cover
Contact Name
Muh. Nurjati Hidayat
Contact Email
jurnalpengairan@ub.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
anggara.wws@ub.ac.id
Editorial Address
Jurnal Teknik Pengairan Jurusan Teknik Pengairan Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya Jl. MT. Haryono 167 Malang
Location
Kota malang,
Jawa timur
INDONESIA
Jurnal Teknik Pengairan: Journal of Water Resources Engineering
Published by Universitas Brawijaya
ISSN : 20861761     EISSN : 24776068     DOI : 10.21776
Core Subject : Engineering,
Jurnal Teknik Pengairan is a scientific journal published regularly twice per year by Faculty of Engineering, Universitas Brawijaya. The paper submitted in this journal covers the fields of Water Resources Information System, Water Resources Conservation, Water Resources Utilization and Efficiency, Water Structure Engineering Planning and Water Resources Engineering Basic Knowledge. The submitted paper can be a summary of research reports or scientific literature review. The language used in this journal is either English or Indonesian.
Arjuna Subject : -
Articles 14 Documents
Search results for , issue "Vol 7, No 2 (2016)" : 14 Documents clear
ANALISIS TINGKAT BAHAYA EROSI DAN ARAHAN KONSERVASI LAHAN DENGAN APLIKASI GIS DI DAS MANIKIN nama, arnoldus; Andawayanti, Ussy; Suhartanto, Ery
Jurnal Teknik Pengairan: Journal of Water Resources Engineering Vol 7, No 2 (2016)
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1481.32 KB)

Abstract

Abstrak: Daerah Aliran Sungai (DAS) Manikin terletak di Kabupaten Kupang Propinsi Nusa Tenggara Timur. DAS ini mempunyai permasalahan umum berupa erosi lahan. Tujuan dari studi adalah mengidentifikasi Tingkat Bahaya Erosi (TBE), sebaran kekritisan lahan, dan menentukan teknik konservasi yang sesuai dengan kondisi DAS Manikin. Laju erosi lahan hasil Pemodelan AVSWAT 2000 dipakai untuk Analisis Tingkat Bahaya Erosi. Hasil Analisis menunjukkan luas lahan dengan Tingkat Bahaya Erosi sedang sebesar 984,59 ha, berat 5.069,52 ha dan sangat berat 3.589,26 ha. Sedangkan kekritisan lahan pada daerah kajian, pada fungsi kawasan lindung mempunyai empat kelas kekritisan yaitu potensial kritis dengan luas 2.662,21 ha, agak kritis 2.768,83 ha, kritis 585,68 ha, dan sangat kritis 37,41 ha. Kawasan penyangga mempunyai tiga kelas kekritisan yaitu agak kritis dengan luas 532,52 ha, kritis 186,91 ha, dan sangat kritis 53,62 ha. Adapun untuk fungsi kawasan budidaya mempunyai dua kelas kekritisan yaitu kritis dengan luas 2.495,90 ha, dan sangat kritis dengan luas 320,22 ha. Konservasi secara vegetatif dilakukan pada lokasi yang kritis dan sangat kritis dan disesuaikan dengan fungsi kawasan. Konservasi mekanik berupa perencanaan bangunan pengendali sedimen (check dam) pada delapan lokasi dengan Tingkat Bahaya Erosi berat dan sangat berat. Kata Kunci: Manikin, Pemodelan AVSWAT, Tingkat Bahaya Erosi, Kekritisan Lahan, konservasi Abstract: Manikin Watershed is located in Kupang district, East Nusa Tenggara province. Manikin watershed has general problem on erosion. The purpose of the study is to identify Erosion Hazard Level, distribution of land criticality, and determine appropriate conservation techniques that corresponding to Manikin watershed conditions. The rate of soil erosion obtained from AVSWAT 2000 simulation results used for Erosion Hazard Level Analysis. The analysis results showed that the land area with moderate Erosion Hazard Level is 984.59 ha, heavy 5069.52 ha, and very heavy 3589.26 ha. The land criticality of  the study area, for the protected zone has four classes of criticality, potential critical has 2662.21 ha land area, rather critical 2768.83 ha, critical 585.68 ha, and very critical 37.41 ha. Buffer zone has three classes of criticality; 532.52 ha land area is rather critical, 186.91 ha is critical, and 53,62 ha (6,94%) is very critical. Cultivation zone has two classes of criticality; 2495.90 ha land area is critical, and 320.22 ha is very critical. Vegetative conservation done on sites that are critical and very critical and adapted to the function of the area. Main While for mechanics conservation is planing to design sediment control construction (check dams) in eight locations with heavy and very heavy Erosion Hazard Level. Keyword: Manikin, AVSWAT simulation, Erosion Hazard Level, land criticality, conservation
UPAYA KONSERVASI LAHAN BERDASARKAN INDIKATOR EROSI DAN SEDIMEN DI DAS JRAGUNG taufiq, muhamad; Andawayanti, Ussy; Purwati, Endang
Jurnal Teknik Pengairan: Journal of Water Resources Engineering Vol 7, No 2 (2016)
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (614.087 KB)

