Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : Manuju : Malahayati Nursing Journal

Hubungan Umur, Pekerjaan, Pendidikan dan Pendapatan terhadap Perilaku Orang Tua dalam Pemantauan Tumbuh Kembang Bayi Usia 0-1 Tahun pada Masa Pandemi Covid-19 Ni Putu Riza Kurnia Indriana
Malahayati Nursing Journal Vol 4, No 8 (2022): Volume 4 Nomor 8 2022
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/mnj.v4i8.7166

Abstract

ABSTRACT Parents in compliance with monitoring growth and development are influenced by their education, age, level of knowledge, socioeconomic level, skills and intensity of interaction with health workers. Based on the 2013 Riskesdas data, 34.3% of parents did not monitor their growth and development, higher than in 2007 which was 25.5%. This shows that there are still many parents who have not monitored the growth and development of their children. Parents can monitor the baby's growth and development every month by taking the baby to the posyandu. During the Covid-19 pandemic, parents were reluctant to take their babies to the posyandu due to parental concerns about Covid 19. The purpose of this study was to analyze the relationship between age, occupation, education and income with parental behavior in monitoring the growth and development of infants aged 0-1 years during the Covid-19 pandemic. This research is a quantitative research with a cross sectional design. The research was conducted at UPTD. Health Center I of the South Denpasar District Health Office. The research sample is parents who come to the puskesmas with their babies aged 0-1 years to conduct an examination at the UPTD. Puskesmas I, Denpasar Selatan District Health Office, which met the inclusion and exclusion criteria. The sampling technique used convenience sampling with the number of samples calculated using a large sample formula of 95 respondents. The data collection tool was in the form of a questionnaire containing the identity of the respondents (age, education, occupation, monthly income as well as a questionnaire regarding the behavior of parents in monitoring the growth and development of aged infants). 0-1 years during the Covid 19 pandemic. Bivariate analysis using chi square. Based on the results of statistical analysis tests with the chi square test, it shows that there is a significant relationship between age of parents (p-value = 0.04), occupation (p-value = 0.000), education (p-value = 0.016) and income (p-value=0.013) of parents with parental behavior in monitoring the growth and development of infants aged 0-1 years during the Covid-19 pandemic. Age, occupation, education and income are related to the behavior of parents in monitoring the growth and development of infants aged 0-1 years during the Covid-19 pandemic. It is hoped that parents can monitor their child's growth and development every month at the posyandu in order to detect early developmental abnormalities. Keywords: Characteristics, Behavior, Growth and Development of Babies   ABSTRAK Orang tua dalam kepatuhan melakukan pemantauan tumbuh kembang dipengaruhi oleh pendidikannya, umur, tingkat pengetahuan, tingkat sosial ekonomi, keterampilan dan intensitas interaksi dengan petugas kesehatan. Berdasarkan data Riskesdas 2013 terdapat 34,3% orang tua tidak melakukan pemantauan tumbuh kembang, lebih tinggi dari tahun 2007 sejumlah 25,5%. Hal ini menunjukkan masih banyak orang tua belum melakukan pemantauan tumbuh kembang anaknya. Pemantauan tumbuh kembang bayi dapat dilakukan orang tua setiap bulannya yaitu dengan mengajak bayinya ke posyandu. Selama masa pandemi Covid-19, orang tua enggan mengajak bayinya ke posyandu terkait adanya kehawatiran orang tua terhadap Covid-19. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis hubungan umur, pekerjaan, pendidikan dan pendapatan dengan perilaku orang tua dalam pemantauan tumbuh kembang bayi usia 0-1 tahun selama masa pandemi Covid-19. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain cross sectional. Penelitian dilakukan di UPTD. Puskesmas I Dinas Kesehatan Kecamatan Denpasar Selatan. Sampel penelitian yaitu orang tua yang datang ke puskesmas bersama bayinya berumur 0-1 tahun untuk melakukan pemeriksaan di UPTD. Puskesmas I Dinas Kesehatan Kecamatan Denpasar Selatan yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Teknik pengambilan sampel menggunakan convenience sampling dengan jumlah penghitungan sampel menggunakan rumus besar sampel sebanyak 95 responden. Alat pengumpulan data berupa kuesioner yang berisi tentang identitas responden (umur, pendidikan, pekerjaan, pendapatan per bulan serta kuesioner mengenai perilaku orang tua dalam pemantauan tumbuh kembang bayi usia 0-1 tahun pada masa pandemi Covid-19. Analisis bivariat menggunakan chi square. Berdasarkan hasil uji analisis statistik dengan uji chi square menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara umur orang tua dengan  (p-value=0.04), pekerjaan (p-value=0.000),  pendidikan (p-value=0.016) dan pendapatan (p-value=0.013) orang tua dengan perilaku orang tua dalam pemantauan pertumbuhan dan perkembangan bayi usia 0-1 tahun pada masa pandemi Covid-19. umur, pekerjaan, pendidikan dan pendapatan berhubungan dengan perilaku orang tua dalam pemantauan pertumbuhan dan perkembangan bayi usia 0-1 tahun pada masa pandemi Covid-19. Diharapkan orang tua bisa memantau tumbuh kembang anaknya setiap bulan diposyandu guna mendeteksi secara dini timbulnya kelainan tumbuh kembang. Kata Kunci: Karakteristik, Perilaku, Tumbuh Kembang Bayi
Gambaran Kejadian Abortus Inkomplit di Rumah Sakit Umum Daerah Wangaya Kota Denpasar Ni Kadek Teja Anggrayani; Ni Wayan Manik Parwati; Ni Putu Riza Kurnia Indriana
Malahayati Nursing Journal Vol 5, No 11 (2023): Volume 5 Nomor 11 2023
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/mnj.v5i11.9859

