cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota denpasar,
Bali
INDONESIA
Jurnal Ilmiah Elektronik Infrastruktur Teknik Sipil
Published by Universitas Udayana
ISSN : 23026979     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Engineering,
Media publikasi penelitian untuk Dosen dan Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Udayana.
Arjuna Subject : -
Articles 45 Documents
ANALISIS BIAYA PERJALANAN AKIBAT TUNDAAN LALU LINTAS (Studi kasus : Ruas Jalan Dari Persimpangan Jl. I Gusti Ngurah Rai – Jl. Siligita sampai Persimpangan Jl. I Gusti Ngurah Rai – Jl. Gopala) Suratmaja, I Putu; Frederika, Ariany; Wedagama, D.M Priyantha
Jurnal Ilmiah Elektronik Infrastruktur Teknik Sipil Vol 1 No 1 (2012): Vol.1, No.1, Desember 2012
Publisher : Jurnal Ilmiah Elektronik Infrastruktur Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (215.929 KB)

Abstract

Abstrak : Jalan I Gusti Ngurah Rai merupakan salah satu ruas jalan dengan fungsi Arteri Primer. Sepanjang ruas jalan dari persimpangan Jl. I Gusti Nguarh Rai – Jl. Siligita sampai persimpangan Jl. I Gusti Ngurah Rai – Jl. Gopala sering terjadi masalah tundaan dalam perjalanan. Hal tersebut mempengaruhi nilai waktu dan biaya operasional kendaraan (BOK) yang berdampak terhadap biaya perjalanan. Penelitian ini menganalisis kinerja ruas jalan dan biaya perjalanan akibat tundaan lalu lintas yang terjadi pada ruas jalan tersebut. Data primer diperoleh melalui survei lapangan selama 12 jam dari pukul 07.00 – 19.00. Analisis kinerja ruas jalan menggunakan peraturan Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI). Sedangkan pada analisis biaya perjalanan terdiri dari nilai waktu kendaraan yang dihitung berdasarkan data PDRB (Produk Domestik Regional Bruto) Provinsi Bali dan untuk BOK kendaraan ringan dan berat menggunakan metode PCI (Pasific Consultant International) serta untuk BOK sepeda motor menggunakan metode DLLAJ Provinsi Bali Konsultan PTS 1999. Kinerja ruas jalan pada segmen 1 menghasilkan  tingkat pelayanan jalan B, sedangkan pada segmen 2 menghasilkan tingkat pelayanan A. Pada ruas jalan tidak terdapat tundaan lalu lintas dan tinjauan dilakukan pada wilayah Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas (APILL) dengan biaya perjalanan Rp 156.847,34,- per hari atau Rp 57.249.279,83,- per tahun.
ANALISIS TINGKAT PELAYANAN FASILITAS PEJALAN KAKI ( Studi kasus : Jln. Diponogoro di Depan Mall Ramayana) Putra, Sucipta; Purbanto, Gst Raka; Negara, Nym Widana
Jurnal Ilmiah Elektronik Infrastruktur Teknik Sipil Vol 2 No 2 (2013): Jurnal Ilmiah Infrastruktur Teknik Sipil
Publisher : Jurnal Ilmiah Elektronik Infrastruktur Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (113.753 KB)

