cover
Contact Name
Sofyan Mahfudy
Contact Email
jurnaltransformasi@uinmataram.ac.id
Phone
+6281329446085
Journal Mail Official
jurnaltransformasi@uinmataram.ac.id
Editorial Address
LPPM, UIN Mataram, Jl. Pendidikan 35 Mataram 83125
Location
Kota mataram,
Nusa tenggara barat
INDONESIA
Transformasi: Jurnal Pengabdian Masyarakat
ISSN : 18583571     EISSN : 25809628     DOI : 10.20414/transformasi.
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 9 Documents
Search results for , issue "Vol. 16 No. 1 (2020): Transformasi Juni" : 9 Documents clear
Peningkatan profesionalisme guru SDN 2 Palembang melalui pengembangan media pembelajaran berbasis multimedia Irma Salamah; Raden Kusumanto; Lindawati Lindawati
Transformasi: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 16 No. 1 (2020): Transformasi Juni
Publisher : LP2M Universitas Islam Negeri Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20414/transformasi.v16i1.1958

Abstract

[Bahasa]: Perkembangan teknologi informasi menjadi salah satu peluang yang dapat dimanfaatkan guru dalam meningkatkan kualitas pembelajaran di kelas. Banyaknya perangkat lunak (software) yang tersedia dapat dimanfaatkan guru untuk mengembangkan media pembelajaran yang lebih interaktif dan menarik minat belajar siswa. Program pengabdian kepada masyarakat (PKM) ini bertujuan untuk meningkatkan profesionalisme guru-guru Sekolah Dasar Negeri (SDN) 2 Palembang dalam membuat media pembelajaran berbasis komputer dan multimedia sehingga lebih meningkatkan efisiensi waktu penyampaian materi pembelajaran dan proses belajar mengajar menjadi lebih menarik. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah metode ceramah, praktek/pelatihan, dan tanya jawab. Hasil PKM ini menunjukkan guru-guru SDN 2 Palembang dapat mengikuti pelatihan ini dengan baik. Melalui kegiatan ini guru dapat membuat presentasi berbasis media dan mampu menambahkan animasi pada media tersebut sehingga menjadi lebih menarik. Dengan demikian kegiatan pelatihan pengembangan media pembelajaran berbasis multimedia ini efektif dalam meningkatkan profesionalisme guru sekolah dasar. Kata Kunci: media pembelajaran, multimedia, profesionalisme guru [English]: The development of information technology is one of the opportunities that can be utilized by teachers to improve the quality of learning in the classroom. A large amount of available software can be used by teachers to develop interactive learning media and attract students' interest in learning. This community service program aims to improve the teachers’ professionalism in Palembang Elementary School (SDN) 2 in making computer-based and multimedia-based learning media so as to increase the efficiency of time delivery of learning materials and teaching and learning processes become more interesting. The method used in this program was the lecture, practice/training, and question and answer. The results showed that the teachers of SDN 2 Palembang take part in this training well. Through this activity, the teachers are able to make a media-based presentation and add animation to the media so that it becomes more interesting. Thus, the training of developing multimedia-based learning media is effective in increasing the professionalism of elementary school teachers. Keywords: instructional media, multimedia, teacher professionalism
Optimalisasi keterampilan pembelajaran abad 21 dalam proses pembelajaran pada Guru MTs Massaratul Mut’allimin Banten Beni Junedi; Isnaini Mahuda; Jaka Wijaya Kusuma
Transformasi: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 16 No. 1 (2020): Transformasi Juni
Publisher : LP2M Universitas Islam Negeri Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20414/transformasi.v16i1.1963

