cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kab. ponorogo,
Jawa timur
INDONESIA
Darussalam Nutrition Journal
ISSN : 25798588     EISSN : 25798618     DOI : -
Core Subject : Health, Science,
Darussalam Nutrition Journal (DNJ) is a scientific journal containing research articles in the scope of halal food science, nutrition and health, related to clinical nutrition, community nutrition, sports nutrition, molecular nutrition, nutritional biochemistry, functional food, and nutrition service and management.
Arjuna Subject : -
Articles 100 Documents
Asupan zat gizi dan perkembangan kognitif balita di wilayah Puskesmas Bugangan Kota Semarang Rachma Purwanti
Darussalam Nutrition Journal Vol 1, No 2 (2017): Darussalam Nutrition Journal
Publisher : University of Darussalam Gontor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21111/dnj.v1i2.1340

Abstract

 Pemenuhan gizi pada masa balita penting untuk optimalisasi perkembangan kognitif pada masa tersebut dan berkaitan dengan kualitas hidup di kemudian hari. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara asupan zat gizi (energi, protein, vitamin C, zat besi, zink, dan iodium) dengan perkembangan kognitif balita. Desain penelitian yang digunakan adalah cross sectional dengan teknik purposive sampling. Sampel penelitian adalah 61 balita berumur 48 – 60 bulan yang ada di wilayah Puskesmas Bugangan. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara dan recall 2 x 24 jam. Perkembangan kognitif diukur dengan menggunakan kuesioner perkembangan kognitif yang mengacu pada Permendiknas No. 58 Tahun 2009. Analisis data yang digunakan meliputi uji deskriptif dan uji korelasi. Rerata umur balita adalah 52 bulan (±4,1) yang terdiri dari balita laki-laki sebanyak 48,2% dan perempuan sebanyak 50,8%. Asupan makan balita yang sebagian besar termasuk kurang antara lain: iodium, energi, vitamin C, dan zat besi dengan persentase masing-masing sebagai berikut: 100%; 77%; 57,4%; dan 52,5%; adekuat yaitu protein (70,5%), dan zink (59%). Tingkat perkembangan kognitif baik adalah sebanyak 57,4%. Hasil uji korelasi menunjukkan adanya hubungan antara asupan energi, lemak, protein dan zink dengan perkembangan kognitif (p = 0,01; p = 0,03; p = 0,013; p = 0,03). Asupan energi, lemak, protein, dan zink berhubungan dengan perkembangan kognitif balita umur 48-60 bulan di wilayah Puskesmas Bugangan Kota Semarang. 
Perbedaan konsumsi sayur dan buah pada subjek normal dan penyandang diabetes mellitus tipe 2 Susi Nurohmi
Darussalam Nutrition Journal Vol 1, No 2 (2017): Darussalam Nutrition Journal
Publisher : University of Darussalam Gontor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21111/dnj.v1i2.1344

