cover
Contact Name
Nego Linuhung
Contact Email
aksioma.ummetro@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
aksioma.ummetro@gmail.com
Editorial Address
-
Location
Kota metro,
Lampung
INDONESIA
AKSIOMA: Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika
ISSN : 20898703     EISSN : 24425419     DOI : -
Core Subject : Education,
AKSIOMA JOURNAL, e-ISSN: 2442-5419, p-ISSN: 2089-8703 is an information container has scientific articles in the form of research, the study of literature, ideas, application of the theory, the study of critical analysis, and Islāmic studies in the field of science Mathematics Education. AKSIOMA JOURNAL published two times a year, the period from January to June and July to December, published by the Scientific Publication Unit FKIP University of Muhammadiyah Metro.
Arjuna Subject : -
Articles 23 Documents
Search results for , issue "Vol 9, No 1 (2020)" : 23 Documents clear
PENGARUH MODEL THINK PAIR SHARE BERBANTUAN MAPLE TERHADAP HASIL BELAJAR FUNGSI INVERS Sondang Purnamasari Pakpahan; Andy Sapta
AKSIOMA: Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika Vol 9, No 1 (2020)
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (278.705 KB) | DOI: 10.24127/ajpm.v9i1.2666

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penggunaan model think pair share berbantuan maple terhadap hasil belajar mahasiswa pada materi fungsi invers. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif berbentuk quasi experiment. Populasi penelitian ini adalah mahasiswa STMIK Royal yang berjumlah 526 orang yang terkelompok menjadi 17 kelas. Penentuan kelas kontrol dan kelas eksperimen dengan cara teknik cluster random sampling. Sampel penelitian ini terdiri dari 64 siswa. Sampel penelitian ini terdiri dari 2 kelas meliputi satu kelas eksperimen (model pembelajaran think pair share berbantuan maple) terdiri dari 32 mahasiswa dan satu kelas kontrol (model pembelajaran student team achievement division) terdiri dari 32 mahasiswa. Instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes uraian sebanyak lima butir soal. Instrument tes telah diuji validitas dan reliabilitas sebelum diberikan kepada sampel. Hasil penelitian diperoleh bahwa p value sebesar 0,003 < 0,005 sehingga diperoleh bahwa terdapat perbedaan yang signifikan dengan probabilitas sebesar 0,05 pada hasil belajar fungsi invers antara mahasiswa pada kelas eksperimen dan siswa pada kelas kontrol. Pembelajaran matematika pada fungsi invers dengan menggunakan model think pair share berbantuan maple secara empiris terbukti dapat meningkatkan pemahaman mahasiswa pada materi fungsi invers.AbstractThe purpose of this study was to determine the effect of using maple assisted think pair share models on student learning outcomes in the inverse function material. This research uses a quantitative method in the form of a quasi-experiment. The population of this research is STMIK Royal students, amounting to 526 people who are grouped into 17 classes. Determination of the control class and the experimental class using the cluster random sampling technique. The research sample consisted of 64 students. The sample of this study consisted of 2 classes including one experimental class (maple assisted think pair share learning model) consisting of 32 students and one control class (student team achievement division learning model) consisting of 32 students. The instrument used in this study was a descriptive test of five items. The test instrument was tested for validity and reliability before being given to the sample. The results obtained that the p-value of 0.003 <0.005 so that it is obtained that there is a significant difference with a probability of 0.05 in the learning outcomes of inverse functions between students in the experimental class and students in the control class. Mathematics learning on inverse functions using empirically assisted maple pair to think models are proven to be able to improve students' understanding of the inverse function material.
DEVELOPMENT LEARNING MEDIA OF MATH-CHA TO SUPPORT VOCATIONAL HIGH SCHOOL REVITALIZATION Rachmawati Rachmawati; Rina Wijayanti; Era Dewi Kartika
AKSIOMA: Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika Vol 9, No 1 (2020)
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (661.038 KB) | DOI: 10.24127/ajpm.v9i1.2655

