cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
Solidarity: Journal of Education, Society and Culture
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Arjuna Subject : -
Articles 411 Documents
PEMANFAATAN JAMINAN SOSIAL KESEHATAN BPJS DI KALANGAN WANITA PEKERJA SEKS (STUDI PADA WANITA PEKERJA SEKS DI SUNAN KUNING SEMARANG) Rahmah, Hilda; Iswari, Rini; Prasetyo, Kuncoro Bayu
Solidarity: Journal of Education, Society and Culture Vol 5 No 2 (2016): SOLIDARITY
Publisher : Solidarity: Journal of Education, Society and Culture

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Indonesia merupakan salah satu negara yang mengkategorikan aspek kesehatan kedalam program jaminan sosial yang dilaksanakan oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS), dengan konsep kepesertaan berdasarkan asas universal coverage. Asas tersebut mengharuskan kesehatan dinikmati oleh seluruh masyarakat tanpa pengecualian kelas sosial. Wanita Pekerja Seks (WPS) di Sunan Kuning Semarang merupakan komponen dalam masyarakat yang belum sepenuhnya memanfaatkan akses kesehatan berbasis program BPJS, meskipun secara umum WPS sudah mengenal dan memahami fungsi BPJS. Penelitian ini berusaha mengungkap bagaimana pemanfaatan BPJS di kalangan WPS di Sunan Kuning Semarang, dengan melibatkan pandangan WPS terhadap BPJS serta faktor-faktor yang memengaruhi pemanfaatan BPJS di kalangan WPS. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dan berlokasi di tempat lokalisasi resmi yang kini dikenal dengan nama Resosialisasi dan Rehabilitasi Sunan Kuning Semarang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemanfaatan BPJS di kalangan WPS belum merata, dikarenakan kesadaran akan kesehatan yang berbeda serta terdapat stereotip yang melekat terhadap BPJS. Pemanfaatan BPJS di kalangan WPS dipengaruhi oleh faktor pendorong (penggunaan layanan BPJS dalam keluarga dan kesadaran untuk mendapatkan fasilitas kesehatan BPJS) dan faktor penghambat (tidak tersedianya akses layanan BPJS di Resos/Sunan Kuning, persepsi negatif terhadap BPJS dan minimnya sosialisasi tetang BPJS).
ETOS BUDAYA KERJA PEDAGANG ETNIS TIONGHOA DI PASAR SEMAWIS SEMARANG Amalia, Fitri
Solidarity: Journal of Education, Society and Culture Vol 4 No 1 (2015): SOLIDARITY
Publisher : Solidarity: Journal of Education, Society and Culture

