cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
Jurnal Kedokteran Diponegoro
Published by Universitas Diponegoro
ISSN : -     EISSN : 25408844     DOI : -
Core Subject : Health,
JKD : JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO ( ISSN : 2540-8844 ) adalah jurnal yang berisi tentang artikel bidang kedokteran dan kesehatan karya civitas akademika dari Program Studi Kedokteran Umum, Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro Semarang dan peneliti dari luar yang membutuhkan publikasi . JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO terbit empat kali per tahun. JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO diterbitkan oleh Program Studi Kedokteran Umum, Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro Semarang.
Arjuna Subject : -
Articles 932 Documents
ANALISA GAMBARAN POST MORTEM MAKROSKOPIS DAN MIKROSKOPIS ORGAN PARU DAN USUS HALUS PADA TIKUS WISTAR SETELAH PEMBERIAN WARFARIN LD-50 DAN LD-100 Mada Aji Prakoso; Gatot Suharto; Siti Amarwati
Jurnal Kedokteran Diponegoro (Diponegoro Medical Journal) Vol 5, No 2 (2016): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO
Publisher : Faculty of Medicine, Universitas Diponegoro, Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (446.535 KB) | DOI: 10.14710/dmj.v5i2.11571

Abstract

Introduction : More than 800.000 people died every years from suicide, and in 2012 suicidal acts on 15-29 years old become the second most cause. Suicide by poison is one of the most used, Warfarins role here aside from its therapeutical effect as anticoagulant, and also as rodenticide in household often misused for a way to suicide. This study is aimed to analyze the differences of macroscopic and microscopics representation in lungs and small intestine on Wistar mouse after LD50 dan LD100 Warfarin administration.Method : This is experimental analytic study, using total sample of 27 mouse, male Rattus norvegicus as the sample. These 27 mouse will be divided into 3 group, 9 eachs. First group is administered LD50 Warfarin, second group is administered LD100 Warfarin, and the third group as control.Result : there is no differences in macroscopic aspect of lung control group with group LD50 dan LD100, in microscopic showed massive haemmorhage. On small intestines there is differences from control group with LD50 dan LD100.Conclussion : Toxic effect from warfarin showed in microscopic view of organs with hemorrhage and destruction of its tissues.
UJI BEDA SENSITIVITAS JAMUR MALASSEZIA SP. TERHADAP KETOKONAZOL DAN MIKONAZOL SECARA IN VITRO Wayan Dimas Yogiswara; Muslimin Muslimin; V. Rizke Ciptaningtyas
DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL (JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO) Vol 7, No 2 (2018): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO
Publisher : Faculty of Medicine, Diponegoro University, Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (382.934 KB) | DOI: 10.14710/dmj.v7i2.21463

