cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kab. sleman,
Daerah istimewa yogyakarta
INDONESIA
Geo Media: Majalah Ilmiah dan Informasi Kegeografian
ISSN : 14125285     EISSN : 26220792     DOI : 10.21831
Core Subject : Science,
Geomedia is a geography science journal published by the Department of Geography Education, Faculty of Social Sciences, Yogyakarta State University. This journal has been published since 2002 and was introduced for online version in 2016. Geomedia is a biannually published journal, May and November. In each edition, the journal publishes research articles and scientific study articles which are equal to the research paper in the field of geography and its teaching. However, the research articles are preferabe to be published.
Arjuna Subject : -
Articles 190 Documents
PERANAN PETA SEBAGAI ALAT PENGHUBUNG IDENTITAS KERUANGAN DALAM MITIGASI BENCANA ALAM LONGSOR LAHAN Muhammad Nursa'ban
Geo Media: Majalah Ilmiah dan Informasi Kegeografian Vol 7, No 2 (2009): Geo Media: Majalah Ilmiah dan Informasi Kegeografian
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (343.357 KB) | DOI: 10.21831/gm.v7i2.19089

Abstract

Longsor lahan merupakan salah satu bencana alam geologi yang dapat menimbulkan korban jiwa dan kerugian material yang sangat besar, seperti terjadinya pendangkalan, terganggunya jalur lalu lintas, rusaknya lahan pertanian, permukiman, jembatan, saluran irigasi dan prasarana fisik lainnya. Proses terjadinya longsor lahan bersifat mengubah atau merusak  terhadap konfigurasi permukaan bumi. Dalam upaya mengurangi dan mencegah resiko bencana diperlukan informasi keruangan yang dapat mengidentifikasi potensi kerentanan longsor lahan di suatu wilayah.Salah satu cara untuk membuat informasi dalam mengidentifikasi potensi kerentanan longsor lahan yaitu menggunakan peta. Peta dapat menggambarkan secara grafis atau visual dimensi ruang dan waktu yang terkonsep terhadap suatu atau beberapa fenomena seperti halnya potensi kerentanan longsor lahan. Peta dapat menggambarkan hubungan yang jelas secara matematis antar faktor-faktor yang berpengaruh dalam kejadian longsor lahan. Disamping itu peta dapat mengidentifikasi tingkat kerentanan dan sebaran longsor lahan di suatu wilayah. Dalam pembuatan peta tersebut sejumlah teknik seperti remote sensing dan Sistem Informasi Geografi dapat digunakan ditunjang teknik analisis dari ilmu tanah dan hidrologi.Hasil pemetaan terhadap potensi longsor lahan dapat diwujudkan dalam bentuk peta tingkat kerentanan dan sebaran potensi longsor lahan di suatu wilayah sebagai hasil dari proses tumpang susun peta-peta tematik yang mendukung kejadian longsor lahan. Pada akhirnya keberadaan peta tersebut akan menjadi upaya dalam mitigasi bencana alam. Kata Kunci: Peta, Longsor, mitigasi
Kajian pengembangan pusat pertumbuhan wilayah di Kabupaten Klaten Zenza Wismoyo Ancok; Nurhadi Nurhadi
Geo Media: Majalah Ilmiah dan Informasi Kegeografian Vol 16, No 1 (2018): Geo Media: Majalah Ilmiah dan Informasi Kegeografian
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (889.111 KB) | DOI: 10.21831/gm.v16i1.20976

Abstract

Penelitian ini bertujuan: (1) Menentukan kecamatan pusat pertumbuhan berdasarkan aspek aksesibilitas lokasi, ketersediaan fasilitas pelayanan publik, potensi penduduk dan keterkaitan wilayah, (2) Mengetahui karakteristik sektor basis beserta keunggulannya di pusat pertumbuhan, (3) Memberikan arahan pengembangan pusat-pusat pertumbuhan di Kabupaten Klaten dalam mendukung kegiatan pengembangan wilayah, (4) Membandingan kesesuaian arahan pengembangan dengan RTRW Kabupaten Klaten. Populasi penelitian ini adalah seluruh kecamatan di Kabupaten Klaten. Pengumpulan data dengan observasi dan dokumentasi. Analisis data menggunakan analisis scalogram, indeks sentralitas marshall, potensi penduduk, keterkaitan wilayah keruangan dan analisis kebijakan. Hasil penelitian: (1) Kecamatan Klaten Selatan, Klaten Tengah dan Klaten Utara yang merupakan perkotaan Klaten menjadi pusat pertumbuhan utama, diarahkan untuk pengembangan sektor jasa dan sektor perdagangan; (2) hasil analisis sektor basis dengan menggunakan metode LQ (Location Quotient) diperoleh dua prioritas pengembangan wilayah yaitu pertanian di 16 kecamatan dan industri di 9 kecamatan; (3) arahan pengembangan meliputi tiga wilayah pengembangan yaitu pusat pertumbuhan utama, pusat pertumbuhan alternatif dan hinterland; (4) arahan kesesuaian pengembangan wilayah dengan RTRW menunjukkan 13 Kecamatan memiliki kesesuaian dengan RTRW sedangkan satu kecamatan tidak sesuai.
METODE INTERPOLASI SPASIAL DALAM STUDI GEOGRAFI (Ulasan Singkat dan Contoh Aplikasinya) Bambang Syaeful Hadi
Geo Media: Majalah Ilmiah dan Informasi Kegeografian Vol 11, No 2 (2013): Geo Media: Majalah Ilmiah dan Informasi Kegeografian
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (719.723 KB) | DOI: 10.21831/gm.v11i2.3454

