Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search
Journal : MEDIC MEdical Dedication

PENINGKATAN PENGETAHUAN WANITA TENTANG KANKER SERVIKS DAN PEMERIKSAAN PAP SMEAR SEBAGAI SKRINING AWAL Herlambang Herlambang; Erny Kusdiyah; Mirna Marhami Iskandar
Medical Dedication (medic) : Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat FKIK UNJA Vol. 2 No. 1 (2019): MEDIC: Medical Dedication
Publisher : Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22437/medicaldedication.v2i1.5897

Abstract

Tingginya jumlah penderita kanker serviks di Indonesia mampu dicegah dengan melakukan antisipasi sejak dini, yakni pemeriksaan awal seperti pemeriksaan Pap Smear. Anggota persatuan Dharma Wanita Departemen Agama Provinsi Jambi sebagian besar adalah ibu usia produktif dan memiliki anggota di wilayah subordinatnya. Sehingga peningkatan pengetahuan tentang kanker servik dan skrining awalnya dapat dimanfaatkan untuk diri sendiri dan dapat pula menjadi penyedia informasi bagi anggota diwilayah subordinat maupun masyarakat dilingkungan tempat tinggal. Solusi yang ditawarkan pada pengabdian ini adalah upaya peningkatan pengetahuan anggota persatuan Dharma Wanita Departemen Agama Provinsi Jambi dengan penyediaan informasi yang benar dan memadai. Hal tersebut diwujudkan dengan kegiatan workshop tentang kanker serviks dan pentingnya pemeriksaan Pap Smear dengan menitik beratkan pada tema pengenalan dini masalah kanker serviks. Kegiatan dihadiri oleh 50 peserta yang berasal dari anggota persatuan Dharma Wanita Departemen Agama Provinsi Jambi. Setelah penyuluhan diberikan soal post test, hasil post test menunjukkan peningkatan peserta yang mendapatkan jumlah benar lebih banyak daripada saat pretest. Diberikan 10 soal pilihan berganda terkait tema penyuluhan. Pada saat post test diberikan 10 soal pilihan berganda terkait tema penyuluhan. Hasil post test menunjukkan tidak ada peserta penyuluhan yang memiliki jumlah kurang dari 5. Terdapat hanya 1 peserta dengan jumlah benar 5 (2%), 3 peserta dengan jumlah benar 6 (6%), 7 peserta dengan jumalah benar 7 (14%), 19 peserta dengan jumlah benar 8 (38%), 12 peserta dengan jumlah benar 9 (24%) dan 8 peserta dengan jumlah benar 10 (%).
PENINGKATAN PENGETAHUAN ORANGTUA MURID TENTANG KLASIFIKASI NYERI KEPALA DAN VERTIGO PADA ANAK DI TK ANNISA KOTA JAMBI DENGAN METODE PENYULUHAN Mirna Marhami Iskandar; Hanina Hanina
Medical Dedication (medic) : Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat FKIK UNJA Vol. 3 No. 1 (2020): MEDIC: Medical Dedication
Publisher : Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22437/medicaldedication.v3i1.8632