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

 Penelitian ini bertujuan untuk membahas etos budaya kerja pedagang etnis Tionghoa di pasar Semawis Semarang. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi partisipasi, wawancara mendalan dan dokumentasi. Validitas data penelitian ini diperoleh dengan triangulasi sumber.Analisis data dalam penelitian ini menggunakan interactive analysis models dengan tahap pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan atau verifikasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa etos budaya kerja yang dimiliki pedagang etnis Tionghoa terdapat enam etos kerja diantaranya; kerja keras, hemat (hidup sederhana), disiplin, jujur, kemandirian dan profit oriented. Terbentuknya etos budaya kerja disebabkan oleh faktor kekerabatan, faktor tradisi atau adat-istiadat serta faktor ilmu pengetahuan. Faktor kekerabatan; berguna sebagai melanjutkan usaha keluarga dari generasi ke generasi selanjutnya, faktor budaya; sebagai kebiasaan pedagang Tionghoa yang sudah melekat dalam usaha perdagangan yang memiliki prinsip “buka awal tutup akhir”, faktor ilmu pengetahuan; latar belakang pendidikan dan kemauan untuk belajar. Etos budaya kerja pedagang etnis Tionghoa berimplikasi terhadap kehidupan bagi pedagang etnis Tionghoa dalam bidang ekonomi dan sosial-budaya. Implikasi bidang ekonomi; memberikan kesejahteraan bagi keadaan ekonomi keluarga, menumbuhkan orientasi masa depan di bidang ekonomi sedangkan implikasi bidang sosial budaya; sebagai eksistensi budaya, memperkuat solidaritas dan semakin mengokohkan identitas atau jatidiri.This research goal is to learn about culture work ethos of Chinese ethnic merchants in Semarang, Semawis market. Research method used in this research is qualitative research method. Procedures for collecting data done with participation observation, deep interview, and documentation. This research data validity can be taken by triangulation of the source. Data analysis in this research use interactive analysis models with steps of collecting data, reducing data, presenting data, and getting conclusion or verification. The results of this research show that culture work ethos that had by Chinese ethnic merchants is there are six work ethos, like : workhard, economical (simple life), discipline, honest, autonomous and profit oriented. The formation of cultural work ethos caused by kinship factor, tradition or mores factor and knowledge factor. Tradition factor, used as for continuing family trade from generation to next generation. Culture work, as a habitual of Chinese ethnic merchants that have sticked in commercial effort that have a principle “early open end close”, knowledge factor for education background and willingness to study.  Culture work ethos of Chinese ethnic merchants have implication in their life on economic and social-culture field. Economic implication; give prosperity for family economic situation, grow future orientation in economic field meanwhile in social-culture field, as culture existence, reinforce solidarity and give strength in identity more than more.  
UPAYA GURU DALAM MENGEMBANGKAN METODE PEMBELAJARAN SOSIOLOGI UNTUK MENINGKATKAN PERILAKU BELAJAR SISWA AKTIF DI KELAS XI IPS 4 TAHUN AJARAN 2014/2015 Fikroyyah, Nurul Aini Nadirotul; Fatimah, Nurul; Mustofa, Moh Solehatul
Solidarity: Journal of Education, Society and Culture Vol 5 No 1 (2016): SOLIDARITY
Publisher : Solidarity: Journal of Education, Society and Culture

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk membahas mengenai perilaku belajar siswa, upaya yang dilakukan guru dalam mengembangkan perilaku belajar siswa aktif dan kendala yang di hadapi guru dalam mengembangkan perilaku belajar siswa aktif di kelas XI IPS 4 tahun ajaran 2014/2015. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik keabsahan data yang digunakan adalah triangulasi data. Teknik analisis data dalam penelitian ini meliputi: pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan atau verifikasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Perilaku belajar siswa dalam proses pembelajaran Sosiologi di kelas XI IPS 4 tahun ajaran 2014/2015 menunjukkan siswa merasa kurang antusias dalam mengikuti pembelajaran Sosiologi di kelas. Hal ini dikarenakan beberapa hal yakni, kurangnya motivasi dari siswa itu sendiri baik itu karena faktor internal maupun faktor eksternal, lemahnya siswa dalam mempelajari konsep-konsep Sosiologi yang membutuhkan hafalan serta dalam menyampaikan materi, guru kurang mampu menarik minat siswa; (2) Upaya yang dilakukan oleh guru adalah; (a) Penerapan metode pembelajaran yang bervariasi yang mampu menarik minat siswa seperti ceramah bervariasi, diskusi, tanya jawab dan penugasan. Selain itu guru juga menerapkan model pembelajaran talking stick. (b) Pemberian motivasi yang dilakukan oleh guru kepada siswa agar timbul hasrat untuk belajar sehingga tujuan pembelajarn dapat tercapai. (c) evaluasi hasil belajar guru Sosiologi sudah menggunakan penilaian berbasis kelas dengan menerapkan dua aspek penilaian yaitu penguasaan konsep dan penerapan konsep; (3) Kendala yang dihadapi guru, guru masih merasa bingung menerapkan metode yang sesuai dengan pembelajaran Sosiologi di dalam kelas tanpa harus menyita waktu dan materi yang sangat banyak, belum sepenuhnya menguasai teknik mengajar inovatif. Selain itu, minat dan motivasi dari peserta didik sendiri belum sepenuhnya terkontrol
FUNGSI PAGUYUBAN KAMPUNG BATIK DALAM PELESTARIAN BATIK SEMARANG DI KOTA SEMARANG Pertiwi, Michelia Nindya
Solidarity: Journal of Education, Society and Culture Vol 3 No 1 (2014): SOLIDARITY
Publisher : Solidarity: Journal of Education, Society and Culture

