cover
Contact Name
Hasbullah Syaf
Contact Email
jurnal.ppw@gmail.com
Phone
+6281342602334
Journal Mail Official
jurnal.ppw@gmail.com
Editorial Address
Program Studi Perencanaan dan Pengembangan Wilayah Program Pascasarjana Universitas Halu Oleo Kampus Abdullah Silondae, Jl. Mayjen S. Parman Kendari, 93121
Location
Kota kendari,
Sulawesi tenggara
INDONESIA
Jurnal Perencanaan Wilayah
Published by Universitas Halu Oleo
ISSN : 23560606     EISSN : 25024205     DOI : dx.doi.org/10.33772/ppw
Core Subject : Social, Engineering,
Jurnal Perencanaan Wilayah (JPW) merupakan media untuk menyebarluaskan informasi ilmiah yang berasal dari hasil riset para mahasiswa, dosen, peneliti, dan pemerhati masalah-masalah yang terkait perencanaan dan pengembangan wilayah, intervensi, dan rancangan terhadap komunitas, desa, kota, dan wilayah termasuk lingkungan fisik, spasial, teknologi, ekonomi dan pertanian.
Articles 101 Documents
Analisis Spasial Pelayanan Air Bersih PDAM Tirta Anoa di Kecamatan Kendari Barat Kota Kendari Nathan Pongkarambe; Laode Sabaruddin; La Baco Sudia
Jurnal Perencanaan Wilayah Vol 7, No 1 (2022): Jurnal Perencanaan Wilayah
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/jpw.v7i1.23504

Abstract

The development of the West Kendari District has had consequences for the clean water service area of PDAM Tirta Anoa. The results showed (1) The spatial distribution of the clean water service area of PDAM Tirta Anoa in Kendari Barat District, Kendari City is the distribution of customer groups consisting of 66 government agency customers, 7 large commercial customers, 83 small commercial customers, 13 special social customers, and 1,929 household customers with water pressure consisting of zone IV of the central unit with water pressure between 0.6 - 1 kgf.cm-2, and water pressure in the Gunung Jati Service Unit zone is 0.5 kgf.cm-2, as well as service area boundaries and service networks distribution pipelines include Kemaraya Village, Watu-watu Village, Tipulu Village, Punggaloba Village, Benu-benua Village, Sodohoa Village, Sanua Village, Dapu-dapura Village, and Lahundape Village; (2) The factors that affect the distribution of the clean water service area of PDAM Tirta Anoa in Kendari Barat District, Kendari City are population, population density, topography, service area area, and distance of production units affecting clean water distribution services in West Kendari District;. Keywords: Spatial, Clean Water, Service AreaPerkembangan Kecamatan Kendari Barat telah memberikan konsekuensi terhadap wilayah pelayanan air bersih PDAM Tirta Anoa. Penelitian bertujuan (1) memetakan dan menganalisis sebaran spasial wilayah pelayanan air bersih PDAM Tirta Anoa di Kecamatan Kendari Barat Kota Kendari, (2) Menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi sebaran wilayah pelayanan air bersih PDAM Tirta Anoa di Kecamatan Kendari Barat Kota Kendari. Hasil penelitian menunjukan (1) Sebaran spasial wilayah pelayanan air bersih PDAM Tirta Anoa di Kecamatan Kendari Barat Kota Kendari adalah sebaran kelompok pelanggan yang terdiri dari 66 pelanggan instansi pemerintah, 7 pelanggan niaga besar, 83 pelanggan niaga kecil, 13 pelanggan sosial khusus, dan 1.929 pelanggan rumah tangga dengan tekanan air terdiri zona IV unit pusat dengan tekanan air antara 0,6 - 1 kgf.cm-2, dan tekanan air pada zona Unit Pelayanan Gunung Jati adalah 0.5 kgf.cm-2, serta batas wilayah pelayanan dan jaringan pelayanan pipa distribusi meliputi Kelurahan Kemaraya, Kelurahan Watu-watu, Kelurahan Tipulu, Kelurahan Punggaloba, Kelurahan Benu-benua, Kelurahan Sodohoa, Kelurahan Sanua, Kelurahan Dapu-dapura, dan Kelurahan Lahundape; (2) Faktor-faktor yang mempengaruhi sebaran wilayah pelayanan air bersih PDAM Tirta Anoa di Kecamatan Kendari Barat Kota Kendari adalah jumlah penduduk, kepadatan penduduk, topografi, luas daerah pelayanan, dan jarak unit produksi mempengaruhi pelayanan distribusi air bersih di Kecamatan Kendari Barat;   Kata Kunci : Spasial, Air Bersih, Wilayah Pelayanan
Analisis Perubahan Struktur Ruang Rencana Teknis Satuan Pemukiman (RTSP) Transmigrasi UPT. Tongauna, Kabupaten Kolaka Timur Hasbullah Syaf
Jurnal Perencanaan Wilayah Vol 7, No 2 (2022): Jurnal Perencanaan Wilayah
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/jpw.v7i2.28401

