cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kab. aceh besar,
Aceh
INDONESIA
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Veteriner
ISSN : 25409492     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Health,
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Veteriner merupakan media elektronik yang digunakan sebagai wadah penyebaran hasil-hasil penelitian dari skripsi/tugas akhir mahasiswa Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Syiah Kuala yang ditulis bersama dengan dosen pembimbingnya. Naskah/artikel yang diterbitkan telah melewati proses review oleh 2 orang reviewer dan penyunting JIMVET. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Veteriner untuk saat ini menerbitkan naskah ilmiah mahasiswa dari Program Studi Pendidikan Dokter Hewan. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Veteriner terbit dengan satu volume dan empat nomor dalam setahun (Fabruari, Mei, Agustus, dan November).
Arjuna Subject : -
Articles 296 Documents
PENGARUH PAPARAN TIMBAL (Pb) TERHADAP HISTOPATOLOGIS INSANG IKAN NILA (Oreochromis nilloticus). The Effect of Lead (Pb) Exposure to the Histopathology of Nile Tilapia (Oreochromis nilloticus) Gill Rosmaidar Rosmaidar; Nazaruddin Nazaruddin; T Armansyah TR; Ummu Balqis; Yudha Fahrimal
JURNAL ILMIAH MAHASISWA VETERINER Vol 1, No 4 (2017): AGUSTUS-OKTOBER
Publisher : JURNAL ILMIAH MAHASISWA VETERINER

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (180.999 KB) | DOI: 10.21157/jim vet..v1i4.5091

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh paparan timbal (Pb) terhadap histopatologis insang  ikan nila (Oreochromis nilloticus). Penelitian ini menggunakan ikan nila sebanyak 12 ekor dengan kriteria: sehat, bobot badan 15-18 gram, umur ± 2 bulan, jenis kelamin jantan. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratorik dengan desain rancangan acak lengkap yang terdiri atas 4 kelompok perlakuan masing-masing dengan 3 ulangan. Semua kelompok diberikan pakan pelet. Kelompok P0 sebagai kontrol, ikan hanya diberi pakan pelet, P1 diberikan paparan timbal  6,26 mg/l, P2 diberikan paparan timbal 12,53 mg/l, dan P3 diberikan paparan timbal 25,06 mg/l. Perlakuan dilakukan selama 30 hari, dan pengambilan organ insang dilakukan pada hari 31. Sampel insang kemudian diambil dan difiksasi dalam larutan Davidson 10% dilanjutkan dengan pembuatan sediaan histopatologis dan pewarnaan hematoksilin dan eosin (HE). Pengamatan histopatologis dilakukan dengan mikroskop cahaya biokuler, kemudian untuk pengambilan gambar dengan menggunakan fotomikrograf. Data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif.  Hasil pemeriksaan histopatologis insang ditemukan edema, kongesti, nekrosis, hiperplasia lamela sekunder, dan fusi lamela. Dari hasil ini menunjukkan bahwa semakin tinggi kosentrasi timbal yang diberikan semakin parah kerusakan organ insang yang terjadi. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa kosentrasi timbal dapat meningkatkan kerusakan jaringan secara histopatologis.The aims of this research was to determine The effect of lead (Pb) exposure to the histopathology of Nile tilapia (Oreochromis nilloticus) gill. This study used 40 tilapia fish with criteria: healthy; body weight 15-18 gram; age ± 2 month; male sex. This study, is a laboratory experiment (in vivo) using complete randomized design with 4 treatments groups, each group were repeated 3 times. Each groups were fed with pellet. P0 as control, fish fed only pellets, P1 is given lead exposure 6,26 mg/L and pellet feed, P2 is given lead exposure 12,53 mg/L, P3 is given lead exposure 25,06 mg/L. Treatment carried out for 30 days, and fish were  euthanized on  the 31st days. Gill samples were then collected and fixed in Davidson 10% solution followed by histopathology preparation using haematoxylin and eosin (HE) staining. Histopathologic observations were performed using a biocular light microscope, then for using photomicrograph. The data obtained were analyzed descriptively. The results of gill histopathologic examination found edema, congestion, necrosis, primary and secondary lamellae hyperplasia, and lamellae fusion. The result showed that the higher lead concentration the more severe damage on fish gills.  Based on result of this research can be conclided that lead concertration can increased tissue demage histopathologically.
ISOLASI DAN IDENTIFIKASI Escherichia coli PADA AYAM PANGGANG DI BEBERAPA RUMAH MAKAN DI KECAMATAN SYIAH KUALA KOTA BANDA ACEH (Isolation and Identification Escherichia coli in Roasted Chicken from Restaurant in Syiah Kuala, Banda Aceh) Nevi Frilly Ulfah
JURNAL ILMIAH MAHASISWA VETERINER Vol 1, No 3 (2017): MEI - JULI
Publisher : JURNAL ILMIAH MAHASISWA VETERINER

