Claim Missing Document
Check
Articles

Found 35 Documents
Search

PENILAIAN STATUS KEBUGARAN ANAK SEKOLAH DASAR DURI KEPA 11 JAKARTA BARAT Kuswari, Mury
Jurnal Pengabdian Masyarakat AbdiMas Vol 3, No 1 (2016): Jurnal Pengabdian Masyarakat AbdiMas
Publisher : Universitas Esa Unggul

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstractSchool-age children act as an investment for the nation, since they are the future generation. The optimal Growth and development  of school-age children depends on adequate nutrient intake through high quality food and their physical fitness. For a school age children, physical fitness status is very important to suppport learning and playing activity. Children who are at good physical fitness status will be able to learn, play, or doing other activities longer than those who did not have optimal physical fitness status. Physical fitness status influenced by several things, including nutrient intake and body composition. This activity aims to assess the fitness status of male and female students of State Elementary School Duri Kepa 11. This activity is done with cross-sectional design. This activities carried out in March 2016. The population in this activity are children of school age grade 3 and 4 in Duri Kepa SD Negeri Jakarta, 83 students were present and willing to become respondent in this activity.  Fitness status measurement is done by bleep test method and then the result compared with the fitness status standard. Based on the measurement, results showed that  majority of female students at  SDN Duri Kepa 11 status is not fit, yet, most of the male students were on optimal physical fitness status.  Constant monitoring of elementary school student’ physical fitness status need to be done not only to support childrens health status but also as a basis to do an health intervention.  Keywords: fitness, student, elementary school AbstrakAnak usia sekolah adalah investasi bangsa, karena mereka adalah generasi penerus bangsa. Tumbuh berkembangnya anak usia sekolah yang optimal tergantung pemberian asupan zat gizi dengan kualitas dan kuantitas yang baik serta benar. Bagi seorang anak, kebugaran sangat penting terutama sebagai modal utama dalam melaksanakan kegiatan belajar dan bermain. Anak yang bugar akan memiliki rentang perhatian lebih lama dalam belajar, bermain, atau berbagai kegiatan lainnya. Kebugaran jasmani dipengaruhi oleh beberapa hal, diantaranya asupan zat gizi dan komposisi tubuh. Kegiatan ini bertujuan untuk menilai status kebugaran siswa dan siswi SDN Negeri Duri Kepa 11. Kegiatan ini dilakukan dengan desain cross-sectional. Waktu kegiatan dilakukan pada bulan Maret 2016. Populasi dalam kegiatan ini adalah anak-anak usia sekolah kelas 3 dan 4 di SD Negeri Duri Kepa Jakarta. Dari jumlah populasi yang ada, didapatkan besar sampel yang hadir dan bersedia untuk menjadi responden sebesar 83 siswa/i. Pengukuran status kebugaran dilakukan dengan cara bleep test dan kemudian dibandingkan dengan standar kebugaran anak. Berdasarkan hasil pengukuran didapatkan hasil sebagian besar siswi SDN Duri Kepa 11 berstatus tidak bugar namun, sebagian besar siswa SDN Duri Kepa Berstatus Bugar. Banyaknya siswi yang berstatus tidak bugar, pemantauan terhadap kebugaran dan pembinaan kebugaran jasmani siswa SD perlu dilakukan untuk menunjang status kesehatan anak sekolah.Kata Kunci: kebugaran, siswa, sekolah dasar
Hubungan Asupan Zat Gizi dan Status Gizi Remaja Putri di SMK Ciawi Bogor Rachmayani, Siti Andina; Kuswari, Mury; Melani, Vitria
Indonesian Journal of Human Nutrition Vol 5, No 2 (2018)
Publisher : Jurusan Gizi, Fakultas Kedokteran, Universitas Brawijaya Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (222.107 KB) | DOI: 10.21776/ub.ijhn.2018.005.02.6

