Claim Missing Document
Check
Articles

Analisis kinerja pegawai sekretariat dprd Fajrin, Indah Herdiyanti; Hakim, Lukmanul; Febriantin, Kariena
JURNAL MANAJEMEN Vol 13, No 2 (2021)
Publisher : Faculty of Economics and Business Mulawarman University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29264/jmmn.v13i2.9883

Abstract

Setiap suatu organisasi membutuhkan pegawai untuk meningkatkan keahlian serta menjalankan fungsi dan perannya sesuai dengan tugasnya , dan setiap pegawai dituntut untuk berusaha mengingkatkan kualitas serta dapat memahami esensi serta tanggung jawab sesuai dengan profesinya. Kinerja pegawai yang tinggi dibutuhkan untuk mendukung kelancaran tugas dan fungsi DPRD Kabupaten Karawang. Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya Kinerja pegawai di Sekretariat DPRD Kabupaten Karawang dalam melaksanakan tugas dan fungsinya belum optimal. Artikel ini bertujuan untuk untuk mengetahui bagaimana kinerja pegawai Sekretariat DPRD Kabupaten Karawang. Metode yang digunakan dalam artikel ini merupakan jenis penelitian kualitatif. Data Primer dalam artikel ini yaitu wawanacara bersama Staff Sekretariat DPRD Kabupaten Karawang. Serta Data Sekunder dalam artikel ini berasal dari Data Laporan Absensi Pegawai DPRD Kabupaten Karawang. Hasil kajian artikel ini dapat disimpulkan bahwa kinerja pegawai Komisi I DPRD Kabupaten Karawang dalam keseluruhan menjalankan tugasnya belum dikatakan optimal karena dalam sisi akuntabilitas kedisplinan pegawainya masih perlu untuk ditingkatkan.Kata Kunci : Karawang, Kinerja, Pegawai. 
Implementasi kebijakan persentase 60% pribumi dan 40% non-pribumi dalam penerimaan pekerja industri di kabupaten karawang Fauzi, Indra Nirwan; Hakim, Lukmanul; Febriantin, Kariena
JURNAL MANAJEMEN Vol 13, No 4 (2021)
Publisher : Faculty of Economics and Business Mulawarman University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29264/jmmn.v13i4.9878

Abstract

In an effort to maximize its local manpower in the middle of industrial disruption, the Regency of Karawang uses 60:40 proportion (local and non-local respectively) scheme as written in Karawang Regency Local Regulation Number 1 of 2011 about Manpower Administration, and regulated further through Karawang Regent Regulation Number 8 of 2016 concerning Expansion of Employment Opportunities. These regulations was created in result of massive number of unemployment in midst of ever-growing industrial sector. The officials in Karawang Regency hoped that with these regulations, local citizens of Karawang could have a higher chance to be employed at a factory within Karawang administration. But in its implementation, several key problems are identified that can hinder the main goals of this regulation.  A number of problems, the background of this regulation, and several other factors are what interests me  to analyze this regulation using qualitative research method.
IMPLEMENTASI MAL PELAYANAN PUBLIK (MPP) DI KOTA BEKASI Irma Ramahyanti Ramahyanti1; Lukmanul Hakim Hakim; Kariena Febriantin Febriantin
Jurnal Pemerintahan dan Politik Vol. 7 No. 2 (2022)
Publisher : Universitas Indo Global Mandiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36982/jpg.v7i2.2107