Abstract

[Bahasa]: Keterampilan abad 21 terdiri dari keterampilan communication, collaboration, critical thinking and problem solving, serta creative and inovative. Keterampilan ini perlu di implementasikan guru dalam proses pembelajaran agar kualitas pembelajaran meningkat. Terbatasnya pengetahuan guru terhadap keterampilan pembelajaran abad 21 menjadi kendala pelaksanaan di dalam kelas. Oleh karena itu, perlu upaya pengenalan keterampilan pembelajaran abad 21 ini kepada guru agar dapat diimplementasikan dengan baik di kelas. Kegiatan pengabdian masyarakat ini dilaksanakan di MTs Massaratul Muta’allimin Banten dengan jumlah peserta sebanyak 8 guru. Kegiatan ini bertujuan untuk mengoptimalkan pemahaman guru terhadap keterampilan pembelajaran abad 21 dan cara mengimplementasi-kannya dalam proses pembelajaran. Pengabdian ini dilakukan dengan cara sosialisasi melalui penyampaian materi kemudian dilakukan evaluasi di akhir kegiatan yang terdiri dari tiga tahapan yaitu tahap awal, inti, dan akhir. Berdasarkan hasil angket di akhir kegiatan diperoleh data bahwa 78,13% guru memahami cara penyampaian materi, 78,13% guru dapat memahami materi dengan baik, 82,29% guru memberikan respon terhadap manfaat kegiatan, dan 81,25% guru dapat mengembangkan proses pembelajaran abad 21 di kelas. Dapat disimpulkan bahwa kegiatan pengabdian ini dapat mengoptimalkan pemahaman guru di MTs Massaratul Muta’llimin Banten terhadap keterampilan pembelajaran abad 21. Kata Kunci: keterampilan abad 21, communication, collaboration, critical thinking and problem solving, creative and inovative [English]: The 21st Century skills consist of communication, collaboration, critical thinking, and problem-solving skills, as well as creative and innovative. This skill needs to be implemented by the teachers in the learning process so that the quality of learning increases. The limitation of teachers’ knowledge of 21st-century learning skills is an obstacle for implementation in the classroom. Therefore, it is necessary to introduce this 21st-century learning skill to the teachers so that it can be implemented well in the classroom. This community service program was carried out at MTs Massaratul Muta'allimin Banten with eight teachers as the participants. It aims to optimize teachers' understanding of 21st-century learning skills and how to implement them in the learning process. This program was held by means of socialization through the delivery of material then an evaluation was administered at the end of the activity in three stages namely the initial, core, and final stages. The results of the questionnaire at the end of the activity show that 78.13% of teachers understand how to deliver the material, 78.13% of teachers can understand the material well, 82.29% of teachers respond to the benefits of the activity, and 81.25% of teachers can develop 21st-century based learning process in the classroom. It can be concluded that this program can optimize teachers’ understanding of 21st-century learning skills. Keywords: 21st century skills; communication, collaboration, critical thinking and problem solving, creative and innovative
Edukasi “Minim Plastik” sebagai wujud cinta lingkungan di SDN Pejaten Timur 20 Pagi Putri Winda Lestari; Bella Charisca Septaria; Camelia Eka Putri
Transformasi: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 16 No. 1 (2020): Transformasi Juni
Publisher : LP2M Universitas Islam Negeri Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20414/transformasi.v16i1.2034

