cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota medan,
Sumatera utara
INDONESIA
JURNAL KEGURUAN
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Education,
Arjuna Subject : -
Articles 115 Documents
Perbandingan Model Pembelajaran Elaborasi Dengan Model Pembelajaran Advance Organizer Andy Sapta
Keguruan Vol 5, No 1 (2017)
Publisher : Keguruan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan hasil belajar matematika siswa yang menggunakan model pembelajaran Elaborasi dengan hasil belajar yang menggunakan model pembelajaran Advance Organizer pada materi fungsi di kelas XI IPA SMA Negeri 1 Buntu Pane. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Negeri 1 Buntu Pane. Sampel penelitian ini diambil 2 kelas dengan teknik claster random sampling. Alat pengumpul data digunakan tes hasil belajar siswa pada materi Fungsi dalam bentuk pilihan ganda yang terdiri dari 10 soal. Dari analisa data diperoleh nilai rata-rata pretes dengan model pembelajaran Elaborasi sebesar 67,61 dengan nilai rata-rata postes 80,55. Sedangkan untuk kelas dengan model pembelajaran Advance Organizer diperoleh nilai rata-rata pretes sebesar 69,05 dengan nilai rata-rata postes 74,61. Dari uji hipotesis yang dilakukan dengan menggunakan uji satu pihak didapat bahwa H0 ditolak. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hasil belajar matematika pada materi fungsi yang menggunakan model elaborasi lebih baik daripada menggunakan model Advance Organizer pada siswa kelas XI IPA SMA Negeri 1 Buntu Pane.Kata kunci: model Elaborasi, model Advance Organizer, FungsiAbstrak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan hasil belajar matematikasiswa yang menggunakan model pembelajaran Elaborasi dengan hasil belajar yangmenggunakan model pembelajaran Advance Organizer pada materi fungsi di kelas XI IPASMA Negeri 1 Buntu Pane. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPASMA Negeri 1 Buntu Pane. Sampel penelitian ini diambil 2 kelas dengan teknik clasterrandom sampling. Alat pengumpul data digunakan tes hasil belajar siswa pada materi Fungsidalam bentuk pilihan ganda yang terdiri dari 10 soal. Dari analisa data diperoleh nilai rata-ratapretes dengan model pembelajaran Elaborasi sebesar 67,61 dengan nilai rata-rata postes 80,55.Sedangkan untuk kelas dengan model pembelajaran Advance Organizer diperoleh nilai rataratapretes sebesar 69,05 dengan nilai rata-rata postes 74,61. Dari uji hipotesis yang dilakukandengan menggunakan uji satu pihak didapat bahwa O H ditolak. Dengan demikian dapatdisimpulkan bahwa hasil belajar matematika pada materi fungsi yang menggunakan modelelaborasi lebih baik daripada menggunakan model Advance Organizer pada siswa kelas XI IPASMA Negeri 1 Buntu Pane.Kata kunci: model Elaborasi, model Advance Organizer, Fungsi
Perbedaan Hasil Belajar Siswa Menggunakan Media Internet dengan Powerpoint pada Materi Sistem Ekskresi di Kelas XI SMA Negeri 19 Medan Edi Azwar
Keguruan Vol 5, No 2 (2017)
Publisher : Keguruan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa menggunakan media Internet dengan Powerpoint pada materi Sistem Ekskresi di kelas XI SMA Negeri 19 Medan Tahun Pembelajaran 2015/2016. Populasi dalam penelitian adalah seluruh siswa kelas XI SMA Negeri 19 Medan yang terdiri dari empat kelas dengan jumlah siswa sebanyak 147 siswa dan pengambilan sampel dilakukan secara purposive sampling sebanyak dua kelas dengan perincian , kelas XI IPA 2 sebagai kelas eksperimen media Internet dan kelas IPA 3 sebagai kelas eksperimen media Powerpoint. