cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota pontianak,
Kalimantan barat
INDONESIA
Jurnal Mahasiswa Farmasi Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UNTAN
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Health,
Arjuna Subject : -
Articles 169 Documents
Search results for , issue "Vol 4, No 1 (2019): Jurnal Farmasi Kalbar" : 169 Documents clear
Penentuan Waktu Optimum Produksi Bakteriosin dari Lactobacillus brevis Terhadap Bakteri Patogen Staphylococcus aureus dan Escherichia coli Hasanah, Uswatun; Sari, Rafika; Apridamayanti, Pratiwi
Jurnal Mahasiswa Farmasi Fakultas Kedokteran UNTAN Vol 4, No 1 (2019): Jurnal Farmasi Kalbar
Publisher : Jurnal Mahasiswa Farmasi Fakultas Kedokteran UNTAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar belakang penelitian ini adalah bakteriosin yang dihasilkan bakteri asam laktat sangat potensial digunakan sebagai pengawet makanan alami, karena dapat mengendalikan beberapa bakteri kontaminan, memperpanjang waktu penyimpanan dan meningkatkan keamanan pangan tanpa membahayakan kesehatan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh waktu inkubasi pada kurva pertumbuhan terhadap produksi bakteriosin dari Lactobacilus brevis dan optimasi waktu produksi bakeriosin yang dihasilkan bakteri Lactobacillus brevis terhadap bakteri patogen Escherichia coli dan Staphylococcus aureus. Kurva pertumbuhan ditentukan dengan mengukur suspensi bakteri menggunakan spektrofotometer UV-Vis pada panjang gelombang 537,50 nm dan uji aktivitas dilakukan dengan metode difusi cakram. Hasil penelitian Lactobacillus brevis mengalami empat fase pertumbuhan selama 48 jam, yaitu fase lag pada jam ke 0-8 jam, fase log pada jam ke 12-24 jam, fase stationer pada jam ke 26-32, dan fase kematian pada jam ke 34-48 jam. Waktu produksi optimum diidentifikasi sebagai waktu bagi Lactobacillus brevis dalam memproduksi senyawa antimikroba bakteriosin secara optimal, yang ditandai dengan besarnya zona bening yang terbentuk disekitar cakram. Kesimpulan pelenitian ini yaitu produksi bakteriosin dari Lactobacillus brevis optimum pada waktu inkubasi jam ke 32, dimana diperoleh absorbansi tertinggi dengan rata-rata 0,24489 A dan terbentuk zona bening terbesar dengan rata-rata 13,55 mm pada Staphylococcus aureus dan 10,85 mm pada Esherichia coli. Kata kunci: Bakteriosin, Escherichia coli, Lactobacillus brevis, Spektrofotometer UV-Vis, Staphylococcus aureus.
Uji Toksisitas Akut Ekstrak Etanol Kulit Buah Nanas (Ananas comosus L.) Terhadap Tikus Putih Betina (Rattus norvegicus L.) Galur Wistar Oktafia, Nabila; Susanti, Ressi; Purwanti, Nera Umilia
Jurnal Mahasiswa Farmasi Fakultas Kedokteran UNTAN Vol 4, No 1 (2019): Jurnal Farmasi Kalbar
Publisher : Jurnal Mahasiswa Farmasi Fakultas Kedokteran UNTAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar belakang. Nanas (Ananas comosus L.) merupakan salah satu buah yang sangat diminati oleh masyarakat. Senyawa flavonoid dan tanin pada ekstrak etanol kulit buah nanas memberikan kemampuan sebagai antijamur dan antibakteri yang dapat mengobati penyakit diare dan disentri. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pemberian dosis oral ekstrak etanol kulit buah nanas pada dosis tunggal (24 jam) terhadap perubahan perilaku, aktivitas psikomotor, perubahan bobot badan, dan indeks organ pada tikus betina (Rattus norvegicus L.) galur wistar. Metode. Tahapan yang digunakan pada penelitian ini yaitu pengambilan dan pengolahan sampel, skrining fitokimia, analisis Kromatografi Lapis Tipis (KLT), pengujian karakteristik ekstrak dan pengujian toksisitas akut berdasarkan pedoman OECD 425 (Acute Oral Toxicity Up and Down Procedure). Kulit buah nanas diekstraksi menggunakan metode maserasi dengan menggunakan pelarut etanol 96%. Hewan uji dikelompokkan dalam 3 kelompok yaitu kelompok kontrol, kelompok dosis 2000mg/kgBB dan kelompok dosis 5000mg/kgBB. Pengamatan dan pemberian dosis diberikan dalam waktu 24 jam dan diamati selama 14 hari. Hasil. Tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada bobot badan dan indeks organ antara kelompok kontrol, kelompok dosis 2000 mg/kgBB dan kelompok dosis 5000 mg/kgBB. Kesimpulan. Ekstrak etanol kulit buah nanas (Ananas comosus L.) termasuk dalam kategori praktis tidak toksik dengan LD50 > 5000 mg/kgBB dan tidak memberi pengaruh terhadap parameter toksistas akut.
