cover
Contact Name
buhari
Contact Email
pend.sejarah.fkip@uho.ac.id
Phone
+6285241919232
Journal Mail Official
pend.sejarah.fkip@uho.ac.id
Editorial Address
Kampus Hijau Bumi Tridharma Andounohu Kendari, Sulawesi Tenggara – Indonesia Telp Kantor/HP : 04013127180 / 085241919232
Location
Kota kendari,
Sulawesi tenggara
INDONESIA
Jurnal Penelitian Pendidikan Sejarah UHO
Published by Universitas Halu Oleo
ISSN : 25026666     EISSN : 25026674     DOI : https://doi.org/10.36709/jpps
Core Subject : Education, Social,
Jurnal Penelitian Pendidikan Sejarah UHO diterbitkan oleh Jurusan Pendidikan Sejarah Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Halu Oleo. Jurnal ini terbit empat kali dalam setahun yaitu pada bulan Februari, Mei, Agustus dan November. Terbitan awal Jurnal Penelitian Pendidikan Sejarah UHO yaitu Volume 1 nomor 1 Maret 2016. Tujuan dari adanya publikasi pada jurnal ini adalah untuk menyebarluaskan pemikiran konseptual dan hasil penelitian. Jurnal Penelitian Pendidikan Sejarah UHO merupakan wadah ilmiah untuk mempublikasikan berbagai hasil penelitian mahasiswa, dosen, maupun guru, dengan Ruang lingkup Jurnal memuat tentang kajian Pendidikan Sosial-Budaya khususnya aspek: Pendidikan Sejarah, Etnopedagogik, Kajian Sejarah Lokal, Kajian kearifan lokal sebagai modal pendidikan dan penguatan karakter.
Articles 14 Documents
Search results for , issue "Vol 6, No 1 (2021): Jurnal Penelitian Pendidikan Sejarah UHO" : 14 Documents clear
ALIONDA DAN ASPEK PENDIDIKAN TERHADAP ANAK PEREMPUAN PADA MASYARAKAT DI DESA WAODE BURI Dahniar, Dahniar; irawaty, irawaty
Jurnal Penelitian Pendidikan Sejarah UHO Vol 6, No 1 (2021): Jurnal Penelitian Pendidikan Sejarah UHO
Publisher : Jurusan Pendidikan Sejarah, Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36709/jpps.v6i1.19072

