Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search
Journal : Jurnal Riset Jurnalistik dan Media Digital

Kampanye Budaya Beberes di Media Sosial Instagram Refi Maulana Yusuf; Dadi Ahmadi
Jurnal Riset Jurnalistik dan Media Digital Volume 2, No. 2, Desember 2022 Jurnal Riset Jurnalistik dan Media Digital (JRJMD)
Publisher : UPT Publikasi Ilmiah Unisba

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/jrjmd.v2i2.1530

Abstract

Abstract. This study discusses the culture of beberes campaign in Kentucky Fried Chicken in introducing self service facilities. The lack of concern for cleanliness is still a big problem in Indonesia, because of the lack of awareness of the importance of cleanliness which is not owned by everyone. Therefore, KFC as a fairly large fast food restaurant began to introduce self service through a campaign called Beberes Culture. The campaign which contains responsibility for the used food containers to be disposed of in its place, wants to restore an independent Indonesian culture and care for the cleanliness of the surrounding environment. There needs to be a campaign media that is capable of carrying out this activity, one of the media chosen by KFC is through Instagram @kfcindonesia. Don't forget to put a hash mark on each upload that says "culture is fine," both in the writing column and also in some image uploads. This study uses a qualitative research method with a descriptive approach. Data collection techniques in this study were in the form of observation, interviews with 2 informants and literature study. By using analysis techniques and source triangulation. The results of this study found that the cultural campaign was wrong which was carried out by KFC through several stages such as planning, implementation, obstacles and evaluation. Planning is done by compiling the goals to be achieved, how to convey and the content of the message to be conveyed. The campaign is carried out through social media, KFC outlets and environmental care activities. The obstacles that occur are the pros and cons of the community regarding the cultural campaign. Evaluation is done by asking directly to consumers about the assessment of the culture campaign beberes. Abstrak. Penelitian ini membahas mengenai kampanye budaya beberes di Kentucky Fried Chicken dalam memperkenalkan fasilitas self service. Masih kurangnya kepedulian terhadap kebersihan masih menjadi sebuah permasalahan yang cukup besar di Indonesia, karena minimnya kesadaran akan pentingnya kebersihan yang belum di miliki oleh semua orang. Oleh karena itu KFC sebagai restoran cepat saji yang cukup besar mulai memperkenalkan self service (pelayanan sendiri) melalui kampanye yang bernama Budaya Beberes. Kampanye yang berisi tentang tanggungjawab terhadap bekas makan yang telah digunakan untuk dibuang pada tempatnya, ingin mengembalikan budaya Indonesia yang mandiri dan peduli terhadap kebersihan di lingkungan sekitarnya. Perlu adanya media kampanye yang mempuni untuk melakukan kegiatan ini, salah satu media yang dipilih oleh pihak KFC adalah melalui instagram @kfcindonesia. Disetiap unggahannya tidak lupa diberikan tanda pagar yang bertuliskan budayabeberes, baik di kolom tulisan dan juga di beberapa unggahan gambar. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualtatif dengan pendekatan deskriptif. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini berupa observasi, wawancara terhadap 2 informan dan studi pustaka. Dengan menggunakan teknik analisis dan triangulasi sumber. Hasil penelitian ini ditemukan bahwa kampanye budaya beberes yang dilakukan oleh KFC melalui beberapa tahapan seperti perencanaan, pelaksanaan, hambatan dan evaluasi. Perencanaan dilakukan dengan menyusun tujuan yang ingin dicapai, cara menyampaikan dan isi pesan yang ingind disampaikan. Pelaksanaan kampanye dilakukan melalui media sosial, gerai KFC dan kegiatan peduli lingkungan. Hambatan yang terjadi adanya pro-kontra masyarakat mengenai kampanye budaya beberes. Evaluasi dilakukan dengan menanyakan langsung kepada konsumen mengenai penilaian terhadap kampanye budaya beberes.
Mitos Tumbuhan Medis sebagai Simbol Bahan Narkotika dalam Film Dokumenter Muhammad Aldy Febiansyah; Firmansyah; Dadi Ahmadi
Jurnal Riset Jurnalistik dan Media Digital Volume 3, No. 1, Juli 2023 Jurnal Riset Jurnalistik dan Media Digital (JRJMD)
Publisher : UPT Publikasi Ilmiah Unisba

