Claim Missing Document
Check
Articles

Pengembangan Perangkat Pembelajaran Berbasis Model Contextual Teaching and Learning untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Fisika Peserta Didik Herman Toni; Kosim Kosim; Jannatin ‘Ardhuha1
Jurnal Ilmiah Profesi Pendidikan Vol. 7 No. 2c (2022): Juni
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jipp.v7i2c.621

Abstract

Guru dalam pembelajaran fisika memiliki peran penting dalam menyediakan sumber belajar berupa bahan ajar yang dapat membantu proses belajar peserta didik. Tujuan penelitian ini untuk memperoleh produk berupa bahan ajar kontekstual berbasis hands on activity yang layak, praktis, serta efektif dalam meningkatkan pemahaman konsep fisika peserta didik. Desain penelitian yang digunakan untuk mengembangkan bahan ajar adalah model 4D yang terdiri dari Define, Design, Develop dan Disseminate. Produk bahan ajar yang dikembangkan dilakukan uji kelayakan, uji kepraktisan dan uji efektivitas. Intrumen yang digunakan untuk memperoleh data diperoleh melalui lembar validasi ahli, angket respon peserta didik, lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran, dan alat evaluasi pembelajaran. Hasil penelitian menunjukkan kelayakan bahan ajar yang dikembangkan berdasarkan hasil penilaian validator ahli diperoleh nilai rata-rata persentase 88,24% dengan kriteria sangat valid serta nilai reliabilitas yang dianalisis menggunakan metode percentage of agreement memiliki perolehan nilai rata-rata persentase 94,73% dengan kategori reliabel. Hasil uji kepraktisan bahan ajar  berdasarkan nilai respon peserta didik pada saat menggunakan bahan ajar memiliki  nilai rata-rata sebesar 91,42% dengan kriteria baik dan hasil analisis observasi keterlaksanaan pembelajaran memiliki rata-rata nilai 3,5 dengan kriteria baik. Hasil uji keefektifan pembelajaran dengan menggunakan bahan ajar berdasar nilai pretest dan posttest pemahaman konsep fisika peserta didik  memperolehan nilai N-Gain sebesar 0,30 dengan kriteria sedang. Hasil keseluruhan penelitian ini disimpulkan bahwa bahan ajar kontekstual berbasis hands on activity yang dikembangkan layak, praktis, dan efektif untuk meningkatkan pemahaman konsep fisika  peserta didik.
Keefektifan Perangkat Pembelajaran Inkuiri Terbimbing dalam Meningkatkan Problem Solving Pada Materi Gelombang Bunyi Fitrotul Jamil; Kosim Kosim; Muhammad Taufik
Jurnal Ilmiah Profesi Pendidikan Vol. 7 No. 2c (2022): Juni
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jipp.v7i2c.652

Abstract

Perubahan pada Abad-21 sering kali mencakup perkembangan zaman yang berkembang pesat pada ilmu pengetahuan dan teknologi. Salah satu upaya untuk mengikuti arus perkembangan Abad-21 dalam pendidikan adalah penerapan kurikulum 2013. Pengembangan kurikulum 2013 dapat mewujudkan Indonesia yang produktif, kreatif, inovatif dan efektif dengan memperkuat sikap terintegrasi, keterampilan dan pengetahuan. Salah satu ilmu pengetahuan adalah fisika, dimana proses pembelajaran fisika yang sering terjadi hanya menyampaikan informasi sehingga menyebabkan siswa menjadi pasif, dan proses pembelajaran pasif membuat siswa gagal memahami materi yang diterima serta siswa kurang memiliki kemampuan problem solving dalam pembelajaran fisika. Tujuan penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kelayakan dan efektifitas perangkat pembelajaran berbasis inkuiri terbimbing untuk meningkatkan kemampuan problem solving siswa terkait materi gelombang bunyi. Metode penelitian yang digunakan yaitu Research dan Development (R&D) dengan menggunakan model 4D yang terdiri dari tahap pendefinisian (define), tahap perencanaan (design), tahap pengembangan (development), dan tahap penyebaran (dissemination). Penelitian ini mengembangkan perangkat pembelajaran dalam bentuk silabus, RPP, lembar kerja siswa, dan instrumen soal. Hasil penelitian ini berupa hasil validitas, reliabilitas dan keefektifan perangkat pembelajaran. Hasil validitas menunjukkan bahwa seluruh produk perangkat pembelajaran termasuk dalam kategori sangat baik (valid) dan memiliki nilai CVI sebesar 1 sehingga layak digunakan dalam pembelajaran. Hasil persentase reliabilitas silabus, RPP, LKS, dan soal tes adalah 96% - 99% menunjukkan bahwa ketika nilai reliabilitas melebihi 75%, semua produk masuk dalam kategori reliabel. Hasil belajar siswa meningkat dengan skor N-gain sebesar 0,58 dengan kategori sedang. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa perangkat pembelajaran terbimbing  layak dan efektif dalam meningkatkan keterampilan problem solving siswa terkait materi gelombang bunyi.
Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Masalah Berbantuan Simulasi PhET Terhadap Sikap Ilmiah dan Kemampuan Berpikir Kritis Fisika Peserta Didik Rizki Amalia; Kosim Kosim; I Wayan Gunada
Jurnal Ilmiah Profesi Pendidikan Vol. 7 No. 2b (2022): Juni
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jipp.v7i2b.702