Abstract

Dunia nyata sebagai objek kajian berbagai macam disiplin terlalu kompleks untukdipahami, sehingga untuk keperluan pemahaman tersebut diperlukan pemodelan.Pemodelan yang diterapkan pada suatu wilayah tertentu dikenal dengan pemodelanspasial. Pemodelan spasial sering kali menghadapi kendala tidak lengkapnya data. Untukmengatasi ketidaklengkapan data tersebut kemudian dilakukan interpolasi. Interpolasispasial diperlukan dalam studi geografi, karena geografi memerlukan analisis spasialuntuk memperoleh informasi suatu fenomena di suatu wilayah. Interpolasi memilikibanyak ragam metode, yang asing-masing memiliki karakteristik, dengan segalakelebihan dan kekurangannya untuk diterapkan pada berbagai medan yang kondisinyavariatif. Metode interpolasi yang biasa digunakan dalam berbagai kajian secara garisbesar diklasifikasikan menjadi 3, yakni: (1) metode interpolasi global dan lokal, (2) metodeinterpolasi eksak dan nun-eksak, dan (3) metode interpolasi determenistik dan stochastik.Masing-masing metode tersebut juga memiliki ragam yang lebih spesifik untukditerapkan pada berbagai jenis medan. Dalam paper singkat ini dikemukakan berbagaimetode tersebut disertai dengan penjelasan singkat dan contohnya.Kata kunci: interpolasi spasial, ragam, aplikasi
Studi Komparasi Kriging dan IDW untuk Estimasi Spasial Bahan Organik Tanah Nursida Arif
Geo Media: Majalah Ilmiah dan Informasi Kegeografian Vol 17, No 2 (2019): Geo Media: Majalah Ilmiah dan Informasi Kegeografian
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (457.785 KB) | DOI: 10.21831/gm.v17i2.28866

Abstract

Interpolasi merupakan metode yang dapat diunggulkan untuk melakukan prediksi nilai-nilai sebaran pada suatu area berdasarkan data sampel. Karakteristik data sampel sangat mempengaruhi hasil dari metode interpolasi yang digunakan. Tujuan penelitian ini adalah membandingkan metode interpolasi Inverse Distance Weighting (IDW) dan kriging dengan berbagai variogram untuk memprediksi sebaran spasial bahan organik tanah di DAS Serang Kulonprogo. Metode yang digunakan untuk mengukur metode yang paling akurat yaitu: 1) menghitung root mean square error (RMSE), dan 2) melihat nilai minimum dan maksimum yang memenuhi data sampel. Hasil penelitian menunjukan metode IDW lebih akurat karena nilai yang dihasilkan mendekati nilai data sampel dan memenuhi nilai minimum dan maksimum data. Sedangkan RMSE terendah yaitu kriging dengan variogram gaussian.
KONSEP PERWILAYAHAN DAN TEORI PEMBANGUNAN DALAM GEOGRAFI Nurhadi Nurhadi
Geo Media: Majalah Ilmiah dan Informasi Kegeografian Vol 10, No 1 (2012): Geo Media: Majalah Ilmiah dan Informasi Kegeografian
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (340.031 KB) | DOI: 10.21831/gm.v10i1.3595