Abstract

The purpose of this study is to produce character building learning media based on m-learning mathematics with a contextual approach that is expected to provide convenience for students and teachers in supporting the revitalization of vocational education. This research is a development research. This research method refers to the 4D development model (Define, Design, Develop, and Disseminate). Development of Math-Cha applications with the help of Android Studio IDE software, and Fire Base. The result of the development in the form of a learning media product is the Math-Cha application which is installed on an Android device. The Math-Cha application consists of material and evaluation. The m-learning media on mathematics is given reinforcement by integrating character education and contextual presentation so that it supports the revitalization of vocational education. Content in the application begins by introducing character values into mathematical problems at the apperception, material and evaluation stages. Evaluation of validity aspects is based on the validation of media experts and material experts who are valid criteria with an average of 3.61. The evaluation of practicality aspects based on student response questionnaire was in the good criteria of 3.72 and the teacher's questionnaire in the criteria of good was 3.40. The assessment of effectiveness aspects based on student test results is in good criteria with an average of 86.6. Math-Cha supports learning, use easily, and it can be used anywhere and anytime.AbstrakTujuan penelitian ini untuk menghasilkan produk media pembelajaran matematika m-learning berbasis pendidikan karakter dengan pendekatan kontekstual yang diharapkan memberikan kemudahan siswa dan guru dalam menunjang revitalisasi pendidikan SMK. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan. Metode penelitian ini mengacu pada model pengembangan 4D (Define, Design, Develop, dan Disseminate). Pengembangan aplikasi Math-Cha dengan bantuan software Android Studio IDE, dan Fire Base. Hasil dari pengembangan berupa produk media pembelajaran yaitu aplikasi Math-Cha yang terinstall di perangkat Android. Aplikasi Math-Cha terdiri dari materi dan evaluasi. Media pembelajaran m-learning pada matematika diberikan penguatan dengan mengintegrasikan pendidikan karakter dan disajikan secara kontekstual sehingga mendukung revitalisasi pendidikan vokasi. Konten dalam aplikasi dimulai dengan mengenalkan nilai-nilai karakter kedalam permasalahan matematika pada tahap apersepsi, materi dan evaluasi. Penilaian aspek kevalidan berdasarkan penilaian validator ahli media dan ahli materi yang berada pada kriteria valid dengan rata-rata 3,61. Penilaian aspek kepraktisan berdasarkan angket respon siswa berada pada kriteria baik sebesar 3,72 dan angket respon guru yang berada dalam kriteria baik sebesar 3,40. Penilaian aspek keefektifan berdasarkan hasil tes siswa berada pada kriteria baik dengan rata-rata 86,6. Math-Cha mendukung dalam pembelajaran, tingkat penggunaannya relatif mudah, pembelajaran dapat digunakan dimana saja dan kapanpun.
EFEKTIFITAS PENGGUNAAN MODUL MATEMATIKA DASAR PADA MATERI BILANGAN TERHADAP HASIL BELAJAR Rahma Ramadhani; Abdiyah Amudi
AKSIOMA: Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika Vol 9, No 1 (2020)
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (402.723 KB) | DOI: 10.24127/ajpm.v9i1.2443

Abstract

This study aims to determine the effectiveness of the use of basic mathematic modules based on contextual at the chapter of numbers. The research object were 30 students who took basic mathematics courses. The research method used is a quantitative method and use One Group Pretest-Posttest Design. Tests performed are n-gain, normality test, homogeneity test and T-test (Paired Sample T-Test). The results showed that the effectiveness of using the n-gain calculation module was 0.61 categorized as moderate. The normality test with Kolmogorov-Sminorv showed significant 0.200 (pretest), 0.092 (posttest), 0.200 (gain), and 0.200 (n-gain) which showed normal distribution. Homogeneity test with Lavene test showed the average significance of 0.98 > 0.05 (homogeneous). The average grade before and after the use of the module increased from 61.13 to 85.13 with the Paired Sample T-Test obtained a significance level of 0.00, <0.05 (effective). The result show that the provision of contextual basic mathematics modules of chapter of number  effectively improves student learning outcomes with the category of "moderate" improvement.
KEMAMPUAN KONEKSI MATEMATIS PADA MODEL PEMBELAJARAN CONNECTING, ORGANIZING, REFLECTING, EXTENDING DAN NUMBERED HEAD TOGETHER Jahring Jahring
AKSIOMA: Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika Vol 9, No 1 (2020)
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (308.725 KB) | DOI: 10.24127/ajpm.v9i1.2667

