p-Index From 2019 - 2024
3.313
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Jurnal Sapa Laut
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 28 Documents
Search

STRUKTUR KOMUNITAS MAKROALGA DI PERAIRAN DESA LANGARA BAJO KONAWE KEPULAUAN Nurlela, .; Nurgayah, Wa; Emiyarti, .
Jurnal Sapa Laut (Jurnal Ilmu Kelautan) Vol 4, No 1: Februari 2019
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/jsl.v4i1.6805

Abstract

Makroalga merupakan sumber daya hayati laut yang memiliki nilai ekonomis penting yang dimanfaatkan sebagai bahan makanan dan obat-obatan. Penelitian ini dilaksanakan di Perairan Desa Langara Bajo Konawe Kepulauan yang bertujuan untuk menggetahui Struktur Komunitas Makroalga, seperti indeks keanekaragaman, indeks keseragaman, indeks dominansi, dan pola sebaran makroalga. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April-Mei 2018, yang meliputi pengambilan data dan penggolahan data penelitian. Pengambilan data dilakukan dengan metode transek kuadrat. Pengambilan data di setiap stasiunnya dilakukan sebannyak 3 kali. Jenis makroalga yang diperoleh yaitu Halimeda opuntia, Neomeris vanbosseae, Valonia fastigiata, Dictyosphaeria cavernosa, Halimeda discoidea, Halimeda tuna, Halimeda macrobola, Ceulerpa serrulata, Chlorodesmis fastigiata, Turbinaria ornota, Dictyota bartayresiana, Padina australis, Sargassum polycystum, Amphiroa fragilissima, Glacilaria cotoni, Acanthopora spicifera, Laurencia tronai, dan Glacilaria salicornia. Indeks keanekaragaman jenis makroalga (H’) berkisar antara 0,748−2,182, indek keseragaman (E) berkisar antara 0,477−0,878, indeks dominansi (D) berkisar antara 0,144−0,581, pola sebaran (Id) berkisaran antara 0,705−2,903 termasuk kategori merata dan mengelompok. Substrat pada lokasi penelitian bertekstur pecahan karang dan pasir.Kata Kunci: Struktur Komunitas, Makroalga, Perairan Desa Langara Bajo.
KOMPOSISI JENIS DAN KELIMPAHAN ZOOPLANKTON DI PERAIRAN DESA TUMBU-TUMBU JAYA, KABUPATEN KONAWE SELATAN Rifsaldi, Abdur Muh.; Nurgayah, Wa; Emiyarti, .
Jurnal Sapa Laut (Jurnal Ilmu Kelautan) Vol 5, No 2: Mei 2020
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/jsl.v5i2.12166

Abstract

Keberadaan zooplankton di perairan dapat dimanfaatkan sebagai pakan alami bagi biota laut sehingga penyediaan data terkait komposisi jenis dan kelimpahan zooplankton di suatu perairan sangat diperlukan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui komposisi jenis dan kelimpahan zooplankton di Perairan Desa Tumbu-Tumbu Jaya. Pengambilan sampel dilakukan pada bulan Maret-Mei 2019 dengan pendekatan metode random sampling. Hasil analisis menunjukkan bahwa terdapat 13 jenis zooplankton di lokasi studi yaitu Copepoda, Tortanus, Schmackeria, Nauplius, Apocyclops, Oithona, Echinocamptus, Nitocra, Acartia, Balanus, Favella, Codonellopsis dan Pinctada. Komposisi jenis tertinggi terdapat di ekosistem mangrove dengan presentase 40% pada kisaran suhu 29-30°C, kecepatan arus 0,01-0,03 m/det, salinitas 29-30 ppt, pH 7, DO 5,7-6. Sedangkan kelimpahan zooplankton tertinggi ditemukan pada ekosistem terumbu karang yang mencapai 91 ind/L pada kisaran suhu 28-30°C, kecepatan arus 0,01-0,05 m/det, salinitas 30-31 ppt,  pH 7, DO 5,7-6.Kata Kunci: Komposisi jenis, Kelimpahan Zooplankton, Desa Tumbu-Tumbu Jaya 
STRUKTUR KOMUNITAS MAKROALGA DI PERAIRAN WAWORAHA KECAMATAN SOROPIA Rosdiana, .; Nurgayah, Wa; Ira, .
Jurnal Sapa Laut (Jurnal Ilmu Kelautan) Vol 2, No 3: Agustus 2017
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/jsl.v2i3.3609