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (229.301 KB) | DOI: 10.21157/jim vet..v1i3.3395

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengisolasi dan mengidentifikasi bakteri Escherichia coli (E. coli) yang mencemari ayam panggang yang dijual di beberapa rumah makan di Kecamatan Syiah Kuala. Metode yang digunakan adalah metode Carter yang dimodifikasi. Data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif. Sampel penelitian ini adalah ayam panggang dari 7 rumah makan di beberapa rumah makan di Kecamatan Syiah Kuala, Kota Banda Aceh dengan teknik pengambilan sampel sampling Cluster Random Sampling. Hasil penelitian menunjukan bahwa pada pengambilan sampel didapatkan 5 dari 7 sampel terkontaminasi E. coli. Oleh sebab itu dapat disimpulkan bahwa 71% dari sampel yang diperiksa tercemar E. coli.                                             Kata kunci: ayam panggang, Escherichia coli, kontaminasi                                              ABSTRACTThis study aimed to isolate and identify the bacteria Escherichia coli    (E. coli) that contaminate grilled chicken sold in some restaurants in the District of Syiah Kuala. The method used is the method of Carter were modified. Data were analyzed descriptively. Samples were roasted chicken from 7 house dining at several restaurants in the District of Syiah Kuala, Banda Aceh with a sampling technique sampling cluster random sampling. The results showed that the samples obtained 5 of 7 samples contaminated with E. coli. Therefore it can be concluded that 71% of the samples examined were contaminated with E. coli.                                                                                     Keyword :  roasted chicken, Escherichia coli, contamination  
PENGARUH PEMBERIAN PAKAN FERMENTASI JAGUNG GILING, CANGKANG KEPITING DAN KULIT UDANG TERHADAP KUALITAS TELUR PUYUH (Coturnix coturnix japonica)[ The Effect Of Fermented Feed Supplementation Of Milled Corn, Crab Shell And Shrimp Shell On The Quality Of Quail Egg (Coturnix coturnix japonica)] nona sartika; aman yaman; mustafa sabri
JURNAL ILMIAH MAHASISWA VETERINER Vol 2, No 2 (2018): FEBRUARI - APRIL
Publisher : JURNAL ILMIAH MAHASISWA VETERINER

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (186.002 KB) | DOI: 10.21157/jim vet..v2i2.7453