Abstract

ABSTRAK Nyeri kepala atau cephalalgia adalah rasa tidak mengenakkan pada seluruh daerah kepala. Menurut World Health Organization (WHO) nyeri kepala biasanya dirasakan berulang kali oleh penderita sepanjang hidupnya. Hampir setiap orang mengalami nyeri kepala. Sebagian besar nyeri kepala tidak berkaitan dengan kerusakan otak. Nyeri kepala biasanya terjadi akibat ketegangan pada otot-otot di leher, kulit kepala dan dahi yang berkaitan dengan rasa cemas, stres atau kelelahan. Nyeri kepala dapat pula diakibatkan oleh pembengkakan membran mukosa yang melapisi sinus sebagai respon terhadap infeksi dan alergi saluran nafas, gangguan mata yang di sertai ketegangan otot mata, dilatasi pembuluh-pembuluh darah serebrum, peningkatan tekanan intrakranium dan peradangan atau pembengkakan pada daerah otak itu sendiri. Penggunaan media elektronik juga merupakan salah satu penyebab timbulnya nyeri kepala. Namun berbagai penyebab ini masih sangat jarang diketahui masyarakat awam sehingga nyeri kepala dan vertigo seringkali mengakibatkan kecemasan berlebihan atau bahkan penanganan berlebihan yang dapat lebih membahayakan penderita. Penyuluhan ini mengikutsertakan 30 orang responden yang merupakan orangtua murid Taman Kanak-kanak (TK) Annisa di Kota Jambi. Metode penyuluhan yang dilakukan adalah diskusi interaktif. Responden mengisi kueisioner sebelum dan sesudah penyuluhan. Hasilnya terdapat peningkatan rata-rata hasil kueisioner dari 4,6 menjadi 5,4. Kategori tingkat pengetahuan sebelum dan sesudah penyuluhan didominasi oleh kategori cukup. Hasil analisis chi-square menunjukkkan tidak terdapat hubungan bermakna antara penyuluhan dengan tingkat pengetahuan responden. Hal ini mungkin disebabkan metode penyuluhan yang kurang tepat karena tingkat pendidikan responden yang didominasi menengah ke bawah. Diperlukan metode penyuluhan yang lebih tepat guna mencapai peningkatan pengetahuan responden mengenai klasifikasi, gejala, penyebab dan tindakan yang tepat dalam penanganan nyeri kepala dan vertigo pada anak. Kata kunci : nyeri kepala, vertigo, anak
PENYULUHAN POSISI DUDUK YANG BENAR UNTUK KESEHATAN PUNGGUNG BAGI MASYARAKAT AWAM Mirna Marhami Iskandar; Fairuz Quzwain; Patrick Wiliam Gading; Susan Tarawifa
Medical Dedication (medic) : Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat FKIK UNJA Vol. 3 No. 2 (2020): MEDIC: Medical Dedication
Publisher : Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22437/medicaldedication.v3i2.12536

Abstract

ABSTRAK Latar belakang. Postur tubuh yang kurang tepat dan posisi yang tidak ergonomis saat duduk dapat menyebabkan peningkatan jumlah energi, dan transfer tenaga yang tidak efisien dari otot ke jaringan rangka yang menyebabkan timbulnya kelelahan. Hal ini dapat berujung pada nyeri punggung bawah. Penderita LBP akan mengalami penurunan produktivitas kerja dan disabilitas. Oleh karena itu, perlu dilakukan edukasi kepada para masyarakat awam mengenai postur yang baik untuk mencegah terjadinya LBP. Metode. Penyuluhan diawali dengan pembuatan video edukatif mengenai posisi duduk yang baik, kemudian ditayangkan melalui webinar daring, di samping adanya materi dari narasumber ahli. Penyuluhan juga mencakup tanya-jawab dengan responden. Hasil. Didapatkan 69 orang responden di mana sebagian besarnya berusia produktif dewasa muda-dewasa yaitu 21-40 (88,39%), berjenis kelamin perempuan (69,57%), berasal dari kota Jambi (49,28%), dengan pekerjaan mahasiswa (36,23%) atau karyawan swasta (17,39%). Nyeri punggung pernah diderita oleh 92% dari responden, dan didapat pula 69% telah mengetahui bahwa postur tubuh dan posisi duduk dapat menyebabkan nyeri punggung namun baru 54% yang mengetahui ciri postur tubuh dan posisi duduk yang baik. Kesimpulan. Mayoritas masyarakat awam usia produktif pernah mengalami nyeri punggung selama hidupnya, memahami bahwa postur dan posisi duduk dapat menyebabkan nyeri punggung, namun belum semuanya mengetahui ciri postur dan posisi duduk yang baik untuk pencegahan nyeri punggung. Penyuluhan awam secara daring dapat menjadi suatu alternatif yang efektif dalam tindakan preventif bagi nyeri punggung bawah dengan cara meningkatkan pengetahuan masyarakat awam dengan suasana yang interaktif. Kata Kunci : Low back pain, nyeri punggung, posisi duduk, postur, ergonomis, penyuluhan daring
IDENTIFIKASI TELUR SOIL TRANSMITTED HELMINTHS PADA SAYURAN KUBIS, KEMANGI, DAN SELADA DI PASAR TRADISIONAL DAN PASAR MODERN DI KOTA JAMBI Fenny Merselly; Hanina Hanina; Mirna Marhami Iskandar
Medical Dedication (medic) : Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat FKIK UNJA Vol. 4 No. 1 (2021): MEDIC. Medical dedication
Publisher : Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22437/medicaldedication.v4i1.13460

