cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kab. serang,
Banten
INDONESIA
Jurnal Eksistensi Pendidikan Luar Sekolah (E-Plus)
ISSN : 25411462     EISSN : 25491717     DOI : -
Core Subject : Education,
Jurnal Eksistensi Pendidikan Luar Sekolah (E-Plus) publishes the research relate to the development of social studies and Overseas Education as a form of intellectual property. This journal is published 2 times a year in February and August.
Arjuna Subject : -
Articles 10 Documents
Search results for , issue "Vol 7, No 2 (2022)" : 10 Documents clear
UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN PENILAIAN HIGHER ORDER THINKING SKILLS (HOTS) Masduki Masduki
Jurnal Eksistensi Pendidikan Luar Sekolah (E-Plus) Vol 7, No 2 (2022)
Publisher : FKIP Untirta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30870/e-plus.v7i2.17627

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan guru dalam membuat soal kategori Order Thinking Skills (HOTS dan menerapkan dalam penilaian di kelas. Rumusan masalah yang peneliti susun adalah Bagaimanakah pelaksanaan supervisi akademik dalam meningkatkan kemampuan guru dalam membuat soal kategori HOTS di Sekolah Dasar (SD) di SDN Pamarayan 1 kecamatan Jiput kabupaten Pandeglang semester 1 (ganjil) tahun pelajaran 2019/2020”?. Penelitian ini dilaksanakan di SDN Pamarayan 1 kecamatan Jiput kabupaten Pandeglang. Penelitian dilakukan dalam waktu 3 bulan yaitu Agustus, September dan Oktober 2019.  Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah teknik dokumentasi, observasi dan wawancara. Hasil penelitian menunjukkan ada peningkatan keterampilan guru dalam membuat soal kategori Order Thinking Skills  (HOTS). Diperoleh nilai rata-rata kemampuan guru dalam pembuatan soal kategori Order Thinking Skills  (HOTS) sebesar 62,65 dengan kategori Cukup. Sedangkan perolehan nilai rata-rata naik menjadi menjadi 85,51 dengan kategori Baik. Sehingga terjadi kenaikan perolehan nilai rata-rata kemampuan guru dalam pembuatan soal kategori HOTS sebesar 19,89 poin. Dengan demikian dapat disimpulkan  Perolehan data ditemukan bahwa kegiatan supervisi akademik yang dilakukan kepala sekolah dapat meningkatkan kompetensi guru akademik yang dilakukan oleh kepala sekolah dapat meningkatkan kemampuan guru dalam pembuatan soal kategori Order Thinking Skills  (HOTS) khususnya di SDN Pamarayan 1 kecamatan Jiput kabupaten Pandeglang.Kata Kunci: Kemampuan Guru, Soal Kategori Hots, Dan Supervisi Akademik
PARTISIPASI PEREMPUAN TERHADAP PROGRAM PEMBINAAN PENINGKATAN PERANAN WANITA MENUJU KELUARGA SEHAT SEJAHTERA (P2WKSS) Ila Rosmilawati; Sholih Sholih; Dadan Darmawan
Jurnal Eksistensi Pendidikan Luar Sekolah (E-Plus) Vol 7, No 2 (2022)
Publisher : FKIP Untirta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30870/e-plus.v7i2.17622

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Partisipasi Perempuan terhadap Program Pembinaan Peningkatan Peranan Wanita Menuju Keluarga Sehat Sejahtera (P2WKSS). Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Dimana hasil yang diperoleh yaitu dari data observasi, wawancara dan dokumentasi. Sumber data penelitian ini yaitu Pendamping program P2WKSS dan perempuan peserta P2WKSS. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa partisipasi masyarakat dalam program terpadu peningkatan peran wanita menuju keluarga sehat dan sejahtera (P2WKS) diantaranya Pengembangan Partisipasi, bentuk-bentuk partisipasi masyarakat, Tahapan Partisipasi, Tingkat Kesukarelaan Partisipasi, Kondisi Pendorong Partisipasi, program Pembinaan Peningkatan Peranan Wanita menuju Keluarga Sehat Sejahtera (P2WKSS) dan Capaian program P2WKSS.Kata Kunci : Partisipasi, Pembinaan, Peningkatan peranan Wanita.
RASA SYUKUR DALAM KETERBATASAN: SEBUAH MAKNA WARGA BELAJAR PENDIDIKAN NONFORMAL DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN Moh Fikri Tanzil Mutaqin; Hidayatullah Haila; Sudadio Sudadio
Jurnal Eksistensi Pendidikan Luar Sekolah (E-Plus) Vol 7, No 2 (2022)
Publisher : FKIP Untirta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30870/e-plus.v7i2.17629