Abstract

Penelitian ini memiliki tiga tujuan diantaranya; (1) untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran berbasis masalah berbantuan simulasi PhET terhadap sikap ilmiah; (2) untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran berbasis masalah berbantuan simulasi PhET terhadap kemampuan berpikir kritis; dan (3) untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran berbasis masalah berbantuan simulasi PhET terhadap sikap ilmiah dan kemampuan berpikir kritis peserta didik. Penelitian ini adalah penelitian kuasi eksperimen dengan desain Non-equivalent Control Group. Data yang diperoleh berupa skor sikap ilmiah dan kemampuan berpikir kritis. Instrumen yang digunakan berupa angket dan soal. Analisis statistik yang digunakan yaitu uji t dan uji manova dengan hasil; (1) terdapat pengaruh model pengaruh model pembelajaran berbasis masalah berbantuan simulasi PhET terhadap sikap ilmiah (0,000 < 0,050); (2) terdapat pengaruh model pengaruh model pembelajaran berbasis masalah berbantuan simulasi PhET terhadap kemampuan berpikir kritis (0,04 < 0,050); dan (3) terdapat pengaruh model pembelajaran berbasis masalah berbantuan simulasi PhET terhadap sikap ilmiah dan kemampuan berpikir kritis peserta didik (0,000 < 0,050).     
Pengembangan Perangkat Pembelajaran Berbasis Masalah Berbantuan Multimedia untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Peserta Didik Lisdah Wati; Muhammad Taufik; Kosim Kosim; Joni Rokhmat
Jurnal Ilmiah Profesi Pendidikan Vol. 7 No. 3 (2022): September
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jipp.v7i3.704

Abstract

Pembelajaran fisika salah satu pembelajaran abad 21 yang perlu ditingkatkan kemampuan berpikir dengan mengembangkan perangkat pembelajaran. Penelitian pengembangan ini bertujuan untuk mengetahui kelayakan produk perangkat pembelajaran berbasis masalah berbantuan multimedia untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis peserta didik. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian Research & Development (R&D) dengan model penelitian 4D (define, desain, develop, dan disseminate). Produk perangkat pembelajaran yang dikembangkan yaitu silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Materi ajar, Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD), media pembelajaran (multimedia) dan Instrumen tes kemampuan berpikir kritis berupa soal uraian. Tekhnik pengumpulan data menggunakan lembar validasi, angket respon keterlaksanaa pembelajaran dan instrumen tes. Validitas produk dinilai oleh validator ahli dan validator praktisi kemudian dianalisis menggunakan skala likert. Kepraktisan diperoleh dari angket respon yang diberikan terhadap keterlaksanaan perangkat pembelajaran. Hasil keefektifan diperoleh dari pretest dan posttest terhadap instrumen tes yang nilainya dianalisis menggunakan uji N-Gain. Kevalidan perangkat pembelajaran yang dikembangkan berdasarkan penilaian validator diperoleh nilai rata-rata persentase 93,42% dan 97,27% dengan kategori valid dan reliabel. Hasil kepraktisan berdasarkan angket respon peserta didik diperoleh nilai sebesar 95,5% dengan kategori sangat praktis. Hasil analisis kemampuan berpikir kritis mengalami peningkatan dengan nilai rata-rata uji N-Gain sebesar 0,52 dengan kategori sedang. Berdasarkan hasil viliditas dan reliabilitas disimpulkan bahwa perangkat pembelajaran berbasis masalah berbantuan multimedia yang dikembangkan layak digunakan karena dikategorikan valid, reliabel, praktis dan efektif untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis peserta didik.
Pengaruh Media PhET dalam Model Discovery Learning Terhadap Pemahaman Konsep Fisika Peserta Didik Intan Nur Maulida; Muhammad Taufik; Kosim Kosim
Jurnal Ilmiah Profesi Pendidikan Vol. 7 No. 3 (2022): September
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jipp.v7i3.730