Abstract

Abstract Factors that cause contamination from STH eggs include consuming vegetables in raw, unwashed, and not cooked properly. The purpose of this study was to determine the ratio of STH eggs found in traditional and modern markets in Jambi City and to educate Indonesians who have a habit of consuming vegetables in raw conditions. This type of research was a descriptive study with a cross-sectional observational study design. The subjects of this study were cabbage, basil, and lettuce from 5 traditional markets and 5 modern markets in Jambi City which were identified using the sedimentation method. Of the 104 total samples examined, it were found that 14 positive samples (13.46%) were contaminated by STH eggs from traditional markets and 5 positive samples (4.81%) from modern markets. The types of STH eggs were 17 samples of Ascaris lumbricoides eggs (16.36%) and 2 samples of Trichuris trichiura eggs (1.92%). Keywords: Soil Transmitted Helminths (STH) eggs, cabbage (Brasicca oleracea), basil (Ocimum  basilicum), lettuce (Lactuca sativa), traditional market, modern market   Abstrak Faktor yang menyebabkan kontaminasi dari telur STH diantaranya dengan mengkonsumsi sayuran dalam kondisi mentah, tidak dicuci, dan tidak dimasak dengan sempurna. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui perbandingan telur STH yang ditemukan pada pasar tradisional dan pasar modern di Kota Jambi dan untuk mengedukasi masyarakat Indonesia yang memiliki kebiasaan mengkonsumsi sayuran dalam kondisi mentah. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan desain studi cross-sectional observasional. Subjek penelitian ini adalah sayuran kubis, kemangi, dan selada dari 5 pasar tradisional dan 5 pasar modern di Kota Jambi yang diidentifikasi dengan menggunakan metode sedimentasi. Dari 104 total sampel yang diperiksa, ditemukan jumlah sampel yang positif terkontaminasi telur STH sebanyak 14 sampel positif (13,46%) dari pasar tradisional dan 5 sampel positif (4,81%) dari pasar modern. Jenis telur STH yang ditemukan adalah telur Ascaris lumbricoides sebanyak 17 sampel (16,36%) dan telur Trichuris trichiura sebanyak 2 sampel (1,92%). Kata Kunci: telur Soil Transmitted Helminths, kubis (Brasicca oleracea), kemangi (Ocimum basilicum), selada (Lactuca sativa), pasar tradisional, pasar modern
GAMBARAN FAKTOR RISIKO PADA PEGAWAI OPERATOR KOMPUTER YANG MEMILIKI GEJALA CARPAL TUNNEL SYNDROME DI RSUD ABDUL MANAP TAHUN 2020 Winiesti Melani Putri; Mirna Marhami Iskandar; Citra Maharani
Medical Dedication (medic) : Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat FKIK UNJA Vol. 4 No. 1 (2021): MEDIC. Medical dedication
Publisher : Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22437/medicaldedication.v4i1.13497