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Instrument yang digunakan pada penelitian ini adalah tes objektif 40 soal dari 70 soal yang telah diuji validitasnya. Bedasarkan uji normalitas data pada media Internet diperoleh Lhitung Ltabel yaitu 0,1075 0,1497, maka dapat dinyatakan bahwa kelas media Internet berdistribusi normal. Sedangkan uji normalitas yang dilakukan pada media Powerpoint dipeoleh Lhitung Ltabel yaitu 0,1368 0,1497 hal ini menunjukkan bahwa kelas media Powerpoint berdistribusi normal. Kemudian berdasarkan uji homogenitas variabel penelitian diperoleh nilai Fhitung Ftabel pada taraf signifikan α = 0,05 yaitu 1,28 1,77, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sampel homogen. Setelah mendapat perlakuan, nilai rata-rata postest siswa di kelas media Internet (????̅ = 80,29 ; SD = 8,66) lebih tinggi dibanding kelas media Powerpoint (????̅ = 68,57 ; SD = 10,89). Dari uji t diperoleh thitung 4,99 ttabel 1,62 yang berarti dalam penelitian ini H0 ditolak dan Ha diterima. Berdasarkan analisis diatas dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan yang signifikan hasil belajar siswa yang diajar menggunakan media Internet dengan media Powerpoint pada materi Sistem Eksresi di XI SMA Negeri 19 Medan.Kata Kunci: media internet, media powerpoint, sistem eksresi, hasil belajar siswa.
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa dengan Menggunakan Model Snowball Throwing pada Mata Pelajaran IPA di SD Swasta Ichwanussafa Tahun Pelajaran 2016/2017 Srie Faizah Lisnasari
Keguruan Vol 5, No 2 (2017)
Publisher : Keguruan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak. Penelitian ini bertujuan untuk mengintensifkan minat siswa dalam pembelajaran Ilmu dengan menggunakan model snowball throwing. Hal ini dilakukan dengan menggunakan Classroom Action Research. Subyek penelitian adalah siswa Sekolah Dasar Swasta Kelas V Ichwanussafa yang terdiri dari 26 siswa. Untuk mengumpulkan data, instrumen tersebut menggunakan data kuantitatif (tes sains) dan data kualitatif. Berdasarkan data, ditemukan bahwa pembelajaran sains siswa meningkat dari uji siklus I, dan uji siklus II. Pada siklus I, rata-rata tingkat siswa adalah 65,38%, dan pada siklus II, rata-rata tingkat siswa adalah 88,46%. ditemukan bahwa pengajaran Ilmu Pengetahuan melalui model melempar bola salju dapat meningkatkan minat siswa dalam belajar Ilmu Pengetahuan. Dapat disimpulkan bahwa pengajaran Ilmu Pengetahuan melalui model melempar bola salju sangat efektif dalam mengajar Ilmu Pengetahuan dan guru di Sekolah Dasar harus mencoba strategi ini.Kata Kunci: Hasil Belajar, Model Snowball Throwing
Penerapan Model Pembelajaran Eksploratif dengan Metode Inquiry Labs untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Siswa pada Konsep Elastisitas Sheila Fitriana
Keguruan Vol 5, No 1 (2017)
Publisher : Keguruan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan pemahaman konsep siswa yang mendapatkan pembelajaran eksploratif dengan metode inquiry labs. Penelitian ini menggunakan dua kelas, yaitu satu kelas eksperimen dan satu kelas kontrol di kelas XI SMA N 2 Pulau Punjung, Kabupaten Dharmasraya, Sumatera Barat. Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimen semu dengan desain the randomized pretest-posttest control group design. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemahaman konsep siswa meningkat dan skor rata-rata gain yang dinormalisasi g untuk pemahaman konsep pada kelas eksperimen adalah 0,35 dan kelas kontrol adalah 0,18. Pengolahan data dilakukan dengan statistik uji-t untuk beda rerata. Hasil penelitian menunjukkan penerapan model pembelajaran eksploratif dengan metode inquiry labs pada konsep elastisitas secara signifikan dapat lebih meningkatkan pemahaman konsep siswa dibandingkan dengan penggunaan model pembelajaran eksploratif dengan metode laboratorium verifikasi.Kata Kunci: elastisitas, inquiry labs, model pembelajaran eksploratif, pemahaman konsep
