cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota adm. jakarta selatan,
Dki jakarta
INDONESIA
Konversi
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Education,
Arjuna Subject : -
Articles 19 Documents
KONVERSI LIMBAH CAIR TAHU MENJADI GAS BIO MENGGUNAKAN AKTIVATOREFEKTIF MIKROORGANISME 4 (EM4) Ismiyati, Ismiyati
Konversi Vol 1, No 1 (2012)
Publisher : Konversi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRACT. Tofu liquid waste has a high potential to pollute water ecosystem, because so far it is disposed as is to sewerages around tofu factories. Nevertheless, tofu liquid waste is potentially convertible into biogas because it has BOD and COD exceeding 4000 mg/lt.The production of biogasfrom tofu liquid waste using an activator Effective Microorganism (EM4) is influenced by several underlying factors: volumes of waste,goat rumen and EM4. The objective of this study is to understand the feasibility of tofu liquid waste as a raw material of biogas, using additional materials of goat rumen and EM4 activator. The experiments were carried out in 5 batch reactors filled with 3000 ml waste and 300 ml rumen, and added with EM4activator varied for 0 ml, 25 ml, 50 ml, 75 ml and 100 ml. Based on our observations, it can be concluded that the addition of EM4in a batch process is positively correlated to the organicdecay of tofu liquid waste into biogas. The best result was observed in Reactor IV containing 75mlEM4where the biogas was produced after 72 hours. Keywords: tofu liquid waste, EM4 activator, cattle rumen, biogas
KOMPOSISI OPTIMAL SERBUK KAYU GERJAJI DAN OLI BEKAS PADA PEMBUATAN BRIKET KAYU Utomo, Suratmin
Konversi Vol 2, No 2 (2013): Jurnal Konversi
Publisher : Konversi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian bertujuan untuk mendapatkan perbandingan komposisi bahan pembuat briket dan temperatur pengeringan pada pembuatan briket dari bahan serbuk kayu gergaji dan oli bekas. Bahan penelitian adalah limbah serbuk kayu gergaji dari kayu jati dan limbah oli atau minyak pelumas bekas bukan dari jenis dan merek tertentu. Proses pembuatan briket dengan cara pengarangan serbuk kayu gergaji dengan variabel proses komposisi bahan baku dan temperatur  pengeringan. Parameter uji briket meliputi nilai kalori, kadar abu dan kadar air. Hasil uji briket dari parameter-parameter tersebut dengan variabel komposisi bahan baku, didapat komposisi optimum: serbuk arang  60%, oli bekas 30% dan tanah liat 10%  dengan spesifikasi nilai kalor  11.064,26 Btu lb-1, kadar  abu 10,45% dan kadar air 6,18%. Sedangkan untuk variabel temperatur pengeringan diperoleh temperatur yang otimum pada 70 OC dengan nilai kalori 9.783,09 Btu lb-1, kadar abu 10,40% dan kadar air 6,45%. Hubungan antara variabel komposisi oli bekas (x) terhadap nilai kalori (y) dengan komposisi tanah liat tetap (10%) dan temperatur pengeringan 80oC dapat dijelaskan dengan persamaan:  y = 86,57x + 8438, sedangkan hubungan antara variabel temperatur (x) terhadap nilai kalor (y) dengan waktu pengeringan 1 jam dapat dijelaskan dengan pesamaan: y = 6,176 x + 9170.   
PEMBUATAN KATALIS HYDROTREATING NiMo YANG TAHAN TERHADAP RACUN KATALIS (SILIKA) Purnawan, Irfan Purnawan
Konversi Vol 2, No 2 (2013): Jurnal Konversi
Publisher : Konversi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Minyak bumi mengandung pengotor berupa sulfur,  nitrogen, oksigen, logam, dan olefin. Pengotor-pengotor tersebut harus  dihilangkan  melalui  proses hydrotreating sebelum minyak bumi diolah lebih lanjut. Salah satu katalis hydrotreating yang umum digunakan adalah NiMo/γ-Al2O3.Tujuan dari penelitian ini adalah membuat katalis NiMo/γ-Al2O3  untuk hydrotreating dengan umpan berupa coker nafta dan fosfat sebagai aditif. Metode  yang  digunakan pada penelitian ini adalah  impregnasi. Bahan baku yang digunakan  yaitu  Nikel Nitrat (NiNO3.6H2O), Molybdenum Trioxide (MoO3), larutan Amoniak (NH4) dan gamma alumina komersial sebagai penyangga. Katalis yang dihasilkan diuji luas permukaannya menggunakan metode Bruneur-Emmet-Teller  (BET), sedangkan struktur aktifnya diuji menggunakan XRD. Hasil penelitian menunjukkan bahwa  katalis yang lebih tahan terhadap keracunan silika adalah katalis dengan komposisi 3% Nikel, 5% Molibdenum, dengan penyangga alumina yang telah dikalsinasi pada suhu 600 oC.   