Abstract

ABSTRACT The city of Bekasi as one of the cities with a high population growth rate, with a busy schedule of course is a factor causing the low number of administrative compliance, plus the distance between agencies and the length of the process makes the interest of Bekasi residents to take care of administration increasingly low. Departing from this, there was a Public Service Mall with the aim of bringing services closer and easier to the community. As the improvement efforts of the Ministry of Administrative Reform and Bureaucratic Reform on the poor assessment of bureaucratic services caused by pathology. So that the presence of the Public Service Mall with working hours until Saturday is certainly a breath of fresh air in administrative services to the public. So the purpose of this study is to use a descriptive qualitative approach that describes how the process of implementing a Public Service Mall to realize a pathology-free bureaucracy using 3 elements from Charles O Jones, namely organization, interpretation and application. The results showed that the community was enthusiastic and there was an increase in visits, due to clarity and certainty in terms of procedures/mechanisms, time and also costs. It's just that all agencies or private institutions that have direct contact with the community have not been involved. Of course, the involvement of all institutions, both government and non-government, will make it easier for the community and shorten the administrative time. The formation or strengthening of regulations is needed as a basis for movement so that it is able to bind agencies or institutions in the region. Keywords : Administration, Bureaucracy, Public, Public Service Mall, Service  ABSTRAK Kota Bekasi sebagai salah satu kota dengan laju pertumbuhan penduduk yang tinggi, dengan kesibukan yang padat tentu saja menjadi faktor penyebab rendahnya angka taat  administrasi, ditambah jauhnya jarak instansi serta lamanya proses semakin membuat minat warga Bekasi untuk mengurus administrasi kian rendah. Berangkat dari hal tersebut hadirlah Mal Pelayanan Publik dengan tujuan mendekatkan dan memudahkan pelayanan kepada masyarakat. Sebagaimana upaya perbaikan dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi terhadap buruknya penilaian pelayanan birokrasi diakibatkan patologi. Sehingga kehadiran Mal Pelayanan Publik dengan waktu kerja hingga sabtu, tentu menjadi angin segar dalam pelayanan administrasi kepada publik. Sehingga tujuan Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif yang menggambarkan bagaimana proses implementasi Mal Pelayanan Publik untuk mewujudkan birokrasi bebas patologi dengan menggunakan 3 elemen dari Charles O Jones yaitu organisasi, interpretasi dan juga penerapan. Hasil didapat bahwa masyarakat antusias dan terjadi peningkatan kunjungan, dikarenakan adanya kejelasan dan kepastian baik dari segi prosedur/mekanisme, waktu dan juga biaya. Hanya saja belum terlibat keseluruhan instansi atau lembaga swasta yang bersinggungan langsung dengan masyarakat. Tentunya keterlibatan keseluruhan lembaga baik pemerintah atau non pemerintah akan semakin memudahkan masyarakat dan mempersingkat waktu pengurusan administrasi. Pembentukan atau penguatan regulasi diperlukan sebagai landasan gerak sehingga sifatnya mampu mengikat instansi atau lembaga di daerah.  Kata Kunci : Administrasi, Birokrasi, Masyarakat, Mal Pelayanan Publik, Publik
MANAJEMEN STRATEGI PENERAPAN KEBIJAKAN KURIKULUM 2013 OLEH DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN KARAWANG Annisa Ayu Rahmasari; Eka Yulyana; Kariena Febriantin
Jurnal Agregasi : Aksi Reformasi Government dalam Demokrasi Vol 9 No 1 (2021)
Publisher : Prodi Ilmu Pemerintahan FISIP Universitas Komputer Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34010/agregasi.v9i1.4759

Abstract

This research is aimed to explain the management strategy of the Department of Education Youth and Sports in implementing policies curriculum 2013 at the school level of junior high school in the District Karawang, which focuses on : the formulation of strategies, implementation strategies, and evaluation of strategies for the success of the policy of curriculum 2013. Methods were used in the study is that the method qualitatively with the model descriptive. Data were collected through the study of literature, observation, and interviews. The informant came from the education office and the school which consisted of principals, teachers, and students who were selected purposively. The result of this study indicate that it is in stage formulation of a strategy, basic guidelines for the implementation of the policy of the curriculum in 2013 is planning the implementation of the curriculum in 2013, strengthening the source of the power main and supporting, strengthening learning at school, and strengthening and monitoring and evaluation. Forms of socialization that is done, namely in the form of training and mentoring. In stage implementation strategy, long-term and short-term has been appropriate and in support with the availability of facilities and infrastructure that support and increase the quality of labor educator for the success of the implementation of the policy of curriculum 2013. SMP N 5 Karawang Barat become one of the pilot project of the implementation of the policy curriculum 2013. Outcome implementation of policies curriculum in 2013 can be seen on a number of quality graduates and the percentage of graduation at students of SMP N 5 Karawang Barat. In the phase of evaluation of the strategy the department has been able to overcome the obstacles that exist by way of involving teachers in activities of training, the discipline of the personnel both teachers and participants of learners more enhanced, facilities and infrastructure that is equipped. Keywords: Strategy Management, Policy Implementation, Curriculum 2013 .
INOVASI PELAYANAN PUBLIK MELALUI APLIKASI “E-DUKCAPIL” PEMBUATAN KARTU KELUARGA PADA DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KABUPATEN KARAWANG Neni Suwarni; Kariena Febriantin; Cucu Sugiarti; Evi Priyanti
Journal Publicuho Vol 4, No 1 (2021): February - April
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35817/jpu.v4i1.16763