Abstract

[Bahasa]: Salah satu jenis sampah yang paling sulit terurai adalah sampah plastik. Hanya 5% dari sampah plastik yang didaur ulang dengan efektif, sementara 40% lainnya berakhir di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) dan sisanya berakhir di ekosistem seperti lautan. Sampah plastik dapat menimbulkan pencemaran, baik di tanah, air, maupun udara. Pengelolaan seperti penggunaan kembali (reuse) atau daur ulang plastik (recycle) saja tidak cukup. Harus ada upaya untuk mengurangi penggunaan plastik. Melihat besarnya dampak dari pencemaran sampah plastik, maka diperlukan peran aktif seluruh elemen masyarakat. Berdasarkan survey awal di SDN Pejaten Timur 20 Pagi Jakarta Selatan, masih banyak siswa yang tidak membawa tumbler atau kotak makanan. Siswa cenderung mengkonsumsi makanan atau snack yang ditawarkan di kantin atau pedagang sekitar sekolah. Hal ini menyebabkan jumlah sampah plastik yang dihasilkan cukup tinggi. Sehingga dianggap perlu dilakukan edukasi tentang pengurangan penggunaan plastik sebagai wujud cinta lingkungan. Tujuan pengabdian masyarakat ini untuk meningkatkan pengetahuan siswa tentang pengurangan penggunaan plastik sebagai wujud cinta lingkungan. Metode yang dilakukan dalam kegiatan ini adalah community development dengan menggunakan edukasi sebagai cara untuk meningkatkan pengetahuan tentang pengurangan penggunaan plastik. Hasil pengabdian menunjukkan terjadi peningkatan pengetahuan tentang “Minim Plastik” setelah dilakukan edukasi di SDN Pejaten Timur 20 Pagi. Kegiatan ini efektif meningkatkan pengetahuan minim plastik sebagai upaya mewujudkan perilaku cinta lingkungan. Kata Kunci: edukasi, minim plastik, sampah, lingkungan [English]: One of the most difficult types of waste to decompose is plastic. Indeed, only 5 of the plastic waste is recycled effectively, 40% is dumped in landfills, and the remaining ends at ecosystem such as sea. Plastic can cause pollution, either in soil, water, or air. A waste management such as reuse or recycling is not enough. There must be efforts to reduce the use of plastic. Considering the magnitude of the impact of plastic waste pollution, the active role of all elements of society is needed. Based on the initial survey at SDN Pejaten Timur 20 Pagi, there are still many students who do not carry tumblers or lunch boxes. Students tend to consume food or snacks offered in canteens or traders around the school. This causes the amount of plastic waste produced is quite high. It is considered necessary to educate the students to reduce the use of plastic as an environmental action. The aims of this community service is to increase students' knowledge of reducing the use of plastic as an act of caring environment. The method used in this program was community development using education to increase knowledge of reducing the use of plastics. The results showed an increase in knowledge about "Minimal Plastic" at SDN Pejaten Timur 20 Pagi after the program. This program is effective in increasing the knowledge about how to reduce the use of plastic to reach the goal. Keywords: education, plastic reduction, garbage, environment
Peningkatan kompetensi profesional guru melalui webinar evaluasi hasil belajar bagi guru-guru MTs Al-Ma’arif 1 Aimas Wini Tarmini; Imam Safi'i; Yeni Witdianti; Suci Larassaty
Transformasi: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 16 No. 1 (2020): Transformasi Juni
Publisher : LP2M Universitas Islam Negeri Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20414/transformasi.v16i1.2049

Abstract

[Bahasa]: Penyusunan instrumen evaluasi hasil belajar dan pelaksanaannya secara daring merupakan salah satu kompetensi profesional yang harus dimiliki oleh guru saat ini. Sebagian besar Guru MTs. Al-Ma’arif 1 Aimas belum terampil dalam memanfaatkan media daring sebagai media penyusunan dan pelaksanaan evaluasi hasil belajar. Kegiatan pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi para Guru MTs. Al-Ma’arif 1 Aimas, Sorong dalam menyusun instrumen evaluasi hasil belajar secara daring dengan menggunakan media Quizizz. Metode yang digunakan dalam upaya peningkatan kompetensi para guru adalah melalui kegiatan pelatihan. Tahapan yang digunakan dalam pelatihan ini adalah tahap eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi. Tahap eksplorasi diawali dengan pengajuan beberapa pertanyaan melalui Google Form yang berkaitan dengan pemahaman para peserta pelatihan tentang evaluasi dan berbagai media yang dapat digunakan untuk melalukan evaluasi hasil belajar. Tahap elaborasi adalah berupa penjelasan dan pelatihan penyusunan instrumen evaluasi hasil belajarn dengan menggunakan media. Pada tahap konfirmasi para peserta pelatihan diminta untuk menyusun instrumen evaluasi, mengatur waktu pengerjaan, membagikan link dan kode room kepada siswa, dan menganalisis hasil belajar dengan menggunakan penggunaan media Quizizz. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa pemahaman dan kompetensi para Guru MTs. Al Ma’arif 1 Aimas Sorong meningkat secara signifikan, yaitu dengan rata-rata awal 25,9% menjadi 86,6%. Kegiatan pelatihan ini dapat dijadikan salah satu model pelatihan untuk meningkatkan kompetensi profesional para guru. Kata Kunci: pelatihan, evaluasi hasil belajar, Quizizz [English]: The preparation learning evaluation instruments and its online implementation are some of the professional competencies that must be possessed by teachers. Most of teachers in MTs Al-Ma'arif 1 Aimas are not yet skilled in utilizing online media as a medium for the preparation and evaluation of learning outcomes. This community service program aims to improve the teachers’ competence to compile an instrument for evaluating learning outcomes online using Quizizz. The method used was training which consists of several stages: exploration, elaboration, and confirmation. The exploration phase began with the submission of a number of questions through the Google Form relating to trainees' understanding of the evaluation and various media that can be used to carry out evaluation of learning outcomes. The elaboration stage was in the form of explanations and training in the preparation of evaluation instruments for learning outcomes using Quizizz. At the confirmation stage, the trainees were asked to compile an evaluation instrument, arrange working time, share links and room codes with students, and analyze learning outcomes using Quizizz. The results show that the teachers’ understanding and competence in MTs Al Ma'arif 1 Aimas Sorong have increased significantly, with an initial average of 25.9% to 86.6%. This training can be used as an alternative model of training to improve the professional competence of teachers. Keywords: training, evaluation of learning outcomes, Quizizz
Bantuan sosial dan pendidikan kesehatan bagi masyarakat pesisir yang terdampak sosial-ekonomi selama patogenesis Covid-19 di Manggarai Marianus Mantovanny Tapung; Max Regus; Marsel Ruben Payong; Stefanus Turibus Rahmat; Frederikus Maigahoaku Jelahu
Transformasi: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 16 No. 1 (2020): Transformasi Juni
Publisher : LP2M Universitas Islam Negeri Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20414/transformasi.v16i1.2067