OPTIMASI VOLUME DNA MARKER DAN VOLUME DNA HASIL AMPLIFIKASI GEN tetL RESISTENSI ANTIBIOTIK TETRASIKLIN DARI BAKTERI Bacillus cereus PADA PASIEN ULKUS DIABETIK ., Suri Tilawah
Jurnal Mahasiswa Farmasi Fakultas Kedokteran UNTAN Vol 4, No 1 (2019): Jurnal Farmasi Kalbar
Publisher : Jurnal Mahasiswa Farmasi Fakultas Kedokteran UNTAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Masalah utama yang menyebabkan lamanya penyembuhan luka ulkus diabetik adalah terjadinya resistensi bakteri terhadap antibiotik. Bakteri Bacillus cereus dilaporkan telah resisten terhadap antibiotik tetrasiklin sebesar 64,10%. Gen tetL merupakan gen pengkode resistensi antibiotik tetrasiklin pada bakteri Bacillus cereus. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah DNA bakteri B.cereus dari isolat pasien ulkus diabetik berhasil diekstraksi menggunakan metode ekstraksi kit dan untuk mengetahui apakah primer spesifik forward 5’-TCGTTAGCGTGCTGTCATTC-3’ dan reverse 5’-GTATCCCACCAATGTAGCCG-3’ berhasil mengidentifikasi gen tetL. Metode yang digunakan adalah secara in vitro dengan mengekstraksi DNA menggunakan DNA ekstraksi kit kemudian amplifikasi menggunakan Polymerase Chain Reaction (PCR) serta dideteksi panjang basa dengan elektroforesis gel agarosa sebagai penentu spesifitas amplifikasi gen yang sesuai dengan target yang akan dideteksi. Hasil yang didapat yaitu Gen berhasil terdeteksi dengan memperlihatkan penampakan pita DNA yang berada sesuai dengan marker yang digunakan. Besar Gen tetL 267 bp dengan ukuran Gen tetL Bacillus cereus yang sesuai dengan NCBI (genBank: NC_001705.1). DNA Bakteri B.cereus berhasil diekstraksi menggunakan ekstraksi kit, dibuktikan dengan terjadinya amplifikasi pada proses PCR dan Gen tetL berhasil diidentifikasi menggunakan metode PCR konvensional, dengan primer spesifik menghasilkan amplifikasi pada ukuran 267 bp.