Abstract

Fenomena serius dan kompleks pada warga belajar pendidikan kesetaraan dengan status narapidana, karena kehidupan dipenjara memiliki dinamika yang berkaitan dengan kondisi psikologis, fisik, maupun lingkungan sosial. Serta terjadinya perubahan kultur kehidupan saat di lembaga pemasyarakatan dengan kultur sebelumnya. Kondisi umum dinamika kehidupan di lembaga pemasyarakatan berpotensi memicu menurunnya kualitas kesehatan mental, kebahagiaan, dan kepuasan hidup narapidana. Artikel ini menyelidik secara eksploratif dengan grouded theori approach mengungkap cara naraipadana memandang kebersyukuran dalam kondisi keterbatasan. Pembahasan menggunakan konstruksi teori Man’s Search for Meaning yang dipopulerkan oleh Victor E. Frankl. Hasil eksplorasi menujukkan bahwa kehadiran pendidikan kesetaraan membuat pandangan narapidana lebih konstruktif, dimana perasaan beryukur menjadi makna yang ada dalam kondisi keterbatasan.Kata Kunci: Keberyukuran, Narapidana, Pendidikan Kesetaraan
PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER DI PONDOK PESANTREN AL ISRA KECAMATAN MAJALAYA KABUPATEN KARAWANG Nita Lasmana; Nia Hoerniasih; Ratna Sari Dewi
Jurnal Eksistensi Pendidikan Luar Sekolah (E-Plus) Vol 7, No 2 (2022)
Publisher : FKIP Untirta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30870/e-plus.v7i2.17618

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk (1) Mendeskripsikan proses penerapan pendidikan karakter dan (2)Mendeskripsikan faktor-faktor pendukung dan penghambat dalam proses penerapan pendidikan karakter di pondok pesantren Al Isra kecamatan Majalaya kabupaten Karawang. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan dengan metode syudi kasus, penelitian ini dilakukan di Pondok Pesantren Al Isra Kecamatan Majalaya Kabupaten Karawang. Adapun subjek penelitiannya adalah: (1) Sumber informan: satu orang pimpinan pondok dan satu orang pengasuh pondok, (2) Sumber informasi: tiga orang santri. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi. Tahap-tahap penelitian yang dilakukan yaitu orientasi, eksplorasi, dan member check. Analisis data menggunakan koleksi data, redukasi data, penyajian data, dan kesimpulan verifikasi.  Berdasarkan hasil penelitian yang didapatkan bahwa: (1) Proses penerapan pendidikan karakter pada santri di pondok pesantren Al Isra kecamatan Majalaya kabupaten Karawang dilakukan melalui beberapa kegiatan diantaranya; a) Kegiatan Belajar Mengajar, b) Bimbingan Tata Cara Ibadah, c) Bimbingan Baca Tulis Qur’an, d) Kegiatan Ekstrakurikuler dan, d) Menegur Santri. (2) Faktor pendukung dan penghambat proses penerapan pendidikan karakter yaitu, a) faktor pendukung; Para santri yang memiliki motivasi yang kuat dan adanya dukungan dari orangtua, banyaknya kegiatan santri, kualitas pendidik yang bagus, keamanan lingkungan pondok pesantren; b) faktor penghambat; faktor internal, latar belakang keluarga santri dan adanya rasa malas dan bosan dalam diri santri; faktor eksternal, kurangnya pengawasan langsung oleh ustad-ustadzah, prasarana yang belum lengkap, lingkungan pondok yang tidak dipagari, adanya pengaruh teman di luar sekolah, dan kemajuan IPTEK). Kata Kunci : Pendidikan Karakter, Pondok Pesantren
IMPLEMENTASI PELATIHAN KETERAMPILAN MENJAHIT PADA WARGA BINAAN DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS IIA KARAWANG Irene Febie Cynthia; Ahmad Syahid; Ratna Sari Dewi
Jurnal Eksistensi Pendidikan Luar Sekolah (E-Plus) Vol 7, No 2 (2022)
Publisher : FKIP Untirta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30870/e-plus.v7i2.17623

