cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
Intuisi
ISSN : 25412965     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Social,
Intuisi : Jurnal Psikologi Ilmiah is the scientific publication media to accommodate ideas and innovation research results of psychology academicians and other experts who are interested in the field of Psychology. Vision intuition is to encourage the development of science-based psychology, indigenous psychology.
Arjuna Subject : -
Articles 18 Documents
Search results for , issue "Vol 4, No 1 (2012): Maret 2012" : 18 Documents clear
KEEFEKTIFAN PERMAINAN KOOPERATIF DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN SOSIAL ANAK PRA SEKOLAH DI TK KEMALA BHAYANGKARI 81 MAGELANG Maresha, Oktafi Dessy; Stanislaus, Sugiyarta
Intuisi : Jurnal Psikologi Ilmiah Vol 4, No 1 (2012): Maret 2012
Publisher : Jurusan Psikologi, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/intuisi.v4i1.13329

Abstract

AbstrakRendahnya keterampilan sosial anak mengakibatkan buruknya prestasi akademik, timbulnya masalah emosi, dan meningkatnya risiko kenakalan remaja. Salah satu kegiatan yang dekat dengan anak dan dapat meningkatkan keterampilan sosial ialah permainan kooperatif. Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji secara empirik pemberian permainan kooperatif dalam meningkatkan keterampilan sosial anak Pra sekolah di TK Kemala Bhayangkari 81 Magelang. Penelitian ini adalah penelitian eksperimen kuasi. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa-siswi kelas A TK Kemala Bhayangkari 81 Magelang, berusia 4-5 tahun. Variable independent dalam penelitian ini adalah permainan kooperatif, dan variable dependentnya ialah keterampilan sosial anak pra sekolah. Metode pengumpulan data yang digunakan ialah observasi dan alat pengumpulan datanya ialah rating scale keterampilan sosial. Metode analisis data dalam penelitian ini menggunakan statistic non parametrik Wilcoxon Signed Ranks Test. Hasil dari penelitian ini ialah permainan kooperatif efektif dalam meningkatkan keterampilan sosial anak pra sekolah di TK Kemala Bhayangkari 81 Magelang.AbstractThe low social skills lead to poor academic achievement of children, the incidence of emotional problem, and increased risk of delinquency adolescent. One of the activities close to the child and can enhance social skills is a cooperative game. The purpose of this study was to empirically test the provision of cooperative games to improve social skill of pre-school children in kindergarten of Kemala Bhayangkari 81 Magelang. This study is a quasi experiment. Subjects in this study were students of class A in this school, and the age is above 4 and 5 years old. Independent variable in this study is the cooperative games, and the dependent variable is pre- schoolerssocial skill. Observation is used to collect, dan the data collection tool is the social skills rating scale. The method of data analysis in this study is statistical non parametric Wilcoxon Signed Ranks non-Test. The result of this study is cooperative games is effective to improving social skill of children in pre-school in Kindergarten og Kemala Bhayangkari 81 Magelang.
OPTIMISME UNTUK SEMBUH PENYALAHGUNA NAPZA (STUDI DESKRIPTIF DI PUSAT REHABILITASI RUMAH DAMAI SEMARANG) Annafi, Masrukhin; Liftiah, Liftiah
Intuisi : Jurnal Psikologi Ilmiah Vol 4, No 1 (2012): Maret 2012
Publisher : Jurusan Psikologi, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/intuisi.v4i1.13325