Abstract

Tujuan dalam penelitian ini adalah: 1) Untuk mendeskripsikan bentuk-bentuk permainan Alionda pada masyarakat Desa Waode Buri Kecamatan Kulisusu Utara Kabupaten Buton Utara. 2) Untuk mendeskripsikan nilai-nilai pendidikan yang ada dalam Alionda pada anak perempuan di Desa Waode Buri Kecamatan Kulisusu Utara Kabupaten Buton Utara?. Metode penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif kualitatif. Metode penelitian kualitatif dengan tahapan-tahapan sebagai berikut: 1) Teknik pengumpulan data terdiri dari observasi, wawancara, dan dokumentasi, 2) Teknik analisis data terdiri dari reduksi data, penyajian data dan kesimpulan 3) Validitas data terdiri dari meningkatkan ketekunan dan triangulasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa: 1) Bentuk-bentuk permainan Alionda, khususnya sesi pekoka (bermain kerang-kerangan) terdiri dari 18 rangkaian, yaitu a) Bhangkoka (koka diletakan di atas punggung kaki); b) Bhawande (membawa koka dengan satu kaki); c) Bhampu  (melempar koka dengan mta tertutup); d) Bhahiu Laro (melempar koka dengan tangan menyilang kaki kiri); e) Bhahiu Bungku (melempar koka dengan tagan menyilang kaki kanan; f) Bhantete (koka diletakan ditentangan siku); g) Bhaeko (koka diletakan dalam siku yang ditekuk kedalam); h) Bhangkubu (meletakan koka diatas lengan yang ditekuk); i) Bhadhagu (koka dijepit antara leher dan dagu); j) Bhalemba (koka diletakan diatas bahu); k) Bhabelenga (koka diletakan diatas pipi); l) Bhaenge (koka diletakan diatas hidung); m) Bhamata (koka diletakan diatas mata); n) Bhankansili (koka diletakan diatas pelipis); o) Bhansu’u (koka diletakan di ubun-ubun); p) Bhancundu (koka diletakan di belakang kepala; q) Bhantapa (melempar koka dengan mata tertutup); r) Bhancumburi (berjalan bersama dengan membawa koka); 2) Dalam aspek pendidikan terhadap anak perempuan dalam sesi pekoka (bermain kerang-kerang) ini banyak sekali nilai pendidikan yang dipertahankan dan diwariskan secara turun temurun dan mempunyai pengaruh nyata dalam kehidupan dan perkembangan masyarakat, terlihat dalam setiap rangkaian pekoka bahwa dalam pendidikan perempuan harus bisa menjaga pandangannya terhadap hal-hal yang kurang baik, dan perempuan juga harus mempunyai tujuan hidup, selain itu perempuan harus bisa berpikir, harus bisa membedakan mana yang baik dan mana yang buruk dan perempuan juga harus bisa bekerja dalam hal apapun itu Kata Kunci: Alionda, Pendidikan, Anak Perempuan
PERAN TOKOH ADAT DALAM PROSES PERKAWINAN Raslina, Endang; Andrias, Andrias
Jurnal Penelitian Pendidikan Sejarah UHO Vol 6, No 1 (2021): Jurnal Penelitian Pendidikan Sejarah UHO
Publisher : Jurusan Pendidikan Sejarah, Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36709/jpps.v6i1.19300

Abstract

Tujuan penelitian untuk mengetahui peran tokoh adat dalam proses pernikahan normal Di Desa Maabholu Kecamatan Lohia Kabupaten Muna, 2) peran tokoh adat dalam menyelesaikan kawinan lari di Desa Maabholu Kecamatan Lohia Kabupaten Muna, 3) Peran tokoh dalam perkawinan hamil diluar nikah Di Desa Maabholu Kecamatan Lohia Kabupaten Muna. Jenis penelitian ini bersifat deskriptif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara, observasi, wawancara dan studi dokumen. Sedangkan instrumennya melipiti pedoman wawancara, kamera, dan catatan observasi. Teknik analisis data menggunakan 4 tahapan yaitu: 1) pengumpulan data, 2) reduksi data, 3) penyajian data, 4) penarikan kesimpulan dan verifikasi data. Hasil penelitian ini menujukkan bahwa: 1) Peran tokoh adat dalam proses pernikahan normal Di Desa Maabholu Kecamatan Lohia Kabupaten Muna adalah: (a) sebagai mediator yaitu sebagai perantara dan juru bicara dari pihak keluarga laki-laki dan pihak keluarga perempuan dalam pelaksanaan perkawinan angka mata. (b) sebagai fasilitator yaitu menyiapkan kelengkapan-kelengkapan adat yang dibutuhkan dalam perkawinan angka mata. (c) sebagai organisator yaitu mengelompokan diri bersama-sama keluarga laki-laki dan keluarga perempuan agar perkawinan pinang dapat berjalan lancar dan sesuai ketentuan adat setempat.; 2) peran tokoh adat dalam proses penyelesaian pofileigho sebagai fasilitator, mediator dan organisator, sesuai  ketentuan adat yang berlaku pada masyarakat Muna. Beberapa tahapan proses penyelesaian pofileigho pada masyarakat Muna yakni KafosolonoWamba (penyampaian kepada orang tua perempuan). Selanjutnya tahapan Tanggono Anahi Robine We Lambuno Imamu atau tanggungan anak perempuan yang berada di rumah penghulu dan Poghawangho Adhati atau pertemuan adat; 3) Peran tokoh adat dalam perkawinan hamil dilluar nikah yaitu sebagai mediator yaitu sebagai juru bicara dari pihak laki-laki untuk menyamapaikan peasan kepada keluarga perempuan dan sebagai fasilitator yaitu tokoh adat yang memepersiapak kelengkapan-kelengapan adat.
DAMPAK PENGGUNAAN MEDIA SOSIAL TERHADAP PERILAKU MAHASISWA Safitri, Dian; Mursidin, Mursidin
Jurnal Penelitian Pendidikan Sejarah UHO Vol 6, No 1 (2021): Jurnal Penelitian Pendidikan Sejarah UHO
Publisher : Jurusan Pendidikan Sejarah, Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36709/jpps.v6i1.19319

