Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

STUDI MORFOLOGI IKAN MUDSKIPPERS (GOBIIDAE: OXUDERCINAE) SEBAGAI UPAYA KARAKTERISASI BIODIVERSITAS LOKAL PULAU TARAKAN Endik Deni Nugroho; - Ibrahim; Dwi Anggorowati Rahayu; Darius Rupa
Jurnal Harpodon Borneo Vol 9, No 1 (2016): Volume 9 No 1 April 2016
Publisher : Fakultas Perikanan Dan Ilmu Kelautan Universitas Borneo Tarakan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35334/harpodon.v9i1.49

Abstract

Tarakan city has a potential local fishery resources which have not been considered and utilized optimally, one of which is fish Mudskipper / Tempakul (mudskipper). Mudskipper one of Gobiidae Family: subfamily Oxudercinae that resemble amphibians living and liked the muddy area scattered Mangrove coastal waters. One of the basic information that is needed is to know the variation of morphological characters mudskipper in Tarakan and characterization fenetic distance between populations. Morphological characters examined included morphometric studies, meristics and special characters of this fish. This research is a descriptive quantitative and qualitative descriptive, with a survey approach. This study founded four species of Mudskipper fish that live in the habitat settlements, open land, sea and mangrove and Juata areas. There are: Peripothalamus malaccensis, Periopthalmodon freycineti, Baleophthalmus boddarti and Periopthalamus barbarus. Dendogram of morphological analysis obtained by the two groups branch, that is Periophthalmus malaccensis and Periopthalmus barbarus clade with Periophthalmodon freycineti and Baleopthlamus boddarti form different branching. Grouping of mudskipper fish differentiated based on five main morphometric characters.  There are: SL: standard length, HL: length of the head, FDFB: first dorsal fin base length, SDFB: second dorsal fin base length, and VFL: long ventral fins.Keywords : morphology, Mudskipper, biodiversity, Oxudercinae, relationship
Identifikasi Tumbuhan Berkhasiat Obat Dan Pemanfaatannya Di Desa Suka Mulia Kecamatan Rantau Kabupaten Aceh Tamiang Darius Rupa; Zidni Ilman Navia
SEMINAR NASIONAL PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN Vol. 1 No. 1 (2020): Seminar Nasional Peningkatan Mutu Pendidikan
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Samudra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian tentang Identifikasi Tumbuhan Berkhasiat Obat dan Pemanfaatannya di Desa Suka Mulia Kabupaten Aceh Tamiang telah dilakukan pada bulan Maret 2019. Tujuan untuk mengetahui keragaman tumbuhan berkhasiat obat yang dimanfaatkan oleh masyarakat yang tumbuh di sekitar Desa Suka Mulia Kabupaten Aceh Tamiang. Metode penelitian yang digunakan adalah metode jelajah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tumbuhan berkhasiat obat yang tumbuh di sekitar Desa Suka Mulia Kecamatan Rantau Kabupaten Aceh Tamiang dijumpai 25 familia, dan 30 spesies. Jenis yang terbanyak dimanfaatkan oleh masyarakat Desa suka mulia adalahPsidium guajava L (jambu biji), Ceiba pentandra (daun kapuk), Souropus androgynus (daun katuk), Isotoma longiflora (melati katarak), Jatropha curcas L (daun jarak), Area catechu (buah pinang) dan Piper betle L. (daun sirih). Jumlah jenis yang dimanfaatkan di Dusun Melati 6 Spesies, Dusun Mawar 6 spesies, Dusun cempaka 6 spesies, dusun nusa indah 6 spesies dan Dusun Anggrek 6 spesies, sedangkan spesies yang jarang dimanfaatkan yaitudaun Tamarindus indica (asam jawa), Carica papaya L (daun pepaya) dan Tagetes erecta L (bunga tahi ayam). Bagian organ tumbuhan yang paling banyak digunakan sebagai obat alternatif adalah daun, sedangkan yang paling sedikit digunakan adalah kulit batang.
BIMBINGAN TEKNIS INVENTARISASI IDENTIFIKASI TUMBUHAN BAGI SDN 045 TARAKAN MELALUI PEMBUATAN HERBARIUM BERBASIS POTENSI LOKAL EKOSISTEM HUTAN TROPIS Fadhlan Muchlas Abrori; Aidil Adhani; Darius Rupa
Jurnal Pengabdian Masyarakat Borneo Vol 2, No 1 (2018)
Publisher : Universitas Borneo Tarakan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35334/jpmb.v2i1.432

