cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
Journal of Nutrition College
Published by Universitas Diponegoro
ISSN : 23376236     EISSN : 2622884X     DOI : -
Core Subject : Health, Social,
Journal of Nutrition College (P-ISSN : 2337-6236; E-ISSN : 2622-884X) diterbitkan oleh Departemen Ilmu Gizi, Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro sebagai media publikasi artikel-artikel ilmiah dalam biang Ilmu Gizi dengan skala terbit 4 kali dalam setahun, yaitu pada Januari, April, Juli, dan Oktober.
Arjuna Subject : -
Articles 664 Documents
PENGARUH PEMBERIAN YOGHURT KORO PEDANG (Canavalia ensiformis) TERHADAP KADAR KOLESTEROL LDL DAN HDL SERUM TIKUS SPRAGUE DAWLEY DISLIPIDEMIA Sayekti, Nurul Alam; Rustanti, Ninik
Journal of Nutrition College Vol 3, No 1 (2014): Januari 2014
Publisher : Departemen Ilmu Gizi, Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (395.393 KB) | DOI: 10.14710/jnc.v3i1.4540

Abstract

Latar Belakang: Penyakit kardiovaskuler merupakan penyebab utama kematian di dunia. Koro pedang merupakan polong-polongan yang berpotensi menurunkan kadar kolesterol darah. Pengolahan yoghurt dapat meminimalisir zat antinutrisi koro pedang dan meningkatkan aktivitas penurun kolesterol koro pedang. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh yoghurt koro pedang terhadap kadar LDL dan HDL serum tikus Sprague Dawley dislipidemia.Metode: Penelitian ini berjenis true experimental dengan pre-post test with randomized control group design. Subjek penelitian adalah tikus jantan Sprague Dawley dislipidemia yang diberi yoghurt koro pedang dosis 2.1 ml dan 4.5 ml selama 21 hari. Kadar LDL dan HDL diukur dengan metode enzimatik. Hasil: Pemberian yoghurt koro pedang 2.1 ml/hari dan 4.5 ml/hari meningkatkan kadar LDL secara tidak bermakna (p>0.05) sebesar 5.41% dan 0.01%. Peningkatar LDL pada kelompok kontrol lebih besar, yaitu sebesar 8.55%. Kadar HDL mengalami peningkatan tidak bermakna (p>0.05) sebesar 29.95% pada dosis pemberian 2.1 ml/hari dan 32.67% pada dosis 4.5 ml/hari sementara kadar HDL kelompok kontrol mengalami penurunan sebesar 2.26%.Simpulan: Pemberian yoghurt koro pedang meningkatkan kadar HDL namun tidak mampu menurunkan kadar LDL. Yoghurt koro pedang bahkan meningkatkan kadar LDL tikus meskipun kenaikan kadar LDL kelompok perlakuan lebih rendah dibandingkan dengan kelompok kontrol.
PENGARUH PENGGUNAAN JENIS SUMBER GULA DAN UREA TERHADAP HASIL FERMENTASI NATA DE PINA Ramadhan, Bima Rizkia; Rangkuti, Maya Ellisa; Safitri, Silvia Inge; Apriani, Veraditias; Raharjo, Angsari Sitorani; Titisgati, Ednita Androgini; Afifah, Diana Nur
Journal of Nutrition College Vol 8, No 1 (2019): Januari
Publisher : Departemen Ilmu Gizi, Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (322.819 KB) | DOI: 10.14710/jnc.v8i1.23812