Abstract

Abstrak Pada usia remaja pelajar lebih mementingkan penampilan fisik. Remaja putri termasuk kelompok yang rentan mengalami masalah gizi. Asupan makan yang buruk menjadi penyebab umum masalah gizi pada remaja. Keseimbangan antara zat gizi yang masuk dibutuhkan untuk kesehatan yang optimal. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional yang bertujuan untuk mengetahui hubungan asupan zat gizi dan status gizi pada remaja putri. Data yang digunakan merupakan data primer berupa karakteristik responden. Sampel yang digunakan adalah 150 remaja putri di SMK Sumpah pemuda 2 Ciawi Bogor. Uji statistik yang digunakan adalah uji korelasi Spearman. Persentase responden dengan asupan energi cukup sebesar 73,3%, persentase responden dengan asupan protein kurang sebesar 88%, persentase responden dengan dan asupan karbohidrat cukup sebesar 51,3%. Kesimpulan penelitian ini adalah Terdapat hubungan yang signifikan antara asupan energi, protein, dan karbohidrat dengan status gizi. Untuk mencapai status gizi optimal, remaja harus memenuhi kebutuhan asupan energi dan zat gizi makro, terutama asupan protein yang sangat dibutuhkan dalam masa pertumbuhan.Kata kunci: Remaja putri, Asupan gizi, Status gizi Abstract In adolescence, students are more concerned about physical appearance. Female adolescents are a group particularly vulnerable to nutritional problem. Poor food intake becomes a common cause of nutritional problems in adolescents. Balance between nutrition intakes is needed for optimal health. This study used a cross sectional design which aimed to determine the relationship between nutrition intake and nutritional status in female adolescents. The data used were primary data in a form of respondents’ characteristics. The sample used was 150 female adolescents in SMK Sumpah Pemuda 2 Ciawi Bogor. The statistical test used was the Spearman correlation test. The percentage of respondents with sufficient energy intake was 73.3%, the percentage of respondents with less protein intake was 88%, the percentage of respondents with and enough carbohydrate intake was 51.3%. There is a significant relationship among energy, protein, and carbohydrate intake with nutritional status. To reach optimal nutritional status, adolescents must meet the needs of energy intake and macro nutrients, especially protein intake that is highly needed in the growing period. Keywords: female adolescent, nutrition intake, nutritional status
PERBEDAAN PEMILIHAN MAKANAN DAN FAKTOR YANG BERKAITAN PADA REMAJA PUTRI DI SMA DAERAH KOTA DAN KABUPATEN Faradila, Ovi Eka; Kuswari, Mury; Gifari, Nazhif
Nutri-Sains: Jurnal Gizi, Pangan dan Aplikasinya Vol 3, No 2 (2019)
Publisher : Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21580/ns.2019.3.2.3406

Abstract

This study was aimed to analyze differences in food selection and factors related to adolescent girls in the urban and rural high schools. The sampling technique used is the sample size difference of 2 proportions. Data was collected by giving questionnaires to respondents which included food choices and its related factors such as social media, body image, nutritional knowledge, food labels, and peers. Body weight and height used to measure the anthropometric data. The statistical test used in this research was the t-test. There were no differences in food choices, use of social media, perception of actual body shape, perception of desired body shape, and perception of ideal body shape in urban and rural (p> 0,05). There were differences in actual body shape with BMI, nutritional knowledge, understanding food labels , and peer influence in rural and urban (p <0,05). Found differences in perceptions of actual body shape with BMI, nutritional knowledge, understanding food labels, and peer influence in urban and rural areas. There were no differences in food choices, but there were differences in factors related.
HUBUNGAN ASUPAN ZAT GIZI, STATUS GIZI, AKTIVITAS FISIK, DAN GAYA HIDUP TERHADAP DAYA TAHAN KARDIORESPIRATORI PADA MAHASISWA UKM SEPAKBOLA UNIVERSITAS NEGERI LAMPUNG TAHUN 2015 Irdilla, Calely; Mury, Kuswari; Rachmanida, Nuzrina
Jurnal Nutrire Diaita (Ilmu Gizi) Vol 8, No 1 (2016): NUTRIRE DIAITA
Publisher : Lembaga Penerbitan Unversitas Esa Unggul