KAJIAN MODEL KINETIKA SEBAGAI PARAMETER DALAM PENGGANDAAN SKALA (SCALE UP) PRODUKSI NATRIUM LIGNOSULFONAT BERBASIS LIGNIN ISOLAT Ismiyati, Ismiyati
Konversi Vol 2, No 2 (2013): Jurnal Konversi
Publisher : Konversi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Proses penggandaan skala (scale up) umumnya dilakukan melalui penelitian skala laboratorium dan skala  pilot plant. Data yang dapat menjembatani adalah model kinetika reaksi,  yaitu konstanta kecepatan reaksi didasari oleh hukum Arrhenius, yang dapat dijadikan parameter dalam pengembangan proses yaitu penggandaan skala. Tujuan penelitian ini adalah mendapatkan model kinetika reaksi sulfonasi lignin isolat menjadi natrium lignosulfonat (NLS); mendapatkan volume/kapasitas reaktor optimum. Metode yang dilakukan dalam pengembangan proses (penggandaan skala) adalah melalui pendekatan sistematis empiris yaitu melibatkan model kinetika reaksi. Dengan membuat model matematika yang menghubungkan antara reaksi dan volume/kapasitas, serta simulasi pada berbagai kapasitas sehingga diperoleh kapasitas/volume reaktor optimum. Hasil penelitian diperoleh model kinetika reaksi berupa  konstanta laju reaksi yaitu:   (k) = 1,35703832 e-2558,89354/T mol-1 jam-1, yang dapat dijadikan paremeter dalam penggandaan skala (scale up) produksi natrium lignosulfonat (NLS), hasil perhitungan konsentrasi C A (mol/liter) menggunakan model kinetika reaksi disbanding dengan hasil yang diperoleh di laboratorium  menunjukkan validasi yang akurat. Model persamaan matematik yaitu hubungan antara biaya total NLS sebagai fungsi kapasitas produksi (P)  adalah  tc = 48.137 – 25,67 P + 0,001 P2 – 10-8 P3 + (2.593.011.921/P), dengan kapasitas/volume reaktor optimum adalah 23.425 kg NLS /tahun.   
KESETIMBANGAN ADSORBSI ASAM LEMAK BEBAS DAN PEROKSIDA DI DALAM MINYAK SAWIT MENTAH (CPO) MENGGUNAKAN BIOADSORBEN DARI AMPAS TEBU Yustinah, Yustinah
Konversi Vol 2, No 2 (2013): Jurnal Konversi
Publisher : Konversi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sebagai negara agraris, Indonesia menghasilkan produk pertanian beserta limbahnya. Limbah pertanian dapat tersedia sepanjang tahun, namun masih kurang dimanfaatkan. Dalam usaha meningkatan pemanfaatan limbah pertanian, maka dilakukan pengolahan limbah pertanian menjadi bioadsorben.  Penelitian bertujuan mempelajari mekanisme adsorbsi asam lemak bebas (FFA) dan peroksida (PV) di dalam minyak sawit mentah (CPO) dengan bioadsorben dari ampas tebu, menggunakan model kesetimbangan adsorbsi  isotherm.  Ampas tebu  yang sudah bersih kemudian dihaluskan, setelah itu direaksikan dengan NaOH untuk menghilangkan kandungan ligninnya, sehingga diperoleh bioadsorben. Minyak kelapa sawit mentah yang sudah dipanaskan  dicampur dengan  bioadsorben  sesuai variasi massa yang digunakan. Campuran tersebut diaduk dengan kecepatan 500 rpm selama satu jam pada  temperatur dijaga 110 oC. Selanjutnya campuran disaring dengan pompa vakum. Filtrat yang diperoleh dianalisa kadar asam lemak bebas dan bilangan peroksida. Data  hasil penelitian memperlihatkan semakin besar massa bioadsorben yang digunakan, maka FFA dan PV yang terjerap semakin besar. Berdasarkan data percobaan dan model matematika, konstanta kesetimbangan dicari menggunakan least square.  Model persamaan  Isotherm Freundlich  dan  Langmuir, digunakan untuk mengevaluasi data yang diperoleh. Model kesetimbangan Langmuir paling sesuai untuk memprediksi proses adsorbsi asam lemak bebas. Sedangkan untuk memprediksi proses adsorbsi peroksida paling sesuai adalah model Freundlich. Hal ini didukung dengan nilai linieritas (R2) persamaan mendekati satu.   