Abstract

ABSTRACT The transmigration paradigm changed from central to regional government policies. Meanwhile, the current condition of land for proper transmigration is very difficult to obtain, so it is shifting towards forest areas. The purpose of this study is to analyze changes in the structure of the RTSP space so that the condition of protected forests and buffer areas is well maintained and sustainable. This study used the current RTPS location comparison survey method and the results of future RTSP analysis. The results obtained (a) the measured area of UPT Tongauna is 1,040.49 and the area that can be used for transmigration settlement land covering an area of 200 ha which can accommodate as many as 100 households with the TPLK pattern; (2) to maintain forest sustainability, there is a change in the Border or Buffer Zone of the RTSP location and forest area from 100 Ha to 553 Ha; and (3) the transfer of the LU II location which was originally located in the Production Forest Area (HP) after an analysis, the transfer of the kapling/parcel to the new spatial location was carried out. In an effort to avoid environmental damage, land clearing should use more manual systems to avoid excessive land and forest use.Keywords: RTSP, Transmigration, UPT. Tongauna, Spatial Structure.ABSTRAK Paradigma transmigrasi berubah dari kebijakan pemerintah pusat ke daerah. Sementara kondisi lahan untuk transmigrasi yang layak saat ini sangat sulit diperoleh, sehingga bergeser ke arah kawasan hutan. Tujuan penelitian ini adalah  untuk menganalisis perubahan struktur ruang RTSP agar kondisi hutan lindung dan kawasan penyangga terjaga dengan baik dan berkelanjutan. Penelitian ini menggunakan metode survei perbandingan lokasi RTPS saat ini dan hasil analisis RTSP ke depan. Hasil yang diperoleh (a) luas terukur UPT. Tongauna adalah 1.040,49 dan Luasan areal yang dapat dimanfaatkan untuk lahan permukiman transmigrasi seluas 200 Ha yang dapat menampung sebanyak 100 KK dengan pola TPLK; (2) untuk menjaga kelestaria hutan maka terjadi perubahan Sempadan atau Buffer Zone lokasi RTSP dan Kawasan hutan dari 100 Ha menjadi 553 Ha; dan (3) pemindahan lokasi LU II yang semula terletak dalam Kawasan Hutan Produksi (HP) setelah dilakukan analisis maka dilakukan pemindahan kapling/persil pada lokasi tata ruang yang baru. dalam upaya untuk menghindari kerusakan lingkungan maka pembukaan lahan sebaiknya lebih banyak menggunakan sistim manual untuk menghindari pemanfaatan lahan dan hutan yang berlebihan.Kata Kunci: RTSP, Transmigrasi, UPT. Tongauna, Struktur Ruang
Analisis Kesesuaian Lahan Permukiman di Kecamatan Kambu Kota Kendari Satriyo Dwi W; La Ode Safuan; Hasbullah Syaf
Jurnal Perencanaan Wilayah Vol 7, No 2 (2022): Jurnal Perencanaan Wilayah
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/jpw.v7i2.27858