Abstract

Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan penggunaan dan dampak media sosial bagi mahasiswa yang bertempat tinggal di Kelurahan Kambu kota Kendari; penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif yang hendak mendalami suatu kasus tertentu secara lebih mendalam dengan melibatkan pengumpulan beraneka sumber informasi, pengumpulan data dilakukan dengan metode observasi, wawancara, dokumentasi. Kemudian data yang telah terkumpul berupa kata-kata dianalisis dengan teknik analisis reduksi data, penyajian data dan verifikasi. Hasil penelitan menunjukkan bahwa: 1) Mahasiswa yang tinggal di Kelurahan Kambu Kota Kendari menggunakan media sosial sebagai alat untuk berkomunikasi dan mendapatkan informasi, dalam penggunaan media sosial mereka mulai menggunakan media sosial sejak SMP dan SMA, mahasiswa tersebut menggunakan berbagai fitur aplikasi dalam media sosial berupa facebook, whatsapp, instagram, youtube, geoogle dan twitter; 2) Dampak penggunaan media sosial terhadap perilaku mahasiswa yang bertempat tingggal di Kelurahan Kambu Kota kendari yaitu dapat kita ketahui bahwa sebahagian dari mahasiwa tersebut dalam menggunakan media sosial tentunya banyak perubahan perilaku yang terjadi dan juga terdapat dampak positif dan negatif yang mereka rasakan selama penggunaannya, adapun dampak positifnya yaitu dapat dengan mudah mendapatkan teman, mudah mengerjakan tugas, dapat menambah ilmu pengetahuan, mudah mendapatkan informasi pekerjaan, dan dapat menghasilkan uang lewat media sosial sedangkan dampak negatifnya yaitu penyebaran berita hoax, penipuan, munculnya konten-konten yang tidak seharusnya ditonton tanpa kita membukanya. Dalam penggunaan media sosial ada beberapa mahasiswa yang kurang disiplin dalam menggunakan media sosial dan terlebih lagi ada beberapa mahasiswa yang dapat mendisiplinkan diri dalam menggunakan media sosial.
DESAIN PEMBELAJARAN SEJARAH BERKONTEN SEJARAH LOKAL BERBASIS MULTIMEDIA UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SEJARAH PADA KELAS X IPS-II SMA Yusuf, yusuf; Darnawati, Darnawati
Jurnal Penelitian Pendidikan Sejarah UHO Vol 6, No 1 (2021): Jurnal Penelitian Pendidikan Sejarah UHO
Publisher : Jurusan Pendidikan Sejarah, Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36709/jpps.v6i1.19073

