Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

PENGARUH SUBSTITUSI TEPUNG MIKROALGA Chlorella vulgaris PADA PAKAN BUATAN TERHADAP PERTUMBUHAN KEPITING BAKAU (Scylla serrata) Yusran Yusran; Wa Iba; La Ode Baytul Abidin; Muhaimin Hamzah; Agus Kurnia
Jurnal Media Akuatika Vol 7, No 2 (2022): April
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/jma.v7i2.24881

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui pertumbuhan, kelangsungan hidup, efisiensi pakan dan retensi protein kepiting bakau (Scylla serrata) yang diberi pakan komersial dengan substitusi tepung mikroalga C. vulgaris (TMCv). Penelitian ini menggunakan 5 perlakuan yaitu substitusi pakan komersil dengan 0, 25, 50, 75, dan 100% TMCv. Kepiting bakau dengan berat awal berkisar pada 70-90 gram dipelihara selama 45 hari dengan kepadatan 1 ekor/ruang. Parameter yang diukur adalah tingkat kelangsungan hidup, laju pertumbuhan spesifik, pertumbuhan mutlak, rasio konversi pakan, efisiensi pakan, dan kualitas air. Tingkat kelangsungan hidup kepiting bakau adalah 100% pada semua perlakuan.  Laju pertumbuhan spesifik, pertumbuhan mutlak, rasio konversi pakan, dan  efisiensi pakan kepiting bakau menunjukkan hasil yang lebih baik pada perlakuan pakan 100% TMCv dibandingkan dengan pakan 0, 25, 50, 75% TMCv. Perlakuan 0% TMCv atau pakan komersil 100% mendapatkan nilai terendah dari seluruh parameter yang diamati. Penelitian ini mengindikasikan bahwa pemberian pakan 100% TMCv sangat efisien dibandingkan dengan menggunakan pakan komersial atau pakan substitusi TMCv untuk pertumbuhan kepiting bakau. Kata kunci: Chlorella vulgaris, kepiting bakau, pertumbuhan
Potensi Pengobatan Ekstrak Daun Tanaman Kumis Kucing (Orthosiphon stamineus) pada Ikan Lele (Clarias gariepinus) yang Terinfeksi Bakteri Aeromonas hydrophila La Ode Baytul Abidin; Indriyani Nur; Muhaimin Hamzah
Jurnal Media Akuatika Vol 7, No 3 (2022): Juli
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/jma.v7i3.26557

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi penggunaan ekstrak daun tanaman kumis kucing (Orthosiphon stamineus) dalam mengobati ikan lele (Clarias gariepinus) yang terinfeksi baktreri Aeromonas hydrophila.  Penelitian ini mengaplikasikan perlakuan perendaman ikan terinfeksi penyakit ke dalam ekstrak daun kumis kucing pada konsentrasi 1, 2, dan 3 ppt serta kontrol atau tanpa perendaman ekstrak tersebut. Parameter yang diukur adalah prevalensi, tingkat kelangsungan hidup, persentase hematokrit, dan jumlah leukosit. Perlakuan perendaman ekstrak daun kumis kucing pada dosis 2 ppt memberikan hasil terendah pada parameter prevalensi dan memberikan hasil tertinggi pada tingkat kelangsungan hidup, persentase hematokrit tertinggi serta signifikan dibandingkan perlakuan lainnya. Pengamatan pada jumlah leukosit menunjukkan dampak perlakuan yang tidak signifikan antar seluruh perlakuan namun nilainya lebih tinggi dibandingkan kontrol. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perlakuan perendaman ekstrak daun kumis kucing dosis 2 ppt merupakan dosis terbaik untuk mengendalikan penyakit infeksi bakteri A. hydrophila yang menginfeksi ikan lele. Kata kunci: Orthosiphon stamineus, Aeromonas hydrophila, Clarias gariepinus
RENOVASI ALAT SERO UNTUK MENGATASI KELANGKAAN PAKAN PADA BUDIDAYA LOBSTER LAUT DI DESA TAPULAGA KABUPATEN KONAWE Wellem Hendrik Muskita; Agus Kurnia; Rahmad Sofyan Patadjai; La Ode Baytul Abidin; Laode Muhamad Hazairin Nadia; Asriyana Asriyana; Muhaimin Hamzah; Hasnia Arami; Muslim Tadjudah; Abdullah Abdullah
Jurnal Abdi Insani Vol 9 No 4 (2022): Jurnal Abdi Insani
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/abdiinsani.v9i4.814