Abstract

Pada dasarnya penyalahguna napza dapat sembuh dari ketergantungan napza. Salah satu hal penting yang dibutuhkan untuk dapat sembuh yaitu sikap optimisme. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran optimisme untuk sembuh penyalahguna napza di Pusat Rehabilitasi Rumah Damai dan untuk mengetahui faktor apakah yang mempengaruhi optimisme. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran optimisme untuk sembuh penyalahguna napza di Pusat Rehabilitasi Rumah Damai, faktor yang mempengaruhi optimisme. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif dengan menggunakan studi populasi. Populasi pada penelitian ini adalah penyalahguna napza di Pusat Rehabilitasi Rumah Damai sebanyak 24 orang. Variabel dalam penelitian ini adalah optimisme. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan skala psikologi, yaitu skala optimisme, angket untuk mengetahui faktor optimisme, dan pedoman wawancara bentuk tertutup dengan kepada pembina Rumah Damai untuk mengetahui peranan optimism terhadap proses penyembuhan. Skala optimisme mempunyai nilai reliabilitas sebesar 0,943. Hasil penelitian ini yaitu: l) 50% subjek memiliki optimisme tinggi dan 50% mempunyai optimisme rendah, aspek yang tertinggi yaitu aspek pervasiveness sebesar 79,73% dan aspek terendah yaitu aspek personalization sebesar 73,56%, 2) Frekuensi penyalahguna napza tentang optimisme untuk sembuh yang dipengaruhi oleh faktor egosentris sebesar 79,16%, 3) optimisme berperan dalam proses penyembuhan artinya penyalahguna napza yang mempunyai optimisme tinggi maka proses penyembuhannya akan lebih mudah dan waktu yang dibutuhkan relatif lebih cepat.AbstractBasically drug users to recover from drug addiction. One of the important things that needed to be able to recover the attitude of optimism. This study aimed to determine of optimism for recovering drug users at the and Rehabilitation Center Rumah Damai to find out whether the factors that affect optimism. This study aimed to determine of optimism for recovering drug users at the Rehabilitation Center Rumah Damai, factors affecting optimism. This research is descriptive quantitative research using population studies. The population in this study were drug users at the Rehabilitalion Centre Rumah Damai as many as 24 people. The variables in this research is optimism. Methods of data collection in this research using psychological scales, the scale of optimism, optimism questionnaire to identify factors, and interview guide form enclosed with the builder Rumah Damai to know the role of optimism towards the healing process. Optimism scale has a reliability value of 0.943. The results of this study are: l) 50% of the subjects had high optimism and 50% had low optimism, the highest aspect of aspects of the pervasiveness of 79.73% and the lowest aspect of the personalizattion aspect of 73.56%, 2) Frequency of drug users about optimism to recover which is influenced by the egocentric factor of 79. l6%, 3) Optimism plays a role in the healing process means that drug users who have high optimism for the healing process will be easier and the time needed reIatively quickly
STUDI KORELASI ANTARA HARGA DIRI AKADEMIK DENGAN MINAT MELANJUTKAN PENDIDIKAN KE PERGURUAN TINGGI PADA SISWA SMA KELAS XII Pramita, Riskynanda Sukma; Hariyadi, Sugeng
Intuisi : Jurnal Psikologi Ilmiah Vol 4, No 1 (2012): Maret 2012
Publisher : Jurusan Psikologi, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/intuisi.v4i1.13330

