cover
Contact Name
Andy Budiarto
Contact Email
arskosonglapan@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
arskosonglapan@gmail.com
Editorial Address
-
Location
Kota palembang,
Sumatera selatan
INDONESIA
Jurnal Desiminasi Teknologi
ISSN : 2303212X     EISSN : 25035398     DOI : -
Core Subject : Science,
Arjuna Subject : -
Articles 248 Documents
Studi Korosi Pada Pipa Menggunakan Metode Impressed Current di Petrochina International Jambi.Ltd Deddy Irwanto; Yuslan Basir; Muhni Pamuji
JURNAL DESIMINASI TEKNOLOGI Volume 1 No. 2 Juli 2013
Publisher : UNIVERSITAS TRIDINANTI PALEMBANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (768.264 KB) | DOI: 10.52333/destek.v1i2.173

Abstract

Korosi adalah kejadian rusaknya lapisan logam akibat pengaruh lingkungansecara alami, Korosi ini juga dapat terjadi di instalasi pipa distribusi yang ditimbun didalam tanah (burried pipe). Untuk mencegah korosi akibat pengaruh eksternal.Menggunakan proteksi katodik (cathodic protection) jenis anoda tumbal (sacrificial anode)dan arus paksa (impressed current). Penggunaan berhubungan erat dengan kebutuhan arusproteksi,kondisi lingkungan, operasional dan letak korosi yang berlebih.Impressed current System memberikan aliran arus DC positif menggunakan anoda yangbersifat inert sebagai media penyalur arus dari pipa kembali ke rectifier. Kriteria proteksikatodik yang baik adalah memberikan nilai beda potensial antara struktur yang di lindungiUntuk Pipa fire water pump 10" x 563 m .Arus proteksi (Ip) 1,349 A dengan Tegangan21,79 Volt .Untuk pipa fire water pump 6" x 23 m arus proteksi 0,034 A dengan tegangan23 volt. Untuk pipa open drain 4" x18 m Arus Proteksi (Ip) 0,034 A dgn Tegangan 12,87Volt.Untuk pipa open drain 2" x 23 m arus proteksi (Ip) 0,120 A dan Voltage 12,87 v.Untuk cover besi pipa 16" x 12 m arus proteksi (Ip) 0,043 A dan Tegangan 12,87 V.Untukcover besi pipa 18" x 12 m Arus Proteksi (Ip) 0,048 A dan Tegangan 12,87 V.untuk Coverbesi pipa 22" x 12 m Arus Proteksi (Ip) 0,056 A dan tegangan 12,87 V. Untuk Pipa 10’ x563 m dengan Arus Proteksi ( Ip) 1.394 A dapat menahan laju korosi sebesar 17,3 mm/yr.dan Menjaga kestabilan beda potensial tegangan (Vp) – 0,85 Volt sampai Dengan – 1,50Volt terhadap pipa yang di proteksi.
Pengaruh Perbedaan Kedalaman Potong Pada Proses Bubut dan Perlakuan Panas Normalizing Terhadap Perubahan Sifat Mekanik Baja Karbon Menengah (HQ 760) R. Kohar; Madagaskar .
JURNAL DESIMINASI TEKNOLOGI Volume 2 No. 1 Januari 2014
Publisher : UNIVERSITAS TRIDINANTI PALEMBANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (167.111 KB) | DOI: 10.52333/destek.v2i1.181