Abstract

Makroalga merupakan salah satu sumber daya hayati laut yang bernilai ekonomi, memiliki manfaat yang baik untuk manusia dan lingkungan sekitarnya. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui struktur komunitas dan sebaran jenis makroalga di perairan Desa Waworaha Kecamatan Soropia. Penelitian dilaksanakan mulai dari bulan April-Juni 2017, yang meliputi pengambilan data dan pengolahan data penelitian. Pengambilan data dilakukan dengan metode transek kuadrat (1 x 1 m) dan diletakkan pada jarak 10 m dari suatu kuadrat ke kuadrat berikutnya. Pengambilan data di setiap stasiunnya dilakukan sebanyak tiga kali dengan jarak sesuai dengan keberadaan makroalga. Jenis makroalga yang diperoleh yaitu Padina australis, Halimeda macroloba, Halimeda macrophysa, Dictyota bartayresiana, Halimeda opuntia, Turbinaria ornata, Gracilaria arcuata, Sargassum echinocarpum, Gelidiella acerosa, dan Amphiroa foliacea.. Kepadatan makroalga yang telah diperoleh berkisar antara 65–339 ind/m2, indeks keanekaragaman (H’) berkisar antara 1,14-1,59 kemudian indeks keseragaman (E) berkisar antara 0,72-0,82 dan indeks dominansi (D) berkisar antara 0,32-0,38. Sedangkan sebaran jenis makroalga berkisar antara 1,61-1,84 dan kondisi tipe substrat sebagai tempat melekat makroalga pada perairan tersebut bertekstur lempung berpasir dan pecahan karang.Kata Kunci : Makroalga, Struktur Komunitas, Perairan Waworaha.
KEPADATAN DAN KEANEKARAGAMAN MEGABENTOS BERDASARKAN PERSENTASE TUTUPAN KARANG DI PERAIRAN DESA BUTON, KECAMATAN BUNGKU SELATAN, KABUPATEN MOROWALI, SULAWESI TENGAH Bangapadang, Messy; Emiyarti, .; Nurgayah, Wa
Jurnal Sapa Laut (Jurnal Ilmu Kelautan) Vol 4, No 2: Mei 2019
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/jsl.v4i2.8327

Abstract

Bulu babi, bintang laut biru, teripang, kima, lola, siput drupella, lobster, dan bintang laut berduri merupakan organisme  megabentos yang berasosiasi dengan terumbu karang. Terumbu karang adalah habitat bagi ribuan biota, baik yang hidup sementara maupun menetap selamanya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kepadatan dan keanekaragaman megabentos serta untuk mengetahui hubungan persentase tutupan karang dengan kepadatan dan keanekaragaman jenis megabentos di Perairan Desa Buton, Sulawesi Tengah. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari-April 2019, yang meliputi pengambilan data dan pengolahan data. Pengambilan data megabentos dilakukan dengan menggunakan metode Belt Transect yang ditarik sejajar garis pantai dengan luasan 150 m2. Untuk pengambilan data persentase tutupan karang menggunakan metode Line Intercept Transect (LIT) dengan menarik transek sejajar garis pantai sepanjang 60 m2. Nilai kepadatan megabentos yang tertinggi dengan nilai 2,37 ind/m2berada pada kondisi karang yang baik dengan nilai tutupan persentase 73,03% dan yang terendah dengan nilai 2,13 ind/m2berada pada kondisi karang yang sedang dengan nilai tutupan persentase 48,32%. Hasil indeks keanekaragaman jenis megabentos pada kondisi karang yang baik diperoleh 1,73, untuk kategori kondisi karang yang sedang diperoleh nilai 1,59, danuntuk kategori karang yang buruk diperoleh nilai 1,32. Hasil perhitungan korelasi kepadatan megabentos dengan persentase tutupan karang diperoleh nilai r = 0,57 dengan kategori hubungan sedang, sedangkan untuk hubungan keanekaragaman jenis dengan persentase tutupan karang sangat kuat diperoleh nilai r = 0,99.Kata Kunci: Megabentos, Kepadatan,  Keanekaragaman, Desa Buton
KOMPOSISI JENIS DAN STRUKTUR KOMUNITAS IKAN DI PADANG LAMUN PERAIRAN BANABUNGI KEC. KADATUA KABUPATEN BUTON SELATAN Nurcaya, Wa Ode Era; Nurgayah, Wa; Arami, Hasnia
Jurnal Sapa Laut (Jurnal Ilmu Kelautan) Vol 4, No 4: November 2019
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/jsl.v4i4.10763