Abstract

Tarakan merupakan salah satu kota di Kalimantan Utara yang memiliki kekayaan biodiversitas, terutama keragaman tumbuhan di hutan tropis.  Berbanding terbalik dengan luasnya hutan dan banyaknya sumber daya, pembelajaran di Sekolah Dasar di Kota Tarakan sangat kurang kontekstual dalam memperkenalkan kekayaan hutan kepada siswa.  SDN 045 Tarakan sebagai sekolah mitra berlokasi di sekitar hutan tropis, akan tetapi pembelajarannya sangat jarang memanfaatkan potensi hutan tropis. Penanggulangan permasalahan kurang kontekstualnya pembelajaran di Sekolah Dasar adalah dengan memberikan bimbingan teknik pengembangan media berbasis potensi lokal dalam bentuk herbarium. Metode pelaksanaan kegiatan ini terdiri dari 5 tahapan, yaitu: observasi, persiapan, penyusunan panduan, pelaksanaan, dan evaluasi. Hasil kegiatan ini didapatkan bahwa pada tes identifikasi tumbuhan pada guru terdapat kenaikan nilai dari rata-rata nilai 35 (pre-test) dan 85.4 (pos-test). Penilaian psikomotorik (keterampilan) pembuatan herbarium guru didapat nilai yang baik, dengan rata-rata nilai tiap aspek 80. Penilaian produk herbarium juga didapatkan nilai yang sangat baik dengan rata-rata nilai tiap aspek 80.
Developing poster based on diversity of Nepenthes in Padat Karya Forest Krayan, North Kalimantan Silfia Ilma; Zulfadli Zulfadli; Superli Superli; Darius Rupa
JPBI (Jurnal Pendidikan Biologi Indonesia) Vol. 4 No. 1 (2018): MARCH
Publisher : University of Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22219/jpbi.v4i1.5231

Abstract

Nepenthes is a unique carnivores plant that can be found in Padat Karya forest, Krayan at the North Kalimantan. The existence of these plants can be used as a media of learning so that learning activities become more contextual. The aims of this study are 1) to know the diversity of Nepenthes in Padat Karya forest, 2) to determine the feasibility of learning media in the form of poster developed from the results of the Nepenthes diversity research. This research consisted of two stages. The first was research stage which involved inventory, identification, and diversity index determination of Nepenthes. The second stage was development research i.e developing the results gained from the first stage into poster form. The research and development model employed in this study was the modified-Borg and Gall (2006) model. There were five steps conducted, namely (1) need analysis, (2) planning, (3) develop the preliminary form of product, (4) preliminary field testing, and (5) main product revision. The results showed that the diversity index value of Nepenthes was categorized as ‘medium’. In addition, based on the validation and response obtained, the poster developed was feasible to be utilized as a learning media in senior high school.
ANALISIS PEMAHAMAN KONSEP MAHASISWA PENDIDIKAN BIOLOGI PADA MATAKULIAH FISIOLOGI TUMBUHAN Aidil Adhani; Darius Rupa
QUANTUM: Jurnal Inovasi Pendidikan Sains Vol 11, No 1 (2020): April 2020
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/quantum.v11i1.8035

