L.) terhadap gambaran mikroskopis mencit balb/c.Metode: Penelitian ini merupkan penelitin true experimental dengan rancangan Post Test Only with Control Group Design yang menggunakan hewan coba berupa mencit balb/c usia 2-3 bulan dibagi menjadi 4 kelompok. Kelompok K diberi makan dan minum standar, kelompok P1 diberi paparan ekstrak cabai rawit dosis 10 mg/kg bb, kelompok P2 diberi paparan ekstrak cabai rawit dosis 20 mg/kg bb, kelompok P3 diberi paparan ekstrak cabai rawit 40 mg/kg bb. Penelitian ini dilaksanakan selama 14 hari. Pada hari ke 15, mencit dideterminasi dan diambil heparnya kemudian dilakukan pengamatan mikroskopis.Hasil: Uji Post Hoc menunjukkan perbedaan bermakna antar semua kelompok (p<0,05). Didapatkan kelainan gambaran mikroskopis pada kelompok perlakuan 1, perlakuan 2, dan perlakuan 3. Kerusakan tersebut meningkat dengan peningkatan dosis.Simpulan: Pemberian ekstrak cabai rawit (Capsicum frutescens L.) berpengaruh terhadap gambaran mikroskopis hepar mencit balb/c. Besarnya pengaruh pemberian ekstrak cabai rawit (Capsicum frutescens L.) meningkat dengan peningkatan dosis.
UJI EFEKTIVITAS ANTIJAMUR EKSTRAK BIJI PEPAYA ( CARICA PAPAYA L.) TERHADAP PERTUMBUHAN MALASSEZIA FURFUR SECARA IN VITRO Maria Anna Sihombing; Winarto Winarto; Indah Saraswati
DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL (JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO) Vol 7, No 2 (2018): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO
Publisher : Faculty of Medicine, Diponegoro University, Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (350.987 KB) | DOI: 10.14710/dmj.v7i2.20735

Abstract

Latar Belakang : Malassezia furfur merupakan flora normal yang dapat  menjadi patogen jika keseimbangan hospes terganggu, dan menyebabkan ketombe. Penggunaan shampo antiketombe jangka panjang dapat menimbulkan efek samping, serta telah dilaporkan bahwa Malassezia furfur isolat tertentu resisten terhadap golongan azol. Penelitian ini menguji efektivitas antijamur dari ekstrak biji pepaya terhadap Malassezia furfur.Tujuan : Menguji efektivitas antijamur ekstrak biji pepaya terhadap pertumbuhan Malassezia furfur secara in vitro.Metode : Penelitian eksperimental laboratorium dengan post test only control group design, dilakukan secara triplo menggunakan 5 kelompok perlakuan dengan konsentrasi bertingkat (12,5, 25, 50, 100, 200) mg/ml. Kontrol (-) berisi suspensi jamur & media SDB olive oil, sedangkan kontrol (+) berisi media SDB olive oil, suspensi jamur & formalin. Penentuan KHM memperhatikan kekeruhan media SDB olive oil pada tabung, dilanjutkan penggoresan pada cawan petri berisi media SDA olive oil dengan mengamati pertumbuhan koloni untuk menentukan KBM. Sampel diinkubasi 5-7 hari dengan suhu 34,50C.Hasil : Kekeruhan pada media cair hanya didapatkan pada kontrol negatif, sedangkan pertumbuhan koloni pada media padat didapatkan pada kontrol negatif dan konsentrasi 12,5 mg/ml.Kesimpulan : Ekstrak biji pepaya mempunyai efek anti Malassezia furfur (KBM) pada konsentrasi ekstrak 25 mg/ml.
PERBEDAAN PROFIL LIPID PADA PASIEN DENGAN ANGINA PEKTORIS STABIL DAN SINDROMA KORONER AKUT Tsyaning, Wikan Tamara; Uddin, Ilham; Sofia, Sefri Noventi; Utami, Sulistiyati Bayu; Setiawan, I Edward Kurnia
DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL (JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO) Vol 7, No 2 (2018): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO
Publisher : Faculty of Medicine, Diponegoro University, Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (344.239 KB) | DOI: 10.14710/dmj.v7i2.21185