Abstract

ABSTRACTCarpal Tunnel Syndrome (CTS) is a work-related disease that involves the upper extremities, espsecially the wrists. The prevalence of CTS according to NIOSH (The national Institute for Occupational Safety and Healthy) is 15-20%, while in Indonesia was undiscovered. This research is describing the risk factors for Carpal Tunnel Syndrome in computer operators who have CTS symptoms consist of individual risk that is age, gender, BMI, and Diabetes melitus, and risk factors as a computer operator that is awkward posture, repetitive movements, and duration of work.This research is a qualitative descriptive study that involving 13 respondents using purposive sampling technique. This study uses research data obtained by structured interviews, BMI measurement, blood sugar level measurement, phalen test, tinnel tes, and direct observation with tape recording while operators typing. The results in this research of the 13 respondents, was found that the risk factors for CTS in computer operators who had CTS symptoms were most on 31-60 years old (69,2%), female (69,2%), Normal BMI (53,,8%) negative DM (92,3%), awkward posture ≥ 30 times perminute (100%), repetitive movements >30 times perminute (100%) and work period as a computer operator ≥ 4 years (86,6%). Based on individual risk factors respondents who had CTS symptoms were mostly found in aged 31-60 years old, female, normal BMI, negative DM, while based on occupational risk factors were mostly found in respondents with work period ≥ 4 years, repetitive movements and awkward postures > 30 time perminute. Keywords: Carpal tunnel Syndrome, Risk Factors for CTS. ABSTRAKCarpal Tunnel Syndrome (CTS) merupakan salah satu penyakit akibat kerja yang melibatkan ekstremitas atas khususnya pada pergelangan tangan. Prevalensi CTS menurut NIOSH ( The National Institute for Occupational Safety and Healthy) adalah sebesar 15-20%, sedangkan di Indonesia sendiri belum diketahui. Penelitian ini untuk mendeskripsikan faktor risiko Carpal Tunnel Syndrome pada operator komputer yang memiliki gejala CTS berupa faktor risiko individu yaitu, Usia, Jenis Kelamin, IMT, dan Diabetes Melitus serta faktor risiko pekerjaan sebagai operator komputer yaitu, postur janggal, gerakan repetitive, durasi kerja. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Sampel pada penelitian ini berjumlah 13 orang dengan menggunakan teknik purposive sampling. Penelitian ini menggunakan data penelitian yang diperoleh melalui wawancara terstruktur, pengukuran IMT, pengukuran kadar gula darah, melakukan uji phalen test dan tinel test serta observasi langsung dan merekam operator komputer saat mengetik. Hasil penelitian terhadap ke-13 responden, didapatkan bahwa faktor risiko CTS pada operator komputer yang memiliki gejala CTS paling banyak berusia 31-60 tahun (69,2%), jenis kelamin perempuan (69,2%), IMT normal (53,8%), DM negatif (92,3%), postur janggal ≥ 30 kali permenit (100%), gerakan repetitif > 30 kali permenit (100%), masa kerja sebagai operator komputer ≥ 4 tahun (86,6%). Berdasarkan faktor risiko individu, responden yang memiliki gejala CTS paling banyak ditemukan pada responden usia 31-60 tahun, berjenis kelamin perempuan, IMT normal dan Kriteria DM negatif, sedangkan berdasarkan faktor risiko pekerjaan paling banyak ditemukan pada responden dengan masa kerja ≥ 4 tahun, dengan gerakan repetitif dan postur janggal >30 kali permenit. Kata Kunci: Carpal Tunnel Syndrome, Faktor Risiko CTS
PELATIHAN DASAR HERBAL UNTUK KADER KESEHATAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS JAMBI KECIL, KECAMATAN MARO SEBO, KABUPATEN MUARO JAMBI Ave Olivia Rahman; Wahyu Indah Dewi Aurora; Armaidi Darmawan; Mirna M Iskandar
