Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Rayah Al Islam : Jurnal Ilmu Islam

Pengaruh Hukum Islam Terhadap Hukum Nasional : Analisis Konstitusi Sandra Dewi, Atika; Tanjung, Dhiauddin
Rayah Al-Islam Vol 7 No 2 (2023): Rayah Al Islam Oktober 2023
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, Sekolah Tinggi Ilmu Bahasa Arab Ar Raayah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37274/rais.v7i2.750

Abstract

Tulisan ini bertujuan untuk menganalisis lebih lanjut mengenai pengaruh Hukum Islam terhadap Hukum Nasional. Pada awalnya sistem hukum Indonesia menganut sistem Eropa Kontinental dari Belanda. Sehingga pada mulanya awal penerapan Hukum Islam berlaku karena berbagai tradisi yang berlaku di masyarakat Indonesia yang dominan masyarakat muslim. Indonesia memberlakukan Hukum Islam sebagai Hukum Nasional yaitu terlihat pada adanya undang-undang perkawinan, zakat dan hadirnya Kompilasi Hukum Islam. Permasalahan didalam tulisan ini yaitu mengkaji bagaimana posisi hukum islam didalam hukum nasional serta kontribusi hukum islam didalam hukum nasional. Metode penelitian yang digunakan didalam penelitian ini yaitu metode yuridis normatif melalui pendekatan perundang-undangan yang berlaku di suatu negara. Adapun hasil yang penulis dapatkan yaitu Hukum Islam hadir sebagai solusi untuk pemecahan permasalahan peradilan umat Islam di Indonesia seperti Undang-undang Perkawinan. Hukum Islam berperan menciptakan tata nilai yang mengatur sebagian besar masyarakat Islam Indonesia sebagai umat mayoritas, menjadi sumber material pembentukan hukum nasional untuk mengisi kekosongan hukum, menjadi salah satu alat hukum dalam menyelesaikan masalah bangsa untuk melindungi HAM, menjadi salah satu bahan dasar hukum hakim dalam menggali dan menemukan hukum demi menegakkan keadilan, memberi kontribusi dari segi jiwa hukum dalam pembentukan hukum nasional. Bukti dari pengakuan hukum nasional terhadap hukum islam yaitu adanya undang-undnag perkawinan serta peraturan haji dan sebagainya This paper aims to further analyze the influence of Islamic Law on National Law. Initially, the Indonesian legal system adopted the Continental European system from the Netherlands. So that in the beginning the application of Islamic law was valid because of various traditions prevailing in Indonesian society, which were dominant in the Muslim community. Indonesia enforces Islamic law as a national law, which is seen in the marriage law, zakat and the presence of the Islamic Law Compilation. The problem in this paper is to examine how the position of Islamic law in national law and the contribution of Islamic law in national law. The research method used in this study is the normative juridical method through the approach to legislation in force in a country. The results that the authors get are that Islamic Law is present as a solution to solving the problems of the judiciary of Muslims in Indonesia such as the Marriage Law. Islamic law plays a role in creating values ​​that regulate most of the Indonesian Muslim community as the majority people, becomes a source of material for the formation of national law to fill legal voids, becomes one of the legal tools in solving the nation's problems to protect human rights, becomes one of the basic legal materials for judges in exploring and find the law for the sake of upholding justice, contributing in terms of the spirit of law in the formation of national law. Evidence from national legal recognition of Islamic law is the existence of marriage laws and regulations for Hajj and so on
Perkawinan Poligami Perspektif Sosiologi Hukum dan Hukum Islam Nita Wati, Asrat; Tanjung, Dhiauddin
Rayah Al-Islam Vol 7 No 2 (2023): Rayah Al Islam Oktober 2023
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, Sekolah Tinggi Ilmu Bahasa Arab Ar Raayah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37274/rais.v7i2.754

Abstract

Masalah poligami seilalui hangat dan meinjadi peimbicaraan bagi kauim pria ataui wanita, yang meinduikuing ataui yang meineintang, dari yang beirkeiinginan sampai yang beirangan-angan. Bagi kauim pria seilalui meinjadi treind peimbicaraan di antara seisama seibagai seisuiatui asyik dibicarakan, seibaliknya bagi kauim wanita,Meingingat masalah poligami ini suiatui hal yang peinting di bahas dari suiduit pandang sosiologi dan antropologi, dilihat dari seigi struiktuir dan fuingsi keiluiarga. Peineilitian ini meingguinakan jeinis peineilitian meitodei kuialiatif seidangkan sifat peineilitian ini beirsifat library reiseiarch (peineilitian keipuistakaan). Seilanjuitnya peindeikatan peineilitian ini adalah meingguinakan peindeikatan yuiridis normatif. Alasan peineiliti meingguinakan peindeikatan yuiridis normatif ini uintuik meingkaji leibih dalam lagi huikuim-huikuim yang teirkait peirkawinan poligami meinuiruit huikuim Islam dan juiga sosiologi huikuim. Hasil dari peineilitian meinjeilaskan bahwa pandangan imam madzhab teintang poligami dapat beirbeida-beida, namuin seicara uimuim meireika meineikankan peintingnya meiratakan peirlakuian teirhadap istri-istri yang dimiliki dan meimastikan bahwa tidak ada yang diruigikan dalam prakteik poligami. Seilain itui, poligami juiga dipeirboleihkan dalam situiasi teirteintui, seipeirti keitika suiami meimbuituihkan keituiruinan ataui istri tidak dapat meimeinuihi keibuituihan suiami. Namuin, hal ini haruis dilakuikan deingan meimpeirhatikan kondisi dan keiadaan yang ada seirta tidak beirteintangan deingan prinsip-prinsip syariah Islam. Pandangan sosiologi huikuim meilihat bahwa poligami dapat meimiliki dampak sosial dan huikuim yang kompleiks. Prakteik poligami dapat meingancam stabilitas keiluiarga dan masyarakat, seirta meilanggar hak-hak peireimpuian dan meingakibatkan diskriminasi geindeir. Oleih kareina itui, dipeirluikan peindeikatan yang holistik dan beirbasis pada keiadilan geindeir uintuik meingatasi masalah poligami The issue of polygamy has always been hot and has become a topic of conversation for men and women, who are bewildered or resisted, from those who want to those who wish. For men, this always becomes a trend of conversation between peers as a fun issue to talk about, on the other hand for women, considering that the issue of polygamy is an important matter to discuss from a sociological and anthropological point of view, from a structural and family function perspective. This research uses qualitative research methods, while the nature of this research is library research. Furthermore, this research approach is using a normative juridical approach. The research reason for using this normative juridical approach is to study more deeply the laws related to polygamous marriage through Islamic law and also sociological law. The results of the research explain that the views of the imams of the madzhab on polygamy may differ, but in a general way they emphasize the importance of equalizing the treatment of the wives they have and ensuring that no one is harmed in the practice of polygamy. In addition, polygamy is also permissible in certain situations, such as when a husband needs to fulfill his wife's maternal needs. However, this must be done by taking into account the existing conditions and circumstances and not conflicting with the principles of Islamic sharia. The view of legal sociology sees that polygamy can have complex social and legal impacts. The practice of polygamy can threaten family and societal stability, as well as violate women's rights and result in gender discrimination. Therefore, a holistic approach is needed and based on geindeir justice to address the problem of polygamy.