Abstract

Latar belakang : Nanas (Ananas comosus) merupakan tanaman buah yang berasal dari Brazil. Pengolahan nanas di Indonesia yang masih tradisional dan memiliki nilai jual yang rendah menyebabkan diolah menjadi nata lebih menguntungkan. Produk nata yang berasal dari nanas dikenal dengan Nata de Pina. Kandungan nata terbesar adalah air (98%) sehingga nata merupakan sumber makanan rendah kalori. Nata dibentuk oleh bakteri asam asetat pada permukaan cairan (medium) yang mengandung gula / sari buah/ ekstrak tanaman lainnya. Bakteri yang ditumbuhkan dalam pembuatan nata yaitu Acetobacter Xylinum.Tujuan : Tujuan dari penelitian Nata de Pina adalah untuk mengetahui cara pembuatan nata yang baik dengan memanfaatkan nanas madu sebagai bahan baku, untuk mengamati nata hasil olahan secara kualitatif, menganalisa karakteristik nata yang terbentuk dengan pengujian proksimat. Metode : Tahapan awal pembuatan nata adalah pemilihan buah nanas, pencucian bahan dan alat agar steril dari kontaminan, penyiapan bahan baku, penambahan gula (gula pasir, gula Tropicana slim), penambahan urea 10 gr/ 5 l bahan. Selanjutnya dilakukan pendidihan bahan baku, penambahan cuka, penempatan bahan ke dalam wadah, penambahan bakteri  Acetobacter xylinum, melakukan fermentasi terhadap bahan selama 14 hari dan pemanenan. Hasil ; Hasil uji didapat penambahan urea dan penggunaan gula memberikan hasil yang terbaik yaitu tebal 10,2 mm dengan warna putih paling baik, kadar air sebanyak 5,17%, kadar abu 0,75%, lemak 1,2%, serat kasar 2,29%, dan protein kasar 10,88% dalam 100% bahan kering. Kesimpulan : pembuatan nata de pina dengan hasil terbaik adalah dengan penambahan urea dan penggunaan gula. Penelitian ini diharapkan mampu memberikan informasi cara pengolahan nanas madu menjadi nata de pina yang baik.
PERBEDAAN NILAI KELELAHAN ANAEROBIK ATLET SEPAKBOLA YANG DIBERIKAN BUAH SEMANGKA MERAH DAN TIDAK DIBERIKAN BUAH SEMANGKA MERAH (Citrullus lanatus) Hasanah, Uswatun; Fitranti, Deny Yudi
Journal of Nutrition College Vol 4, No 2 (2015): April 2015
Publisher : Departemen Ilmu Gizi, Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (397.156 KB) | DOI: 10.14710/jnc.v4i2.10059

Abstract

Latar Belakang: Kelelahan pada aktivitas anaerobik terjadi karena aktivitas dengan intensitas tinggi yang  membutuhkan energi cepat dalam waktu yang singkat.  Jika kelelahan terjadi pada atlet terus menerus maka performa atlet dapat menurun. Buah semangka merupakan salah satu buah yang banyak mengandung zat sitrulin yang dapat membantu menunda kelelahan pada aktivitas anaerobik.  Tujuan :  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan nilai kelelahan anaerobik atlet sepakbola yang diberikan buah semangka merah dan yang tidak diberikan buah semangka merah. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian quasi experiment dengan rancangan post test only with control group design. Subjek penelitian adalah 20 orang atlet laki-laki usia 15-18 tahun yang memenuhi kriteria inklusi, dibagi menjadi 2 kelompok, kelompok kontrol dan kelompok perlakuan. Kelompok kontrol diberikan plasebo berupa sirup bebas gula dan kelompok perlakuan diberikan buah semangka dengan dosis 72 gram. Buah semangka diberikan 60 menit sebelum tes dilakukan. Pengukuran kelelahan anaerobik menggunakan tes Wingate dinyatakan dalam nilai Anaerobic Fatigue (AF).Hasil: Pada karakteristik subjek tidak ada perbedaan umur dan status gizi (p>0,05) namun terdapat perbedaan persen lemak tubuh  (p<0,05). Sebagian besar subjek memiliki status gizi normal dan persen lemak tubuh baik. Pada asupan sarapan pagi tidak ada perbedaan rerata asupan energi, lemak, karbohidrat, dan protein sarapan (p>0,05). Berdasarkan uji Independent-t, terdapat perbedaan nilai kelelahan anaerobik pada kelompok perlakuan yaitu sebesar 80,04% sedangkan pada kelompok kontrol sebesar 82,71%. Kesimpulan: Terdapat perbedaan nilai kelelahan anaerobik atlet sepakbola yang diberikan buah semangka merah dan yang tidak diberikan buah semangka merah. 
PERILAKU PEMILIHAN MAKANAN DAN DIET BEBAS GLUTEN BEBAS KASEIN PADA ANAK AUTIS Ramadayanti, Sri; Margawati, Ani
Journal of Nutrition College Vol 2, No 1 (2013): Januari 2013
Publisher : Departemen Ilmu Gizi, Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (284.738 KB) | DOI: 10.14710/jnc.v2i1.2094