Upaya Meningkatkan Minat Membaca Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Tari Bambu pada Kompetensi Dasar Menanggapi Isi Cerita Secara Lisan di Kelas IV SD Negeri 067690 Medan Johor Rosidah Rosidah
Keguruan Vol 5, No 2 (2017)
Publisher : Keguruan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak. Jenis penelitian ini adalah “Penelitian Tindakan Kelas”, dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe tari bambu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bahwa dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe tari bambu dapat meningkatkan minat belajar siswa pada pokok bahasan menanggapi isi cerita secara lisan di Kelas IV SD Negeri 067690 Medan Johor Tahun Ajaran 2015/2016. Penelitian ini terdiri dari 2 siklus, siklus I dan siklus II masing-masing memiliki 2 pertemuan. Pada setiap pertemuan peneliti melakkukan observasi belajar terhadap siswa, untuk mengetahui tingkat minat belajar siswa. Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan penulis dengan guru Kelas IV SD Negeri 067690 Medan Johor yang dilakukan terhadap 30 orang siswa terdapat 24 orang siswa (80%) yang memiliki minat belajar yang kurang dan 6 orang siswa (20%) yang memiliki minat yang cukup. Kemudian pada siklus I memiliki nilai rata-rata 44 (55%), sedangkan pada siklus II yaitu sebesar 69 (87%). Berdasarkan hasil penelitian dari tes siklus I dengan siklus II terjadi peningkatan yang signifikan, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe tari bambu dapat meningkatkan minat belajar siswa pada mata pelajaran Bahasa Indonesia pokok bahasan menanggapi isi cerita secara lisan di Kelas IV SD Negeri 067690 Medan Johor Tahun Tahun Ajaran 2015/2016.Kata Kunci: Minat Membaca, Pembelajaran Kooperatif, Tipe Tari Bambu.
Meningkatkan Hasil Belajar IPA Pada Materi Suhu dan Pemuaian Melalui Pendekatan Keterampilan Proses Di Kelas V SD Negeri 024760 Binjai Langkatina Langkatina
Keguruan Vol 5, No 1 (2017)
Publisher : Keguruan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak. Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA. Subjek penelitian ini adalah siswa SD kelas V yang terdiri dari 20 orang siswa dan alat yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah tes hasil belajar dan dan hasil observasi aktivitas siswa. Penelitian ini terdiri dari empat tahapan yaitu rencana (plan), tindakan (action), pengamatan (obsevation) dan refleksi (reflection). Pada pra siklus hasil belajar siswa (Pre Tes), ternyata 20 orang mendapat nilai ≤ 60 dengan rata-rata kelas 55,25. Pada pra siklus ini, penguasaan siswa terhadap materi yang diajarkan 55,25%. Ini berarti tingkat penguasaan siswa terhadap materi yang diajarkan masuk pada tingkat penguasaan rendah. Dan ketuntasan belajar siswa secara klasikal belum tercapai. Pada siklus I, tes hasil belajar siswa (Pos Tes I), ternyata 19 orang mendapat nilai ≥ 65 dan 1 orang mendapat nilai ≤ 60 dengan rata-rata kelas 74,75. Pada siklus I ini, penguasaan siswa terhadap materi yang diajarkan 74,75%. Ini berarti tingkat penguasaan siswa terhadap materi yang diajarkan masuk pada tingkat penguasaan sedang. Dan ketuntasan