cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kab. sukoharjo,
Jawa tengah
INDONESIA
WIDYATAMA
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Education,
Arjuna Subject : -
Articles 91 Documents
Kata-Kata Berdiftong Dalam Bahasa Indonesia Darmini, Wiwik
WIDYATAMA Vol 22, No 2 (2013): WIDYATAMA
Publisher : WIDYATAMA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini membahas tentang diftong dalam bahasa Indoesia meliputi kata-kata berdiftong ai, au, dan oi, dan produktifitas ketiga diftong tersebut. Jenis penelitian ini deskriptif kualitatif yakni mendiskripsikan apa adanya yang ditemukan dalam bahasa Indonesia kemudian diklasifikasikan, dan dianalisis. Sumber data diperoleh dari Kamus Besar Bahasa Indonesia. Datanya berupa semua yang mengandung diftong, ai, au, dan oi yang berada dalam kamus tersebut yang sekaligus terdapat kategorinya.Hasil penelitian menunjukkan bahwa telah ditemukan 203 kata-kata berdiftong dalam bahasa Indonesia yang tediri atas kata berdiftong ai 84, berdiftong au 58, dan berdiftong oi 11. Adapun keproduktifan diftong dapat dikatakan yang kategori nomina yang paling produktif baik yang berdiftong ai maupun ou, diikuti adjektif, sedangkan yang lain tidak produktif. Kata-kata kunci : kata, diftong, Bahasa Indonesia
Peranan dan Dampak Teknologi Informasi dalam Dunia Pendidikan di Indonesia Sudibyo, Lies
WIDYATAMA Vol 20, No 2 (2011)
Publisher : WIDYATAMA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Peranan dan Dampak Teknologi Informasi dalam Dunia Pendidikan di Indonesia Lies Sudibyo Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan  Universitas Veteran Bangun Nusantara. Jl Letjen Sujono Humardani No. 1 Jombor  Sukoharjo 57521. Telp.+62-0271593156, fax. +62-0271-591065 Abstrak Pendidikan merupakan hak asasi manusia (HAM) sebagaimana diatur dalam  Pasal 28C UUD 1945 yakni bahwa setiap warga negara berhak mengembangkan diri melalui pemenuhan kebutuhan dasarnya, berhak mendapat pendidikan dan memperoleh manfaat dari ilmu pengetahuan dan teknologi, seni dan budaya, demi meningkatkan kualitas hidupnya dan demi kesejahteraan umat manusia. Untuk melaksanakan ketentuan pasal-pasal UUD 1945 tersebut dikeluarkan UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dalam Pasal 11 ayat (1) ditetapkan bahwa pemerintah dan pemerintah daerah wajib memberikan layanan dan kemudahan, serta menjamin terselenggaranya pendidikan yang bermutu bagi setiap warga negara tanpa diskriminasi. Salah satu upaya untuk melaksanakan amanat UUD 1945 dan ketentuan UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional ialah menggunaan teknologi informasi dalam dunia pendidikan di Indonesia antara lain melalui cara pembelajaran e-learning atau juga cara pembelajaran distance learning. Komponen teknologi informasi merupakan subsistem yang terbentuk sehubungan dengan penggunaan teknologi informasi. Untuk dapat memanfaatkan teknologi informasi dibutuhkan setidaknya tiga komponen utama, yaitu perangkat keras (hardware), perangkat lunak (software), dan manusia (brainware). Teknologi informasi tidak dapat dilepaskan dari sistem elektronik seperti yang diatur dalam UU No. 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik. Peranan Teknologi Informasi dalam dunia pendidikan menurut PUSTEKKOM meliputi teknlogi informasi sebagai; ketrampilan (skill) dan kompetensi, sebagai infrastruktur pendidikan, sumber bahan ajar, alat bantu dan fasilitas pendidikan, dan manajemen pendidikan. Sedang dampak yang ditimbulkan dari pemanfaatan teknologi informasi meliputi dampak positif dan dampak negatif. Dampak negatif harus diatasi oleh penyelenggara pendidikan (sekolah, guru), orang tua, dan pemerintah. Kata-kata kunci : Teknologi informasi, Pendidikan 
Kelayakan Finansial Budidaya Jamur Tiram di Desa Sugihan, Retnaningsih, Nugraheni
WIDYATAMA Vol 19, No 2 (2010)
