cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota kendari,
Sulawesi tenggara
INDONESIA
Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan
Published by Universitas Halu Oleo
ISSN : 25034286     EISSN : -     DOI : -
Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan, memuat hasil-hasil penelitian yang berkenaan dengan segala aspek bidang ilmu Sumber Daya Perairan.
Arjuna Subject : -
Articles 230 Documents
Struktur Komunitas Makrozoobenthos di Sekitar Kawasan Penangkapan Benih Lobster Perairan Desa Ranooha Raya, Kecamatan Moramo, Kabupaten Konawe Selatan Arnita Arnita; Halili Halili; Muhammad Fajar Purnama
Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan Vol 7, No 2 (2022): Mei 2022
Publisher : Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui struktur komunitas makrozoobenthos yang berada di dalam substrat (infauna) dan pada permukaan substrat (epifauna), di kawasan benih lobster perairan Ranooha Raya Kecamatan Moramo, Kabupaten Konawe Selatan. Penelitian ini dilaksanakan selama dua bulan Februari-Maret 2020 dengan frekuensi waktu pengambilan data selama 4 kali. Pengambilan sampel makrozoobenthos epifauna dan infauna dilakukan secara langsung menggunakan tangan dengan alat bantu Clovos. Koleksi sampel dilakukan di dalam sub plot 1 x 1 m2 yang terletak di dalam plot 10 x 10 m2 dengan 3 kali pengulangan. Makrozoobenthos disaring menggunakan saringan berukuran 0,5 mm. Hasil analisis memperlihatkan bahwa family Potamididae memiliki komposisi jenis yang paling besar yaitu 27% dan yang memiliki kehadiran tertinggi adalah gastropoda jenis Telescopium telescopium sebanyak 20 individu di sekitar daerah pasang surut dengan dasar perairan berlumpur. Hasil indeks keanekaragaman berkisar antara 0,659-0,950 (kategori rendah), indeks keseragaman berkisar antara 0,779-0,912 (kategori tinggi) dan dominansi berkisar antara 0,127-0,275 dalam kategori rendah.  Hasil pengukuran parameter suhu perairan berkisar antara 28-30 0C, salinitas 27,25-29,75 ppt, kecerahan 63-78%, kecepatan arus 0,6-0,16 m/dtk, pH perairan 6-7, pH substrat 6-7, bahan organik substrat berkisar 33,984-4,520%, dan tekstur substrat di perairan Desa Ranooha Raya didominasi pasir berlumpur. Kata kunci: kawasan benih lobster, makrozoobenthos, struktur komunitas, Konawe Selatan.
Kelimpahan Relatif Ikan Sapu-Sapu (Pterygoplichthys sp.) di Sungai Konaweha Desa Anggoro Kecamatan Wonggeduku Kabupaten Konawe Sulawesi Tenggara Aldi Prasetya; Romy Ketjulan; Ermayanti Ishak Ishak
Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan Vol 7, No 4 (2022): Oktober 2022
Publisher : Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Sungai Konaweha merupakan salah satu perairan yang terpanjang di Sulawesi Tenggara dengan panjang 341 km dan memiliki lebar 32,87 km. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis kelimpahan relatif ikan sapu-sapu (Ptrygoplichthys sp.) di perairan Sungai Konaweha Desa Anggoro Kecamatan Wonggeduku Kabupaten Konawe Sulawesi Tenggara. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April sampai Juni 2021 di Sungai Konaweha, Desa Anggoro, Kecamatan Wonggeduku, Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara. Penentuan stasiun menggunakan teknik purposive sampling (penentuan secara sengaja) pada 3 stasiun dengan karakteristik habitat yang berbeda. Sampel ikan sebanyak 198 ekor yang terdiri dari 107 jantan dan 91 ekor betina. Kelimpahan relatif jantan berdasarkan bulan tertinggi pada bulan April 35.5% dan terendah di bulan Juni 29.9%. sedangkan betina tertinggi pada bulan April 53.3% dan terendah pada bulan Juni 21.1%. Kelimpahan relatif jantan dilihat berdasarkan stasiun tertinggi terdapat pada stasiun 1 55.8% dan terendah pada stasiun 3 berkisar 12.5%. sedangkan betina tertinggi terdapat pada stasiun 1 berkisar 44.9% dan terendah pada stasiun 3 berkisar 20.2%. Sehingga kelimpahan relatif ikan sapu-sapu jantan dan betina berdasarkan bulan dan stasiun tergolong sangat melimpah yaitu >20% dengan persentase ikan sapu-sapu jantan lebih tinggi. Kata kunci : Ikan sapu-sapu, Kelimpahan Relatif, Sungai Konaweha.