Medical Dedication (medic) : Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat FKIK UNJA Vol. 4 No. 2 (2021): MEDIC. Medical dedication
Publisher : Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRACT Based on WHO data, around 80% of worldwide population still use traditional medicine, including plant-derived drugs. Recently, various research has been performed on medicinal herbs to extract their active ingredients and integrate them with modern medicine. The significant adverse effects and high cost of modern medicine is causing some parts of society to return to traditional herbal medicine for symptom relief or enhancement of the immune system. However, the use of these traditional herbs are not always supported by science. Many communities process and consume herbal medicine incorrectly, due to lack of knowledge, access to misleading information or hoaxes, or lack of proper training to utilize the raw materials. Basic skills are essential to prevent inappropriate use of medicinal plants. The training activity is located in Desa Muara Jambi, Kecamatan Maro Sebo, Kabupaten Muaro Jambi. Activities include introduction to basic herbal plants, their beneficial properties, and uses. Caders are trained to process medicinal herbs correctly and safely, and also to plant them in herbal medicine gardens. Caders are also provided with the background knowledge to clarify inaccurate information or myths, and spread what they have learned to the general public. At the end of the training sessions, a post-test will be performed to evaluate caders’ understanding about the study material.Thirty participants signed up for the activity; 18 among them were below 40 years of age, and the rest were above 40 years old. After the training sessions, 81.2% of the trainees understood the training material well, and 21.7% needed some improvement in their knowledge.Herbal medicine training is a form of community service that can effectively improve knowledge and basic skills of the community in preparing and using traditional herbs for medicine. This community service was met positively by the people, and supported by the health caders of the local society. Participants’ understanding of the training material is also good. Hopefully, some form of this training can continue to be carried out to strengthen the role of herbal medicine health caders in the future. Keywords: herbal medicine; medicinal plants; health caders ABSTRAK Menurut data dari WHO, hampir 80 % masyarakat dunia masih menggunakan pengobatan tradisional termasuk menggunakan obat-obat yang berasal dari tanaman. Tanaman—tanaman obat ini pun sudah banyak yang diambil zat aktifnya dan digunakan dalam produksi obat-obatan modern. Tetapi, tingginya efek samping dan harga yang mahal, masyarakat pun banyak kembali lagi menggunakan tanaman-tanaman herbal baik untuk menjaga daya tahan tubuh maupun pengobatan penyakit. Namun pada kenyataannya penggunaan herbal pada masyarkat tidak sesuai dengan ilmu pengetahuan yang ada. Banyak masyarakat mengolah dan menggunakan tanaman herbal yang salah, akibat dari kurangnya pengetahuan, banyaknya informasi hoax atau berita bohong, atau karena kurangnya kemampuan dalam mengolah tanaman herbal hingga bisa mendapat khasiat yang diinginkan. Lokasi kegiatan dilakukan di Desa Muara Jambi, Kecamatan Maro Sebo, Kabupaten Muaro Jambi. Metode kegiatannya adalah pelatihan bagi kader Kesehatan Puskesmas Jambi Kecil, Kecamatan Maro Sebo, Kabupaten Muaro Jambi. Pelatihan kader dimana kader mengenal tanaman-tanaman herbal sederhana yang dapat digunakan untuk Kesehatan dan khasiat-khasiat yang akan diterima, kader dilatih untuk dapat