Abstract

Dua hal topik yang penting berkaitan antara satu dengan yang lain dalam lingkup ilmu wilayah yakni tentang konsep wilayah ditinjau dari berbagai matra dan upaya membagi wilayah permukaan bumi menjadi bagian yang lebih kecil khususnya pada aerah-daerah tertentu (regionalisasi).Sampai saat ini konsep wilayah dan perwilayahan selalu menjadi topik diskusi yang menarik, karena hal ini menyangkut masalah wilayah. Upaya pengenalan wilayah dan perwilayahan menjadi sangat penting karena sifatnya yang kompleks, baik menyangkut aspek fisik maupun non fisik. Untuk dapat melihat gejala-gejala fisik dan non fisik dengan jelas baik menyangkut aspek fisik maupun non fisik perlu diikuti perkembangan secara terus menerus, sehingga hasil pengamatannya dapat menelorkan kebijaksanaan yang benar-benar bijaksana (Sutami,1977:4).Akhirnya perlu dijelaskan bahwa tulisan ini diharapkan dapat memperjelas tentang perwilayahan dalam kaitannya dengan pelaksanaan pembangunan dan sekaligus sebagai tambahan kajian yang berkaitan dengan pembangunan di Indonesia dan teori-teori pembangunan yang berlaku dari sejak dulu sampai sekarang dan alternatif terapan yang terbaik dari tersebut. Semoga tulisan ini bermanfaat membantu dalam pemahaman tentang studi wilayah khususnya bagi yang tertarik tentang studi wilayah.KataKunci: Konsep wilayah, pembangunan, geografi
IDENTIFIKASI GERAKAN MASSA TERHADAP KERUSAKAN JALAN RAYA SUKOREJO-WELERI KILOMETER 6-16 KABUPATEN KENDAL Wahyu Widiyatmoko; Suhadi Purwantara
Geo Media: Majalah Ilmiah dan Informasi Kegeografian Vol 14, No 1 (2016): Geo Media: Majalah Ilmiah dan Informasi Kegeografian
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1290.008 KB) | DOI: 10.21831/gm.v14i1.13780

Abstract

AbstrakPenelitian ini bertujuan mengetahui: (1) Karakteristik gerakan massa, meliputi tipe, jumlah, dan distribusi keruangan, (2) Faktor yang penyebab dan pemicu gerakan massa, (3) Jenis kerusakan jalan pada setiap gerakan massa. Populasi dalam penelitian ini adalah lahan di sekitar jalan raya Sukorejo-Weleri Km 6-16. Sampel diambil secara purposive sampling yaitu tempat yang mengalami gerakan massa. Analisis data dengan analisis deskriptif, tetangga terdekat, dan analisis tabel. Hasil penelitian: (1) Gerakan massa terdiri atas tiga tipe, yaitu longsor rotasional, rayapan, dan jatuhan. Pola distribusi menyebar. (2) Longsor rotasional disebabkan kemiringan lereng miring-curam, solum tanah tebal, kekar, dan batuan melapuk sangat lanjut. Pemicu utamanya pemotongan kaki perbukitan. Rayapan disebabkan kemiringan lereng miring-curam dan kembang kerut tanah. Pemicu utamanya pembuatan teras bangku. Jatuhan disebabkan kemiringan lereng curam-sangat curam dan banyak rekahan batuan. Pemicunya air hujan yang masuk melalui rekahan. (3) Kerusakan jalan disebabkan longsor rotasional adalah timbunan material dan amblesan, rayapan berupa retakan dan jalan bergelombang, jatuhan berupa timbunan batuan. Kata kunci: gerakan massa, jalan raya, kerusakan jalan
Ada Apa Dengan Geografi Manusia? Hastuti Hastuti
Geo Media: Majalah Ilmiah dan Informasi Kegeografian Vol 5, No 2 (2007): Geo Media: Majalah Ilmiah dan Informasi Kegeografian
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1366.786 KB) | DOI: 10.21831/gm.v5i2.14064

Abstract

Abstrak            Geografi mengalami dinamika dalam menggambarkan muka bumi sebagai tempat dan ruang bagi manusia melangsungkan kehidupannya mulai dari identifikasi secara sederhana hingga menggunakan model pencatatan dan sketsa kemudian memanfaatkan alat bantu seperti peta, citra radar, statistik, matematika, dan Sistem Informasi Geografi. Dalam pengembangan geografi sesuai untuk menjelaskan fenomena muka bumi dalam konteks kekinian seiring dengan proses perkembangan ilmu dan teknologi. Geografi sebagai ilmu sintetik tentu saja memandang fenomena geosfer dengan pendekatan keruangan, kelingkungan dan kewilayahan diorientasikan pada pemecahan masalah sebagai pertimbangan pengambil kebijakan untuk kesejahteraan umat manusia.           Ketika menolak deterministik geografi meletakkan manusia sebagai faktor utama menawarkan posibilsm kemudian probabilisme mengandung unsur hubungan timbal balik antara alam dan manusia dalam struktur, pola dan proses pada tempat dan waktu tertentu di muka bumi kemudian menekankan kajian antropocentries. Antropocentris menekankan manusia sebagai pusat perhatian geografi sebagai awal semakin berkembangnya devisi geografi manusia. Di Indonesia ketika geografi dikembangkan mulai dari SD sampai perguruan tinggi seolah kurang konsisten terbagi dalam devisi terpisah dalam ranah ilmu alam dan ranah ilmu humaniora. Masih perlu perhatian lebih serius agar geografi manusia dapat memberikan kontribusi pada pengembangan geografi sebagai ilmu dan pemecahan persoalan manusia di muka bumi. 
PENGETAHUAN DAN KONSELING KESEHATAN REPRODUKSI PADA PELAJAR PUTRI DI SMA YOGYAKARTA Sriadi Setyawati
Geo Media: Majalah Ilmiah dan Informasi Kegeografian Vol 6, No 2 (2008): Geo Media: Majalah Ilmiah dan Informasi Kegeografian
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (8706.291 KB) | DOI: 10.21831/gm.v6i2.15386