Abstract

Proses belajar mengajar merupakan kegiatan yang dapat dimanfaatkan oleh pendidik untuk mengkonstruksi pengetahuan peserta didiknya. Pemahaman konsep memiliki peranan yang sangat penting dalam kegiatan belajar mengajar dan merupakan dasar dalam mencapai hasil belajar. Pemahaman konsep yang dimiliki oleh mahasiswa dapat digunakan untuk menyelesaikan suatu permasalahan yang ada kaitannya dengan konsep yang dimiliki. Dalam hal pemahaman konsep, mahasiswa tidak hanya sebatas mengenal, tetapi harus dapat menghubungkan satu konsep dengan konsep lainnya. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengukur tingkat pemahaman konsep mahasiswa Pendidikan Biologi pada matakuliah fisiologi tumbuhan. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Berdasarkan hasil analisis data diketahui bahwa rata-rata nilai pemahaman konsep mahasiswa Pendidikan Biologi pada matakuliah fisiologi tumbuhan berada pada kategori cukup. Indikator pemahaman konsep dengan persentase tertinggi yaitu indikator kemampuan memberi contoh dari konsep yang telah dipelajari dengan persentase 92,59%, sedangkan indikator dengan persentase terendah yaitu indikator kemampuan mengaitkan berbagai konsep yang telah dipelajari dengan persentase 0% untuk salah satu kelas sampel. Faktor penyebab rendahnya pemahaman konsep mahasiswa yaitu sulit memahami soal, kemampuan akademik yang berbeda, kompleksitas materi fisiologi tumbuhan, retensi yang lemah, serta proses pembelajaran yang kurang mendukung
IDENTIFICATION OF SECRETORY STRUCTURE, HISTOCHEMISTRY AND PHYTOCHEMICAL COMPOUNDS OF MEDICINAL PLANT Hyptis capitata Jacq. Darius Rupa; Yohana Caecilia Sulistyaningsih; Dorly Dorly; Diah Ratnadewi
BIOTROPIA - The Southeast Asian Journal of Tropical Biology Vol. 24 No. 2 (2017)
Publisher : SEAMEO BIOTROP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.11598/btb.2017.24.2.499

Abstract

Hyptis capitata Jacq. (common name: Knobweed or False Ironwort) belongs to Lamiaceae family and is among known traditional medicine. The Anak Dalam Tribe of Jambi Province uses the leaves of H. capitata to cure external and internal wounds. This study was aimed at identifying and analyzing secretory structure, histochemistry and phytochemical content of H. capitata leaves.  The results showed that H. capitata leaves have secretory structures in the form of peltate, capitate and uniseriate glandular trichomes on the upper and lower leaf surfaces, with idioblast cells scattered throughout the leaf mesophyll. Histochemical tests indicated that the peltate trichomes have four head cells, containing alkaloids and terpenoids. This study classified capitate trichomes into two types: 1. type I has one stalk cell and two head cells, all containing  alkaloids, terpenoids and lipophilic compounds; 2. type II has long stalk cells consisting of seven to ten cells with one head cell, all containing alkaloids and terpenoids. Uniseriate glandular trichomes of H. capitata leaves consist of four to eight cells containing alkaloids and terpenoids. The idioblast cells are round-shaped and contain lipophilic compounds. GC-MS analysis showed that H. capitata leaves  contain terpenoid compounds assumed to serve as anti-infective agents, including l-limonene, eugenol, farnesol isomers A, d-nerolidol, hexahydrofarnesol and neophytadiene.
JUSTIFIKASI EKSTRAK TANAMAN LAMIACEAE SEBAGAI PROSPEK OBAT Abdul Wahid; Jeklin Sampe; Emillia Rahayu; Darius Rupa; Zulfadli Zulfadli
EKOTONIA: Jurnal Penelitian Biologi, Botani, Zoologi, dan Mikrobiologi Vol 5 No 2 (2020): Ekotonia: Jurnal Penelitian Biologi, Botani, Zoologi dan Mikrobiologi
Publisher : Department of Biology, Faculty of Agriculture, Fisheries and Biology, University of Bangka Belitung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (327.902 KB) | DOI: 10.33019/ekotonia.v5i2.2105

Abstract

in the family Lamiaceae are very widely used by humans because these plants commonly contain aromatic compounds such as Rosmarinus Officianalis, Hyptis capitata etc. Various plants species that have been studied, especially plant extracts from the family Lamiaceae reveal the content of compounds and prospects for their benefits to humans. The results of a review of various studies revealed that the species of the family Lamiaceae generally has the potential as an antimicrobial, antidiabetic, antioxidant, anti-tumor, anti-immobility, anti-inflammatory, antifungal, Anti-Methicillin resistant Staphylococcus aureus, traditional medicine and the pharmaceutical industry etc. Compounds found in the species of family Lamiaceae which have the potential as a drug are very diverse such as eugenol, thymol, Triterpena, ursolic acid, oleanolic acid and micrometric acid, types of terpenoids, alkaloids, flavonoids etc.
PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) PADA MATERI ANATOMI TUMBUHAN FAMILI SOLANACEAE Parada Agus; Endik Deni Nugroho; Darius Rupa; Zulfadli Zulfadli
Borneo Journal of Biology Education (BJBE) Vol 3, No 2 (2021): Oktober
Publisher : Prodi Pendidikan Biologi Universitas Borneo Tarakan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (956.627 KB) | DOI: 10.35334/bjbe.v3i2.2329