mengolah tanaman-tanaman herbal dengan benar, mengetahui keamanan-keamanan penggunaan obat herbal, serta mampu memberikan informasi yang benar kepada masyarakat awam dan meluruskan informasi yang keliru yang beredar di masyarakat. Kader Kesehatan herbal ini akan dilatih untuk dapat mengajak warga menanam tanaman-tanaman obat sederhana di pekarangan, menggunakan tanaman herbal dengan benar untuk meningkatkan derajat Kesehatan di masyarakat. Post-test dilakukan untuk menilai pemahaman kader mengenai materi pelatihan. Jumlah peserta adalah 30 orang dimana sebanyak 18 peserta yang berusia kurang dari 40 tahun dan sisanya berusia 40 tahun keatas. Setelah dilakukan pemberian materi pelatihan, sebanyak 81,2 % peserti mengerti dengan baik materi yang disampaikan dan 21,7% kurang memahami materi dengan baik. Pelaksanaan pengabdian ini adalah salah satu solusi untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai konsumsi herbal yang benae. Pengabdian ini mendapatkan dukungan dari berbagai pihak dan melibatkan peran aktif dari masyarakat setempat sebagai kader Kesehatan. Pemahaman peserta terhadap materi pelatihan juga sudah baik. Diharapkan kegiatan ini berkesinambungan secara terus menerus untuk menguatkan kader herbal selanjutnya. Kata Kunci: Tanaman Herbal, Kader Kesehatan
PENYULUHAN KESEHATAN WASPADA ADIKSI INTERNET PADA REMAJA DI MASA PANDEMI COVID-19 Nindya Aryanty; Raihanah Suzan; Mirna Marhami Iskandar; Putri Sari Wulandari; Ima Maria
Medical Dedication (medic) : Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat FKIK UNJA Vol. 5 No. 2 (2022): MEDIC. Medical dedication
Publisher : Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penggunaan internet yang berlebih dan tidak terkendali menyebabkan munculnya adiksi internet. Pada tahun 2018, The eleventh revision of the International Classification of Diseases (ICD-11) yang dirilis oleh World Health Organization (WHO) memasukkan gangguan internet sebagai gangguan baru yang sering dikaitkan dengan adiksi internet. Remaja mengalami periode transisi dari kanak-kanak menjadi dewasa yang ditandai oleh rasa ingin tahu yang tinggi dan selalu ingin mencoba hal-hal baru sehingga remaja dikhawatirkan rentan mengalami adiksi internet. Pandemi Covid-19 yang mengharuskan setiap orang lebih banyak menghabiskan waktu di rumah, semakin meningkatkan pajanan internet pada remaja. Penelitian terhadap siswa di 13 SMA Negeri Kota Jambi pada tahun 2021 menemukan kejadian adiksi internet sebesar 23,25%. Tujuan dari kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah untuk meningkatkan kewaspadaan orangtua, guru serta siswa akan ancaman adiksi internet di masa Pandemi Covid-19. Metode yang digunakan adalah penyuluhan berupa seminar kesehatan. Kegiatan ini dihadiri oleh 201 orang peserta yang terdiri dari 50% siswa SMA, 46% guru, 1% orang tua, dan 3% peserta dengan profesi lainnya. Berdasarkan hasil pengisian kuesioner didapatkan 13% peserta mengalami adiksi internet dengan 69% diantaranya merupakan siswa SMA, sebanyak 53% peserta mengaku ada peningkatan penggunaan internet dalam 12 bulan terakhir, 48% peserta menggunakan internet dengan durasi 6-10 jam per hari selama pandemi, dan 32,3% peserta menggunakan internet dengan alasan tugas sekolah.
EDUKASI DAN SOSIALISASI TUBERKULOSIS LUAR PARU DI DESA MARO SEBO KECAMATAN JAMBI LUAR KOTA KABUPATEN MUARO JAMBI Hanina Hanina; Fairuz Fairuz; Hasna Dewi; Lipinwati Lipinwati; Mirna Marhami Iskandar
Medical Dedication (medic) : Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat FKIK UNJA Vol. 6 No. 2 (2023): MEDIC. Medical dedication
Publisher : Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22437/medicaldedication.v6i2.28780