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini bertujuan mengetahui pemberian pakan fermentasi jagung giling, kulit udang dan cangkang kepiting terhadap kualitas telur puyuh (Coturnix coturnix japonica). Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) terdiri dari 4 perlakuan dan 4 ulangan. Sampel yang di gunakan 5 butir telur. Pakan perlakuan yang digunakan adalah P0 = pakan kontrol, P1 = 10% pakan fermentasi + 90% pakan komersial, P2 = 15% pakan fermentasi + 85% pakan komersial dan P3 = 20% pakan fermentasi + 80% pakan komersial. Pemberian pakan fermentasi jagung giling, kulit udang dan cangkang kepiting tidak berpengaruh nyata (P0,05) terhadap bobot telur, indeks putih telur, dan tebal kerabang, berpengaruh nyata (P 0,05) terhadap indeks kuning telur, Haugh Unit  telur terdapat pada perlakuan P1 sebesar 86,00. Nilai HU telur puyuh hasil penelitian ini dapat dikatakan memiliki kualitas yang sangat baik atau kualitas AA. Perlakuan pakan berpengaruh sangat nyata (P0,01) pada skor warna kuning telur tertinggi terdapat pada perlakuan P3 yaitu skor 5,45. Disimpulkan bahwa pemberian pakan fermentasi yang mengandung jagung giling, cangkang kepiting dan kulit udang 10 % berpengaruh meningkatkan kualitas nilai Haugh Unit telur puyuh menjadi sangat baik (AA).Kata Kunci : Telur Puyuh, Fermentasi, Jagung giling, Cangkang Kepiting, dan Kulit Udang.ABSTRACTThis research was designed to evaluate the effect of fermented feed of milled corn, shrimp and crab shells to the quality on the quail egg (Coturnixcoturnix japonica). The experimental design used was Completely Randomized Design (RAL) that consist of 4 treatments,4 replications and each group consists of 5 eggs. The treated feed was P0 = control feed, P1 = 10% of fermented feed, P2 = 15% of fermented feed and P3 = 20% of fermented feed. The data were analyzed using variance analysis (ANOVA) andwas proceed by Duncan's multiple-range test. The results showed that the effect of fermented milled corn, shrimp and crab shells in quailsfeed were not significantly different (P0,05) on egg weight, eggwhite index, and shell thickness however, it was significantly effected (P0,05) on egg yolk where the  highest in P2 treatmentHaugh Unit values of  P1 treatment was 86.00. HU value of quail eggs have an excellent quality or AA quality. Feed treatment was significantly effected (P 0,01) on egg yolk score. It was concluded that fermented feed supplementation of milled corn, crab shell and shrimp shell 10 %increased the quality of quail egg.Keywords : Qual Eggs, Fermented, Milled Corn, Crab Shell, and Shrimp Shell.
ISOLASI BAKTERI Pseudomonas sp PADA IKAN ASIN TALANG- TALANG (Scomberoides tala) DIDESAPULOET KECAMATAN LEUPUNGKABUPATEN ACEH BESAR Arvina Arvina; Fakhrurrazi Fakhrurrazi; Mahdi Abrar
JURNAL ILMIAH MAHASISWA VETERINER Vol 1, No 3 (2017): MEI - JULI
Publisher : JURNAL ILMIAH MAHASISWA VETERINER

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (320.49 KB) | DOI: 10.21157/jim vet..v1i3.3939