Publisher : WIDYATAMA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kelayakan Finansial Budidaya Jamur Tiram di Desa Sugihan,Kecamatan Tengaran, Kabupaten Semarang Nugraheni Retnaningsih Fakultas  Pertanian Universitas Veteran Bangun Nusantara  Sukoharjo,Jl. Letjen S. Humardani No. 1 Kampus Jombor Sukoharjo 57521Telp (0271) 593156, fax (0271) 591065 Abstrak Penelitian bertujuan untuk mengetahui besarnya: biaya, penerimaan, dan keuntungan; produksi dan penerimaan yang dicapai pada tingkat BEP; serta kelayakan finansial dari budidaya jamur tiram di desa Sugihan, kecamatan Tengaran, kabupaten Semarang.           Penelitian dilaksanakan dengan metode survei, dengan teknik observasi, interview, dan menggunakan questioner sebagai alat pengumpulan data primer. Pengambilan sampel petani dilakukan secara sensus sebanyak 20 responden. Analisis kelayakan secara finansial yang digunakan adalah Return On Invesment (ROI), Payback Period (PP), Net Present Value (NPV), dan Profitability Index (PI) atau Benefit / Cost (B/C) ratio.    Hasil penelitian terhadap budidaya jamur tiram per musim tanam / usaha tani di desa Sugihan diperoleh rerata biaya total Rp 6.670.875,00 meliputi rerata biaya tetap Rp 1.027.000,00 dan rerata biaya variabel Rp 5.643.875,00. Rerata produksi 1.502,75  kg dan rerata harga Rp 6.625,00 per kg jamur tiram segar, sehingga rerata penerimaan total Rp 9.928.500,00. Rerata keuntungan yang diperoleh petani Rp 3.257.625,00  sedangkan profitabilitas 48,693 % dan R/C ratio 1,495. Tingkat BEP dicapai pada rerata produksi 357,927 kg dan rerata penerimaan total Rp 2.371.824,48. Budidaya jamur tiram terletak di atas tingkat BEP. Hasil kelayakan finansial diperoleh nilai ROI = 48,833 %, PP = 2,05 atau 2 tahun 0,5 bulan, NPV = 7.627.563,815, PI atau B/C ratio = 1,488. Kata-kata kunci : Kelayakan finansial, Jamur tiram
Kebijakan Hukum Pidana Dalam menanggulangi Tindak Pidana Pendidikan Suyahman, Suyahman
WIDYATAMA Vol 20, No 1 (2011)
Publisher : WIDYATAMA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kebijakan Hukum Pidana Dalam menanggulangi Tindak Pidana Pendidikan   Suyahman Dosen Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan-Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas veteran Bangun Nusantara SukoharjoEmail sym_62@yahoo.com Abstract  Educational criminal act is integrated part of common criminal act. In Indonesia, educational criminal act since 1945 to 2002 there is no certain determination that manages educational criminal act, just in 2003 the act No 20 year 2003 about national education system in Chapter X section 67-71 arranged about criminal determination related with educational criminal act. But, statement related with main concept about it cannot be found in that act, as well as in KUHP and another roles. This reality gives image that educational criminal act is unimportant thing, whereas if it investigated deeply, the access of it give larger influences toward essential and existence of Indonesia. Therefore, it should be effort the tackling of efficiency and effective educational criminal act. There are many tools to tackle educational criminal act. One of them is using criminal act. Related to the using of criminal act as tackling criminal act tool, there are many problems linked, like: how does the criminal act policy tackle the educational criminal act? How should criminal act policy in tackling educational criminal act in the future? Those problems are the main problem that should be answered in this research. Based on the main problems, this research can be done by using policy approach. The type of this research is descriptive research to explain current and future problem. This research belongs to literacy research with secondary data as the main data. The collecting data is using documentation method. Data is presented and analyzed qualitative, from juridical analyze based on interactive model that rotates four cycles that are data collection, data