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk melihat perbedaan rata-rata kemampuan koneksi matematis dengan model pembelajaran CORE (connecting, organizing, reflecting, extending) dan model pembelajaran NHT (numbered head together). Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas IX SMP Negeri 6 Buton Tengah. Kelas IXA dengan jumlah siswa 28 orang sebagai kelas eksperimen I dan kelas IXC dengan jumlah siswa 25 orang sebagai kelas eksperimen II. Jenis penelitian ini adalah eksperimen dengan desain posttest only control group design. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif dan inferensial menggunakan independent sample t-test berbantuan SPSS. Hasil deskriptif menunjukkan rata-rata kemampuan koneksi matematis siswa kelas eksperimen I sebesar 83,14, dan kelas eksperimen II sebesar 75,28. Variansi kelas eksperimen I sebesar 67,55, kelas eksperimen II sebesar 38,89. Standar Deviasi kelas eksperimen I sebesar 8,22, kelas eksperimen II sebesar 6,24. Hasil inferensial menunjukkan nilai sig. (2-tailed) = 0,000 < α = 0,05. Artinya H0 ditolak sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan rata-rata dimana kemampuan koneksi matematis siswa dengan model pembelajaran CORE lebih tinggi dari pada model pembelajaran NHT.AbstractThis study aims to see the difference in the mean mathematical connection ability taught CORE (connecting, organizing, reflecting, extending) learning model and the NHT (numbered head together) learning model. The population in this study was grade IX of SMP Negeri 6 Buton Tengah. The IXA Class with a total of 28 students as an experimental I, and class IXC with a total of 25 students as an experimental II. This type of research is an experiment with a posttest only control group design. Analysis used descriptive and inferential analysis using the independent sample t-test with SPSS assisted.. Descriptive result showed the mean mathematical connection ability of experimental class I was 83,14, experimental class II was 75,28. Variance of experimental class I 67,55, experimental class II 38,89. The Standard Deviation of the experimental class I was 8,22, the experimental class II 6,24. The inferential result indicated of value of sig. (2-tailed) = 0,000 < α = 0,005. This means that H0 is rejected so that there were differences in the mean of mathematical connection ability taught CORE learning model and NHT learning model.
OPTIMALISASI RENCANA PEMASANGAN KABEL FIBER OPTIC DI ITERA DENGAN ALGORITMA PRIM Dewi Suhika; Triyana Muliawati; Heru Ruwandar
AKSIOMA: Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika Vol 9, No 1 (2020)
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (633.962 KB) | DOI: 10.24127/ajpm.v9i1.2597

Abstract

Kabel fiber optic (FO) digunakan sebagai tulang punggung jaringan komputer Institut Teknologi Sumatera (ITERA). Salah satu perencaannya adalah dengan mengukur jarak antar gedung yang akan ditarik kabel FO. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui bentuk graf pada jaringan kabel FO dan mengetahui jarak terpendek antar gedung, sehingga dapat meminimalkan biaya dalam pemasangan kabel FO di ITERA dengan menggunakan algoritma Prim. Algoritma Prim digunakan untuk mencari jarak terpendek dari sebuah graf yang telah dimodelkan dengan memberi bobot pada jarak antar gedung sehingga membentuk suatu graf berbobot yang kemudian ditentukan Minimum Spanning Tree (MST). MST merupakan masalah optimasi yang bertujuan mencari Spanning Tree dengan jumlah bobot paling kecil dari sebuah graf. Hasil penelitian menunjukan jika menggunakan algoritma Prim diperoleh minimum spanning tree dengan total jarak 16.503 meter, dari graf awal ada 88 titik dan 84 sisi dengan total panjang jaringan 18.448 meter. Ada perbedaan total jarak yaitu 1945 meter, sehingga dapat disimpulkan bahwa algoritma Prim dapat digunakan sebagai metode untuk menemukan jaringan yang optimal pada jaringan FO ITERA.Kata kunci: algoritma Prim, fiber optic, graf, graf berbobot, minimum spanning tree.
PROFIL BERPIKIR KRITIS CALON GURU MATEMATIKA DALAM PEMBUKTIAN TEOREMA GEOMETRI Siti Lailiyah
AKSIOMA: Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika Vol 9, No 1 (2020)
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (615.135 KB) | DOI: 10.24127/ajpm.v9i1.2668