Abstract

Residential areas in Kambu District require land suitability. This study aims to (1) analyze the suitability of residential land in the Kambu sub-district, Kendari city, (2) analyze the suitability of the settlement location in the Kambu sub-district based on the suitability and availability of the location according to the Kendari City Spatial Plan (RTRW). The method used in this research is qualitative analysis, and overlay analysis. The results of the study show, (1) The suitability of residential land in the Kambu sub-district, Kendari City for the very suitable category for residential areas of 1,106.03 ha or 49.86 percent; (2) The suitability of the location for settlements in Kambu District is based on the suitability and availability of the location according to the Kendari City Spatial Planning (RTRW) covering an area of 402.88 Ha or 18.16 percent.Keywords: Suitability, Settlements, and OverlaysKawasan permukiman di Kecamatan Kambu memerlukan kesesuaian lahan. Penelitian ini bertujuan (1) Menganalisis kesesuaian lahan permukiman di wilayah Kecamatan Kambu Kota Kendari, (2) Menganalisa kesesuaian lokasi untuk permukiman di Kecamatan Kambu berdasarkan kesesuaian dan ketersediaan lokasi menurut Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota Kendari. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis kualitatif, dan analisis overlay. Hasil penelitian menunjukkan (1) Kesesuaian lahan  permukiman di wilayah Kecamatan Kambu Kota Kendari untuk kategori sangat sesuai bagi permukiman penduduk seluas 1.106,03 Ha atau 49,86 persen; (2) Kesesuaian lokasi untuk permukiman di Kecamatan Kambu berdasarkan kesesuaian dan ketersediaan lokasi menurut Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota Kendari seluas 402,88 Ha atau 18,16 persen.Kata Kunci : Kesesuaian, Permukiman, dan Overlay
Analisis Daya Dukung Lingkungan Berbasis Jasa Lingkungan Penyediaan Pangan Dan Air di Kawasan Perkotaan Lapai Muhmmad Arfandi; La Ode Safuan; Iskandar Iskandar
Jurnal Perencanaan Wilayah Vol 7, No 2 (2022): Jurnal Perencanaan Wilayah
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/jpw.v7i2.28054

Abstract

The carrying capacity of the regional environment is a study that needs to be considered in spatial planning of city area.  The purpose of this paper is to determine characteristics ecoregion, distribution of environmental service index, and status of environmental carrying capacity on providing food and water supply, in planning development plan urban area of Lapai.  The method used is a spatial and tabular analysis using a geographic information system on the characteristics of ecoregion, environmental service index and status of the carrying capacity of environment for providing food and water.  The results of this study are the characteristics of ecoregions that play a role in determining the environmental service index of food and water supply are landscapes, natural vegetation and land cover.  The status of the carrying capacity of food supply in Lapai urban area is still in surplus, with details of 166.733 Ha or 58.24% not having crossed the threshold of need, and 119.5409 Ha or 41.76% having crossed the threshold. The status of the carrying capacity of water supply throughout the entire region is still in surplus.Keywords: carrying capacity, environmental services, food, clean water 
Analisa Kebutuhan dan Ketersediaan Supply Air Bersih di Kecamatan Puuwatu Kota Kendari Muhammad Habil Jasmin; Weka Widayati; La Ode Santiaji Bande
Jurnal Perencanaan Wilayah Vol 7, No 2 (2022): Jurnal Perencanaan Wilayah
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/jpw.v7i2.28053