Abstract

Latar Belakang: Pitiriasis versikolor merupakan infeksi jamur superfisial pada kulit yang disebabkan oleh jamur Malassezia sp. Saat ini penggunaan antifungal topikal masih menjadi terapi lini pertama. Menurut Danish Society of Dermatology antifungal golongan azol yaitu ketokonazol dan mikonazol menjadi rekomendasi untuk pengobatan topikal pitiriasis versikolor. Uji sensitivitas secara berkala diperlukan untuk mengetahui sensitivitas obat antijamur.Tujuan: Menganalisis perbedaan sensitivitas jamur Malassezia sp. terhadap ketokonazol dan mikonazol secara in vitro.Metode: Penelitian analitik observasional dengan rancangan cross sectional design dilaksanakan di Rumah Sakit Nasional Diponegoro. Didapatkan 20 subjek, namun hanya 16 subjek yang memenuhi kriteri inklusi: pasien pitiriasis versikolor berusia 16-64 tahun, tidak sedang mengonsumsi obat antijamur, dan diagnosis pitiriasis versikolor positif. Sampel dilakukan scrapping lesi dan ditemukan spagghetti and meatball pada mikroskop kemudian dikultur. Hanya 10 sampel positif kultur, sehingga 6 dari 10 sampel yang tumbuh dipilih secara acak kemudian dilakukan subkultur. Sampel yang tumbuh kemudian dilakukan uji sensitivitas terhadap ketokonazol dan mikonazol. Perbedaan sensitivitas dianalisis menggunakan uji chi square (uji x2).Hasil: Berdasarkan statistik perbedaan sensitivitas ketokonazol dan mikonazol menunjukan hasil yang signifikan (P=0,001), dimana 16 sampel sensitif ketokonazol, sedangkan mikonazol didapatkan resisten 10 sampel dan 6 sampel intermediet.Kesimpulan: Terdapat perbedaan bermakna pada sensitivitas jamur Mallasezia sp. terhadap ketokonazol dan mikonazol secara in vitro. 
PENGARUH SUPLEMENTASI ALFA TOKOFEROL TERHADAP STOMATITIS TERKAIT KEMOTERAPI PADA PENDERITA KANKER PAYUDARA INVASIF Hartanto, Bernardus Ryan; Budijitno, Selamat
DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL (JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO) Vol 6, No 2 (2017): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO
Publisher : Faculty of Medicine, Diponegoro University, Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (397.675 KB) | DOI: 10.14710/dmj.v6i2.18554

Abstract

Latar Belakang: Kemoterapi adalah salah satu tatalaksana yang sering dipilih dalam pengobatan kanker karena terbukti memperpanjang survival rate pasien. Stomatitis adalah efek samping yang tidak jarang ditemukan dan cukup serius. Selain vitamin C, Alfa tokoferol juga sangat poten dalam melindungi sel dari stress oksidatif dan kerusakan sel karena sifat antioksidannya.  Tujuan: Membuktikan adanya efek pemberian Vitamin E pada penderita kanker payudara invasif terhadap stomatitis terkait kemoterapi.Metode: Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan desain pretest- posttest control group design. Penelitian ini menggunakan dua kelompok, yaitu kelompok yang diberikan Vitamin E dan kelompok yang diberikan plasebo, dengan randomisasi sederhana yang dilaksanakan di RSUP Dr. Kariadi. Sampel penelitian adalah wanita penderita kanker payudara invasif yang sedang menjalani program kemoterapi antara siklus kedua dan keempat dengan keluhan stomatitis terkait kemoterapi (n=26) yang diberikan pretest, lalu diberi suplementasi Vitamin E, kemudian diberikan postest. Skor Stomatitis setelah suplementasi Vitamin E dianalisis menggunakan uji Kendall’s tau – b.Hasil: Di antara kedua kelompok, skor stomatitis pada kelompok terapi menunjukan hasil yang lebih baik daripada kelompok kontrol. Pada tes Kendall’s tau-b menunjukan hasil yang bermakna dengan p=0,032.Kesimpulan: Terdapat perbaikan skor stomatitis terkait kemoterapi pada penderita kanker payudara invasif pada kelompok yang diberikan Vitamin E.
HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN MENGENAI PEDIKULOSIS KAPITIS DAN PRAKTIK KEBERSIHAN DIRI DENGAN KEJADIAN PEDIKULOSIS KAPITIS PADA SISWA SDN 1 TUNGGAK KECAMATAN TOROH KABUPATEN GROBOGAN Woro Nurmatialila; Widyawati Widyawati; Aras Utami
DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL (JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO) Vol 8, No 3 (2019): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO
Publisher : Faculty of Medicine, Diponegoro University, Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (321.756 KB) | DOI: 10.14710/dmj.v8i3.24511