Abstract

Latar Belakang : Pemberian dan pemilihan makanan secara benar merupakan suatu cara meringankan gejala autisme. Salah satu terapi diet yang dianjurkan pada autisme adalah diet bebas gluten dan bebas kasein. Pemilihan makanan yang sesuai dengan diet yang sesuai pula harus diberikan secara tepat untuk mencegah terjadinya kekurangan gizi pada anak autis. Tujuan: Menganalisis faktor perilaku pemilihan makanan dan kepatuhan diet bebas gluten bebas kasein pada anak autis. Metode: Penelitian ini termasuk penelitian observasional dengan desain cross sectional yang menggunakan metode kualitatif. Teknik pengambilan informan secara purposive sampling sesuai kriteria inklusi dan eksklusi. Informan dalam penelitian ini adalah ibu maupun orang tua wali dari anak autis yang terpilih menjadi subjek penelitian. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara mendalam dan observasi. Selain itu juga dilakukan FGD (Focus Group Discusion) yang bertujuan untuk saling melengkapi data yang diperoleh. Hasil: Tidak terdapat informan yang menerapkan diet bebas gluten bebas kasein secara konsisten. Kesediaan setiap orang tua untuk menginginkan anaknya menjalankan diet berbeda, walaupun anak dalam kondisi sama. Terdapat faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi penerapan diet bebas gluten bebas kasein pada anak autis. Kesimpulan: Penerapan diet bebas gluten bebas kasein yang dilakukan secara tidak konsisten dipengaruhi oleh faktor dukungan keluarga dan lingkungan sekitar. Banyaknya jajanan, baik di lingkungan rumah maupun sekolah yang mengandung gluten maupun kasein juga mendorong anak autis untuk mengkonsumsi makanan sumber gluten dan kasein.
KARAKTERISTIK FISIK DAN ORGANOLEPTIK YOGHURT SUSU JAGUNG DENGAN PENAMBAHAN BESI DAN VITAMIN A Rafika, Muhana; Anjani, Gemala
Journal of Nutrition College Vol 5, No 4 (2016): Oktober
Publisher : Departemen Ilmu Gizi, Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (411.163 KB) | DOI: 10.14710/jnc.v5i4.16458