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah (1) Untuk meningkatkan keefektivan mengajar guru melalui desain pembelajaran sejarah berkonten sejarah lokal berbasis multimedia pada siswa kelas X IPS-II SMA Negeri 1 Batauga. (2) Untuk meningkatkan motivasi siswa kelas X IPS-II SMA Negeri 1 Batauga  melalui desain pembelajaran sejarah berkonten sejarah lokal berbasis multimedia. (3) Untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas X IPS-II SMA Negeri 1 Batauga melalui desain pembelajaran sejarah berkonten sejarah lokal berbasis multimedia. Jenis penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas (PTK) dengan memanfaatkan multimedia. Dilakukan dalam dua siklus, setiap siklusnya terdiri dari empat tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Subjek dalam penelitian ini yaitu siswa kelas X IPS-II SMA Negeri 1 Batauga yang berjumlah 28 siswa. Indikator keberhasilan dalam penelitian ini yaitu nilai keefektifan guru minimal 71, motivasi belajar siswa sebesar 75% dan hasil belajar siswa 68 berdasarkan KKM. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: Desain pembelajaran sejarah berkonten sejarah lokal berbasis multimedia dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar sejarah pada kelas X IPS-II SMA Negeri 1 Batauga. Hal ini dapat dilihat dari peningkatan keefektifan guru, motivasi siswa dan hasil belajar siswa dari siklus I ke siklus II. Pada siklus I nilai keefektivan guru mencapai 68.11 meningkat pada siklus II menjadi 73.90, keberhasilan ini dikarenakan guru telah melakukan perbaikan-perbaikan pada APKG II, sehingga kegiantan-kegiatan guru pada saat proses pembelajaran yang belum terlaksana pada siklus I sebelumnya telah terlaksana pada siklus II. Motivasi siswa pada siklus I mencapai 47.60% meningkat menjadi 75.62% pada siklus II, peningkatan motivasi siswa dikarenakan pada pelaksanaan pembelajaran siklus II guru memaksimalkan memotivasi siswa dan menampilkan multimedia semenarik mungkin, sehingga terbukti pengisian angket motivasi siswa pada siklus II mengalami peningkatan. Persentase keberhasilan hasil belajar siswa pada siklus I mencapai 64.28% meningkat menjadi 75% pada siklus II, keberhasilan ini dikarenakan multimedia yang ditampilkan memuat video dan gambar sebagai bukti peninggalan sejarah sehingga merangsang siswa untuk tertarik dan mudah memahami penjelasan guru. Terbukti dari total 28 jumlah siswa, 4 siswa tidak tuntas, 3 siswa tidak hadir dan 21 siswa mendapatkan nilai tuntas.Kata Kunci: Multimedia, Sejarah Lokal, Motivasi, Hasil Belajar
PERSEPSI ORANG TUA SISWA DAN PIHAK SEKOLAH TERHADAP ANAK PUTUS SEKOLAH DI DESA KONTUMERE Hasraawati, Hasrawati; Barlian, Barlian
Jurnal Penelitian Pendidikan Sejarah UHO Vol 6, No 1 (2021): Jurnal Penelitian Pendidikan Sejarah UHO
Publisher : Jurusan Pendidikan Sejarah, Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36709/jpps.v6i1.19304

Abstract

Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan dan menganalisis persepsi orang tua siswa terhadap anak putus sekolah di Desa Kontumere Kecamatan Kabawo Kabupaten Muna; 2) Untuk mendeskripsikan dan menganalisis persepsi pihak sekolah terhadap anak putus sekolah di Desa Kontumere Kecamatan Kabawo Kabupaten Muna; 3) Untuk mengidentifikasi dan menganalisis faktor-faktor yang menyebabkan anak putus sekolah di Desa Kontumere Kecamatan Kabawo Kabupaten Muna; 4) Untuk mengidentifikasi dan menganalisis upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi anak putus sekolah di Desa Kontumere Kecamatan Kabawo Kabupaten Muna. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, dan studi dokumen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa; 1) Persepsi orang tua siswa Putus sekolah dipengaruhi status sosialnya baik di lingkungan bermain maupun dalam keluarganya; 2) persepsi pihak sekolah terhadap anak putus sekolah sangat menyayangkan dengan adanya fenomena tersebut, sehingga mampu meningkatkan pemahaman dan kesadaran para guru kepada motivasi lebih jauh lagi akan pentingnya pendidikan; 3) Faktor utama penyebab anak putus sekolah adalah kurangnya motivasi anak bersekolah, tingkat kemalasan anak yang tinggi, kurangnya perhatian dan pendampingan orang tua terhadap anak, sulitnya menangkal pengaruh buruk dari sisi perkembangan teknologi, karena pembulian yang terjadi di sekolah, dan karena masalah perceraian orang tua; 4) Upaya yang dilakukan oleh orang tua untuk mengatasi anak putus sekolah yaitu; orang tua selalu mengupayakan agar anak melanjutkan pendidikannya kembali dengan bekerjasama dengan pihak sekolah, memberikan bimbingan dan mengingatkan kepada anak tentang pentingnya pendidikan untuk menggapai cita-citanya atau untuk masa depannya, melakukan kerjasama dengan guru agar anak kembali bersekolah, memberinya efek jera karena kepada anak yang putus sekolah dengan beberapa cara seperti tidak memberikannya uang jajan, memaksanya untuk terus bekerja di rumah.
TRADISI HEKOMBIA PADA MASYARAKAT DESA SOMBANO (1997-2019) taslim, taslim UHO; Hadara, Ali
Jurnal Penelitian Pendidikan Sejarah UHO Vol 6, No 1 (2021): Jurnal Penelitian Pendidikan Sejarah UHO
Publisher : Jurusan Pendidikan Sejarah, Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36709/jpps.v6i1.19067