Abstract

Latar belakang: Pedikulosis kapitis merupakan penyakit kulit yang disebabkan oleh Pediculus humanus var. capitis. Anak usia sekolah merupakan prevalensi terbesar dalam kejadian pedikulosis kapitis. Tingkat pengetahuan mengenai pedikulosis kapitis dan praktik kebersihan diri merupakan hal yang perlu diperhatikan untuk mencegah terjadinya pedikulosis kapitis pada anak. Tujuan: Mengetahui hubungan antara tingkat pengetahuan mengenai pedikulosis kapitis dan praktik kebersihan diri dengan kejadian pedikulosis kapitis pada siswa SDN 1 Tunggak Kecamatan Toroh Kabupaten Grobogan. Metode: Penelitian observasional analitik dengan desain cross-sectional. Responden penelitian adalah siswa usia 7-11 tahun sebanyak 51 responden, dengan teknik sampling simple random sampling. Data diambil dengan kuesioner yang telah diuji validitas dan reliabilitasnya. Data yang didapat berupa data karakteristik responden, tingkat pengetahuan mengenai pedikulosis kapitis, praktik kebersihan diri, dan data klinis. Analisis data dengan uji chi square. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan sebanyak 18 responden (35,3%) menderita pedikulosis kapitis dari 51 responden. Analisis statistik menunjukkan tingkat pengetahuan mengenai pedikulosis kapitis (p value 0,005) dan praktik kebersihan diri (p value 0,011) terhadap kejadian pedikulosis kapitis. Simpulan: Tingkat pengetahuan mengenai pedikulosis kapitis dan praktik kebersihan diri memiliki hubungan yang bermakna dengan kejadian pedikulosis kapitis pada siswa SDN 1 Tunggak Kecamatan Toroh Kabupaten Grobogan.Kata kunci: Pedikulosis kapitis, tingkat pengetahuan, praktik kebersihan diri.
KORELASI ANTARA VOLUME PERDARAHAN INTRASEREBRAL DENGAN NILAI INDEKS BARTHEL PADA STROKE HEMORAGIK Ahda Amila Sholiha; Hermina Sukmaningtyas; Dwi Pudjonarko
Jurnal Kedokteran Diponegoro (Diponegoro Medical Journal) Vol 5, No 4 (2016): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO
Publisher : Faculty of Medicine, Universitas Diponegoro, Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (432.1 KB) | DOI: 10.14710/dmj.v5i4.14200

Abstract

Latar Belakang : Stroke merupakan 9% penyebab kematian dan merupakan penyebab tertinggi kedua kematian di dunia. Stroke hemoragik intraserebral merupakan jenis kedua terbanyak dari pasien stroke setelah stroke iskemik. Sejumlah faktor risiko stroke telah diketahui. Luaranstroke dipengaruhi oleh banyak faktor antara lain penurunan GCS, lokasi perdarahan di infratentorial, perluasan intraventrikuler dan adanya peningkatan waktu pembekuan darah. Volume perdarahan disebutkan sebagai faktor paling kuat dibanding faktor lainnya. Penilaian luaran stroke dapat dinilai dalam waktu singkat dengan menggunakan indeks barthel dengan reabilitas yang cukup tinggi yaitu 0,95.Tujuan : Mengetahui korelasi antara volume perdarahan intraserebral dengan nilai indeks barthel pada stroke hemoragik.Metode : Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan rancangan belah lintang. Penelitian ini dilaksanakan di RS Dr Kariadi Semarang Subyek penelitian sebanyak 29 pasien dengan teknik purposive sampling. Data yang digunakan merupakan data sekunder yaitu rekam medis dari Januari 2015 sampai Juni 2016. Uji statistik menggunakan uji korelasi Spearman dimana p bermakna bila p<0,05.Hasil : Terdapat 29 pasien yang terdiri dari 12 laki-laki dan 17 perempuan. Tidak didapatkan korelasi antara volume perdarahan terhadap nilai indeks barthel dimana nilai p o,391. Hubungan yang bermakna didapatkan antara obesitas terhadap nilai indeks barthel dengan nilai p sebesar 0,033. Tidak didapatkan hubungan yang bermakna antara usia, jenis kelamin, hipertensi, diabetes melitus, hiperkolesterolemia, obesitas, perdarahan subarakhnoid, dan perluasan intraventrikuler terhadap indeks barthel (p=0,704; 0,669; 1,00; 0,354; 0,362; 1,00; dan 1,00).Kesimpulan : Tidak terdapat korelasi antara volume perdarahan intraserebral dengan nilai indeks barthel pada stroke hemoragik.
KEJADIAN FISTULA UROGENITAL PADA PEREMPUAN DI RSUP DR. KARIADI SEMARANG Mukti, Ngesti Anggita; Mochtar, Arufiadi Anityo; Wiyati, Putri Sekar
DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL (JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO) Vol 7, No 1 (2018): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO
Publisher : Faculty of Medicine, Diponegoro University, Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (389.12 KB) | DOI: 10.14710/dmj.v7i1.19378

