Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search
Journal : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kelautan Perikanan Unsyiah

HUBUNGAN PANJANG - BERAT DAN MORFOMETRIK IKAN JULUNGJULUNG (Zenarchopterus dispar) DARI PERAIRAN PANTAI UTARA ACEH Rahmad Fadhil; Zainal A. Muchlisin; Widya Sari
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kelautan Perikanan Unsyiah Vol 1, No 1 (2016): April 2016
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (688.567 KB)

Abstract

The objectives of the present study were to evaluate the growth pattern and morphological variation of halfbeak (Zenarchopterus dispar) in Northern Coast of Aceh. This research was conducted from August 2014 to November 2015. The sampling was conducted from October to December 2014 in three sampling locations i.e. Kuala Peukan Baro Kabupaten Pidie, Kuala Gampong Keudee Kabupaten Pidie Jaya, and Kuala Mamplam Kota Lhokseumawe. The fish sample were analyzed at Laboratorium of Faculty of Marine and Fisheries Syiah Kuala University. The traditional morphometric was used in this study. The result showed that there were 110 fish were sampled from three sampling locations; 37 fish, 36 fish and 37 fish from Pidie, Pidie Jaya and Lhokseumawe respectively. The coeficient b value of Julung-Julung fish population in Pidie and Lhokseumawe showed allometric negative growth pattern (b3). In other hand, the b value of the population in Pidie Jaya was showed allometric positive growth pattern (b3). One-way ANOVA test revealed that distinction among three locations did not showed a significant different on observed morphometric characteristic (P0,05). Univariate analysis implied that fish from all three locations had adequately high similarity of morphological characteristics (66,67%). Although the multivariate analysis showed that group of Zenarchopterus dispar fish in Pidie and Lhokseumawe have higher similarity than in Pidie Jaya, but there were no morphological characteristic difference among three sampling locations.  Keywords: Julung-julung (Zenarchopterus dispar), length-weight relationships, traditional morphometric, northern coastal of Aceh   Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan panjang-berat dan variasi morfometrik ikan julung-julung Zenarchopterus dispar yang tertangkap di perairan pantai utara Aceh. Penelitian ini dilaksanakan pada Agustus 2014 hingga November 2015. Pengambilan sampel dilakukan pada bulan Oktober sampai Desember 2014 dan meliputi tiga lokasi pengambilan sampel, yaitu Kuala Peukan Baro Kabupaten Pidie, Kuala Gampong Keudee Kabupaten Pidie Jaya, dan Kuala Mamplam Kota Lhokseumawe. Sampel yang tertangkap dianalisis di Laboratorium Terpadu, Fakultas Kelautan dan Perikanan, Universitas Syiah Kuala. Metode yang digunakan adalah tradisional morfometrik. Jumlah ikan yang tertangkap sebanyak 110 ekor, yaitu 37 ekor tertangkap di Pidie, 36 ekor tertangkap Pidie Jaya, dan 37 ekor yang tertangkap di Lhokseumawe. Populasi ikan julung-julung Zenarchopterus dispar di Pidie dan Lhokseumawe menunjukkan pola pertumbuhan alometrik negatif (b3). Sedangkan sebaliknya untuk daerah Pidie Jaya yang menunjukkan pola pertumbuhan alometrik positif (b3). Hasil uji one-way ANOVA menunjukkan bahwa perbedaan lokasi tangkapan tidak menunjukkan perbedaan yang nyata terhadap karakter morfometrik ikan julung-julung (P0,05). Berdasarkan analisis univariat ikan julung-julung yang tertangkap di perairan Pidie, Pidie Jaya, dan Lhokseumawe memiliki kesamaan karakterkarakter morfologi yang cukup tinggi, yaitu sebesar 66,67%. Hasil analisis multivariat menunjukkan meskipun kelompok ikan julung-julung di Pidie dan Lhokseumawe memiliki kemiripan yang lebih tinggi berbanding dengan di Pidie Jaya, tetapi secara umum ikan yang tertangkap di ketiga lokasi tersebut memiliki karakter morfologi yang tidak berbeda.  Kata kunci: Julung-julung (Zenarchopterus dispar), hubungan panjang-berat, tradisional morfometrik, perairan utara Aceh  
Pengaruh Naungan Terhadap Pertumbuhan Embrio Penyu Lekang (Lepidochelysolivacea) Di Lhok Pante Tibang Syiah Kuala, Banda Aceh Fitri Rianda; Widya Sari; Muhammadar Muhammadar
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kelautan Perikanan Unsyiah Vol 2, No 1 (2017): Februari 2017
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (955.561 KB)