Abstract

[Bahasa]: Pandemik Covid-19 telah berdampak pada masyarakat pesisir di wilayah utara dan selatan Manggarai. Mereka mengalami keterpurukan sosial ekonomi selama patogenesis Covid-19. Daya tawar hasil panen di laut dan di ladang mengalami penurunan drastis. Situasi ini membuat masyarakat pesisir mengalami kesulitan dalam menjalani hidup. Persoalan ini menarik untuk dikaji dan menjadi dasar dalam melakukan pengabdian masyarakat dalam bentuk bantuan sosial dan pendidikan kesehatan. Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk memberi bantuan sosial dan pendidikan kesehatan kepada masyarakat pesisir Kegiatan bantuan sosial dan pendidikan kesehatan dilakukan agar masyarakat pesisir bisa terbantu secara sosial ekonomi pada masa pandemi dan kesadaran kritisnya tumbuh terkait bahaya Covid-19. Kegiatan ini juga bertujuan menumbuhkan kesadaran masyarakat akan pentingnya perilaku hidup sehat dan bersih. Dengan menambah asupan makanan yang cukup, tubuh mereka memiliki imunitas yang baik sehingga bisa bertahan dari serangan virus. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat pesisir ini dilakukan dengan mengadaptasi dan memodifikasi pendekatan IPOAI (Identifying, Planning, Organizing, Acting, Impact). Hasil kegiatan menunjukkan adanya peningkatan kesadaran masyarakat pesisir akan pentingnya memelihara kesehatan. Bantuan sosial yang diberikan juga membantu meningkatkan asupan gizi sehingga menjaga imunitas tubuh di masa pandemik Covid-19. Kata Kunci: bantuan sosial, pendidikan kesehatan, dampak sosial ekonomi, Covid-19 [English]: The Covid-19 pandemic has impacted coastal communities in the northern and southern regions of Manggarai. They experienced a socio-economic downturn during the pathogenesis of Covid-19. The bargaining power of harvest in the sea and the fields has decreased dramatically. This situation makes it difficult for coastal communities to live their daily life. This issue is interesting to study and become the basis for this community service program which aims to provide social assistance and health education to coastal communities. The programs were carried out to support economic condition of coastal communities in the pandemic, educate the danger of Covid-19, and raise public awareness of the importance of healthy and clean-living behaviors. For example, adequate food intake will help their bodies have good immunity to survive the virus. This community service program refers the adaptation and modification of the IPOAI approach (Identifying, Planning, Organizing, Acting, Impact). The results show the increase in awareness of coastal communities of the importance of maintaining health. The social assistance also helps to increase nutritional intake and thus helps maintain body immunity during the Covid-19 pandemic. Keywords: social assistance, health education, social economic impact, Covid-19
Pelatihan pembuatan pakan gel berbasis bahan lokal sebagai pakan alternatif budidaya lobster di Pulau Lombok Muhsinul Ihsan; Bayu Priyambodo; Handa Muliasari
Transformasi: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 16 No. 1 (2020): Transformasi Juni
Publisher : LP2M Universitas Islam Negeri Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20414/transformasi.v16i1.2106