Abstract

ABSTRACT Incomplete abortion is an obstetric emergency that requires immediate treatment. Incomplete abortion is one of the contributors to maternal mortality. Risk factors for incomplete abortion include maternal characteristics, obstetric status, health status, nutritional status, and lifestyle. To determine the incidence of incomplete abortion cases at Wangaya Regional General Hospital, Denpasar City. This research is a description type using cross sectional. The research was conducted on August 12 - November 5, 2022. The population in this study were all pregnant women who experienced incomplete abortion in 2019-2021 at Wangaya Regional General Hospital, Denpasar City with a total of 425 people. Sampling was done with purposive sampling technique. The sample size in this study was 208 respondents. Data using secondary data collected using a check list sheet Type of secondary data. Data collection with a check list sheet. The research data were analyzed univariately. The highest incidence of incomplete abortion is in the age range of 20-35 years, secondary level education, private employees, multigravida, first trimester, child spacing is more or equal than 2 years, has no history of abortion, has no history of disease, normal nutritional status, and does not have a lifestyle that is detrimental to health. Pregnant women of productive age, multigravida, and first trimester are routine in doing antenatal care and do USC at least once in early pregnancy. Working mothers are advised to take adequate rest. Future research is expected to use primary data.  Keywords: Description, Incomplete Abortion  ABSTRAK Abortus inkomplit adalah suatu kegawatdaruratan dalam kebidanan yang memerlukan penanganan segera. Abortus inkomplit merupakan salah satu penyumbang terjadinya angka kematian ibu. Faktor risiko abortus inkomplit meliputi karakteristik ibu, status obstetri, status kesehatan, status gizi, dan pola hidup. Mengetahui gambaran kejadian kasus abortus inkomplit di Rumah Sakit Umum Daerah Wangaya Kota Denpasar. Penelitian ini berjenis deskripsi dengan menggunakan cross sectional. Penelitian dilakukan pada tanggal 12 Agustus - 5 Nopember 2022. Populasi pada penelitian ini adalah semua ibu hamil yang mengalami abortus inkomplit tahun  2019-2021 di Rumah Sakit Umum Daerah Wangaya Kota Denpasar dengan jumlah 425 orang. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik purposive sampling. Besarnya sampel pada penilitian ini  208 responden. Data menggunakan data sekunder yang dikumpulkan menggunakan lembar check list Jenis data sekunder. Pengumpulan data dengan lembar chek list. Data penelitian dianalisis secara univariat. Kejadian abortus inkomplit terbanyak berada pada rentang umur 20-35 tahun, pendidikan tingkat menengah, karyawan swasta, multigravida, trimester satu, jarak anak lebih atau sama dari 2 tahun, tidak memiliki riwayat abortus, tidak memiliki riwayat penyakit, status gizi normal, dan tidak memiliki pola hidup yang merugikan kesehatan. Ibu hamil usia produktif, multigravida, dan trimester 1 rutin dalam melakukan antenatal care dan melakukan USC minimal satu kali di awal kehamilan. Pada ibu yang bekerja disarankan untuk dapat melakukan istirahat yang cukup. Penelitian berikutnya diharapkan dapat menggunakan data primer. Kata Kunci: Gambaran, Abortus Inkomplit
Hubungan Status Vaksinasi Human Papilloma Virus (HPV) dengan Motivasi Wanita Usia Subur Melakukan Deteksi Dini Kanker Serviks di Klinik Ratih Wilayah Unit Pelaksanateknis Daerah Puskesmas Kuta Utara Ni Wayan Sudarwini; Ni Wayan Manik Parwati; Ni Putu Riza Kurnia Indriana
Malahayati Nursing Journal Vol 6, No 4 (2024): Volume 6 Nomor 4 2024
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/mnj.v6i4.10013