Abstract

Abstrak :Peningkatan masalah transportasi di Denpasar diakibatkan oleh pertumbuhan populasi dan pertumbuhan di sector ekonomi.. Jalan Diponogoro merupakan jalan satu arah dan jalan akses menuju pusat kegiatan perekonomian, sehingga sering dipadati oleh kendaraan pada pagi, siang, sore, dan malam hari. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis karakteristik dan tingkat pelayanan pejalan kaki dan tipe fasilitas penyeberangan pada Kawasan Jalan Diponogoro di Depan Mall Ramayana. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah pengumpulan data primer dan pengumpulan data sekunder. Pengumpulan data primer dilakukan dengan melakukan survai di lapangan untuk mendapatkan arus pejalan kaki dan arus penyeberang jalan dengan bantuan handycam. Pengumpulan data sekunder didapatkan dari instansi terkait (DinasPerhubungan, Bappeda, dan BPS). Hasil análisis karakteristik dan tingkat pelayanan pejalan kaki menunjukkan bahwa pada hari kerja untuk trotoar barat arus pejalan kaki terbesar yaitu pada pengamatan sore sebesar 109 orang/m/jam. Untuk trotoar timur arus pejalan kaki terbesar yaitu pada pengamatan malam sebesar 42 orang/m/jam. Semua sisi trotoar pada hari kerja masing-masing jam puncak berada pada kategori tingkat pelayanan fasilitas pejalan kaki “A”. Hasil tingkat konflik antara pejalan kaki dan arus lalu lintas direkomendasikan tipe fasilitas penyeberangan, yaitu pelikan dengan pelindung pada Jalan Diponogoro dan letak fasilitas penyeberangan adalah pada bagian segmen tengah-tengah tepatnya di depan Mall Ramayana.Abstract: Improved transportation problems in Denpasar caused by population growth and economic growth in the sector .. Diponogoro road is one-way streets and access roads leading to the center of economic activity, so it is often crowded with vehicles in the morning, noon, afternoon, and evening. The purpose of this study was to analyze the characteristics and service level and type of pedestrian crossing facilities in the Region in Front of Mall Road Diponogoro Ramayana. Data collection methods used are collecting primary data and secondary data collection. Primary data were collected by conducting surveys in the field to get a pedestrian flows and pedestrian flows with the help handycam. The collection of secondary data obtained from the relevant agencies (the Department of Transportation, Bappeda, and BPS). The results of analyzes of the characteristics and service level pedestrian shows that on weekdays for the west sidewalk of pedestrian flows is greatest at late observation of 109 persons / m / hr. To the east is the largest pedestrian flows at night observation for 42 people / m / hr. All of the sidewalks on each weekday peak hour levels of service in the category of pedestrian facilities "A". The results of the level of conflict between pedestrians and traffic flow crossing the recommended type of facilities, namely pelicans with protective Diponogoro road crossing facilities and the location is in the middle segment exactly in front of the Ramayana Mall.
PENGARUH VARIASI CAMPURAN SPESI TERHADAP KUAT GESER PASANGAN BATU KARANG DALAM PERENCANAAN DINDING PENAHAN TANAH Parwita, I Ketut Jaya; Putra, Tjok. Gd. Suwarsa; Sutapa, A. A. Gede
Jurnal Ilmiah Elektronik Infrastruktur Teknik Sipil Vol 2 No 2 (2013): Jurnal Ilmiah Infrastruktur Teknik Sipil
Publisher : Jurnal Ilmiah Elektronik Infrastruktur Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak : Spesi merupakan bahan campuran yang dibentuk dari semen, pasir, dan air dengan perbandingan tertentu. Spesi biasanya digunakan sebagai perekat dari pasangan batu, salah satunya adalah batu karang. Batu karang merupakan salah satu material yang dapat dipakai sebagai bahan konstruksi dinding penahan tanah. Kekuatan dari pasangan batu karang sangat ditentukan dari perbandingan spesi yang dipergunakan dan jarak antar batu karang. Kegagalan konstruksi dinding penahan tanah diperkirakan dapat terjadi akibat terlampauinya kuat geser bahan oleh tekanan tanah aktif yang mengakibatkan terjadinya retak atau pergeseran pada tubuh dinding penahan tanah. Maka diperlukan suatu koefisien perencanaan yang terkait dengan kuat geser bahan yang diperoleh dari penelitian. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan nilai kuat geser pasangan batu karang yang kemudian diaplikasikan ke dalam perencanaan dinding penahan tanah. Pengujian kuat geser pasangan batu karang dilakukan dengan membuat masing-masing 3 buah benda uji pasangan batu karang dengan campuran spesi 1 : 4, 1 : 6, dan 1 : 8. Dimensi benda uji, yaitu panjang 1,2 m, tinggi 0,4 m, dan tebal 0,2 m. Besar beban pengujian kuat geser kemudian dimasukkan ke persamaan kuat geser, sehingga diperoleh besarnya kuat geser pada masing-masing campuran spesi. Dilakukan juga pengujian kuat tekan kubus batu karang sebanyak 4 buah dan kubus spesi sebanyak 3 buah pada masing-masing campuran spesi dengan dimensi yang sama yaitu 15 cm x 15 cm x 15 cm. Hasil penelitian menunjukakan kuat geser rata-rata pasangan batu karang pada campuran spesi 1 : 4 sebesar 4,313 kg/cm2, 1 : 6 sebesar 2,875 kg/cm2, dan 1 : 8 sebesar 1,563 kg/cm2. Kemudian dilakukan desain dinding penahan tanah yang aman terhadap bahaya guling, geser, gempa, tekanan tanah pada dasar dinding, dan kuat geser bahan. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa pasangan batu karang dengan campuran spesi 1 : 4 yang paling baik digunakan dalam perencanaan, karena kekuatan spesinya hampir menyamai kekuatan batu karang. Abstract : Mortar be mixture ingredient that formed from cement, sand, and water with certain comparison. Mortar usually used as glue from stone masonry, one of them limestone rock. Limestone rock be one of materials that usable upon which retaining wall construction. Strength from limestone rock masonry very determined from comparison mortar that used and distance delivers limestone rock. Failure retaining wall construction be estimated can happen consequence be skipped over shear strength ingredient by active earth pressure that causes the happening of crack or displacement in retaining wall body. So need a planning coefficient related to shear strength ingredient that got from research. This research aim gets shear strength limestone rock masonry value then applied into retaining wall planning. Shear strength limestone rock masonry testing is done with make each 3 limestone rock masonry test things with mixture mortar 1 : 4, 1 : 6, and 1 : 8. Test thing dimension, that is long 1,2 m, tall 0,4 m and thick 0,2 m. Big load shear strength testing then putted into to similarity shear stength, so that got magnitude shear strength in each mixture mortar. Done also strong press limestone rock testing cube as much as 4 pieces and cube mortar as much as 3 pieces in each mixtures mortar with dimension same that is 15 cm x 15 cm x 15 cm. Research result indication shear strength limestone rock masonry average in mixture mortar 1 : 4 as big as 4,313 kg/cm2, 1 : 6 as big as 2,875 kg/cm2 and 1 : 8 as big as 1,563 kg/cm2. Then done retaining wall design safe towards overtuning, shear, earthquake, soil pressure in base wall,  and shear strength ingredient. Based on research that done inferential that limestone rock masonry with mixture mortar 1: 4 best used in the plan, because strength mortar almost limestone rock strength.
ANALISIS CAPITAL RECOVERY INVESTASI PADA PROYEK CONDOTEL THE JIMBARAN VIEW Wiryananda, Ngk. Gd. A. Khrisna; Warsika, I Putu Dharma; Frederika, Ariany
Jurnal Ilmiah Elektronik Infrastruktur Teknik Sipil Volume 2, No. 1, Februari 2013
Publisher : Jurnal Ilmiah Elektronik Infrastruktur Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (135.511 KB)