Abstract

Latar Belakang: Fistula urogenital adalah hubungan abnormal antara saluran reproduksi wanita dan saluran kemih yang dapat mengakibatkan kebocoran urin. Fistula urogenital dapat menimbulkan dampak fisik maupun psikososial.Tujuan:Mengetahui angka kejadian serta karakteristik umum, faktor obstetri dan faktor ginekologi kejadian fistula urogenital pada perempuan di RSUP Dr. Kariadi Semarang.Metode: Penelitian deskriptif retrospektif. Data diambil dari data rekam medis pasien dengan fistula urogenital di RSUP Dr. Kariadi Semarang Periode Tahun 2013 – 2016. Analisis statistik dilakukan secara deskriptif dimana hasil penelitian disajikan dalam bentuk tabel distribusi dan frekuensi untuk setiap karakteristiknya.Hasil: Kejadian fistula urogenital pada perempuan di RSUP Dr. Kariadi Semarang selama periode 2013 – 2016 adalah sebanyak 36 kasus. Karakteristik umum pasien fistula urogenital, berdasarkan jenis fistula sebagian besar adalah fistula vesikovaginal ( 97,2%) dan sebagian besar terdiagnosis pada usia lebih dari 35 tahun (86,1 %). Status rujukan pasien terbanyak adalah bukan merupakan pasien rujukan (66,7%). Sebagian besar  pasien mengeluhkan munculnya keluhan inkontinensia urin adalah antara satu bulan sampai satu  tahun (50%).  Faktor ginekologi yang paling banyak menyebabkan fistula adalah operasi  histerektomi total (30,6%).Faktor obstetri terbanyak yang menyebabkan timbulnya fistula adalah persalinan dengan seksio sesarea (11,1%) dengan karakteristik maternal multipara, menikah pada usia diatas 18 tahun dan tingkat pendidikan terakhir yang ditempuh adalah SD.Kesimpulan: Kejadian fistula urogenital pada perempuan di RSUP Dr. Kariadi Semarang, sebagian besar disebabkan oleh faktor ginekologi, yaitu operasi histerektomi total.
PENGARUH KOMBINASI ANNONA MURICATA DAN ARTEMISININ-BASED COMBINATION TERAPHY (ACT) TERHADAP LAMA HIDUP DAN PARASITEMI PADA MENCIT YANG MENDERITA MALARIA (STUDI INFEKSI PLASMODIUM BERGHEI ANKA PADA MENCIT SWISS) Restu Anjani; Kisdjamiatun Kisdjamiatun
Jurnal Kedokteran Diponegoro (Diponegoro Medical Journal) Vol 5, No 4 (2016): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO
Publisher : Faculty of Medicine, Universitas Diponegoro, Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (350.754 KB) | DOI: 10.14710/dmj.v5i4.15823