Abstract

ABSTRACTThis is a study of the influence of shade on the growth of the olive ridley turtle’s embryo (Lepidochelys olivacea) in Lhok Pante Tibang, Syiah Kuala Banda Aceh with the purpose of getting an overview about the influence of shade and incubation period to the stages of growth of olive ridley turtle’s embryo. Sampling was done in Lhok Pante Tibang, Syiah Kuala Subdistrict Banda Aceh in January-April of 2016. This research uses the Complete Random Disposition (Rancangan Acak Lengkap), the factorial were of 2 factors of treatment, shade treatment and incubation period. Shade treatment consisted of semi-naturalopen nests with 70% of paranet shade. Incubation period consisted of the incubation of 5, 10, 20 and 40 days, every combination of treatment consisted of five repetitions (five eggs). The parameters measured covered the diameter of the egg, the egg weight, the length of the embryo, the weight of the embryo, temperature, rate of water sand and the intensity of the light. The research’s data result were analyzed by Analysis of Variant (ANOVA), and then followed by a Tukey test. The results of the research showed that there are olive ridley turtle’s eggs which were fertilized and not fertilized by doing the shade treatment and incubation period. Environmental factor that were measured is the average value of the rate of water in shaded nest  3 ± 1 % no shade 4 ± 3, the temperature of the air was 29,66 ± 4,24 oC, the temperature of the shaded soil 30,71 ± 6,45 oC, with no shade 33,52 ± 2,20 oC, the intensity of the light at 06.00 WIB with shade 90 ± 85,24 no shade 74,2 ± 44, the intensity of the light at 14.00 WIB with no shade 32385,71 ± 2542,59, no shade 64371,43 ± 34055,28. The condition of the beach where the turtle laid eggs had a big influence on the growth of olive ridley turtle’s embryo.Keywords : Olive Ridley Turtle (Lepidochelys olivacea), Embryo, Lhok Pante Tibang. ABSTRAKKajian tentang pengaruh naungan terhadap pertumbuhan embrio penyu lekang (Lepidochelys olivacea) di Lhok Pante Tibang Syiah Kuala, Banda Aceh, ditujukan untuk mendapatkan gambaran mengenai pengaruh naungan dan periode inkubasi terhadap tahapan pertumbuhan embrio penyu lekang. Pengambilan sampel dilakukan di Lhok Pante Tibang, Kecamatan Syiah Kuala Banda Aceh pada bulan Januari-April 2016. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL), faktorial 2 faktor perlakuan, perlakuan naungan dan periode inkubasi. Perlakuan naungan terdiri atas sarang semi alami terbuka dan bernaungan jaring paranet 70%. Perlakuan periode inkubasi terdiri atas inkubasi 5, 10, 20 dan 40 hari, tiap kombinasi perlakuan terdiri dari lima ulangan (lima butir telur). Parameter yang diukur meliputi diameter telur, berat telur, panjang embrio, berat embrio, suhu, kadar air pasir dan intensitas cahaya. Data hasil penelitian dianalisis dengan Analisis of Varian (ANOVA), yang dilanjutkan dengan uji Tukey. Hasil penelitian menunjukkan terdapat telur penyu lekang yang terbuahi dan tidak terbuahi perlakuan naungan dan periode inkubasi. Faktor lingkungan yang diukur adalah rata-rata nilai kadar air sarang bernaungan 3 ± 1 % tidak ada naungan 4 ± 3, Suhu udara 29,66 ± 4,24oC, suhu tanah ada naungan 30,71 ± 6,45 oC, tidak ada naungan 33,52 ± 2,20 oC, intensitas cahaya ada naungan pukul 06.00 WIB 90 ± 85,24 tidak ada naungan 74,2 ± 44, intensitas cahaya pukul 14.00 WIB ada naungan 32385,71 ± 2542,59 tidak ada naungan 64371,43 ± 34055,28. Kondisi pantai peneluran penyu sangat mempengaruhi terhadap perkembangan embrio penyu lekang.Kata Kunci : Penyu Lekang (Lepidochelys olivacea), Embrio, Lhok Pante Tibang.
Studi Kematangan Gonad Bulu Babi Di Kawasan Pantai Kecamatan Mesjid Raya, Kabupaten Aceh Besar Nanda S. Putra; Widya Sari; Muhammadar Muhammadar
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kelautan Perikanan Unsyiah Vol 2, No 4 (2017): November 2017
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (592.186 KB)