reduction, presentation and verification. The result shows that legislative policy in tackling educational criminal act by penal tool prevail at this time included in act No 20 year 2003 about national education system chapter X section 67 – section 71. In this act related to educational criminal act cannot be differential between criminal and violation, while specifically educational criminal act cannot be found in KUHP at this time. In educational criminal act determination the sanction toward educational criminal act agent is in the form of fine act and prison act. While administrative and additional sanction is not involved. Therefore, the essences and existences of educational criminal act develop both quantitative and qualitative as well as the limitation sanction in educational criminal act so it is very urgently certain act that discussed about educational criminal act. Legislative policy in tackling educational criminal act by peal tool in the future should be: (1) formulating act about educational criminal act, (2) in that act formulated about qualification between criminal and violence, (3) formulating the complete and representative sanction so that covered administrative sanction, prison act sanction and additional act sanction, by determinate the amount of fine act minimum.   Keywords: legislative policy in tackling educational criminal act
Dukungan Sosiolinguistik Terhadap Penerjemahan Astuti, Purwani Indri
WIDYATAMA Vol 19, No 1 (2010)
Publisher : WIDYATAMA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dukungan Sosiolinguistik Terhadap Penerjemahan Purwani Indri AstutiProgram Studi Pendidikan Bahasa Inggris, FKIP, Universitas Veteran Bangun Nusantara Sukoharjo, Jl. Letjend Sujono Humardani No. 1 Jombor Sukoharjo, kode pos 57512. Telpon: +62-0271-593156, fax: +62-0271-591065 Abstrak  Kebutuhan manusia untuk saling berinteraksi sesamanya merupakan kebutuhan hakiki yang harus selalu dipenuhi. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut diperlukan bahasa sebagai alat komunikasi manusia yang paling sempurna. Bahasa selalu digunakan dan dikaitkan dengan masyarakat penuturnya, untuk itulah sosiolinguistik lahir dengan memberikan banyak kontribusi di dalamnya. Salah satu dukungan yang nyata adalah dalam bidang penerjemahan. Penerjemahan sebagai kegiatan yang menjembatani 2 (dua) masyarakat yang berbeda sistem bahasanya diharapkan mampu mengalihkan pesan secara tepat. Pengalihan pesan ini tentu saja tidak lepas dari unsur‑unsur yang ada dalam masyarakat penutur maupun petutur. Kata-kata Kunci : Sosiolinguistik, Penerjemahan, Penutur, Petutur
Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Matematika tentang Perpangkatan Dua melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD pada Kelas V SD Negeri Kepuh 03 Tahun Pelajaran 2012/ 2013 ., Sulasmi
WIDYATAMA Vol 22, No 1 (2013): WIDYATAMA
Publisher : WIDYATAMA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah: “Untuk mengetahui apakah dengan pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan hasil belajar matematika tentang Perpangkatan Dua pada kelas V SD Negeri Kepuh 03 Tahun Pelajaran 2012/ 2013”. Model penelitian tindakan kelas dalam penelitian ini menggunakan model Kemmis dan Mc Taggart yang terdiri dari empat komponen, yaitu 1) rencana, 2) tindakan, 3) observasi, 4) refleksi. Data diperoleh dengan cara tes, interview/ wawancara, observasi, dan dokumentasi. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan teknik deskriptif yang dilakukan dengan tiga cara, yaitu: (1) reduksi data, (2) penyajian data, (3) penarikan simpulan. Berdasarkan hasil penelitian ini, disimpulkan bahwa dengan pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan hasil belajar matematika tentang Perpangkatan Dua pada kelas V SD Negeri Kepuh 03 Tahun Pelajaran 2012/ 2013. Kata Kunci: Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD, Hasil Belajar Mahasiswa.