Abstract

ABSTRAK: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui muncul, jenis, tujuan, prosesi pelaksanaan dan struktur pelaksanaan serta alat dan bahan yang digunakan dalam tradisi hekombia pada masyarakat Desa Sombano Kecamatan Kaledupa. Penelitian merupakan penelitian sejarah dengan metode pengumpulan data yang  atas 3 tahap yaitu, heuristik (pengumpulan sumber), verifikasi (kritik sumber) dan historiografi (penulisan sejarah). Hasil penelitian menunjukan bahwa: (1) Latar belakang tradisi hekombia yaitu kebiasan masyarakat Desa Sombano yang ingin berobat untuk menyembuhkan penyakit dengan cara berdoa dibatu. Batu tersebut merupakan tempat dimana seseorang yang penuh dengan penyakit pernah tinggal dan masyarakat sombano meyakini bahwa penyakit yang ada berasal dari tempat itu. (2) Jenis dan tujuan pelaksanaan tradisi hekombia yaitu yang pertama berobat meminta untuk menyembuhkan penyakit yang sedang dialami tujuan selanjutnya cocok dengan tempatnya, akan tetapi masih dengan tujuan yang sama yakni berobat, dan terakhir yaitu salah bicara atau berjanji apabila sudah berjanji akan ketempat hekombia tetapi tidak dilaksanakan maka orang tersebut akan terkena musibah. (3) Proses pelaksanaan dalam tradisi hekombia membutuhkan waktu dua hari sebelum pelaksanaan untuk menyiapkan bahan-bahan serta alat-alat yang akan digunakan, untuk ketempat berobat membutuhkan waktu 30 menit setelah menyiapkan bahan-bahan maka dilaksanakanlah trdisi hekombia. (4) Sturuktur pelaksanaan tradisi Hekombia terdiri dari 7 struktur, yaitu: Menyembelih ayam yang dibawah dan memisahkan kakinya, ujung sayap, serta ususnya, memasang daun kelapa muda pada rumah-rumah kecil tempat Hekombia, meletakan bahan-bahan yang sudah disiapkan ketempat sesajen (harua), menyiapkan bahan-bahan yang akan dibawah ketempat Hekombia, tade sangka, hekombi (berobat), joa bala (doa Makan bersama dan membersihkan). (5) Bahan, alat, dan fungsinya dalam tradisi hekombia yaitu: satu ekor ayam, kue kalo-kalo, dua piring nasi, telur, pisang goreng, kue cucur, kue waji, daun kelapa muda, ketupat, ikan usu-usu, peralatan dupa, daun siri, dua batang rokok, daun pisang, bara api, dan pisau.Kata Kunci: Jenis, Tujuan, Prosesi, Struktur, Hekombia
PENYEBAB MAHASISWA PUTUS KULIAH DI KECAMATAN MAWASANGKA KABUPATEN BUTON TENGAH Safitri, Ani; Taena, la
Jurnal Penelitian Pendidikan Sejarah UHO Vol 6, No 1 (2021): Jurnal Penelitian Pendidikan Sejarah UHO
Publisher : Jurusan Pendidikan Sejarah, Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36709/jpps.v6i1.19159