Abstract

Latar Belakang Di Indonesia kasus malaria masih banyak, terdapat tumbuhan obat salah satunya adalah Annona muricata. Terapi dengan ekstrak Annona muricata diharapkan mampu memperpanjang lama hidup mencit yang terinfeksi Plasmodium. Tujuan Mengetahui pengaruh pemberian terapi Atermisinin-based Combination Therapy (ACT) dan Annona muricata terhadap lama hidup mencit Swiss yang di infeksi PbA. Metode Penelitian ini merupakan eksperimental dengan desain penelitian Post Test Only Control Group Design, sample pada penelitian ini berjumlah 48 yang dibagi secara acak ke empat kelompok. Uji survival juga dilakukan pada keempat kelompok hewan coba. Analisis survival dilakukan dengan asumsi proporsional hazard (PH). Untuk parasitemi digunakan uji ANOVA yang dilanjutkan dengan Post Hoc. Hasil Pada Kurva Kapplan Meier menunjukan bahwa lama hidup pada kelompok perlakuan 1 lebih lama dibandingkan dengan kelompok kontrol, lama hidup kelompok perlakuan 2 lebih lama jika dibandingkan dengan kelompok perlakuan 1, dan pada kelompok 2 dan 3 masing masing terdapat 1 dan 2 kematian. Hasil parasitemi menunjukan H-17=(P=0,291), H-19(P=1,00), H-21(P=0,336), H-23(P=0,879), H-30(P=0,763) Simpulan Kombinasi Annona muricata dan Artemisinin-based Combination Teraphy (ACT) dapat menurunkan parasitemi dan memperpanjang lama hidup dibanding dengan kelompok kontrol serta kelompok yang hanya diberi Annona muricata , jika dibandingkan dengan kelompok yang diberi ACT saja belum terlihat perbedaannya pada lama hidup dan jumlah parasiteminya juga.
PENGARUH FREKUENSI PENGGORENGAN MINYAK JELANTAH TERHADAP DIAMETER DAN GAMBARAN HISTOPATOLOGI LUMEN AORTA TIKUS WISTAR (RATTUS NOVERGICUS) Aprita Hanung; Fanti Saktini; Ainun Rahmasari Gumay
Jurnal Kedokteran Diponegoro (Diponegoro Medical Journal) Vol 8, No 1 (2019): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO
Publisher : Faculty of Medicine, Universitas Diponegoro, Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (623.584 KB) | DOI: 10.14710/dmj.v8i1.23294

Abstract

Latar Belakang: Konsumsi makanan yang digoreng dengan minyak pada suhu yang tinggi (deep fried) dalam jangka waktu lama, menghasilkan peroksidasi lipid yang menginduksi terjadinya disfungsi endotel dan memicu terjadinya aterosklerosis. Aterosklerosis akan mempengaruhi diameter dan gambaran kerusakan histolopatologi lumen aorta. Tujuan: Mengetahui pengaruh frekuensi penggorengan minyak jelantah terhadap diameter dan gambaran histopatologis lumen aorta tikus Wistar. Metode: Penelitian ini merupakan jenis penelitian eksperimental laboratorik dengan rancangan Post Test Only Control Group Design yang menggunakan 25 ekor tikus Wistar sebagai hewan coba, yang terbagi dalam 5 kelompok, K1 tidak diberi minyak jelantah, adapun K2, P1, P2, dan P3 secara berturut-turut diberi minyak jelantah 1x, 3x, 6x, dan 9x penggorengan dengan volume 1,5 ml/hari selama 30 hari perlakuan. Parameter histopatologi yang dinilai adalah diameter lumen aorta dan gambaran kerusakan lumen aorta. Analisis data dengan One Way Anova. Hasil: Rerata diamater±SD lumen aorta K1 adalah 2,47±0,686 mm, K2 adalah 2,52±0,752 mm, P1 2,44±0,295 mm, P2 2,68±0,766 mm, sedangkan P3 2,01±0,480 mm, dan belum didapatkan gambaran histopatologi aterosklerosis menurut kriteria AHA dari masing-masing kelompok. Tidak terdapat perbedaan yang signifikan pemberian minyak jelantah terhadap lumen maupun gambaran histopatologi aorta p>0,05 (p= 0,565) Simpulan: Tidak terdapat perbedaan bermakna baik diameter maupun gambaran histopatologi lumen aorta.Kata kunci: deep fried frying,diameter lumen aorta, gambaran histopatologis.
PENGARUH PEMBERIAN KONSELING INDIVIDU SEBELUM MELAHIRKAN TERHADAP TINGKAT KECEMASAN PADA IBU POSTPARRTUM Husen, Kamelia; Wardani, Natalia Dewi; Puspitasari, Vannya Dewi
DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL (JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO) Vol 6, No 2 (2017): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO
Publisher : Faculty of Medicine, Diponegoro University, Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (312.361 KB) | DOI: 10.14710/dmj.v6i2.18586