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This research aims to discuss about the function of the community of Kampung Batik to preserving batik Semarang also identify driving and inhibiting factors in the preservation batik Semarang. The method in this research is a qualitative method using a descriptive approach. Location of research in Kampung Batik Semarang. Data collection techniques of research using observation, interviews, and documentation. The validity of the research data obtained by triangulation and member checks held. Analysis of the data in this study using the technique of data collection, data reduction, data display, and conclusion or verification. Function of community of Kampung Batik to preserving Semarang batik, done by : 1) function of economic,function of social culture, and function of preserving  Activities of community of Kampung Batik to preserving civilization Semarang batik, done by : 1) promotion and exhibition of batik Semarang in various places; 2) held a batik training provided to entire community of various generations; 3) organize the development of innovation towards motifs and patterns of batik Semarang by taking icon of Semarang , and innovate the batik technique in a way mencolet staining techniques. The driving factor for the implementation of conservation programs Batik Semarang : 1) UNESCOs decision in 2008 that decided batik as an Indonesian cultural non-material origin and local regulations No.14 2011 Semarang which makes batik Semarang as cultural identity; 2) provision of fund and batik equipment and fund loan assistance; 3) focusing conservation of batik Semarang which was centered in Kampung Batik. Inhibiting factor for the implementation of batik Semarang conservation program : 1) social problem in the community; 2) conservation programs stopped; 3) focusing conservation of batik Semarang in Kampung Batik only in RW 1 and RW 2 area. Kampung Batik conditions are not met the criteria to be used as industrial centers of batik.  
NYAI LEBE ; OTORITAS MODIN PEREMPUAN PADA MASYARAKAT PESISIR JAWA (Studi Kasus di Kelurahan Sugihwaras Kecamatan Pemalang Kabupaten Pemalang) Septiano, Marzuqo; Lutfi, Asma; Alimi, Moh Yasir
Solidarity: Journal of Education, Society and Culture Vol 4 No 2 (2015): SOLIDARITY
Publisher : Solidarity: Journal of Education, Society and Culture

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Artikel ini bertujuan mendeskripsikan profil Nyai Lebe sebagai Modin perempuan yang memiliki otoritas pada masyarakat pesisir Jawa tepatnya di Kelurahan Sugihwaras Kecamatan Pemalang Kabupaten Pemalang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode observasi, wawancara, dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Nyai Lebe merupakan figur lokal pada masyarakat pesisiran yang memiliki peran penting bagi kehidupan masyarakat. Peran sosial–keagamaan Nyai Lebe terimplementasi dari perannya sebagai mediator dalam ritus islam-lokal. Nyai Lebe memiliki otoritas yang lebih luas dibandingkan dengan Bapak Lebe. Hal tersebut terlihat dari peran Nyai Lebe sebagai mediator dalam wilayah jangkauan ritus hingga 6 Kelurahan, sedangkan Bapak Lebe hanya dalam satu Kelurahan saja. Selain itu, Nyai Lebe juga berperan sebagai mediator dalam ritus islam-lokal yang lebih banyak jika dibanding dengan Bapak Lebe. Hegemoni budaya patriarki yang ada di masyarakat dan negara menjadi faktor utama yang menyebabkan timbulnya perilaku diskriminatif dan ketimpangan apresiasi antara Nyai Lebe dan Bapak Lebe
PARTISIPASI SISWA PEREMPUAN KELAS VII B DALAM MENGIKUTI MUATAN LOKAL KETRAMPILAN MEMBATIK DI SMP NEGERI 2 PEKALONGAN -, Susanto
Solidarity: Journal of Education, Society and Culture Vol 2 No 1 (2013): SOLIDARITY
Publisher : Solidarity: Journal of Education, Society and Culture

