Warouw, Finny
Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado

Published : 32 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 32 Documents
Search

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN SAFETY DRIVING PADA SUPIR BUS TRAYEK MANADO-TONDANO DITERMINAL KAROMBASAN Walewangko, Sarah Alni; M.L, Jootje; Warouw, Finny
KESMAS Vol 10, No 6 (2021): VOLUME 10, NOMOR 6, JUNI 2021
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Safety driving adalah Keterampilan dan pengalaman yang dimiliki seseorang dalam berkendara. Supir busadalah orang yang bekerja membawa kendaraan dan bertanggung jawab atas perjalanan bus di perjalanan.Tujuan dari penelitian ini mengetahui Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Safety Driving Pada Supir Bus Trayek Manado- Tondano Di Terminal Karombasan, Jenis penelitian menggunakan desain studi potong lintang atau cross sectional study, Penelitian ini dilakukan terminal Karombasan Manado pada bulan April 2021. Berdasarkan penelitian yang dilakukan Tidak Ada hubungan antara masa kerja dengan Tindakan safety driving (0,059 >0,05) dan tidak ada hubungan antara pengetahuan dengan tindakan safety driving.(0,079>0,05). Untuk aparat kepolisian dalam hal ini Direktorat Satuan Lalu Lintas bisa mengadakan penyuluhan ataupun pelatihan tentang safety diving agar setiap pengemudi bisa memperoleh tingkat pengetahuan yang lebih luas.Kata kunci : Safety driving, Supir Bus, TerminalABSTRACT Safety driving is the skill and experience that a person has in driving. A bus driver is a person who works to carry a vehicle and is responsible for bus travel on trips. The purpose of this study is to determine the factors related to safety driving for the Manado-Tondano route bus driver at the Karombasan Terminal. This type of research uses a cross-sectional study design. This research was conducted at the Karombasan Manado terminal in April 2021. carried out There is no relationship between years of service and safety driving actions (0.059 > 0.05) and there is no relationship between knowledge and safety driving actions. (0.079>0.05). For police officers, in this case the Directorate of Traffic Units, can provide counseling or training on safety diving so that every driver can gain a wider level of knowledge..Keywords: Safety driving, Bus Driver, Terminal
HUBUNGAN ANTARA SARANA AIR BERSIH DAN JAMBAN KELUARGA DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI DESA WALEURE Yantu, Sintia Salmawati; Warouw, Finny; Umboh, Jotje M.L
KESMAS Vol 10, No 6 (2021): VOLUME 10, NOMOR 6, JUNI 2021
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sanitasi isarana iair ibersih idan ijamban ikeluarga iharus idapat imemenuhi ipersyaratan ibagunan ifisik iuntukimenghindari ipencemaran ipada ikedua isarana itersebut. iJika ikedua isarana itersebut itercemar, imakaidapat iberisiko untuk terinfeksi diare. Penyakit diare dapat menginfeksi semua kelompok umur termasuk balita, karena itu perlu dilakukan penelitian terkait kondisi isarana iair ibersih idan ijamban ikeluarga idenganikejadian idiare. iMetode iyang digunakan yaitu kuantitatif dengan desain studi potong lintang. Lokasi penelitian Desa Waleure Kecamatan Langowan Timur yang dilakukan pada bulan April – Mei 2021. Jumlah sampel yang diambil sebanyak 64 balita. Variabel bebas yaitu kondisi fisik sarana air bersih dan jamban keluarga, dan variabel terikat kejadian diare pada balita. Alat ukur yang digunakan yaitu kuesioner, dengan metode pengambilan data yaitu wawancara dan inspeksi lokasi Uji chi square adalah uji yang digunakan dalam penelitian ini. Hasil penelitian 50% balita mengalami diare, 65,6% keluarga menggunakan sumur gali dan 85,9% menggunakan jenis jamban leher angsa dengan septiktank dan resapan. Terdapat 39,1% memiliki tingkat risiko pencemaran tinggi untuk kondisi sarana air bersih dan 37,5% untuk kondisi jamban keluarga. Nilai ρ value antara kondisi sarana air bersih dengan kejadian diare yaitu 