Abstract

Latar Belakang : Prevalensi ibu hamil anemia merupakan masalah gizi di Indonesia. Jagung kaya komponen fungsional yang dibutuhkan untuk ibu hamil. Jagung diolah menjadi yoghurt dengan penambahan besi dan vitamin A karena meningkatkan nilai gizi, menurunkan asam fitat dan berperan dalam pencegahan anemia ibu hamil. Tujuan : Menganalisis pH, total BAL, organoleptik, kandungan besi dan betakaroten pada yoghurt susu jagung.Metode : Penelitian eksperimental rancangan acak lengkap 1 faktor yaitu rasio kadar air dan jagung dengan perbandingan 2:1, 1:1 dan 1:2. Yoghurt dengan organoleptik terbaik difortifikasi besi dan vitamin A. Analisis pH menggunakan pH meter, Total BAL menggunakan metode TPC, kadar besi menggunakan metode AAS, dan betakaroten menggunakan metode spektrofotometri. Analisis statistik pH dan total BAL menggunakan uji Kruskall  wallis. Analisis statistik hasil uji organoleptik menggunakan uji Friedman dengan uji lanjut Wilcoxon.Hasil : Yoghurt susu jagung dengan organoleptik terbaik yaitu yoghurt  dengan rasio kadar air dan jagung 1:1 memiliki pH 4,63, total BAL 1,01x1015 cfu/ml, dan rerata organoleptik warna 4,04 (suka), aroma 3,28 (netral), tekstur 3,48 (netral), rasa 3,56 (suka). Rerata nilai pH dan total BAL yoghurt yang difortifikasi sebesar 4,5 dan 2,5x1013 cfu/ml. Terdapat peningkatan kandungan besi (1,713 mg/100ml, 1,912 mg/100ml, dan 2,631 mg/100 ml) serta kandungan betakaroten (285,38 mcg/100ml).Simpulan : Yoghurt dengan organoleptik terbaik adalah perlakuan B (rasio air dan jagung 1:1). Terdapat peningkatan kandungan besi dan betakaroten yoghurt susu jagung. 
PENGARUH PENAMBAHAN KAYU MANIS TERHADAP AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN KADAR GULA TOTAL MINUMAN FUNGSIONAL SECANG DAN DAUN STEVIA SEBAGAI ALTERNATIF MINUMAN BAGI PENDERITA DIABETES MELITUS TIPE 2 Hastuti, Andriana Murdi; Rustanti, Ninik
Journal of Nutrition College Vol 3, No 3 (2014): Juli 2014
Publisher : Departemen Ilmu Gizi, Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (293.423 KB) | DOI: 10.14710/jnc.v3i3.6595

Abstract

Latar Belakang: Penatalaksanaan diet diabetes melitus tipe 2 dapat dilakukan dengan meningkatkan asupan antioksidan serta memperhatikan jumlah dan jenis karbohidrat yang dikonsumsi. Kayu manis, secang, dan daun stevia merupakan bahan alami tinggi antioksidan dan rendah gula total yang dapat dijadikan bahan minuman fungsional sebagai alternatif minuman untuk penderita DM tipe 2.Tujuan: Menganalisis pengaruh penambahan kayu manis terhadap pH, tingkat kecerahan (L*), aktivitas antioksidan, gula total dan organoleptik yang meliputi warna, aroma, dan rasa minuman fungsional secang dan daun stevia.Metode: Merupakan penelitian eksperimental rancangan acak lengkap satu faktor yaitu penambahan kayu manis (0%; 0,5%; 1,5 % and 2,5%) pada pembuatan minuman fungsional secang dan daun stevia. Analisis statistik nilai pH, tingkat kecerahan (L*), aktivitas antioksidan, dan gula total menggunakan uji One Way ANOVA dilanjutkan uji Tukey, sedangkan analisis organoleptik menggunakan uji Friedman dilanjutkan uji Wilcoxon. Hasil: Minuman dengan penambahan kayu manis 1,5% paling disukai panelis dengan penilaian sangat suka untuk parameter warna dan suka untuk aroma dan rasa. Minuman ini memiliki nilai pH 6,39; tingkat kecerahan (L*) 37,10; aktivitas antioksidan 38,43%; dan kadar gula total 4,77%. Simpulan: Penambahan kayu manis pada minuman fungsional secang dan daun stevia menurunkan aktivitas antioksidan dan menaikkan kadar gula total namun tidak bermakna secara statistik.
Hubungan konsumsi cairan dengan status hidrasi pekerja di suhu lingkungan dingin Suprabaningrum, Annisa Ratih; Dieny, Fillah Fithra
Journal of Nutrition College Vol 6, No 1 (2017): Januari
Publisher : Departemen Ilmu Gizi, Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (537.324 KB) | DOI: 10.14710/jnc.v6i1.16896