Abstract

ABSTRAK: Daerah Aliran Sungai (DAS) Jragung terletak pada Wilayah Kerja Balai Besar Wilayah Sungai Pemali Juana. Pertambahan penduduk di DAS Jragung wilayah hulu menyebabkan perubahan pada fungsi lahan. Studi Upaya Konservasi Lahan Berdasarkan Indikator Erosi dan Sedimen di DAS Jragung sangat diperlukan untuk meminimalkan permasalahan di DAS Jragung. Pendugaan laju erosi dan sedimentasi dihitung dengan model AVSWAT 2000. Hasilnya menunjukkan besarnya limpasan permukaan, erosi dan sedimentasi sebesar 707,519 mm/thn, 168,51 ton/ha/th dan 229.806,089 ton/th. DAS Jragung memiliki indeks bahaya erosi rendah sebesar 40,19%, sedang sebesar 25,66%, tinggi sebesar 14,63%, dan sangat tinggi sebesar 19,52% terhadap luas DAS jragung Upaya konservasi secara vegetatif dapat mereduksi erosi sebesar 38,19% dan secara mekanis dapat mereduksi sedimen sebesar 48,09%. Kata-kata kunci: Limpasan permukaan, erosi, sedimentasi, AVSWAT 2000 ABSTRACT: Jragung Watershed (DAS) located in BBWS Pemali Juana. The population increase that occurred in the upper reaches Jragung watershed cause many changes in land use. The study of land conservation efforts based on indicators of erosion and sediment in Jragung watershed is necessary to minimize the problems that exist in Jragung watershed. The estimation of the rate of erosion and sedimentation is calculated by the model approach AVSWAT 2000. The results showed that the amount of surface runoff, erosion and sedimentation on the current state of each of 707.519 mm / yr, 168.51 tons / ha / year and 229.806,089 tons / year. Jragung watershed have erosion hazard index was lower by 40.19%, currently at 25.66%, higher by 14.63%, and was very high at 19.52% of the area jragung watershed. Conservation efforts for vegetatif erosion can reduce the amount of 38.19% and mechanically reduce sediment of 48.09%. Key words: surface runoff, erosion, sedimentation, AVSWAT 2000
EVALUASI DAN SIMULASI POLA OPERASI BENDUNG GERAK TEMPE PROVINSI SULAWESI SELATAN Rifai, A; Dermawan, Very; Sisinggih, Dian
Jurnal Teknik Pengairan: Journal of Water Resources Engineering Vol 7, No 2 (2016)
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (954.122 KB)