Abstract

Abstrak : Condotel adalah suatu kegiatan yang bergerak di bidang jasa dengan menawarkan sebuah bangunan sebagai tempat penginapan yang memiliki fasilitas rumah, hiburan serta layanan yang mewah dan lengkap seperti hotel berbintang. Condotel The Jimbaran View dibangun di atas lahan seluas 4700 m2 yang dikembangkan oleh PT. Surya Arta Dana. Maka dalam  penelitian ini akan dilakukan analisis finansial selama masa pembangunan condotel The jimbaran view dan analisis capital recovery investasi dari pembeli kamar (investor). Pengolahan data sekunder menggunakan Metode Time Series/Trend, dengan proyeksi 15 tahun ke depan. Dengan analisis Discounted Pay back Period (PBP) dapat diketahui kapan pengembalian modal investasi. Untuk mengetahui kelayakan investasi digunakan kriteria penilaian investasi yaitu dengan menganalisis NPV (Net Present Value), BCR (Benefit Cost Ratio), dan IRR (Internal Rate of Return). Hasil analisis finansial selama masa pembangunan dengan tingkat suku bunga 14.10% pertahun diperoleh nilai NPV>0 sebesar Rp.15,560,043,685, nilai BCR>1 yaitu 1,23 dan nilai IRR>14.10%. Jadi, analisis menunjukkan Proyek Condotel The Jimbaran View layak direalisasikan. Sedangkan hasil analisis untuk pembeli kamar diperoleh Capital Recovery kamar standard sebesar Rp. 95,000,000/ tahun dan kamar suite sebesar Rp. 190.000.000/ tahun selama tujuh tahun. Dengan tingkat suku bunga 13.60% pertahun diperoleh nilai NPV>0 untuk kamar standard sebesar Rp 99,885,654 dan kamar suite sebesar Rp 199,771,308, nilai BCR>1 untuk kamar standard dan suite 1,17, nilai IRR kamar standard dan suite diperoleh sebesar 18,08%. PBP kamar standard dan suite pada tahun ke-11 bulan ke-9 saat pendapatan sebesar Rp. 592,417,211 dan Rp. 1,184,834,423, untuk PBP yang ditambahkan dengan free stay untuk kamar standard dan suite terjadi pada tahun ke-10 bulan ke-2 dan tahun ke-10 bulan ke-6 saat pendapatan sebesar Rp. 592,417,211 dan Rp. 1,184,834,423. Jadi, investasi untuk membeli kamar pada condotel The Jimbaran View layak dilaksanakan.Abstrack : Condotel is one kind of business in the services sector by offering a building as a place for lodging with full home facility, luxurious entertainment and complete services as the five-star hotel did. The Jimbaran View Condotel was built on 4700 m2 area that developed by PT. Surya Arta Dana. Therefore, in this research will be carried out the financial analysis during the construction period of  Jimbaran View Condotel and analysis capital investment recovery from the room buyers (investor). Data secondary processing used the time series/trend method, with projection 15 years ahead. With Discounted Pay Back Period (PBP) Analysis will be seen when the return of investment occured. Investment appraisal criteria will be used to determine the feasibility of investment, such as by analyzing NPV (Net Present Value), BCR (Benefit Cost Ratio), and IRR (Internal Rate of Return). The result of financial analysis during the construction period with interest rate 14,10 % per year obtained NPV>0 in amount Rp. 15.560.043.685, the BCR>1 is 1,23 and IRR>14,10% . Then, the analysis showed the Jimbaran View Condotel Project is feasible to built. And the result for room buyers obtained standard room capital recovery in amount Rp 95.000.000/year and suite room in amount Rp 190.000.000/year for seven years. With interest rate 13,60% per year obtained NPV>0 for standard room in amount Rp. 99.885.654 and suite room in amount Rp 199.791.308. The BCR>1 for standard room and 1,17 for suite room. And the IRR value for standard and suite room obtained 18,08%. PBP standard and suite room occured in the 11 year and 9 month when the income will reach Rp. 592.417.211 and Rp. 1.184.834.423, for PBP that added with free stay to standard and suite room occured in the 10 year and 2 month also in the 10 year and 6 month, when the income will reach Rp. 592.417.211 and Rp. 1.184.834.423. Then, the investment for buy room in Jimbaran View Condotel is feasible to made.
PERANCANGAN STRUKTUR GEDUNG BETON BERTULANG MENGGUNAKAN SISTEM RANGKA PEMIKUL MOMEN KHUSUS (SRPMK) DENGAN RSNI 03-1726-xxxx Rudiatmoko, Restu Wiro; Wiryasa, Ngakan Made Anom; Budiwati, I.A.M
Jurnal Ilmiah Elektronik Infrastruktur Teknik Sipil Vol 1 No 1 (2012): Vol.1, No.1, Desember 2012
Publisher : Jurnal Ilmiah Elektronik Infrastruktur Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (312.65 KB)