Abstract

Penelitianini bertujuan mengisolasi bakteri Pseudomonas sp pada 7 ekor ikan asin Talang-Talang di Desa Puloet Kecamatan Leupung Kabupaten Aceh Besar. Isolasi bakteri dilakukan dengan cara menghaluskan daging ikan menggunakan blander steril, selanjutnyadipupuk pada media Nutrient Brooth (NB), dihomogenkan dan diinkubasi pada temperatur 370C selama 24 jam, setelah itu digoreskan pada media Tryticase Soya Agar (TSA). Hasilpenelitian tidak ditemukan pertumbuhan koloni bakteri Pseudomonas sp pada media TSA, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tidak ada bakteri Pseudomonas sppada sampel ikan asin Talang-Talang di Desa Puloet Kecamatan Leupung Kabupaten Aceh Besar.Penelitianini bertujuan mengisolasi bakteri Pseudomonas sp pada 7 ekor ikan asin Talang-Talang di Desa Puloet Kecamatan Leupung Kabupaten Aceh Besar. Isolasi bakteri dilakukan dengan cara menghaluskan daging ikan menggunakan blander steril, selanjutnyadipupuk pada media Nutrient Brooth (NB), dihomogenkan dan diinkubasi pada temperatur 370C selama 24 jam, setelah itu digoreskan pada media Tryticase Soya Agar (TSA). Hasilpenelitian tidak ditemukan pertumbuhan koloni bakteri Pseudomonas sp pada media TSA, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tidak ada bakteri Pseudomonas sppada sampel ikan asin Talang-Talang di Desa Puloet Kecamatan Leupung Kabupaten Aceh Besar. Kata kunci : Ikan asin Talang-Talang, Pseudomonas sp, di Desa Puloet Kecamatan Leupung Kabupaten Aceh Besar. ABSTRACT                     The aim of this study is to isolate Pseudomonas sp bactery on 7 Talang-Talang salted fish at Puloet village Leupung District Aceh Besar Regency. The bacterial isolation was done by blending the sample using the sample that had blender  then cultivated  in  Nutrient Brooth (NB), homogenated then incubated at temperature 370C for 24 hours, Then each sampel was fertilized on Tryticase Soya Agar (TSA) media and incubated at temperatur 370C for 24 hours. The result of this research shows that no Pseudomonas sp bacteria on Talang-Talang salted  fist at Puloet Village LeupungDistrict Aceh Besar Regency. Keywords: Talang-Talang salt fish, Pseudomonas sp, at Puloet village District Leupung Regency Great Aceh.
UJI ANTIBAKTERI EKSTRAK DAUN KELOR (Moringa oleifera L.) TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI Staphylococcus aureus (Antibacterial Activity Test of Moringa oleifera L. Extracts on Staphylococcus aureus) Elza Savitri; Fakhrurrazi Fakhrurrazi; Abdul Harris; Erina Erina; Amalia Sutriana; Triva Murtina Lubis
JURNAL ILMIAH MAHASISWA VETERINER Vol 2, No 3 (2018): MEI - JULI
Publisher : JURNAL ILMIAH MAHASISWA VETERINER

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (267.22 KB) | DOI: 10.21157/jim vet..v2i3.8227

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antibakteri ekstrak daun kelor (Moringa oleifera L.) terhadap pertumbuhan bakteri Staphylococcus  aureus. Ekstrak daun kelor diekstraksi dengan cara maserasi yaitu menggunakan pelarut etanol  96%. Pengujian aktivitas antibakteri dilakukan dengan metode difusi agar  menggunakan kertas cakram yang  telah direndam dalam ekstrak etanol daun kelor dengan konsentrasi 20%, 40%, 60% dan 80% pada media Mueller Hinton Agar (MHA). Parameter yang diukur adalah besarnya diameter zona hambat yang  terbentuk disekitar kertas cakram. Hasil uji aktivitas antibakteri dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak etanol  daun kelor memiliki daya hambat terhadap bakteri Staphylococcus  aureus yaitu pada konsentrasi 80% sebesar 14,02 mm (kategori kuat), 60% sebesar 12,03 mm (kategori kuat), 40% sebesar 9,00 mm  (kategori sedang), 20% sebesar 7,98 mm (kategori sedang), kontrol positif 28,63 mm  (kategori sangat kuat) dan kontrol negatif tidak menunjukkan efek antibakteri. Dapat disimpulkan bahwa ekstrak daun kelor memiliki antibakteri terhadap pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus.                The aim of this research is to observe the antibacterial activity of Moringa oleifera L. extract on Staphylococcus aureus. Moringa oleifera extract was extracted by maceration using ethanol 96%. The antibacterial activity test was carried out using diffusion method used paper disc which has been soaked in etanol extract of Moringa oleifera with concentration of 20%, 40% and 60% on Mueller Hinton Agar (MHA). Parameters measured were the diameter of inhibition zone formed around the paper disc. The results of antibacterial activity test were analyzed descriptively. The result showed that etanol extract of Moringa oleifera had inhibitory on Staphylococcus aureus. Moringa oleifera extract had inhibitory on Staphylococcus aureus at concentration 80% was 14,02 mm (strong category), 60% was 12,03 mm (strong category), 40% was 9,00 mm (middle category), 20% was 7,98 mm (middle category), positive control was 28,63 mm (very strong category) and negative control did not show antibacterial effect. It can be concluded that Moringa oleifera L. extract has an antibacterial effect on Staphylococcus aureus.
ISOLASI DAN IDENTIFIKASI BAKTERI ENTERIK PADA FESES GAJAH SUMATERA (Elephas maximus sumatranus) DI PUSAT KONSERVASI GAJAH (PKG) SAREE ACEH BESAR fadli amri; Arman Sayuti; Darniati Darniati
JURNAL ILMIAH MAHASISWA VETERINER Vol 1, No 3 (2017): MEI - JULI
Publisher : JURNAL ILMIAH MAHASISWA VETERINER