Abstract

Latar Belakang  Kecemasan merupakan perasaan subjektif secara emosional yang timbul oleh penyebab yang tidak diketahui secara pasti yang dapat menimbulkan perasaan tidak nyaman dan merasa terancam. Permasalahan terhadap kualitas janin yang dikandung dan komplikasi yang menyertai proses persalinan ibu dapat disebabkan oleh peningkatan beban psikologis ibu.Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengurangi kecemasan dan rasa takut untuk mempersiapkan ibu dalam menjaga kehamilan dan proses persalinannya, salah satunya adalah dengan pemberian konseling pra-persalinan.Tujuan  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian konseling individu sebelum melahirkan terhadap tingkat kecemasan pada ibu postpartum.Metode  Penelitian ini menggunakan desain Quasy Experimental Nonequivalent Control Group Pre Test dan Post Test. Sampel diambil dengan metode consecutive sampling dari bulan Maret sampai bulan Mei 2016. Sampel penelitian dipilih berdasarkan kriteria inklusi yang dibagi menjadi kelompok kontrol (n=19) dan kelompok perlakuan (n=19). Instrumen yang digunakan adalah Zung-self Rating Anxiety Scale (ZSAS). Semua sampel mengisi dua kuesioner pre test dan post test. Analisis data dilakukan dengan menggunakan SPSS dengan uji t berpasangan dengan alternatif uji Wilcoxon, dan uji t tidak berpasangan dengan uji alternatif Mann-Whitney.Hasil  Terdapat perbedaan tingkat kecemasan yang bermakna pada ibu hamil yang diberi konseling individu sebelum melahirkan (p=0,000). Terdapat perbedaan tingkat kecemasan yang bermakna pada ibu hamil sebelum dan sesudah pemberian konseling individu sebelum melahirkan (p=0,003).Simpulan  Terdapat pengaruh pemberian konseling individu sebelum melahirkan terhadap tingkat kecemasan pada ibu postpartu 
TINGKAT KETAHANAN HIDUP 2 TAHUN PASIEN ADENOKARSINOMA PARU BERDASARKAN SIFAT MUTASI GEN EGFR (EPIDERMAL GROWTH FACTOR RECEPTOR) Muhammad Agung Wibowo Wicaksono; Fathur Nur Kholis; Fanti Saktini
Jurnal Kedokteran Diponegoro (Diponegoro Medical Journal) Vol 9, No 1 (2020): DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL ( Jurnal Kedokteran Diponegoro )
Publisher : Faculty of Medicine, Universitas Diponegoro, Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (470.125 KB) | DOI: 10.14710/dmj.v9i1.26561

