cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota banda aceh,
Aceh
INDONESIA
Intelektualita
ISSN : -     EISSN : 23545984     DOI : -
Core Subject : Social,
Jurnal Intelektualita adalah jurnal berkala ilmiah yang berbasis open-accass yang memuat hasil-hasil penelitian, book review dalam bidang kajian Pendidikan, Manajemen Pendidikan, Supervisi, Kepemimpinan dan Psikologi. Jurnal intelektualita diterbitkan oleh Prodi Manajemen Pendidikan Islam Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Ar-Raniry Banda Aceh. Jurnal ini memfokuskan diri pada pengkajian ilmu bidang pendidikan, manajemen pendidikan, supervisi Psikologi dan Konseling. Jurnal ini terbit dua kali dalam satu tahun (Juni dan Desember).
Arjuna Subject : -
Articles 161 Documents
STRATEGI IMPLEMENTASI KODE ETIK MAHASISWA FTK UIN AR-RANIRY BANDA ACEH Syahbuddin Gade & Abdul Hadi Syahbuddin Gade & Abdul Hadi
Intelektualita Vol 4, No 2 (2016): Jurnal Intelektualita
Publisher : Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Banda Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Lembaga pendidikan memiliki peranan penting dalam rangka menghasilkan anak didik yang berakhlak mulia, beretika dan berpengetahuan luas. Baik buruknya suatu generasi bangsa sangat terpengaruh dengan keadaan lembaga pendidikan yang ada dalam bangsa tersebut. Lembaga pendidikan tidak sendirinya mengahsilkan lulusan seperti yang diinginkan, namun sangat tergantung kepada elemen-elemen yang ada dalam lembaga pendidikan tersebut.  Salah satu kajian dalam penelitian ini adalah tentang peraturan dan kode etik yang diterapkan dilembaga pendidikan khususnya pendidikan tinggi UIN Ar-Raniry, salah satu alasan lembaga UIN ini menjadi objek penelitian adalah  karene kenyataan dilapangan terlihat ada sebagaian mahasiswa yang menampilkan etika yang tidak baik, baik sesama mahasiswa, dosen, dan karyawan akademik, oleh karena itu penelitian ini berusaha untuk mencari jawaban dari tiga persoalan yang penulis  ajukan sebagai rumusan masalah yaitu, bentuk-bentuk pelanggaran apasajakah yang sering terjadi di UIN, bagaimana strategi implementasi kode etik dan kendala-kendala apasajakah yang dihadapi dalam pelaksanaan kode etik. Berdasarkan hasil penelitian ditemukan jawaban dari permasalahan tersebut yaitu, masih terjadinya pelanggran terhadap kode etik yang dilakukan oleh mahasiswa baik pelanggaran ringan, sedang dan berat.  Dalam penerapan kode etik ada beberapa strategi yang dilakukan yaitu, perumusan strategi, sosialisasi dan pelaksanaan dan evalusai kode etik.  Dalam pelaksanaan kode etik masih terdapat banyak kendala-kendala yang dihadapi baik ditingkat prodi maupun di tingkat Fakultas
Kecerdasan Emosi Mahasiswa Prodi Manajemen Pendidikan Islam Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan Uin Ar-Raniry Zahriati & Fatimah Ibda Zahriati & Fatimah Ibda
Intelektualita Vol 4, No 1 (2016): Jurnal Intelektualita
Publisher : Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Banda Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kecerdasan emosi merupakan suatu kemampuan pada diri seseorang untuk dapat memahami emosi diri sendiri dan orang lain. Pada masa remaja, kelompok individu-individu dikenal memiliki ketidakstabilan dalam emosinya. Remaja yang mempunyai masalah dalam kecerdasan emosinya, akan mengalami kesulitan belajar, bergaul dan tidak dapat mengontrol emosinya. Demikian pula mahasiswa Prodi MPI sebagai kelompok usia remaja. Berdasarkan latar belakang tersebut maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah seberapa baik kecerdasan emosi mahasiswa prodi MPI pada Fakultas Tarbiyah dan Keguruan (FTK) UIN Ar-Raniry. Hipotesis penelitian ini adalah kecerdasan emosi mahasiswa MPI sebesar 65%. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Analisis  data dilakukan dengan teknik persentase untuk masing-masing aspek kecerdasan emosi. Populasi penelitian adalah mahasiswa Prodi MPI Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Ar-Raniry. Sampel Penelitian ini adalah mahasiswa angkatan 2010 sebanyak 25 mahasiswa. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan skala kecerdasan emosi. Pengambilan sampel dilakukan dengan Purposive Sampling. Hasil penelitian ditemukan bahwa kecerdasan emosi mahasiswa MPI sebesar 70,93%, di antaranya aspek mengenali emosi diri sebesar 65%, aspek mengelola emosi sebesar 69,80%, aspek memotivasi diri sendiri sebesar 70,80%, aspek mengenali emosi orang lain sebesar 74,16%, dan aspek membina hubungan sebesar 70,90%  Maka kesimpulan yang dapat diambil bahwa kecerdasan emosi mahasiswa Prodi Manajemen Pendidikan Islam melebihi 65%. Dengan hipotesis yang diajukan dapat diterima kebenarannya. Aspek yang tertinggi kecerdasan emosi mahasiswa MPI adalah aspek mengenali emosi orang lain dengan persentase 74,16%, dalam aspek ini mahasiswa MPI mampu memahami apa yang orang lain rasakan, dan mendengar pendapat orang lain dalam pengambilan keputusan. Aspek terendah mengenali emosi diri sendiri dengan persentase 69%, dalam aspek ini mahasiswa MPI kurang mampu mengetahui apa yang membuat dirinya emosi.
IPLEMENTASI FILSAFAT PENDIDIKAN TERHADAP KOMPNEN PENDIDIKAN ISLAM Fithriani Fithriani
Intelektualita Vol 4, No 2 (2016): Jurnal Intelektualita
Publisher : Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Banda Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Komponen pendidikan Islam seperti pendidik,peserta didik,kurikulum dan metoda mempunyai pemikiran yang berbeda sesuai dengan pandangan filosof atau ahli filsafat pendidikan Islam. Sebagai lazimnya para ahli filsafat ialah orang yang mencintai dan mencari kebenaran . Adapun komponen pendidikan Islam seperti Pendidik, para ahli berbeda menafsirkan pengertiannya. Sebagaimana Ahmad Tafsir memberikan pengertian pendidik ialah orang yang bertanggung jawab terhadap proses pertumbuhan potensi anak. Sedangkan Ahmad D.Marimba memberikan pengertian pendidik ialah orang yang memikul pertanggung jawaban untuk mendidik manusia dewasa karena hak dan kewajiban. Istilah pendidik dalam konteks pendidikan Islam disebut dengan murabbi, mua’llim,muaddib,  mudarris, muzakki, ustaz. Demikian juga dilanjutkan dengan istilah peserta didik, fase ini disebut dengan fase pertumbuhan yang sering disebut dengan murid dan anak dengan ini anak didik. Fase perkembangan ini sangat perlu pada bimbingan dari seseorang baik dilembaga formal maupun dilembaga non formal.Kemudian kurikulum, komponen ini merupakan konsep dasar yang sangat identik dengan mata pelajaran. Pengertian ini bukan hal semata diartikan dengan matapelajaran akan tetapi suatu usaha lembaga pendidikan yang direncanakan untuk mencapai tujuan pembelajaran atas dasar prinsip-prinsipnya yaitu prinsip pertautan dengan nilai-nilai ajaran Islam , universal, keseimbangan, interaksi, fleksibel, emperik. Dan komponen yang terakhir ialah metode, metode dalam bahasa arab disebut dengan at-thariqah yang istilah ini sangat banyak di jumpai di dalam al-Qur’an diantaranya: Metode teladan, kissah, nasehat, kebiasaan, hukuman dan ganjaran, ceramah dan diskusi.