Abstract

Abstrak : Lokasi Indonesia yang berada diantara empat sistem tektonik aktif menyebabkan Indonesia memiliki tingkat resiko gempa yang cukup tinggi. Dalam kondisinya terjadinya gempa kuat diharapkan bangunan pusat pelayanan utama yang penting terhadap penyelamatan setelah gempa terjadi seperti bangunan rumah sakit, bangunan penyimpanan air dan bangunan lainya yang non gedung, tidak boleh mengalami kerusakan yang berat sehingga tidak berfungsi. Salah satunya bangunan gedung rumah sakit perlu direncanakan untuk memiliki ketahanan terhadap gempa. Daktilitas penuh menjadi alternatif dalam perencanaan struktur tahan gempa dan syarat pendetailan dibutuhkan yang detail. Tujuan dari studi ini adalah dapat memahami penggunaan gedung tahan gempa dengan menggunakan Sistem Rangka Pemikul Momen Khusus (SRPMK) dengan RSNI 03-1726-xxxx. Rencana lokasi gedung ini adalah di wilayah Denpasar dan termasuk wilayah gempa kuat berfungsi sebagai gedung rumah sakit, ukuran denah 12,25 m x 20,75 m, dengan 4 lantai struktur dan tinggi gedung 15,55 m. Perencanaan gedung meliputi perencanaan pelat atap, pelat lantai, tangga, balok, kolom dan pondasi. Gaya-gaya dalam akibat beban mati, hidup, air hujan, dam gempa dilakukan dengan bantuan software SAP 2000 v.11 dalam bentuk analisa struktur portal 3 dimensi.  
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KETERLAMBATAN PELAKSANAAN PEKERJAAN PROYEK KONSTRUKSI DI KABUPATEN TABANAN Astina, Dhian C. Nur; Widhiawati, Ida Ayu Rai; Joni, I G. Putu
Jurnal Ilmiah Elektronik Infrastruktur Teknik Sipil Vol 1 No 1 (2012): Vol.1, No.1, Desember 2012
Publisher : Jurnal Ilmiah Elektronik Infrastruktur Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (106.405 KB)