Abstract

This study was conducted from November until December 2016. The location of the research implementation was in the beach area of Mesjid Raya District, Aceh Besar. The research method used was transect method. At each station, transect was made with the length of 25 meters and width of 10 meters. The transect rope was stretched with a5 meters distance from the perpendicular shoreline from the position of lowest tide point to the direction of the reef will. The measured parameters were the diameter of the shell body, the weight of the body, The Maturity Index of the Gonads (IKG) and The Maturity Level of the Gonads (TKG).TKG was determined based on the morphology of the gonads. Data were analyzed descriptively. The types of sea urchins found on the beach area ofMesjid Raya District in Aceh Besar Regency were Tripneutes gratilla, Echinothrix calamaris, Echinometra vanbrunti, Diadema setosum and Toxopneustes pileolus with a total of 66 individuals which comprised of 41 male urchin individuals and 25 female urchin individuals. All types of urchins can be found on theAhmad Rhangmanyang Beach with a total of 24 male individuals and 17 female individuals, whereas only three types of E. calamaris, E. vanbrunti, and D. Setosumcan be obtained from Lamreh Beach, with the total number of 17 male individuals and 8 female individuals. There was a diversity of gonads maturity between the individuals and the type of urchins that was found.       Penelitian ini dilaksanakan dari bulan November sampai bulan Desember 2016. Adapun lokasi pelaksanakan penelitian tersebut di kawasan Pantai Kecamatan Mesjid Raya, Aceh Besar. Metode penelitian yang digunakan adalah metode transek. Pada setiap stasiun dibuat transek dengan ukuran panjang 25 m dan lebar 10 m. Tali transek ditarik dengan jarak 5 meter dari bibir pantai yang tegak lurus dari posisi titik surut terendah ke arah tubir karang.Parameter yang diukur adalah diameter cangkang tubuh, bobot tubuh, Indeks Kematangan Gonad (IKG) dan Tingkat Kematangan Gonad (TKG).TKG ditetapkan berdasarkan morfologi gonad. Data dianalisis secara deskriptif.Jenis bulu babi yang ditemukan pada Kawasan Pantai Kecamatan Mesjid Raya Kabupaten Aceh Besar adalah Tripneutes gratilla, Echinothrix calamaris, Echinometra vanbrunti, Diadema setosum dan Toxopneustes pileolus dengan jumlah total 66 individu yang terdiri dari 41 individu bulu babi jantan dan 25 individu bulu babi betina. Seluruh jenis bulu babi tersebut dapat ditemukan di Pantai Ahmad Rhangmanyang dengan jumlah 24 individu jantan dan 17 individu betina,  sedangkan di Pantai Lamreh diperoleh hanya tiga jenis saja yaitu E. calamaris, E. vanbrunti, D. setosumdengan jumlah 17individu jantan dan 8 individu betina.Terdapat keragaman kematangan gonad antar individu maupun jenis bulu babi yang ditemukan. 
Tingkat Kematangan Gonad Bulu Babi (Tripneustes Gratilla) di Pantai Ahmad Rhangmayang Kecamatan Mesjid Raya Kabupaten Aceh Besar Riza Nasrullah; Widya Sari; Siska Mellisa
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kelautan Perikanan Unsyiah Vol 3, No 1 (2018): Februari 2018
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (352.212 KB)