Abstract

This study aims to analyze public service innovations through the application "E-dukcapil" in making family cards at the Department of Population and Civil Registration, Karawang Regency. The research conducted is qualitative research, in this research is descriptive in nature, namely to describe the reality of the events under study. The focus of this research is using the innovation attribute theory by Rogers, namely: (1) relative advantage, (2) suitability, (3) complexity, (4) possibility of experimentation, (5) ease of observation. Through observation data collection techniques, in-depth interviews and documentation. With the number of informants as many as 3 people. The results showed that the innovation of family card services through the "E-dukcapil" application was not entirely ideal. This is because the application has only been implemented for 3 months, and problems such as server disruptions are still common. Lack of public understanding of the use of information technology and the lack of human resources of the implementing apparatus, namely the number of Civil Servants (PNS) in the Department of Population and Civil Registration of Karawang Regency, which is only equivalent to 40 people.
The Role of Civil Society In Waste Management Through The Latanza Waste Bank In Karawang Regency Putri Wahdah Hija Fajriah; Lukmanul Hakim; Evi Priyanti; Kariena Febriantin
Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan Vol 8 No 4 (2022): Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan
Publisher : Peneliti.net

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (185.722 KB) | DOI: 10.5281/zenodo.6354900

Abstract

The independent waste management program through the Waste Bank has become an alternative solution for the government and the community. The solution to reduce the increasing volume of waste that is getting out of control. Socialization of independent waste management through the Waste Bank is still being intensively carried out by the city and district governments. In addition to having a positive impact on the environment, in the process of managing it, the waste bank has a relationship mechanism and social network that has economic value. The Latanza Waste Bank can act as a dropping point for producers for products and product packaging that have expired. Some of the government's responsibility in waste management is also the responsibility of business actors. Aspects of waste management, if applied optimally at the Latanza Waste Bank, will help in the management of waste in Cikampek City. The application of the 3R principle as close as possible to the source of the waste is also expected to be able to solve the waste problem in an integrated and comprehensive manner, so that the ultimate goal of Indonesia's Waste Management policy can be implemented properly in this case Civil Society has a role in overcoming the waste problem in Karawang Regency by establishing the Latanza Waste Bank.
Analysis of the Impact of the Covid-19 Pandemic and PSBB Policy on MSMEs in Pasar Baru Karawang, Nagaasari Village Muhammad Fahrul Adly; Dadan kurniansyah; Kariena Febriantin
Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan Vol 8 No 4 (2022): Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan
Publisher : Peneliti.net

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (163.314 KB) | DOI: 10.5281/zenodo.6358244

Abstract

The global COVID-19 pandemic has had an impact on various sectors, especially the economic sector. This economic impact is not only felt globally but also domestically. In Indonesia, this of course also has a significant impact, such as in the tourism sector, trade sector, industry including Micro, Small and Medium Enterprises (UMKM). Not a few companies have suffered losses due to being affected by this pandemic, which has an impact on the laying off of employees and even termination of employment. The Central Government in order to overcome the Covid-19 Pandemic in March 2020 issued PP Number 21 of 2020 concerning Large-Scale Social Restrictions(PSBB) with the aim of limiting the movement of people and goods and requiring the public if there is no urgent need to stay at home. This will of course have an impact on the limited number of MSME actors with fewer consumers who shop directly compared to normal days, especially for MSME actors around the Tuparev area, Pasar Baru Karawang, and around the Karawang Square Area.
DAMPAK DAN PENANGANAN TINDAK KEKERASA SEKSUAL PADA RANAH PERSONAL Maurizka Khoirunnisa; Usep Dayat; Kariena Febriantin
NUSANTARA : Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial Vol 9, No 5 (2022): NUSANTARA :Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jips.v9i5.2022.1517-1522

Abstract

Kekerasan seksual merupakan suatu tindak kejahatan yang berhubungan dengan seksualitas seseorang. Faktor Kejiwaan atau keadaan diri yang tidak normal dari seseorang dapat mendorong seseorang melakukan kejahatan. Misalnya, nafsu seks yang abnormal dapat menyebabkan pelaku melakukan pemerkosaan terhadap korban anak-anak dengan tidak menyadari keadaan diri sendiri. Anak/remaja yang mempunyai pengalaman trauma dapat mengalami serangan panik ketika dihadapkan/menghadapi sesuatu yang mengingatkan mereka pada trauma. Serangan panik meliputi perasaan yang kuat atas ketakutan atau tidak nyaman yang menyertai gejala fisik dan psikologis. Peneliti menggunakan metode penelitian kualitatifddeskriptif, dengan tujuan memberi gambaran secara menyeluruh mengenai Dampak dan Penanganan Tindak Kekerasa Seksual pada Ranah Personal. Kekerasan seksual sendiri menjadi momok yang menakutkan. Korban tindak kejahatan seksual memaknai bahwa tindakan kekerasan seksual sebagai tindakan yang sangat menyakitkan. Dalam penanganan tindak Kekerasan Seksual harus menjadi perhatian khusus, bukan hanya dari pihak berwajib saja, namun seluruh lapisan masyarakat harus memiliki kepedulian terhadap kasus tindak kekerasan seksual. Lingkung memiliki andil penting dalam mencegah terjadinya kejahatan seksual.   
Efektivitas program karawang cerdas dalam meningkatkan sumberdaya manusia di kabupaten karawang Wawan Wawan; Dadan Kurniansyah; Kariena Febriantin
KINERJA Vol 18, No 2 (2021)
Publisher : Faculty of Economics and Business Mulawarman University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29264/jkin.v18i2.9486