Abstract

Latar Belakang Penyakit Jantung Koroner (PJK) merupakan masalah kardiovaskular dengan tingkat mortalitas paling tinggi. Manifestasi yang paling sering dari PJK adalah Angina Pektoris Stabil (APS) dan Sindroma Koroner Akut (SKA). Patofisiologi APS dan SKA memiliki perbedaan di vulnerabilitas plak, dimana vulnerabilitas plak itu sendiri berhubungan dengan kadar profil lipid.Tujuan Mengetahui gambaran dan perbedaan profil lipid pada pasien dengan APS dan SKA.Metode Observasional analitik dengan desain cross sectional. Sampel penelitian ini adalah pasien APS dan SKA yang menjalani terapi di RSUP Dr. Kariadi Semarang dan belum mendapat obat antihiperlipidemia ataupun mendapat obat antihiperlipidemia kurang dari seminggu. Data yang diambil merupakan data sekunder. Analisa data menggunakan uji t tidak berpasangan. Perbedaan dinyatakan bermakna jika p>0.05.Hasil Berdasarkan data yang terkumpul sebanyak 38 subjek, didapatkan perbedaan rerata profil lipid, yaitu kolesterol total, trigliserida, LDL, dan HDL antara subjek APS dan SKA berturut-turut 184.11±41.96 mg/dl dan 192.63±47.38 mg/dl; 120.42±44.04 mg/dl dan 148.05±52.22 mg/dl; 115.68±36.68 mg/dl dan 126.11±44.56mg/dl; 44.42±11.51 mg/dl dan 39.74±13.61 mg/dl. Pada Uji t tidak berpasangan tidak didapatkan perbedaan bermakna antara kedua kelompok pada masing-masing profil lipid dengan nilai p pada kolesterol total, trigliserida, LDL, dan HDL berturut-turut 0.561, 0.086, 0.436, dan 0.162.Kesimpulan Tidak terdapat perbedaan bermakna kadar profil lipid pada pasien APS dan pasien SKA.
PERBANDINGAN NILAI ARUS PUNCAK EKSPIRASI PADA LANSIA WANITA YANG RUTIN BERENANG DAN YANG TIDAK RUTIN BERENANG Andar, Nadiya Arawinda; Indraswari, Darmawati Ayu; Utami, Aras
DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL (JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO) Vol 7, No 2 (2018): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO
Publisher : Faculty of Medicine, Diponegoro University, Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (378.046 KB) | DOI: 10.14710/dmj.v7i2.20705

Abstract

Latar  Belakang:  Fungsi paru pada lansia dapat dipertahankan dan ditingkatkan dengan berenang rutin dan parameter fungsi paru yang mudah digunakan adalah Arus Puncak Ekspirasi (APE). Berenang lebih dari 30 menit adalah salah satu contoh latihan aerobik yang mudah dan tidak berat sehingga dapat menjadi salah satu alternatif latihan yang cocok untuk diterapkan pada lansiaTujuan : Membuktikan aktivitas berenang rutin  berpengaruh terhadap nilai APE pada pada komunitas renang  lansia.Metode : Desain penelitian yang digunakan  merupakan penelitian observasional analitik dengan rancangan belah lintang. Subjek penelitian berjumlah 46  lansia  di semarang   yang di ukur APE dengan alat peak flow meter  dibedakan dengan kelompok yang rutin berenang dan tidak rutin berenang atau tidak berenang . Uji statistik menggunaan uji t- tidak berpasanganHasil: Rerata arus puncak ekspirasi (APE) pada subjek di penelitian ini adalah 223,48 ± 109,02 l/mnt dengan nilai APE tertinggi adalah 450 l/mnt dan terendah adalah 60 l/mnt . Nilai APE pada kelompok yang rutin berenang menunjukkan hasil yang lebih tinggi yaitu dengan rerata 150  l/mnt. Uji beda menggunakan Mann Whitney digunakan karena distribusi data nilai APE tidak normal, menunjukkan p= <0,001Kesimpulan: pada penelitian ini terdapat perbedaan bermakna nilai APE antara  lansia  rutin berenng dan tidak rutin berenang .
PENGARUH EKSTRAK KULIT MANGGIS (GARCINIA MANGOSTANA L.) TERHADAP JUMLAH KELAINAN HISTOPATOLOGI STRIA VASKULARIS KOKLEA PADA OTOTOKSISITAS (STUDI EKSPERIMENTAL PADA TIKUS WISTAR YANG DIINDUKSI GENTAMISIN) Fathoni, Mohammad Rifqi; Santosa, Yanuar Iman
DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL (JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO) Vol 7, No 2 (2018): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO
Publisher : Faculty of Medicine, Diponegoro University, Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/dmj.v7i2.20850