Abstract

AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengetahuan, konseling, dengan keluarga dan luar keluarga tentang kesehatan reproduksi pelajar putri di SMA Kota Yogyakarta. Metode penelitian yang digunakan adalah metode survei terhadap sampel penelitian. Populasi adalah pelajar putri di SMA Kota Yogyakarta, dengan jumlah populasi 600 pelajar putri yang tersebar di tiga SMA Kota Yogyakarta. Penelitian ini mengambil 15% dari populasi yang ada yaitu 90 pelajar putri. Pengambilan sampel dengan metode systematic sampling. Analisis data menggunakan analisis deskriptif dengan tabel persentase, kemudian dianalisis dengan membaca  dan menafsirkan tabel data hasil penelitian. Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar responden memahami reproduksi (97,78%) dan kesehatan reproduksi (87,77%). Pelajaran dan teman sekolah merupakan sumber pengetahuan terbesar tentang kesehatan reproduksi yaitu sebesar 24,05% dan 20,25%. Permasalahan pacar, sebagian besar responden lebih senang mengadu kepada teman (64,59%) dan ibu (31,25%), sedangkan yang mengadu kepada orang tua, bapak, dan ibu guru sangat kecil masing-masing sebesar 2,08%. Responden lebih senang mengadu masalah pacar kepada kepada ibu daripada ke bapak masing-masing sebesar 31,25% dan 0%. Orang tua paling berperan dalam pengawasan perilaku, yaitu sebesar 48,89 %. Sebagian besar responden (53,33%) telah mempunyai pacar. Orang yang aling tepat memberikan informasi atau konseling kesehatan reproduksi adalah dokter (53,33%), psikolog (21,11%), dan bapak/ibu guru (18,89%). Kata Kunci : Pengetahuan, Konseling, Kesehatan Reproduksi, Pelajar Putri
PENGEMBANGAN KETERPADUAN BINA KELUARGA REMAJA DAN PUSAT INFORMASI KONSELING REMAJA DI WILAYAH PERDESAAN DAN PERKOTAAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA Nurul Khotimah; Anik Ghufron; Kanthi Aryekti; Sri Sugiharti
Geo Media: Majalah Ilmiah dan Informasi Kegeografian Vol 15, No 1 (2017): Geo Media: Majalah Ilmiah dan Informasi Kegeografian
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (337.393 KB) | DOI: 10.21831/gm.v15i1.16233