0,001 dan untuk kondisi jamban dengan kejadian diare 0,606.maka dapat disimpulkan kondisi sarana air bersih berhubungan dengan kejadian diare, sedangkan kondisi jamban keluarga tidak berhubungan dengan kejadian diare pada balita di desa Waleure.Kata Kunci: Kejadian Diare, Sarana Air Bersih, Jamban keluargaABSTRACTSanitation iof iclean iwater ifacilities iand ifamily itoilets imust ibe iable ito imeet ithe irequirements iof itheiphysical ibuilding ito iavoid icontamination iof ithe itwo ifacilities. iIf ithe itwo ifacilities iare icontaminated,ithere iis ia irisk iof ibeing iinfected iwith idiarrhea. iDiarrheal idisease ican iinfect iall iage igroups iincludingitoddlers, itherefore iit iis inecessary ito iconduct iresearch irelated ito ithe icondition iof iclean iwater ifacilitiesiand ifamily itoilets iwith ithe iincidence iof idiarrhea. iThe imethod iused iis iquantitative iwith ia icross-sectional istudy idesign. iThe iresearch ilocation iwas iWaleure iVillage, iLangowan iTimur iSubdistrict,iMinahasa iRegency iwhich iwas iconducted iin iApril i- iMay i2021. iThe inumber iof isamples itaken iwas i64itoddlers. iThe iindependent ivariable iis ithe iphysical icondition iof iclean iwater ifacilities iand ifamily itoilets,iand ithe idependent ivariable iis ithe iincidence iof idiarrhea iin ichildren iunder five. The measuring instrument used is a questionnaire, with data collection methods namely interviews and site inspection. The statistical test used is the chi square test. The results showed that 50% of children under five had diarrhea, 65.6% of families used dug wells and 85.9% used a type of goose neck latrine with a septic tank and infiltration. There are 39.1% having a high level of risk of pollution for the condition of clean water facilities and 37.5% for the condition of family latrines. The value of ρ value between the condition of clean water facilities and the incidence of diarrhea is 0.001 and for latrine conditions with diarrhea incidence of 0.606. So it can be concluded that the condition of clean water facilities is related to the incidence of diarrhea, while the condition of family latrines is not related to the incidence of diarrhea in Waleure village.Keywords: Diarrhea Incidence, Clean Water Facilities, Family Latrines
GAMBARAN SANITASI LINGKUNGAN PADA MASYARAKAT DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KAKASKASEN KECAMATAN TOMOHON UTARA KOTA TOMOHON TAHUN 2021 Paendong, Winner Hiskia George; Maddusa, Sri Seprianto; Warouw, Finny
KESMAS Vol 10, No 6 (2021): VOLUME 10, NOMOR 6, JUNI 2021
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sanitasi lingkungan merupakan kondisi terwujudnya kondisi yang sempurna dari seuruh faktor yang terdapat pada lingkungan fisik manusia, dengan demikian kesehatan seseorang bisa terpelihara. Sanitasi bisa dilihat dari pengelolaan sampah, ketersediaan air bersih, serta penggunaan jamban. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mendeskripsikan Sanitasi Lingkungan di Wilayah Kerja Puskesmas Kakaskasen Kecamatan Tomohon Utara Kota Tomohon Tahun 2021. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang dilakukan pada 6 Kelurahan Wilayah Kerja Puskesmas Kakaskasen di bulan Maret - April 2021 dengan responden berjumlah 98 keluarga. Variabel pada penelitian ini yaitu pengelolaan sampah, penyediaan air bersih, serta pemanfaatan jamban. Instrumen yang dipergunakan ialah kamera, kuesioner, dan alat tulis menulis. Analisis data secara individual. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu sebagian besar masyarakat di 6 kelurahan Wilayah Kerja Puskesmas Kakaskasen memenuhi syarat sanitasi lingkungan dilihat dari segi ketersediaan air bersih dan pengelolaan sampah. Dari segi pemanfaatan jamban di kelurahan kayawu masih ada masyarakat yang menggunakan jamban umum yang disiapkan pemerintah. Oleh karena itu, perlu dilakukan sosialisasi menjaga sanitasi lingkungan dari Dinas Kesehatan Kota Tomohon Kata kunci: Sanitasi, Lingkungan, Air Bersih, Sampah, Jamban ABSTRACTEnvironmental sanitation is a condition of realizing perfect conditions from all the factors contained in the human physical environment, thus one's health can be maintained. Sanitation can be seen from waste management, availability of clean water, and the use of latrines. The purpose of this study is to describe environmental sanitation in the working area of the Kakaskasen Public Health Center, North Tomohon Subdistrict, Tomohon City in 2021. This research is a descriptive study conducted in 6 Kelurahan Kakaskasen Health Center Work Areas in March - April 2021 with 98 families as respondents. The variables in this study are waste management, clean water supply, and the use of latrines. The instruments used are cameras, questionnaires, and writing instruments. Analyze data individually. The conclusion of this study is that most of the people in the 6 sub-districts of the Kakaskasen Health Center work area meet the environmental sanitation requirements in terms of the availability of clean water and waste management. In terms of the use of latrines in Kayawu village, there are still people who use public latrines prepared by the government. Therefore, it is necessary to carry out socialization of maintaining environmental sanitation from the Tomohon City Health Office Keywords: Sanitation, Environment, Clean Water, Garbage, Latrine
GAMBARAN SANITASI LINGKUNGAN PADA MASYARAKAT DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KAKASKASEN KECAMATAN TOMOHON UTARA KOTA TOMOHON TAHUN 2021 Paendong, Winner Hiskia George; Maddusa, Sri Seprianto; Warouw, Finny
KESMAS Vol 10, No 8 (2021): VOLUME 10, NOMOR 8, AGUSTUS 2021
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sanitasi lingkungan merupakan kondisi terwujudnya kondisi yang sempurna dari seuruh faktor yang terdapat pada lingkungan fisik manusia, dengan demikian kesehatan seseorang bisa terpelihara. Sanitasi bisa dilihat dari pengelolaan sampah, ketersediaan air bersih, serta penggunaan jamban. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mendeskripsikan Sanitasi Lingkungan di Wilayah Kerja Puskesmas Kakaskasen Kecamatan Tomohon Utara Kota Tomohon Tahun 2021. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang dilakukan pada 6 Kelurahan Wilayah Kerja Puskesmas Kakaskasen di bulan Maret - April 2021 dengan responden berjumlah 98 keluarga. Variabel pada penelitian ini yaitu pengelolaan sampah, penyediaan air bersih, serta pemanfaatan jamban. Instrumen yang dipergunakan ialah kamera, kuesioner, dan alat tulis menulis. Analisis data secara individual. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu sebagian besar masyarakat di 6 kelurahan Wilayah Kerja Puskesmas Kakaskasen memenuhi syarat sanitasi lingkungan dilihat dari segi ketersediaan air bersih dan pengelolaan sampah. Dari segi pemanfaatan jamban di kelurahan kayawu masih ada masyarakat yang menggunakan jamban umum yang disiapkan pemerintah. Oleh karena itu, perlu dilakukan sosialisasi menjaga sanitasi lingkungan dari Dinas Kesehatan Kota Tomohon.   Kata kunci: Sanitasi, Lingkungan, Air Bersih, Sampah, Jamban 
Hubungan Antara Umur Dan Masa Kerja Dengan Keluhan Muskuloskeletal Pada Petani Di Desa Tambelang Minahasa Selatan Sumigar, Cindy Keren; Kawatu, Paul A.T; Warouw, Finny
KESMAS Vol 11, No 2 (2022): VOLUME 11, NOMOR 2, JANUARI 2022