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pekalongan famous for making batik Pekalongan dubbed as the city government tried to maintain the culture through education to students from an early age, through local content in schools. SMP N 2 local curriculum include batik in schools, the problem of this research is: How does the participation of female students of class VII B in following lessons batik skills and What are the factors driving and inhibiting factors VII B grade female students attend classes in batik skills. The research method used was a qualitative research method. Locations penelitianberada in SMP N 2. Subjects in this study were female students of class VII B. Informants pengampu supporting teacher research and curriculum wakasek SMP N 2 kota.Teknik data collection used was non-participatory observation, interviews and dokumentasi.Validitas data used is the technique of triangulation data. Data analysis techniques include four things: data collection, data reduction, data presentation, and conclusion.The results charge local batik in SMP N 2 still needs more participation from the students. Infrastructure Saranadan batik complete a driving factor of the participation of female students and the long process of making batik a factor of female students in learning local content batik.
DARI DESA KE ASRAMA Reproduksi Perilaku Kesehatan di Kalangan Mahasiswi Bidikmisi Penghuni Asrama Mahasiswa I Universitas Negeri Semarang Sari, Wahyu Triana
Solidarity: Journal of Education, Society and Culture Vol 4 No 1 (2015): SOLIDARITY
Publisher : Solidarity: Journal of Education, Society and Culture

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Universitas Negeri Semarang (Unnes) merupakan salah satu universitas di Indonesia yang memiliki jumlah mahasiswa cukup tinggi. Mahasiswa Unnes memiliki latar belakang ekonomi yang beragam, dan berdampak pada dibukanya beasiswa. Beasiswa di Unnes yang dianggap paling membantu yaitu beasiswa Bidikmisi, karena memberikan biaya pendidikan gratis selama delapan semester dan uang saku. Sejak tahun 2011, mahasiswi penerima beasiswa Bidikmisi diwajibkan untuk tinggal di Asrama Mahasiswa I Universitas Negeri Semarang. Mahasiswi berasal dari berbagai daerah dengan kebudayaan yang berbeda dan memiliki perilaku yang beragam pula. Kebiasaan sebelum tinggal di asrama dapat memengaruhi perilaku kesehatan mahasiswi di asrama. Fokus dalam penelitian ini yaitu reproduksi perilaku kesehatan. Alat analisis yang digunakan yaitu konsep perilaku kesehatan dari World Health Organization (WHO) dan reproduksi kebudayaan.   Pendekatan dalam penelitian ini yaitu kualitatif, dengan melakukan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kebiasaan mahasiswi memengaruhi perilaku kesehatan mahasiswi setelah menempati asrama sebagai wujud reproduksi kebudayaan.State University of Semarang (Unnes) is one of the university in Indonesia which has the high quantity of students. Students of Unnes have variety economical backgroud. It influence to the number of schoolarship given by goverment. One of the schoolarship in Unnes which the most helpful is Bidikmisi schoolarship, because it gives free educational cost for eight semester and its living cost. Since 2011, Bidikmisi students must live in Asrama Mahasiswa I Universitas Negeri Semarang. The students come from variety region with heterogen culture and behaviour. Student’s habbit before live in dorm can influence student’s healthy behaviour at the dorm. It focuses in knowing the reproduction of student’s healthy behaviour. The analisys tool in this reseach uses the concept of helathy behaviour from World Health Organization (WHO) and culture reproduction concept. This reseach used qualitative method by collecting data with interview, observation, and documentation. The result of this reseach is the student’s habbit at home influence the healthy behavior at the dorm, as reproduction culture.
FUNGSI KERUKUNAN KELUARGA KALANG (K3) DALAM ASPEK SOSIAL EKONOMI (KASUS DI DESA AMBALKEBREK KEBUMEN) Anggraeni, Putri; Alimi, Moh Yasir; Brata, Nugraha Trisnu
Solidarity: Journal of Education, Society and Culture Vol 1 No 1 (2012): SOLIDARITY
Publisher : Solidarity: Journal of Education, Society and Culture