Abstract

Abstrak: Bendung Gerak Tempe yang berada dihilir Danau Tempe diperuntukkan untuk menjaga elevasi muka air Danau Tempe. Elevasi muka air yang harus dipertahankan pada Danau Tempe adalah elevasi +5,00 m.  Dari hasil evaluasi dan simulasi, bulan Januari sampai dengan bulan Agustus rata-rata muka air Danau Tempe dan Bendung Gerak adalah lebih tinggi dari elevasi +5,30 m, sehingga Pintu utama dan pintu navigasi dibuka penuh sehingga banjir tidak membahayakan daerah hulu Bendung Gerak Tempe. Sedangkan pada bulan September sampai dengan bulan Desember muka air pada Danau Tempe dan Bendung Gerak lebih rendah dari elevasi +5,00 m, sehingga muka air perlu dinaikkan sesuai yang harus dipertahankan yaitu pada elevasi +5,00 m, dengan jalan melakukan pengoperasian (penutupan) Pintu Utama maupun Pintu Navigasi. Kata Kunci: Bendung Gerak Tempe, Pintu Sorong, Danau Tempe, Banjir, Simulasi HEC-RASAbstract: Tempe Barrage is located on the  downstream of Lake Tempe that it functioned to maintain water level of Lake Tempe. Water levels of Tempe Lake to be maintained at elevation of +5.00 m. The results of evaluation and simulation shown that from January to August the average water level of Lake Tempe and Tempe Barrage is higher than the elevation of +5,30 m, main gate and the navigation gate was fully opened to control flooding at upstream area of Tempe Lake. Furthermore, on September until December the water level on Tempe Lake and Tempe Barrage is lower than the elevation of +5,00 m, so that the water level should be increased to maintain the elevation of +5,00 m, by closed the  Main Gate and Navigation Gate.Keyword: Tempe Barrage, Sluice Gate, Tempe Lake, Flood, HEC-RAS Simulation
ANALISIS PENGELOLAAN KUALITAS AIR DI PERAIRAN DANAU TONDANO Rares, Johan Peter; Sholichin, Moh.; Yuliani, Emma
Jurnal Teknik Pengairan: Journal of Water Resources Engineering Vol 7, No 2 (2016)
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1267.784 KB)