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Keluhan muskuloskeletal adalah keluhan pada bagian otot skeletal. Keluhan muskuloskeletal banyak dirasakan pada petani. Hal ini diperkuat oleh data Riskesdas 2018 yang menunjukan bahwa prevalensi penyakit muskuloskeletal di Indonesia sebanyak 7,30% dan pekerjaan petani merupakan angka prevalensi paling tinggi yaitu sebanyak 9,86%. Penelitian ini tujuannya untuk mengetahui hubungan umur dan masa kerja dengan keluhan muskuloskeletal yang dilaksanakan di Desa Tambelang Kabupaten Minahasa Selatan bulan Mei - Oktober 2021. Metode penelitian ini adalah survei analitik dengan desain penelitian cross sectional. Populasi  penelitian ini berjumlah 55 orang dan sampel penelitian ini berjumalah 47 orang yang termasuk dalam kriteria inklusi dan 8 orang termasuk kriteria eksklusi. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner Nordic body map. Pengolahan data pada penelitian ini menggunakan uji korelasi pearson. Dengan hasil penelitian didapatkan ada hubungan antara umur dengan keluhan msukuloskeletal dengan nilai p 0,000. Kemudian terdapat hubungan antara masa kerja dengan keluhan muskuloskeletal dengan nilai p 0,000. Kata Kunci : Umur, Masa Kerja, Keluhan Muskuloskeletal ABSTRACTMusculoskeletal complaints are complaints in the skeletal muscles. Many musculoskeletal complaints are felt by farmers. This is reinforced by the 2018 Riskesdas data which shows that the prevalence of musculoskeletal disease in Indonesia is 7.30% and farmer work is the highest prevalence rate, which is 9.86%. The aims of this research is to determine the relationship between age and tenure with musculoskeletal complaints which was carried out in Tambelang Village, South Minahasa Regency in May - October 2021. This research method is an analytic survey with a cross-sectional research design. The population of this study amounted to 55 people and the sample of this study was 47 people who were included in the inclusion criteria and 8 people including the exclusion criteria. The research instrument used a Nordic body map questionnaire. Processing data in this study using the pearson correlation test. With the results of the study, it was found that there was a relationship between age and musculoskeletal complaints with a p-value of 0,000. Then there is a relationship between tenure and musculoskeletal complaints with a p-value of 0,000.  Keywords: Age, Working Period, Musculoskeletal Complaints.
Gambaran Faktor Lingkungan Sosial Dan Dukungan Sosial Dengan Kebiasaan Buang Air Besar Sembarangan Masyarakat Di Desa Raanan Lama Kecamatan Motolong Kabupaten Minahasa Selatan Sengkey, Omega Prisilia; Pinontoan, Odi R.; Warouw, Finny
KESMAS Vol 11, No 1 (2022): VOLUME 11, NOMOR 1, JANUARI 2022
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Masih banyaknya masyarakat yang berperilaku Buang Air Besar Sembarangan (BABS) di sungai dan sebagian masyarakat yang mempunyai jamban tetapi mengalirkannya ke kolam serta meminjam di jamban milik orang lain menjadi budaya sebagai turun temurun yang diajari atau dibiasakan oleh keluarganya. Tujuan penelitian yaitu mendapatkan gambaran tingkat pendidikan, pengetahuan, sikap, pendapatan ekonomi, dengan kebiasaan buang air besar sembarangan di Desa Raanan Lama Kecamatan Motoling Kabupaten Minahasa Selatan. Dan mendapatkan  gambaran  tentang  dukungan  sosial  dengan  kebiasaan  buang  air  besar  sembarangan  di  Desa  Raanan  Lama  Kecamatan  Motoling  Kabupaten  Minahasa  Selatan. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode kualitatif melalui wawancara mendalam secara langsung dengan melaksanakan protokol kesehatan dimasa pandemi Covid-19 yang diambil dari 6 informan masyarakat Desa Raanan Lama Kecamatan Motoling Kabupaten Minahasa Selatan. Hasil penelitian diperoleh masih di temukan masyarakat yang belum memenuhi syarat jamban dan belum memiliki jamban keluarga, ditemukan masyarakat yang masih buang air besar sembarangan dan ditemukan masyarakat yang hanya mengharapkan bantuan dari pemerintah untuk pembuatan jamban yang membuat masyarakat belum membuat jamban keluarga. Kata Kunci: faktor lingkungan sosial, dan dukungan sosial, dengan kebiasaan buang air besar sembarangan, Desa Raanan Lama Kecamatan Motoling Kabupaten Minahasa Selatan ABSTRACTThere are still many people who practice open defecation (BABS) in rivers and some people who have latrines but drain them into ponds and borrow in other people’s latrines have become a culture as hereditary which is taught or accustomed to by their