Abstract

Kebutuhan air bersih terjadi peningkatan karena bertambahnya jumlah penduduk, kemudian ketersediaan air bersih untuk beberapa tahun kedepan menjadi permasalahan. Penelitian ini bertujuan (1) Menganalisis kebutuhan air bersih di Kecamatan Puuwatu pada tahun 2040; (2) Menganalisis ketersedian air bersih di Kecamatan Puuwatu pada tahun 2040; (3) Merencanakan pemenuhan kebutuhan air bersih di Kecamatan Puuwatu pada tahun 2040. Sampel dalam penelitian ini adalah responden sebanyak 100 orang. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis proyeksi penduduk, analisis kebutuhan air dan analisis ketersedian air. Hasil penelitian menunjukan (1) Kebutuhan air pada tahun 2040 pada PDAM Kecamatan Puuwatu sebesar 67,11 liter/detik; (2) Tingkat ketersediaan air bersih pada PDAM unit Puuwatu adalah kapasitas produksi sebesar 275 ltr/detik, dan ini menunjukan adanya kelebihan jumlah produksi atau surplus 226,17 liter/detik dari kebutuhan air eksisting. Begitupun hasil proyeksi kebutuhan air untuk tahun 2040 sudah memenuhi kebutuhan air bersih sesuai standar kebutuhan kota 80% dan 3) Rencana pemenuhan kebutuhan air bersih melalui optimalisasi sistem jaringan pipa distribusi primer dan sekunder melalui rencana penambahan intake Tabanggele dan bendung yang berlokasi di Kelurahan Lalodati sebagai area penampungan air, optimalisasi sistem pelayanan bagi masyarakat baik secara kualitas maupun kuantitas. Untuk dapat memenuhi kebutuhan air bersih secara optimal, perlu adanya monitoring dan evaluasi terhadap PDAM baik dari aspek teknis maupun non teknis.Kata Kunci: Kebutuhan Air, Ketersedian Air, dan Perencanaan AirThis study aims to (1) analyze the need for clean water in Puuwatu District in 2040; (2) Analyzing the availability of clean water in Puuwatu District in 2040;  (3) Planning the fulfillment of clean water needs in Puuwatu District in 2040. The sample in this study were 100 respondents. The data analysis used in this research is population projection analysis, water demand analysis and water availability analysis. The results showed (1) the water demand in 2040 at the Puuwatu District PDAM was 67,11 liters/second;  (2) The level of availability of clean water at PDAM Puuwatu unit is a production capacity of 275 liters/second, and this indicates an excess of production or a surplus of 226.17 liters/second from the existing water needs.  Likewise, the results of the projected water demand for 2040 have met the need for clean water according to the city's standard needs of 80% and 3) Plans for meeting clean water needs through optimization of the primary and secondary distribution pipeline system through the plan to add Tabanggele intakes and weirs located in Lalodati Village as areas  water reservoirs, optimizing service systems for the community both in quality and quantity. To be able to meet the needs of clean water optimally, it is necessary to monitor and evaluate PDAMs from both technical and non-technical aspects. Keywords: Water Needs, Water Availability, and Water Planning
Analisis Kelayakan Implementasi Program Layanan Lumpur Tinja Terjadwal di Kota Baubau Kasmawati Kasmawati; La Karimuna; La Ode Ahmad Nur Ramadhan
Jurnal Perencanaan Wilayah Vol 7, No 2 (2022): Jurnal Perencanaan Wilayah
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/jpw.v7i2.28444