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47007/nut.v8i1.1415

Abstract

AbstractFootball is a sport that requires a good cardio respiratory endurance. To support cardio respiratory endurance, it should consider several factors such as: age, sex, nutrition, nutritional status, physical activity habits of smoking and drinking alcohol. This research aims to know the relation of nutrient intake, nutritional status, physical activity and lifestyle to cardiorespiratory endurance at football student organization Lampung University 2015. This research is quantitative with cross sectional research design. With a total of 48 respondents. Data were analyzed using Pearson product moment and t-test independent. Characteristics of respondents aged 18-23 years. The average value of VO2max student football organization Lampung University 47.40 ml / kg / min. The results revealed a normal BMI (79.2%), percent body fat normal (77.1%). Average energy intake of Football Student Organization 1921.7 ± 372.08 kcal, 13:02 ± 68.32 g protein, fat 11.3 ± 32.87 g, 266.6 ± 54.4 g carbohydrates, vitamin B6 0.41 ± 1.1 mg, vitamin B12 is 4.8 ± 7.04µg, vitamin C 29.5 ± 2.1 mg, and Fe 2.1 ± 2.7 mg. Total of 43.8% of students smoked and 87.5% of students not consume alcohol. There is a significant relation between percent body fat, intake of energy intake, protein, fat, carbohydrate, vitamin B6, Fe, and smoking habits and alcohol consumption (p<0.05). There is no significant relations between BMI, vitamin B12, vitamin C, and physical activity (p> 0.05). Besides physical activity, players need to pay attention to nutrient intake, avoid smoking, and alcohol consumption to support the cardio respiratory endurance and enhance the Performance during the match. It was necessary to counseling and nutritional counseling to increase knowledge for coaches and student-related Football sports nutrition.Keywords: Cardio Respiratory Endurance, Nutritional Status, Physical Activity. AbstrakSepakbola merupakan olahraga yang memerlukan daya tahan kardiorespiratori yang baik. Untuk menunjang ketahanan kardiorespiratori, maka harus memperhatikan beberapa faktor seperti: usia, jenis kelamin, asupan gizi, status gizi, aktifitas fisik kebiasaan merokok dan minum alcohol. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan asupan zat gizi, status gizi, aktivitas fisik dan gaya hidup terhadap daya tahan kardioespiratori pada mahasiswa UKM Sepakbola Universitas Negeri Lampung Tahun 2015. Penelitian ini bersifat kuantitatif dengan desain penelitian cross-sectional. Pengambilan sampel menggunakan teknik pengambilan sampling jenuh dan jumlah responden yang didapat yaitu 48 mahasiswa UKM Sepakbola. Analisa data menggunakan uji statistik pearson product moment dan uji t-test independent. Karakteristik usia responden 18-23 tahun. Rata-rata nilai VO2max mahasiswa UKM Sepakbola Unila 47.40 ml/kg/menit. Dari hasil penelitian diketahui IMT normal (79.2%), persen lemak tubuh tidak lebih (77.1%). Rata-rata asupan energi mahasiswa UKM Sepakbola 1921.7 ± 372.08 kkal, protein 68.32 ± 13.02 g, lemak 32.87 ± 11.3 g, karbohidrat 266.6 ± 54.4 g, vitamin B6 1.1 ± 0.41 mg, vitamin B12 4.8 ± 7.04 µg, vitamin C 29.5 ± 2.1 mg, dan Fe 2.1 ± 2.7 mg. Sebanyak 43.8% mahasiswa UKM Sepakbola merokok. Sebanyak 87.5% mahasiswa UKM Sepakbola tidak konsumsi alkohol. Terdapat hubungan yang bermakna antara persen lemak tubuh, asupan energi, asupan protein, asupan lemak, asupan karbohidrat, asupan vitamin B6, asupan Fe, kebiasaan merokok dan konsumsi alkohol. Tidak ada hubungan bermakna antara IMT, asupan vitamin B12, vitamin C, dan aktivitas fisik (p > 0.05). Selain aktivitas fisik, pemain perlu memperhatikan asupan gizi, menghindari merokok dan konsumsi alkohol untuk menunjang daya tahan kardiorespiratori dan meningkatkan performa di lapangan. Sehingga perlu diadakan penyuluhan dan konsultasi gizi untuk menambah pengetahuan bagi pelatih dan mahasiswa UKM Sepakbola terkait dengan gizi olahraga.Kata kunci : Daya tahan kardiorespiratori, status gizi, aktivitas fisik
KEBIASAAN MINUM, KONSUMSI CAIRAN DAN STATUS HIDRASI PADA ATLET SOFTBALL KONI BANTEN TAHUN 2016 Kuswari, Mury
Jurnal Nutrire Diaita (Ilmu Gizi) Vol 9, No 01 (2017): NUTRIRE DIAITA
Publisher : Lembaga Penerbitan Unversitas Esa Unggul