Abstract

Tujuan penelitian ini yaitu mendeskripsikan berpikir kritis mahasiswa calon guru matematika dalam membuktikan teorema geometri. Berpikir kritis merupakan salah satu keterampilan abad 21 terpenting yang dibutuhkan dunia kerja atau dunia industri, salah satunya adalah berpikir kritis. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskripstif kualitatif dengan tiga subjek penelitian mahasiswa pendidikan matematika UIN Sunan Ampel Surabaya. Instrumen penelitian ini terdiri dari tes tulis dan wawancara yang selanjutnya data dikelompokkan dan dianalisis sesuai dengan indikator berpikir kritis. Berdasarkan hasil analisis data, didapatkan: (1) dua subjek dapat menuliskan dan menyebutkan apa yang dibuktikan pada masalah tersebut namun sebagian benar dan sebagian salah, hanya satu subjek yang menuliskan dengan benar dan lengkap, (2) semua subjek menggambarkan segitiga dengan benar dan simbol-simbol matematika yang ditulis tepat, (3) semua subjek dapat membuktikan teorema dengan cara benar dan sistematis, dan (4) dua subjek melakukan pengecekan kembali namun pengecekannya tidak lengkap dan tidak sistematis, sedangkan satu subjek tidak melakukan pengecekan pembuktian teorema. Jadi dapat disimpulkan bahwa berpikir kritis mahasiswa calon guru matematika pada penelitian ini dalam membuktikan teorema geometri termasuk kategori sangat baik.AbstractThe purpose of this study is to describe the critical thinking of prospective mathematics teacher students in proving the geometry theorem. Critical thinking is one of the most important 21st-century skills needed by the world of work or industry, one of which is critical thinking. This type of research is a qualitative descriptive study with three research subjects mathematics education students of UIN Sunan Ampel Surabaya. The instrument of this study consisted of written tests and interviews in which the data were grouped and analyzed according to indicators of critical thinking. Based on the results of data analysis, it is found: (1) two subjects can write down and mention what is proven on the problem but some are correct and some are wrong, only one subject writes correctly and completely, (2) all subjects draw triangles correctly and mathematical symbols are written correctly, (3) all subjects can prove theorems correctly and systematically, and (4) two subjects re-check but the checks are incomplete and not systematic, while one subject does not verify the theorem. So it can be concluded that the critical thinking of prospective mathematics teacher students in this study in proving the geometry theorem is very good.
MUNCULNYA KESADARAN METAKOGNISI DALAM MENYELESAIKAN MASALAH MATEMATIKA Sukiyanto Sukiyanto
AKSIOMA: Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika Vol 9, No 1 (2020)
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (439.418 KB) | DOI: 10.24127/ajpm.v9i1.2654

Abstract

Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui munculnya kesadaran metakognisi siswa dalam memecahkan masalah matematika. Metode dalam penelitian ini menggunakan metode gabungan (kuantitaif dan kualitatif) dengan menggunakan analisis deskriptif. Subjek dalam penelitian ini yaitu siswa kelas X MIPA-I SMA Unggulan BPPT Al-Fattah Lamongan yang berjumlah 19 siswa. Penelitian ini menggunakan instrumen yang berupa tes penyelesaian masalah, kuesioner, dan wawancara. Dalam penelitian ini diperoleh hasil siswa dengan kategori berkemampuan tinggi berjumlah 9 siswa dengan persentase 47,36 %, kategori kemampuan sedang berjumlah 7 siswa dengan persentase 36,84 % dan kemampuan rendah berjumlah 3 siswa dengan persentase 15,78 %. Hal ini bermakna bahwa aspek munculnya kesadaran metakognitif siswa memahami pokok permasalahan sebelum menyelesaikan masalah matematika, sehingga siswa memahami langkah selanjutnya yang akan dilakukan dalam menyelesaikan masalah matematika. Pada aspek regulasi siswa berusaha berpikir dua kali, saat terdapat jawaban yang kurang benar, dan akan membetulkannya dengan menggunakan strategi atau cara yang lain untuk menyelesaikan masalah matematika sampai menemukan jawaban benar. Sedangkan pada aspek evaluasi, bahwa siswa mengetahui kemampuan yang dimilikinya dalam menyelesaikan soal.Abstract The purpose of this study was to determine the emergence of an awareness of students' metacognition in solving mathematical problems. The method in this study uses a combined approach (quantitative and qualitative) using descriptive analysis. The subjects in this study were the students of class X MIPA-I High School BPPT Al-Fattah Lamongan with 19 students. This study uses instruments in the form of problem-solving tests, questionnaires, and interviews. In this study, the results obtained by students with high ability categories amounted to 9 students with a percentage of 47.36%, the type of moderate abilities amounted to 7 students with a rate of 36.84%, and low capacity amounted to 3 students with a percentage of 15.78%. This means that aspects of the emergence of metacognitive awareness of students understand the subject matter before solving mathematical problems. Hence, students follow the next steps that will be taken in solving mathematical problems. In the regulatory aspect, students try to think twice, when there is an incorrect answer and will correct it using a strategy or another way to solve mathematical problems until they find the correct answer. Whereas in the aspect of evaluation, students know the ability they have in solving problems.
Pengembangan Soal Kemampuan Berpikir Kritis Berbasis Kearifan Lokal Sumatera Selatan Pada Materi Trigonometri Muslimahayati, Muslimahayati
AKSIOMA: Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika Vol 9, No 1 (2020)
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (437.627 KB) | DOI: 10.24127/ajpm.v9i1.2459