Abstract

ABSTRAK: Penelitian ini mengkaji tentang pengelolaan kualitas air Danau Tondano berdasarkan hasil pengambilan sampel parameter-parameter kualitas air dan pemodelan AVSWAT 2000, WASP. Wilayah lahan DAS Danau Tondano memiliki potensi tinggi penghasil bahan pencemar masuk ke perairan danau. Lahan DAS hulu, Das Kanan, DAS kiri secara berurut memiliki rerata potensi pencemaran: kadar organik N sebesar 0,038 kg/Ha/hari,0,025 kg/Ha/hari, 0,057 kg/Ha/hari, nilai organik P sebesar 0,005 kg/Ha/hari, 0,003 kg/Ha/hari, 0,004 kg/Ha/hari, nilai NO3 sebesar 0,002 kg/Ha/hari, 0,001 kg/Ha/hari, 0,051 kg/Ha/hari. Hasil penelitian ini menyatakan bahwa kondisi kesuburan Danau Tondano berada pada level eutrofik, dimana inflow polutan tertampung di perairan danau Tondano khususnya untuk parameter Total N dan Total P adalah sebesar 0,03 kg/m2/tahun dan 0,003 kg/m2/tahun dimana telah mencapai level eutrofik berturut-turut untuk Total N dan Total P yaitu sebesar 0,0625 kg/m2/tahun dan 0,0033 kg/m2/tahun. Penyimpangan hasil simulasi AVSWAT 2000, terhadap debit pemodelan dan lapangan, nilai R2 = 0.9303,  level signifikan ≤ 10. Hasil penelitian ini mengusulkan upaya penanganan, yaitu penanganan di DAS: Penataan kawasan DAS dan menghambat laju transpor polutan sungai menuju Danau Tondano dengan menempatkan cek dam di sungai-sungai bagian hulu Danau Tondano, perlindungan lereng dengan membuat talud-talud untuk lahan-lahan yang memiliki kelerengan yang besar, bertujuan untuk menghambat laju erosi lahan, dan pembangunan wetland sebagai bangunan pemurnian air sebelum masuk ke Danau Tondano. Sedangkan untuk penanganan di perairan terdiri dari penertiban KJA, pengadaan pipa apung sebagai pembatas penyebaran eceng gondok pada Danau Tondano,  serta pengadaan tanaman air sepanjang pinggir Danau Tondano. Kata Kunci: Daya tampung beban pencemar , mesotrofik, eutrofik, kesuburan danau, debit pemodelan ABSTRACT: This study reviews the Tondano lake water quality management based on the results of sampling of water quality parameters and modeling AVSWAT 2000, WASP. Lake Tondano watershed has a high potential for producing pollutants enter the lake. Upstream, right, and left watershed average sequentially potential contamination of: the organic N content of from 0,038 kg/ha /day, 0,025 kg/ ha/ day, 0,057 kg/ha/day, organic P value of 0,005 kg/ha/day,0,003 kg/ha/day, 0,004 kg/ha /day, NO3 value of from 0,002 kg/ha/day, 0,001 kg/ha/day, 0,051 kg/ha/day. The results of this study show that the fertility conditions Tondano lake level eutrophic, where the inflow of pollutants from land upstream accomodated in aquatic of Lake Tondano, especially in Total N and Total P parameters is 0,03 kg/m2/year and 0,003 kg/m2/year, where have reach  the eutrophic level of both Total N and Total P respectively at values of 0,0625 kg/m2/year and 0,0033 kg/m2/year. Deviations simulation results of AVSWAT 2000 discharge model due to field discharge, the value of R2 = 0.9303, a significant level ≤10. The results of this study suggest treatment effort; Structuring the watershed  and and inhibits the rate of transport of pollutants rivers toward Lake Tondano  by placing checkdams in the rivers upstream side of the lake, slope protection by making retaining walls  for lands that have a large slope, aiming to inhibit the rate of soil erosion, and wetland construction as the building water purification before entering into Lake  Tondano.  As for handling in the waters, consist of curbing KJA (Floating Fish Cage) , building  floating pipes as for limiting the spread of water hyacinth on the lake, as well as the provision of water plants along the edge of Lake Tondano .  Keywords: Pollutant load capacity, mesotrophic, eutrophic, fertility, discarge modelling
STUDI KELAYAKAN EKONOMI SISTEM JARINGAN AIR BERSIH HIPAM KELURAHAN DADAPREJO KECAMATAN JUNREJO KOTA BATU Sutikno, Sutikno; Rispiningtati, Rispiningtati; Prayogo, Tri Budi
Jurnal Teknik Pengairan: Journal of Water Resources Engineering Vol 7, No 2 (2016)
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (751.329 KB)

Abstract

ABSTRAK  Dengan adanya program pemerintah kota Batu pada tahun 2014 dianggarkan pipanisasi dari sumber ke Tandon, berikut tandon penampungan sementara yang ada di jalan Dr. Sutomo yang berkapasitas 72 meter kubik, studi ini dilakukan  dengan metode survey untuk mencari data primer yang diperlukan dan dilanjutkan pengolahan data. Bertujuan agar semua masyarakat di Kelurahan Dadaprejo terlayani oleh sumber air yang ada.  Studi Kelayakan ekonomi dengan bunga bank 9 % dan  dipilih jaringan dengan material pipa galvanis, perbandingan biaya dan pendapatan (B/C) = 1,01  pendapatan sebesar  Rp.2.756.400.00,dengan pembiayaan senialai Rp. 2.720.445.130 maka didapatkan  keuntungan  9,5% pertahun dan kembali modal 5,99 tahun. Kata Kunci : kelayakan, ekonomi, material pipa ABSTRACT  With the goverment of the Batu city in 2014,  budgeted used source to tandon, the following tandon temporary shelter who are in the way of Dr. Sutomo with a capacity of 72 meters cubic, the study was conducted with the methods survey to find primary data needed and continued data processing. Aims to get all community at the Dadaprejo Distrik served by the water. A feasibility study economy  with, bank interest 9 % by network with a pipa galvanized material, benefit cost ratio (B/C = 1,01) net present value (NPV)  IDR 2.756.400.000 and present value IDR 2.720.445.130 the internal rate of return (IRR) = 9.5 %, the break even point  (pay back period)  5.99 years Keyword:  feasibility , economic , pipe material
PEMODELAN NUMERIK PELIMPAH SAMPING WADUK TELAGAWAJA BALI KABUPATEN KARANGASEM DENGAN ANALISA KOMPUTASI FLUIDA DINAMIS Wibowo, Anggara Cahyo; Dermawan, Very; Juwono, Pitojo Tri
Jurnal Teknik Pengairan: Journal of Water Resources Engineering Vol 7, No 2 (2016)
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (692.801 KB)

