Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Paramita: Historical Studies Journal

KREATIVITAS EKONOMI MASYARAKAT LOKAL DI KERESIDENAN JEPARA 1830-1900 Alamsyah, Alamsyah
Paramita: Historical Studies Journal Vol 23, No 1 (2013): PARAMITA
Publisher : History Department, Semarang State University and Historian Society of Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/paramita.v23i1.2495

Abstract

The research shows that in the period of 1830-1900 the inhabitants of Jepara Residency were quite dynamic even though the economic principle had moved from maritime to agrarian. The inhabitants’ creativity which was based on soft skill raised the economic autonomy. They did not rely on the maritime and plantation economy so much. However, the plantation economy gave an opportunity for the creative economy to be born. Then, the inhabitants’ economic creativity created industry and indigenous handicraft. The introduction of export plants which was supported by capitalism did not raise the inhabitants’ dependence towards the colonial economic system. What happened precisely was the interdependence between government, capitalist and inhabitants. When the colonial economic penetration was more intensive, the people were able to adapt to the economic change without being dependent upon the colonial economic structure. It was shown by the inhabitants’ alternative economy. Key words: economic creativity, local society, Jepara residency  Penelitian menunjukkan bahwa pada periode 1830-1900 penduduk Keresidenan Jepara cukup dinamis meskipun prinsip ekonomi telah berpindah dari maritim ke agraris. Kreativitas penduduk yang didasarkan pada soft skill mengangkat otonomi ekonomi. Mereka tidak begitu banyak bergantung pada ekonomi maritim dan ekonomi perkebunan. Namun, ekonomi perkebunan memberikan kesempatan bagi ekonomi kreatif untuk berkembang. Kemudian, kreativitas ekonomi penduduk menciptakan industri dan kerajinan asli. Pengenalan tanaman ekspor yang didukung oleh kapitalisme tidak meningkatkan ketergantungan penduduk terhadap sistem ekonomi kolonial. Apa yang terjadi justru adalah saling bergantungnya antara pemerintah, kapitalis dan penduduk. Ketika penetrasi ekonomi kolonial lebih intensif, orang-orang mampu beradaptasi dengan perubahan ekonomi tanpa bergantung kepada struktur ekonomi kolonial. Hal ini ditunjukkan dengan adanya ekonomi alternatif penduduk. Kata kunci: kreativitas ekonomi, masyarakat lokal, karesidenan Jepara
KREATIVITAS EKONOMI MASYARAKAT LOKAL DI KERESIDENAN JEPARA 1830-1900 Alamsyah, Alamsyah
Paramita: Historical Studies Journal Vol 23, No 1 (2013): PARAMITA
Publisher : History Department, Semarang State University and Historian Society of Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/paramita.v23i1.2495

Abstract

The research shows that in the period of 1830-1900 the inhabitants of Jepara Residency were quite dynamic even though the economic principle had moved from maritime to agrarian. The inhabitants’ creativity which was based on soft skill raised the economic autonomy. They did not rely on the maritime and plantation economy so much. However, the plantation economy gave an opportunity for the creative economy to be born. Then, the inhabitants’ economic creativity created industry and indigenous handicraft. The introduction of export plants which was supported by capitalism did not raise the inhabitants’ dependence towards the colonial economic system. What happened precisely was the interdependence between government, capitalist and inhabitants. When the colonial economic penetration was more intensive, the people were able to adapt to the economic change without being dependent upon the colonial economic structure. It was shown by the inhabitants’ alternative economy. Key words: economic creativity, local society, Jepara residency  Penelitian menunjukkan bahwa pada periode 1830-1900 penduduk Keresidenan Jepara cukup dinamis meskipun prinsip ekonomi telah berpindah dari maritim ke agraris. Kreativitas penduduk yang didasarkan pada soft skill mengangkat otonomi ekonomi. Mereka tidak begitu banyak bergantung pada ekonomi maritim dan ekonomi perkebunan. Namun, ekonomi perkebunan memberikan kesempatan bagi ekonomi kreatif untuk berkembang. Kemudian, kreativitas ekonomi penduduk menciptakan industri dan kerajinan asli. Pengenalan tanaman ekspor yang didukung oleh kapitalisme tidak meningkatkan ketergantungan penduduk terhadap sistem ekonomi kolonial. Apa yang terjadi justru adalah saling bergantungnya antara pemerintah, kapitalis dan penduduk. Ketika penetrasi ekonomi kolonial lebih intensif, orang-orang mampu beradaptasi dengan perubahan ekonomi tanpa bergantung kepada struktur ekonomi kolonial. Hal ini ditunjukkan dengan adanya ekonomi alternatif penduduk. Kata kunci: kreativitas ekonomi, masyarakat lokal, karesidenan Jepara
Co-Authors A Fahira Nur A.Paturusi, Idrus Achmad Syarifudin, Achmad Afifah, Eka Nur Afrilian Ardi Arus, Afrilian Ardi Amiruddin Kade Ana, Ninda Ade Anggyi Trisnawan Putra Arina Faila Saufa, Arina Faila Asriati Asriati, Asriati Bertin Ayu Wandira Bia Dwiripa Burhamzah, Muftihaturrahmah Dwi Ridho Aulianto Dwijanto Dwijanto, Dwijanto Endang Sugiharti, Endang Fahmi, Yuniar Krinanda Florentina Yuni Arini, Florentina Yuni Halim, Bravura Candra Hamida Umil Khoiriyah Handarko, Jefry Latu Handayani, Tut Hardi Suyitno Hasbullah Hasbullah Hermiyanti Hermiyanti, Hermiyanti Hidayat, Kukuh Triyuliarno I Ketut Eddy Purnama Ilham Insani, Muhammad Imam Ahmad Ashari, Imam Ahmad Indriani Tiara Putri, Indriani Tiara Jusman Mansyur Kumalasari, Putri Laksita Larasati, Ukhti Ikhsani Listiyani, Melia Marhaen Hardjo Marsiana, Siwi Mauridhi Hery Purnomo Much Aziz Muslim Muhammad, Afrizal Prasetyo Nur Nana Mulyana Ngesti Lestari Nur Halimah P. Eko Prasetyo Permadi, Dimas Bayu Satria Prasetya, Agesta Citrasena Pratama, Rizka Nur Purwandito, Rizky Ranindya Puspaning Mellaty, Ranindya Puspaning Rifan, Slamet Riza Arifudin Rochmad - Rohman, Shohihatur Rosalia, Hotmah Nur Saiful Amin Sam’an, Muhammad Sampurno, Global Ilham Samsir Samsir, Samsir Sebastian, Ligal Sekarningsih, Cindra Fajar Setijadi, Eko Simon Sumanjoyo Hutagalung Siti Harnina Bintari Siti Maziyah Sri Indrahti suardi suardi Sugiarto S Sugiman Sugiman Sulasri, Sulasri Sunyoto Sunyoto Suryani, Atik Susiloputro, Agus Vannia, Adji Mayumi Vidyanto, Vidyanto Walid Walid, Walid Wicaksana, Dinar Anggit Yanuar Yoga Prasetyawan Yuli Rohmiyati Yundari, Yundari Zaenal Abidin Zakariyati, Zakariyati Zulkarnaen, Zen