Abstract

Salah satu peran ekologis padang lamun adalah sebagai habitat ikan. ikan memanfaatkan padang lamun untuk mencari makan, memijah, atau sebagai tempat untuk berlindung. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis komposisi jenis, keanekaragaman, keseragaman, dan dominansi ikan di daerah padang lamun. Penelitian ini dilaksanakan di perairan Desa Banabungi Kecamatan Kadatua Kabupaten Buton Selatan pada bulan September sampai Oktober 2018. Ikan yang ditangkap menggunakan jaring insang dan bubu ukuran mata jaring 1,5 inci dan ukuran bubu 2 m lebar 1 m, dan tinggi 25 cm. Data penelitian dianalisis dengan melihat komposisi jenis, keanekaragaman, keseragaman, dan dominansi. Selama penelitian ditemukan 328 ekor ikan terdiri dari 18 spesies dan 10 famili. Nilai keaenekaragaman jenis dalam kategori sedang ( H’ =2,60-2,78), keseragaman jenis tinggi (E= 0,99) dan tidak ada jenis ikan yang mendominansi (C= 0,065-0,069). Secara umum keseragaman jenis relatif tinggi, dan menunjukan bahwa tidak ada jenis yang mendominansi serta penyebaran merata.Kata kunci : komposisi jenis, keanekaragaman, keseragaman, dominansi, lamun, dan Banabungi.
HUBUNGAN KUALITAS PERAIRAN DENGAN KELIMPAHAN FITOPLANKTON DI PERAIRAN KOEONO, KECAMATAN PALANGGA SELATAN, KABUPATEN KONAWE SELATAN Azis, Abd.; Nurgayah, Wa; Salwiyah, .
Jurnal Sapa Laut (Jurnal Ilmu Kelautan) Vol 5, No 3: Agustus 2020
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/jsl.v5i3.13452

Abstract

Kelimpahan fitoplankton selalu berubah menyesuaikan dengan kondisi lingkungan hidupnya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kelimpahan fitoplankton dan hubungannya dengan kualitas perairan di perairan Koeono Kabupaten Konawe Selatan. Pengambilan data ini dilaksanakan pada bulan Februari- Mei 2019 di tiga stasiun pada kedalam 0,5 m, 5 m, dan 10 m, pengambilan sampel fitoplankton menggunakan plankton net berukuran mata jaring 25 µm. Hasil penelitian ini menemukan terdapat 31 genera fitoplankton dari 4 kelompok kelas Bacillariophyceae, Cyanophyceae, Dynophyceae dan kelas Coscinodiscophyceae. Kelimpahan fitoplankton di perairan Koeono tertinggi terdapat pada stasiun II pada kedalaman 0,5 m sebesar 281 sel/L dan terendah terdapat pada stasiun III pada kedalaman 5 m sebesar 72 sel/L. Hasil Uji Korelasi terhadap perbedaan kelimpahan fitoplankton pada semua stasiun menunjukkan hasil tidak berbeda nyata. Analisis korelasi menunjukkan parameter yang memiliki hubungan kuat dan mempengaruhi kelimpahan fitoplankton adalah DO dan kecerahan dengan tingkat korelasi positif sebesar 0,6192 dan 0,6429. Parameter yang lain seperti salinitas, arus,  pH, nitrat dan fosfat tidak memperlihatkan hubungan yang nyata.Kata Kunci: Fitoplankton, Kelimpahan, Kualitas Air, Perairan Desa Koeono
KEPADATAN DAN POLA DISTRIBUSI SACCOSTREA CUCULLATA DI PERAIRAN TELUK KENDARI Ruslin, Muhammad; Ramli, Muhammad; Nurgayah, Wa
Jurnal Sapa Laut (Jurnal Ilmu Kelautan) Vol 4, No 3: Agustus 2019
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/jsl.v4i3.8778