Abstract

ABSTRAK Pembangunan bendungan Telagawaja merupakan suatu alternatif untuk mengatasi masalah pemenuhan kebutuhan air, baik domestik maupun non domestik sebagai suatu upaya konservasi sumber daya air. Bendungan terdiri dari bangunan pelimpah, saluran peluncur dan kolam olak. Tujuannya adalah memberikan gambaran tentang pola hidrolika pada pelimpah samping (side channel spillway) yang terjadi pada model test. Dasar dari hasil kalibrasi CFD (Computational Fluid Dynamic) adalah data hasil pengukuran model test. Hasil kalibrasi yang didapat untuk parameter kecepatan memenuhi kriteria yaitu kesalahan relatifnya dibawah 10%. Namun ada beberapa section yang tidak memenuhi standar KR, yaitu hasil parameter tekanan serta parameter tinggi muka air. Diharapkan dengan adanya penelitian ini, hasil pemodelan hidraulika bisa menjadi lebih berkembang dalam penentuan sebuah alternatif desain spillway dan mempermudah dalam proses perencanaannya. Kata Kunci: CFD, Skala Model, Model Fisik, Hidrolika, Pelimpah ABSTRACT Construction of Telagawaja dams is an alternative to resolve the problem of fulfillment the water needs for both domestic and non-domestic in the area as the conservation of water resources. Dams consist of spillway, chute, and stilling basin. The aim of this study is to describe a detail of the hydraulics patterns of side channel spillway in model tests. Basic criteria of CFD (Computational Fluid Dynamic) calibrations is measurement data from model test. The calibration results for velocity parameter of relative error less than 10%. However, there are several sections that cannot be accepted by the standards relative error, such as the result of pressure parameters and the parameters of the water level. Expected the results of the hydraulics modeling could be more improved in the determination of an alternative spillway design and simplify the planning process. Keywords: CFD, Scale Modelling, Physical Model, hydraulics, Spillway
KAJIAN SISTEM PEMBERIAN AIR IRIGASI METODE KONVENSIONAL DAN METODE SRI (SYSTEM OF RICE INTENSIFICATION) PADA DAERAH IRIGASI PAKIS KECAMATAN PAKIS KABUPATEN MALANG Puteriana, Shintya Agustien; Harisuseno, Donny; Prayogo, Tri Budi
Jurnal Teknik Pengairan: Journal of Water Resources Engineering Vol 7, No 2 (2016)
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (556.092 KB)