Abstract

AbstrakPenelitian  ini  bertujuan  untuk  mengetahui  struktur  anatomi  tumbuhan famili  Solanaceae  serta  menghasilkan  produk  berupa  lembar  kegiatan  siswa (LKS) yang layak digunakan. Jenis penelitian yaitu Research and Development (RD) menggunakan  model  pengembangan  Borg   Gall  (1983)  yang hanya dilakukan sampai tahap kelima. Hasil penelitianan atomi menunjukkan bahwa jaringan penyususn akar, batang, dan daun tumbuhan  famili Solanaceae (P. angulata, C. annuum, S. melongena, S. torvum, dan S. lycopersicum) relatif sama. Akar tersusun atas jaringan epidermis, korteks, dan jaringan vaskular. Batang tersusun dari jaringan epidermis, jaringan dasar, jaringan penguat, dan jaringan pengangkut. Namun, pada batangC. Annuum terdapat trikoma multi seriata. Pada batang S. torvum,S. melongena dan S. lycopersicum terdapat sel idioblas, trikoma stellata, dan trikoma kapitata. Daun tersusun dari jaringan epidermis, palisade, dan bunga karang. Pada daun P. angulata terdapat stomata, sel idioblas yang berisi kristal druss dan trikoma kapitata. Pada daun C. annuum terdapat stomata, sel idioblas yang berisi Kristal drus, trikoma multiseriata dan trikoma multiseluler. Pada daun S. melongena  dan  S.  torvum  terdapat  trikoma  stellata  dan  trikoma  kapitata. Sedangkan daun S. lycopersicum terdapat stomata, trikoma kapitata, dan trikoma uniseriata. Hasil penelitian berupa pengembangan lembar kegiatan siswa (LKS) mendapatkan nilai validasi dari ahli media dengan  persentase 91,76% (sangat layak) dan ahli materi 72,22% (layak) serta persentase dari uji respon guru sebesar 80% (menarik) dan siswa sebesar 82,32% (sangat menarik). Sehingga dapat disimpulkan bahwa lembar kegiatan siswa (LKS) struktur dan fungsi jaringan tumbuhan famili Solanaceae layak untuk digunakan sebagai sumber belajar siswa SMA kelas XI IPA.Kata Kunci: Anatomi, Solanaceae, Lembar Kegiatan Siswa (LKS).AbstractThis study aims to determine the anatomical structure of the Solanaceae family of plants and produce a product in students' worksheets. The type of research, namely Research and Development (RD) using the Borg Gall (1983) development model, was only carried out until the fifth stage. The results of the atomic study showed that the tissues that made up the roots, stems, and leaves of the Solanaceae family (P. angulata, C. annuum, S. melongena, S. torvum, and S. lycopersicum) were relatively the same. Roots are composed of epidermal tissue, cortex, and  vascular tissue.  The stem is composed of epidermal tissue, ground tissue, reinforcing  tissue,   and   transport    tissue.   However,  in stem  C. Annuum has multi seriata. On stems of S. torvum, S. melongena, and S. lycopersicum contained idioblast cells, stellate trichomes, and capitate trichomes. Leaves are composed of epidermal tissue, palisade, and sponges. In the leaves of P. angulata, there are stomata, idioblast cells containing druss crystals, and trichomes capitata.  On the leaves of C. annuum, there are stomata, idioblast cells containing drus crystals, multiseriata trichomes, and multicellular trichomes.  The leaves of S. melongena and S. torvum contained stellate trichomes and capitata trichomes. In contrast, the leaves of S. lycopersicum contained stomata, trichome capitata, and uniseriata trichomes. The results of the study in the form of the development of student activity sheets (LKS) received validation scores from media experts with a percentage of 91.76% (very feasible) and material experts 72.22% (adequate), and the percentage of teacher response tests was 80% (interesting) and students by 82.32% (very interesting). So, it can be concluded that the student activity sheet (LKS) of the structure and function of the plant tissue of the Solanaceae family is feasible to be used as a learning resource for high school students in class XI science.Keywords: Anatomy, Solanacea, Students’ Worksheets
ETNOBOTANI TUMBUHAN FAMILY ARECACEAE DI KOTA TARAKAN Yoga Noval Kurniawan; Nuraini Nuraini; Kamelia Kamelia; Resti Mantang; Zulfadli Zulfadli; Darius Rupa
Borneo Journal of Biology Education (BJBE) Vol 2, No 1 (2020): April
Publisher : Prodi Pendidikan Biologi Universitas Borneo Tarakan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35334/bjbe.v2i1.1736