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47007/nut.v9i01.1725

Abstract

Achievements of Indonesian athlete are likely to experience ups and downs even lately tend to decline in the international championship such as SEA Games and ASIAN Games. The achievements of athletes are influenced by several factors one of those is related to nutrition namely water. Inadequate fluid consumption may affect fatigue, hydration status, and performance of athletes. The objective of this study is to analyze different between drinking habits, consumption of fluids, physical activity and level of hydration in athletes of softball in KONI Banten 2016. The study uses a quantitative research design with cross sectional study design. The population in this study were all athletes softball in KONI Banten. Analysis of the data in this study using Chi Square and One Way Anova. This technique is used to measure the drinking habits, consumption of fluids, and level of hydration athletes of softball in KONI Banten 2016. The results of statistical analysis Chi Square test between drinking habits and hydration significant, One Way Anova test between fluid consumptions and hydration significant. The statistical result showed a drinking habits, the consumption of fluids, and the allowance affect level of hydration. Keywords : Drinking Habits, Consumption of Fluids, Physical Activity, Hydration
Status Gizi, Asupan Zat Gizi Makro Serta Serat, dan Aktivitas Fisik Dengan Kebugaran Anak Sekolah Dasar Kelas V Usia (10-12 Tahun) di SDN Talaga 2 Cikupa Tangerang Alawiyah, Tuty; Sugeng, Wiyono; Kuswari, Mury
Jurnal Nutrire Diaita (Ilmu Gizi) Vol 7, No 1 (2015): NUTRIRE DIAITA
Publisher : Lembaga Penerbitan Unversitas Esa Unggul