families. The purpose of the study was to get an overview of the level of education, knowledge, attitudes, economic income, with the habit of open defecation in Raanan Lama Village, Motoling District, South Minahasa Regency. And get an idea about social support with open defecation habits in Raanan Lama Village, Motoling District, South Minahasa Regency. This research was conducted using qualitative methods through in-depth direct interviews by implementing health protocols during the Covid-19 pandemic taken from 6 community informants from Raanan Lama Village, Motoling District, South Minahasa Regency. The results obtained are still found in people who do not meet the requirements for latrines and do not have family latrines, people are found who still defecate openly and there are people who only expect assistance from the government for making latrines which makes people not yet build family latrines. Keywords: social environmental factors, and social support, with the habit of open defecation, Raanan Lama Village, Motoling District, South Minahasa Regency 
ASOSIASI ANTARA PENGOLAHAN MEDITASI DAN KIMPITAN KECEPATAN PADA DEWASA MUDA DI MANADO: THE ASSOCIATION BETWEEN MEDITATION AND COGNITIVE PROCESSING SPEED IN YOUNG ADULT IN MANADO Yonathan Andrian; Anthonius Kurniadi; Junita Maja P.S; Finny Warouw
Jurnal Sinaps Vol. 1 No. 1 (2018): volume 1 Nomor 1, Februari 2018
Publisher : Neurologi Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (360.9 KB)

Abstract

Pendahuluan: Meditasi telah dikenal luas memiliki efek yang baik bagi fungsi berpikir seseorang dan dapat mempengaruhi berbagai aspek dari fungsi kognitif seseorang. Salah satu fungsi kognitif yang dapat diperiksa adalah kecepatan berpikir. Dewasa ini, tidak banyak ditemukan penelitian mengenai meditasi ataupun kecepatan berpikir di Indonesia. Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan mengenai hubungan meditasi dengan kecepatan berpikir di Manado. Objektif: Menentukan hubungan antara meditasi dengan kecepatan berpikir kelompok usia dewasa muda di Manado. Metode: Ini adalah penelitian potong lintang terhadap 102 partisipan berusia 20-30 tahun. Pengukuran kecepatan berpikir menggunakan instrumen Trail Making Test-A (TMT-A). Subyek diambil dari Seminari Tinggi Pineleng dan Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi pada bulan Juli-Agustus 2017. Data akan dianalisis menggunakan metode Chi-square. Hasilt: Terdapat 50 partisipan yang melakukan meditasi secara rutin dan 52 partisipan sebagai kelompok kontrol. Empat puluh enam (92%) subyek yang rutin bermeditasi dan 41 (78,8%) subyek kontrol dapat menyelesaikan tes tersebut dalam batas waktu yang ditentukan. Terdapat hubungan yang tidak bermakna antara meditasi dan kecepatan berpikir (p=0,092). Kesimpulan: Terdapat hubungan yang tidak bermakna antara meditasi dan kecepatan berpikir (p=0,092) Kata Kunci: Meditasi, kecepatan berpikir, fungsi kognitif ABSTRACT Background: Meditation has a well-known reputation for bringing a good effect for human mind and can affect many domains in cognitive functions. One of those cognitive functions is the cognitive processing speed (CPS). There were few studies conducted that talk about meditation and CPS in Indonesia. This study aims to improve our knowledge about the relationship between meditation and CPS in Manado. Objective: Determining the association between meditation and CPS in healthy young adult population in Manado. Method: This is a cross sectional study conducted among 102 participants aged 20-30. We assesses CPS using Trail Making Test–A (TMT-A). We recruited subjects form Pineleng Ministry Training Institute and Medical Faculty of Sam Ratulangi University on July-August 2017. We analyze the data using chi-square test. Result: There were 50 participants who meditate regularly and 52 participants as control subject. Forty-six (92%) subjects who meditate regularly and 41 (78,8%) control subject can finish the test within the time limit. There was no significant relationship between meditation and CPS (p=0,092). Conclusion: There was no significant relationship between meditation and CPS (p=0,092) Keywords: Meditation, cognitive processing speed, cognitive function