Abstract

ABSTRACTMycobacterium tuberculosis (MTBC), apart from causing TB in the lungs, can also cause extra-pulmonary tuberculosis or extrapulmonary tuberculosis (EPTB). Extrapulmonary tuberculosis (EPTB) accounts for approximately 20-30% of all active TB cases and primarily affects children and adults with weakened immune systems. Tuberculosis is a health problem in the community and environment in Maro Sebo Village, Jambi Luar Kota District, Muaro Jambi Regency, Jambi Province. In this village, which is one of the village areas supported by Jambi University, 47 cases of TB were found in 2022, with a low level of treatment compliance. This indicates that many carrier patients will become a source of contact for those around them as one of the implementations of the tri dharma of higher education, community service regarding tuberculosis detection is expected to be able to implement the vision and mission of this community service well, namely by providing education and outreach regarding tuberculosis, so that it is hoped that the community will gain an increased understanding of tuberculosis outside the lungs and can increase self-awareness and family and the surrounding environment. This counselling included 73 respondents who were residents of Maro Sebo Village. The counselling methods used were interactive discussions and giving leaflets. Respondents filled out questionnaires before and after counselling. As a result, there was an increase in the average questionnaire results from 47.7 to 70.1. It can be concluded that the counselling method using interactive discussions and leaflets is quite effective in increasing the knowledge of the Maro Sebo Village community regarding extrapulmonary tuberculosis.Keywords: Maro Sebo Village, Extrapulmonary, Tuberculosis ABSTRAKMycobacterium tuberculosis (MTBC) selain menyebabkan penyakit di paru-paru juga dapat menyebabkan penyakit esktra paru. Penyakit tuberkulosis ekstra paru (extrapulmonary tuberculosis/EPTB) menyumbang sekitar 20-30% darisemua kasus TB aktif dan mempengaruhi terutama anak-anak dan orang dewasa dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah. Tuberkulosis merupakan salah satu masalah kesehatan dalam bidang komunitas dan lingkungan, salah satunya di Desa Maro Sebo Kecamatan Jambi Luar Kota Kabupaten Muaro Jambi Provinsi Jambi. Di desa yang merupakan salah satu wilavah desa binaan Universitas Jambi ini, ditemukan 47kasusTBpadatahun2022 dengan tingkat kepatuhan pengobatan yang rendah. Hal ini mengindikasikan banvak pasien karier yang akan menjadi sumber kontak untuk sekitarnya. Sebagai salah satu pelaksanaan tri dharma perguruan tinggi, pengabdian masyarakat tentang deteksi tuberkulosis diharapkan dapat melaksanakan visi misi layanankomunitas ini dengan baik, yaitu dengan melakukan edukasi dan sosialisasi mengenai tuberkulosis, sehingga diharapkan masyarakat mendapatkan peningkatan pemahaman tentang tuberkulosis di luar paru dan dapat meningkatkan kewaspadaan diri dan keluargaserta lingkungan disekitarnya. Penyuluhan ini mengikutsertakan 73 orang responden yang merupakan masyarakat Desa Maro Sebo. Metode penyuluhan yang dilakukan adalah diskusi interaktif dan pemberian leaflet. Responden mengisi kueisioner sebelum dan sesudah penyuluhan (metode pretes -postes). Hasilnya terdapat peningkatan rata-rata hasil kueisioner dari 47.7 menjadi 70.1. Dapat disimpulkan bahwa metode penyuluhan dengan diskusi interaktif dan leaflet cukup efektif untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat Desa Maro Sebo mengenai tuberkulosis luar paru.Kata kunci: Desa Maro Sebo, Ekstra paru, Tuberkulosis
PENYULUHAN DAN PELATIHAN PENCEGAHAN WABAH DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) SERTA PEMERIKSAAN JENTIK NYAMUK DI PONDOK PESANTREN TANJUNG PASIR AL-AWWABIEN JAMBI Putri Sari Wulandari; Nindya Aryanty; Mara Imam Taufiq Siregar; Mirna Marhami Iskandar
Medical Dedication (medic) : Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat FKIK UNJA Vol. 7 No. 1 (2024): MEDIC. Medical dedication
Publisher : Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22437/medicaldedication.v7i1.32996

