cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota surakarta,
Jawa tengah
INDONESIA
Alchemy Jurnal Penelitian Kimia
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Arjuna Subject : -
Articles 109 Documents
SINTESIS DAN KARAKTERISASI KOMPLEKS DIAQUOTETRASULFANILAMIDKOBALT(II) SULFAT.nHIDRAT Rahardjo, Sentot Budi; Martini, Tri; Ngabekti, Ngabekti
Alchemy Jurnal Penelitian Kimia Vol 7, No 1 (2008)
Publisher : Alchemy Jurnal Penelitian Kimia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kompleks antara Co(II) dengan sulfanilamid telah disintesis dengan perbandingan mol ligan : ligan = 1 : 4 dalam metanol secara refluks. Formula kompleks yang diperkirakan dari analisis kadar Co dalam kompleks dengan Spektroskopi Serapan Atom (SSA) adalah Co(sulfanilamid)4SO4.nH2O (n = 0, 1, 2 atau 3). Perbandingan muatan kation dan anion diperkirakan dari pengukuran daya hantar listrik dengan konduktivitimeter menunjukkan perbandingan muatan kation : anion 1 : 1 . Analisis thermal dengan Differential Thermal Analyzer (DTA) mengindikasikan adanya H2O dalam kompleks,  dengan demikian formula kompleks yang mungkin adalah [Co(sfl)4(H2O)2](SO4).nH2O (n = 0 atau 1). Data spektra infra merah menunjukkan adanya pergeseran serapan gugus fungsi N-H primer yang mengindikasikan gugus fungsi tersebut terkoordinasi pada atom pusat Co2+. Pengukuran momen magnet dengan Magnetic  Susceptibility Balance (MSB) menujukkan bahwa kompleks bersifat paramgnetik dengan µeff =4,54   ±0,02 BM. Spekta UV-Visible menghasilkan puncak transisi2T2gè2Eg pada panjang gelombang 510 nm dengan harga 10 Dq (?o) sebesar 232,08 kJmol-1 . Struktur kedua kompleks diperkirakan oktahedral.
SINTESIS 1-METHYL,-1,4,8,11-TETRAAZACYCLOTETRADECANE Rahardjo, Sentot Budi
Alchemy Jurnal Penelitian Kimia Vol 3, No 1 (2004)
Publisher : Alchemy Jurnal Penelitian Kimia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

1-Methyl-1,4,8,11-tetraazacyclotetradecane (L) telah disintesis dari molybdenum triacarbonyl dengan 1,4,8,11-tetraazacyclotetradecane kemudian direaksikan dengan methyl -p-toluenesulfonate. Beberapa kondisi reaksi yang melibatkan perubahan stoikiometri, temperatur dan waktu reaksi telah dicoba dalam usaha mendapatkan hasil yang optimum. Kondisi yang terbaik adalah kelebihan (5 x stoikiometri) methyl -p-toluenesulfonate dengan pemanasan 100oC selama  4 jam. Analisis unsur ; C:61,5%; H:12,5%; N:26,0%; teoritis C11H26N4 C:61,6%; H:12,2%; N:26,1%; 13C NMR ? (CDCl3) : 58,8 (1C); 5,9 (1C); 50,7 (1C); 49,9 (1C); 49,6 (1C);48,3 (1C); 47,1 (1C); 40,5 (1C); 29,1 (1C); 26,1 (1C).
BIODIESEL SYNTHESIS OF COTTON SEEDS OIL (CEIBA PENTANDRA) BY CHEMICALLY TRANSESTERIFICATION PROCESS AND ION FRAGMENTATION OF METHYL ESTE Gunawan, Erin Ryantin; Wulandari, Siska Ayu; Yuanita, Emmy; Suhendra, Dedy
Alchemy Jurnal Penelitian Kimia Vol 10, No 2 (2014)
Publisher : Alchemy Jurnal Penelitian Kimia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Fossil fuel is Commercial energy sources in many communities where their abundance progressively reduced and the resulting environmental pollution. Biodiesel is one alternative fuel made from vegetable oils are suitable to replace the function of fossil fuels and environmentally friendly. Synthesis of biodiesel from cotton seeds oil was carried out by chemically transesterification process. Composition of methyl esters in biodiesel and was analyzed by GC-MS are methyl palmitate (16.71 %), methyl 8,11- octadecadienoic (46.45 %) and methyl linoleate (4.21 %). The highest biodiesel produced from the conversion of the cotton seeds oil amounted to 93.7 % in weight ratio of oil and methanol (1:1) with the catalyst KOH 1 % (w/w of oil). Chemical properties of biodiesel produced meets the standard SNI 04-7182-2006 include saponification value of 120.167  mg KOH / g, acid value of 0.28 mg KOH / g and iod value 55.84 g  iod/100g.