Abstract

AbstrakData diperoleh, 39 dari murid kelas XII yang berjumlah 263 siswa T.A 2010 yang berminat melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi. Minat melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi yang kurang tersebut diduga karena masalah harga diri akademik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara harga diri akademik dengan minat melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi. Penelitian ini merupakan kuantitatif korelasional.Subjek berjumlah 158 siswa. Teknik sampling yang digunakan cluster random sampling. Harga diri akademik diukur dengan skala mempunyai koefisien reliabilitas 0,842. Sedangkan minat melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi diukur dengan skala mempunyai koefisien reliabilitas 0,930. Hasil penelitian menunjukkan variabel harga diri akademik tergolong tinggi. Sedangkan variabel minat melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi tergolong sedang cenderung tinggi. Uji hipotesis diperoleh koefisien (r) harga diri akademik dengan minat melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi sebesar 0,304 dengan (p) 0,000. Menunjukkan ada hubungan positif yang signifikan antara harga diri akademik dengan minat melanjutkan pendidikan ke pergururan tinggi di SMA N 1 Ambarawa, sehingga hipotesis yang diajukan peneliti dapat diterima.AbstractThe data obtained, 39 of grade XII, amounting to 263 students of the school year 2010 who are interested incontinuing education to college. Interest incontinuing education to higher education is still lacking, presumably because of academicself-esteem issues. This study aims to determine the correlation between academic self-esteem with an interest to continue their education into college. This study is a correlational quantitative research. Subjects in this study amounted to 158 students. The sampling technique used was cluster random sampling. Academic self-esteem was measured with a scale has a reliability coefficient to 0.842. While interest incontinuing their education to higher education was measured using a scale has a reliability coefficient 0.930. The results showed a variable of academic self-esteem is high. While a variable interest in continuing their education to higher education tend to be classified as being high. Hypothesis test caIcuIation coefficient (r) self-interest in continuing academic education to the college of 0.304 to (p) 0.000. Showed significant positive correlation between academic self-esteem rates continuing higher education at SMAN 1 Ambarawa, so the researchers put forward the hypothesis can be accepted.
PENERAPAN PENDEKATAN KONSELING REALITA UNTUK MENGATASI LEARNED HELPLESSNESS (SUATU STUDI EMBEDDED EXPERIMENTAL MODEL PADA MAHASISWA) Mulawarman, Mulawarman; Sunawan, Sunawan
Intuisi : Jurnal Psikologi Ilmiah Vol 4, No 1 (2012): Maret 2012
Publisher : Jurusan Psikologi, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/intuisi.v4i1.13326

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui penurunan tingkat learned helplessness sebagai hasil dari penerapan pendekatan konseling Realita pada mahasiswa. Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu menggunakan desain Embedded Experimental. Desain ini dapat diwujudkan melalui pemerolehan data yang bersifat kualitatif yang disertakan dalam desain eksperimental. Penelitian ini menggunakan 2 mahasiswa Jurusan Bimbingan dan Konseling UNNES sebagai subjek Penelitian yang didasarkan pada hasil seleksi subjek dengan teknik sampling purposif. Hasil penelitian ini dilihat dari hasil secara kuantitatif ditemukan bahwa konseling realita dapat menurunkan tingkat learned helplessness tidak signifikan (Z = -1,342, p (one tail) = 0,09). Meskipun rerata setelah dan sebelum konseling menunjukkan adanya penurunan tingkat learned helplessness, tetapi penurunan tersebut tidak signifikan. Pada uji hipotesa kualitatif menggunakan analisis percakapan dapat ditemukan juga bahwa perubahan terjadi pada sisi tuturan atau wicara konseli dan keinginan konseli maupun tindakan konseli untuk berusaha membuat penyelesaian (solusi) atas masalah learned helplessness. Meski ada perubahan namum perubahan yang dilakukan belum direncanakan secara spesifik sesuai dengan kebutuhan masing-masing konseli
PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DEMOKRATIS ATASAN TERHADAP DISIPLIN KERJA PEGAWAI Rosanti, Amalia; Nuzulia, Siti
Intuisi : Jurnal Psikologi Ilmiah Vol 4, No 1 (2012): Maret 2012
Publisher : Jurusan Psikologi, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/intuisi.v4i1.13322