Abstract

ABSTRACTDengue Hemorrhagic Fever (DHF) is an infectious disease caused by the dengue virus and transmitted through female mosquito vectors of the Aedes aegypti and Aedes albopictus types which are often found in areas with tropical and subtropical climates, especially in urban or semi-urban-areas-and spread quickly and widely. One of the efforts to control dengue fever in Indonesia is Mosquito Nest Eradication (MEN), which is the most effective and efficient strategy to break the chain of dengue transmission by eradicating mosquitoes. The condition of Islamic boarding schools is often associated with an unhealthy environment. When the rainy season arrives, many puddles will appear in the Islamic boarding school environment, both in the inner and outer yards, which can become a breeding ground for mosquitoes. Stagnant water can become a breeding ground for mosquito larvae or larvae which originate from eggs and will grow into adult mosquitoes. The aim of this activity is to increase the knowledge and skills of students at the Tanjung Pasir Al-Awwabien Jambi Islamic Boarding School in an effort to prevent dengue transmission and prevent a dengue outbreak from developing. The method used is outreach in the form of health seminars and training to prevent dengue fever outbreaks. This activity was attended by 93 students consisting of 46 men (49.46%) and 47 women (50.54%). When counseling activities are carried out, activity participants are required to take a pre-test before counseling and a post-test after counseling. The pre-test results showed that most participants had a fair level of knowledge (scores 50-69) at 51.61%, while the post-test results showed that most participants had a good level of knowledge (scores 70-89) at 54.84%. Based on the average results, it was found that participants' test scores increased before and after the counseling activities.Keywords: epidemic, dengue hemorrhagic fever, mosquito larvae, Islamic boarding school, Jambi ABSTRAKDemam Berdarah Dengue (DBD) merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh virus dengue dan ditransmisikan melalui vektor nyamuk betina jenis Aedes aegypti dan Aedes albopictus yang seringkali ditemukan di wilayah dengan iklim tropis dan subtropis terutama di daerah perkotaan atau semi perkotaan serta menyebar dengan cepat dan luas. Salah satu upaya pengendalian DBD di Indonesia yaitu Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) yang merupakan strategi paling efektif dan efisien guna memutus rantai penularan DBD dengan membasmi nyamuk. Kondisi pondok pesantren sering dikaitkan dengan lingkungan yang kurang sehat. Bila musim hujan tiba akan muncul banyak genangan di lingkungan pondok pesantren baik di halaman dalam maupun luar yang dapat menjadi sarana berkembang biak nyamuk. Genangan air dapat menjadi tempat berkembang biak jentik atau larva nyamuk yang berasal dari telur dan akan tumbuh menjadi nyamuk dewasa. Tujuan kegiatan ini adalah meningkatkan pengetahuan dan keterampilan santri Pondok Pesantren Tanjung Pasir Al-Awwabien Jambi dalam upaya pencegahan penularan DBD serta menghindari wabah DBD berkembang. Metode yang digunakan adalah penyuluhan berupa seminar kesehatan dan pelatihan untuk mencegah wabah DBD. Kegiatan ini dihadiri oleh 93 santri yang terdiri dari 46 orang laki-laki (49,46%) dan 47 orang perempuan (50,54%). Saat kegiatan penyuluhan dilaksanakan, peserta kegiatan wajib mengerjakan pre-test sebelum penyuluhan dan post-test setelah penyuluhan. Hasil pre-test menunjukkan paling banyak peserta memiliki tingkat pengetahuan cukup (nilai 50-69) sebanyak 51,61%, sedangkan hasil post-test menunjukkan paling banyak peserta memiliki tingkat pengetahuan baik (nilai 70-89) sebanyak 54,84%. Berdasarkan hasil rerata didapatkan peningkatan nilai test peserta sebelum dan setelah kegiatan penyuluhan.Kata kunci: wabah, demam berdarah dengue, jentik nyamuk, pesantren, Jambi