Variasi Makanan Ikan Sapu-Sapu (Pterygoplichthys sp.) di Perairan Sungai Konaweha Desa Anggoro Kecamatan Wonggeduku Kabupaten Konawe Sintia Sasmita said; Romy Ketjulan; Ermayanti Ishak; Latifa Fekri
Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan Vol 7, No 3 (2022): Agustus 2022
Publisher : Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Ikan sapu-sapu (Pterygoplichthys sp.) merupakan salah satu jenis ikan yang termasuk dalam invasive species. Ikan sapu-sapu mendominasi di perairan sungai karena ikan ini mampu hidup pada perairan tercemar serta perairan dengan kandungan oksigen terlarutnya rendah. Penelitian inidilakukan dengan tujuan untuk menganalisis variasi makananikan sapu-sapu di Perairan Sungai Konaweha, Kecamatan Wonggeduku, Kabupaten Konawe. Penelitian ini dilaksanakan selama tiga bulan yaitu bulan April-Juni 2021. Lokasi penelitian di Perairan Sungai Konaweha, Kecamatan Wonggeduku, Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara. Penentuan stasiun pengamatan dilakukan secara purposive sampling yaitu teknik sampling yang dilakukan dengan menentukan karakteristik tertentu. Hasil penelitian menunjukkan jenis makanan ikan sapu-sapu didominasi oleh kelas Cyanobachteria dengan jenis Oscillatoria tenuis bernilai 15.22%, indeks bagian terbesar (IBT) berdasarkan waktu didominasi oleh jenis kelamin jantan pada bulan Juli yaitu 52.14%, selanjutnya ikan sapu-sapu berdasarkan ukuran besar memiliki nilai IBT 38.11%. Panjang relatif usus berdasarkan waktu, sampel terbanyak diperoleh bulan Mei berjumlah 60 ekor. Jenis makanan ikan sapu-sapu terdapat 14 jenis makanan yaitu dari kelas Bacillariophyceae, Cyanobacteria, Croococcaceae, dan Euglenophyta. Nilai panjang relatif usus ikan sapu-sapu yaitu lebih besar dari 3 artinya ikan sapu-sapu di perairan termasuk ikan golongan herbivora.Kata kunci: ikan sapu-sapu, Sungai Konaweha, variasi makanan 
Aspek Biologi Ikan Gerres oyena di Perairan Tanjung Tiram Kabupaten Konawe Selatan Nur Hajrah Hasan sanaki; Asriyana Asriyana; Halili Halili
Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan Vol 8, No 1 (2023): Februari 2023
Publisher : Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aspek biologi ikan kapas di Perairan Tanjung Tiram Kabupaten Konawe Selatan. Penelitian ini berlangsung selama 4 bulan yakni pada bulan Oktober 2021- Januari 2022. Metode pengambilan sampel dilakukan secara purposive sampling. Alat tangkap yang digunakan selama penelitian yaitu jaring insang dengan ukuran ½ dan 2 inci. Sampel yang ditemukan dilapangan kemudian dianalisis di laboratorium. Selama penelitian ditemukan 111 individu. Hasil penelitian panjang ikan kapas-kapas jantan (1,85-2,25 mm) dengan bobot (2,41-3,67gr) dan betina (2,1-2,24 mm) dengan bobot (1,522-1,68 gr), Faktor kondisi ikan kapas-kapas betina (0,7056-1,2275), dan jantan (0,58-1,92). Dengan nilai rata-rata betina 1,00 dan jantan 1,02 (allometrik negatif). Didominasi TKG II baik laki-laki maupun perempuan. Rata-rata IKG Jantan (0,28%-1, 23%) dan betina (1,23%-3,44%), Fekunditas tertinggi pada panjang (165 mm) dan terendah (135 mm). Diameter telur pada TKG III yakni, 540 butir dengan variasi (0,20-0,47 mm), dan diameter telur pada TKG IV sebanyak 600 butir telur (0,24-0,49 mm). Kata kunci: ikan kapas-kapas, pertumbuhan, reproduksi,