Abstract

This study aimed to determine the gonads maturity level of sea urchins (Tripneustes gratilla) found on Ahmad Rhangmanyang Beach, Mesjid Raya District, Aceh Besar Regency. Sampling was carried out from November to December of 2016 with a sampling interval of once a week. The location of the research sampling was done on Ahmad Rhangmanyang Beach, Desa Lamreh, Mesjid Raya District, Aceh Besar Regency (5°36'40.31"N and 95°32'58.36"E). The research method used was the exploration method. The sampling of T. gratilla sea urchins was using transects methods. Each transect was made with a length of 25 m and a width of 10 m. The sea urchins’ masses were weighed and the diameters were measured, after that, they were dissected and the gonads were taken. Then the gonads were also weighed and the morphologies were observed. Dosage histological study of the gonads was made by using paraffin method and hematoxylin eosin staining. The measured parameters were the diameter of the shell, the Gonads Maturity Index (GI) and the Gonads Maturity Level, as well as environmental parameters such as temperature, pH, DO, and salinity of the water. The Gonads Maturity Level was determined based on an overview of the gonads histology. The data analysis was done descriptively; the results were presented in the form of images and tables. The diameter of Tripneustes gratilla was between 4.9 – 8.6 cm (49 mm – 86 mm). The lowest and highest Tripneustes gratilla Gonads Maturity Index (GI) was at week 7, with the lowest GI value of 0.19 % and highest IKG value 6.65 % of the total, with an average Tripneustes gratillaGI value of 2,452 %. There were gonads with Gonads Maturity Level I – IV, and only 40% of Tripneustes gratilla sea urchins individuals which had reached the ripe stage and were ready to spawn. There was a diversity of gonads maturity between the Tripneustes gratilla sea urchins individuals found each month.       Penelitian ini bertujuan untuk mengetahuitingkat kematangan gonad bulu babi (Tripneustes gratilla) di Pantai Ahmad Rhangmanyang, Kecamatan Mesjid Raya, Kab. Aceh Besar. Pengambilan sampel dilaksanakan dua bulan dari bulan November sampai bulan Desember 2016 dengan interval pengambilan sampel satu minggu sekali.Adapun lokasi pengambilan sampel penelitian tersebut di Pantai Ahmad Rhangmanyang, Desa Lamreh, Kecamatan Mesjid Raya, Aceh Besar (5°36'40.31"LU dan 95°32'58.36"BT).Metode penelitian yangdigunakan adalah metode eksplorasi.Pengambilan sampel bulu babi T. gratilla menggunakan metode transek.Setiap transek dibuat dengan ukuran panjang 25 m dan lebar 10 m. Bulu babi ditimbang bobot tubuh dan diukur diameternya, lalu dibedah dan diambil gonadnya.Gonad ditimbang dan diamati morfologinya.Sediaan histologis gonad dibuat dengan menggunakan metode parafin dan pewarnaan hematoksilin eosin. Parameter yang diukur adalah diameter cangkang tubuh, Indeks Kematangan Gonad (IKG), dan Tingkat Kematangan Gonad (TKG) serta parameter lingkungan seperti suhu, pH, DO dan salinitas air.TKG ditetapkan berdasarkan gambaran histologi gonad.Analisi data dilaksanakan secara deskriptif.Data hasil penelitian disajikan dalam bentuk gambar dan tabel.Diameter T. gratilla antara 4,9 – 8,6 cm (49 – 86 mm). IKG T. gratilla terendah dan tertinggi terdapat pada minggu  ke 7 yaitu dengan nilai IKG terendah sebesar 0,19 % dan IKG tertinggi sebesar 6,65 % dengan nilai rata - rata IKG sebesar 2,452 %. Ditemukan gonad dengan TKG I – IV  dan hanya 40% individu bulu babi T. gratilla yang telah mencapai matang goand dan siap memijah. terdapat keragaman kematangan gonad antar individu bulu babi T. gratillayang ditemukan pada setiap bulan.