Abstract

Abstrak : Pada pekerjaan proyek konstruksi biasanya terjadi kendala pada pekerjaan proyek tersebut, baik kendala yang memang sudah diperhitungkan maupun kendala yang di luar perhitungan perencana. Kendala tersebut menjadi penyebab terlambatnya penyelesaian proyek, sehingga proyek tersebut tidak berlangsung sesuai dengan rencana. Berdasarkan latar belakang ini, penelitian dilakukan sebagai upaya untuk mendapatkan atau mengetahui faktor–faktor penyebab keterlambatan proyek konstruksi dan subfaktor yang mempengaruhi pada masing-masing faktor keterlambatan. Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Tabanan dengan cara penyebaran kusioner kepada responden. Penentuan peringkat keterlambatan pada sebelas (11) faktor didasarkan pada perolehan nilai RI (Relatif Indeks) tertinggi dan teknik analisis data yang digunakan untuk mencari subfaktor yang paling berpengaruh pada setiap faktor adalah analisis skor faktor. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, faktor dominan penyebab keterlambatan pelaksanaan pekerjaan proyek konstuksi adalah faktor tenaga kerja, dengan nilai RI sebesar 0,769, faktor perubahan dengan nilai RI sebesar 0,753 dan faktor karakteristik tempat dengan nilai RI sebesar 0,748. Sedangkan untuk subfaktor yang paling berpengaruh pada sebelas (11) faktor keterlambatan  berdasarkan analisis faktor adalah  subfaktor keahlian tenaga kerja yang kurang mumpuni, subfaktor keterlambatan pengiriman barang, subfaktor ketersediaan peralatan yang kurang memadai/sesuai kebutuhan, subfaktor akses ke lokasi proyek, subfaktor kesulitan pembayaran oleh pemilik, subfaktor hal-hal yang tak terduga seperti kebakaran, banjir, cuaca buruk, tanah longsor, badai/angin rebut, gempa bumi, dan tanah longsor, subfaktor terjadinya perubahan desain oleh pemilik, subfaktor keterlambatan pemilik dalam menentukan bahan, subfaktor  komunikasi antara wakil pemilik dan kontraktor.
ANALISIS KARAKTERISTIK PEJALAN KAKI DAN TINGKAT PELAYANAN FASILITAS PEJALAN KAKI Artawan, Arie; Wedagama, D.M. Priyantha; Mataram, Karnata
Jurnal Ilmiah Elektronik Infrastruktur Teknik Sipil Vol 2 No 2 (2013): Jurnal Ilmiah Infrastruktur Teknik Sipil
Publisher : Jurnal Ilmiah Elektronik Infrastruktur Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (110.791 KB)

Abstract

Abstrak : Pada Jalan Danau Toba kawasan Pantai Sanur banyak permasalahan terkait fasilitas pejalan kaki yang dapat menyebabkan konflik antara pejalan kaki dengan arus lalu lintas yang dapat menimbulkan hambatan, kemacetan, dan membahayakan pemakai jalan. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis karakteristik dan tingkat pelayanan pejalan kaki dan jenis fasilitas penyeberangan. Hasil analisis karakteristik dan tingkat pelayanan pejalan kaki menunjukkan bahwa untuk trotoar timur arus pejalan kaki terbesar yaitu pada pengamatan malam sebesar 41,82 orang/m/jam dengan kecepatan rata-rata ruang sebesar 57,5309 m/mnt, kepadatan sebesar 0,014 org/m2, dan ruang sebesar 71,43 m²/orang. Untuk trotoar barat arus pejalan kaki terbesar yaitu pada pengamatan malam 58,18 orang/m/jam dengan kecepatan rata-rata ruang sebesar 65,3874 m/mnt, kepadatan sebesar 0,019 org/m2, dan ruang sebesar 52,63 m²/orang. Pada masing-masing jam puncak berada pada kategori tingkat pelayanan “A” dan konflik antara pejalan kaki tidak mungkin terjadi. Jenis fasilitas penyeberangan, yaitu pelikan tanpa pelindung. Berdasarkan hasil analisis diatas, maka disarankan melengkapi fasilitas pejalan kaki dengan kanopi-kanopi atau pepohonan, pos polisi, lampu penerangan untuk meningkatkan keamanan dan kenyamanan bagi pejalan kaki. Abstract : There are many problems in relation to pedestrian facilities on Danau Toba street that causing a conflict between pedestrian and traffic flows. The characteristics and service level and location of pedestrian crossing facilities of the observation. The results of analysis of the characteristics and pedestrian level of service to the east suggests that the largest pedestrian flow, the study objecktive was to analyze at 41.82 / m / h with an average speed space of 57.5309 m / min, the density of 0.014 org/m2 and a space of 71.43 m² / person. To the western sidewalk pedestrian flow is greatest at night observation 58.18 people / m / h with an average speed of space 65.3874 m / min, the density of 0.019 org/m2, and a space of 52.63 m² / person. Each peak hour is withen “A” level of service and wish no conflict among pedestrian. Unprotected pelican crossing is suggested for the pedestrian crossing. Based on the analysis above, it is advisable to equip facilities with pedestrian-canopy or canopy trees, police stations, lighting to improve safety and comfort for pedestrians.
PEMODELAN STRUKTUR RUMAH SUSUN DENGAN DAN TANPA DINDING PENGISI Widyastana, IGD Adi; Sukrawa, Made; Sudarsana, I Wayan
Jurnal Ilmiah Elektronik Infrastruktur Teknik Sipil Volume 2, No. 1, Februari 2013
Publisher : Jurnal Ilmiah Elektronik Infrastruktur Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (427.935 KB)