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk (1) Mendeskripsikan proses pelatihan keterampilan menjahit pada warga binaan pemasyarakatan di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Karawang. (2) Mendeskripsikan hasil keterampilan warga binaan setelah mengikuti pelatihan menjahit di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Karawang. Penelitian ini menggunakan metode pendekatan kualitatif. Penelitian ini dilakukan di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Karawang. Subyek penelitian ini terdiri dari 5 orang narasumber yang terdiri dari 1 orang pembina pelatihan menjahit, 1 orang tutor pelatihan menjahit dan 3 orang peserta pelatihan menjahit. Pengumpulan data dilakukan dengan metode observasi, wawancara dan dokumentasi. Tahap-tahap penelitian yang dilakukan yaitu persiapan/pra lapangan, lapangan dan analisis data. Analisis data menggunakan reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) Proses pelatihan menjahit memfokuskan minat warga binaan yang ingin meningkatkan pengetahuan dan keterampilanya dimana hasil pelatihan ini warga binaan memiliki bekal di masyarakat sehingga tidak terjadinya recidive. Untuk Aspek-aspek yang dinilai dalam pelatihan ini dilihat dari; kesan umum warga binaan, pemahaman gambar, penyelesaian, kerapihan dan konsisten. (2) Hasil keterampilan warga binaan setelah mengikuti pelatihan menjahit bertambah dari segi pengetahuan, keterampian maupun sikap. Seperti warga binaan lebih mengetahui mengenai pembuatan pola-pola juga mengatahui berbagai macam bahan serta ahli dalam menghasilkan pakaian yang berkualitas, selain itu warga binaan menjadi disiplin dan bertanggung jawab.Kata kunci : Pelatihan Menjahit, Keterampilan, Warga Binaan
MANAJEMEN PELATIHAN DESAIN GRAFIS KEJURUAN TIK DI UPTD BALAI LATIHAN KERJA (BLK) DISNAKERTRANS KABUPATEN KARAWANG Sindi Wulan; Dayat Hidayat; Ahmad Syahid
Jurnal Eksistensi Pendidikan Luar Sekolah (E-Plus) Vol 7, No 2 (2022)
Publisher : FKIP Untirta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30870/e-plus.v7i2.17619

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengawasan pelatihan desain grafis kejuruan TIK di UPTD Balai Latihan Kerja (BLK) Disnakertrans Kabupaten Karawang.  Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskripsi. Penelitian ini dilakukan di UPTD Balai Latihan Kerja (BLK) Disnakertrans Kabupaten Karawang. Adapun subjek penelitiannya yaitu sumber informasi yang terdiri dari tiga orang diantaranya satu orang instruktur pelatihan, satu orang asisten instruktur pelatihan, dan satu orang staf TU BLK, dan sumber informan yang terdiri dari dua orang peserta pelatihan. penentuan subjek menggunakan teknik purposive sampling. Data penelitian diperoleh dari observasi, wawancara, dan dokumentasi. Tahap-tahap penelitian menggunakan tahap orientasi, tahap eksplorasi, dan tahap member check. Analisis data menggunakan pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian manajemen pelatihan desain grafis terbagi menajdi 4 tahap. Tahap perecanaan, dimulai dari penerimaan jumlah paket lalu dibuatkan perencanaan, perencanaan pertahun dan perencanaan pertengahan tahun. Pengorganisasian, dilakukan diawal terbentuknya pelatihan dan untuk selanjutnya tidak pernah diorganisasi lagi, terdiri atas satu orang instruktur, satu orang asisten instruktur dan 16 orang peserta pelatihan dalam satu angkatan. Pelaksanaan, berlangsung lebih kurang selama satu bulan, mempelajari 5 materi yang mengacu kepada kurikulum SKKNI, seluruh kebutuhan selama proses pelatihan berlangsung disediakan oleh pihak BLK. Pengawasan, dilakukan oleh BLK pusat kecenderungan tidak intens, pengawasan oleh instruktur dalam proses pembelajaran. Kesimpulan program pelatihan lebih dominan praktek dan telah berjalan sebagaimana mestinya. Saran adanya penggantian atau penambahan untuk komputer dan laptop. Kata Kunci : Manajemen, Pelatihan desain grafis, BLK
PERAN ORANG TUA DALAM MENGATASI NOMOPHOBIA PADA ANAK USIA DINI SAAT MASA PANDEMI COVID-19 DI biMBA AIUEO KOTA BEKASI Zahra Kambali; Ahmad Syahid; Ratna Sari Dewi
Jurnal Eksistensi Pendidikan Luar Sekolah (E-Plus) Vol 7, No 2 (2022)
Publisher : FKIP Untirta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30870/e-plus.v7i2.17624