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (643.791 KB) | DOI: 10.21157/jim vet..v1i3.3298

Abstract

ABSTRAK                Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keberadaan dan jenis bakteri enterik pada feses gajah sumatera (Elephas maximus sumatranus) di Pusat Konservasi Gajah (PKG) Saree, Aceh Besar. Sampel feses segar dikoleksi pada pagi hari dari 6 ekor gajah sumatera dengan cara feses langsung diambil dari anus menggunakan swab dan dimasukan dalam Nutrient broth lalu disimpan dalam Cooler box steril. Penelitian ini menggunakan metode Carter (1987) yang sudah dimodifikasi. Untuk isolasi dan identifikasi bakteri enterik pada feses gajah sumatera. Semua sampel feses dikultur pada media MacConkey, Salmonella Shigella Agar (SSA), IMViC (Indol, Methyl red, Voges-Proskauer, sulfid indol motility, Simmons citrate), media Triple Sugar Iron Agar (TSIA), dan uji fermentasi gula-gula (glukosa, laktosa, sukrosa, maltosa). Data hasil penelitian ini dianalisis secara deskriptif berdasarkan keberadaan bakteri enterik yang terdapat dalam feses. Dari hasil penelitian diketahui bahwa di dalam feses lima ekor gajah sumatera yang berumur di atas enam tahun terdapat lebih dari satu bakteri enterik, sedangkan satu ekor gajah yang berumur satu tahun hanya terdapat satu jenis bakteri enterik. Pada gajah bernama Midok ditemukan bakteri E. Coli dan Salmonella sp, pada gajah Amoy bakteri E. Coli dan Salmonella sp, gajah bernama Ella ditemukan bakteri Enterobacter sp dan Salmonella sp, gajah bernama Senna bakteri E. Coli dan Citrobacter sp, gajah bernama Osin ditemukan bakteri E. coli dan Salmonella sp, dan gajah bernama Junaidi ditemukan bakteri E. coli.  Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa bakteri enterik yang terdapat pada feses gajah sumatera adalah Eschericha coli, Salmonella sp, Enterobacter sp, dan Citrobacter sp.
INTEGRITAS MEMBRAN PLASMA SPERMATOZOA SAPI ACEH PASCA PEMBEKUAN DALAM MEDIA SITRAT KUNING TELUR DENGAN WAKTU EKUILIBRASI YANG BERBEDA (The Plasma Membrane Integrity Of Post-Freezing Aceh Cattle Spermatozoa In Yolk-Citrate Medium In Different Equilibration Times) nikhofebri hidayat; dasrul dasrul; hamdan hamdan; husnurrizal husnurrizal; muslim akmal; triva murtina lubis
JURNAL ILMIAH MAHASISWA VETERINER Vol 2, No 2 (2018): FEBRUARI - APRIL
Publisher : JURNAL ILMIAH MAHASISWA VETERINER