Abstract

Abstrak : Rumah susun sebagai alternatif dalam pemenuhan akan kebutuhan rumah pada daerah dengan lahan terbatas memiliki dinding permanen sebagai pemisah antar rumah, sehingga dindingnya dapat diperhitungkan sebagai komponen struktur. Untuk membandingkan hasil analisis dibuat 4 Model struktur, yaitu Model I adalah struktur tanpa dinding pengisi (OF), Model II, Model IIA dan Model IIB adalah struktur dengan pemodelan dinding pengisi sebagai strut diagonal ekivalen (SD), dimana pada Model II (SD) dimensi struktur sama dengan Model I (OF) dan pada Model IIA (SD-ER) dimensi struktur dibuat sesuai kebutuhan tulangan supaya ?min < ? < ?maks, sedangkan pada Model IIB (SD-EL) dimensi struktur sama dengan Model IIA tetapi dengan arah beban gempa yang berlawanan. Kuat tekan dinding pengisi (fm) diambil 15 Mpa dengan modulus elastisitas (Em) sebesar 7000 Mpa. Tegangan pada dinding juga dihitung menggunakan pendekatan empiris sehingga didapat 2 macam pendekatan. Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan dengan SAP2000.versi 11 diperoleh bahwa deformasi struktur pada Model I (OF) rata – rata 56% lebih besar dibandingkan dengan deformasi struktur pada Model II, Model IIA dan Model IIB. Tegangan pada dinding pengisi masih dalam batas – batas kekuatan bahan dinding yakni sebesar 88% untuk tegangan geser, 90% untuk tegangan tekan  dan 96% untuk tegangan tarik. Berdasarkan hasil analisis juga didapat gaya – gaya dalam yang terjadi pada struktur Model I (OF) rata – rata lebih besar yakni untuk momen 63%, gaya geser 58% dan gaya aksial 40% dibandingkan struktur pada Model II, Model IIA dan Model IIB . Selain itu diperoleh kebutuhan tulangan lentur kolom pada Model I lebih besar yakni 53% dari Model II, 19% lebih besar dari Model IIA, dan 61% lebih besar dari Model IIB. Sedangkan kebutuhan luas tulangan lentur balok pada Model I baik portal arah x maupun portal arah y rata – rata 58 % lebih besar dibandingakan balok pada Model II, Model IIA dan Model IIB.Abstract: Condominium as an alternative to overcome the needs of houses in a limited area has a permanent wall to separate between houses, so that the walls can be considered as a structural component. To compare the results of the analysis ??4 models structure were developed. Model I is a structure without infill wall (OF), Model II, Model IIA and IIB are infill frame where the wall is modeled as equivalent diagonal strut (SD). In Model II (SD) the dimensions of structure are made the same as these of Model I (OF) and in Model IIA (SD-ER) the dimensions of structures are made ??as required to satisfy reinforcement of ?min <? <?maks, whereas in Model IIB (SD-EL) the dimensions of structures are the same as IIA model but with opposite direction of the earthquake load. The compressive strength of infill wall (fm) is 15 MPa with a modulus of elasticity (Em) of 7000 MPa. The stress on the infill wall is also checked using an empirical approach beside analysis result. According to analysis done using SAP2000.versi 11 it is found that the deformation of the Model I (OF) is in average 56% larger than the deformation of Model II, Model IIA and IIB. The stresses on the infill wall are still within limits that the wall stresses to strength ratio are 88% for shear stress, 90% for compressive stress and 96% for tensile stress. From analysis results also obtained that the structure of Model I (OF) produces average reaction forces 63% greater for moment, 58% for shear force and 40% for axial force compared to the structure of the Model II, IIA and IIB. Additionally reinforcement of column model I is 53% more than that of Model II, 19% more than that of Model IIA, and 61% more than that of model IIB. Flexural reinforcement for beam for Model I in both direction (x and y) are in average 58% more than that for Model II, Model IIA and IIB.
ANALISIS KINERJA SIMPANG DAN PEMBEBANAN RUAS JALAN PADA PENGELOLAAN LALU LINTAS DENGAN SISTEM SATU ARAH (Studi kasus Jalan Tukad Pakerisan, - Jalan Tukad Yeh Aya, - Jalan Tukad Batanghari, - Jalan Tukad Barito) Jaya, I Putu Aryadi; Suthanaya, Putu Alit; Wedagama, Dewa Priyantha
Jurnal Ilmiah Elektronik Infrastruktur Teknik Sipil Volume 2, No. 1, Februari 2013
Publisher : Jurnal Ilmiah Elektronik Infrastruktur Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (320.958 KB)