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kalang society is no longer identical to the shape of the house and rituals that symbolizes nobility. Kalang should complement its traditional institutions with modern ones to cope with the increasingly complex situation of the modern world. Kalang community in Ambalkebrek have modern ideas by forming K3 (prop family harmony) which have an impact on new relationships in the community. K3 and society in the social aspect is open to the members of the K3 is the head of the village, and the presence of family Kalang (K3) is honored with a title nganten. K3 and society in the economic aspects of cooperation, in running a business entrepreneur K3 employ many local people. The method used in this study is qualitative research methods. The focus of research is the function of K3 in social economic relations in Ambalkebrek Ambal Kebumen.
INTERAKSI MASYARAKAT KOMUNITAS ISLAM BLANGKON DAN KOMUNITAS MUHAMMADIYAH DI DESA PEKUNCEN, KECAMATAN JATILAWANG, KABUPATEN BANYUMAS Wahyu W, Anindya
Solidarity: Journal of Education, Society and Culture Vol 2 No 2 (2013): SOLIDARITY
Publisher : Solidarity: Journal of Education, Society and Culture

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Blangkon and Muhammadiyah Islamic societies in the village Pekuncen are two communities living in the same area . Islam equations and differences in the way the ritual between the Muslim community raises Blangkon with Muhammadiyah community stereotypes of social interaction in the community . The research method used was a qualitative research method with phenomenological approach . Subjects in this study were four men and three Muslim community Blangkon Muhammadiyah society . Research sites in the Village Pekuncen , District Jatilawang , Banyumas regency . Data collection techniques used were observation , interview and documentation . The validity of the data used is an extension of the observations , increasing persistence , data triangulation and member checks . Techniques of data analysis including data collection , data reduction , data presentation , and verification . The results showed that the social interaction that occurs between the Islamic community Blangkon with the community in the village of Muhammadiyah Pekuncen shown walking in harmony with the various religious rituals were held . Respect and tolerance shown when Islam is being held ritual Blangkon perlon and appreciate Muhammadiyah are praying pose a harmonious society Pekuncen village . Constraints in interacting sentiment embodied in nature that are below the surface latent like gossip.
POJOKAN SEBAGAI STRATEGI PEMENUHAN KEBUTUHAN EKONOMI BURUH HARIAN PABRIK KETJAP IKAN LELE DI KECAMATAN PATI KABUPATEN PATI Wijayanti, Catur; Luthfi, Asma; Kismini, Elly
Solidarity: Journal of Education, Society and Culture Vol 5 No 2 (2016): SOLIDARITY
Publisher : Solidarity: Journal of Education, Society and Culture

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kegiatan pojokan sebagai strategi pemenuhan kebutuhan ekonomi Buruh Harian Pabrik Ketjap Ikan Lele. Pojokan merupakan pertukaran ekonomi yang muncul dari inisiatif salah satu buruh dan sampai sekarang masih dilakukan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, dengan menggunakan teknik wawancara, observasi dan dokumentasi. Konsep redsistribusi dari Karl Polanyi serta Teori Pilihan Rasional dari Friedman dan Hetcher sebagai landasan analisisnya. Hasil penelitian menunjukkan, bahwa: (1) Kegiatan pojokan sebagai mekanisme redistribusi, karena mekanisme pojokan dilakukan secara terpusat kepada satu orang dan uang yang sudah terkumpul akan dibagikan kembali kepada anggota-anggota kelompok, (2) Buruh harian Pabrik Ketjap Ikan Lele mempunyai motivasi tersendiri dalam memilih mengikuti pojokan di pabrik yakni gak kudu metu, sak wayah-wayah dan percoyo. Pilihan mengikuti pojokan dirasa tepat untuk meningkatkan kestabilan kehidupan ekonomi, dan (3) Fungsi dari pojokan terhadap kehidupan buruh antara lain membantu perekonomian buruh, meningkatkan rasa kekeluargaan antarburuh dan menyebabkan timbulnya kecemburuan sosialz

Page 4 of 42 | Total Record : 411