Abstract

ABSTRACTScheduled Sludge Service (SSS) is a program designed by the government to manage fecal waste so as to create proper sanitation conditions for the community. Baubau City has the opportunity to implement a SSS, because since 2011 the Wakonti Sewage Treatment Plant (STP) has been built with a capacity of 40 m3/day. This study was aimed at analyzing the feasibility of SSS program and its implementation strategy in Baubau City. The research was conducted by analyzing the potential of the research city such as regional data, sanitation conditions, conditions of desludging services, sewage treatment, the agencies involved, policies and regulations as well as implementation procedures and aspects of scheduled sewage services such as operating patterns, customers, infrastructure, institutions. , procedures, finances and regulations. The results of the gap analysis show that Baubau City is feasible to implement the LLTT program. However, it should be noted to the Baubau City government to follow up on deficiencies such as operating patterns, procedures and related rules to maximize this program. Based on the results of the SWOT analysis, seven strategies were produced that can support the implementation of LLTT in Baubau City including: 1) Agreeing on service principles, 2) Accelerating the ratification of the Regional Regulation on LLTT, 3) Determining service zones, desludging patterns and desludging periods, 4) Increasing access to water services waste, 5) Forming a regional technical implementing unit, 6) Increasing funding allocation, and 7) Maximizing the active role of the government.Keywords: Baubau City, SSS, Wakonti STP, SWOT AnalysisABSTRAKLayanan lumpur tinja terjadwal (LLTT) merupakan program yang dirancang pemerintah untuk mengelolah limbah tinja sehingga menciptakan kondisi sanitasi yang layak bagi masyarakat. Kota Baubau memiliki peluang untuk mengimplementasikan kegiatan LLTT, karena sejak tahun 2011 telah dibangun fasilias Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) Wakonti dengan kapasitas 40 m3/hari. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kelayakan program LLTT dan strategi implementasinya di Kota Baubau. Penelitian dilakukan dengan menganalisis potensi kota penelitian seperti data wilayah, kondisi sanitasi, kondisi layanan sedot tinja, pengolahan lumpur tinja, instansi yang terlibat, kebijakan dan peraturan serta prosedur pelaksanaan dan aspek-aspek layanan lumpur tinja terjadwal seperti pola operasi, pelanggan, infrastruktur, kelembagaan, prosedur, finansial dan aturan. Hasil analisis gap/kesenjangan penelitian menunjukkan bahwa Kota Baubau layak untuk mengimplementasikan program LLTT. Namun, perlu menjadi catatan kepada pemerintah Kota Baubau untuk menindaklanjuti kekurangan-kekurangan seperti pola operasi, prosedur dan aturan yang terkait untuk memaksimalkan program ini. Berdasarkan hasil analisis SWOT, dihasilkan tujuh strategi yang dapat mendukung implementasi LLTT di Kota Baubau diantaranya: 1) Menyepakati prinsip layanan, 2) Mempercepat pengesahan Perda tentang LLTT, 3) Menentukkan zona pelayanan, pola penyedotan dan periode penyedotan, 4) Meningkatkan akses layanan air limbah, 5) Membentuk unit pelaksana teknis daerah, 6) Meningkatkan alokasi pendanaan, dan 7) Memaksimalkan peran aktif pemerintah.Kata Kunci: Kota Baubau, LLTT, IPLT Wakonti, Analisis SWOT
Analisis Tingkat Vitalitas Kawasan Desa Adat Kampung Kuta Kabupaten Ciamis Fitria Fauziah Hasanah; Bahrul Fikri Sofwany; Rio Marsel Solehudin
Jurnal Perencanaan Wilayah Vol 7, No 2 (2022): Jurnal Perencanaan Wilayah
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/jpw.v7i2.27428

Abstract

Desa adat merupakan bagian dari kekayaan bangsa yang harus dilestarikan. Salah satu cara untuk melestarikannya adalah dengan revitalisasi. Kampung Kuta merupakan salah satu desa di Kabupaten Ciamis yang berpotensi untuk dikembangkan, namun terdapat beberapa faktor yang menjadi penyebab menurunnya tingkat vitalitas di Kampung Kuta, salah satunya adalah faktor sosial budaya. Penelitian ini bertujuan untuk menilai tingkat vitalitas di Kampung Kuta. Hal tersebut dapat diidentifikasi dari beberapa faktor yaitu lingkungan fisik, sosial budaya dan ekonomi. Metode analisis dalam penelitian ini menggunakan analisis kualitatif dan analisis kuantitatif yang mengacu pada variabel-variabel tertentu. Penurunan vitalitas tersebut dianalisis berdasarkan indeks yang telah ditentukan dan didukung oleh beberapa pernyataan dari para pelaku adat seperti tokoh adat dan masyarakat adat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi penurunan tingkat vitalitas yang disebabkan oleh produktivitas ekonomi, kerusakan lingkungan dan kerusakan cagar budaya. Kampung Kuta dapat dikembangkan dengan meningkatkan dan melestarikan kearifan lokal yang ada sehingga dapat meningkatkan nilai vitalitasnya.
Evaluasi Program Pengembangan Kawasan Kakao Berbasis Korporasi (Integrasi Tanaman Kakao Dan Ternak Sapi) Di Kabupaten Kolaka Timur Hasmadiana Hasmadiana; Sahta Ginting; Ali Bain
Jurnal Perencanaan Wilayah Vol 7, No 2 (2022): Jurnal Perencanaan Wilayah
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/jpw.v7i2.27915