Abstract

Abstrak : Dengan melihat pola jaringan  Jalan Tukad Yeh Aya, Jalan Tukad Batanghari, Jalan Tukad Barito dan Jalan Tukad Pakerisan terdapat peluang penerapan sistem satu arah untuk mengurangi kemacetan lalu lintas pada persimpangan. penelitian bertujuan untuk mengevaluasi kinerja simpang pada Jalan Tukad Musi - Jalan Tukad Batanghari - Jalan Tukad Yeh Aya dan untuk menganalisis kinerja Jalan Tukad Yeh Aya, Jalan Tukad Batanghari, Jalan Tukad Barito dan Jalan Tukad Pakerisan sebelum dan setelah pengelolaan lalu lintas sistem satu arah. Data yang digunakan meliputi data primer dan data sekunder. Data primer terdiri dari volume lalu lintas, geometrik persimpangan, sinyal dan tata guna lahan. Data sekunder terdiri dari data jumlah penduduk untuk menentukan faktor penyesuaian ukuran kota. Dari hasil kinerja simpang eksisting Tk. Batanghari – Tk. Yeh Aya diperoleh jam puncak pagi menghasilkan tundaan 883,86 det/smp,  jam puncak siang 1.206,36 det/smp, dan jam puncak sore 1295,00 det/smp, nilai tingkat pelayanan simpang  semua jam puncak adalah F. Hasil analisis kinerja Jalan Tukad Yeh Aya – Jalan Tukad Batanghari – Jalan Tukad Barito dan Tukad Pakerisan sebelum pengelolaan lalu lintas sistem diperoleh: volume lalu lintas bervariasi antara 671,6  smp/jam – 2967,6 smp/jam, kapasitas antara 2110,74 smp/jam – 2280,57 smp/jam, derajat kejenuhan antara 0,32 – 1,41, dan tingkat pelayanan B – F. Hasil analisis kinerja Jalan Tukad Yeh Aya – Jalan Tukad Batanghari – Jalan Tukad Barito dan Tukad Pakerisan setelah pengelolaan lalu lintas sistem diperoleh: volume lalu lintas bervariasi antara 494,0  smp/jam – 1189,8 smp/jam, kapasitas antara 2539,92 smp/jam – 2760,78 smp/jam, derajat kejenuhan antara 0,19 – 0,47, tingkat pelayanan A – C.Abstrack : By looking at the network pattern of Tukad Yeh Aya Road, Tukad Batanghari Road, Tukad Barito Road, and Tukad Pakerisan Road, there is a possibility for the application of the one-way traffic system to reduce traffic congestion at the intersections. Thus, based on this, a research was done aiming to evaluate the performance of the intersection at Tukad Musi Road- Tukad Batanghari Road- Tukad Yeh Aya Road and to analyze the performance of Tukad Yeh Aya Road, Tukad Batanghari Road, Tukad Barito Road, and Tukad Pakerisan Road before and after the application of the traffic management using the one-way traffic system. The data used include primary and secondary data. The primary data consist of traffic volume, intersection geometry, signals and land use, while the secondary data consist of the population data used to determine the adjustment factor for city size. From the results of the performance of the existing intersection Tk. Batanghari - Tk. Yeh Aya, the morning peak hour obtains delay of  883.86 sec/pcu, the afternoon peak hour - 1206.36 sec/pcu and the evening peak hour - 1295.00 sec/pcu, so that the value of the level of service of the intersection for all peak hours is F. The results of the analysis of the performance of Tukad Yeh Aya Road – Tukad Batanghari Road - Tukad Barito Road and Tukad Pakerisan Road before the traffic management using the one-way traffic system are: the traffic volume varies from 671.6 pcu/hour to 2967.6 pcu/hour, the capacity from 2110.74 pcu/hour to 2280.57 pcu/ hour, the degree of saturation from 0.32 to 1.41, and the level of service from B to F. The results of the analysis of the performance of Tukad Yeh Aya Road - Tukad Batanghari Road - Tukad Barito Road and Tukad Pakerisan Road after the traffic management using the one-way traffic system are: the traffic volume varies from 494.0 pcu/hour to 1189.8 pcu/hour, the capacity from 2539.92 pcu/hour to 2760.78 pcu/hour, the degree of saturation from 0.19 to 0.47, and the level of service from A to C.
ANALISIS SISTEM PENGADAAN BAHAN DAN PERALATAN PADA PROYEK KONTRUKSI JEMBATAN TUKAD PENET DI BADUNG BALI Darma, A.A. Gde Bagus Wira; Wiranata, A.A.; Nadiasa, Mayun
Jurnal Ilmiah Elektronik Infrastruktur Teknik Sipil Vol 2 No 2 (2013): Jurnal Ilmiah Infrastruktur Teknik Sipil
Publisher : Jurnal Ilmiah Elektronik Infrastruktur Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (138.1 KB)