Abstract

Kegiatan budidaya lobster yang dilakukan oleh nelayan di Desa Tapulaga masih menghadapi kendala utama yakni kelangkaan pakan segar ikan rucah utamanya pada musim angin barat. Kondisi ini sangat menyulitkan untuk penyediaan pakan segar untuk diberikan ke lobster peliharaan nelayan. Oleh karena itu para nelayan mengandalkan hasil tangkapan ikan dari sero sebagai sumber pakan budidaya lobster. Namun dari hasil pemantauan kami di lokasi Desa Tapulaga menunjukkan bahwa alat tangkap sero di desa tersebut sudah banyak yang rusak. Tujuan pengabdian ini adalah membantu nelayan dalam perbaikan alat tangkap sero sehingga hasil tangkapan ikan yang dapat diberikan langsung dan kondisinya segar ke lobster meningkat. Metode kegiatan meliput pengamatan langsung tingkat kerusakan sero di Desa Tapulaga. Kemudian penyuluhan, penentuan waktu renovasi dan kegiatan renovasi sero. Selanjutnya adalah evaluasi perbaikan alat sero melalui jumlah hasil tangkapan ikan. Program kegiatan yang dilakukan mendapat respon yang positif yang ditunjukkan dengan antusiasme dan partisipasi masyarakat yang luar biasa dalam pelaksanaan kegiatan. Renovasi sero diaplikasikan dengan patok kayu yang rusak dengan patok kayu baru sebanyak 244 buah dan panjang jaring baru yang dipasang untuk mengganti jaring lama yang rusak sepanjang 60 meter dengan tinggi 3 meter. Hasil ikan yang tertangkap setelah dilakukannya perbaikan sero menjadi meningkat baik jenis maupun jumlah ikannya. Bahwasanya antusiasme dan respon masyarakat nelayan Desa Tapulaga Kecamatan Soropia Sulawesi Tenggara sangat tinggi dan sangat terbantu dengan kegiatan pengabdian ini. Hasil tangkapan ikan di sero lebih meningkat baik jumlah maupun spesiesnya dengan kegiatan perbaikan (renovasi) alat tangkap sero dibanding sebelumnya. Ikan yang tertangkap saat fase bulan purnama lebih banyak dibanding ikan yang tertangkap saat bulan gelap.
Histologi Usus Dan Hati Juvenil Ikan Bandeng (Chanos Chanos) Yang Diberi Pakan Berbahan Tepung Ampas Minyak Biji Kapuk (Ceiba Petandra) Kasrun Ijal; Yusnaini Yusnaini; La Ode Baytul Abidin; Agus Kurnia
Jurnal Media Akuatika Vol 6, No 3 (2021): Juli
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (695.225 KB) | DOI: 10.33772/jma.v6i3.17984

Abstract

Tepung ampas minyak biji kapuk (TAMBK) mengandung protein sebesar 27,32% sehingga dapat menjadi bahan pakan ikan, tetapi biji kapuk mengandung gossypol dan asam siklopropenat yang bersifat antinutrisi. Sehingga penggunaan tepung ini untuk mensubstitusi tepung kedelai dapat menurunkan kualitas pakan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dampak substitusi TK dengan TAMBK dengan dosis yang berbeda terhadap histologi usus dan hati pada juvenil ikan bandeng (Chanos chanos). Empat jenis pakan dibuat berdasarkan subtitusi tepung kedelai (TK) dengan tepung ampas minyak biji kapuk (TAMBK) yang terdiri atas :100% TK ; 0% TAMBK (pakan A),  75% TK : 25% TAMBK (pakan B), 50% TK : 50% TAMBK (pakan C), dan 25% TK : 75% TAMBK (pakan D). Sebanyak 120 ekor juvenil bandeng (rata-rata bobot awal: 0,80±1,89 g) dimasukkan ke dalam 12 akuarium (10 ekor/akuarium). Selama pemeliharaan, pakan diberikan 5% dari bobot tubuh per hari selama 30 hari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian 25-75% TAMBK dalam pakan menyebabkan abnormal pada organ usus yaitu vili usus menebal dan memendek, nekrosis vili serta peningkatan jumlah dan ukuran sel goblet. Jenis kerusakan pada organ hati yang tampak adalah bile stagnation atau stagnasi empedu, blood congestion dan  melanomarophages centre. Kelangsungan hidup hewan uji adalah 40-60%. Maka disarankan pemberian TAMBK dibatasi (<25%) karena dapat merusak organ usus dan hati juvenile ikan bandeng.Kata Kunci: tepung ampas minyak biji kapuk, histologi, juvenil bandeng.
In Vitro Phytochemical and Inhibitory Potential Test of Bawang Hutan Bulb Extract (Eleutherine palmifolia) on Vibrio harveyi WAODE MUNAENI; ARMAN PARIAKAN; LAODE BAYTUL ABIDIN; MUNTI YUHANA
Microbiology Indonesia Vol. 11 No. 3 (2017): September 2017
Publisher : Indonesian Society for microbiology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (945.507 KB) | DOI: 10.5454/mi.11.3.1

Abstract

The objectives of this study were to analyze phytochemical content of bawang hutan bulbs extract (Eleutherine palmifolia) and to test the inhibitory potential of bawang hutan bulbs extract on the growth of Vibrio harveyi bacteria at different doses. This study was conducted in March-May 2017 in Testing Laboratory of Fisheries and Marine Science Faculty of Halu Oleo University and Laboratory of Fish Health of Aquaculture Department of Fisheries and Marine Science Faculty and Laboratory of Biopharmaca of Bogor Agricultural University. Test parameter included: (1) Phytochemical test through the method of color visualization, (2) Inhibitory potential test using two methods namely agar diffusion and co-culture. Treatment of dose consisted of positive control/K+ (Chloramphenicol 30 mg/ml), negative control/K- (Sterile Aquadest) and treatment of extract included A (20 mg/ml), B (40 mg/ml), C (60 mg/ml), D (80 mg/ml). Qualitatively, result of phytochemical test showed that bawang hutan bulbs extract contained flavonoid, tannin, saponin, quinone, steroid and triterpenoid compounds. Result of inhibitory potential test indicated that treatment D obtained the highest inhibitory potential, while the minimum inhibitory potential was found in treatment A. The best co-culture test result was also found in treatment D, in which 24 hours after co-culture was performed, no V. harveyi colonies (total bacteria of 0 CFU/mL) were found. Bawang hutan bulbs extract in this study was able to inhibit the growth of V. harveyi.