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk menganalisis faktor-faktor penyebab mahasiswa putus kuliah di Kecamatan Mawasangka Kabupaten Buton Tengah serta untuk menganalisis upaya pemerintah untuk mengatasi mahasiswa putus kuliah di Kecamatan Mawasangka Kabupaten Buton Tengah. Metode dan pendekatan yang digunakan pada penelitian ini adalah pendekatan fenomenologi. Jenis penelitian ini deskriptif kualitatif dengan menggunakan teknik purposive sampling dalam penentuan informan, pengambilan data dilakukan dengan observasi, wawancara mendalam, dan studi dokumen. Analisis data dengan mereduksi data, kemudian disajikan yang sebelumnya dilakukan dengan verifikasi dan melakukan kesimpulan sementara, kemudian melakukan triangulasi data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) faktor penyebab mahasiswa putus kuliaha di Kecamatan Mawasangka Kabupaten Buton tengah adalah faktor dari dalam diri anak itu sendiri, faktor ekonomi, kurng percaya diri, pergaulan, dan lingkungan yang kurang mendukung. Dampak mahasiswa putus kuliah yakni, kehilangan tujuan hidup, kurangnya pengetahuan anak, lahir kemalasan, serta terjadinya pernikahan dini. (2) Upaya mengatasi mahasiswa putus kuliah adalah dengan mendirikan perguruan tinggi di daerah ini, agar mahasiswa yang kurang mampu dapat melanjutkan pendidikannya selain itu menyediakan bantuan berupa beasiswa. Kata kunci: Faktor, Putus Kuliah
TRADISI PIMOORU DI DESA WABULA KECAMATAN WABULA KABUPATEN BUTON Amelia, Nur Rizki; Untarti, Dade Prad
Jurnal Penelitian Pendidikan Sejarah UHO Vol 6, No 1 (2021): Jurnal Penelitian Pendidikan Sejarah UHO
Publisher : Jurusan Pendidikan Sejarah, Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36709/jpps.v6i1.19307

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah: 1) Untuk menjelaskan mengapa tradisi Pimooru di Desa Wabula dikerjakan oleh perempuan; 2) Untuk menjelaskan bagaimana bentuk-bentuk ragam hias di Desa Wabula; 3) Untuk menjelaskan apa makna yang terkandung dari tradisi Pimooru dalam kehidupan sosial masyarakat di Desa Wabula. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif dengan menggunakan pendekatan sejarah. Objek dalam penelitian ini adalah masyarakat desa Wabula khususnya perempuan yang menekuni tradisi Pimooru. Data diperoleh melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data diperoleh melalui reduksi data, penyajian data atau display data, serta kesimpulan dan verifikasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa: 1) Pelaku utama dari tradisi Pimooru di Desa Wabula sangat didominasi oleh para Ibu-ibu pengrajin atau kaum perempuan, hal ini dikarenakan selain sudah menjadi sebuah tradisi yang turun temurun juga merupakan salah satu indikator persyaratan bagi seorang anak perempuan jika belum bisa menenun atau Pimooru dianggap belum baligh/dewasa sehingga belum dapat dinikahkan; 2) Bentuk-bentuk ragam hias dari tradisi Pimooru dapat dilihat dari: (a) Bentuk geometris, masyarakat lebih sering menggunakan geometris dalam bentuk belah ketupat/ dalam masyarakat dikenal dengan istilah rante-rante, (b) Bentuk flora, masyarakat menggunakan flora dalam bentuk buah dan jenis buah yang sering digunakan yaitu buah nenas, (c) Bentuk fauna, masyarakat menggunakan fauna jenis kupu-kupu; 3) Makna yang terkandung dalam sarung Pidongko dilihat dari garis vertikal menggambarkan hubungan manusia dengan sang pencipta, garis horizontal menggambarkan hubungan antar sesama manusia dan bentuk kotak dalam sarung pidongko menggambarkan sebuah pemetaan wilayah daerah/kota yang sering dikunjungi ketika merantau. Sedangkan makna yang terkandung dalam sarung leja dilihat dari bentuk garis yang satu arah menggambarkan hubungan manusia dengan sang pencipta dan kepatuhan seorang istri hanya pada perintah suaminya saja.
SEJARAH TARI MODERO PADA MASYARAKAT MUNA DI DESA LASUNAPA astima, astima; anwar, anwar
Jurnal Penelitian Pendidikan Sejarah UHO Vol 6, No 1 (2021): Jurnal Penelitian Pendidikan Sejarah UHO
Publisher : Jurusan Pendidikan Sejarah, Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36709/jpps.v6i1.19070