Abstract

Pada proses bubut, terjadi pergeseran antara benda uji dengan pahat. Akibat daripergeseran tersebut, maka pada permukaan benda uji akan mengalami panas yang cukuptinggi. Dengan demikian sifat kekerasan akan berubah. Dalam penelitian ini, benda ujiadalah baja karbon menengah yang dibubut dengan variabel kedalaman potong 0,5 mm,1,0 mm, 1,5 mm dan kedalaman potong 2 mm. Sedangkan putaran mesin dibuat konstan100 rpm. Kemudian benda uji tersebut dilanjutkan dengan proses perlakuan normalizingpada suhu 850oC yang ditahan selama 15 menit, dan dilanjutkan dengan pendinginan diudara terbuka. Hasil penelitian diperoleh bahwa, nilai kekerasan permukaan benda uji tanpaproses bubut lebih rendah dibandingkan dengan benda uji yang mengalami proses bubut.Dengan mempertebal proses penyayatan maka nilai kekerasan cenderung meningkat.Peningkatan nilai kekerasan dapat ditandai dengan perubahan warna pada geram dari warnaputih menjadi abu-abu. Ini menunjukkan bahwa energi yang diserap benda uji sangat besar.Dengan proses normalizing pada benda uji, maka kekerasannya akan mendekati kekerasanbenda uji asal yang belum diproses bubut.
Evaluasi Sistem Petanahan Transformator Daya 60 MVA PLTGU Indralaya Manogu Simangunsoong; Yuslan Basir; M. Helmi; Hazairin Samaulah
JURNAL DESIMINASI TEKNOLOGI Volume 2 No. 1 Januari 2014
Publisher : UNIVERSITAS TRIDINANTI PALEMBANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (196.886 KB) | DOI: 10.52333/destek.v2i1.180

Abstract

Transformator daya pada pembangkit listrik dilengkapi beberapa proteksi yangdapat mengamankan transformator tersebut dari kerusakan akibat gangguan baik gangguaninternal maupun gangguan eksternal, diantaranya system pentanahan netral transformator.Transformatordaya 60 MVA ini memiliki kemampuan arus hubung singkat pada sisi HV(150 kV) sebesar 2300 Amper dan tegangan fasa netral maksimum sebesar 140 kV. Darihasil perhitungan gangguan arus hubung singkat tiga fasa sebesar 5379,480 Amper dengantegangan lebih fasa netral sebesar 151,163 kV. Hasil pengukuran nilai tahanan elektrodapentanahan sistem netral setelah terjadi kerusakan sebesar 28,1 Ohm, nilai yang diizinkansebesar <1 Ohm, hal ini diakibatkan elektroda batang system pentanahan yang mengalamicacat/ kerusakan pada bahan elektroda.Kata Kunci : Transformator, arus hubung singkat, pentanahan netral dan bahan elektroda
Evaluasi Luas Penampang Saluran Jaringan 20KV Pada Penyulang Kencur GH Ulak Buntar Revi Rinaldi; Letifa Shintawaty
JURNAL DESIMINASI TEKNOLOGI Volume 3 No. 1 Januari 2015
Publisher : UNIVERSITAS TRIDINANTI PALEMBANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52333/destek.v3i1.215

Abstract

Pemilihan luas penampang penghantar yang dipakai untuk menyalurkan energi listrik adalah suatu rancangan yang sangat penting dalam perencanaan instalasi saluran listrik. Agar saluran yang dilalui listrik dapat bekerja dengan efektif maka effisiensinya harus baik dengan jalan menekan rugi tegangan dan rugi daya dengan cara sistem jaringan 20KV harus dijaga kestabilannya dengan jalan penentuan konduktor yang pasti dan berdasarkan standard dan peraturan dari PUIL PLN. Disini penulis akan mengevaluasi, menghitung kembali luas penampang saluran kabel tegangan 20 KV pada penyulang kencur gardu hubung Ulak Buntar. Hasil perhitungan jumlah semua rugi-rugi saluran penyulang kencur adalah tegangan 6,47% dan kerugian daya 41858,84 watt. Kemudian setelah perubahan luas penampang 3 kali 150 mm2 lebih efisiensi dari segi  rugi-rugi saluran. Sistem distribusi merupakan bagian dari sistem tenaga listrik dapat menyalurkan energi listrik yang dihasilkan oleh pembangkit energi besar dengan tegangan 12 KV sampai 20 KV tegangannnya dimasukkan oleh gardu induk dengan trafo tegangan menjadi 70 KV, 150 KV, 375 KV dan 500 KV kemudian disalurkan melalui saluran transmisi diturunkan menjadi 20 KV penurunan tegangan akan dilakukan oleh saluran distribusi primer.  Penyaluran listrik dengan menggunakan kabel bawah tanah dan jaringan hantaran udara (terbuka) salah satunya mengguanakan kabel AAAC (Aluminium Aloy Conduktor). Penyulang kencur adalah penyulang outgoing dari transformator  I  30 MVA dari P3B Sumatera tegangan tinggi 150 KV/20 KVKata Kunci : Evaluasi luas penampang saluran jaringan 20 KV
PENGARUH PERLAKUAN PANAS TERHADAP SIFAT KEKERASAN BAJA PADUAN RENDAH UNTUK BAHAN PISAU PENYAYAT BATANG KARET Zulkarnain Fatoni
JURNAL DESIMINASI TEKNOLOGI Volume 4 No. 1 Januari 2016
Publisher : UNIVERSITAS TRIDINANTI PALEMBANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (161.918 KB) | DOI: 10.52333/destek.v4i1.238