Abstract

Serangkaian proses ilmiah yang ditujukan untuk memperoleh pengetahuan fisika seperti melakukan pengamatan, eksperimen, dan analisis yang melibatkan peserta didik secara langsung pada kegiatan tersebut dapat membantu dalam  penguasaan konsep-konsep fisika peserta didik. Penggunaan media PhET dalam  model discovery learning mengedepankan peran aktif peserta didik dalam proses pembelajaran yang berlangsung, dimana dalam prosesnya guru hanya sebagai fasilitator untuk membantu peserta didik menemukan dan mengknstruksikan pengetahuan yang telah dipelajarinya. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh media PhET dalam model discovery learning terhadap pemahaman konsep peserta didik. Jenis penelitian yang digunakan ialah Quasi Eksperimen dengan metode penelitian adalah nonequivalent control group design. Penelitian dilaksanakan di SMA Negeri 1 Aikmel Tahun Ajaran 2021/2022 dengan populasi penelitian kelas X MIPA. Sampel penelitian diambil menggunakan teknik purposive sampling, kelas X  MIPA 1 terpilih sebagai kelas ksperimen dan kelas X MIPA 3 terpilih sebagai kelas kontrol. Kelas eksperimen diberikan perlakuan berupa pembelajaran menggunakan model discovery learning, sedangkan kelas kontrol model konvensional. Intrumen penelitian yang digunakan sudah valid, reliabel, memeiliki daya beda, dan memiliki tingkat kesukaran. Sebelum di berikan perlakuan kelas kontrol dan kelas eksperimen terbukti memiliki pengetahuan yang homogen, dan setelah di berikan perlakuan diperoleh data pemahaman konsep dengan t-test polled varians yaitu  7,736 lebih besar dari  2,007 dengan taraf signifikansi 5%. Berdasarkan fakta tersebut dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh media PhET dalam model discovery learning terhadap pemahaman konsep fisika peserta didik.
ANALISIS KEPRAKTISAN DAN KEEFEKTIFAN PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MODEL KAUSALITIK PADA MATERI MOMENTUM DAN IMPULS PESERTA DIDIK Yudia Nikmatul Warodiah; Joni Rokhmat; Muhammad Zuhdi; Syahrial Ayub; Kosim Kosim; Rangga Alif Faresta
ORBITA: Jurnal Kajian, Inovasi dan Aplikasi Pendidikan Fisika Vol 9, No 1 (2023): Mei
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/orbita.v9i1.13659