Abstract

Latar Belakang: Pekerja indoor yang telah terpapar suhu dingin dalam waktu yang lama berpotensi mengalami dehidrasi karena ketidakcukupan asupan air  akibat kurangnya kepekaan  rasa haus serta pengeluaran air melalui urine dan sebagian  lainnya melalui  kulit dan pernapasan. Namun belum banyak penelitian yang melaporkan hal tersebut. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis hubungan konsumsi cairan dengan status hidrasi pada pekerja di lingkungan dingin.Metode: Penelitian Observasional dengan desain cross sectional, bertempat di PT Kompas Gramedia Semarang dengan jumlah sampel 34 subjek yang dipilih dengan simple random sampling. Data yang dikumpulkan meliputi karakteristik subjek, suhu lingkungan kerja, konsumsi cairan, gejala dehidrasi, dan status hidrasi. Konsumsi cairan diukur dengan menggunakan recall selama 1x24 jam dan status hidrasi diketahui dengan pemeriksaan berat jenis urin. Gejala dehidrasi diukur dengan kuesioner.Hasil: Pada penelitian ini ditemukan sebanyak 44.1% pekerja mengonsumsi cairan kurang dari 2500 ml/hari dan 55.9 % mengonsumsi cairan  2500-4000 ml/hari (rerata total konsumsi cairan 2538.30 ± 456.01 ml dan kebutuhan cairan 2500-4000 ml). Sebanyak 67.6 % pekerja yang memiliki status hidrasi baik. Sisanya ditemukan mengalami dehidrasi ringan 32.4 %. Terdapat hubungan signifikan antara konsumsi cairan dengan status hidrasi pada pekerja di suhu lingkungan dingin ( p = 0,001).Simpulan: Terdapat hubungan konsumsi cairan dengan status hidrasi pada pekerja di lingkungan dingin. 
PENGARUH PEMBERIAN JUS DAUN UBI JALAR (Ipomoea batatas (L.) Lam) TERHADAP KADAR KOLESTEROL TOTAL TIKUS WISTAR JANTAN (Rattus norvegicus) YANG DIBERI PAKAN TINGGI LEMAK Witosari, Nidya; Widyastuti, Nurmasari
Journal of Nutrition College Vol 3, No 4 (2014): Oktober 2014
Publisher : Departemen Ilmu Gizi, Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (471.236 KB) | DOI: 10.14710/jnc.v3i4.6863

Abstract

Latar Belakang: Peningkatan kadar kolesterol total meningkatkan resiko terjadinya penyakit kardiovaskuler. Daun ubi jalar merupakan bahan makanan yang mengandung polifenol, flavonoid, quercetin, tanin, dan serat yang efektif menurunkan kadar kolesterol total. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh pemberian jus daun ubi jalar terhadap kadar kolesterol total serum tikus yang diberi pakan tinggi lemak.Metoda: Penelitian eksperimental dengan pre-post test dilakukan pada 12 tikus wistar jantan (Rattus norvegicus) yang diberi pakan tinggi lemak yang dikelompokkan menjadi 2 kelompok yaitu: 1 kelompok kontrol dan 1 kelompok yang diberikan jus daun ubi jalar. Dosis berdasarkan kadar quercetin yaitu sebesar 2 mg/kgBB. Kadar quercetin jus daun ubi jalar dianalisis sehingga diperoleh dosis sebesar 0.006 ml/gBB tikus/ hari. Jus daun ubi jalar diberikan selama 14 hari dengan cara di sonde. Kadar kolesterol total serum ditentukan melalui metode CHOD-PAP. Data dianalisis dengan paired t-test, independent t-test, uji Willcoxon, dan uji Mann-Whitney. Hasil: Pemberian jus daun ubi jalar mampu menurunkan kadar kolesterol total serum. Rerata penurunan kadar kolesterol total sebesar 6,22 mg/dl. Rerata kadar kolesterol total kelompok kontrol mengalami peningkatan sebesar 3,54 mg/dl. Tidak ada perbedaan yang signifikan (p>0.05) pada perubahan kadar kolesterol totalKesimpulan: Pemberian jus daun ubi jalar sebesar 0.006 ml/gBB/hari selama 14 hari dapat menurunkan kadar serum kolesterol total pada tikus yang diberi pakan tinggi lemak
GAMBARAN KADAR SERUM SENG (ZN) DENGAN Z-SCORE TB/U PADA ANAK USIA 9-12 TAHUN (STUDI PENELITIAN DI SDI TAQWIYATUL WATHON SEMARANG UTARA) Anggraheni, Neni; Pramono, Adriyan
Journal of Nutrition College Vol 4, No 4 (2015): Oktober 2015
Publisher : Departemen Ilmu Gizi, Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (281.417 KB) | DOI: 10.14710/jnc.v4i4.10162