Abstract

Penelitian yang dilakukan adalah penelitian korelasional. Hipotesis yang diajukan adalah terdapat pengaruh positif yang signifikan gaya kepemimpinan demokratis atasan terhadap disiplin kerja pegawai Kantor Dinas Kelautan Dan Pertanian Kota Tegal. Subjek penelitian berjumlah 50 orang yang ditentukan menggunakan teknik total sampling. Gaya kepemimpinan demokratis atasan diukur dengan menggunakan skala gaya kepemimpinan demokratis atasan. Skala gaya kepemimpinan demokratis atasan berjumlah 23 item dengan nilai reliabilitas sebesar 0,949. Disiplin kerja pegawai diukur dengan menggunakan skala disiplin kerja pegawai dengan 42 item dan nilai reliabilitas sebesar 0,955. Hasil penelitian menunjukkan variabel gaya kepemimpinan demokratis atasan pada subjek penelitian berada pada kategori tinggi, yang berarti bahwa gaya kepemimpinan demokratis atasan yang dimiliki pimpinan tinggi. Variabel disiplin kerja pegawai pada subjek penelitian berada pada kriteria tinggi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang positif antara gaya kepemimpinan demokratis atasan dengan disiplin kerja pegawai dengan nilai r = 0,914 dengan nilai signifikansi atau p = 0,00. Saran bagi pegawai, agar dapat mempertahankan disiplin kerja baik dalam hal kualitas dan kuantitas kerja yang lebih baik sebagai upaya tercapai tujuan organisasi. Kemudian diharapkan pimpinan dapat mendukung adanya peningkatan disiplin kerja pegawai dengan menyediakan sarana dan prasarana yang dibutuhkan oleh para pegawainya, serta melakukan pembinaan terhadap karyawan secara berkala sehingga dapat melakukan disiplin kerja yang stabil. The research conducted is correlational research. The hypothesis advanced is that there is a significant positife effect of democratic leadership style work tops to discipline an employee of Dinas Kelautan Dan Pertanian Kota Tegal. Subjects numbered 50 people who were determined using total sampling technique. Democratic leadership style of superiors was measured using a scale of democratic leadership style of superiors. The scale of the democratic leadership style tops totaling 23 items with a reliabitity value of 0.949. Labor discipline employees is measured using a scale of labor discipline an employee with 42 items and the reliability value of 0.955. The results showed superior democratic leadership style variables on the subject of research is in the high category, which means that the democratic leadership style of superiors who held high leadership. variable labor discipline an employee on the subject of research is on higher criteria. The results showed that there is a positive relalionship between democratic leaderships style tops with work discipline an employee with a value of r = 0.914 with a significance value or p = 0.00. Advice for employees, in order to maintain labor discipline in terms of qualitv and quantity of work as an effort to better achieve organizational goals. Then the leaders are expected to support an increase in labor discipline employees by providing facilities and infrastructure needed by its employees, and to provide guidance to employees on a regular basis so as to make discipline a stable job.
DINAMIKA KEPRIBADIAN ANAK JALANAN PEREMPUAN YANG TERLIBAT PELACURAN DITINJAU DARI TEORI ALFRED ADLER Ulfah, Nahdliyatul; Deliana, Sri Maryati
Intuisi : Jurnal Psikologi Ilmiah Vol 4, No 1 (2012): Maret 2012
Publisher : Jurusan Psikologi, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/intuisi.v4i1.13327

