Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search
Journal : Satwika : Kajian Ilmu Budaya dan Perubahan Sosial

Nilai moral dalam tradisi Asapoan sebagai potret kerukunan masyarakat Syaifatul Jannah
Satwika : Kajian Ilmu Budaya dan Perubahan Sosial Vol. 7 No. 1 (2023): April
Publisher : Universitas Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22219/satwika.v7i1.24607

Abstract

Penelitian ini menguraikan tentang nilai-nilai moral dalam tradisi Asapoan sebagai potret kerukunan masyarakat desa Lancar. Asapoan  artinya menyapu. Asapoan  dalam tradisi ini ialah menyapu halaman rumah mertua pada keesokan hari setelah menggelar acara pernikahan. Kekhasan dan keunikan dari Asapoan adalah dilakukan oleh pengantin laki-laki walau hanya dengan tiga kali sapuan atau walau hanya dengan mengambil beberapa sampah dan dilakukan dipagi buta. Dari pelaksanaan tradisi Asapoan  terdapat nilai-nilai moral yang dapat dikaji lebih jauh. Nilai-nilai moral dalam tradisi Asapoan ini menjadi dasar pembentukan dan penggambaran masyarakat yang rukun yakni dilihat dari implementasi nilai-nilai moral tersebut dalam kehidupan sehari-hari masyarakat desa Lancar. Fokus penelitian ini yaitu ingin mengetahui nilai-nilai moral yang terdapat dalam tradisi Asapoan dan identitas masyarakat desa yang tergambar dalam nilai-nilai moral tersebut. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data wawancara, observasi, dan FGD. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat sembilan nilai moral yang dikaji yaitu menghormati, menghargai, disiplin, menjalin silatrrahmi, sopan dan santun, patuh, kasih sayang, bijaksana, dan hidup rukun. Implementasi nilai-nilai tersebut tergambar dalam kehidupan sehari-hari masyarakat desa Lancar, yakni pola interaksi dengan orang tua, guru, dan antar tetangga. Adapun nilai-nilai moral yang diimplementasikan dalam kehidupan masyarakat Lancar yang menggambarkan sikap kerukunan masyarakat desa Lancar dikategorikan menjadi tiga bentuk sikap rukun, yaitu toleransi, persaudaraan, dan perdamaian.     This research will describe the moral values ​​in the Asapoan tradition as a portrait of the harmony of the Lancar village community. Asapoan means to sweep. Asapoan in this tradition is sweeping the parents-in-law's yard the next day after holding a wedding. The peculiarity and uniqueness of the tradition in this tradition is that the bridegroom does Asapoan , even if it is only three sweeps or even if it is only by picking up some trash and doing it early in the morning. From the implementation of the Aspoan tradition, there are moral values ​​that can be studied further. The moral values ​​in the Aspoan tradition form the basis for the formation and depiction of a harmonious society, which is seen from the implementation of these moral values ​​in the daily life of the Lancar village community. The focus of this research is to find out the moral values ​​contained in the Asopoan tradition and the identity of the village community which is reflected in these moral values. The research method used is descriptive qualitative method with data collection techniques of interviews, observation, and FGD. The results of the study show that there are nine moral values ​​studied, namely respect, respect, discipline, establishing friendship, polite and courteous, obedient, affectionate, wise, and living in harmony. The implementation of these values ​​is reflected in the daily life of the Lancar village community, namely the pattern of interaction with parents, teachers, and between neighbors. The moral values ​​that are implemented in the life of the Lancar community which describe the harmonious attitude of the Lancar village community are categorized into 3 forms of harmonious attitude, namely tolerance, brotherhood, and peace.