Abstract

Latar Belakang: Kanker paru merupakan penyakit keganasan dengan angka mortalitas tertinggi di dunia, yaitu sebesar 1.590.000 kematian di tahun 2012. Di Indonesia, kanker paru menempati peringkat ke-3 penyakit kanker terbanyak. Adenokarsinoma merupakan jenis kanker paru dengan jumlah kejadian terbanyak, yaitu 40% dari seluruh kanker paru. Faktor risiko terjadinya kanker paru meliputi umur, merokok, terpapar oleh polusi udara di rumah atau tempat kerja, dan mempunyai riwayat keluarga dengan kanker paru. Kanker paru jenis adenokarsinoma sangat erat terkait dengan mutasi Epidermal Growth Factor Receptor (EGFR), yaitu 15-20% dari kasus adenokarsinoma paru. Metode: Penelitian ini menggunakan desain cross-sectional dengan mengambil data dari rekam medik pasien RSUP Dr. Kariadi Semarang yang didiagnosis adenokarsinoma paru. Data tersebut kemudian disusun dan dilakukan analisis statistik dengan uji chi-square dan uji regresi logistik terkait hubungan faktor risiko terhadap mutasi EGFR. Hasil: Dari 97 sampel penderita adenokarsinoma paru, didapatkan 36 subjek dengan mutasi EGFR (37,1%) dan 61 subjek non mutasi EGFR (62,9%). Terjadinya mutasi EGFR berhubungan dengan jenis kelamin perempuan (p = 0,009) dan non perokok (p= 0,028). Tidak ada hubungan bermakna antara mutasi EGFR dengan faktor umur (p = 0,667), paparan pekerjaan (p = 0,418), dan riwayat keluarga (p = 0,371). Dari uji multivariat, didapatkan hasil bahwa jenis kelamin perempuan merupakan faktor paling berisiko terhadap kejadian mutasi EGFR (p = 0,010). Simpulan: Terdapat perbedaan faktor risiko pada penderita adenokarsinoma paru dengan mutasi EGFR dan non mutasi EGFR. Kelompok dengan jenis kelamin perempuan dan non perokok lebih berisiko terhadap terjadinya adenokarsinoma paru dengan mutasi EGFR, sedangkan kelompok dengan jenis kelamin laki-laki dan perokok lebih berisiko terhadap terjadinya adenokarsinoma paru non mutasi EGFR.Kata Kunci : Adenokarsinoma paru, faktor risiko, mutasi EGFR

Page 5 of 94 | Total Record : 932


Filter by Year

2016 2023


Filter By Issues
All Issue Vol 12, No 6 (2023): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO (DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL) Vol 12, No 5 (2023): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO (DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL) Vol 12, No 4 (2023): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO (DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL) Vol 12, No 3 (2023): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO (DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL) Vol 12, No 2 (2023): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO (DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL) Vol 12, No 1 (2023): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO (DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL) Vol 11, No 6 (2022): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO (DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL) Vol 11, No 5 (2022): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO (DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL) Vol 11, No 4 (2022): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO (DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL) Vol 11, No 3 (2022): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO (DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL) Vol 11, No 2 (2022): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO (DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL) Vol 11, No 1 (2022): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO (DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL) Vol 10, No 6 (2021): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO (DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL) Vol 10, No 5 (2021): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO (DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL) Vol 10, No 4 (2021): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO (DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL) Vol 10, No 3 (2021): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO (DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL) Vol 10, No 2 (2021): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO (DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL) Vol 10, No 1 (2021): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO (DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL) Vol 9, No 6 (2020): DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL (Jurnal Kedokteran Diponegoro) Vol 9, No 4 (2020): DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL ( Jurnal Kedokteran Diponegoro ) Vol 9, No 3 (2020): DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL ( Jurnal Kedokteran Diponegoro ) Vol 9, No 2 (2020): DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL ( Jurnal Kedokteran Diponegoro ) Vol 9, No 1 (2020): DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL ( Jurnal Kedokteran Diponegoro ) Vol 8, No 4 (2019): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO Vol 8, No 3 (2019): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO Vol 8, No 2 (2019): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO Vol 8, No 1 (2019): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO Vol 7, No 4 (2018): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO Vol 7, No 2 (2018): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO Vol 7, No 1 (2018): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO Vol 6, No 4 (2017): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO Vol 6, No 3 (2017): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO Vol 6, No 2 (2017): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO Vol 6, No 1 (2017): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO Vol 6 (2017): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO Vol 5, No 4 (2016): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO Vol 5, No 3 (2016): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO Vol 5, No 2 (2016): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO Vol 5, No 1 (2016): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO More Issue