Abstract

[Bahasa]: Komponen biaya terbesar dari usaha budidaya lobster adalah pakan. Pakan buatan diyakini merupakan salah satu solusi berkelanjutan bagi pengembangan industri budidaya yang ramah lingkungan. Dengan demikian, inovasi formulasi dan pembuatan pakan buatan harus terus dilakukan. Tujuan pengabdian ini adalah untuk memberikan keterampilan kepada pembudidaya lobster untuk memproduksi pakan buatan berbentuk gel berbasis bahan lokal di Dusun Telong-Elong Jerowaru Lombok Timur. Metode yang digunakan adalah Participatory Action Research (PAR). Peserta pelatihan menginisiasi, menyiapkan, dan mempraktekkan langsung cara pembuatan pakan dengan dibimbing oleh pengabdi. Evaluasi pakan yang dihasilkan meliputi tiga hal yaitu: tekstur (kelenturan), attractabilty (daya tarik), dan water stability (ketahanan dalam air). Melalui pelatihan yang difasilitasi oleh Australian Center for International Agricultural Research (ACIAR), pembudidaya berhasil memproduksi pakan buatan dengan karakteristik sebagai berikut: tekstur pakan yang dihasilkan menyerupai tekstur daging udang; daya tarik pakan sangat bagus; dan pakan mampu tidak hancur di dalam air selama 24 jam sebelum dimakan oleh lobster. Kelemahan pakan yang dihasilkan adalah tidak bisa bertahan lama ketika dimastikasi oleh lobster. Hal ini menyebabkan sebagian nutrien dalam pakan larut dalam air. Secara umum, pakan yang dihasilkan telah memenuhi sebagian besar kriteria yang diperlukan bagi pakan buatan lobster. Kombinasi binder perlu dikaji ulang untuk mengatasi kelemahan dalam pakan. Kata Kunci: pelatihan, pakan buatan, lobster, budidaya [English]: The major cost of lobster aquaculture is in the feed. The artificial feed is one of the viable solutions for development of aquaculture industry as it is environmentally friendly. Therefore, the innovation in formulating and producing the artificial feed shall be pursued. The purpose of this community service program is to equip the lobster farmers with the skills in producing artificial feed using local ingredients in Lombok Island. Participatory Action Research (PAR) method was used in this program. The participants initiated, prepared, and practiced the skills directly guided by the trainers. Artificial feeds produced by the participants were then evaluated including the texture, attractability, and water stability. Through this training facilitated by the Australian Center for International Agricultural Research (ACIAR), lobster farmers succeeded in producing artificial feed with the characteristics: the texture is similar to the texture of shrimp meat, the attractability is very good, and cannot be destroyed in water for 24 hours before being eaten by lobsters. The disadvantage of artificial feed is that it is unstable when masticatied and eaten by lobsters. This cause some of nutrients in the feed dissolve in water. In general, the artificial feed produced by lobster farmers have fulfilled the criteria of lobster feed. Binder combination is need to be reviewed to overcome weakness in artificial feed. Keywords: training, artificial feed, lobster, aquaculture
Pendampingan pembuatan media pembelajaran Powtoon bagi guru Sekolah Dasar Gugus 1 Kota Bogor Elly Sukmanasa; Lina Novita; Aries Maesya
Transformasi: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 16 No. 1 (2020): Transformasi Juni
Publisher : LP2M Universitas Islam Negeri Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20414/transformasi.v16i1.2140