Abstract

ABSTRAK Daerah Irigasi (D.I) Pakis memiliki luas area baku sawah sebesar 721 Ha. Pola tanam pada Daerah Irigasi (D.I) Pakis membutuhkan pelayanan pembagian air irigasi yang tepat baik dalam segi waktu maupun jumlah untuk menghasilkan produksi tanam yang optimal. Intensitas tanam pada pola tanam eksisting adalah sebesar 279,31 % dengan sistem pembagian air irigasi metode konvensional. Rencana tata tanam dilakukan peningkatan intensitas tanam sebesar 300 % dengan sistem pemberian air irigasi metode SRI (System of Rice Intensification). Metode ini memiliki tingkat penghematan sebesar 88,65 % jika dibandingkan dengan metode konvensional. Faktor penghambat dalam penerapan budidaya SRI (System of Rice Intensification) pada lokasi terbagi menjadi 3 (tiga) faktor yaitu faktor teknis, faktor sosial dan faktor ekonomi. Kata Kunci: Intensitas Tanam, Metode Konvensional, Metode SRI (System of Rice Intensification), Faktor Penghambat ABSTRACT The total area of Pakis Irrigation is about 721 Ha. The cropping in Pakis Irrigation Area needs appropriate system to supply of irrigation water both in terms of time and quantity. This system implied to improve optimal production. Cropping intensity of existing condition using conventional method is 279,31 %. The cropping plan that using SRI (System of Rice Intensification) method increases cropping intensity into 300%. This method has the percentage of saving water irrigation about 88.65% if it is compared to the conventional method. Inhibiting factor in the application of  SRI (System of Rice Intensification) methods is divided into three (3) factors: technical factor, social factor and economic factor. Keywords:  Cropping intensity, Konventional Method, SRI (System of Rice Intensification) Method, Inhibiting factor
STUDI PENERAPAN ECODRAIN PADA SISTEM DRAINASE PERKOTAAN (Studi Kasus : Perumahan Sawojajar Kota Malang)) Ardiyana, Mita; Bisri, Mohammad; Sumiadi, Sumiadi
Jurnal Teknik Pengairan: Journal of Water Resources Engineering Vol 7, No 2 (2016)
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (778.803 KB)

Abstract

ABSTRAK: Ekodrainase merupakan konsep pengelolaan air hujan dan limpasannya pada sistem drainase perkotaan. Pada musim hujan, Sawojajar sebagai kawasan padat bangunan dan penduduk, menjadi salah satu daerah genangan di Kota Malang.  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kapasitas saluran drainase eksisting, serta mengetahui prosentase reduksi debit limpasan hujan dengan penerapan ekodrainase di kawasan Perumahan Sawojajar. Untuk menganalisanya, dilakukan pemodelan limpasan hujan kala ulang 5 tahun menggunakan instrumen Storm Water Management Model (SWMM) dengan membandingkan kondisi jaringan drainase sebelum dan sesudah penerapan sumur resapan, bioretensi dan perkerasan permeabel. Untuk simulasi hujan rancangan, menggunakan data curah hujan jam-jaman yang diperoleh dari stasiun penakar Kedungkandang selama 10 tahun (2006 – 2015). Perhitungan intensitas hujan menggunakan metode Sherman, diperoleh intensitas hujan durasi 2 jam dengan kala ulang 5 tahun sebesar 22.67 mm/jam. Untuk kalibrasi model, data curah hujan dan debit outlet menggunakan hasil pengamatan pada tanggal 02 April, 14 April  dan 20 Oktober 2016. Hasil kalibrasi model menunjukkan nilai Root Mean Square Error (RMSE) antara debit pemodelan dengan debit terukur sebesar 3.1%, sedangkan nilai RMSE hasil validasi dan verifikasi masing-masing sebesar 4.70% dan 4.43%. Hasil simulasi menunjukkan kapasitas saluran drainase eksisting tidak mampu menampung hujan kala ulang 5 tahun, mengakibatkan genangan di 25 titik. Prosentase reduksi debit limpasan lahan dan saluran dengan penerapan sumur resapan, bioretensi dan perkerasan permeabel berkisar antara 14.49%-92.26%, sedangkan reduksi debit banjir di outlet akhir mencapai 37.55%. Sumur resapan mereduksi 23.41% debit limpasan, perkerasan permeabel 14.02% sedangkan bioretensi 0.1%.Kata kunci: ekodrainase, debit limpasan hujan, pemodelan, kalibrasi, SWMM
MITIGASI BENCANA BANJIR AKIBAT KERUNTUHAN BENDUNGAN BERDASARKAN DAMBREAK ANALYSIS PADA BENDUNGAN BENEL DI KABUPATEN JEMBRANA Murdhianti, Ari; Juwono, Pitojo Tri; Asmaranto, Runi
Jurnal Teknik Pengairan: Journal of Water Resources Engineering Vol 7, No 2 (2016)
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (863.578 KB)