Abstract

Abstrak : Penelitian ini dilakukan pada proyek pembangunan Jembatan Tukad Penet di Kabupaten Badung, Provinsi Bali, yang dikerjakan oleh kontraktor pelaksana PT. Nindya Karya (persero.Penilaian kinerja sistem dilakukan dengan penyebaran kuesioner kepada 13 (tigabelas) orang karyawan PT. Nindya Karya (persero) sebagai responden. Metode analisis yang digunakan adalah metode Statistik Deskriptif dengan Skala Guttman, dan metode Statistik Inferensia dengan Uji-t.Dari analisis yang telah dilakukan, diperoleh hasil bahwa kinerja sistem pengadaan bahan dan peralatan pada proyek pembangunan Jembatan Tukad Penet adalah sebagai berikut: berdasarkan struktur organisasi yang memisahkan tanggung jawab fungsional secara tegas (untuk struktur organisasi nilai rata-rata skor yaitu 9,461 < 9,499 (nilai interval kelas), dan nilai to hitung yaitu 1,30126 < 1,782 (nilai t? tabel), jadi didapat hasil cukup memadai), sedangkan untuk dukumen pencatatan ( untuk dokumen pencatatan nilai rata-rata skor yaitu 12,538 > 11,5 (nilai interval kelas), dan nilai to hitung yaitu 5,1231 > 1,782 (nilai t? tabel), jadi didapat hasil memadai); berdasarkan sistem wewenang dan prosedur yang cukup memberikan perlindungan terhadap kekayaan perusahaan (nilai rata-rata skor yaitu 11,462 < 11,499 (nilai interval kelas), dan nilai to hitung yaitu 0,5078 < 1,782 (nilai t? tabel), jadi didapat hasil cukup memadai; dan berdasarkan praktek yang sehat didalam pelaksanaan tugas dan tanggung jawab serta mutu karyawan yang sesuai dengan tanggung jawabnya/otorisasinya (nilai rata-rata skor yaitu 14,307 > 11,5 (nilai interval kelas), dan nilai to hitung yaitu 7,0898 > 1,782 (nilai t? tabel), jadi didapat hasil memadai. Jadi sistem yang ada pada proyek pembangunan Jembatan Tukad Penet di badung Bali perlu ditingkatkan efisiensi dan efektivitasnya.Abstrack: This research was conducted on the project construction of the Tukad Penet in Badung, Bali, undertaken by the contractors executing PT. Nindya Karya (persero.System performance assessment is carried out by the dissemination of questionnaires to 13 (thirteen) employees of PT. Nindya Karya (persero) as respondents. Analysis of the method used is Descriptive statistical methods with the scale and Guttman Inference statistical methods with Test-t. From analyses that have been performed, the obtained results that the performance of the system of procurement of materials and equipment at the project development Tukad Penet is as follows: based on the organizational structure that separates the functional responsibility expressly (for organizational structure the average value score i.e. 9,461 <  9,499 (the value of interval classes), and the value to calculate the 1,30126 < 1,782 (value of  t? tables), so to obtain adequate results), while for document recording (for document recording the average value score i.e. 12,538 >11,5 (the value of the interval class), and the value to calculate the 5,1231 >; 1,782 (value of t? tables), so to obtain adequate results); based on the system of authority and procedures that provide enough protection against the wealth of the company (the average rating score i.e. 11,462 < 11,499 (the value of interval classes), and the value to calculate the 0,5078 < 1,782 (value of t? tables), so to obtain adequate results; and based on a healthy practice in the execution of the duties and responsibilities as well as the quality of the employees in accordance with the responsibilities (the average value score i.e. 14,307 > 11,5 (the value of the interval class), and the value to calculate the 7,0898 >1,782 (value of t? tables), so to obtain adequate results. Thus the existing system on the project construction of the Tukad Penet in badung Bali needs to be improved efficiency and effectiveness