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (177.296 KB) | DOI: 10.21157/jim vet..v2i2.6927

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh waktu ekuilibrasi terhadap integritas membran plasma spermatozoa sapi aceh pasca pembekuan dengan media sitrat kuning telur. Sampel yang digunakan adalah semen sapi segar yang dikoleksi menggunakan vagina buatan. Sampel semen dikoleksi dari 1 ekor sapi aceh jantan sehat berumur 3 tahun sebanyak satu kali dalam seminggu selama lima minggu. Semen yang berkualitas baik diencerkan dengan pengencer sitrat kuning telur. Selanjutnya dibagi menjadi 5 kelompok perlakuan dengan waktu ekuilibrasi yang berbeda-beda  (K1); 2 jam (K2); 3 jam (K3); 4 jam (K4); 5 jam (K5); 6 jam dan masing-masing kelompok diulangi sebanyak 5 kali. Kemudian dilakukan pembekuan dengan medote vitrifikasi di atas uap nitrogen cair (suhu sekitar (-110 ºC) selama 13 menit  dan disimpan di dalam kontainer berisi nitrogen cair (-196ºC). Setelah penyimpanan selama 1 minggu, masing-masing semen beku dilakukan thawing dan selanjutnya dihitung persentase membran plasma utuh (MPU) setiap straw perlakuan. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan analysis of variance (ANOVA) dan dilanjutkan dengan uji Duncan. Rata-rata MPU spermatozoa sapi aceh pada media sitrat kuning telur K1; K2; K3; K4 dan K5adalah 34,52±4,59%; 52,06±5,86%; 57,24±5,07%; 48,22±3,70% dan 5,44±1,07%. Hasil penelitian menunjukkan waktu ekuilibrasi berpengaruh nyata (P0,05) terhadap persentase MPU spermatozoa sapi aceh. Penggunaan waktu ekuilibrasi 4 jam menghasilkan MPU spermatozoa sapi aceh yang lebih baik dibandingkan lama waktu ekuilibrasi lainnya pasca pembekuan. (This study is aimed to determine the effect of equilibration time on the integrity of aceh cattle spermatozoa plasma membrane. The sample used was fresh cattle semen collected using artificial vagina. The semen samples were collected from one healthy cattle aged three years old once in a week during five weeks. Good quality semen was divided into five treatment groups with different equilibration times which are (K1); 2 hours (K2); 3 hours (K3); 4 hours (K4); 5 hours (K5); 6 hours and the collecting process was repeated five times for each group. Then, the samples were frozen by vitrification method on the top of liquid nitrogen vapor (ambient temperature (-110 ºC)) for 13 minutes and stored in containers of liquid nitrogen (-196ºC). After one week of storage, each frozen semen was thawed and the percentage of the intact plasma membrane (MPU) was calculated for each treatment of straw. The data obtained were analyzed by using analysis of variance (ANOVA) and continued by using Duncan test. The mean of MPU aceh cattle spermatozoa on citrate yolk medium  K1; K2; K3; K4 and K5 are 34,52±4,59%; 52,06±5,86%; 57,24±5,07%; 48,22±3,70% and 5,44±1,07%. The study results showed equilibration times have a real impact (P0,05) on the of MPU aceh cattle spermatozoa. The use of a 4-hour equilibration time resulted in a better percentage of MPU of aceh cattle spermatozoa compared to other post-freezing equilibration times.)
PENGARUH FREKUENSI PENAMPUNGAN SEMEN TERHADAP KUALITAS SPERMATOZOA PADA AYAM BANGKOK Muhammad Hijriyanto
JURNAL ILMIAH MAHASISWA VETERINER Vol 1, No 1 (2017): NOVEMBER - JANUARI
Publisher : JURNAL ILMIAH MAHASISWA VETERINER

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (296.537 KB) | DOI: 10.21157/jim vet..v1i1.1817