Abstract

Latar Belakang Gentamisin merupakan salah satu obat golongan aminoglikosida yang sangat luas penggunaannya. Namun, penggunaan obat gentamisin dapat menimbulkan efek samping berupa ototoksik, sehingga diperlukan upaya untuk mengurangi atau bahkan mencegah timbulnya efek samping tersebut. Salah satu upaya adalah penggunaan zat antioksidan yang terdapat dalam kulit (pericarp) manggis.Tujuan Mengetahui pengaruh pemberian ekstrak kulit manggis (Garcinia mangostana L.) terhadap jumlah kelainan histopatologi dan indeks apoptosis sel rambut koklea pada ototoksisitas gentamisinMetode Penelitian ini menggunakan true experimental with post-test only control group design yang menggunakan tikus wistar sebagai subjek penelitian. Tikus wistar dibagi menjadi tiga kelompok. Kelompok kontrol negatif yang tidak diinduksi apa – apa, kelompok kontrol positif diinduksi gentamisin secara intraperitonial dengan dosis 120 mg/KgBB selama 25 hari dan kelompok perlakuan diinduksi gentamisin secara intraperitonial dengan dosis 120 mg/KgBB selama 25 hari diikuti pemberian ekstrak kulit manggis (Garcinia mangostana L.) secara per oral dengan dosis 100 mg/KgBB pada hari ke -12 sampai dengan hari ke - 25, kemudian diterminasi untuk dinilai jumlah kelainan histopatologi dan indeks apoptosis. Analisis data diolah menggunakan uji Chi-SquareHasil Terdapat perbedaan jumlah kelainan histopatologi yang tidak signifikan antara kelompok yang diberikan gentamisin saja dan kelompok yang diberikan gentamisin dan ekstrak kulit manggis dengan nilai p = 1,000 (p>0,05). Sedangkan apoptosis tidak tampak pada preparat koklea.Kesimpulan Jumlah kelainan histopatologi koklea pada kelompok yang diinduksi gentamisin kemudian diberikan ekstrak kulit manggis lebih rendah dibandingkan dengan kelompok yang hanya diinduksi gentamisin namun tidak signifikan.
PENGARUH MEROKOK TERHADAP GANGGUAN PENDENGARAN PADA USIA DEWASA MUDA Dian Lestari Ningsih; Dwi Marliyawati; Kanti Yunika
DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL (JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO) Vol 7, No 2 (2018): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO
Publisher : Faculty of Medicine, Diponegoro University, Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (284.575 KB) | DOI: 10.14710/dmj.v7i2.21285