Abstract

Abstrak : Mitigasi bencana banjir akibat keruntuhan Bendungan Benel dimaksudkan untuk mengurangi dampak resiko bencana yang terjadi dari aspek teknis maupun non teknis. Analisa keruntuhan Bendungan Benel dilakukan dengan menggunakan program BOSS DAMBRK. Program BOSS DAMBRK yang digunakan dapat membuat hidrograf banjir, kedalaman banjir, kecepatan banjir serta peta daerah genangan banjir yang nantinya akan dijadikan acuan dalam merencanakan daerah evakuasi. Dari studi ini diperoleh hasil Bendungan Benel termasuk kategori bendungan dengan Tingkat Klasifikasi Bahaya 3 atau Klasifikasi Bahaya Agak Tinggi. Luas daerah genangan akibat banjir kedalaman 0 m~0,60 m adalah 664.507 ha, kedalaman 0,60~1,50 m adalah 1305.056 ha dan kedalaman >1,50 m adalah 2233.773 ha. Sistem mitigasi banjir yang dilaksanakan mencakup tiga tahap yaitu sebelum terjadi banjir, saat terjadi banjir dan setelah terjadi banjir. Kata Kunci :        Analisa Keruntuhan Bendungan, Bendungan Benel, mitigasi banjir, Program BOSS DAMBRK Abstract : Mitigation of floods due to the collapse of the Benel dam is intended to reduce the impact of disasters the risk of technical and non-technical aspects. Benel Dam collapse analysis were performed using the BOSS DAMBRK. BOSS DAMBRK program can create flood hydrograph, flood depth, speed of floods and flood inundation maps that will be used as a reference in planning the evacuation area. From this research, its known that the category Benel Dam is Level 3 of Hazard Classification Danger High Bit. The area of inundation depth of 0 m~0,60 m is 664 507 ha, depth 0,60 m~1,50 m is 1305,056 ha and a depth of >1.50 m is 2233,773 ha. System of flood mitigation undertaken includes three stages, before the flood, during and after the floods. Kata Kunci :        The collapse of the Benel dam, Benel dam, Mitigation of floods, BOSS DAMBRK program
STUDI PERUBAHAN VOLUME WADUK CACABAN DENGAN SURVEI PEMERUMAN WADUK WWS, Anggara; Sundary, Nuny
Jurnal Teknik Pengairan: Journal of Water Resources Engineering Vol 7, No 2 (2016)
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (685.973 KB)

Abstract

Abstrak: Pemeruman waduk dengan alat echo sounder merupakan suatu metode yang saat ini digunakan untuk melakukan survey bathimetri permukaan waduk. Survey dilakukan dengan melakukan pengukuran bathimetri waduk berdasarkan rute pemeruman yang pernah dilakukan pada studi yang telah dilakukan pada tahun 2012 sehingga diharapkan akan didapatkan hasil yang tepat dalam memperkirakan laju sedimentasi waduk yang terjadi selama kurun waktu 2012-2016.dari hasil survey didapatkan bahwa telah terjadi penurunan volume kapasitas waduk sebesar 668.244,50 m3 selama kurun waktu tersebut. Volume waduk Cacaban yang ada saat ini  adalah sebesar 55.681.748, 50 m3 dari volume awal waduk di tahun 1958 adalah sebesar 90 juta m3 pada saat muka air normal. Kata kunci: Bendungan Cacaban, Sedimentasi Waduk, Survei Pemeruman Waduk.  Abstract: Echo sounder Reservoir bathymetric survey is a currently method used to survey the surface of reservoir bathymetry. The reservoir bathymetry survey was conducted by measuring route based that ever conducted on studies that have been done in 2012 so hopefully it will get the right result in estimates of reservoir sedimentation rate that occurred during the period 2012-2016. From the survey results showed that there has been a 668,244.50 m3reservoir volume capacity reducing during this period. Cacaban reservoir volume recently is equal to 55,681,748, 50 m3compared with the initial volume of the reservoir in 1958 that amount to 90 million m3in the reservoir normal water level. Keywords: Cacaban Dam, Reservoir Sedimentation, Reservoir Bathymetric Survey.

Page 1 of 2 | Total Record : 14