Morfometriks dan Meristik Lobster Air Tawar (Cherax quadricarinatus) pada Perairan Rawa Aopa Konawe Selatan Andi Irwan Nur; Vivi Satia Yanti Engko; Yustika Intan Permatahati
Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan Vol 8, No 1 (2023): Februari 2023
Publisher : Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This study aims to determine the morphometrics and meristics of freshwater crayfish in Rawa Aopa Waters, Puwuta Village, Angata District, South Konawe Regency. The research were carried out using a purposive sampling method based on habitat characteristics. Station I is located 200 m from the residential area with an average current speed of 0.07 m/s. Station II is located 800 m from the residential area with an average current speed of 0.10 m/s. Station III 1.3 km from the residential area with an average current speed of 0.12 m/s. Sampling was carried out by simple random method for two months using modified traps from used gallons of water. Morphometric data analysis was performed using Analysis One Way Anova (ANOVA) and meristic component analysis was analyzed descriptively. The number of lobsters caught during the study amounted to 104 with 56 males and 48 females. The size distribution of the male and female lobsters caught were juveniles with a range of 2.86-9.90 cm and 4.41-9.86 cm to adults with a range of 10.38-13.48 cm and 10.55-15.71 cm respectively. The morphometric characteristics measured included the length of the carapace at the front, the length of the carapace at the back, the length of the stomach and the length of the tail (telson). The meristic characteristics that are counted include the number of spines on the telson, dactylus and propodus.
Jenis dan Kepadatan Teripang di Padang Lamun Desa Wapia-Pia Kecamatan Wangi-Wangi Kabupaten Wakatobi La Dui; Ermayanti Ishak; Yustika Intan Permatahati
Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan Vol 8, No 1 (2023): Februari 2023
Publisher : Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis dan kepadatan teripang di padang lamun Desa WapiaPia Kecamatan Wangi-Wangi Kabupaten Wakatobi. Penelitian dilakukan pada bulan Juli-Agustus 2021 dengan penentuan stasiun secara purposive sampling. Sampel teripang diambil saat air laut surut pada waktu sore atau menjelang malam hari, dengan menggunakan transek kuadran berukuran 2x2 m2 . Data dianalisis menggunakan analisis komposisi jenis dan kepadatan teripang. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa terdapat 5 jenis teripang di ekosistem lamun Desa Wapia-Pia di antaranya yaitu H. atra, H. scabra, H. impatiens, A. echinites, dan H. fuscocinerea. Kepadatan teripang dengan nilai kisaran 0,38-0,95 ind/m2 . Kata kunci: ekosistem lamun, kepadatan, komposisi jenis, teripang
Analisis Kesesuaian Budidaya Rumput Laut (Kappaphycus alvarezii) di Perairan Pulau Motaha Dan Baliara Kepulauan Kabupaten Bombana Nurhalima Nurhalima; La Sara; Andi Irwan Nur
Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan Vol 8, No 1 (2023): Februari 2023
Publisher : Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstrakRumput laut merupakan salah satu jenis tanaman tingkat rendah dalam golongan ganggang yang hidup di air laut. Salah satu jenis rumput laut yang dibudidayakan oleh masyarakat adalah Kappaphycus alvarezii. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui kesesuaian perairan Kecamatan Kabaena Barat sebagai lokasi budidaya rumput laut jenis K. alvarezii. Penelitian dilaksanakan dua minggu yaitu pada bulan April 2022. Lokasi penelitian terletak di perairan Pulau Motaha dan Baliara Kepulauan, Kecamatan Kabaena Barat, Kabupaten Bombana yaitu di lokasi budidaya dan di Laboratorium Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Halu Oleo. Secara geografis stasiun I berada di titik koordinat 5026’95.83”LS dan 121077’23.94”BT sedangkan stasiun II berada di titik koordinat 5012’15.22”LS dan 121082’48.5”BT. Pengukuran parameter fisika dan kimia dilakukan dengan mengambil sampel air permukaan pada setiap stasiun pengamatan sebanyak satu kali dengan tiga kali pengulangan. Berdasarkan hasil analisis telah diperoleh nilai skor pada Stasiun I yaitu 100  (Sangat Sesuai) dan pada Stasiun II yaitu 100 (Sangat Sesuai). Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa Stasiun I dan Stasiun II dinyatakan layak untuk kegiatan budidaya rumput laut (K. alvarezii).
Laju Penempelan Epifit Jenis Neosiphonia Sp. Pada Thallus Kappaphycus alvarezii yang di Pelihara dengan Alat Horinet Pada Area Budidaya Rumput Laut di Perairan Pantai Lakeba Kota Bau-Bau Sadam Sadam; Mar'ruf Kasim; Salwiyah Salwiyah
Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan Vol 8, No 1 (2023): Februari 2023
Publisher : Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAKPenempelan epifit pada thallus rumput laut merupakan salah satu masalah dalam peningkatan produksi budidaya rumput laut. Neosiphonia sp.merupakan salah satu jenis epifit yang menempel pada thallus kappapycus alvarezi di perairan Pantai Lakeba. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui laju penempelan epifit jenis Neosiphonia sp. pada thallus K. alvarezii yang di pelihara dengan alat horinet di Pantai Lakeba. Hasil penelitian menunjukan bahwa laju penempelan tertinggi terjadi pada hari ke-18 yaitu sebesar 59,17 ind/cm2/hari dan laju penempelan terendah terjadi pada hari ke-6 yaitu sebesar 25,21 ind/cm2/hari. Hasil pengukuran parameter fisik-kimia perairan menunjukan bahwa suhu perairan berkisar antara 31-32oC, kecepatan arus berkisar antara 0,035-0,065 m/detik, salinitas berkisar antara 27-32o/oo, nitrat berkisar antara 0,062−0,081 Mg/L dan fosfat berkisar antara 0,016−0,022 Mg/L. Hasil uji korelasi person antara laju penempelan dengan parameter kualitas air yang berhubungan secara nyata adalah nirat hubungan yang cukup kuat dan positif dengan koefisien korelasi sebesar 0.565..Kata Kunci: Laju penempelan, Neosiphonia sp., Kappapycus alvarezi, Lakeba.