Abstract

Latar Belakang: Prevalensi stunting pada anak usia sekolah di Indonesia masih cukup tinggi. Penelitian menyebutkan bahwa defisiensi seng berkaitan dengan stunting. Seng berperan dalam regulasi proliferasi sel dan hormon pertumbuhan. Penelitian ini memberikan gambaran mengenai kadar serum seng dan Z-Score TB/U pada anak. Metode: Penelitian diskriptif analisis. Jumlah subjek adalah 40 anak usia 9-12 tahun yang dipilih dengan non-probability sampling. Data TB dikukur menggunakan mikrotoa,kadar serum seng diukur dengan metode Atomic Absorption Spectrophotometry (AAS) dan data asupan makanan diperoleh menggunakan Food Frequency Questionnaire (FFQ) semi kuantitafif. Hasil: Prevalensi Z-Score TB/U < -2SD dalam penelitian ini adalah 72,5%. Seluruh subjek memiliki nilai kadar serum seng darah dibawah nilai normal. (laki-laki: 74 μg/dL, wanita:70 μg/dL) Simpulan: Prevalensi defisiensi seng dan Z-Score TB/U < -2SD pada anak usia 9-12 tahun dalam penelitian ini cukup tinggi.
PENGARUH PEMBERIAN ANGKAK (RED YEAST RICE) TERHADAP KADAR GLUKOSA DARAH PUASA PADA WANITA PREDIABETES Sulistyaning, Afina Rachma; Wirawanni, Yekti
Journal of Nutrition College Vol 2, No 4 (2013): Oktober 2013
Publisher : Departemen Ilmu Gizi, Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (281.746 KB) | DOI: 10.14710/jnc.v2i4.3736

Abstract

Latar Belakang : Manajemen DM efektif dilakukan pada tahap awal sebelum timbul gejala atau prediabetes. Prediabetes ditandai dengan kadar glukosa darah puasa (GDP) mencapai 100 - 125 mg/dl. Angkak merupakan beras hasil fermentasi oleh kapang Monascus purpureous yang dikaitkan dengan perbaikan toleransi glukosa dan penurunan kadar glukosa darah. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan pengaruh pemberian angkak terhadap kadar GDP pada wanita prediabetes.  *)Penulis Penanggungjawab Metode : Jenis penelitian adalah true experiment dengan pre test-post test design. Subjek penelitian adalah karyawati kantor BPPT, Bappeda, BPS, dan yayasan Pangudi Luhur Kota Semarang yang diambil secara purposive sampling sebanyak 28 orang dan dibagi menjadi 2 kelompok secara simple randomization. Kelompok perlakuan diberi angkak 5,4 gram selama 14 hari, sedangkan kelompok kontrol diberi air filtrasi beras sangrai. Pengukuran kadar GDP dilakukan sebelum dan setelah intervensi dengan metode spektrofotometri. Asupan makan subjek sebelum intervensi diperoleh dengan metode food recall 3x24 jam dan selama intervensi dengan metode food recall 5×24 jam. Analisis statistik menggunakan Independent sample t-test, Mann-Whitney test, Paired t-test, korelasi dan regresi linear. Hasil : Kelompok perlakuan mengalami penurunan kadar GDP yang bermakna (p=0.006) sebesar 9.14±10.48 mg/dl sedangkan kelompok kontrol mengalami peningkatan sebesar 1.35±7.39 mg/dl. Secara statistik, terdapat perbedaan perubahan kadar GDP antara kelompok perlakuan dan kontrol yang bermakna (p=0.005).Simpulan : Terdapat penurunan kadar GDP yang bermakna setelah pemberian 5,4 mg angkak selama 14 hari.

Page 2 of 67 | Total Record : 664