Abstract

Saccostrea cucullata adalah hewan invertebrata yang umumnya ditemukan melekat pada substrat seperti pada batuan dan akar bakau. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kerapatan dan pola distribusi S. cucullata dan untuk mengetahui pengaruh kualitas air terhadap kerapatan dan pola distribusinya. Penelitian ini dilakukan dari Desember 2018 hingga Maret 2019 di Teluk Kendari, Sulawesi Tenggara. Metode transek kuadratik dengan 1 x 1 m diterapkan untuk mengamati sampel sementara pengumpulan data kualitas air dilakukan secara in situ. Data dianalisis secara deskriptif untuk menentukan kepadatan dan pola distribusi S. cucullata. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepadatan tertinggi ditemukan di muara dengan 112.067 ind/m2 sedangkan terendah ditemukan di area reklamasi 4.667 ind/m2. Pola distribusi S. cucullata menelompok dan seragam di lokasi. Parameter yang dominan mempengaruhi kepadatan dan pola distribusi S. cucullata adalah suhu, kecepatan arus, dan salinitas masing-masing di daerah penelitian.Kata Kunci: S. cucullata, Kepadatan, Pola Distribusi, Kualitas Air, Transek Kuadrat, Teluk Kendari.
KEANEKARAGAMAN JENIS DAN DISTRIUSI FITOPLANKTON SECARA VERTIKAL DI PERAIRAN PULAU BOKORI Padang, Reny W.A Lolo; Nurgayah, Wa; Irawati, Nur
Jurnal Sapa Laut (Jurnal Ilmu Kelautan) Vol 5, No 1: Februari 2020
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/jsl.v5i1.10947

Abstract

Fitoplankton organisme yang berperan sebagai produsen primer di perairan laut, baik secara langsung maupun tidak langsung mendukung kehidupan organisme laut. Komposisi maupun kelimpahan fitoplankton sangat berpengaruh terhadap keberadaan sumber daya hayati laut lainnya di perairan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keanekaragaman jenis dan distribusi fitoplankton secara vertikal di perairan Pulau Bokori. Pengambilan sampel fitoplankton dilakukan selama 6 minggu dengan interval waktu pengambilan sampel dua minggu sekali dari bulan Desember 2018 sampai Januari 2019. Variable utama dalam penelitian ini adalah keanekaragaman dan distribusi fitoplankton, sedangkan variable pendukung adalah parameter fisika dan kimia yang diukur langsung dari tempat penelitian dan laboratorium. Sampel fitoplankton disaring menggunakan jarring plankton ukuran 25 µm. pengambilan sampel dengan metode purposive sampling, yaitu pada masing-masing stasiun terbagi dalam 3 variasi kedalaman yaitu 0,5, 5 dan 10 meter. Hasil penelitian menunjukkan komposisi jenis fitoplankton yang ditemukan di Perairan Pulau Bokori berjumlah 4 kelas yaitu terdiri dari kelas Bacillariophycea (11 genera), kelas Dinophyceae (4 genera), kelas Cyanophyceae dan Coscinodiscophyceae masing-masing terdiri dari 1 genus. Kelimpahan fitoplankton berkisar 185-1601 ind/L. kelimpahan fitoplankton didominasi kelas Bacillariophyceae (Chetoceros sp). Kelimpahan tertinggi fitoplankton terdapat pada stasiun III kedalaman 0,5 meter. Sedangkan kelimpahan terendah fitoplankton stasiun II pada kedalaman 5 meter. Keanekaragaman fitoplankton pada perairan Pulau Bokori termasuk rendah dan pola distribusi fitoplankton di perairan Pulau Bokori yaitu mengelompok.Kata Kunci : fitoplankton, kedalaman berbeda, Pulau Bokori
STRUKTUR KOMUNITAS MAKROALGA PADA SUBSTRAT YANG BERBEDA DI PERAIRAN WANDOKA, KECAMATAN WANGI-WANGI KABUPATEN WAKATOBI Yusriana, .; Nurgayah, Wa; Ira, .
Jurnal Sapa Laut (Jurnal Ilmu Kelautan) Vol 5, No 1: Februari 2020
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/jsl.v5i1.10953