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan soal kemampuan berpikir kritis berbasis kearifan lokal Sumatera Selatan pada materi trigonometri yang valid dan memiliki karakteristik soal yang baik. Penelitian ini juga bertujuan untuk mengkategorikan kemampuan berpikir kritis subjek menjadi kategori tinggi, sedang dan rendah. Penelitian ini adalah penelitian pengembangan dengan menggunakan model pengembangan 4-D. Langkah-langkah prosedur pengembangan 4-D yaitu : Define, Design,  Develop dan Disseminate. Subjek dalam penelitian ini adalah mahasiswa tahun pertama angkatan 2018 program studi pendidikan matematika UIN Raden Fatah Palembang. Teknik pengumpulan data menggunakan tes kemampuan berpikir kritis, wawancara dan dokumentasi. Penelitian ini menghasilkan 5 soal kemampuan berpikir kritis berbasis kearifan lokal sumatera selatan berbentuk soal cerita, kisi-kisi dan rubrik penskoran. Hasil validasi menunjukan bahwa produk yang dikembangkan memiliki kategori valid. Jika ditinjau dari tingkat kesukaran, soal yang dikembangkan memiliki indeks kesukaran yang baik. Hasil perhitungan reliabilitas soal sebesar 0,661 berada pada kategori sedang. Berdasarkan hasil uji lapangan didapat bahwa kemampuan berpikir kritis mahasiswa tahun pertama UIN Raden Fatah Palembang masih tergolong rendah dengan rerata 58,32. Hasil wawancara juga menunjukkan bahwa mahasiswa mengalami kesulitan dalam memahami soal cerita. Namun, produk yang dihasilkan cukup menarik serta memberikan tambahan pengetahuan baru bagi mahasiswa dengan mengaitkan antara soal dengan kearifan lokal yang dekat dengan mereka. Secara keseluruhan hasil penelitian menunjukan bahwa soal kemampuan berpikir kritis yang dikembangkan layak untuk digunakan. AbstractThis aim of study were to produce a valid test about critical thinking skills based on South Sumatra's lokal wisdom on trigonometry material and have good question characteristics. The study also aimed to classify critical thinking skills subjects into categories of high, medium and low. This research is a development study using 4-D development model. The steps in the 4-D development procedure are: Define, Design, Develop and Disseminate. The subjects in this study were the first year students of the 2018 class of mathematics education program UIN Raden Fatah Palembang. Data collection techniques using tests of critical thinking skills and interviews. The result of this study were questions of critical thinking ability based on lokal wisdom in South Sumatra in the form of  5 story questions, test blueprint, and scoring guide. The validation results show that the product developed has a valid category. If  viewed from the level of difficulty, the questions developed have a good index of difficulties. The results of the calculation of the reliability of the questions of 0.661 are in the medium category. Based on the results of the field test, it was found that the critical thinking ability of first year students of UIN Raden Fatah Palembang was still relatively low with an average of 58.32. The results of the interviews also showed that students had difficulty in understanding story problems. However, the products produced are quite interesting and provide additional new knowledge for students by linking questions with lokal wisdom that is close to them. Overall the results of the study indicate that the critical thinking skills developed are feasible to use.
THE SELF REGULATED LEARNING, HABIT OF MIND, AND CREATIVITY AS HIGH ORDER THINKING SKILLS PREDICTORS Hodiyanto Hodiyanto; Muhamad Firdaus
AKSIOMA: Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika Vol 9, No 1 (2020)
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (446.81 KB) | DOI: 10.24127/ajpm.v9i1.2589