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui kepraktisan dan keefektifan perangkat pembelajaran model kausalitik untuk meningkatkan kemampuan berpikir kreatif momentum dan impuls peserta didik. Analisis kepraktisan dan keefektifan Perangkat pembelajaran model kausalitik untuk meningkatkan kemampuan berpikir kreatif momentum dan impuls peserta didik yang dikembangkan terdiri dari silabus, RPP, LKPD, tugas pendahuluan, dan instrumen tes kemampuan berpikir kreatif (KBK). Pengumpulan data dilakukan melalui validasi dengan menggunakan instrument peneltian berupa angket respon peserta didik, lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran, serta uji coba terbatas. Penelitian ini dilakukan di SMAN 1 Narmada mulai pada tangal 7 oktober smpai tanggal 24 Oktober 2020. Hasil respon dari peserta didik memperoleh nilai > 80% dengan kriteria baik, dan rerata keterlaksanaan pembelajaran untuk tiga kali pertemuan yaitu 3,6 dengan kriteria sangat baik. Hasil perhitungan N-gain kemampuan berpikir kreatif peserta didik yaitu 0,43 yang tergolong kriteria sedang. Berdasarkan hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa perangkat pembelajaran model kausalitik untuk meningkatkan kemampuan berpikir kreatif momentum dan impuls peserta didik dapat dikatakanuntuk  praktis dan efektif digunakan dalam pembelajaran. Kata kunci: perangkat pembelajaran; model pembelajaran kausalitik; praktis dan efektif  ABSTRACTThis research aims to determine the practicality and effectiveness of the causal learning model as a tool to improve creative thinking skills in students regarding momentum and impulse. The analysis of the practicality and effectiveness of the causal learning model tool was developed including syllabus, lesson plans, introductory tasks, and a creative thinking ability (KBK) test instrument. Data was collected through validation using student response questionnaires, observation sheets of the implementation of learning, and limited testing. The research was conducted at SMAN 1 Narmada from October 7 to October 24, 2020. The response from students received a score of >80% with the criteria of being good, and the average implementation of learning for three meetings was 3.6 with the criteria of being very good. The N-Gain calculation result of the students' creative thinking ability was 0.43, which is considered to be average. Based on these results, it can be concluded that the causal learning model tool for improving creative thinking skills in students regarding momentum and impulse is practical and effective to use in learning. Keywords: learning tool; causal learning model; practical and effective
PENGEMBANGAN INSTRUMEN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF DENGAN MODEL KAUSALITIK PADA MATERI MOMENTUM DAN IMPULS Yudia Nikmatul Warodiah; Joni Rokhmat; Muhammad Zuhdi; Syahrial Ayub; Kosim Kosim; Rangga Alif Faresta; M. Zaenal Abidin; Tesya Aprilia
ORBITA: Jurnal Kajian, Inovasi dan Aplikasi Pendidikan Fisika Vol 9, No 1 (2023): Mei
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/orbita.v9i1.14564

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui kelayakan instrumen kemampuan berpikir kreatif  dengan menggunakan model pembelajaran kausalitik untuk mrngukur tingkat kemampuan berpikir kreatif momentum dan impuls peserta didik. Jenis penelitian ini termasuk penelitian dan pengembangan (Research and Development), dengan desain menggunakan model 4D. Prosedur penelitian yang dilakukan dalam mengacu pada langkah-langkah pengembangan model 4D yaitu define, design, develop, dan disseminate. Namun pada penelitian ini hanya dilakukan sampai pada tahap develop. Perangkat pembelajaran model kausalitik untuk mengukur tingkat kemampuan berpikir kreatif momentum dan impuls peserta didik berupa instrumen tes kemampuan berpikir kreatif (KBK). Pengumpulan data dilakukan melalui validasi perangkat pembelajaran oleh validator. Hasil validasi instrument kemampuan berpikir kreatif  mencapai rata-rata nilai validitas 88,02% dengan kriteria sangat valid. Sedangkan rata-rata nilai realibilatasnya adalah 92.04%. Berdasarkan hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa instrumen kemampuan berpikir kreatif model kausalitik untuk mengukur tingkat kemampuan berpikir kreatif momentum dan impuls peserta didik layak dalam pembelajaran Kata kunci: model pembelajaran kausalitik; kemampuan berpikir kreatif; momentum dan impuls ABSTRACTThis research aims to determine the feasibility of the creative thinking ability instrument using a causality learning model to measure students' level of momentum and impulse creative thinking ability. This type of research is a research and development study using a 4D model design. The research followed the 4D development model steps, which are defined, designed, develop, and disseminated, but only until this research's development stage. The causality learning model tool to measure students' level of momentum and impulse creative thinking ability is an innovative thinking ability test (KBK) instrument. Data was collected through the validation of the learning tool by a validator. The results of the creative thinking ability instrument validation showed an average validity score of 88.02% with the criteria being very valid. Meanwhile, the average reliability score was 92.04%. Based on these results, it can be concluded that the causality learning model instrument to measure students' momentum and impulse creative thinking ability is feasible in learning. Keywords: causality learning model; creative thinking ability; momentum and impulse
Analisis Ketuntasan Hasil Belajar Ranah Kognitif Mahasiswa Pada Perkuliahan Gelombang dan Optik Dengan Menggunakan Media Simulasi PhET Hikmawati Hikmawati; Kosim Kosim; Syahrial Ayub
Journal of Classroom Action Research Vol. 5 No. 2 (2023): Mei
Publisher : Program Studi Magister Pendidikan IPA, Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jcar.v5i2.3725