belajar siswa secara klasikal belum tercapai. Pada Siklus II (Pos Tes 2), semua siswa mendapat nilai ≥ 85 dengan rata-rata kelas 91,05. Penguasaan siswa terhadap materi yang diajarkan mencapai 91,05%. Ini berarti penguasaan siswa terhadap materi yang diajarkan masuk pada tingkat penguasaan tuntas dan ketuntasan belajar siswa secara klasikal telah tercapai. Maka dapat disimpulkan bahwa pengajaran IPA melalui pendekatan keterampilan proses dapat meningkatakan hasil belajar siswa.Kata Kunci: IPA, Suhu dan Pemuaian, Pendekatan Keterampilan Proses
Wanita Bekerja dan Mengatur Keperluan Keluarga Maswita Maswita
Keguruan Vol 5, No 2 (2017)
Publisher : Keguruan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak. Wanita bekerja sering menghadapi dilema dalam mengerjakan tugas mereka di tempat bekeja dan mengurus pekerjaan rumah tangga. Dari segi ekonomi, mereka terpaksa bekerja untuk membantu menambah pendapatan suami dalam memenuhi keperluan belanja keluarga. Tulisan ini memaparkan cara wanita bekerja di tempat kerjanya dan juga mengurus rumah tangga. Penelitian ini dilakukan di Kelurahan Denai kecamatam Medan Denai Kota Medan. Informan sebanyak 12 keluarga yang mempunyai tiga generasi wanita dan pemilihan berdasarkan teknik snowball. Diantara 12 unit keluarga atau 36 informan, sebanyak tujuh orang informan yang pernah bekerja dan sembilan orang yang masih bekerja dipilih sebagai informan. Hasil kajian menunjukkan bahawa kaum wanita bekerja menghadapi masalah dalam melakukan pekerjaan di rumah dan juga di tempat bekerja. Mereka terpaksa memikul beban kerja yang banyak di rumah dan tidak mempunyai waktu yang cukup untuk melakukan semua pekerjaan dalam satu masa tetentu termasuk mengasuh anak-anak. Di tempat pekerjaan, mereka menghadapi beberapa masalah seperti prosedur kenaikan pangkat yang tidak adil dan teman sekerja yang mempunyai pelbagai ragam. Sementara itu di rumah mereka menghadapi masalah dalam hal pekerjaan mengasuh anak-anak.Kata kunci: Wanita Bekerja, Keperluan Keluarga
Pengaruh Model Pembelajaran Auditory Intellectualy Repetition Terhadap Hasil Belajar Biologi Materi Sistem Regulasi MAN 4 Medan Budianto Budianto; Ita Izlina
Keguruan Vol 5, No 1 (2017)
Publisher : Keguruan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak. Masalah utama yang menjadi pokok permasalahan adalah apakah ada atau tidaknya pengaruh yang signifikan dengan menggunakan Model Pembelajaran Auditory Intellectualy Repetition Terhadap Hasil Belajar Biologi Materi Sistem Regulasi Siswa MAN 4 Medan.Penelitian ini memiliki manfaat praktis yaitu sebagai bahan masukan atau pertimbangan bagi guru mata pelajaran untuk mempertimbangkan penggunaan model pembelajaran yang akan digunakan dalam penyampaian materi. Bekal bagi calon guru, untuk dapat meningkatkan kualitas pembelajaran serta meningkatkan kemampuan dalam menggunakan model pembelajaran. Bagi mahasiswa sebagai bahan informasi dan menambah wawasan mengenai model Auditory, Intellectualy, Repetition. Sebagai bahan perbandingan dan referensi bagi peneliti selanjutnya yang akan mengkaji dan membahas penelitian yang sama. Bagi siswa untuk menciptakan suasana belajar yang menyenangkan dan meningkatkan aktifitas belajar Biologi siswa. Sementara itu secara teoritis penelitian ini antara lain dalam ilmu pendidikan dapat menjadi referensi serta menjadi solusi bagi setiap pembaca yang memiliki permasalahan yang sama dengan masalah yang dikaji dalam penelitian ini. Nilai rata-rata pre test sebelum pembelajaran menggunakan model Auditory Intellectualy