GAMBARAN FUNGSI KOGNITIF PADA LANJUT USIA DI KELURAHAN MAASING KECAMATAN TUMINTING Mutiara Toreh; Junita Maja Pertiwi; Finny Warouw
Jurnal Sinaps Vol. 2 No. 1 (2019): volume 2 Nomor 1, Februari 2019
Publisher : Neurologi Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (289.588 KB)

Abstract

Latar Belakang:Jumlah penduduk lanjut usia yang terus meningkat dapat menimbulkan masalah kesehatan seperti gangguan fungsi kognitif dan dapat di periksa dengan pemeriksaan Montreal Cognitive Assessment versi Indonesia (INA MoCA) dan Trail Making Test (TMT). Tujuan: Mengetahui gambaran fungsi kognitif pada lanjut usia di Kelurahan Maasing Kecamatan Tuminting. Metode:Penelitiandeskriptif dengan metode crosssectional, dilaksanakan bulan Oktober-November 2018 bertempat di Kelurahan Maasing Kecamatan Tuminting.Hasil: Dari penelitian diperoleh 50 orang yang memenuhi kriteria inklusi. Pemeriksaan Ina MoCA menunjukkan 92% lanjut usia mengalami penurunan fungsi kognitif, pada pemeriksaan TMT-A menunjukkan 96% lanjut usia terganggu dan pada TMT-B menunjukkan 100% lanjut usia terganggu. Kelompok lanjut usia yang paling menunjukkan penurunan fungsi kognitif yaitu jenis kelamin laki-laki, usia 60-74 tahun dan 75-90 tahun, jenis pekerjaan nelayan dan IRT, tingkat pendidikan SMA dan SD, lanjut usia dengan riwayat hipertensi menunjukkan penurunan fungsi kognitif 97% dan lanjut usia dengan riwayat diabetes melitus menunjukkan penurunan fungsi kognitif 75% pada Ina MoCA dan 100% pada TMT. Kesimpulan:Dari hasil penelitian menunjukkan 92% lanjut usia mengalami penurunan fungsi kognitif pada pemeriksaan Ina MoCA dan pada TMT-A 96% terganggu, pada TMT-B 100% terganggu. Kata kunci : Lanjut usia, fungsi kognitif, Ina MoCA, TMT-A, TMT-B Abstract Background: The increasing number of elderly people can cause health problems such as impaired cognitive function. Impaired cognitive function can be examined by Montreal Cognitive Assessment Indonesian Version (Ina MoCA) examination and Trail Making Test (TMT). Objective: Knowing overview of cognitive function in elderly at Maasing sub-district Tuminting district. Methods:The descriptive research with cross sectional method, was conducted in October-November 2018 held at Maasing sub-district Tuminting district. Results:From the research gained 50 people who met the inclusion criteria. Ina MoCA examination showed 92% elderly people had decline in cognitive function, on the TMT-A showed 96% elderly people disturbed and on the TMT-B showed 100% elderly people disturbed. The elderly people group showed the most decline in cognitive function that is male gender, age of 60-74 years and 75-90 years, the type of work fishermen and housewives, high school and elementary school level. Elderly people with a history of hypertension showed a decline in cognitive function 97% and elderly people with a history of diabetes mellitus showed a decline in cognitive function 75% on the Ina-MoCA and 100% on the TMT.Conclusion: Based on the result showed 92% elderly people had decline in cognitive function on the Ina MoCA and on the TMT-A 96% disturbed, on the TMT-B 100% disturbed. Keywords :Elderly people, cognitive function, Ina MoCA, TMT-A, TMT-B
KARAKTERISTIK PASIEN DENGAN GANGGUAN KESEIMBANGAN DI POLIKLINIK KHUSUS NEUROOFTALMOGI DAN NEUROOTOLOGI RSUP. PROF. DR. RD. KANDOU Desy .; Finny Warouw; Melke J. Tumboimbela
Jurnal Sinaps Vol. 3 No. 2 (2020): Volume 3 Nomor 2, Juni 2020
Publisher : Neurologi Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (323.52 KB)

Abstract