Abstract

Latar Belakang: Nikotin dan karbonmonoksida pada rokok dapat menyebabkan vasospasme sehingga berkurangnya perfusi oksigen ke organ koklea. Hal ini mengakibatkan kerusakan sel rambut. Zat aktif pada rokok juga menyebabkan perubahan histopatologi pada mukosa saluran pernapasan atas yang mengakibatkan disfungsi tuba. Patofisiologi tersebut menyebabkan gangguan pendengaran pada perokok dengan tipe konduktif, sensorineural, dan campuran.Tujuan: Mengetahui pengaruh merokok terhadap gangguan pendengaran.Metode: Penelitian ini adalah penelitian obsevasional dengan rancangan kasus dan kontrol. Sampel sebanyak 66 perokok dipilih dengan menggunakan teknik consecutive sampling dan dibagi menjadi 2 kelompok yaitu kelompok kasus (perokok dengan gangguan pendengaran) dan kontrol (perokok tanpa gangguan pendengaran). Masing-masing kelompok dianalisis pengaruh jumlah batang rokok dan lamanya merokok terhadap gangguan pendengaran.Hasil: Uji Pearson Chi-Square menunjukan terdapat pengaruh yang bermakna  jumlah batang rokok terhadap gangguan pendengaran (p=0,013), OR=3,6 dan IK 95% 10,150-1,290. Uji Pearson Chi-Square menunjukan hasil bermakna pada pengaruh lama nya merokok terhadap gangguan pendengaran (p=0,049), OR=2,6 dan  IK 95% 72,84-0,995. Hasil uji multivariat regresi logistik didapatkan jumlah rokok >10 lebih berpengaruh terhadap gangguan pendengaran (p=0,025), OR=3,3 dan IK 95% 9,627-1,168.Simpulan: Terdapat pengaruh antara jumlah batang rokok dan lamanya merokok terhadap gangguan pendengaran. Jumlah batang rokok memiliki pengaruh lebih besar terhadap gangguan pendengaran.

Page 11 of 11 | Total Record : 107


Filter by Year

2018 2018


Filter By Issues
All Issue Vol 12, No 6 (2023): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO (DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL) Vol 12, No 5 (2023): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO (DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL) Vol 12, No 4 (2023): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO (DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL) Vol 12, No 3 (2023): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO (DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL) Vol 12, No 2 (2023): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO (DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL) Vol 12, No 1 (2023): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO (DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL) Vol 11, No 6 (2022): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO (DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL) Vol 11, No 5 (2022): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO (DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL) Vol 11, No 4 (2022): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO (DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL) Vol 11, No 3 (2022): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO (DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL) Vol 11, No 2 (2022): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO (DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL) Vol 11, No 1 (2022): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO (DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL) Vol 10, No 6 (2021): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO (DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL) Vol 10, No 5 (2021): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO (DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL) Vol 10, No 4 (2021): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO (DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL) Vol 10, No 3 (2021): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO (DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL) Vol 10, No 2 (2021): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO (DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL) Vol 10, No 1 (2021): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO (DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL) Vol 9, No 6 (2020): DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL (Jurnal Kedokteran Diponegoro) Vol 9, No 4 (2020): DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL ( Jurnal Kedokteran Diponegoro ) Vol 9, No 3 (2020): DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL ( Jurnal Kedokteran Diponegoro ) Vol 9, No 2 (2020): DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL ( Jurnal Kedokteran Diponegoro ) Vol 9, No 1 (2020): DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL ( Jurnal Kedokteran Diponegoro ) Vol 8, No 4 (2019): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO Vol 8, No 3 (2019): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO Vol 8, No 2 (2019): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO Vol 8, No 1 (2019): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO Vol 7, No 4 (2018): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO Vol 7, No 2 (2018): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO Vol 7, No 1 (2018): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO Vol 6, No 4 (2017): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO Vol 6, No 3 (2017): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO Vol 6, No 2 (2017): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO Vol 6, No 1 (2017): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO Vol 6 (2017): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO Vol 5, No 4 (2016): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO Vol 5, No 3 (2016): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO Vol 5, No 2 (2016): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO Vol 5, No 1 (2016): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO More Issue