Repetition adalah 66,7 dan standart deviasi 7,75. Maka seluruh siswa dinyatakan tidak tuntas (100%) pada sub materi sistem saraf di kelas XI IPA 1 Madrasah Aliyah Negeri 4 Medan Tahun Pembelajaran 2015/2016. Nilai rata-rata post test hasil belajar siswa yang diajar menggunakan model Auditory Intellectualy Repetition adalah 82,14 dan standart deviasi 7,3. Sebanyak 21 siswa (60%) tuntas dan 14 siswa (40%) tidak tuntas pada sub materi sistem saraf di kelas XI IPA 1 Madrasah Aliyah Negeri 4 Medan Tahun Pembelajaran 2015/2016. Hasil hipotesis dalam penelitian ini yaitu Ha diterima dan Ho ditolak dengan nilai diperoleh thitung ttabel atau 18,91 1,69. Maka dari hasil analisa terhadap rumusan hipotesis menunjukkan bahwa ada pengaruh yang signifikan penggunaan model Auditory Intellectualy Repetition terhadap hasil belajar siswa pada sub materi sistem saraf di kelas XI IPA 1 Madrasah Aliyah Negeri 4 Medan Tahun Pembelajaran 2015/2016.  Kata Kunci: Auditory Intellectualy Repetition, Hasil Belajar Biologi, Sistem Regulasi
Meningkatkan Hasil Belajar Matematika dengan Metode Group Investigation Berbasis Kontekstual Materi Statistika Kelas XI SMA Negeri 1 Parbuluan Elmus Situorang
Keguruan Vol 5, No 2 (2017)
Publisher : Keguruan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar matematika dengan metode group investigation berbasis kontekstual pada materi statistika kelas XI SMA Negeri 1 Parbuluan. Berdasarkan hasil penelitian ini diperoleh hasil bahwa ketuntasan hasil belajar siswa pada siklus I sebesar 50% dengan nilai rata-rata 48,77, dan pada siklus II mengalami peningkatan sebanyak 35 orang siswa 92,11% dengan nilai rata-rata 78,25. Sehingga dapat disimpulkan bahwa dengan menggunakan model pembelajaran group investigation dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada materi statistik di kelas XI SMA Negeri 1 Parbuluan.Kata Kunci: Group Investigation, Kontekstual, Hasil Belajar.
Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa pada Kompetensi Dasar Perkalian dan Pembagian Pecahan Melalui Penggunaan Metode Snowball Drilling di Kelas V SD Negeri 060923 Medan Amplas Tiamsa Tiamsa
Keguruan Vol 5, No 2 (2017)
Publisher : Keguruan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas dengan subjek dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas V SD Negeri 060923 Medan Amplas yang berjumlah 34 orang siswa. Objek pada penelitian ini adalah operasi perkalian dan pembagian dalam bentuk pecahan. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan motivasi belajar siswa pada kompetensi dasar perkalian dan pembagian pecahan melalui penggunaan metode snowball drilling di kelas V SD Negeri 060923 Medan Amplas. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa 1) Motivasi belajar siswa kelas V SD Negeri 060923 Medan Amplas pada pokok bahasan perkalian dan pembagian bilangan pecahan dengan menggunakan metode Snowball Drilling telah mengalami perubahan dan peningkatan secara signifikan dibandingkan sebelum dilakukannya metode ini; dan 2) Dari hasil analisis data diperoleh rata-rata motivasi belajar siswa secara individu pada setiap siklus mengalami peningkatan yaitu pada Siklus I mencapai 70,85% dan secara klasikal mencapai 56%, pada Siklus II mencapai 87,64% dan secara klasikal 94%. Rata-rata nilai angket siswa pada kondisi awal mencapai 17% dan secara klasikal mencapai 17%, pada pasca siklus II mencapai 83% dan secara klasikal mencapai 100%.Kata Kunci: Motivasi Belajar, Perkalian dan Pembagian Pecahan, Metode Snowball Drilling

Page 3 of 12 | Total Record : 115