ABSTRAKTaman Nasional Rawa Aopa Watumohai (TNRAW) merupakan salah satu kawasan konservasi terpenting diIndonesia. Kawasan ini dihuni oleh spesies-spesies endemik Kawasan Wallacea dan memiliki sebaran rawa gambuttopogen cukup luas yang masih tersisa, dimana kondisi ini cukup langka untuk Pulau Sulawesi. Kawasan ini sejaktahun 2011 telah berstatus sebagai Situs RAMSAR, yaitu situs yang berdasarkan pada Konvensi RAMSARmewajibkan Indonesia sebagai negara anggota untuk mengelola lahan basah penting internasional di dalam cakupanwilayahnya secara bijaksana dan berkelanjutan. TNRAW juga berperan penting dalam perlindungan dan pengawetankeanekaragaman hayati, penyedia jasa lingkungan dan menjaga sistem penyangga kehidupan. Kawasan tersebutsaat ini sedang mengalami beberapa gangguan yang berpotensi mengurangi berbagai fungsinya seperti perambahan,pembalakan, perburuan liar dan kebakaran. Tujuan dari penelitian ini adalah (1) menganalisis variabel-variabel yangberpengaruh terhadap kerawanan kebakaran hutan dan lahan di wilayah studi, (2) memetakan risiko kebakaran hutandan lahan di TNRAW dan desa-desa sekitarnya. Berdasarkan hasil pengujian terhadap masing-masing 14 variabelyang berpengaruh terhadap kebakaran, diketahui bahwa variabel tunggal yang paling berpengaruh terhadapkebakaran di wilayah studi adalah tipe penutupan lahan (R2 = 31%), dimana kelas yang paling rawan adalahpenutupan lahan savana. Model komposit terbaik disusun oleh 8 variabel membentuk model polinomial dengan nilaikoefisien determinasi 65 %. Prioritas pengendalian kebakaran hutan dan lahan perlu dilakukan pada zona inti danzona rimba dengan risiko tinggi (0,34 %) dan risiko sedang (10,30 %) khususnya pada area-area di sekitar GunungWatumohai.Kata Kunci: Taman Nasional Rawa Aopa Watumohai, Model Spasial, Kerawanan Kebakaran.ABSTRACTRawa Aopa Watumohai National Park (TNRAW) is one among the most important conservation areas in Indonesia.This area preserves endemic species in Wallacea region and the only main topogeneouse peat swamp at SulawesiIsland. The area has been designated as RAMSAR Site in 2011. According to the International Convention ofRAMSAR, Indonesia has an obligation to manage the wetland areas wisely in sustainable manner since the areas areconsidered to be internationally important. This national park plays important roles in protecting and preservingbiodiversity, providing environmental services, and supporting life system in surrounding area. Unfortunately, TNRAWhas been disturbed by several threats such as encroachment, illegal logging, illegal hunting and wildfire that couldpotentially degrade the forestâs functions. The objectives of this study were (1) to analyze the appropriate variablesthat influence the vulnerability of forest fires in the study areas, and (2) to develop a fire risk mapping in TNRAW andits surrounding areas. Based on the CMA analysis of the 14 variables associated with biophysical and humanactivities, the most influential variable in the spatial model was individual land cover type (with R2 = 31%) where thehighest one was on the class of savanna. The best composite model derived from CMA method adopted eightvariables with determination coefficient of 65% and formed a polynomial model. The priority of the forest firesmanagement needed to be focused at the core zone and the buffer zone which were grouped to be high risk area(0.34 %) and middle risk area of forest fire (10.30 %), especially at the surrounding of Watumohai Mountains whichhad high vulnerability for wildfires.Keywords: Rawa Aopa Watumohai National Park, Spatial Model, Wildfire Vulnerability.