Abstract

This study aims to analyze the mastery of learning outcomes in the cognitive domain of students in Waves and Optics lectures using PhET simulation media. This pre-experimental research is a quantitative descriptive study. The research subjects consisted of 14 students in class IVB who took the Waves and Optics course in the Even Semester of 2023. The lectures were held in 6 meetings, from 16 February to 30 March 2023. The research instrument used a written test in the form of an essay which was given after the lecture had used PhET simulation media. The percentage of completeness of students' cognitive learning outcomes is obtained by dividing the total score by the maximum score multiplied by 100%. Students are declared to have completed their learning outcomes (individual completeness) if they have reached a score of 75 as the limit for mastery of the material, while classical completeness in this study determined that a class is said to have completed learning if in that class there are more than 80% of students who have completed their studies. The results showed that the average student score was 81 (grade conversion was B+). The lowest score is 70 (grade conversion is C+), while the highest value is 90 (grade conversion is A). Of the 14 students, there were 2 students whose learning outcomes were declared incomplete. Thus, the percentage of students' cognitive learning outcomes in the Waves and Optics course is declared classically completed by 86%. PhET simulation media can be an alternative learning media to help students master the physics concepts of waves and optics
Development of Android-Based Interactive Multimedia for Secondary School Physics Study Rizki Yunita; Gunawan Gunawan; Ahmad Harjono; Kosim Kosim
Jurnal Pendidikan Fisika dan Teknologi (JPFT) Vol 9 No 1 (2023): Januari - Juni
Publisher : Department of Physics Education, Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jpft.v9i1.4717

Abstract

This research aims to produce valid and practical learning products for physics education. The developed learning products consist of interactive multimedia based on Android, lesson plans (RPP), and test instruments for the topic of elasticity in physics. This study follows a Research and Development (R&D) approach, adapting the 4D model developed by Thiagarajan. The research stages include defining, designing, developing, and disseminating. The research subjects were 32 students in grade XI. Data collection techniques involved validation sheets, student response questionnaires, and pretest and posttest sheets for assessing conceptual understanding. The validation results indicate that the learning products fall under high validity. The average scores of expert and practitioner validators were 3.49 and 3.67 for interactive multimedia based on Android, 3.48 and 3.69 for the lesson plans, and 3.38 and 3.81 for the test instruments, respectively. The analysis of the response questionnaires showed that the products were convenient, with an average percentage of 82.27%. Therefore, the developed learning products are valid and highly practical for secondary school physics activities.
The Feasibilty of Student Worksheets with STEM Approach to Understanding of Earthquake Disaster Mitigation Kosim Kosim; Riri Deansikutari; Muh. Mahkrus; Gunawan Gunawan; Hikmawati Hikmawati
Jurnal Penelitian Pendidikan IPA Vol 9 No 3 (2023): March
Publisher : Postgraduate, University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jppipa.v9i3.3788

Abstract

This study aims to feasibility of student worksheets with a STEM approach in earthquake disaster mitigation The STEM approach is an approach that combines four aspects of science, namely science, technology, engineering and mathematics. The research method used is Research and Development (R&D) with the ADDIE model consisting of four stages, namely Analysis, Design, Development, Implementation, and Evaluations. The research phase is limited to the stage of development. The product developed is the Student Worksheet. The feasibility of the student worksheets developed was seen from the results of the validation. by three experts who calculated the validity and reliability of the student worksheets. The response questionnaire was distributed to 30 students of the Physics Departement in FKIP - University of Mataram. The results show that the validity of student worksheets was included in the very valid category and it was reliable criteria. The results of student responses showed a very good response (98.33%). Beside that the implementing of student worksheets to 30 students show good assessment (93.33%). Thus, it can be concluded that the student worksheets that have been developed with the STEM approach can improve the understanding students to the earthquake disaster mitigation