Abstract

ABSTRACT High fat and low dietary fiber are poor eating habit that lead to the development of diabetes besides sedentary lifestyle. Dietary fiber has been known to have benefit effect for managing diabetes. Vegetables and fruit consumption can meet the demand of this dietary fiber requirment. This study aimed to identify difference of vegetables and fruits eating habit among normal and type 2 diabetes mellitus subects. Subjects participated in this study were 50-65 years old men and woman in normal condition or with type 2 diabetes mellitus, having menopause more than 1 year, and sign the informed concent as self willingness to participate in this study. Subjects suffered from type 1 diabetes mellitus, anemia, and using insulin therapy were excluded from type 2 diabetes mellitus group. Subjects having high level of fasting blood glucose (>125 mg/dL) and anemia would be excluded from normal group. The amounts of type 2 diabetes group were 35 subjects while normals were 37 subjects. Results showed that most of subjects were enough in vegetables consumption. There were 47.1% subjects in type 2 diabetes mellitus group consumed less than 3 portions of vegetables each day while normal subjects were just 13.5% from entire subjects. Most of type 2 diabetes mellitus subjects (76.5%) consumed less than 2 portions of fruits each day. The percentage of normal subjects taking more than 2 portions of fruits were 51.4%. We concluded that the consumption of vegetables and fruits among type 2 diabetes mellitus subjects was less than normal subjects.                                                                                                               Keywords: type 2 diabetes mellitus, vegetable, fruit, dietary fiber ABSTRAK Kebiasaan makan tinggi energi dan lemak serat rendah serat merupakan salah satu pemicu keadian diabetes selain juga rendahnya aktivitas fisik ataupun olah raga. Serat pangan diketahui memiliki efek terhadap penggunakan glukosa dalam tubuh. Asupan serat pangan ini dapat diperoleh dari produk-produk nabati terutama sayur dan buah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan kebiasaan konsumsi sayur dan buah dan subjek normal dan penyandang diabetes mellitus tipe 2. Subjek yang berpartisipasi dalam penelitian ini adalah pria atau wanita normal atau penyandang diabetes mellitus tipe 2 berusia 50-65 tahun, sudah menopause untuk wanita minimal 1 tahun, dan bersedia mengikuti penelitian dengan menandatangani informed concent. Kriteria eksklusi untuk kelompok subjek diabetes mellitus tipe 2 meliputi penyandang diabetes mellitus tipe 1, menderita anemia, dan menggunakan terapi insulin pada penyandang diabetes mellitus tipe 2. Adapun kriteria eksklusi untuk kelompok normal yaitu memiliki glukosa darah puasa >125 mg/dL atau penderita anemia. Sebanyak 35 orang pada kelompok diabetes  dan 37 orang pada kelompok normal memenuhi kriteria. Hasil penelitian menunjukkan konsumsi sayur sebagian besar subjek tergolong cukup (>3 porsi/hari) namun persentase konsumsi sayur dengan kategori kurang pada kelompok diabetes mellitus tipe 2 lebih besar (47.1%) dibandingkan dengan kelompok normal (13.5%). Sebagian besar subjek pada kelompok diabetes mellitus tipe 2 (76.5%) mengkonsumsi buah sebanyak <2 porsi/hari. Persentase subjek normal yang mengkonsumsi buah dalam kategori cukup (>2 porsi/hari ) sebesar 51.4%. Kesimpulan dari penelitian ini adalah konsumsi sayur dan buah pada kelompok subjek diabetes mellitus tipe 2 lebih rendah dibandingkan dengan subjek normal. Kata kunci: diabetes mellitus tipe 2, sayur, buah, serat.
Pengaruh Substitusi Sari Kurma Terhadap Daya Terima Marmalade Jeruk Pamelo Enka Angraini Ismail; Joyeti Darni; Inma Yunita Setyorini
Darussalam Nutrition Journal Vol 2, No 1 (2018): Darussalam Nutrition Journal
Publisher : University of Darussalam Gontor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21111/dnj.v2i1.1956

Abstract

Banyaknya produksi jeruk pamelo di Indonesia, membuat pemanfaatan jeruk pamelo harus lebih dioptimalkan. Pengolahan jeruk menjadi marmalade memiliki kelebihan dibandingkan pengolahan lainnya, karena pengikutsertaan kulit jeruk yang umumnya menjadi limbah produksi. Kandungan gizi pada marmalade Jeruk pamelo dapat menurun akibat proses pengolahan. Variasi inovasi subtitusi sari kurma pada komposisi gula diharapkan dapat meningkatkan kembali kandungan gizi marmalade jeruk pamelo, sehingga dapat menjadi produk olahan yang bergizi tinggi. Pada penelitian ini digunakan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL) satu faktor tunggal dengan dua kali pengulangan. Terdapat empat kelompok formulasi yang digunakan. Sampel formulasi substitusi 0% diberi kode K, 15% diberi kode A, 35% diberi kode B, dan 45% diberi kode C, yang kemudian dianalisis daya terimanya untuk mengetahui respon konsumen terhadap produk yang dihasilkan. Berdasarkan hasil uji yang dilakukan, Terdapat pengaruh yang signifikan antara substitusi sari kurma terhadap daya terima marmalade jeruk pamelo. Tingkat kesukaan warna, rasa, serta tekstur terbanyak terdapat pada sampel dengan substitusi 30%, sedangkan kesukaan aroma terdapat pada sampel dengan substitusi 45%. Substitusi sari kurma dapat meningkatkan tingkat kesukaan terhadap produk yang dihasilkan. Akan tetapi, penambahan yang terlalu berlebihan dapat menurunkan tingkat kesukaan karena terlaku dominannya sifat kurma yang dihasilkan.
STABILITAS KADAR IODIUM DALAM GARAM FORTIFIKASI KALIUM IODIDA(KI) MENGGUNAKAN NaFeEDTA Sinta Mukti Permatasari
Darussalam Nutrition Journal Vol 1, No 1 (2017): Darussalam Nutrition Journal
Publisher : University of Darussalam Gontor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21111/dnj.v1i1.1022