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47007/nut.v7i1.1275

Abstract

AbstractBackground: physical fitness everyone relate with physical health. One of the problems faced by groups of school-age children is the low level of health and nutritional status. Nutritional problems that developed in the community is very closely related to the behavior and lifestyle in childhood and adolescence. Physical fitness is influenced by several things, including nutrient intake, physical activity and body composition. Body composition was influenced by the magnitude of the nutritional status of a person. Objective: To determine the relationship of nutritional status, as well as the macro-nutrient intake and fiber, physical activity on physical fitness the fifth grade of primary school children aged (10-12 years) in SDN Talaga 2 Cikupa Tangerang. Methods: Respondents in this study amounted to 50 people aged 10-12 years. Variables tested were age, gender, nutritional status, as well as the macro-nutrient intake and fiber, physical activity, and physical fitness. Data processing is performed by Pearson correlation test and independent t-test. Results: The results showed that the correlation test variables associated with the physical fitness are gender, energy intake, and fat intake (p<0,05). Other variables such as age, nutritional status, protein intake, KH intake, fiber intake, and physical activity was not associated with physical fitness levelsfifth grade elementary school children aged 10-12 years in SDN Talaga 2 Cikupa Tangerang (p>0,05). Conclusions: Variables related to fitness is sex, energy intake, and fat intake. Keywords: nutritional status, nutrient intake, physical activity AbstrakLatar Belakang: Kebugaran jasmani seseorang berhubungan dengan kesehatannya. Salah satu masalah yang dihadapi kelompok anak usia sekolah adalah rendahnya tingkat kesehatan dan keadaan gizi. Masalah gizi yang berkembang di masyarakat sangat erat hubungannya dengan perilaku dan gaya hidup pada masa kanak-kanak dan remaja. Kebugaran jasmani dipengaruhi oleh beberapa hal, diantaranya asupan zat gizi, aktivitas fisik dan komposisi tubuh.Komposisi tubuh tersebut dipengaruhi oleh besarnya status gizi seseorang. Tujuan: Mengetahui hubungan status gizi, asupan zat gizi makro serta serat, dan aktivitas fisik dengan kebugaran anak sekolah dasar kelas V usia (10-12 tahun) di SDN Talaga 2 Cikupa Tangerang. Metode: Responden dalam penelitian ini berjumlah 50 orang berusia 10-12 tahun. Variabel yang diuji yaitu umur, jenis kelamin, status gizi, asupan zat gizi makro serta serat, aktivitas fisik, dan kebugaran. Pengolahan data yang dilakukan dengan uji korelasi pearson dan uji t-test independent. Hasil: Hasil penelitian uji korelasi menunjukkan bahwa variable yang berhubungan dengan tingkat kebugaran adalah jenis kelamin, asupan energi, dan asupan lemak (p<0,05). variabel lainnya seperti umur, status gizi, asupan protein, asupan KH, asupan serat, dan aktivitas fisik tidak berhubungan dengan tingkat kebugaran anak sekolah dasar kelas V usia 10-12 tahun di SDN Talaga 2 Cikupa Tangerang (p>0,05). Kesimpulan:Variabel yang berhubungan dengan kebugaran adalah jenis kelamin, asupan energi, dan asupan lemak.Kata Kunci : status gizi, asupan zat gizi, aktivitas fisik
PENILAIAN STATUS KEBUGARAN ANAK SEKOLAH DASAR DURI KEPA 11 JAKARTA BARAT Kuswari, Mury
Jurnal Pengabdian Masyarakat AbdiMas Vol 3, No 1 (2016): Jurnal Pengabdian Masyarakat AbdiMas
Publisher : Universitas Esa Unggul

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47007/abd.v3i1.1664

Abstract

AbstractSchool-age children act as an investment for the nation, since they are the future generation. The optimal Growth and development  of school-age children depends on adequate nutrient intake through high quality food and their physical fitness. For a school age children, physical fitness status is very important to suppport learning and playing activity. Children who are at good physical fitness status will be able to learn, play, or doing other activities longer than those who did not have optimal physical fitness status. Physical fitness status influenced by several things, including nutrient intake and body composition. This activity aims to assess the fitness status of male and female students of State Elementary School Duri Kepa 11. This activity is done with cross-sectional design. This activities carried out in March 2016. The population in this activity are children of school age grade 3 and 4 in Duri Kepa SD Negeri Jakarta, 83 students were present and willing to become respondent in this activity.  Fitness status measurement is done by bleep test method and then the result compared with the fitness status standard. Based on the measurement, results showed that  majority of female students at  SDN Duri Kepa 11 status is not fit, yet, most of the male students were on optimal physical fitness status.  Constant monitoring of elementary school student’ physical fitness status need to be done not only to support children's health status but also as a basis to do an health intervention.  Keywords: fitness, student, elementary school AbstrakAnak usia sekolah adalah investasi bangsa, karena mereka adalah generasi penerus bangsa. Tumbuh berkembangnya anak usia sekolah yang optimal tergantung pemberian asupan zat gizi dengan kualitas dan kuantitas yang baik serta benar. Bagi seorang anak, kebugaran sangat penting terutama sebagai modal utama dalam melaksanakan kegiatan belajar dan bermain. Anak yang bugar akan memiliki rentang perhatian lebih lama dalam belajar, bermain, atau berbagai kegiatan lainnya. Kebugaran jasmani dipengaruhi oleh beberapa hal, diantaranya asupan zat gizi dan komposisi tubuh. Kegiatan ini bertujuan untuk menilai status kebugaran siswa dan siswi SDN Negeri Duri Kepa 11. Kegiatan ini dilakukan dengan desain cross-sectional. Waktu kegiatan dilakukan pada bulan Maret 2016. Populasi dalam kegiatan ini adalah anak-anak usia sekolah kelas 3 dan 4 di SD Negeri Duri Kepa Jakarta. Dari jumlah populasi yang ada, didapatkan besar sampel yang hadir dan bersedia untuk menjadi responden sebesar 83 siswa/i. Pengukuran status kebugaran dilakukan dengan cara bleep test dan kemudian dibandingkan dengan standar kebugaran anak. Berdasarkan hasil pengukuran didapatkan hasil sebagian besar siswi SDN Duri Kepa 11 berstatus tidak bugar namun, sebagian besar siswa SDN Duri Kepa Berstatus Bugar. Banyaknya siswi yang berstatus tidak bugar, pemantauan terhadap kebugaran dan pembinaan kebugaran jasmani siswa SD perlu dilakukan untuk menunjang status kesehatan anak sekolah.Kata Kunci: kebugaran, siswa, sekolah dasar
Perilaku Kebiasaan Olahraga Anak Sekolah Dasar di SDN GU 12 Pagi Jusat, Idrus; Kuswari, Mury; Muniroh, Muniroh; Nuzrina, Rachmanida
Jurnal Pengabdian Masyarakat AbdiMas Vol 1, No 1 (2014): Jurnal Pengabdian Masyarakat Abdimas
Publisher : Universitas Esa Unggul