Abstract

Dalam upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM), peran pendidikan sangat penting dalam proses peningkatan sumber daya manusia. Peningkatan pendidikan merupakan proses yang terintegrasi dengan proses peningkatan kualitas sumber daya manusia itu sendiri. Menyadari pentingnya proses peningkatan kualitas sumber daya manusia, pemerintah telah dan terus berupaya untuk mewujudkan amanah tersebut melalui berbagai upaya pengembangan sumber daya manusia di Karawang. Merujuk pada Peraturan Bupati Nomor 66 Tahun 2018 tentang Program Karawang Cerdas. Program ini bertujuan pada Program Karawang Cerdas yang diatur dalam Peraturan Bupati ini yaitu pemberian fasilitas berupa bantuan dan kemudahan memperoleh pembelajaran pada jenjang pendidikan dasar, menengah dan tinggi dari Pemerintah Kabupaten Karawang. Permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah bagaimana efektifitas kebijakan program Karawang Cerdas dalam meningkatkan sumber daya manusia di Karawang. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan, menganalisis dan mengetahui efektivitas kebijakan program Karawang Cerdas dalam meningkatkan sumber daya manusia di Karawang. Hasil penelitian dilakukan melalui pengumpulan data yang diperoleh melalui observasi dan wawancara berdasarkan indikator sebagai berikut: (1) Ketepatan sasaran program (2) Sosialisasi program (3) Tujuan program (4) Pencapaian tujuan (5) Pemantauan program. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa kebijakan program Karawang Cerdas dalam peningkatan sumber daya manusia di Kabupaten Karawang cukup efektif. Berdasarkan kesimpulan dari penelitian ini, disarankan agar Dinas Pendidikan dan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Karawang selaku pelaksana teknis program Karawang Cerdas terus mengoptimalkan dan meningkatkan lebih baik lagi setiap tahunya terkait pelaksanaan kebijakan program Karawang Cerdas ini.
Implementasi kebijakan program indonesia pintar (pip) pada jenjang sekolah dasar Muhamad Fiqih; Usep Dayat; Kariena Febriantin
KINERJA Vol 18, No 4 (2021)
Publisher : Faculty of Economics and Business Mulawarman University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29264/jkin.v18i4.10097

Abstract

Program Indonesia Pintar (PIP) adalah  pemberian bantuan tunai pendidikan kepada seluruh anak usia sekolah (6-21 tahun) yang menerima Kartu Indonesia Pintar (KIP), atau yang berasal dari keluarga miskin dan rentan (misalnya dari keluarga/rumah tangga pemegang Kartu Keluarga Sejahtera/KKS) atau anak yang memenuhi kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 10 Tahun 2020 tentang Program Indonesia Pintar (PIP). Kabupaten Bekasi termasuk salah satu Kabupaten di Provinsi Jawa Barat yang mendapatkan bantuan Program Indonesia Pintar. Program Indonesia Pintar ini diharap dapat membantu masyarakat dari golongan keluarga miskin atau rentan untuk mendapatkan bantuan uang pendidikan bagi anak – anak mereka agar dapat mengenyam pendidikan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan pendekatan kualitatif yang bersifat deskriftif yang artinya mendeskripsikan atau menggambarkan secara gamblang bagaimana Implementasi Kebijakan Program Indonesia Pintar Pada Jenjang Sekolah Dasar Di Kabupaten Bekasi dengan menggunakan teori Van Meter dan Van Horn 1975 yang didalamnya terdapat enam indikator dalam implementasi kebijakan yang harus diperhatikan, yaitu : Pertama, Standar dan sasaran kebijakan/ ukuran dan tujuan. Kedua, Sumber daya. Ketiga, Karakteristik organisasi pelaksana. Keempat, Sikap para pelaksana (disposisi). Kelima, Komunikasi antar organisasi terkait dan kegiatan-kegiatan pelaksana. Dan keenam, Lingkungan sosial, ekonomi, sosial dan politik.