Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : MUDRA Jurnal Seni Budaya

Rekontekstualisasi Estetika Hindu ‘Rasa’ Dalam Desain Arsitektural I Kadek Dwi Noorwatha
Mudra Jurnal Seni Budaya Vol 33 No 2 (2018): Mei
Publisher : Institut Seni Indonesia Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31091/mudra.v33i2.351

Abstract

Tulisan ini bertujuan untuk membahas proses rekontekstualisasi estetika Hindu ‘rasa’ dalam desain arsitektural kekinian. Metodenya adalah kajian perpustakaan (library research) dengan pendekatan hermeneutik dalam menginterpretasikan objek penelitian berupa teks estetika Hindu, maupun komparasinya dengan keilmuan desain arsitektural. Literatur utamanya mengacu ke Kitab Natyashastra oleh Bharata Muni dan proses rekonstekstualisasinya menggunakan analogi dramaturgikal (Attoe, 1979) dan manifestasi ‘rasa’ ke seni visual dan arsitektur (Shetty dan Bhoosan, 2017) dan (Verma dan Gupta, 2015). Hasil penelitian menunjukkan bahwa estetika Hindu khususnya teori ‘rasa’ relevan dikembangkan ke dalam keilmuan desain arsitektural kekinian. Relevansi tersebut bukan semata kesesuaian istilah semata, namun juga kesesuaian dengan materi pokok kelimuan desain arsitektural seperti bentuk, penciptaan spasial, konteks arsitektural sebagai tuntutan desain arsitektural kekinian.This paper aims to discuss the process of recontextualization of Hindu aesthetics 'taste' in contemporary architectural design. The method is library research with hermeneutic approach on interpreting the Hinduism aesthetics text, as well as comparation with the science of architectural design. Its main literature refers to the Book of Natyashastra by Bharata Muni and its recontextualization process using dramaturgical analogies (Attoe, 1979) and  the manifestations of the ‘rasa’ to the visual and architectural arts (Shetty and Bhoosan, 2017) and (Verma and Gupta, 2015). The results show that 'rasa' theory of Hindu aesthetics is relevant to developed into the contemporary architectural design. Relevance is not merely the conformity of the term alone, but also in conformity with the subject matter of architectural design such as science, form, spatial creation, architectural contexts as the present architectural design demands.
Rasayatra: Eksplorasi Estetika Hindu ‘Nawarasa’ dalam Desain Interior Museum 3D Interactive Trick Art I Kadek Dwi Noorwatha; I Putu Udiyana Wasista
Mudra Jurnal Seni Budaya Vol 34 No 2 (2019): Mei
Publisher : Institut Seni Indonesia Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31091/mudra.v34i2.514

Abstract

Penelitian bertujuan untuk mengeksplorasi estetika Hindu Nawarasa sebagai bagian dari karakter lokal Bali ke dalam desain interior kekinian di Bali. Estetika Hindu Nawarasa sebagai salah satu bagian dari taksu kesenian Bali, berhubungan juga dengan sembilan jenis situasi emosi (bhava) yang menimbulkan pengalaman estetis seseorang ketika berinteraksi dengan objek seni. Nawarasa terdiri dari Shringara (cinta), Hasya (lucu), Karuna (belas kasihan), Raudra (marah), Vira (semangat), Bhayanaka (takut), Bibhatsa (jijik/muak), Adbhuta (takjub) dan Shanta (damai). Kesembilan ‘rasa’ tersebut akan diinterpretasikan ke dalam ruang arsitektural dengan analogi dramaturgikal, direkontekstualisasikan dari teks asli Nawarasa, sebagai kitab seni teater klasik India. Objek kasus yang dipilih adalah Museum 3D Interactive Trick Art yang akan dieksplorasi interior ruang utamanya menjadi 9 yang merupakan penafsiran secara visual dari estetika Hindu Nawarasa.