Abstract

The agricultural sector is a sector a mainstay in development in East Kolaka Regency, especially in cocoa and cattle commodities. The purpose of this study was to evaluate the impact of the corporate-based cocoa area development program (integration of cocoa plants and cattle) in East Kolaka Regency. This study uses a qualitative descriptive analysis. The results of the study concluded that smallholder cocoa plantations have prospects in supporting the integrated farming model with cattle. Integrated farming strongly supports the pattern of commodity diversification (cocoa and cattle), which are able to support each other in both business sub-sectors. Cocoa farming has not had an effect on increasing cocoa farming in each village. This is because the distribution of the proceeds from the sale of cattle is divided into each group, so that the integration of cocoa and cattle is not carried out properly.Keywords: Evaluation, Cocoa, CattleSektor pertanian merupakan sektor yang masih menjadi andalan dalam pembangunan di Kabupaten Klaka Timur, khususnya pada komuditas kakao dan ternak sapi. Tujuan penelitian ini mengevaluasi dampak program pengembangan kawasan kakao berbasis korporasi (integrasi tanaman kakao dan ternak sapi) di Kabupaten Kolaka Timur. Penelitian ini menggunakan analisis deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa perkebunan kakao rakyat memiliki prospek dalam mendukung model usahatani integrasi dengan ternak sapi. Usahatani integrasi sangat mendukung pola diversifikasi komoditas (kakao dan sapi), yang mampu saling mendukung di kedua subsektor usaha. Usaha tani kakao belum berpengaruh pada peningkatan usaha pertanian kakao di masing-masing desa. Hal ini disebabkan karena pembagian hasil dari penjualan ternak sapi dibagi pada masing-masing kelompok, sehingga kegiatan integrasi tanaman kakao dan ternak sapi tidak terlaksana dengan baik.Kata Kunci :Evaluasi, Kakao, Ternak Sapi. 
Analisis Potensi Pengembangan Perumahan dan Permukiman di Kecamatan Poasia Kota Kendari Berbasis Geographic Information System (GIS) Iswandi Akbar; Ishak Kadir; Fajar Saranani
Jurnal Perencanaan Wilayah Vol 7, No 2 (2022): Jurnal Perencanaan Wilayah
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/jpw.v7i2.27857