Abstract

ABSTRAK: Tujuan penelitian ini yaitu: 1) Untuk mendeskripsikan latar belakang munculnya tari  Modero pada masyarakat Muna di Desa Lasunapa Kecamatan Duruka Kabupaten Muna. 2) Untuk menjelaskan proses pelaksanaan tari Modero pada masyarakat Muna di Desa Lasunapa Kecamatan Duruka Kabupaten Muna. 3) Untuk menjelaskan perubahan pelaksanaan tari Modero pada masyarakat Muna di Desa Lasunapa Kecamatan Duruka Kabupaten Muna. Motode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode sejarah dengan tahap-tahap sebagai berikut: 1) Pengumpulan sumber. 2) Kritik sumber yang terdiri dari kritik eksternal dan kritik internal, dan 3) Penulisan sejarah. Kajian pustaka dalam penelitian ini terdiri dari kerangka konsep dan kerangka teori,  kerangka konsep yang digunakan yaitu konsep sejarah, konsep perubahan Kebudayaan dan konsep seni tari. Sedangkan teori yang digunakan yaitu teori pertumbuhan budaya dan teori perubahan kebudayaan.Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Latar belakang munculnya tari Modero di Desa Lsunapa Kecamatan Duruka Kabupaten Muna berasal dari daerah Sulawesi Tengah. Pertama kali dibawakan oleh Raja Muna yang bernama Baidillzamani pada tahun1460. Setelah Baidullzamani menikah dengan putri Raja Sulawesi Tengah yaitu Tandi Abe, seni tari Modero sudah mulai dilaksanakana pada acara pernikahan dan upacara adat. 2) Proses pelaksanaan tari  Modero pada masyarakat Muna di Desa Lasunapa Kecamatan Duruka Kabupaten Muna dipertunjukan pada upacara Katoba, Kakawi, Kampua, dan  Kalempagi. Pakaian yang digunakan pada tari Modero yaitu baju sehari-hari dan sarung Bhia-bhia atau disebut dengan Kamoru. Namun sesuai dengan perkembangannya, tari  Modero hanya menggunakan baju sehari-hari baik itu penari perempuan maupun penari laki-laki. 3) Perubahan pelaksanaan tari Modero di Desa Lasunapa Kecamatan Duruka Kabupaten Muna yaitu dilihat dari waktu pelaksanaan, tata cara pelaksanaan, tata cara pelaksanaannya serta pakaian yang digunakan tergantung dari orang yang membutuhkan tarian ini atau bisa dikatakan bahwa disesuaikan dengan perkembangan zaman. Kata Kunci: Sejarah, Masyarakat, Tari Modero
PERAN ORANG TUA DALAM MEMBENTUK NILAI KARAKTER PADA ANAK USIA REMAJA Suprianto, Aswar
Jurnal Penelitian Pendidikan Sejarah UHO Vol 6, No 1 (2021): Jurnal Penelitian Pendidikan Sejarah UHO
Publisher : Jurusan Pendidikan Sejarah, Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36709/jpps.v6i1.19160