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah mengetahui dinamika kepribadian anak jalanan perempuan yang terlibat pelacuran ditinjau dari teori Alfred Adler. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus instrumental. Sedangkan metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode wawancara dan observasi. Sumber data dalam penelitian ini menggunakan satu subjek utama dan lima informan. Teknik keabsahan data dilakukan dengan triangulasi data dan triangulasi investigator. Hasil penelitian menunjukkan bahwa subjek mengalami perasaan inferior yang perkuat dari faktor-faktor pendorong pelacuran yaitu tingkat pendidikan dan ekonomi yang rendah serta pelecehan seksual. Kompensasi dari perasaan-perasaan inferior tersebut dilakukan dengan cara memiliki pacar dengan pengaruh kuat pada komunitas jalanan, minta ditemani pacar setiap hari, dan menjalani kehidupan bebas. Perasaan inferior juga memicu finalisme semu yang dipersepsi kabur yang dipengaruhi oleh lingkungan dan diri subjek. Karena hal itu, maka perjuangan menuju superioritas yang terpusat pada diri sendiri (private logic) dilakukan melalui mengadu domba laki-laki yang menyukainya dan melakukan hubungan seks dengan banyak orang (sexual poligamously). Hal ini berdampak pada minat sosial rendah yang ditandai dengan hubungan orang tua buruk, hubungan dengan pacar ekstrim (sangat baik namun juga kadang sangat sadis), dan tidak ada afeksi antar teman serta diwarnai oleh gaya hidup subjek seperti alcholic, drugs, perokok, perilaku kriminal, berganti-ganti pasangan dan berbohong (mytomania). Akhirnya, dinamika kepribadian ini mengarahkan pada kenakalan remaja dan bias agama yang tertuju pada pelacuran (immorality sexual ).AbstractChildren who had got sexual abuse, who came from poor family with low education level and had the wrong treatment from their parents encouraged them go to the streets and got involved in prostitution. Subjects experienced feelings of inferiority, such as insecurity, feeling of worthlessness and feeling constrained. The use of Alfred Adler’s personality theory was able to explain about the natural inferiority of the subject and also its compensation with striving to be superior (toward the direction of perfection). The purpose of this study was to determine the dynamic personality of female street children involved in prostitution from point of view of Alfred Adler’s theory. The method used in this study was a qualitative method with the instrumental case study approach. Meanwhile, the method of collecling data used in this study was interviews and observation. The sources of data in this study used one primary subject and five informants. Validity of data was obtained with techniques of data and investigator triangulation. From this observation it can be concluded that the subject had a feeling of inferiority strengthened from factors of prostitution; the low of the education level and economic and sexual harasstnent. The compensation of these inferior feelinlgs was done by having a boyfriend with a strong influence on community streets, ask him to be with her every day, and live free. These feelings of inferiority also triggered finalisme fictitious perceive blur influenced by the environment and herself. As the result, the struggle toward the superiority of the self (private logic) was done by playing man against others who loved her and had sex with people (sexual poligamously). It resulted a low social interest which was characterized by poor parental relationship, extreme relationship with boyfriend (very good but also sometimes very violent), and there was no affection between friends and subjects’ lifestyle such as alcholic, drugs, smoking, criminal behavior, multiple sexual partners and lie (mytomania). Eventually, this dynamic of personality led to a juvenile delinquency and religious bias directed to prostitution (sexual immorality).
SIKAP DAN EKSPEKTASI MAHASISWA NON KEPENDIDIKAN PROGRAM PROFESI KEGURUAN IKIP PGRI SEMARANG TERHADAP PROFESI GURU Sukmaningtyas, Gayatri; Purnomo, Daniel
Intuisi : Jurnal Psikologi Ilmiah Vol 4, No 1 (2012): Maret 2012
Publisher : Jurusan Psikologi, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/intuisi.v4i1.13323

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sikap dan ekspektasi terhadap profesi guru. Penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriptif kuantitatif. Tehnik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini dengan incidental sampling yaitu teknik pengambilan sampel yang dilakukan karena faktor kebetulan yang dijumpai oleh peneliti. Sampel yang diambil dalam penelitian ini sebanyak 150 orang yang terdiri dari semua prodi. Metode penguntpulan data dalam penelitian ini menggunakan skala psikologi, yaitu skala sikap terhadap profesi guru sebanyak 53 item dan skala ekspektasi terhadap profesi guru sebanyak 58 item. Hasil analisis menunjukkan nilai r = 0.365 dengan p = 0.00 (p < 0.05) yang artinya ada hubungan antara sikap dan ekpektasi terhadap profesi guru pada mahasiswa mahasiswa non kependidikan program profesi keguruan di IKIP PGRI Semarang. This research aimed at discovering the attitude and expectation towards teacher profession. The conducted research was one of descriptive quantitative study. The sample in this research was taken using incidental sampling technique, i.e. a sampling performed due to the incidental factors the researcher found. The sample taken in this research was 150 respondents consisting of those coming from all majors. The data collection method in this research used psychological scale, namely scale of attitude towards teacher profession as many as 53 items and scale of expectation towards teacher profession as many as 58 items. The analysis result indicated a value of r = 0.365 with p = 0.00 (p < 0.05), meaning that there was a relationship between attitude and expectation towards teacher profession in non-educational students of teacher profession program in IKIP (Institute of Teacher Training and Pedagogy) PGRI Semarang.
HUBUNGAN ANTARA KUALITAS KOMUNIKASI ANAK DAN ORANG TUA DENGAN KEBIASAAN BELAJAR SISWA SMP N 13 SEMARANG TAHUN AJARAN 2011-2012 Rahmawati, Nurul; Budiningsih, Tri Esti
Intuisi : Jurnal Psikologi Ilmiah Vol 4, No 1 (2012): Maret 2012
Publisher : Jurusan Psikologi, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/intuisi.v4i1.13328