Analisa Usaha Petani Pembuat Log Jamur Tiram di Desa Sugihan, Kecamatan Tengaran, Kabupaten Semarang Retnaningsih, Nugraheni
WIDYATAMA Vol 19, No 1 (2010)
Publisher : WIDYATAMA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Analisa Usaha Petani Pembuat Log Jamur Tiram di Desa Sugihan, Kecamatan Tengaran, Kabupaten Semarang Nugraheni Retnaningsih Fakultas Pertanian, Universitas Veteran Bangun Nusantara Sukoharjo, Jl. Letjen Sujono Humardani No. 1 Sukoharjo 57521. Telp.+62-0271-593156, Fax. +62-0271-591065 Abstrak Penelitian bertujuan untuk mengetahui besarnya: biaya, penerimaan, dan keuntungan dari pengusahaan log jamur tiram; tingkat resiko usaha yang ditanggung oleh petani pembuat log jamur tiram di desa Sugihan, kecamatan Tengaran, kabupaten Semarang. Penelitian dilaksanakan dengan metode survei, dengan jalan teknik observasi, interview, dan menggunakan questioner sebagai alat bantu pengumpulan data. Lokasi penelitian dipilih desa Sugihan, karena hanya di desa tersebut dijumpai petani penghasil log jamur tiram. Sedangkan pengambilan sampel petani dilakukan secara sensus, yaitu semua petani yang mengusahakan log jamur tiram di desa Sugihan dijadikan sebagai sampel sebanyak 10 responden. Hasil analisa usaha terhadap petani pembuat log jamur tiram per bulan di desa Sugihan, diperoleh rerata biaya total sebesar Rp 6.537.960,00 meliputi rerata biaya tetap Rp 2.643.960,00 dan rerata biaya variabel Rp 3.894.000,00. Rerata produksi sebanyak 4.200 log jamur tiram dan rerata harga di tingkat petani responden Rp 1.770,00 per log jamur tiram, sehingga diperoleh rerata penerimaan total Rp 7.400.000,00. Rerata keuntungan petani sebesar Rp 862.040,00 dengan tingkat profitabilitas 12,72 % berarti bahwa pengusahaan log jamur tiram menguntungkan. Hasil perhitungan tingkat resiko usaha diperoleh nilai koefisien variasi (KV) < 0,5 yaitu sebesar 0,41 dengan batas bawah keuntungan (BBK) bernilai positif yaitu sebesar Rp 156.100,00 berarti bahwa pengusahaan log jamur tiram beresiko rendah. Kata-kata Kunci: Analisa Usaha, Log,  Jamur Tiram, Petani  Desa Sugihan
Korupsi Di Bidang Perpajakan Suatu Bentuk Tindak Pidana Ekonomi Sudibyo, Lies .; ., Lamijan .
WIDYATAMA Vol 21, No 2 (2012): WIDYATAMA
Publisher : WIDYATAMA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

 Korupsi Di Bidang Perpajakan Suatu Bentuk Tindak Pidana Ekonomi Lies Sudibyo1 dan Lamijan2 1FKIP Universitas Veteran Bangun Nusantara Sukoharjo2FKIP Undaris Ungaran  Abstrak Peran pajak bagi negara sungguh sangat penting karena pajak  memberikan pemasukan bagi keuangan dan pendapatan negara yang sangat besar yang dikelola melalui mekanisme Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara sebesar 65 persen. Pencapaian penerimaan dari sektor pajak tersebut ternyata bukan masalah yang mudah karena berbagai faktor dapat menjadi penghambat antara lain; masalah perekonomian nasional dan internasional, masalah pelayanan birokrasi perpajakan, masalah kepatuhan dan kesadaran wajib pajak dalam membayar pajak, dan yang paling parah adalah masalah mafia dan korupsi pajak baik dari sisi perolehan dan penyetoran uang pajak ke kas negara. Korupsi merupakan perilaku yang secara tidak wajar dan tidak legal memperkaya diri dan/atau memperkaya mereka yang dekat dengan jabatan publik atau korporasi dan merugikan keuangan negara atau perekonomian negara. Korupsi di bidang perpajakan dapat dimasukkan dalam tindak pidana ekonomi karena akibat yang ditimbulkan adalah kerugian keuangan dan pendapatan negara sehingga menghambat tercapainya kesejahteraan atau kemakmuran rakyat. Berbagai kebijakan hukum dan sanksi pidana yang ditetapkan oleh pemerintah untuk memberikan efek jera kepada pelaku pelanggaran dan kejahatan perpajakan sepertil KUHP. UU Nomor 20 Tahun 2001 yang mengubah UU Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tipikor dan UU Nomor 28 Tahun 2007 yang mengubah UU Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan. Namun dalam pelaksanaannya Jaksa maupun Hakim cenderung mengesamingkan UU Perpajakan, sehingga vonis yang sering dijatuhkan kepada pelaku tindak pelanggaran dan kejahatan pajak relatif lebih ringan. Sudah barang tentu vonis kasus kejahatan perpajakan banyak yang menciderai rasa keadilan masyarakat. Kata Kunci: Korupsi, Perpajakan,Tindak Pidana Ekonomi