Abstract

[Bahasa]: Pembelajaran abad 21 menuntut guru untuk memahami, mengenali, dan mampu menggunakan teknologi dengan baik. Sejalan dengan itu proses pembelajaran Kurikulum 2013 juga memerlukan kemampuan guru dalam bidang teknologi terutama dalam pembuatan media pembelajaran yang menarik. Salah satu permasalahan yang terjadi di sekolah Gugus 1 Kota Bogor adalah keterbatasan kemampuan guru dalam menggunakan media pembelajaran berbasis teknologi. Salah satu solusi dari permasalahan ini adalah pelaksanaan pendampingan pembuatan media Powtoon kepada guru-guru Sekolah Dasar (SD) melalui pemberian materi secara teoritis, praktek pembuatan Powtoon, sampai kepada evaluasinya. Tujuan program pengadian kepada masyarakat (PKM) ini adalah untuk melakukan pendampingan pembuatan media pembelajaran Powtoon pada pembelajaran kurikulum 2013 tematik kelas V SD Gugus 1 Kota Bogor. Metode yang digunakan adalah ceramah dan drill practice. Tahapan kegiatan diawali dengan penyampaian materi pentingnya media, pengenalan media Powtoon, dan dilanjutkan dengan drill practice yang mendorong peserta melakukan praktik pembuatan media Powtoon tersebut. Hasil pelatihan PKM ini menunjukkan sebanyak 91,2% peserta belum pernah mendengar tentang media Powtoon dan sebanyak 97,2% peserta belum pernah membuatnya dalam pembelajaran. Setelah dilaksanakannya PKM ini sebanyak 82,4% peserta mampu membuat media Powtoon dengan baik. Kegiatan PKM ini efektif membantu guru untuk merancang pembelajaran berbasis teknologi khususnya media pembelajaran Powtoon. Kata Kunci: pembelajaran abad 21, pendampingan, media Powtoon [English]: The 21st-century learning requires teachers to understand, recognize, and be able to use technology properly. In this case, the 2013 Curriculum (K13) learning process also requires teachers’ technological ability to make attractive learning media. One of the problems found in the Cluster 1 Schools in Bogor is the limited ability of teachers to use technology-based learning media. The alternative to this problem is the training in making Powtoon to elementary school (SD) teachers through theoretical material delivery, practice, and evaluation. The purpose of the community service program is to provide assistance in making Powtoon for thematic learning in grade V Cluster 1 Bogor City. The method used was lecture and drill practice. It started with the presentation of the importance of media in learning, the introduction of Powtoon, and following by drill practice that encourages participants to practice the making of Powtoon. The results showed that 91.2% of participants had never heard of Powtoon media and 97.2% of participants had never made it in learning. After the implementation of PKM, 82.4% of the participants were able to make Powtoon. This program is effective in helping teachers to design technology-based learning, especially Powtoon. Keywords: 21st-century learning, accompaniment, Powtoon media
Pemberdayaan masyarakat untuk merintis kampung Inggris di Desa Kalipakem Kecamatan Donomulyo Kabupaten Malang Afif Ikhwanul Muslimin
Transformasi: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 16 No. 1 (2020): Transformasi Juni
Publisher : LP2M Universitas Islam Negeri Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20414/transformasi.v16i1.2144

Abstract

[Bahasa]: Pertumbuhan ilmu pengetahuan, teknologi, dan ekonomi dunia yang cukup pesat, menyebabkan mobilisasi manusia semakin tinggi. Bergulirnya AFTA (Asia Free Trade Agreement) dan bergaungnya era revolusi industri 4.0 membuat masayarakat Indonesia harus memiiki daya saing Internasional. Sehingga, tujuan pengabdian masyarakat ini adalah meningkatkan kompetensi bahasa asing komunitas berbasis Desa dengan pembentukan kampung Inggris untuk meningkatkan daya saing masyarakat. Pengabdian ini dilaksanakan di Desa Kalipakem, Kecamatan Donomulyo, kabutapen Malang dengan metode PAR (Participatory Action Research). PAR adalah metode penelitian aksi partisipatoris, dengan tujuan untuk mengetahui masalah yang dihadapi subyek penelitian dan menjadikanya sebagai target untuk dipecahkan sesuai kebutuhan subjek yang diteliti. Pengabdian ini melibatkan tokoh penggerak masyarakat Desa Kalipakem dan masyarakat desa yang meliputi remaja dan ibu-ibu jamaah kemasyarakatan. Metode ini dilakukan untuk memahamkan masyarakat Donomulyo terhadap: a) kelemahan-kelamahan yang dialami dan dimilikinya, b) keinginan-keinginan masyarakat untuk mengatasi kekuranganya, c) menyusun strategi dan metode untuk memecahkan masalahnya dan d) membantu masyarakat mengatasi, memecahkan, dan menemukan jalan keluarnya. Berdasarkan implementasi pengabdian, diketahui bahwa 1) masyarakat Desa Kalipakem memberikan dukungan maksimal melalui antusiasme partisipasi dan pemfasilitasan kegiatan pengabdian, 2) materi pelatihan pengabdian yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat mendorong antusiasme pelatihan bahasa Inggris, dan 3) optimisme keterwujudan kampung Inggris di Desa Kalipakem sangatlah tinggi yang ditunjukkan dengan keseriusan setiap pihak dalam mengikuti proses pengabdian. Kata Kunci: kampung Inggris, Participatory Action Research, komunitas, desa [English]: The rapid growth of science, technology, and the world economy has caused human mobilization to increase. The implementation of the AFTA (Asia Free Trade Agreement) and the reverberation of the industrial revolution 4.0 require Indonesian people to boost international competitiveness. Thus, the aim of the present community service was to increase the international language competence ??in village-based communities by establishing English villages to increase community competitiveness. This program was carried out in the village of Kalipakem, Donomulyo sub-district, Malang using the PAR (Participatory Action Research). PAR is a participatory action research method which aims at finding out the problems faced by research subjects and making them targets to be solved according to the needs of the subjects being studied. It involved community leaders in Kalipakem Village and village communities, including teenagers and community worshipers. This method was utilized to make the community: a) understand experienced and possessed weaknesses, b) understand desires of the community to overcome weaknesses, c) develop strategies and methods to solve the problem, and d) help the community to overcome, to solve, and to find a way out. Based on community service implementation, it was found that 1) Kalipakem villagers provided maximum supports through the enthusiasm of participations and facilitating the community service activities, 2) dedicated training materials that fitted the needs of the community encouraged enthusiasm for English language training, and 3) optimism for the realization of the British kampung in the village of Kalipakem is very high shown by the seriousness of each party in following the activities. Keywords: English village, Participatory Action Research, community, village
Peningkatan kesadaran pentingnya pendidikan keluarga melalui pelatihan parenting di Desa Kauman Kecamatan Sedayu Kabupaten Gresik Suhartono Suhartono; Atnuri Atnuri; Bernadetta Budi Lestari
Transformasi: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 16 No. 1 (2020): Transformasi Juni
Publisher : LP2M Universitas Islam Negeri Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20414/transformasi.v16i1.2238