EFEKTIVITAS KONSELING KELOMPOK DALAM MENIGKATKAN KEPERCAYAAM DIRI SISWA DI MAN DARUSSALAM ACEH BESAR Sulma Mafirja, Fatimah Ibda Sulma Mafirja, Fatimah Ibda
Intelektualita Vol 4, No 1 (2016): Jurnal Intelektualita
Publisher : Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Banda Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kepercayaan diri merupakan kemampuan individu dalam mengungkapkan argumen atau pendapat di dalam suatu kelompok belajar. Namun, kepercayaan diri sering kurang diperhatikan dalam pelaksanaan pembelajaran, karena dianggap kemampuan akademik lebih penting. Padahal kepercayaan diri merupakan salah satu faktor pendorong dalam mencapai keberhasilan baik secara akademik maupun non akademik dan salah satu upaya yang dapat meningkatkan kepercayaan diri adalah dengan konseling kelompok. Tujuan penelitian dalam skripsi ini adalah untuk mengetahui efektivitas  konseling kelompok dalam meningkatkan kepercayaan diri siswa di MAN Darussalam Aceh Besar dan untuk mengetahui pelaksanaan konseling kelompok dalam meningkatkan kepercayaan diri siswa di MAN Darussalam Aceh Besar. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini ialah kuantitatif dengan metode penelitian pre-experimental designs dengan jenis desain kelompok one-group pretest-postest. Teknik pengambilan sampel Purposive Sampling dan teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah menggunakan skala kepercayaan diri, skala respon siswa dan lembar observasi. Data yang diperoleh diolah dengan menggunakan uji Wilcoxon pada skala kepercayaan diri dan menggunakan persentase pada skala respon dan lembar observasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa konseling kelompok efektif dalam meningkatkan kepercayaan diri siswa di MAN Darussalam Aceh Besar, kemudian pelaksanaan konseling kelompok yang dilakukan sesuai dengan tahap-tahap dalam konseling kelompok, sehingga siswa dapat memahami pentingnya meningkatkan kepercayaan diri.
GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI KINERJA GURU PADA SD NEGERI SIEM KECAMATAN DARUSSALAM ACEH BESAR Nurussalami Nurussalami
Intelektualita Vol 4, No 2 (2016): Jurnal Intelektualita
Publisher : Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Banda Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kinerja guru dapat  dipergaruhi oleh beberapa oleh beberapa faktor diantaranya seperti gaya kepemimpinan kepala sekolah dan motivasi kerja guru. Usaha meningkatkan kinerja guru, kepala sekolah sebagai pemimpin memiliki tugas dan tanggung jawab dan juga berperan dalam memberikan motivasi kepada guru serta memperlihatkan keteladanan dalam memimpin. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran dan kinerja kepala sekolah: (1) gaya kepemimpinan kepala sekolah terhadap kinerja guru SD Negeri  Siem kecamatan Darussalam Aceh Besar (2) motivasi kerjaterhadap kinerja guru SD Negeri Siem Kecamatan Darussalam; (3) gaya kepemimpinan kepala sekolahdan motivasi kerja terhadap kinerja guru SD Negeri Siem Kecamatan Darussalam Aceh Besar. Hasil penelitian ditemukan bahwa (1) gaya kepemimpinan kepala sekolah terhadap kinerja guru menunjukkan tingkat yang kuat sehingga dapat meningkatkan kinerja guru. (2) motivasi kinerja guru dalam diri guru maupun yang diberikan oleh kepala sekolah menunjukkan tingkat yang cukup bagi kinerja guru. (3) gaya kepemimpinan kepala sekolah dan motivasi kerja secara bersama-sama berhubungan positif dan signifikan terhadp kinerja guru. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Hasil penelitian ditemukan bahwa (1) gaya kepemimpinan kepala sekolah sangat baik terhadap kinerja guru (2) motivasi terhadap kinerja guru (3) gaya kepemimpinan kepala sekolah dan motivasi kerja secara bersama-sama. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Hasil penelitian ditemukan bahwa (1) gaya kepemimpinan kepala sekolah sangat baik terhadap kinerja guru, kepemimpinan yang diterapkan kepala sekolah selama ini menunjukkan tingkat yang kuat sehingga meningkatkan kinerja guru (2) motivasi terhadap kinerja guru ada dalam diri guru maupun yang diberikan oleh kepala sekolah menunjukkan tingkat yang cukup bagi kinerja guru (3) gaya kepemimpinan kepala sekolah dalam memotivasi kerja guru.
GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI KINERJA GURU PADA SD NEGERI SIEM KECAMATAN DARUSSALAM ACEH BESAR
Intelektualita Vol 4, No 2 (2016): Jurnal Intelektualita
Publisher : Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Banda Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kinerja guru dapat  dipergaruhi oleh beberapa oleh beberapa faktor diantaranya seperti gaya kepemimpinan kepala sekolah dan motivasi kerja guru. Usaha meningkatkan kinerja guru, kepala sekolah sebagai pemimpin memiliki tugas dan tanggung jawab dan juga berperan dalam memberikan motivasi kepada guru serta memperlihatkan keteladanan dalam memimpin. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran dan kinerja kepala sekolah: (1) gaya kepemimpinan kepala sekolah terhadap kinerja guru SD Negeri  Siem kecamatan Darussalam Aceh Besar (2) motivasi kerjaterhadap kinerja guru SD Negeri Siem Kecamatan Darussalam; (3) gaya kepemimpinan kepala sekolahdan motivasi kerja terhadap kinerja guru SD Negeri Siem Kecamatan Darussalam Aceh Besar. Hasil penelitian ditemukan bahwa (1) gaya kepemimpinan kepala sekolah terhadap kinerja guru menunjukkan tingkat yang kuat sehingga dapat meningkatkan kinerja guru. (2) motivasi kinerja guru dalam diri guru maupun yang diberikan oleh kepala sekolah menunjukkan tingkat yang cukup bagi kinerja guru. (3) gaya kepemimpinan kepala sekolah dan motivasi kerja secara bersama-sama berhubungan positif dan signifikan terhadp kinerja guru. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Hasil penelitian ditemukan bahwa (1) gaya kepemimpinan kepala sekolah sangat baik terhadap kinerja guru (2) motivasi terhadap kinerja guru (3) gaya kepemimpinan kepala sekolah dan motivasi kerja secara bersama-sama. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Hasil penelitian ditemukan bahwa (1) gaya kepemimpinan kepala sekolah sangat baik terhadap kinerja guru, kepemimpinan yang diterapkan kepala sekolah selama ini menunjukkan tingkat yang kuat sehingga meningkatkan kinerja guru (2) motivasi terhadap kinerja guru ada dalam diri guru maupun yang diberikan oleh kepala sekolah menunjukkan tingkat yang cukup bagi kinerja guru (3) gaya kepemimpinan kepala sekolah dalam memotivasi kerja guru.