KARAKTERISTIK KELAS TERAPI OBAT PENYAKIT PSIKIATRI PADA PASIEN REMAJA DI RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SUNGAI BANGKONG PONTIANAK TAHUN 2018-2019 ., Karen Litama
Jurnal Mahasiswa Farmasi Fakultas Kedokteran UNTAN Vol 4, No 1 (2019): Jurnal Farmasi Kalbar
Publisher : Jurnal Mahasiswa Farmasi Fakultas Kedokteran UNTAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Gejala masalah kesehatan mental dapat terjadi pada usia remaja. Hal ini disebabkan adanya perubahan sosial-emosional pada masa perkembangan remaja. Prevalensi gangguan mental remaja menurut Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013 sebesar 6%. Prevalensi tersebut meningkat di tahun 2018 sebesar 9,8%. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik pasien remaja dan jenis terapi obat di RSJ Daerah Sungai Bangkong Pontianak periode Januari 2018-September 2019. Penelitian ini menggunakan metode penelitian observasional retrospektif dengan desain potong lintang (cross-sectional). Subjek dalam penelitian ini adalah 123 pasien remaja rawat jalan dan rawat inap. Hasil penelitian didapatkan bahwa pasien laki-laki lebih banyak mengalami penyakit psikiatri dibandingkan pasien perempuan (57,72%), pasien remaja berumur 15-18 tahun (89,43%) paling banyak mengalami penyakit psikiatri dibandingkan usia 10-14 tahun (10,65%), jenis penyakit psikiatri yang paling banyak dialami pasien remaja adalah skizofrenia (56,90%), dan obat yang diresepkan adalah triheksifenidil (90,42%), risperidon (90,38%), klozapin (57,75%), haloperidol (46,94%), fluoksetin (22,15%), trifluoperazin (18,38%), sodium divalproat (10,6%), sertralin (9,68%), klobazam (7,18%), klorpromazin (7,35%), aripiprazol (2,38%), amitriptilin (1,94%), karbamazepin (1,94%), diazepam (0,95%), alprazolam (0,47%), dan asam valproat (0,47%). Kesimpulan penelitian ini, karakteristik pasien remaja yang paling banyak mengalami penyakit psikiatri adalah pasien laki-laki dan berumur 15-18 tahun, penyakit psikiatri yang sering dialami adalah skizofrenia, serta jenis obat yang paling banyak diresepkan, yaitu obat triheksifenidil, risperidon dan klozapin.
ANALISIS KEPATUHAN PENGOBATAN PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2 RAWAT JALAN DI PUSKESMAS KAMPUNG BANGKA PONTIANAK TENGGARA PERIODE JULI 2017 - DESEMBER 2018 Malfirani, Laila; ., Nurmainah; Purwanti, Nera Umilia
Jurnal Mahasiswa Farmasi Fakultas Kedokteran UNTAN Vol 4, No 1 (2019): Jurnal Farmasi Kalbar
Publisher : Jurnal Mahasiswa Farmasi Fakultas Kedokteran UNTAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Prevalensi penderita pasien diabetes melitus di Kalimantan Barat mencapai 5,3% pada tahun 2017. Salah satu cara untuk menekan prevalensi diabetes melitus dengan cara menjalani pengobatan secara patuh dan terus-menerus sepanjang hidupnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh faktor usia, jenis kelamin, dan regimen terapi terhadap kepatuhan pengobatan pasien diabetes melitus tipe 2 rawat jalan di Puskesmas Kampung Bangka Pontianak Tenggara. Penelitian ini menggunakan metode observasional analitik dengan rancangan penelitian studi kohort yang dilakukan secara retrospektif terhadap 58 pasien diabetes melitus tipe 2 yang menggunakan obat antidiabetes pertama kali selama tanggal 01 Juli-31 Desember 2017 (tanggal indeks pengamatan) dan diikuti proses perjalanan pengobatan diabetes melitus tipe 2 sampai pasien menghentikan penggunaan obatnya atau akhir pengamatan (31 Desember 2018). Pengukuran kepatuhan pengobatan yang digunakan adalah Medication Possesion Ratio (MPR). Data dianalisis menggunakan uji Chi-square. Hasil penelitian menunjukkan kepatuhan penggunaan obat antidiabetes lebih besar terjadi pada pasien kategori usia >45 tahun (26,8%), perempuan (23,5%), dan pasien yang menggunakan monoterapi (21,6%). Analisis chi-square menunjukkan tidak terdapat hubungan signifikan antara faktor usia (p=0,088), jenis kelamin (p=0,744), regimen terapi (p=1,000). Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa usia, jenis kelamin, dan regimen terapi tidak berpengaruh terhadap kepatuhan pengobatan pasien diabetes melitus tipe 2.