Abstract

AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran kebiasaan belajar siswa dan kualitas komunikasi anak dan orang tua pada siswa SMP Negeri 13 Semarang serta untuk mengetahui hubungan antara kualitas komunikasi antara anak dan orang tua dengan kebiasaan belajar siswa SMP Negeri 13 Semarang. Hipotesis pada penelitian ini adalah ada hubungan antara kualitas komunikasi anak dan orang tua dengan kebiasaan belajar siswa. Penelitian ini merupakan penelitian Kuantitatif korelasional. Subjek pada penelitian ini berjumlah 72 siswa. Teknik sampling yang digunakan adalah proportional stratified random sampling. Kebiasaan belajar diukur dengan skala kebiasaan belajar yang mempunyai koefisien reliabilitas sebesar 0,97l. Skala kebiasaan belajar terdiri dari 66 aitem valid dengan rentang koefisien validitas dari 0,344 sampai dengan 0,852. Sedangkan kualitas komunikasi antara anak dengan orang tua diukur dengan menggunakan skala kualitas komunikasi antara anak dan orang tua yang mempunyai koefisien reliabilitas sebesar 0,964. Skala kualitas komunikasi antara anak dan orang tua terdiri dari 45 item valid dengan rentang koefisien validitas dari 0,338 sampai dengan 0,771. Uji korelasi menggunakan teknik korelasi product moment yang dikerjakan menggunakan bantuan program SPSS I 7.0 for windows. Hasil penelitian menunjukkan variabel kebiasaan belajar siswa tergolong tinggi. Demikian juga variabel kualitas komunikasi antara anak dengan orang tua juga tergolong tinggi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara kualitas komunikasi antara anak dan orang tua dengan kebiasaan belajar siswa. Korelasi kualitas komunikasi antara anak dan orang tua dengan kebiasaan belajar diperoleh koefisien r=0,717 dengan signifikansi atau p=0,000.AbstractThis study aims to determine students’ learning habits and quality of communication of children and parents on the students of SMP Negeri 13 Semarang as well as to determine the relationship between quality of communication between children and parents with the learning habits of students of SMP Negeri 13 Semarang. The hypothesis in this study is no relalionship between quality of communication with children and parents of students learning habits. Quantitative research is a correlational study. Subjects in this study amounted to 72 students. Sampling technique used is proportional stratified random sampling. study habits were measured by the scale of study habits that have a reliability coefficient of 0.97l. The scale consists of 66 study habits aitem valid with validity coefficients range from 0.344 to 0.852. While the quality of communication between children and parents were measured using a scale of quality of communication between children and parents who have a reliability cofficient of 0.964. The scale of the quality of communication between children and parents consisted of 45 aitem valid with validity coefficients range from 0.338 to 0.77 l. Correlation test using the product moment correlation technique is done using SPSS 17.0 for windows. Results showed students’ learning habit variables is high. Similarly, the variable quality of communication between children and parents are also quite high. The rerults showed that there is a relationship between quality of communication between children and parents with students’ learning habits. Correlation of quality of communication between children and parents with learning habits acquired cofficient r = 0.717 with a significance or p = 0.000.
PERBEDAAN KONFLIK INTRAPERSONAL DITINJAU DARI STATUS PEKERJAAN PADA IBU Khofiannida, Indah; Hardjanta, George
Intuisi : Jurnal Psikologi Ilmiah Vol 4, No 1 (2012): Maret 2012
Publisher : Jurusan Psikologi, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/intuisi.v4i1.13324