Analisis Kesesuaian Budidaya Rumput Laut (Kappaphycus alvarezii) di Perairan Pulau Terapung dan Desa Lemo Kecamatan Poleang Tenggara Kabupaten Bombana Suharni Suharni; La Sara; Andi Irwan Nur
Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan Vol 8, No 1 (2023): Februari 2023
Publisher : Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Rumput laut (seaweed) adalah jenis ganggang berukuran besar makroalga yang termasuk tanaman tingkat rendah, rumput laut merupakan komoditas ekspor Indonesia yang diandalkan. Salah satu spesies yang dibudidayakan adalah Kappaphycus alvarezii. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kesesuaian parameter kualitas air di Perairan Pulau Terapung dan Perairan Lemo, Kecamatan Poleang Tenggara, Kabupaten Bombana sebagai lokasi budidaya rumput laut K. alvarezii. Penelitian dilaksanakan pada bulan Agustus 2021. Pengambilan sampel parameter fisika dan kimia dilakukan sebanyak 1 kali tiap stasiun. Hasil analisis kesesuaian kedua stasiun memiliki parameter yang sangat sesuai untuk budidaya rumput laut dengan diberi penilaian 5 adalah kedalaman, kecepatan arus, suhu, kecerahan, pH, dan oksigen terlarut sedangkan parameter yang kurang sesuai dengan penilaian 3 adalah keterlindungan, salinitas, nitrat dan fosfat. Dari hasil yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa Pulau Terapung dan Lemo memiliki hasil analisis kesesuaian budidaya rumput laut jenis K. alvarezii yang sangat sesuai dengan total nilai skoring 98-110. 
Kelimpahan dan Keanekaragaman Ikan di Muara Sungai Konaweha Kabupaten Konawe Provinsi Sulawesi Tenggara Riki Riki; Utama Kurnia Pangerang; Muhammad Fajar Purnama; Latifa Fekri
Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan Vol 8, No 1 (2023): Februari 2023
Publisher : Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Muara Sungai Konaweha merupakan daerah yang memiliki sumberdaya ikan yang melimpah dan menjadi salah satu tempat penting dalam sistem siklus hidup ikan di perairan. Penelitian ini dilakukan di Muara Sungai Konaweha, Kabupaten Konawe, Provinsi Sulawesi Tenggara yang berlangsung selama 3 bulan yaitu pada bulan Oktober hingga Desember 2021. Penyimpanan lokasi stasiun pada penelitian ini menggunakan metode purposive sampling. Pengambilan sampel dilakukan berdasarkan fase bulan menggunakan alat tangkap jaring kantong petak (set mini trawl) dan seser (Seoop nett). Semua ikan yang ditangkap di jaring diambil dan dikumpulkan, kemudian dihitung jumlah individu setiap spesiesnya. Sampel hasil tangkapan ikan diidentifikasi hingga spesies menggunakan kunci bantuan ikan menurut Kottelat (1993).Selanjutnya dilakukan analisis beberapa parameter indeks ekologi seperti: pesona relatif (Kr), komposisi jenis (pi), indeks keanekaragaman hayati (H), indeks keseragaman (E) dan indeks dominansi (C). Jumlah ikan yang tertangkap di Muara Sungai Konaweha selama penelitian sebanyak 1.257 ekor. 908 individu ditangkap pada fase bulan gelap dan 349 individu pada fase bulan terang. Hasil tangkapan tersebut terdiri dari 24 famili dan 28 spesies. Komposisi jenis tertinggi pada spesies ikan seriding (Ambassis miops) dan sidat (Anguilla spp.). Kelimpahan relatif tertinggi terdapat pada spesies Ambassis miops (85,39 %), Anguilla spp., (40,31 %) dan Valamugil cunnesius (5,40 %).Sedangkan nilai penurunan terendah yaitu spesies Gerres filamentosus (0,11 %), Chelonodon patoca (0,11 %), Scatophagus argus (0,11 %), Mirungua microchir (0,11 %), dan Rhizoprionodon acutus (0, 11 % ). Keanekaragaman jenis ikan pada fase bulan gelap dan terang termasuk dalam kategori rendah, keseragaman rendah, dan terdapat dominasi. Kecendrungan dominasi beberapa spesies di perairan Muara Sungai Konaweha indikasi wilayah tersebut merupakan habitat yang sesuai atau optimal bagi populasi jenis ikan Ambassis miops, Anguilla spp., dan Valamugil cunnesius