Abstract

ABSTRACT Cervical cancer is one of the cancers that can be prevented by HPV vaccination and undergoing early detection of cervical cancer. Fertile women should be motivated to detect cervical cancer early because of the motivation that causes and supports one's actions or behaviour. The purpose of this study was to determine the correlation between HPV vaccination status and the motivation of fertile women in undergoing early detection of cervical cancer at Ratih Clinic in the Regional Technical Implementation Unit of Public Health Center North Kuta. This study employed a correlational analysis study with a cross-sectional design. The research sample was 98 fertile women who were taken through consecutive sampling techniques. The data were collected using a questionnaire and analyzed by the Spearman Rank test (Rho). Findings indicated that most of the HPV vaccination status of fertile women, 80 respondents (67.8%), was incomplete. The motivation of fertile women to detect cervical cancer early was mostly low, with 77 respondents (65.3%). The Spearman Rank test (Rho) result for family support and dietary adherence obtained a p-value of 0.000 <0.05, H0 was rejected, and Ha was accepted. This result indicated that there was a correlation between HPV vaccination status and the motivation of fertile women to do early detection of cervical cancer. Fertile women vaccinated with HPV will have greater awareness to improve their health status; hence it is more likely to carry out early detection and perform early detection of cervical cancer. Keywords: HPV Vaccination Status, Motivation  ABSTRAK Kanker serviks merupakan salah satu kanker yang bisa dicegah yaitu dengan imunisasi vaksin HPV dan melakukan deteksi dini kanker serviks. Wanita usia subur hendaknya termotivasi untuk melakukan deteksi dini kanker serviks karena motivasi menyebabkan dan yang mendukung tindakan atau prilaku seseorang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan status vaksinasi HPV dengan motivasi wanita usia subur melakukan deteksi dini kanker serviks di Klinik Ratih Wilayah Unit PelaksanaTeknis Daerah Puskesmas Kuta Utara. Jenis penelitian ini adalah analitik korelasi dengan rancangan cross-sectional. Sampel penelitian adalah wanita usia subur sebanyak 98  responden yang diambil melalui teknik sampling consecutive sampling. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner. Data dianalisa dengan uji Spearman Rank (Rho). Status vaksinasi HPV wanita usia subur sebagian besar yaitu 80 orang (67,8%) tidak lengkap. Motivasi wanita usia subur melakukan deteksi dini kanker serviks sebagian besar yaitu 77 orang (65,3%) rendah. Hasil uji Spearman Rank (Rho)hubungan status vaksinasi HPV dengan motivasi wanita usia subur melakukan deteksi dini kanker serviks didapatkan nilai  p value = 0,000 <  0,05  berarti H0 ditolak dan Ha diterima yang menunjukkan ada hubungan status vaksinasi HPV dengan motivasi wanita usia subur melakukan deteksi dini kanker serviks. Wanita usia subur melakukan vaksinasi HPV akan memiliki kesadaran yang lebih besar untuk meningkatkan status kesehatannya sehingga lebih besar kemungkinan untuk melakukan deteksi dini kanker serviks sebaliknya  bahaya kanker serviks akan cenderung tidak disadari oleh wanita usia subur yang status imunisasinya tidak lengkap sehingga menjadi faktor penghambat untuk melakukan deteksi dini kanker serviks. Kata Kunci: Status Vaksinasi HPV, Motivasi