Abstract

[Bahasa]: Keluarga merupakan lingkungan awal bagi anak yang memiliki peran strategis dalam mendukung penyelenggaraan pendidikan. Oleh karenanya, pemahaman tentang pentingnya parenting sangat dibutuhkan untuk meningkatkan kualitas pendidikan keluarga. Tujuan pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat (PKM) ini adalah untuk memberikan pemahaman tentang pentingnya parenting dalam keluarga yang merupakan tanggungjawab bersama dari orang tua, masyarakat, sekolah, dan pemerintah. Kegiatan PKM ini dilaksanakan di Desa Kauman, Kecamatan Sedayu, Kabupaten Gresik. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah pelatihan dengan ceramah, diskusi, dan games. Materi yang diberikan dalam pelatihan ini meliputi pengertian, aturan, penerapan parenting yang tepat, pihak-pihak yang harus berperan dalam terwujudnya parenting, dan bahaya yang ditimbulkan jika parenting dilakukan secara tidak tepat. Hasil kegiatan ini menunjukkan pemahaman peserta terhadap parenting sebelum dilaksanakan kegiatan adalah sebesar 16%. Setelah mengikuti pelatihan dalam PKM ini, pemahaman peserta terhadap parenting adalah sebesar 83%. Hasil ini menunjukkan kegiatan PKM ini dapat meningkatkan pemahaman masyarakat tentang parenting yang bekontribusi pada kesadaran masyarakat terhadap pentingnya pendidikan keluarga. Kata Kunci: parenting, orang tua, masyarakat, pemerintah [English]: Family is the initial environment for children who have a strategic role in supporting the delivery of education. Therefore, an understanding of the importance of parenting is needed to improve the quality of family education. This community service program aims to provide the parents an understanding of the importance of parenting in the family as a shared responsibility of parents, community, schools, and government. This progam was conducted in Kauman Village, Sedayu District, Gresik Regency. The method used was training with lectures, discussions, and games. The material provided in this training included the understanding, rules, proper application of parenting, parties who must play a role in the realization of parenting, and the dangers posed if parenting is done incorrectly. The results showed that participants' understanding of parenting before the training was 16%. After attending the training, participants' understanding of parenting was 83%. This shows that this program increases parents’ understanding of parenting that contributes to community awareness of the importance of family education. Keywords: parenting, parents, society, government

Page 1 of 1 | Total Record : 9