Abstract

AbstrakPenelitian ini bertujuan mengidentifikasi dan menganalisis (1) layanan BKR dan PIK R, (2) faktor-faktor yang mempengaruhi remaja dalam pemanfaatan layanan PIK R, (3) kegiatan sosial kemasyarakatan remaja, (4) sinergisitas BKR dan PIK R, serta menyusun (5) model pengembangan keterpaduan BKR dan PIK R, dan (6) modul pengembangan keterpaduan BKR dan PIK R. Penelitian ini menggunakan desain penelitian dan pengembangan (RD). Wilayah perdesaan dan perkotaan di DIY yang dijadikan sebagai lokasi penelitian ditentukan secara purposive yaitu BKR “Lentera Biru” dan PIK R “Paku Biru” untuk wilayah perdesaan dan BKR “Sekar Melati” dan PIK R “Tunas Kencana” untuk wilayah perkotaan. Hasil penelitian: (1) Wilayah perdesaan, layanan BKR berupa pertemuan penyuluhan, kunjungan rumah, pemantauan permasalahan remaja; sedangkan layanan PIK R berupa pertemuan penyuluhan. Wilayah perkotaan layanan BKR berupa pertemuan penyuluhan, kunjungan rumah, rujukan, pemantauan permasalahan remaja, layanan PIK R berupa pertemuan penyuluhan, (2) terdapat faktor internal dan eksternal yang berpengaruh dalam pemanfaatan layanan PIK R. (3) Kegiatan sosial kemasyarakatan remaja: olahraga, kesenian, keagamaan, karang taruna. (4) Sinergisitas BKR dan PIK R belum optimal. (5) Hasil Model Pengembangan Keterpaduan berupa Pelayanan terpadu, Integrasi layanan dengan kegiatan sosial kemasyarakatan, Penjadwalan pertemuan, Penambahan dan pengembangan materi. (6) Modul pengembangan keterpaduan diupayakan dengan membuat buku saku. Kata kunci: Pengembangan, Keterpaduan, BKR, PIK R
WIND ENERGY AS AN ALTERNATIVE ENERGY SOURCE(Study Case at South Coastal of Yogyakarta Special Province, Indonesia) Baiq Liana Widiyanti
Geo Media: Majalah Ilmiah dan Informasi Kegeografian Vol 13, No 1 (2015): Geo Media: Majalah Ilmiah dan Informasi Kegeografian
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (392.578 KB) | DOI: 10.21831/gm.v13i1.4474

Abstract

The need of larger quantity of energy to fulfill the demand of energy, especially thefossil fuel, forced the government of almost all nation try to find the new kind of energy orknown as alternative energy resources. Fossil fuel as non-renewable energy resources wouldbe decreased by the time if the using of it not under controlled. This kind of energy resourcesused to handle almost all the people need of energy, such as for domestic uses, industrial,tourism, etc. The used of fossil fuel for that purposed mostly for generated the electricitypower (by built the power plant). Many natural energy resources can used to generateelectricity power plant, but there always be some advantages and bad impact, especially forthe environments. One of environmental friendly alternative energy resources is exploitingthe form of wind power.Keyword: alternative energy, wind energy, windmills farms, human well-being.

Page 4 of 19 | Total Record : 190


Filter by Year

2006 2023


Filter By Issues
All Issue Vol 21, No 1 (2023): Geo Media: Majalah Ilmiah dan Informasi Kegeografian Vol 20, No 2 (2022): Geo Media: Majalah Ilmiah dan Informasi Kegeografian Vol 20, No 1 (2022): Geo Media: Majalah Ilmiah dan Informasi Kegeografian Vol 19, No 2 (2021): Geo Media: Majalah Ilmiah dan Informasi Kegeografian Vol 19, No 1 (2021): Geo Media: Majalah Ilmiah dan Informasi Kegeografian Vol 18, No 2 (2020): Geo Media: Majalah Ilmiah dan Informasi Kegeografian Vol 18, No 1 (2020): Geo Media: Majalah Ilmiah dan Informasi Kegeografian Vol 17, No 2 (2019): Geo Media: Majalah Ilmiah dan Informasi Kegeografian Vol 17, No 1 (2019): Geo Media: Majalah Ilmiah dan Informasi Kegeografian Vol 16, No 2 (2018): Geo Media: Majalah Ilmiah dan Informasi Kegeografian Vol 16, No 1 (2018): Geo Media: Majalah Ilmiah dan Informasi Kegeografian Vol 15, No 2 (2017): Geo Media: Majalah Ilmiah dan Informasi Kegeografian Vol 15, No 1 (2017): Geo Media: Majalah Ilmiah dan Informasi Kegeografian Vol 14, No 2 (2016): Geo Media: Majalah Ilmiah dan Informasi Kegeografian Vol 14, No 1 (2016): Geo Media: Majalah Ilmiah dan Informasi Kegeografian Vol 13, No 1 (2015): Geo Media: Majalah Ilmiah dan Informasi Kegeografian Vol 11, No 2 (2013): Geo Media: Majalah Ilmiah dan Informasi Kegeografian Vol 11, No 1 (2013): Geo Media: Majalah Ilmiah dan Informasi Kegeografian Vol 10, No 1 (2012): Geo Media: Majalah Ilmiah dan Informasi Kegeografian Vol 7, No 2 (2009): Geo Media: Majalah Ilmiah dan Informasi Kegeografian Vol 6, No 2 (2008): Geo Media: Majalah Ilmiah dan Informasi Kegeografian Vol 5, No 2 (2007): Geo Media: Majalah Ilmiah dan Informasi Kegeografian Vol 5, No 1 (2007): Geo Media: Majalah Ilmiah dan Informasi Kegeografian Vol 4, No 2 (2006): Geo Media: Majalah Ilmiah dan Informasi Kegeografian More Issue