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47007/abd.v1i1.1197

Abstract

Pola hidup sehat merupakan anjuran untuk mencapai derajat kesehatan yang optimal. Dalam hal ini adalah implementasi pesan gizi seimbang yang terdiri dari empat pilar utama. Dimana selain dari anjuran yang terkait dengan makanan didalamnya terdapat anjuran aktifitas fisik dan olahraga untuk mencapai gizi kebugaran. Pilar ketiga berbunyi melakukan aktivitas fisik secara teratur. Menurut data RISKESDAS 2010 Status Gizi TB/U, BB/TB DKI Jakarta memiliki status gizi gemuk 10,1% dan Kurus 10,8%. Berdasarkan Status gizi IMT/U DKI Jakarta memiliki prevalensi 12,8 % untuk kategori gemuk dan 6,5% untuk kategori kurus. Sementara itu di berdasarkan TB/U untuk kategiri pendek 14,5 % dan 9,4% sangat pendek. Prevalensi Status Gizi (TB/U) umur 6-12 tahun didapat sebagian besar anak laki-laki terkategori pendek 20,9% dan sangat pendek 15,6%. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk mengetahui gambaran pengetahuan, sikap dan perilaku kebiasaan olahraga anak sekolah dasar di SDN GU 12 Pagi, sebelum dilakukan intervensi penyuluhan melalui media KIE. Metode yang digunakan adalah cross-sectional design. Sampel adalah anak sekolah dasar kelas VI berjumlah 34 siswa. Analisis yang digunakan analisis deskriptif, cross tabulasi dan Chi-Square. Dari hasil penelitian didapat sebagian besar responden anak perempuan 52.9%, seluruh pengetahuan responden baik 100.0%, namun sikap negative 67.6%, dan tidak melakukan kebiasaan olahraga dengan baik 70.6%. dari hasil uji Chi-Square ditemukan tidak ada hubungan antara sikap dengan perilaku kebiasaan olahraga anak sekolah dasar (p≥0.05). Oleh karenanya, perlu pendidikan olahraga yang efektif untuk dapat memberikan gambaran dan mengajak siswa berolahraga. Kata kunci: perilaku, kebiasaan olahraga, anak sekolah dasar
Effects of Different Type of 6-weeks Tele-exercise Against Obese Employees Body Composition and Fitness Level during Covid-19 Pandemic Kuswari, Mury; Rimbawan, Rimbawan; Hardinsyah, Hardinsyah; Dewi, Mira; Gifari, Nazhif
Media Ilmu Keolahragaan Indonesia Vol 11, No 2 (2021): December 2021
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/miki.v11i2.34236