Latar Belakang : Gangguan keseimbangan adalah keluhan yang banyak dijumpai pada praktek sehari-hari. Vertigo sebagai bagian dari gangguan keseimbangan menempati urutan ke-5 kasus neurologi terbanyak di Indonesia. Pemeriksaan gangguan keseimbangan dilakukan di poliklinik khusus Neurooftalmologi Neurootologi RSUP. Prof. Dr. RD. Kandou, yang mulai dibuka sejak Januari tahun 2015.Objektif :Penelitian bertujuan menggambarkan karakteristik pasien gangguan keseimbangan di poliklinik khusus Neurooftalmologi dan Neurootologi RSUP. Prof. Dr. RD. Kandou. Metode :Penelitian deskriptif retrospektif, menggunakan data rekam medis dari Januari 2015-Desember 2019, didapat 246 pasien terdiagnosis gangguan keseimbangan. Variabel penelitian diambil dari status neurootologi poliklinik khusus Neurootologi dan Neurooftalmologi RSUP. Prof. Dr. RD. Kandou. Hasil: Rerata usia pasien 50,18 ± 5,54 tahun, 132 perempuan (53,66%), 114 laki-laki (46,34%). Gejala pusing berputar 190 (77,23%), rasa melayang atau bergoyang 51 ( 20,73%), gangguan otonom 122 (49,60%), gangguan pendengaran 63 (25,60%), gangguan visual 54 (21,95%), gejala postural 13 (5,28%), hiperventilasi 10 (4,06%). Komorbid hipertensi 106 (43,09%). Abnormalitas tes Dixhalpike sebanyak 62 (25,2%), abnormalitas ketajaman pendengaran 21 (8,54%). Abnormalitas tes keseimbangan seperti Romberg 42 (17,07%), Romberg dipertajam 76 (30,89%), Fukuda Steping Test 71 (28,86%), Head Shaking Test 37 (15,04%), Head Impuls Test 51 (20,73%). Diagnosis vertigo vestibular perifer 144 (58,54%), vertigo vestibular sentral 52 (21,14%) dan vertigo non vestibular 50 (20,32%). Kesimpulan :Jumlah pasien gangguan keseimbangan diperiksa kurun waktu Januari 2015- Desember 2019 sebnayak 246 pasien, rerata usia 50,18 ± 5,54 tahun, rentang usia terbanyak 20-60 tahun. Abnormalitas pemeriksaan keseimbangan Romberg (17,07%), Romberg dipertajam (30,89%), Fukuda Steping Test (28,86%), Head Shaking Test (15,04), Head Impuls Test (20,73%). Kata kunci : Gangguan keseimbangan, pusing berputar, vertigo vestibular perifer.
ISCHEMIC STROKE ANTERIOR AND POSTERIOR CIRCULATION : CHARACTERISTIC COMPARISON AND RISK FACTORS IN KANDOU CENTRAL HOSPITAL MANADO PATIENTS Andika Surya Atmadja; Hugo Dwiputra; Mieke A.H.N Kembuan; Finny Warouw
Jurnal Sinaps Vol. 4 No. 1 (2021): Volume 4 Nomor 1, Februari 2021
Publisher : Neurologi Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Background: Ischemic stroke occurs more frequent in anterior than posterior circulation. Ischemic stroke has some risk factors, but the difference between anterior and posterior circulation risk factors still lack of study. Methods: This study was performed in Kandou Central Hospital Manado by collecting the data retrospectively during year 2020. The data was classified to ischemic stroke anterior or posterior circulation. We also collect the patient’s data include gender, age, smoking habit, and also performed physical and supporting examination. Result: There was 100 patients with ischemic stroke anterior circulation and 21 patients with ischemic stroke posterior circulation. The mean age of both group was same (60 years old), but posterior circulation has a wider range of age. Ischemic stroke anterior circulation was more common in man, while posterior circulation was more common in woman. Our data shows 42% ischemic stroke anterior circulation and 33,3% ischemic stroke posterior circulation patients are smoker. The most common risk factor for both group was same, that was hypertension and the second most common was high LDL level. The most frequent heart disease in stroke was arrythmia especially in anterior circulation. Discussion: Ischemic stroke was more frequent in anterior circulation. There was no different in patients characteristics between these two groups. The most common risk factors in both groups was hypertension, and the second most frequent was high LDL level. The most frequent heart disease in stroke patient was arrythmia, especially in anterior circulation. There was no significant differences by statistic between ischemic stroke between anterior and posterior circulation.