PEMBUATAN BIOETANOL DARI LIMBAH BUAH STROBERI (BUAH AFKIR) Sari, Alvika Meta
Konversi Vol 2, No 2 (2013): Jurnal Konversi
Publisher : Konversi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Bioetanol sebagai salah satu bahan bakar alternatif  yang  dapat dibuat dari bahan baku  yang mengandung glukosa, pati maupun selulosa. Salah satu bahan yang bisa digunakan sebagai bahan baku pembuatan etanol adalah buah stroberi yang  mudah dan cepat rusak.  Tujuan dari penelitian ini adalah  mencari massa ragi optimum terhadap hasil perolehan  rendemen  dan kualitas bioetanol,  dan  mencari waktu fermentasi  optimum terhadap hasil perolehan rendemen  dan kualitas bioetanol. Metode dalam penelitian ini yaitu dengan proses fermentasi.  Buah stroberi afkir difermentasi dengan menggunakan Saccharomyces cerevisiae dan ditambah urea dan NPK dengan variabel massa ragi Saccharomyces cerevisiae  (0,25; 0,50; 0,75; 1,00; 1,25 gr) dan waktu fermentasi 3, 5, 7, 9, 11 dan 13 hari. Setelah terjadi fermentasi maka etanol akan terbentuk.  Campuran  yang terbentuk diperas  untuk diambil cairannya lalu didestilasi untuk mendapatkan etanol.  Dari hasil penelitian ini diperoleh bioetanol dengan kemurnian 3,04 dengan rendemen sebesar 2,8 % pada massa ragi optimum sebanyak 0,75 gr dan  rendemen sebesar  3  % pada  waktu fermentasi optimum 11 hari. Dari hasil penelitian didapat persamaan sebagai berikut : y = -4,142 x2 + 7,181x-0,79 dan R2= 0,816.   
SIFAT MEKANIK LAPISAN FILM NANOKOMPOSIT KITOSAN-SELULOSA ASETAT-PVA SEBAGAI KEMASAN PANGAN BIODEGRADABLE Redjeki, Athiek Sri
Konversi Vol 2, No 2 (2013): Jurnal Konversi
Publisher : Konversi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pada penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sifat mekanik lapisan film nanokomposit kitosan-selulosa asetat-PVA yang diaplikasikan sebagai kemasan pangan (ikan). Kitosan dibuat dalam bentuk nanopartikel dengan menggunakan metoda pengendapan menggunakan STPP. Selulosa asetat dibuat dari limbah cair industrI  tahu  yang difermentasi menggunakan Acetobacter Xylinum sehingga terbentuk nata de soya (NDS). NDS ini kemudian diaktivasi menggunakan HCl dan NaOH sehingga terbentuk selulosa asetat. Nanopartikel kitosan dicampur dengan selulosa asetat dan PVA membentuk lapisan  film yang akan diaplikasikan sebagai kemasan pangan (ikan). Lapisan film yang terbentuk diuji sifat mekaniknya. Dari penelitian didapat bahwa lapisan film nanokomposit kitosan-selulosa asetat-PVA mempunyai sifat mekanik yang baik yaitu elongasi 30  %, rata-rata kuat tarik 525 kg/cm2.   