Abstract

Makroalga merupakan kelompok tumbuhan yang tidak memiliki akar, batang, bunga dan  daun sejati. Makroalga termasuk tumbuhan yang bernilai ekonomis dan memiliki peranan penting secara ekologis. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April-Agustus 2019, dengan tujuan untuk mengetahui struktur komunitas makroalga pada substrat yang berbeda. Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan metode transek garis, dengan jarak 50 m. Masing-masing transek garis disimpankan transek kuadrat  (1 x 1 m) dengan jarak ukuran kuadran 10 m. Pengambilan data di setiap stasiunnya dilakukan sebanyak 3 sub stasiun, dengan interval 20 m. Jenis makroalga yang didapatkan pada lokasi penelitian yaitu 20 jenis yang terdiri dari 8 jenis Chlorophyta, 7 jenis Rhodophyta dan 5 jenis Phaeophyta. Komposis jenis tertinggi terdapat pada stasiun III dari jenis Dicthyota dichotoma dengan presentase 59%. Kepadatan makroalga berkisar antara 21,667-32,056 ind/m2, indeks keanekaragaman (H’) berkisar antara 1,121- 2,169, indeks keseragaman (E) berkisar antara 0,626-0,905 dan Dominansi (D) berkisar antara 0,130-0,424.Kata kunci: struktur komunitas, makroalga, substrat, Wandoka
KEANEKARAGAMAN DAN POLA SEBARAN MAKROALGA DI DAERAH INTERTIDAL DI PERAIRAN PANTAI LAKALIBA KABUPATEN BUTON SELATAN Fatimah, Khusnul; Nurgayah, Wa; Ira, .
Jurnal Sapa Laut (Jurnal Ilmu Kelautan) Vol 6, No 1: Maret 2021
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/jsl.v6i1.17552

Abstract

Makroalga merupakan tanaman tingkat rendah yang tumbuh melekat atau menancap pada substrat tertentu seperti pada karang, lumpur, pasir, batu, dan benda keras lainnya. Penelitian  ini bertujuan untuk mengetahui keanekaragaman dan pola sebaran makroalga pada daerah intertidal di Lakaliba, Kabupaten Buton Selatan. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret – Desember 2019 yang  meliputi  pengambilan  data  dan  pengelolaan  data. Pengumpulan data menggunakan metode transek garis yang dibentangkan tegak lurus dari garis pantai ke arah laut sepanjang 100 m. Masing-masing transek garis diletakkan transek kuadrat ukuran (1 x 1 m2) dengan jarak ukuran kuadrat 10 m dengan cara zig-zag atau selang seling. Pengambilan data di setiap stasiun dilakukan sebanyak 3 kali pengulangan. Pengambilan sampel makroalga dilakukan pada saat air surut. Jenis makroalga yang didapatkan pada lokasi penelitian yaitu 17 jenis yang terdiri dari  7 jenis dari kelas Chlorophyta, 6 jenis dari kelas Rhodophyta dan  4 jenis dari kelas Phaeophyta. Keanekaragaman jenis makroalga berada pada kategori sedang, dimana stasiun I dengan nilai 2,409, stasiun II 2,354 dan stasiun III berjumlah 2,156. Pola sebarannya merata yakni stasiun I dengan nilai 0,291, stasiun II dengan nilai 0,439 dan stasiun III dengan nilai 0,282.Kata kunci: Keanekaragaman, Pola Sebaran, Makroalga dan Daerah Intertidal.