Abstract

Abstrak: Penelitian ini didasarkan adanya keluhan dari petani penyadap karet yang mengeluhkanpsiau penyadapnya sering aus, rompal dan retak. Sehinga peneliti mencoba mencari jalan keluarnyadengan membuat pisau baru dari bahan pegas daun mobil (Per bekas).Spesimen dalam penelitian ini ialah pisau penyanyat yang di potong bagian pisaunya, jumlahspesimen adalah 7 buah, salah satunya benda yang telah di pakai, 1 buah dari pandai besi dan 5 buahdibuah sendiri diberi perlakuan panas dengan temperatur bervariasi dari 810 °C, 820 °C, 830 °C, 840°C dan 850 °C.Selanjutnya di lakukan proses quenching dan pengujian kekerasan dengan alat Uji Rockwell, sertastruktur mikro. Data hasil penelitian di analisa dengan teknik deskriptif dan hasil analisa di tampilkandalam bentuk diagram batang.Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa hasil pengujian kekerasan akibat didinginkan lajupendinginan air lebih cepat, karbon yang terjebak dari struktur austenit (FCC) berubah menjadimartensit (BCT) lebih banyak dan austenite sisa pada temperatur kamar yang tidak sempatbertransformasi menjadi martensit lebih sedikit. hal inilah yang menyebabkan kekerasan denganpendingin mengunakan air terjadi.Disarankan agar mengunakan menggunakan temperatur antara 810°C dan 820°C. Agar material yangdi peroleh adalah material yang ulet dan keras sehinga mata pisau tidak muda patah dan tumpul.Kata Kunci: Baja Pegas Daun, Pisau Karet, Produksi, Martensit.
LOKASI DAN DESAIN JEMBATAN MUSI III Ibnu Aziz; Yasmid .; Sohei Matsuno
JURNAL DESIMINASI TEKNOLOGI Volume 1 No.1 Januari 2013
Publisher : UNIVERSITAS TRIDINANTI PALEMBANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (184.482 KB) | DOI: 10.52333/destek.v1i1.153

Abstract

Laporan ini telah disusun oleh tim peneliti di Universitas Tridinanti Palembang (UTP). Tim ini adalah yang pertama kali membawa konstruksi Jembatan Musi III untuk mendapatkan bantuan dari luar negeri. Tim telah memperhatikan segala sesuatu yang terjadi sejak saat itu. Mereka melihat bahwa masalah ini belum tentu berkembang secara merata. Belajar dari masa lalu, tim meramalkan sebuah cara dari sekarang.Laporan ini mengasumsikan bahwa Musi III memiliki fungsi tidak hanya sebagai infrastruktur transportasi, tetapi juga sebagai penarik turis di Kota Palembang. Secara alamiah, partisipasi masyarakat dalam proses desain sangat diperlukan. Dengan cara ini, desain akan dapat memenuhi selera masyarakat. Berikutnya ditegaskan bahwa cara terbaik untuk mewujudkan hal ini adalah dengan persaingan yang sehat antar desain plural di bawah pengawasan orang-orang. Dalam proses ini, para ahli memiliki peran untuk membantu penilaian masyarakat dengan menawarkan informasi yang obyektif dan tidak bias. Kompetisi juga merupakan cara terbaik untuk mengembangkan bidang ilmiah itu sendiri. Para penulis merancang Musi III dengan secara ketat mematuhi aturan ini. Laporan ini secara singkat memperkenalkan itu. Terakhir, laporan ini mendorong desainer untuk berpartisipasi dalam kompetisi setelah menyelesaikan studi kelayakan masing-masing. Kata kunci: Jembatan di tengah kota, desain estetika jembatan, partisipasi masyarakat dalam desain
LAJU DAN BENTUK KOROSI PADA BAJA KARBON MENENGAH YANG MENDAPAT PERLAKUAN PADA SUHU AUSTENIT DIUJI DI DALAM LARUTAN NaCl 3 N R. Kohar
JURNAL DESIMINASI TEKNOLOGI Volume 1 No.1 Januari 2013
Publisher : UNIVERSITAS TRIDINANTI PALEMBANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (389 KB) | DOI: 10.52333/destek.v1i1.159