Abstract

ABSTRACT One of nutritional problems that responsible to the growth quality and quantity of human body is IDD (Iodine Deficiency Disorders). It needs more attention, because the effect of IDD is very large. One of them is related to mental and intelligent development. Many intervention have done in Indonesia to handle IDD, such as iodine fortification in salt. But iodine in salt is easy to evaporated. Therefore, we need an effective method to protect iodine so that iodine in salt can be stable for a long time. The aim of this study was to find a simple fortification method of iodine and ferrum. This Study have done experimentally in a laboratory for a month, by pre-post test with control. Salt was fortified with potassium iodide 50 ppm and variation of NaFeEDTA (0%; 0,02%; 0,05%; 0,1%). Salt was stored in closed packages and analyzed with iodometri method every 7 days for a month, repeated twice. Retention of KI was increased every exams. The increase of KI from the highest to the lowest after 28 days are concentration 0%; 0,05%; 0,1%; and 0,02%, p value >0,05. No KI reductionduring storage. Statistically, there was no effect variation of NaFeEDTA concentration to the stability of iodine in fortified salt with potassium iodide in close storage condition. Keywords: stability of KI, fortification, NaFeEDTA, closed storage. ABSTRAK Salah satu masalah gizi yang bertanggungjawab terhadap terhadap kualitas pertumbuhan dan kuantitas tubuh manusia adalah GAKI (Gangguan Akibat Kekurangan Iodium). Masalah ini membutuhkan perhatian khusus, karena efek GAKI sangat luas. Salah satunya terkait perkembangan mental dan kecerdasan. Banyak intervensi yang dilakukan di Indonesia untuk mengatasi GAKI, misalnya fortifikasi iodium di garam. Akan tetapi iodium sangat mudah menguap. Oleh karena itu, kita memerlukan metode efektif untuk melindungi iodium agar iodium dalam garam dapat stabil untuk waktu yang lama. Tujuan penelitian ini adalah menemukan metode fortifikasi sederhana untuk iodium dan ferrum. Penelitian dilakukan secara eksperimental di laboratorium selama 1 bulan, dengan pre-post test with control. Garam difortifikasi dengan Kalium Iodida 50 ppm dan variasi NaFeEDTA (0%; 0,02%; 0,05%; 0,1%). Garam disimpan dalam tempat tertutup dan dianalisa dengan metode iodometri setiap 7 hari dalam 1 bulan, diulang dua kali. Retensi KI meningkat setiap pemeriksaan. Peningkatan KI dari yang tertinggi sampai terendah selama 28 hari adalah pada konsentrasi 0%; 0,05%; 0,1%; and 0,02%, p value >0,05. Tidak ada pengurangan kadar KI yang terjadi selama penyimpanan. Hasil uji statistik mengatakan bahwa tidak ada pengaruh variasi penambahan NaFeEDTA terhadap kestabilan iodium dalam garam fortifikasi KI pada penyimpanan tertutup. Kata kunci: stabilitas KI, fortifikasi, NaFeEDTA, penyimpanan tertutup
Effect of Nutritional Counseling and Stretching Exercises Programs on Nutritional Status and Nutrition Intake Nazhif Gifari; Mury Kuswari; Dea Azza
Darussalam Nutrition Journal Vol 2, No 1 (2018): Darussalam Nutrition Journal
Publisher : University of Darussalam Gontor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21111/dnj.v2i1.1908

Abstract

The objective of this study was to analyze the effect of nutritional counselling and stretching exercises programs on nutritional intake and nutritional status at Indofood Sukses Makmur Company, Jakarta. The design of this study was used quasy experiment research using one group pre test and post test design and the subject used was purposive sampling on 35 employees by anthropometric measurement, body compotision and food recall 2x24 hours. Interventions provided are nutritional counselling through meetings once per month and social media by whatsapp apps 3-5 times per week and stretching exercises program 10 times per week for 14 weeks. The result showed that there were significantly decreased in weight (1.6 kg), Body Mass Index (BMI) of 0.7 kg/m2 and Body Fat Percentage (BFP) of 0.8% with p-value<0.05. The increase nutrient intake (energy, protein, fat and carbohydrate) but only protein intake was significant effect (p<0.05) of intervention. This implied that combination of nutritional counselling and stretching exercises programs was effective to maintenance nutritional status.
Pengaruh pemberian ekstrak daun alfalfa (Medicago sativa) terhadap kadar glukosa darah tikus hiperkolesterolemia Joyeti Darni, S.Gz., M.Gizi
Darussalam Nutrition Journal Vol 2, No 2 (2018): Darussalam Nutrition Journal
Publisher : University of Darussalam Gontor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21111/dnj.v2i2.2601