PENGGUNAAN ANTIBIOTIK OLEH MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TANJUNGPURA (THE USED OF ANTIBIOTIK AT MEDICAL FACULTY OF TANJUNGPURA UNIVERSITY) Herlina, Tutun; Untari, Eka Kartika; Desnita, Rise
Jurnal Mahasiswa Farmasi Fakultas Kedokteran UNTAN Vol 4, No 1 (2019): Jurnal Farmasi Kalbar
Publisher : Jurnal Mahasiswa Farmasi Fakultas Kedokteran UNTAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The irrational use of antibiotics, either through prescriptionor non-prescription for sel-medication is one of main problems in the health sector through out the world. The role of health worker are the appropriate information source for antibiotic treatment. Method. The research used descriptive observational design, conducted at Medical Faculty of Tanjungpura University. The research subject were student of year 2015 in the faculty. The tool used was a questionnarie, with 32 questions. Result. The knowledge about antibiotics among student of medical faculty is categorized into a good-level (62%), quite-level (15%), and less (23%). Conclusion. From the results of this research was found that there were medical student who had less-level of knowledge about antibiotics and still using antibiotic for self-medication even though the use of antibiotics should be based on a prescription.
UJI STABILITAS PROTEIN SEDIAAN SALEP KOMBINASI FASA AIR EKSTRAK IKAN GABUS (Channa striata) DAN EKSTRAK ETANOL DAUN SIRIH (Piper betle L.) MENGGUNAKAN METODE BIURET Wulandari, Dwi; Andrie, Mohamad; Taurina, Wintari
Jurnal Mahasiswa Farmasi Fakultas Kedokteran UNTAN Vol 4, No 1 (2019): Jurnal Farmasi Kalbar
Publisher : Jurnal Mahasiswa Farmasi Fakultas Kedokteran UNTAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Ikan gabus mengandung kadar albumin yang sangat tinggi. Albumin sendiri merupakan salah satu jenis protein yang sangat penting untuk proses penyembuhan luka di tubuh. Penelitian sebelumya telah dilakukan uji aktivitas salep fase air maupun fase minyak pada luka akut stadium II terbuka dan hasilnya menunjukkan daya penyembuhan yang signifikan terhadap kontrol negatif. Pada penelitian ini diujikan ke hewan penelitian dan luka mengalami infeksi, sehingga diperlukan antibakteri alami. Salah satu antibakteri alami adalah daun sirih. Daun sirih (Piper betle L.) hijau merupakan bahan alam yang memiliki kandungan aktif seperti tannin, minyak atsiri, flavonoid, dan fenol yang mempunyai kemampuan untuk membantu proses penyembuhan luka. Senyawa fenol cenderung bereaksi dengan kelompok sulfhidril protein. Reaksi tersebut dapat mengakibatkan protein terdenaturasi dan menyebabkan turunnya nilai protein. Penelitian dilakukan untuk mengetahui stabilitas protein fasa air ekstrak ikan gabus dalam sediaan salep yang dikombinasi dengan ekstrak etanol daun sirih hijau (Piper betle L.) Stabilitas obat penting untuk diperhatikan karena akan berdampak pada efektifitas, keamanan dan mutu obat. Pengukuran kadar protein ditentukan dengan menggunakan metode Biuret. Uji stabilitas protein fasa air ekstrak ikan gabus dalam sediaan salep kombinasi maupun tunggal dilakukan selama 28 hari. Sediaan salep disimpan di dalam lemari yang telah dimodifikasi dengan suhu dan kelembaban yang terjaga (30?C, 75%). Hasil dari penelitian terdapat selisih penurunan kadar antara salep tunggal tanpa ekstrak etanol daun sirih (F1) dan sediaan salep kombinasi dengan ekstrak etanol daun sirih (F2) sebesar 16,345 ppm. Berdasarkan hasil spss pada uji statistic one way anova penurunan kadar protein sediaan salep tunggal maupun salep kombinasi terjadi secara signifikan pada hari ke 28. Pada uji Independent sample t-test terdapat perbedaan signifikan kadar protein salep tunggal dan salep kombinasi ditandai dengan nilai signifikansi 0,008 < 0,05. Hal ini mengindikasikan bahwa adanya pengaruh dari ekstrak etanol daun sirih dalam menjaga stabilitas protein. Kata kunci : Protein, Ikan gabus, Ekstrak daun sirih hijau, Salep, Metode Biuret.