ADSORPSI Cd(II), Ni(II) DAN Mg(II) PADA SILICA GEL YANG TERIMOBILISASI DENGAN 2-MERKAPTOBENZIMIDAZOL Nuryono, Nuryono; Nuzula, Firdausi; Narsito, Narsito
Alchemy Jurnal Penelitian Kimia Vol 7, No 1 (2008)
Publisher : Alchemy Jurnal Penelitian Kimia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Telah dilakukan imobilisasi 2-merkaptobenzimidasol (MBI) pada permukaan silika gel menggunakan ?-glisidoksipropiltrimetoksisilan (?-GPS) sebagai senyawa penghubung. Hasil imobilisasi (Si-MBI) kemudian digunakan untuk mengadsorpsi Cd(II), Ni(II), dan Mg(II) dalam medium air. Penelitian meliputi studi pengikatan  ?-GPS pada silika gel dalam medium air yang diikuti imobilisasi larutan MBI dalam dimetilformamida  (DMF) pada silika epoksi (Si-Ep) yang terbentuk. Karakterisasi hasil imobilisasi larutan MBI meliputi penentuan MBI yang terikat , parameter kinetika, dan termodinamika adsorpsi terhadap Cd(II), Ni(II), dan Mg(II). Gugus-gugus fungsional Si-MBI yang berperan pada adsorpsi ion logam diidentifikasi menggunakan spektroskopi inframerah (IR) dan secara kuantitatif kandungan MBI dalam Si-MBI ditentukan dengan metode Kjeldahl. Adsorpsi Cd(II), Ni(II), dan Mg(II) dilakukan dalam sistem batch. Ion logam yang teradsorpsi secara kuantitatif dihitung dari selisih logam sebelum dan sesudah adsorpsi hasil pengukuran menggunakan metode spektroskopi serapan atom. Berdasarkan data yang diperoleh, kesetimbangan adsorpsi, energi adsorpsi, dan kapasitas adsorpsi ditentuka menggunakan model isoterm adsorpsi Langmuir. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kandungan MBI dalam Si-MBI sebesar 584 µmol/g. Adsorpsi ion logam pada Si-MBI berlangsung melalui dua tahap yaitu cepat dan lambat dengan urutan konstanta laju adsorpsi masing-masing Cd(II) > Mg(II) > Ni(II) > Cd(II). Kapasitas adsorpsi Si-MBI terhadap Cd(II), Ni(II), dan Mg(II) berturut-turut sebesar 13,26 µmol/g, 107,53 µmol/g, dan 123,46 µmol/g. Adsorpsi Cd(II) diduga sebagian besar merupakan kemisorpsi dengan energy adsorpsi 23,67 kJ/mol, sedangkan Ni(II) dan Mg(II) kemungkinan besar didominasi fisisorpsi dengan energi adsorpsi masing-masing sebesar 15,26 kJ/mold an 15,82 kJ/mol.