Abstract

Etnobotani adalah cabang ilmu yang mempelajari hubungan manusia dengan tumbuhan dan lingkungannya.Tumbuhan Arecaceae adalah salah satu family tumbuhan terpenting bagi manusia yang jenisnya banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari, misalnya sebagai bahan kerajinan, makanan, minuman, obat tradisional, hiasan, bahan bangunan, dan sebagainya. Bagian tumbuhan yang dimanfaatkan oleh masyarakat terdiri dari  akar,  batang,  daun,  bunga  dan buah. Kota Tarakan merupakan salah satu kota yang banyak memanfaatkan family tersebut. Pemanfaatan family ini diantaranya digunakan sebagai bahan pangan, obat-obatan dan lain sebagainya. Akan tetapi, saat ini family tersebut di kota Tarakan hanya beberapa kelompok masyarakat saja yang masih memanfaatkannya secara tradisional. Penelitian ini berguna untuk memberikan informasi kepada masyarakat modern mengenai jenis kelas Arecaceae yang ada di Tarakan dan pemanfaatanya oleh masyarakat secara tradisional.Penelitian ini dilakukan pada tanggal 8 Oktober 2019 dan berlangsung selama dua bulan yaitu dari bulan Oktober sampai bulan November 2019.Alat dan bahan yang digunakan yaitu kamera, alat tulis dan lembar observasi.Objek penelitian ini adalah jenis tumbuhan Arecaceae yang dimanfaatkan oleh masyarakat Kota Tarakan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu crution atau jelajah, observasi dan wawancara. Teknik pengambilan responden menggunakan snowball sampling. hasil yang didapatkan pada penelitian ini yaitu jenis-jenis tumbuhan yang termasuk kedalam family Arecaceae yang ditemukan adalah Cocus nucifera, Areca catechu, Chrysalidocarpus lutescens, Elaeis gulneensis, Arenga pinnata, Zalaca edulis. Tumbuhan tersebut di masyarakat kota Tarakan dimanfaatkan sebagai bahan pangan, obat tradisional dan lainnyaKata kunciEtnobotani, Arecaceae, Tarakan
PENGEMBANGAN MAJALAH SAINS BERDASARKAN UJI PENGARUH KOMBINASI EKSTRAK DAUN BANDOTAN Agerantum conyzoides L. DAN DAUN SALAM Syzigum polyianthum TERHADAP LARVA NYAMUK Aedes aegypti Try Ayu Audina; Darius Rupa; Vlorensius Vlorensius
Biopedagogia Vol 2, No 2 (2020): November
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi Universitas Borneo Tarakan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (474.175 KB) | DOI: 10.35334/biopedagogia.v2i2.1844

Abstract

Abstract:  This study aims to determine the effectiveness of combining leaf extract of Ageratum conyzoides L and Syzigium polyianthum against Aedes aegypti larvae. This study also wants to analyze the magazine's quality based on research in terms of feasibility based on expert judgment and attractiveness based on students' responses. The research method used Borg Gall's (1983) model. The research results of  leaf extract of A. conyzoides and S. polyianthum against Aedes aegypti mosquito larvae effectively eradicate A. aegypti mosquito larvae because the increasing concentration increases the number of deaths of A. aegypti larvae. Meanwhile, the results of the validation test of science magazine products by media expert validators with a percentage of 75.5% (feasible), validation tests of science magazine products by material expert validators 75.45% (feasible), validation tests of science magazine products by practitioners of 95.5% (very feasible) and the results of student response tests of 94.62% (very interesting). The results showed that the science magazine developed was very feasible and very interesting to use in learning. Keywords: Ageratum conyzoides L, Syzigium polyianthum, Aedes aegypti