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui secara empiris perbedaan konflik intrapersonal ditinjau dari status pekerjaan pada ibu. Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah ada perbedaan konflik intrapersonal antara ibu bekerja dan tidak bekerja. Konflik intrapersonal pada ibu bekerja lebih tinggi dari pada ibu tidak bekerja. Subjek dalam penelitian ini berjumlah 125 ibu-ibu Desa Jebol Kecamatan Mayong Kabupaten Jepara, yang terbagi atas 63 ibu bekerja dan 62 ibu tidak bekerja. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah teknik cluster random sampling. Data penelitian dikumpulkan dengan menggunakan Skala Konflik Intrapersonal. Analisis data dilakukan dengan menggunakan teknik statistik uji- t. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada perbedaan yang sangat signifikan konflik intrapersonal antara ibu bekerja dan tidak bekerja yang ditunjukkan dengan nilai Uji-t = 4,481 (p < 0,01), sehingga hipotesis dalam penelitian ini diterima.  
OPTIMISME UNTUK SEMBUH PENYALAHGUNA NAPZA (STUDI DESKRIPTIF DI PUSAT REHABILITASI RUMAH DAMAI SEMARANG)
Intuisi : Jurnal Psikologi Ilmiah Vol 4, No 1 (2012): Maret 2012
Publisher : Jurusan Psikologi, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/intuisi.v4i1.13325

Abstract

Pada dasarnya penyalahguna napza dapat sembuh dari ketergantungan napza. Salah satu hal penting yang dibutuhkan untuk dapat sembuh yaitu sikap optimisme. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran optimisme untuk sembuh penyalahguna napza di Pusat Rehabilitasi Rumah Damai dan untuk mengetahui faktor apakah yang mempengaruhi optimisme. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran optimisme untuk sembuh penyalahguna napza di Pusat Rehabilitasi Rumah Damai, faktor yang mempengaruhi optimisme. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif dengan menggunakan studi populasi. Populasi pada penelitian ini adalah penyalahguna napza di Pusat Rehabilitasi Rumah Damai sebanyak 24 orang. Variabel dalam penelitian ini adalah optimisme. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan skala psikologi, yaitu skala optimisme, angket untuk mengetahui faktor optimisme, dan pedoman wawancara bentuk tertutup dengan kepada pembina Rumah Damai untuk mengetahui peranan optimism terhadap proses penyembuhan. Skala optimisme mempunyai nilai reliabilitas sebesar 0,943. Hasil penelitian ini yaitu: l) 50% subjek memiliki optimisme tinggi dan 50% mempunyai optimisme rendah, aspek yang tertinggi yaitu aspek pervasiveness sebesar 79,73% dan aspek terendah yaitu aspek personalization sebesar 73,56%, 2) Frekuensi penyalahguna napza tentang optimisme untuk sembuh yang dipengaruhi oleh faktor egosentris sebesar 79,16%, 3) optimisme berperan dalam proses penyembuhan artinya penyalahguna napza yang mempunyai optimisme tinggi maka proses penyembuhannya akan lebih mudah dan waktu yang dibutuhkan relatif lebih cepat.AbstractBasically drug users to recover from drug addiction. One of the important things that needed to be able to recover the attitude of optimism. This study aimed to determine of optimism for recovering drug users at the and Rehabilitation Center Rumah Damai to find out whether the factors that affect optimism. This study aimed to determine of optimism for recovering drug users at the Rehabilitation Center Rumah Damai, factors affecting optimism. This research is descriptive quantitative research using population studies. The population in this study were drug users at the Rehabilitalion Centre Rumah Damai as many as 24 people. The variables in this research is optimism. Methods of data collection in this research using psychological scales, the scale of optimism, optimism questionnaire to identify factors, and interview guide form enclosed with the builder Rumah Damai to know the role of optimism towards the healing process. Optimism scale has a reliability value of 0.943. The results of this study are: l) 50% of the subjects had high optimism and 50% had low optimism, the highest aspect of aspects of the pervasiveness of 79.73% and the lowest aspect of the personalizattion aspect of 73.56%, 2) Frequency of drug users about optimism to recover which is influenced by the egocentric factor of 79. l6%, 3) Optimism plays a role in the healing process means that drug users who have high optimism for the healing process will be easier and the time needed reIatively quickly

Page 1 of 2 | Total Record : 18