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh frekuensi penampungan semen terhadap kualitas spermatozoa ayam bangkok. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Reproduksi Fakultas Kedokteran Hewan Unsyiah pada bulan Desember 2015 sampai Januari 2016. Sembilan ekor ayam bangkok jantan berumur 10-12 bulan dibagi menjadi tiga kelompok perlakuan yaitu penampungan semen satu kali per minggu (A), dua kali per minggu (B), dan tiga kali per minggu (C). Pengamatan kualitas semen meliputi evaluasi makroskopis (warna, ph, volume, dan konsistensi semen), dan evaluasi mikroskopis (gerakan massa, motilitas, konsentrasi dan abnormalitas) menurut metode BIB Lembang. Data yang diperoleh dianalisis dengan Analysis of Variant (ANOVA). Hasil pengamatan kualitas semen ayam bangkok untuk seluruh peubah yang diamati tidak menunjukkan perbedaan nyata terhadap ketiga frekuensi penampungan (P0,05). Penampungan semen satu kali per minggu, dua kali per minggu, dan tiga kali per minggu menghasilkan kualitas semen ayam bangkok yang sama. Dapat disimpulkan bahwa frekuensi penampungan semen tidak berpengaruh terhadap kualitas spermatozoa ayam bangkok.Kata kunci: ayam bangkok, semen, frekuensi ejakulasiThe purpose of this research was to find out the effect ejaculation frequency on quality of Bangkok Rooster spermatozoa. This research was conducted at Reproduction Laboratory, University of Syiah Kuala from December 2015 to January 2016. Nine bangkok chickens were randomly divided into three treatments of semen collection interval. Semen was collected once a week (A), twice a week (B), and three times a week (C). Variables observed were macroscopic (color, pH, volume, and consistency) and microscopic (mass activity, motility, sperm concentration and abnormality) according to the BIB Lembang method. The data were analyzed by Analysis of Variance (ANOVA). The results showed that the frequency of semen collection in 1, 2 and 3 times a week had no influence on quality of semen (P0,05). Frequency of semen collection no had influence do on spermatozoa quality in bangkok chickens.Keyword: bangkok chicken, semen, ejaculation frequency 
PENGARUH DEPOSISI SEMEN SAAT INSEMINASI BUATAN TERHADAP ANGKA KEBUNTINGAN SAPI (The Effect of Semen Deposition During Artificial Insemination on Pregnancy Rate in Cows) wanti dessi dana; hamdan hamdan; budianto panjaitan; ginta riady; sri wahyuni; cut dahlia iskandar
JURNAL ILMIAH MAHASISWA VETERINER Vol 1, No 4 (2017): AGUSTUS-OKTOBER
Publisher : JURNAL ILMIAH MAHASISWA VETERINER

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (218.643 KB) | DOI: 10.21157/jim vet..v1i4.4812