Pengembangan Perguruan Tinggi Islam Negeri Menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) Safriadi Safriadi
Intelektualita Vol 4, No 1 (2016): Jurnal Intelektualita
Publisher : Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Banda Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tantangan yang dihadapi lembaga pendidikan tinggi Islam sekarang semakin global, terbuka dan kompetitif. Lembaga pendidikan tinggi Islam dituntut memiliki kualitas yang siap bersaing di dunia global. Masyarakat modern saat ini, lebih obyektif dan rasional tidak akan mempan lagi ditawari simbol atau sebatas label tanpa makna yang sesuai dengan tuntutan hidup mereka. Akibatnya, jika perguruan tinggi Islam negeri tidak memberikan sesuatu yang dibutuhkan secara nyata oleh masyarakat bisa jadi akan banyak yang meninggalkannya. Sehingga atas dasar pemikiran itu, banyak orang yang mendiskusikan di berbagai forum, bagaimana menjadikan perguruan tinggi Islam negeri semakin maju dan memiliki daya tarik serta siap berkompetesi dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA). Perhatian pemerintah sangat diperlukan dalam pengembangan PTIN menghadapi MEA. Kementerian Agama RI mencanangkan untuk menjadikan Indonesia sebagai “kiblat pendidikan Islam dunia”. Islam Indonesia akan menjadi trade-mark bagi bangsa Indonesia dan menjadi daya tarik bagi bangsa-bangsa lain untuk belajar Islam. Kementerian Agama juga memberikan program beasiswa 5000 Doktor yang akan menjadi garda terdepan pengembangan kajian dan pembelajaran Islam di PTIN. Ini merupakan kebijakan pemerintah dalam menyiapkan PTIN siap berkompetisi menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA). Berdasarkan potensi-potensi yang disebutkan diatas, ada beberapa langkah strategis dapat dipertimbangkan dalam pengembangan PTIN menghadapi MEA, yaitu perubahan mindset PTIN dari paradiqma menonton menjadi aktor, mampu melahirkan lulusan memiliki jiwa entrepreneurship, diplomasi jalur akademik bertaraf internasional, pengiriman dosen PTIN ke luar negeri, kebijakan berbasis internasional, peningkatan kompetensi bahasa asing, pengelolaan administratif berstandar internasional, standarisasi sarana akademik dan memperbanyak kegiatan penelitian serta penambahan dana riset.
Pengembangan Perguruan Tinggi Islam Negeri Menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA)
Intelektualita Vol 4, No 1 (2016): Jurnal Intelektualita
Publisher : Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Banda Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tantangan yang dihadapi lembaga pendidikan tinggi Islam sekarang semakin global, terbuka dan kompetitif. Lembaga pendidikan tinggi Islam dituntut memiliki kualitas yang siap bersaing di dunia global. Masyarakat modern saat ini, lebih obyektif dan rasional tidak akan mempan lagi ditawari simbol atau sebatas label tanpa makna yang sesuai dengan tuntutan hidup mereka. Akibatnya, jika perguruan tinggi Islam negeri tidak memberikan sesuatu yang dibutuhkan secara nyata oleh masyarakat bisa jadi akan banyak yang meninggalkannya. Sehingga atas dasar pemikiran itu, banyak orang yang mendiskusikan di berbagai forum, bagaimana menjadikan perguruan tinggi Islam negeri semakin maju dan memiliki daya tarik serta siap berkompetesi dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA). Perhatian pemerintah sangat diperlukan dalam pengembangan PTIN menghadapi MEA. Kementerian Agama RI mencanangkan untuk menjadikan Indonesia sebagai “kiblat pendidikan Islam dunia”. Islam Indonesia akan menjadi trade-mark bagi bangsa Indonesia dan menjadi daya tarik bagi bangsa-bangsa lain untuk belajar Islam. Kementerian Agama juga memberikan program beasiswa 5000 Doktor yang akan menjadi garda terdepan pengembangan kajian dan pembelajaran Islam di PTIN. Ini merupakan kebijakan pemerintah dalam menyiapkan PTIN siap berkompetisi menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA). Berdasarkan potensi-potensi yang disebutkan diatas, ada beberapa langkah strategis dapat dipertimbangkan dalam pengembangan PTIN menghadapi MEA, yaitu perubahan mindset PTIN dari paradiqma menonton menjadi aktor, mampu melahirkan lulusan memiliki jiwa entrepreneurship, diplomasi jalur akademik bertaraf internasional, pengiriman dosen PTIN ke luar negeri, kebijakan berbasis internasional, peningkatan kompetensi bahasa asing, pengelolaan administratif berstandar internasional, standarisasi sarana akademik dan memperbanyak kegiatan penelitian serta penambahan dana riset.
PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN ISLAM Jamaliah Hasballah Jamaliah Hasballah
Intelektualita Vol 4, No 2 (2016): Jurnal Intelektualita
Publisher : Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Banda Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Periode yang ditempuh manusia mengalami pertumbuhan dan perkembangan beberapa fase, seperti masa prenatal, balita, kanak-kanak, remaja , dewasa dan tua. Masa balita dan masa kanak-kanak adalah masa usia dini. Pendidikan anak usia dini merupakan serangkaian upaya sistematis dan terprogram dalam melakukan pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai usia 6 tahun, usia ini menurut Gutama disebut dengan “Golden Age” atau masa keemasan, yang menentukan masa depannya sekaligus masa kritis dalam kehidupan anak.Pada masa ini sangat tepat untuk menanamkan dasar-dasar aqidah, konsep diri, etika, estetika, seni dan lain-lain, karena pada masa ini otak anak berkembang sebanyak 80%. Tujuan penanaman  konsep-konsep ini diantaranya untuk melatih Ego atau ke Akuan pada anak, supaya tahu dan mampu untuk menjaga kepemilikan dan harga dirinya, walau kadang juga harus belajar untuk berbagi dengan sesama.Wajib bagi kedua orang tua untuk memelihara, menjaga, mendidik dan mengarahkan anak sesuai denga fithrah yang telah Allah anugrahkan kepadanya. Karena pada masa usia dini secara phisik maupun psikis anak belum berdaya, anak hanya menerima apa yang diberikan orang dewasa (orang tua dan gurunya).Teladan yang  baik  merupakan hal terpenting dalam keberhasilan mendidik anak, karena anak suka meniru tingkah laku orang tuanya dan orang-orang disekitarnya. Bila orang tua dan orang-orang disekitarnya memberikan teladan yang baik, niscaya anak tersebut  menjadi pribadi yang baik, begitu juga sebaliknya.Maka hendaklah orang tua memperhatikan dan tidak menyepelekan masalah ini, serta jangan pula apa yang dikerjakan bertentangan denga apa yang dikatakan
PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN ISLAM
Intelektualita Vol 4, No 2 (2016): Jurnal Intelektualita
Publisher : Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Banda Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Periode yang ditempuh manusia mengalami pertumbuhan dan perkembangan beberapa fase, seperti masa prenatal, balita, kanak-kanak, remaja , dewasa dan tua. Masa balita dan masa kanak-kanak adalah masa usia dini. Pendidikan anak usia dini merupakan serangkaian upaya sistematis dan terprogram dalam melakukan pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai usia 6 tahun, usia ini menurut Gutama disebut dengan “Golden Age” atau masa keemasan, yang menentukan masa depannya sekaligus masa kritis dalam kehidupan anak.Pada masa ini sangat tepat untuk menanamkan dasar-dasar aqidah, konsep diri, etika, estetika, seni dan lain-lain, karena pada masa ini otak anak berkembang sebanyak 80%. Tujuan penanaman  konsep-konsep ini diantaranya untuk melatih Ego atau ke Akuan pada anak, supaya tahu dan mampu untuk menjaga kepemilikan dan harga dirinya, walau kadang juga harus belajar untuk berbagi dengan sesama.Wajib bagi kedua orang tua untuk memelihara, menjaga, mendidik dan mengarahkan anak sesuai denga fithrah yang telah Allah anugrahkan kepadanya. Karena pada masa usia dini secara phisik maupun psikis anak belum berdaya, anak hanya menerima apa yang diberikan orang dewasa (orang tua dan gurunya).Teladan yang  baik  merupakan hal terpenting dalam keberhasilan mendidik anak, karena anak suka meniru tingkah laku orang tuanya dan orang-orang disekitarnya. Bila orang tua dan orang-orang disekitarnya memberikan teladan yang baik, niscaya anak tersebut  menjadi pribadi yang baik, begitu juga sebaliknya.Maka hendaklah orang tua memperhatikan dan tidak menyepelekan masalah ini, serta jangan pula apa yang dikerjakan bertentangan denga apa yang dikatakan

Page 3 of 17 | Total Record : 161