Abstract

Background: Hypercholesterolemic as an indicator of cardiovascular disease is a major cause of morbidity and mortality in the world. Increased oxidative stress in hypercholesterolemic triggers lipid peroxidation effect directly on the cell membrane damage and initiate various diseases. The use of natural materials with relatively few side effects is an  hyperglycemic management alternative. Alfalfa stimulation of insulin secretion, and also improves insulin function by reducing plasma glucose. Experimental studies showed that Alfalfa leaf extract had an effective hypoglycemic activity. Objectives: To determine the effect of Alfalfa leaf extract on blood glucose level of hypercholesterolemic rats. Method: Pre-posttest randomized control group used twenty eight male Sprague Dawley rats were randomly divided into four groups, Sprague Dawley rats without treatment (control), Sprague Dawley rats with extract at dose 20 mg/200 g/d (X1), dose 40 mg/200 g/d (X2), dose 60 mg/200g/d (X3) for 21 days after the rats got hypercholesterolemic. Blood glucose level was measured by GOD-PAP method. Hypothesis test was analyzed by One Way Anova continued by Post hoc LSD test. Results: Alfalfa extract significant decrease in serum total cholesterol (p<0.000). Conclusion: The treatment of Alfalfa (Medicago sativa) leaf extract gives an effect of lower blood glucose level.
Gambaran Tingkat Pengetahuan Gizi Seimbang pada Santriwati Remaja Putri di Pondok Pesantren Amilia Yuni Damayanti; Inma Yunita Setyorini; Fathimah Fathimah
Darussalam Nutrition Journal Vol 2, No 2 (2018): Darussalam Nutrition Journal
Publisher : University of Darussalam Gontor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21111/dnj.v2i2.2437

Abstract

Abstract:. Nutrition for student including adolescents forms children's eating habits from an early age to achieve good health and well-being in the future. This research is purpose to knowing the imaging degree of knowledge student of balanced nutrition. This research is done at Darussalam Islamic Boarding School Gontor 1 for Girls. The obtained respondents are 158 students using population sampling method. Research method used design of analitic descriptive crossectional, then processed with analisis of univariat. The result show that 13.9% of student do not understand the balanced nutrition and the rest 86.1% understands well. Further research needs to be done with the larger sample to found out the best result and the teachers have to increase the student’s knowledge of balanced nutrition.Keywords: Balanced nutrition, knowledge, student Abstrak: Gizi bagi anak sekolah termasuk usia remaja dapat membentuk kebiasaan makan anak sejak dini agar tercapai kesehatan individu yang lebih baik di masa yang akan datang. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui gambaran tingkat pengetahuan santriwati remaja tentang gizi seimbang. Penelitian ini dilakukan di Pondok Modern Darussalam Gontor Putri 1. Jumlah responden yang didapat adalah 158 santriwati dengan menggunakan metode population sampling. Metode penelitian yang digunakan adalah crossectional deskriptif. Hasil analisis menunjukkan bahwa sebanyak 22 santriwati (13,9%) memiliki pengetahuan gizi seimbang yang tergolong kurang dan 136 santriwati (86,1%) tergolong baik. Perlu dilakukan penelitian lanjutan dengan jumlah sampel yang lebih besar, untuk mendapat hasil yang lebih maksimal dan para guru sebaiknya berusaha untuk meningkatkan pengetahuan santriwati yang masih kurang tentang gizi seimbang. Kata Kunci:Gizi seimbang, pengetahuan, santriwati
Tingkat pengetahuan gizi, asupan energi - protein dan status gizi pasien kanker nasofaring yang mendapatkan kemoterapi Erma Galuh Sofiani; Setyaningrum Rahmawaty A. M.Kes., P.hD
Darussalam Nutrition Journal Vol 2, No 2 (2018): Darussalam Nutrition Journal
Publisher : University of Darussalam Gontor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21111/dnj.v2i2.2423