Abstract

Tujuan dari penelitian ini, sebagai berikut: (1) Untuk mengetahui hasil peran orang tua dalam mengatasi nomophobia pada anak usia dini. (2) Untuk mengetahui faktor pendukung dan penghambat dalam menghadapi anak usia dini yang nomophobia. Metode penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. Subjek penelitian terdiri dari 3 orang tua peserta didik, 1 orang ketua lembaga dan 1 orang guru.  Data penelitian didapatkan melalui teknik observasi, wawancara, dan studi dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) peran orang tua cukup baik dengan melakukan perannya sebagai fasilitator, motivator, pembimbing, (2) faktor pendukung dalam mencegah dan mengurangi nomophobia dengan diajarkan membaca, menulis, berhitung dan bermain edukasi, dan (3) faktor penghambat dalam menghadapi anak yang sudah terkena nomophobia, yaitu dengan kurangnya komunikasi antara orang tua dan anak. Kesimpulan dari penelitian ini ialah bahwa peran orang tua sangat penting dalam mengatasi nomophobia saat pandemi covid-19. Serta adanya  faktor pendukung dari sekolah dalam mencegah dan mengurangi nomophobia. Saran agar orang tua dapat mengajak anak untuk selalu berkomunikasi dan berinteraksi di lingkungan sekitar, lembaga selalu memberikan motivasi serta meningkatkan fasilitas dalam mencegah dan mengurangi nomophobia pada anak usia dini, peneliti untuk mengkaji lebih banyak sumber maupun referensi yang terkait dengan peran orang tua maupun nomophobia pada anak agar hasil penelitian berikutnya lebih baik.Kata Kunci: Peran Orang tua, Nomophobia, Anak usia dini, Covid-19
PENGEMBANGAN PENDIDIKAN KARAKTER ANAK USIA DINI MELALUI METODE BERCERITA (STUDI KASUS DI PAUD FEDUS KABUPATEN BEKASI) Dinia Adilah Zahra; Safuri Musa; Sutarjo Sutarjo
Jurnal Eksistensi Pendidikan Luar Sekolah (E-Plus) Vol 7, No 2 (2022)
Publisher : FKIP Untirta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30870/e-plus.v7i2.17620

Abstract

Penelitian tersebut dilatar belakangi dimana pengetahuan guru dan masyarakat yang masih kurang dan belum efektif atau belum tepat dalam pengembangan pendidikan karakter pada anak usia dini di PAUD Fedus. Tujuan penelitian ini ingin memperoleh suatu gambaran mengenai tentang suatu perencanaan, pelaksanaan, penilaian, dan memberika hasil metode bercerita dalam pengembangan pendidikan karakter anak usia dini. Adapun landasan teorinya dari penelitian ini dimana merujuk atau mengarahkan pada: Konsep-konsep pendidikan karakter pada anak usia dini, Bercerita dengan menggunakan metode bercerita, metode bercerita dalam pendidikan karakter dan serta Konsep APE yang dalam kaitannya dengan menggunakan metode bercerita. Pendekatan ini yang biasa digunakan untuk penelitian  adalah pendekatan kualitatif dengan cara pengumpulan data dengan menggunakan teknik pengumpulan data secara observasi, wawancara dan serta dokumentasi. Selanjutnya yang dapat dilakukan triangulasi untuk dapat meminimalkan akan terjadinya bias dan untuk meningkatkan suatu reabilitas dan validitas data yang akan diperoleh. Subjek penelitian ini merupakan dari Pengelola Paud, Guru Paud, dan serta Peserta didiknya. Sedangkan lokasi penelitian tersebut yang ada di Paud Fedus dan yang beralokasikan atau beralamat disalah satu paud yang berada di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. Adapun hasil penelitian ini ialah a). perencanaan dalam pengembangan karakter melalui metode bercerita dimana direncanakan pada awal tahun ajaran yang disusun oleh KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan) yang dimana didalamnya terdapat suatu rencana suatu kegiatan mingguan dan rencana kegiatan harian (RKM dan RKH). b). pelaksanaan pada metode bercerita berlangsung dilaksanakan pada saat pembelajaran secara daring, dimana pelaksanaan dalam metode bercerita penelitian dilakukan sebanyak 3 kali. c). penilaian ini dalam menggunakan metode bercerita yang dilakukan oleh guru dan peserta didik dalam belajar mengajar. d). hasil dalam suatu pengembangan pendidikan karakter dengan menggunakan metode bercerita ini akan lebih efektif apabila dilakukan dengan pembiasaan. Adapaun tujuannya disini ialah supaya anak dapat mempraktekan secara langsung apa saja nilai-nilai pendidikan karakter tersebut dan dapat terbiasa dalam melakukan hal-hal yang baik dengan harapan nilai tersebut dapat diterapkan dalam kehidupan anak. Adapun disini kesimpulannya ialah nilai-nilai pada karakter dasar yang penting pada anak seperti disiplin, bertanggung jawab, serta kemandirian pada anak dapat ditingkatkan lagi dengan menggunakan metode bercerita. Hal tersebut akan terus berjalan untuk menjadi lebih baik, apabila pada setiap peserta didik memiliki minat dan bakat serta mendapatkan motivasi dalam mengembangkan suatu karakter, serta mendapatkan dukungan dan kerjasama dari orang tua dan guru tersebut. Rekomendasi untuk pengelola dan guru ialah meningkatkan suatu pemahaman terhadap suatu materi cerita dan peningkatan dalam kreatifitas dalam pembuatan APE yang bahannya tersebut dapat dengan mudah yang berada disekitar lingkungan sebagai alat penunjang dalam penyajian materi cerita menjadi menarik, bermanfaat dan bermutu.Kata Kunci: Pengembangan Karakter, Metode Bercerita
APAKAH PENDIDIKAN MEMBUAT NARAPIDANA BAHAGIA? ANALISIS PRAKTIK-PRAKTIK PEMBELAJARAN BERMAKNA DI PENDIDIKAN KESETARAAN Ila Rosmilawati; Moh Fikri Tanzil Mutaqin; Sholih Sholih
Jurnal Eksistensi Pendidikan Luar Sekolah (E-Plus) Vol 7, No 2 (2022)
Publisher : FKIP Untirta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30870/e-plus.v7i2.17625