Abstract

Obesity may cause coronary heart disease, hypertension, stroke, and other cardiovascular illness. Basic national health research on Indonesia (Riskesdas) showed that there is a growing trend on adult obesity: 10.5% in 2007, 14.8% in 2013 and 21.8% in 2018. Obese people are commonly having a low fitness level. In this time of pandemic, tele- exercise, or live exercise via live, online video, may become an effective substitute for exercise outside of home, mainly for employees who spent most of their time in front of a computer. The aim of this study itself is to analyse the effects of basic strength tele-exercise vs. combination of strength and cardio tele-exercise on fitness and body composition. This research was a quantitative, descriptive observational study, with cross-sectional design. Data collection and intervention was taken and given respectively for 3 months. Intervention was given via live online video, using Zoom as a medium, consisting of 3 days of exercise/week. The subjects was then divided into 3 groups: strength exercise (SE), strength-cardio exercise (SC), and control (CT) group. Independent variable is exercise while dependent variables are body composition (fat mass, total body water, fat-free mass, protein mass, mineral mass, and percent body fat and fitness level(VO 2 Max, push-up count, sit-up count, sit-and-reach distance). We found that all aspects of subjects’ body composition (fat mass, total body water, protein mass, mineral mass, percent body fat, fat-free mass) did not significantly change for all groups (pgt;0.05). In SE, there are significant changes in flexibility and cardiorespiratory fitness, while in SC, all aspects of fitness are increased. We suggest that diet must be monitored as well, and timing of body composition and hydration status must be taken into consideration.
PENGARUH EDUKASI GIZI “EMPIRE” TERHADAP KUALITAS DIET DAN AKTIVITAS FISIK PADA WANITA DENGAN GIZI LEBIH Palupi, Khairizka Citra; Anggraini, Anggita; Sa’pang, Mertien; Kuswari, Mury
Journal of Nutrition College Vol 11, No 1 (2022): Januari
Publisher : Department of Nutrition Science, Faculty of Medicine, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jnc.v11i1.31924

Abstract

Latar belakang: Prevalensi tingkat kelebihan berat badan di Indonesia selalu meningkat setiap tahun khususnya pada orang dewasa >18 tahun dan lebih banyak terjadi pada wanita. Faktor psikologis berupa pemilihan makanan yang berhubungan dengan kurangnya kontrol emosi terhadap perilaku makan (mindless eating) cukup berpengaruh pada tingginya prevalensi masalah gizi yang terjadi. Salah satu intervensi yang dapat diberikan adalah edukasi gizi Emotion and Mind Power in Relationship with Eating (EMPIRE).Tujuan: Mengetahui pengaruh dari pemberian edukasi “EMPIRE” terhadap kualitas diet dan aktivitas fisik pada wanita dengan status gizi lebih.Metode: Pre-experimental dengan desain penelitian one group pretest-posttest. Penelitian ini menggunakan teknik pengambilan sampel purposive sampling dengan sampel sebanyak 42 orang wanita dewasa berusia 20-30 tahun dan IMT >23kg/m2 di daerah Jawa Barat dan Jakarta. Pengambilan data kualitas diet responden menggunakan alat berupa formulir food recall 24 jam dan Indeks Gizi Seimbang 3-60, untuk aktivitas fisik menggunakan instrument International Physical Activity Questionnaire versi Short Form (IPAQ-SF). Analisis data menggunakan Uji Paired Sample T-test Dependen dan Uji Wilcoxon dengan derajat kepercayaan 95%.Hasil: Nilai rerata skor kualitas diet pre test dan post test adalah 30.16 menjadi 29.62. Pada skor MET aktivitas fisik didapatkan nilai rerata pre test dan post test adalah 1307.50 menjadi 2170.50. Penelitian ini menunjunjukkan intervensi edukasi gizi EMPIRE tidak memberikan pengaruh terhadap variabel kualitas diet (p>0,05), sedangkan pada variabel aktivitas fisik menunjukan bahwa pemberian edukasi gizi EMPIRE memberikan pengaruh terhadap peningkatan aktivitas fisik responden (p≤0,05).Simpulan: Edukasi gizi EMPIRE dapat digunakan menjadi salah satu media yang memberikan pengaruh terhadap peningkatan aktivitas fisik, namun tidak berpengaruh pada kualitas diet pada wanita dengan status gizi lebih.