STUDI PRODUKSI HIDROGEN MENGGUNAKAN FOTOKATALISIS Pt (1%)/TITANIA NANOTUBE DENGAN SACRIFICIAL AGENT METANOL DAN GLISEROL Kustiningsih, Indar; Wibowo, Haryadi; Slamet, Slamet
Konversi Vol 4, No 1 (2015)
Publisher : Konversi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK. Produksi Hidrogen dengan menggunakan Fotokatalis Pt (1%)/Titania NanoTube dengan menggunakan Sacrificial agent Metanol dan Gliserol pada temperature reaksi 30 oC sampai dengan 70 oC telah dilakukan dalam suatu system reactor tertentu. Metanol dan Gliserol efektif digunakan pada produksi Hidrogen. Hasil produksi yang diraih oleh Metanol dengan Pt(1%)/TiNT adalah sebesar 2306 µmol/gcat, sementara itu produksi Hidrogen dengan menggunakan Gliserol sebesar 2120 µmol/gcat. Energi aktiviasi estimasi untuk Pt(1%)/TiNT dengan Metanol sebesar 10,869 kJ/mol, sementara dengan menggunakan Gliserol sebesar 11,901 kJ/mol. Penggunaan dopan metal Pt memberikan hasil produksi Hidrogen sebesar dua kali lipat jika dibandingkan dengan tanpa dopan, dengan sacrificial agent yang sama. Kata Kunci : fotokatalis, gliserol, hidrogen, metanol, Pt (1%)/Titania
PENGARUH KONSENTRASI KHITOSAN DAN WAKTU FILTRASI MEMBRAN KHITOSAN TERHADAP PENURUNAN KADAR FOSFAT DALAM LIMBAH DETERJEN Ramadhanur, Syahrul; Sari, Alvika Meta
Konversi Vol 4, No 1 (2015)
Publisher : Konversi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penanggulangan terhadap pencemaran air limbah yang mengandung senyawa fosfat,  terutama yang berasal dari air limbah deterjen dapat dilakukan dengan menggunakan teknologi membran. Membran dapat dibuat dari bahan polimer alam yaitu senyawa khitosan yang diperoleh dari khitin yang terdapat di dalam kulit udang. Khitin dapat diubah menjadi khitosan melalui proses deasetilasi menggunakan NaOH 50%. Kualitas khitosan yang diperoleh pada penelitian ini ditentukan dengan FTIR.  Khitosan dilarutkan dalam asam asetat 1%, selanjutnya digunakan untuk membuat membran jenis membrane Ultrafiltrasi dengan variasi konsentrasi khitosan 1%, 2%, 3%, 4% dan 5% (b/v). Membran tersebut digunakan untuk menurunkan kadar fosfat larutan standar KH2PO4 10 ppm dengan variasi waktu kontak 30, 60, 90 dan 120 menit. Membran khitosan 3% dan waktu kontak 60 menit merupakan membran terbaik karena mampu menurunkan kadar fosfat dalam larutan standar KH2PO4 10 ppm secara optimal. Besarnya derajat deasetilasi (DD) 84.18%. Kondisi ini diaplikasikan untuk menurunkan kadar fosfat total yang terdapat dalam air limbah deterjen. Hasil pengamatan menunjukkan dapat menurunkan kadar fosfat total dalam air limbah deterjen sampai 97.40% setelah dilakukan filtrasi empat kali dan perubahan pH larutan dari 9 menjadi 8. Kata kunci : Derajat deasetilasi, Membran Khitosan, Fosfat. 
DESAIN SISTEM PENGELOLAAN SAMPAH MELALUI PEMILAHAN SAMPAH ORGANIK DAN ANORGANIK BERDASARKAN PERSEPSI IBU - IBU RUMAH TANGGA Syaufina, Lailan; Mulatsih, Sri; Yudhistirani, Sri Anastasia
Konversi Vol 4, No 2 (2015)
Publisher : Konversi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Saat ini, volume sampah yang tinggi  di Jakarta merupakan salah satu masalah penting bagi masyarakat Jakarta Timur. Berdasarkan data yang diperoleh dari Dinas Kebersihan Pemerintah Jakarta Timur, ada sekitar 30% dari volume sampah yang tidak dikirim ke TPA per hari. Masalah ini berkaitan dengan kurangnya pendidikan tentang pentingnya pemisahan sampah oleh sebagian besar warga. Aturan pemerintah tentang pengelolaan sampah masih belum sepenuhnya dilaksanakan. Suatu lembaga  konseling terpadu yang mengelola sampah untuk semua komponen di masyarakat diperlukan untuk memberikan hasil yang optimal. Sistem Pengelolaan Sampah harus melibatkan ibu-ibu rumah tangga dan harus  menerapkan Pemerintah Peraturan Nomor 81 Tahun 2012 tentang tentang Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan jenis sampah rumah tangga yang lain. Penelitian ini menunjukkan bahwa dengan menggunakan sistem pemisahan pengelolaan sampah terpadu, volume sampah akan dturunkan sebesar 33%. Penurunan ini disebabkan karena daur ulang sampah anorganik. Melalui cara ini, pemerintah Jakarta hanya perlu untuk mengelola sampah organik yang yang terdiri 67% dari semua limbah. Ini adalah suatu cara untuk mengurangi jumlah volume sampah di JakartaKata Kunci : manajemen limbah, pemisahan, limbah organic, limbah anorganik 

Page 1 of 2 | Total Record : 19