OPTIMASI PROSES PEMBUATAN MINUMAN SERBUK INSTAN KOMBINASI JAHE (Zingiber officinale Rosc) DAN KENCUR (Kaempferia galanga L.) ., Saraswati; Desnita, Rise; Luliana, Sri
Jurnal Mahasiswa Farmasi Fakultas Kedokteran UNTAN Vol 4, No 1 (2019): Jurnal Farmasi Kalbar
Publisher : Jurnal Mahasiswa Farmasi Fakultas Kedokteran UNTAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pembuatan minuman serbuk instan jahe dan kencur bertujuan untuk memperpanjang usia simpan produk, memudahkan dalam penyajian, dan memperbaiki rasa. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh lama pengendapan amilum terhadap lama waktu kristalisasi minuman serbuk instan kombinasi jahe dan kencur. Metode: Minuman serbuk instan dibuat menggunakan metode kristalisasi gula dengan empat perlakuan yaitu waktu dekantasi selama 0 menit, 10 menit, 2 jam, dan 6 jam. Hasil: Hasil uji menunjukkan bahwa pembuatan minuman serbuk instan jahe dan kencur tanpa perlakuan dekantasi membutuhkan waktu pembentukan kristal selama 60 menit sedangkan perlakuan dengan dekantasi selama 10 menit, 2 jam, dan 6 jam membutuhkan lama waktu pembentukan kristal yang lebih cepat yaitu selama 30 menit setelah penambahan gula. Kesimpulan: Penelitian ini menunjukkan bahwa proses dekantasi perlu dilakukan dalam pembuatan minuman sebuk instan jahe dan kencur untuk mempercepat waktu kristalisasi, namun lama waktu dekantasi tersebut tidak berpengaruh terhadap lama waktu pembentukan kristal. Kata kunci: jahe, kencur, kristalisasi, minuman serbuk instan, pati
ANALISIS HUBUNGAN ANTARA USIA AKSEPTOR KONTRASEPSI ORAL DENGAN RISIKO KEJADIAN OBESITAS DI PUSKESMAS PERUMNAS II PONTIANAK ., Iqlima Den Firza
Jurnal Mahasiswa Farmasi Fakultas Kedokteran UNTAN Vol 4, No 1 (2019): Jurnal Farmasi Kalbar
Publisher : Jurnal Mahasiswa Farmasi Fakultas Kedokteran UNTAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kontrasepsi oral merupakan metode pencegahan konsepsi yang menggunakan hormon progesteron atau kombinasi progesteron dan estrogen. Penggunaan hormon tersebut dapat menimbulkan beberapa efek samping salah satunya kenaikan berat badan yang merupakan faktor utama risiko kejadian obesitas. Tujuan dari penelitian ini untuk menganalisis hubungan antara usia akseptor kontrasepsi oral dengan risiko kejadian obesitas. Metode penelitian bersifat analitik observasional dengan rancangan studi potong lintang. Data dikumpulkan menggunakan teknik purposive sampling dengan jumlah sampel yang didapatkan sebanyak 68 akseptor. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan antara usia kontrasepsi oral dengan risiko kejadian obesitas (p=0,29; OR=0,5; CI 95%=0,16-1,74). Kesimpulan dari penelitian ini bahwa risiko kejadian obesitas tidak dipengaruhi oleh usia akseptor kontrasepsi oral.