Kualitas Penerjemah di Indonesia Wijayava, Ratih
WIDYATAMA Vol 20, No 1 (2011)
Publisher : WIDYATAMA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kualitas Penerjemah di Indonesia Ratih Wijayava Program Studi Bahasa Inggris, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Veteran Bangun Nusantara Sukoharjo.Jl. Letjen Sujono Humardani No. 1, Sukoharjo 57521, Telp. (0271) 593156,  Fax. (0271) 591065.Email:  ratihwijayava@gmail.com/ ratihwijayava@yahoo.co.id Abstrak Globalisasi memberikan dampak yang luas pada hampir semua sektor kehidupan. Peralihan teknologi dan pengetahuan antar negara khususnya dari negara maju ke negara berkembang memberikan posisi tawar yang lebih pada dunia penerjemahan. Dalam hal ini penerjemahan berkontribusi besar dalam mendukung suksesnya pembangunan. Terkait hal ini maka diperlukan sumber daya penerjemah yang berkualitas untuk menghasilkan produk terjemahan yang baik. Akan tetapi pada kenyataannya kualitas penerjemahan di Indonesia masih sangat rendah. Salah satu penyebabnya adalah lemahnya idealisme penerjemah karena desakan motif bisnis dan hanya memperhatikan aspek komersial saja. Untuk itu diperlukan langkah-langkah untuk terus meningkatkan kualitas terjemahan lewat berbagai cara seperti: 1) Revitalisasi peran HPI (Himpunan Penerjemah Indonesia), 2) Ujian Kemahiran Berbahasa Indonesia (UKBI), 3) penataran penerjemahan, 4) Perlunya lembaga penerjemah. Selain permasalahan di atas masih terdapat satu hal lagi yang juga semestinya menjadi perhatian yakni masalah royalti, hak cipta dan kode etik. Kata kunci: Penerjemahan, pembangunan, kualitas.
Transfer Knowledge Melalui Penyuluhan dan Pelatihan Terhadap Peningkatan Pengetahuan tentang Silase Hijauan Sariri, Ahimsa Kandi; WM, Ali Mursyid; Sukaryani, Sri; AY, Engkus
WIDYATAMA Vol 22, No 2 (2013): WIDYATAMA
Publisher : WIDYATAMA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

                Kelompok tani ternak Manunggal Tekad adalah kelompok tani ternak yang ada di desa Karangbangun Kecamatan Jumapolo Kabupaten Wonogiri.  Desa Karangbangun mempunyai karakteristik lahan kering dan sawah yang ada merupakan sawah tadah hujan. Kondisi lahan pada musim penghujan relatif subur dan pada saat kemarau sangat kering. Hal ini mengakibatkan  ketersediaan hijauan pakan ternak sangat tidak seimbang yaitu pada saat penghujan tersedia melimpah tetapi pada saat musim kemarau hampir tidak ada hijauan pakan.  Pada saat musim kemarau akan dilakukan penjualan ternak besar-besaran karena ketidaktersediannya pakan hijauan yang merupakan pakan utama dan satu-satunya yang diberikan kepada ternak. Masalah ini dapat diselesaikan dengan  transfer knowledge melalui penyuluhan dan pelatihan teknologi pengawetan hijauan pakan yang sederhana seperti pembuatan silase hijauan. Silase ini memanfaatkan tanaman yang ada di sekitar desa Karangbangun. Metode transfer knowledge yang dilakukan adalah dengan penyuluhan dan pelatihan. Untuk mengetahui keberhasilan transfer knowledge dilakukan pre test sebelum kegiatan dilakukan dan post test setelah kegiatan dilakukan. Nilai dari pre test dan post test dianalisis menggunakan T Test.  Kegiatan ini dapat disimpulkan bahwa penyuluhan dan pelatihan dapat meningkatkan secara nyata pengetahuan anggota kelompok tani ternak Manunggal Tekad terhadap pembuatan silase hijauan. Kata-kata kunci : penyuluhan, pelatihan, silase hijauan

Page 3 of 10 | Total Record : 91