Abstract

Population growth in urban areas affects the potential for housing and settlement development. This study aims to (1) analyze the suitability of the Regional Spatial Plan (RTRW) with zones that have the potential for housing and settlement development; and (2) Determine the potential for GIS-based housing and settlement development in Poasia District, Kendari City. The analytical methods used are qualitative analysis, GIS analysis, and overlay analysis. The results showed; (1) The suitability of the Regional Spatial Plan (RTRW) with the zone that has the potential for housing and settlement development in Poasia District, Kendari City, covering an area of 747.84 Ha; and (2) the results of the spatial analysis using the Geographic Information System found that the level of land potential to be developed into a housing and settlement area of 949.75 Ha, with sufficient potential for an area of 2,240.66 Ha and less potential for an area of 1,040.89 Ha or 0.74% . The area is quite potential with an area of 2,240.66 Ha and has limiting factors, namely insufficient availability of school services, water sources that are far enough away, insufficient road access is available and is located in a flooded area. The area with less potential is 1,040.89 Ha and has the main limiting factor, namely the limited availability of school services, road access and slopes that reach 15-25%. Keywords: Potential, Development, Housing and Settlements, and GIS Pertumbuhan penduduk di perkotaan mempengaruhi potensi pengembangan perumahan dan permukiman. Penelitian ini bertujuan (1) Menganalisa kesesuaian Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) dengan zona yang berpotensi untuk pengembangan perumahan dan permukiman; dan (2) Menentukan potensi pengembangan perumahan dan permukiman berbasis GIS di Kecamatan Poasia Kota Kendari. Analisisnya adalah analisis kualitatif, analisis GIS, dan analisis overlay. Hasil penelitian menunjukkan; (1) Kesesuaian Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) dengan zona yang berpotensi untuk pengembangan perumahan dan permukiman di Kecamatan Poasia Kota Kendari seluas 747,84 Ha; dan (2) Hasil analisis spasial dengan menggunakan Sistem Informasi Geografis bahwa tingkat potensi lahan untuk dikembangkan menjadi kawasan perumahan dan permukiman seluas 949,75 Ha, cukup berpotensi seluas 2.240,66 Ha dan  kurang berpotensi seluas 1.040,89 Ha atau 0,74%. Wilayah cukup berpotensi seluas 2.240,66 Ha memiliki faktor pembatas yaitu tidak cukup ketersediaan layanan sekolah, sumber air yang cukup jauh, akses jalan tidak cukup tersedia dan berada dalam kawasan banjir. Wilayah kurang berpotensi seluas 1.040,89 Ha memiliki faktor pembatas utamanya keterbatasan akan ketersediaan layanan sekolah, akses jalan dan kemiringan lereng yang mencapai 15-25% Kata Kunci : Potensi, Pengembangan, Perumahan dan Permukiman, dan GIS
Kajian Potensi Kerusakan Lingkungan pada Kawasan Penambangan Batu di Kecamatan Moramo Utara, Kabupaten Konawe Selatan La Tapamu; La Ode Safuan; La Baco
Jurnal Perencanaan Wilayah Vol 7, No 2 (2022): Jurnal Perencanaan Wilayah
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/jpw.v7i2.28055

Abstract

Environmental damage due to mining activities has always been a concern of researchers, especially in rock mining activities. The purpose of this study is to analyze the existing conditions of environmental damage due to stone mining and to analyze the distribution of potential environmental damage in the stone mining area of North Moramo District. The method used is the analysis of land use change, land cover, water quality analysis, and analysis of the Estimation of the Distribution of Potential Environmental Damage. The result of this research is that the highest level of damage occurred at Station I. Types of forest land use are significantly reduced by about 89.12 ha in 2021. The level of land cover change can be seen by the reduction in land area in the Healthy Plants category (NDVI 0.33 - 0.66) reaching 182.46 ha. The condition of raw water quality status is generally still below the quality standard. The total alleged potential for environmental damage due to stone mining activities in North Moramo District reached 129.13 ha. Keywords: Mining, Stone, Environmental Damage Kerusakan lingkungan karena adanya aktivitas pertambangan selalu menjadi perhatian para peneliti, khusunya pada aktivitas penambangan batu. Tujuan dari penelitian ini yaitu menganalisis kondisi eksisting kerusakan lingkungan akibat penambangan batu dan untuk menganalisis sebaran potensi kerusakan lingkungan di masa mendatang di kawasan penambangan batu Kecamatan Moramo Utara. Metode yang digunakan yaitu analisis perubahan penggunaan lahan, penutupan lahan, analisis kualitas air, dan analisis Pendugaan Sebaran Potensi Kerusakan Lingkungan. Hasil penelitian ini yaitu tingkat kerusakan paling besar terjadi di Stasiun I. Jenis Penggunaan lahan hutan yang berkurang secara signifikan sekitar 89,12 ha pada tahun 2021. Tingkat perubahan penutupan lahan ditandai dengan penyusutan luas kategori Tanaman Sehat (NDVI 0,33 - 0,66) mencapai 182,46 ha. Kondisi status mutu air baku ecara garis besar masih berada di bawah standar baku mutu. Total dugaan potensi kerusakan lingkungan akibat aktivitas penambangan batu Kecamatan Moramo Utara mencapai 129,13 ha.Kata Kunci: Penambangan, Batu, Kerusakan Lingkungan,

Page 10 of 11 | Total Record : 101