Abstract

Defisiensi energi dan zat gizi sering menjadi problem gizi pada pasien dengan kanker nasofaring, yang dapat meningkatkan morbiditas dan mortalitas pasien. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan gizi, asupan energi dan protein  dengan status gizi pada pasien kanker nasofaring. Jenis penelitian ini adalah observasional den ganrancangan cross sectional. Sampel sebanyak 45 pasien  kanker nasofaring dengan kemoterapi yang dirawat inap di RSUD Dr. Moewardi Surakarta. Pengambilan sampel menggunakan teknik random sampling. Data pengetahuan gizi diperoleh menggunakan  kueasioner, sedangkan data asupan energi dan protein dihitung berdasar food frequency questionnire (FFQ) dan diolah dengan program  Nutrisurvey. Hasil  penelitian  menunjukkan tingkat pengetahuan gizi tergolong baik=37.8%, sedang=35.5%, dan kurang=26.7%; asupan energi tergolong kurang=64.4%, baik=35.6%; asupan protein tergolong kurang=62.2%, baik=31.1%; sedangkan status gizi  tergolong kurang=53.4%, baik=26.6%, lebih=20%. Hasil uji korelasi menggunakan Rank Spearman menunjukkan ada hubungan antara asupan energi dengan status gizi pasien (p=0.036), namun tidak untuk tingkat pengetahuan gizi dan asupan protein dengan status gizi (p>0.05).  
Analisis perbedaan jenis pembungkus terhadap kadar proksimat dan daya terima tempe biji lamtoro (Leucaena Leucocephala) Indahtul Mufidah; Fathimah Fathimah; Joyeti Darni; Nurul Azizah chairiyah
Darussalam Nutrition Journal Vol 2, No 2 (2018): Darussalam Nutrition Journal
Publisher : University of Darussalam Gontor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21111/dnj.v2i2.2165

Abstract

Indonesia merupakan negara dengan kekayaan sumber daya alam pangan  yang berlimpah salah satunya adalah biji-bijian yang memiliki zat gizi untuk memenuhi kebutuhan gizi dalam diet atau menu sehari-hari. Pada saat ini sudah banyak olahan dari biji-bijian salah satunya adalah tempe. Biji-bijian yang biasa digunakan dalam pembuatan tempe adalah biji kedelai. Jenis biji-bijian lain yaitu biji lamtoro dapat digunakan dalam pembuatan tempe. Plastik dan daun biasanya digunakan sebagai pembungkus tempe selama proses fermentasi. Tujuan penelitian ini dilakukan adalah untuk mengetahui perbedaan penggunaan jenis pembungkus terhadap kadar proksimat dan organoleptik tempe biji lamtoro. Metode yang digunakan adalah eksperimental dengan rancangan acak lengkap 1 faktor. Analisis statistik yang digunakan independent T-test jika berdistribusi normal dan mann whitneyjika tidak berdistribusi normal dengan drajat kepercayaan 95 %. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perbedaan jenis pembungkus pada tempe biji lamtoro berbeda nyata terhadap kadar lemak, karbohidrat, air dan serat kasar (p < 0,05) namun tidak berbeda nyata terhadap kadar abu dan protein (p>0,05). Perbedaan jenis pembungkus tidak berbeda nyata terhadap organoleptik parameter warna, aroma, tekstur (p>0,05) dan berbeda nyata pada parameter rasa (p<0,05). Tempe yang dibungkus daun pisang memilki tingkat kesukaan lebih tinggi dari pada tempe yang dibungkus plastik.  
Pengaruh penambahan ekstrak bawang dayak (Eleutherine americana Merr.) pada aktivitas antioksidan nuget tempe viqi sajidah; Amilia Yuni Damayanti; Nurul Azizah Choiriyah; Mira Dian Naufalina
Darussalam Nutrition Journal Vol 2, No 2 (2018): Darussalam Nutrition Journal
Publisher : University of Darussalam Gontor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21111/dnj.v2i2.2661

Abstract

Senyawa flavonoid merupakan senyawa metabolit sekunder yang memiliki struktur inti dan termasuk sebagai senyawa polifenol karena mengandung dua atau lebih gugus hidroksil. Antioksidan adalah senyawa yang dapat mencegah, menunda, dan menghilangkan kerusakan oksidatif pada molekul target, seperti lemak, protein dan DNA. Penambahan ekstrak bawang dayak diharapkan dapat meningkatkan senyawa flavonoid dan aktivitas antioksidan nuget tempe. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan ekstrak bawang dayak (Eleutherine americana Merr.) terhadap senyawa flavonoid, dan aktivitas antioksidan nuget tempe. Penelitian dilakukan menggunakan RAL (Rancangan Acak Rangkap) dengan dua kali ulangan. Aktivitas antioksidan diuji dengan 1,2,2 – Diphenyl Picryl Hydrazyl (DPPH). Pada uji aktivitas antioksidan memiliki nilai p value 0,000.

Page 2 of 10 | Total Record : 100