Abstract

Baja yang mengalami perlakuan panas pada suhu Austenit, maka ketahanan korosinya akan menurun. Korosimerupakan gejala alamiah yang tidak dapat dihindari, namun dapat dikendalikan.Dalam penelitian ini, benda uji adalah baja karbon menengah yang mendapat perlakuan panas pada suhu 750oC,800oC dan 850oC yang ditahan selama 15 menit dan dilanjutkan dengan pendinginan cepat di dalam air.Pengujian korosi dilakukan dengan cara merendam benda uji di dalam larutan NaCl 3N, selama 1, 2, 3, 4 dan 5hari. Diperoleh bahwa dengan memberikan perlakuan panas austenit pada benda uji, maka laju korosi akan meningkat.Semakin tinggi suhu austenit yang diberikan, laju korosi akan membesar dan bentuk korosi yang diperoleh adalah korosimerata.Kata Kunci : Suhu Austenit
Perbandingan Pemakaian Pasir Lematang dan Muara Enim Terhadap Kuat Tekan Beton K-225 Indra Syahrul Fuad; Bahder Johan; Aguansyah .
JURNAL DESIMINASI TEKNOLOGI Volume 1 No. 2 Juli 2013
Publisher : UNIVERSITAS TRIDINANTI PALEMBANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (224.331 KB) | DOI: 10.52333/destek.v1i2.164

Abstract

Abstrak: Pasir merupakan salah satu bahan yang digunakan untuk campuran beton, adapunfungsi dari pasir dalam adukan beton atau mortar adalah sebagai bahan pengisi dalamcampuran beton.Pasir Lematang sangat dekat dengan Kota Pagar alam dibandingkan dengan pasir TanjungRaman Kabupaten Muara Enim. Akan tetapi sayangnya pasir ini tidak di gunakan olehmasyarakat setempat dalam pembuatan bangunan gedung, mereka hanya menggunakanpasir tersebut untuk bangunan biasa.Untuk meyakinkan masyarakat dalam penggunaan pasir Lematang, maka penulis sangattertarik untuk menguji kuat tekan beton yang menggunakan pasir Lematang, dan nantinyaakan diadakan suatu perbandingan dengan hasil pengujian yang menggunakan pasirTanjung Raman Kabupaten Muara Enim yang mana kita ketahui pasir Tanjung RamanKabupaten Muara Enim ini biasa digunakan dalam pembangunan yang ada di kotaPrabumulih, Muara Enim, Lahat, dan sekitarnya.Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat besarnya kuat tekan beton bila menggunakanpasir Lematang dibandingkan menggunakan pasir Tanjung Raman Kabupaten Muara Enim,dan apabila hasil pengujiannya memenuhi standar kuat tekan beton maka pasir ini pundapat dijadikan sebagai bahan pengganti pasir Tanjung Raman Kabupaten Muara Enimdalam pembuatan beton untuk bangunan gedung di Kota Pagar Alam.Hasilnya menunjukkan, bahwa penggunaan pasir Lematang dalam pembuatan beton K225menghasilkan kuat tekan beton sebesar 253,8 kg/cm2 berarti memenuhi standar kuat tekanbeton yang direncanakan walaupun masih lebih rendah dari beton yang menggunakanpasir Tanjung Raman Kabupaten Muara Enim yaitu sebesar 277,48 kg/cm2.Kata kunci : pasir Lematang, pasir Muara Enim, Kuat Tekan Beton.
Perencanaan Produksi dalam Usaha Pencapaian Target Produksi dengan Linear Programming (Studi Kasus di Unit Produksi Urea dan Amonia IB. PT. Pusri Palembang). Devie Oktarini
JURNAL DESIMINASI TEKNOLOGI Volume 1 No. 2 Juli 2013
Publisher : UNIVERSITAS TRIDINANTI PALEMBANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (211.126 KB) | DOI: 10.52333/destek.v1i2.169