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah (1) Untuk menjelaskan peran orang tua dalam membentuk nilai karakter pada anak usia remaja di Kelurahan Wolulu. (2) Untuk mendeskripsikan apa yang menjadi penghambat orang tua dalam membentuk nilai karakter pada anak usia remaja di Kelurahan Wolulu. Penelitian ini mengunakan penelitian kualitatif dengan jenis deskriptif, pengumpulan data dilakukan dengan metode observasi, wawancara, dokumentasi. Kemudian data terkumpul berupa kata-kata dianalisis dengan teknik analisis deskriptif kualitatifHasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Peran orang tua dalam membentuk nilai karakter pada anak usia remaja di Keluraha Wolulu yaitu yang pertama a. Memberikan teladan dan pengajaran dengan membentuk karakter religius, karakter kedisiplinan, karakter gemar membaca b. Memberikan penghargaann dan hukuman. Orang tua dalam membentuk nilai karakter pada anak remaja dengan memberikan penghargaan baik berupa pujian ataupun hadiah bagai anak mereka yang menuruti perintah orang tua dengan berperilaku baik namun sebaliknya orang tua akan memberi hukuman kepada anak mereka yang tidak berperilaku baik. (2). Hambatan orang tua dalam membentuk nilai karakter pada anak usia remaja di Kelurahan Wolulu yaitu Faktor internal, yaitu faktor dari dalam keluarga seperti faktor kesibukan orang tua. Faktor eksternal yaitu faktor pertemanan remaja dan pengaruh media massa dan online. Kata kunci: Orang Tua, Remaja, dan Nilai Karakter.

Page 1 of 2 | Total Record : 14


Filter by Year

2021 2021


Filter By Issues
All Issue Vol 7, No 2 (2022): Jurnal Penelitian Pendidikan Sejarah UHO Vol 7, No 1 (2022): Jurnal Penelitian Pendidikan Sejarah UHO Vol 6, No 4 (2021): Jurnal Penelitian Pendidikan Sejarah UHO Vol 6, No 3 (2021): Jurnal Penelitian Pendidikan Sejarah UHO Vol 6, No 2 (2021): Jurnal Penelitian Pendidikan Sejarah UHO Vol 6, No 1 (2021): Jurnal Penelitian Pendidikan Sejarah UHO Vol 5, No 4 (2020): Jurnal Penelitian Pendidikan Sejarah UHO Vol 5, No 3 (2020): Jurnal Penelitian Pendidikan Sejarah UHO Vol 5, No 2 (2020): Jurnal Penelitian Pendidikan Sejarah UHO Vol 5, No 1 (2020): Jurnal Penelitian Pendidikan Sejarah UHO Vol 4, No 4 (2019): Jurnal Penelitian Pendidikan Sejarah UHO Vol 4, No 3 (2019): Jurnal Penelitian Pendidikan Sejarah UHO Vol 4, No 2 (2019): Jurnal Penelitian Pendidikan Sejarah UHO Vol 4, No 1 (2019): Jurnal Penelitian Pendidikan Sejarah UHO Vol 3, No 4 (2018): Jurnal Penelitian Pendidikan Sejarah UHO Vol 3, No 3 (2018): Jurnal Penelitian Pendidikan Sejarah UHO Vol 3, No 2 (2018): Jurnal Penelitian Pendidikan Sejarah UHO Vol 3, No 1 (2018): Jurnal Penelitian Pendidikan Sejarah UHO Vol 2, No 3 (2017): Jurnal Penelitian Pendidikan Sejarah UHO Vol 2, No 2 (2017): Jurnal Penelitian Pendidikan Sejarah UHO Vol 2, No 1 (2017): Jurnal Penelitian Pendidikan Sejarah UHO Vol 1, No 4 (2016): Jurnal Penelitian Pendidikan Sejarah UHO Vol 1, No 2 (2016): Jurnal Penelitian Pendidikan Sejarah UHO Vol 1, No 1 (2016): Jurnal Penelitian Pendidikan Sejarah UHO More Issue