KOMPONEN KIMIA BUAH PARE BELUT (Trichosanthes anguina L.) Suryanti, Venty; Marliana, Soerya Dewi; Kristinawati, Dwik
Alchemy Jurnal Penelitian Kimia Vol 4, No 2 (2005)
Publisher : Alchemy Jurnal Penelitian Kimia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pare belut (Trichosanthes anguina L.) telah banyak digunakan dalam berbagai pengobatan tradisional, namun pengetahuan tentang kandungan kimia buah pare belut masih sedikit. Identifikasi komponen kimia pare belut dalam ekstrak etanol telah dilakukan. Komponen non polar dipisahkan dengan metode ekstraksi sokshlet selama 6 jam menggunakan pelarut petroleum eter. Residu hasil ekstraksi soxhlet selanjutnya diekstraksi dengan metode maserasi selama 24 jam menggunakan pelarut etanol untuk memisahkan komponen kimia selain non polar. Komponen pare belut dalam ekstrak etanol diidentifikasi dengan penapisan fitokimia, uji penegasan dengan kromatografi lapis tipis dan analisis kromatografi gas. Kemudian dilakukan pemisahan dengan kromatografi kolom menggunakan silika gel 60 dan eluen n-heksana, campuran n-heksana dengan etanol, dan etanol. Komponen-komponen yang telah terisolasi diidentifikasi dengan kromatografi gas-spektrometer massa (gas chromatography-mass spectrometer, GC-MS).Penapisan fitokimia menunjukkan bahwa ekstrak etanol pare belut mengandung alkaloid, tanin dan polifenol, saponin, kardenolin/bufadienol dan flavonoid dalam ekstrak etanol pare belut.Hasil identifikasi dengan instrumen GC-MS menunjukan 6 senyawa yang terdeteksi. Analisis spektra GC-MS menunjukkan senyawa-senyawa yang teridentifikasi adalah difenilsulfon, isopropil tridekanoat, di-n-oktillftalat, stigmasterol, dan ?-sitosterol. Senyawa stimasterol dan ?-sitosterol yang teridentifikasi berdasarkan kerangka dasar strukturnya diperkirakan merupakan senyawa golongan saponin yang ikatan glikosidanya lepas pada proses persiapan sampel dan identifikasi.
KARAKTERISASI SIFAT MEKANIK POLIBLEND LLDP-NR DENGAN ADITIF TiO2 SEBAGAI ALTERNATIF MATERIAL UNGGUL MASYKURI, M.; SUBELO, MAMIEK; SAPUTRO, SULISTYO
Alchemy Jurnal Penelitian Kimia Vol 1, No 1 (2002)
Publisher : Alchemy Jurnal Penelitian Kimia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak (ina) :Penggunaan bahan elastomer termoplastik saat ini semakin penting dan meluas. Dengan penambahan zat-zat tertentu, bahan ini menjadi bahan alternatif pengganti logam dan bahan –bahan lain. Poliblend menjadi ujung tombak pengembangan material baru di masa mendatang. Penelitian ini mempelajari pengaruh zat aditif TiO2 terhadap poiblend LLDPE dengan karet alam (LLDPE/NR). Komposisi LLDPE/NR yang diteliti sebesar 60/40. TiO2 yang ditambahkan bervariasi sebesar 0, 1, 2, 3, 4 dan 5%. Poliblend dibuat dengan cara masterbatch process melalui penggilingan dengan laboplastomill. Karakterisasi sifat mekanik dilakukan menggunakan universal testing machine model UCT-5T. Pengujian dilakukan menggunakan metode ISO 527-2. Penelitian menunjukkan terjadinya peningkatan kuat luluh dan kuat tarik pada penambahan TiO2 sampai kadar 3%, selanjutnya menurun pada penambahan TiO2 4 dan 5%. Kuat luluh dan kuat tarik maksimum terjadi pada kadar TiO2 3%, yaitu sebesar 4,687 MPa dan 11,638 MPa. Regangan puts menunjukkan penurunan dengan semakin bertambahnya kadar TiO2. Regangan puts maksimum terjadi pada poliblend tanpa aditif yaitu sebesar 701,7%.Keyword : Polybend, LLDPE-NR,TiO2, mechanical properties.
MIKROENCAPSULATION OF CROSSLINKED CHITOSAN AND ITS ADSORPTIVITY TEST ON REMAZOL YELLOW FG 6 Kusumaningsih, Triana; Pranoto, Pranoto; Handayani, Desi Suci; Kusuma Astuti, Dian Endah
Alchemy Jurnal Penelitian Kimia Vol 9, No 2 (2013)
Publisher : Alchemy Jurnal Penelitian Kimia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Synthesis of adsorbent by crosslink and microencapsulation modification produce modified chitosan had been done. The product was used as adsorben for Remazol Yellow FG 6 dye. The adsorptivity test was carried out by comparing the ability of chitosan, crosslinked chitosan and mikroencapsulation of crosslinked chitosan to adsorbremazol yellow FG 6 dye at pH 11, 15 ppm of dye’s concentration, and at various contact times.The result shows that the crosslinked chitosan adsorbs Remazol Yellow FG 6 dye 3.99 times higher than the unmodified chitosan. Meanwhile, the microcapsules containing crosslinked chitosan adsorb Remazol Yellow FG 64.00 times higher than unmodified chitosan. The adsorption performance of each prepared material was determined from UV-Vis absorbance analysis. Although the adsorption performance of the microcapsules containing crosslinked chitosan is almost similar to the crosslinked chitosan, however the microcapsules have shorter optimum contact time and also more stable than the crosslinked chitosan. It shows that the modification of chitosan with crosslinking and microencapsulation process improve its adsorptivity and stability.