Abstract

Perencanaan produksi dibuat untuk menyesuaikan kemampuan produksi dalammenghadapi permintaan pasar yang tidak pasti dengan mengoptimalkan penggunaan tenagakerja dan peralatan produksi yang tersedia dengan biaya produksi yang minimal.Perencanaan produksi yang tidak tepat akan menyebabkan tingginya ongkos produksi danrendahnya kapasitas produksi.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membuat perencanaan produksi yang tepat untuk 6periode ke depan dalam usaha pencapaian target produksi tersebut. Dalam penelitian ini,metode yang digunakan untuk perencanaan produksi agregrat adalah metode LinierProgramming. Rencana produksi agregrat yang ada disesuaikan dengan keterbatasan yangada pada perusahaan, diantaranya jumlah tenaga kerja, waktu kerja, adanya peraturanatau kebijakan hiring, firing, overtime dan keterbatasan kapasitas gudang yang ada.Berdasarkan hasil pengolahan data dengan menggunakan software LINDO, diketahui bahwaperencanaan jumlah produksi 6 periode kedepan untuk produk urea adalah sebesar50.601,47 ton, 49.517,78 ton, 59.149,72 ton, 59.698,37 ton, 51.772,66 ton, 30.638,37 ton,dan untuk produk amonia adalah 38.727,25 ton, 38.869,93 ton, 44.542,51 ton, 46.089,62ton, 38.370,85 ton, 23.270,92 tons. Jumlah inventori untuk produk urea adalah sebesar7.748,19 ton, 7.998,95 ton, 15.883,56 ton, 25.723,74 ton, 25.768,96 ton, 4.673,82 ton, danuntuk produk amonia adalah 5.685,46 ton, 5.869,45 ton, 11.655,14 ton, 18.890,61 ton,18.908,71 ton, 3.429,55 ton. Sedangkan biaya produksi dalam usaha pencapaian target produksi untuk 6 periode ke depan adalah Rp 92.243.529.820,-; Rp 91.061.697.150,-; Rp107.363.746.900-; Rp 109.417.937.600,-; Rp 93.511.117.620,-; and Rp 55,421,490,920,-.Kata Kunci: Linear Programming, rencana produksi, target produksi.
Sistem Proteksi Pada Generator di PLTG Musi 2 Palembang Letifah Shintawaty
JURNAL DESIMINASI TEKNOLOGI Volume 2 No. 1 Januari 2014
Publisher : UNIVERSITAS TRIDINANTI PALEMBANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (99.23 KB) | DOI: 10.52333/destek.v2i1.175

Abstract

Sistem proteksi tenaga listrik adalah suatu peralatan listrik yang berfungsi untukmengatasi apabila terjadi sesuatu gangguan yang akan mengurangi kontinuitas pelayananterhadap konsumen.Salah satu peralatan listrik (PMT) yaitu untuk mengisolasi daerah yang mengalamigangguan dimana gangguan pada generator jarang terjadi namun gangguan tersebut akanmengakibatkan kerusakan yang serius.Salah satu jenis gangguan arus listrik yang mengalir menuju generator dari dalam sendirimaupun dari luar generator sendiri. Maka untuk mengatasi masalah ini yaitu dengan caramemproteksi gangguan hubung singkat akibat arus listrik yang menuju belitan generator,sehingga gangguan tersebut dapat segera terisolir.Kata Kunci : Proteksi

Page 6 of 25 | Total Record : 248