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh deposisi semen saat inseminasi buatan terhadap angka kebuntingan sapi. Responden dalam penelitian ini adalah petugas inseminator profesional (bersertifikat) yang bertugas di Kecamatan Kuta Cot Glie, Krueng Barona Jaya, dan Blang Bintang. Jumlah sampel responden untuk angka kebuntingan pada penelitian ini adalah sapi-sapi betina yang ada di tiga kecamatan di Aceh Besar tersebut yang siap untuk diinseminasi selama bulan April sampai Mei 2017. Hasil dari penelitian ini dianalisis secara deskriptif. Hasil dari penelitian ini menunjukkan deposisi semen pada cincin serviks ketiga lebih rendah dibandingkan dengan deposisi semen pada cincin serviks keempat dengan persentase non return rate (60-90 hari) pada responden  I, II dan III secara berturut-turut adalah 80,56% ; 87,64%  dan 94,55%. Berdasarkan hasil penelitian dapat diambil kesimpulan bahwa angka kebuntingan pada deposisi semen cincin serviks keempat lebih tinggi dari pada deposisi semen pada cincin serviks ketiga. ABSTRACTThe aims of study was to determine the effect of semen deposition during artificial insemination on pregnancy rate cow. Respondents in this research are professional inseminator (certified) from Kecamatan Kuta Cot Glie, Krueng Barona Jaya and Blang Bintang. The number of respondent samples for pregnancy rate in this study were female cows in three subdistricts in Aceh Besar that available for artifial inseminated during April and May 2017. The data of this study were analyzed descriptively. The results of this study indicated that the position at the fourth cervical ring of semen deposition has the higher pregnancy rate with the percentage of NRR (60-90 days) on the respondent I, II and III respectively is 80.56%; 87.64% and 94.55%. Based on the results of the research can be concluded that pregnancy rate on the fourth cervical ring semen deposition better was than semen deposition on the third cervical ring semen deposition.
PEMERIKSAAN KEBERADAAN TELUR DAN LARVA NEMATODA PASCA PEMBERIAN ANTHELMINTIK PADA GAJAH SUMATERA (Elephas maximus sumatranus) DI CONSERVATION RESPONSE UNIT (CRU) SAMPOINIET ACEH JAYA Ova and Nematode larvae examination after anthelmintics treatment on Sumatra Elephant (Elephas maximus sumatranus) in Conservation Response Unit (CRU) Aceh Jaya Sampoiniet syafriza harliyanda; Muhammad Hambal; Arman Sayuti
JURNAL ILMIAH MAHASISWA VETERINER Vol 1, No 3 (2017): MEI - JULI
Publisher : JURNAL ILMIAH MAHASISWA VETERINER

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (487.15 KB) | DOI: 10.21157/jim vet..v1i3.3461

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini dilakukan untuk mengetahui keberadaan telur dan larva nematoda pasca pemberian anthelmintik pada gajah sumatera (Elephas maximus sumatranus) di Conservation Response Unit (CRU) Sampoiniet Aceh Jaya dan Pusat Konservasi Gajah (PKG) Saree. Sampel feses gajah sumatera diambil dari 4 ekor gajah yang ada di CRU Sampoiniet Aceh Jaya dan 1 ekor gajah yang ada PKG Saree. Pengambilan sampel feses gajah Sumatera dilaksanakan sebanyak 3 kali seminggu. Hasil penelitian menunjukkan tidak ditemukan telur maupun larva pada gajah-gajah yang berada di CRU Sampoiniet. Ditemukan telur cacing Ascaris sp dan Toxocara spp serta ditemukan juga larva dari cacing Rhabiditiform dan Ascaris sp pada gajah di PKG Saree. Efikasi obat cacing masih optimum selama 3 minggu pasca pemberian obat cacing.Kata kunci: Telur cacing nematoda Ascaris sp, Toxocara spp, Larva Rhabiditiform, Ascaris sp, Gajah sumatera (Elephas maximus sumatranus)ABSTRACT This research was conducted to determine the eggs and larvae of namatode after anthelmintic administation on sumatran elephant (Elephas maximus sumatranus) in Conservation Response Unit (CRU) Sampoinet Aceh Jaya and Conservation Center of Elephant (CCE) Saree. The  Sample feces of sumatran elephant takes from 4 elephant in CRU Sampoiniet Aceh Jaya and 1 elephant in CCE Saree. The results showed no eggs or larvae are found on the elephants residing in CRU Sampoiniet. Ascaris worm eggs found sp and Toxocara spp and found larvae of Ascaris sp and Rhabiditiform worms in CCE Saree. The feces sample of sumatran elephant was taken three times, conducted every week. It was conducted, the elephant in Sampoiniet could not be found the eggs of parasite in feces due to anthelmintic treatment.Keywords: Egg worm nematodes Ascaris sp, Toxocara spp, Rhabiditiform larvae, Ascaris sp, Sumatran elephant (Elephas maximus sumatranus)

Page 4 of 30 | Total Record : 296