Abstract

Narapidana merupakan orang yang dapat dikategorikan tidak beruntung dalam situasi sosial dan kebebasan. Pengalaman hidup mereka harus dinikmati bersamaan dengan kehidupan dalam sekat jeruji besi. Artikel ini mengungkapkan pengalaman belajar para warga binaan di rumah tahanan yang mengikuti pendidikan kesetaraan, dengan mengekplorasi apakah proses pendidikan dalam rutan membuat mereka bahagia? Dengan menggunakan metode naratif inquiry, hasil cerita 3 warga binaan yang didapat dari 3 kali wawancara masing-masing warga binaan, dianalisis menggunakan kerangka teori subjective-well being dan meaningful learning. Metode penelitian naratif fokus pada sebuah episode hidup, yaitu pengalaman spesifik warga binaan saat mereka di penjara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa para warga binaan mengalami tekanan psikologis, seperti ada rasa marah, depresi, dan stress di awal masuk penjara. Para warga binaan yang masih usia remaja ini sulit untuk dapat membangun persepsi positif dalam menjalani kehidupan di penjara. Namun, keterlibatan mereka dalam sekolah kesetaraan memberikan mereka kesempatan berharga dan sekaligus bermakna (meaningful). Dalam hal ini, peran pendidikan kesetraan di rumah tahanan menjadi sangat bermakna dimana warga binaan bisa belajar bagaimana mereka bisa mengubah sikap dan perilaku untuk menjadi orang yang lebih baik di masa depan. Upaya kebermaknaan hidup yang dialami oleh warga binan mengarah pada derajat subjective well-being.Kata Kunci: pembelajaran bermakna, pendidikan kesetaraan, warga binaan
IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN BLENDED LEARNING PADA PENDIDIKAN KESETARAAN PAKET C DI PKBM ABDI PERTIWI KOTA SERANG Herlina Siregar; Dadan Darmawan; Ila Rosmilawati; Lamtiurma Margaretha Samosir
Jurnal Eksistensi Pendidikan Luar Sekolah (E-Plus) Vol 7, No 2 (2022)
Publisher : FKIP Untirta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30870/e-plus.v7i2.17621

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui implementasi model pembelajaran blended learning pada Pendidikan kesetaraan paket C di PKBM Abdi Pertiwi Kota Serang. Penelitiani ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Pengumpulan data atau informasi diperoleh dari 2 tutor dan 1 pengelola PKBM Abdi Pertiwi yang terletak di kota serang. Adapun Teknik pengumpulan data yang dilakukan menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi. Berdasarkan hasil menunjukkan bahwa implementasi model pembelajaran blended learning pada pendidikan kesetaraan paket C di PKBM Abdi Pertiwi Kota Serang tahap pertama yaitu perencanaan pembelajaran blended learning bertujuan untuk mempersiapkan segala sesutau yang mendukung dalam proses pembelajaran seperti merumuskan tujuan pembelajaran dan merancang RPP, pembelajaran online pada pembelajaran blended learning bersifat fleksibel yang bisa dilakukan kapan dan dimana saja, sedangkan pembelajaran tatap mukan menggunakan sistem shift, dan penilaian dilakukan terhadap warga belajar melalui pembelajaran tatap muka dan online.Kata Kunci : Blended Learning, Pendidikan Kesetaraan, PKBM

Page 1 of 1 | Total Record : 10