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk menunjukkan bahwa kemandirian belajar, kebiasaan berpikir, dan kreativitas dapat dijadikan sebagai prediktor terhadap kemampuan berpikir tingkat tinggi. Metode penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan bentuk penelitiannya berupa penelitian ex post facto. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik pengukuran dan komunikasi tidak langsung sehingga alat pengumpul data yang digunakan adalah tes HOTS dan angket. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa semester I program studi pendidikan matematika IKIP PGRI Pontianak. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik cluster random sampling dan diperoleh satu kelas sebagai sampel penelitian dengan jumlah mahasiswa sebanyak 30 orang. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan statistik inferensial, regresi berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: kemandirian belajar dapat dijadikan prediktor terhadap HOTS, kebiasaan berpikir dapat dijadikan prediktor terhadap HOTS, kreativitas dapat dijadikan prediktor terhadap HOTS, dan kemandirian belajar, kebiasaan berpikir, dan kreativitas secara simultan dapat dijadikan sebagai prediktor terhadap HOTS. Selain itu, hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa yang dapat mempengaruhi HOTS tidak hanya model atau strategi pembelajaran saja, tetapi ada variabel lain yang bisa berpengaruh terhadap HOTS seperti kemandirian belajar, kebiasaan berpikir, dan kreativitas.   AbstractThe purpose of this research was to show that self regulated learning, habit of mind, and creativity could be used as predictors of high order thinking skills (HOTS). This research used quantitative method, ex post facto research. Data collection techniques used measurement and indirect communication techniques and data collection tool that used was HOTS test and questionnaire. The population were all undergraduate students of the first semester of mathematics education study program IKIP PGRI Pontianak. The sample of this research was taken by using the random cluster sampling technique and one class was obtained as a research sample with 30 students. Data analysis techniques in this study used inferential statistics, multiple regression. Based on the result of research, it was found that: self regulated learning could be a predictor of HOTS, habits of mind could be predictor of HOTS, creativity could be predictor of HOTS, and self regulated learning, habit of mind, and creativity simultaneously could be used as predictors of HOTS. The results of this study also indicated that the influence of HOTS was not only the model or learning strategy used but there were other variables like self regulated learning, habit of mind, and creativity.
PENGARUH SPSS TERHADAP HASIL BELAJAR PADA MATERI STATISTIKA DESKRIPTIF Nurhayati Nurhayati; Novianti Novianti
AKSIOMA: Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika Vol 9, No 1 (2020)
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (456.067 KB) | DOI: 10.24127/ajpm.v9i1.2609

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan hasil belajar mahasiswa PGSD yang diajarkan dengan menggunakan SPSS dengan yang diajarkan dan menggunakan pembelajaran konvensional pada materi statistika deskriptif di Universitas Almuslim. Penelitian dilakukan dengan menggunakan pendekatan kuantitatif dan jenis penelitian true eksperimental. Adapun yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa PGSD Universitas Almuslim semester V yang terdiri dari 4 kelas dan berjumlah 240 mahasiswa sedangkan yang menjadi sampel yaitu  kelas V/A sebagai kelas eksperimen dan kelas V/C sebagai kelas kontrol yang masing-masing berjumlah 30 orang. Instrumen pengumpul data dalam penelitian ini berupa tes yang diberikan melalui post-test. Berdasarkan hasil analisis data menggunakan uji t independent sample test diperoleh nilai sig. (2 Tailed) yaitu 0.023. Hal ini menunjukkan bahwa nilai sig. (2 Tailed) < 5% maka   ditolak, artinya hasil belajar mahasiswa yang diajarkan dengan menggunakan SPSS lebih baik dari pada yang diajarkan dengan menggunakan pembelajaran konvensional. AbstractThe purpose of this study is to determine whether there are differences in the learning outcomes of PGSD students who are taught using SPSS with those taught and use conventional learning on descriptive statistics material at Almuslim University. The study was conducted using a quantitative approach and a type of true experimental research. As for the population in this study were all semester 5 PGSD Almuslim University students consisting of 4 classes and totaling 240 students while the sample was class V/A as an experimental class and class V/C as a control class, each amounting to 30 person. Data collection instruments in this study in the form of tests provided through post-test. Based on the results of data analysis using the Independent Sample Test t test obtained sig. (2 Tailed) which is 0.023. This shows that the value of sig. (2 Tailed) < 5%, then H0 is rejected, meaning that student learning outcomes taught using SPSS are better than those taught using conventional learning.

Page 1 of 3 | Total Record : 23