PEMBUATAN SENYAWA 3-(3,5-DI-TERT-BUTIL-HIDROKSI FENIL) PROPIONAT Suharty, Neng Sri
Alchemy Jurnal Penelitian Kimia Vol 1, No 2 (2002)
Publisher : Alchemy Jurnal Penelitian Kimia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Reaksi pembuatan 3-(3’,5’-di-tert.-butil-4-hidroksi fenil) propionat (asam Irganox) mempergunakan bahan dasar antioksidan panas n-oktanil-3-(3’,5’-di-tert.butil-4-hidroksifenil) propionat  (Irganox 1076) berdasarkan reaksi hidrolisa pada suasana alkalis. Hasil pembuatan asam Irganox merupakan kristal jarum yang tidak berwarna dengan rendemen 30% dan titik lelehnya 171-172oC. Hasil analisa unsur kandungan atom karbon 73,18% dan atom hidrogen 9,46% sedangkan pengukuran ? maksimal 219 nm. Analisa FTIR dalam KBr pellet menunjukkan adanya serapan karbonil asam karboksilat selain vibrasi gugus hidroksil bebas. Analisa NMR proton dijumpainya 2 jenis proton hidroksil dari fenol dan karboksilat dan hilangnya proton gugus alkoksi (-OC18H37). Analisa karbon-13 NMR menunjukkan karbon kuarterner dari gugus karboksilat dan tidak dijumpai serapa resonansi dari 18 buah karbon dari gugus alkoksi senyawa awal. Dari hasil analisa secara keseluruhan diatas dipastikan telah terjadi perubahan hilangnya gugus ester menjadi gugus asam karboksilat.
ISOLASI TRITERPENOID DARI BUNGA Artocarpus communis (FAMILIA: MORACEAE) Djunaidi, M Cholid; Suzery, Meiny
Alchemy Jurnal Penelitian Kimia Vol 3, No 1 (2004)
Publisher : Alchemy Jurnal Penelitian Kimia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Telah dilakukan isolasi terhadap kandungan senyawa triterpenoid di dalam bunga Artocarpus communis (Familia Moraceae). Isolasi dilakukan dengan ekstraksi soklet menggunakan pelarut khloroform. Pemurnian selanjutnya dialakukan dengan kromatografi kolom, sebagai adsorben pelarut eter, diperoleh Kristal sisik berwarna putih dengan titik leleh 99-100oC. Dengan menggunakan pendekatan kemotaksonomi dan dengan pengujian spetroskopi IR, UV, NMR dan Massa serta perbandinga literatur menunjukkan bahwa senyawa hasil isolasi merupakan senyawa sikloartenil asetat (kelompok triterpenoid).
PROCESS TECHNOLOGY OF FABRICATION NO2 GAS SENSOR DEVICES WITH ACTIVE LAYER In2O3 Widodo, Slamet
Alchemy Jurnal Penelitian Kimia Vol 10, No 1 (2014)
Publisher : Alchemy Jurnal Penelitian Kimia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This paper discuss the design and fabrication of NO2 gas sensor based on metal oxide using thick film technology was described. The design of gas sensor is consisted of components, i.e. heater, electrode (interdigital fingers) and sensitive layer from In2O3 material. This sensor has been designed as multilayers with heater and both electrodes in one surface , in accordance with miniaturisation aspect, heat distribution and less consumption of energy from the sensor device. The heater and electrode were fabricated on alumina substrate (aluminum oxide/Al2O3) with silver paste. The In2O3layer provides resistance change when it is exposed by NO2 gas. It indicates that this sensor device has a potency to be used as NO2 detector.

Page 5 of 11 | Total Record : 109