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/jrjmd.v3i1.1880

Abstract

Abstract. The film How To Change Your Mind is a film whose title explains that we have to change our thinking when watching this film. This film tells about how Michael Pollan and also the narrator in the film tell and explain how psychedelics change our minds. Psychedelic which means "Mind Manifestation" is an effect or condition when we try substances that have psychedelic effects or are now included in class I narcotics. This research takes data from the documentary series How To Change Your Mind which is based on a book entitled How To Change Your Mind by Michael Pollan. This film tells how psychedelic effects occurred in the past and the impact we can still feel today. Uniquely, this psychedelic was banned due to a problematic CIA mind control experiment, while this psychedelic can help someone get out of someone's suicidal ideation. The research aims to examine what meanings are related to informative messages from the meaning of semiotics. This study uses a qualitative approach to Roland Barthes' semiotic analysis in the film How To Change Your Mind. By analyzing the denotative, connotative and mythical signs taken from this film, the researcher found the research results in the form of data taken by observing the film through scenes or scenes, dialogues, background music used in the film to some of the characters involved. Abstrak. Film How To Change Your Mind merupakan film yang judulnya menjelaskan bahwa kita harus merubah pemikiran kita ketika menonton film ini. Film ini menceritakan tentang bagaimana Michael Pollan dan juga narator dalam film tersebut menceritakan serta menejelaskan bagaimana psikedelik merubah pikiran kita. Psikedelik yang mempunyai arti “Manifestasi Pikiran” merupakan efek atau keadaan saat kita mencoba zat-zat yang memiliki efek psikedelik atau sekarang dimasukan kedalam narkotika golongan I. Penelitian ini mengambil data dari film series dokumenter How To Change Your Mind yang diangkat berdasarkan buku yang berjudul How To Change Your Mind oleh Michael Pollan. Film ini menceritkan bagaimana efek psikedelik terjadi di masa lampau dan dampaknya yang sampai sekarang masih bisa kita rasakan. Uniknya psikedelik ini dilarang akibat ekperimen pengendalian pikiran CIA yang bermasalah sedangkan psikedelik ini dapat membantu seseorang keluar dari keingingan bunuh diri yang dialamai seseorang. Penelitian bertujuan untuk meneliti makna apa saja yang berkaitan dengan pesan informatif dari sisi pemaknaan semiotika. Penelitian ini menggunakan metodologi pendekatan kualitatif analisis semiotika Roland Barthes dalam film How To Change Your Mind. Dengan menganalisis tanda denotatif, konotatif serta mitos yang diambil dari film ini, peneliti menemukan hasil penelitian berupa data yang diambil dengan cara observasi film melalui scene atau adegan, dialog, latar musik yang digunakan dalam film tersebut kepada beberapa tokoh yang terlibat.
Kampanye Budaya Beberes di Media Sosial Instagram Refi Maulana Yusuf; Dadi Ahmadi
Jurnal Riset Jurnalistik dan Media Digital Volume 2, No. 2, Desember 2022 Jurnal Riset Jurnalistik dan Media Digital (JRJMD)
Publisher : UPT Publikasi Ilmiah Unisba

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/jrjmd.v2i2.1530

Abstract

Abstract. This study discusses the culture of beberes campaign in Kentucky Fried Chicken in introducing self service facilities. The lack of concern for cleanliness is still a big problem in Indonesia, because of the lack of awareness of the importance of cleanliness which is not owned by everyone. Therefore, KFC as a fairly large fast food restaurant began to introduce self service through a campaign called Beberes Culture. The campaign which contains responsibility for the used food containers to be disposed of in its place, wants to restore an independent Indonesian culture and care for the cleanliness of the surrounding environment. There needs to be a campaign media that is capable of carrying out this activity, one of the media chosen by KFC is through Instagram @kfcindonesia. Don't forget to put a hash mark on each upload that says "culture is fine," both in the writing column and also in some image uploads. This study uses a qualitative research method with a descriptive approach. Data collection techniques in this study were in the form of observation, interviews with 2 informants and literature study. By using analysis techniques and source triangulation. The results of this study found that the cultural campaign was wrong which was carried out by KFC through several stages such as planning, implementation, obstacles and evaluation. Planning is done by compiling the goals to be achieved, how to convey and the content of the message to be conveyed. The campaign is carried out through social media, KFC outlets and environmental care activities. The obstacles that occur are the pros and cons of the community regarding the cultural campaign. Evaluation is done by asking directly to consumers about the assessment of the culture campaign beberes. Abstrak. Penelitian ini membahas mengenai kampanye budaya beberes di Kentucky Fried Chicken dalam memperkenalkan fasilitas self service. Masih kurangnya kepedulian terhadap kebersihan masih menjadi sebuah permasalahan yang cukup besar di Indonesia, karena minimnya kesadaran akan pentingnya kebersihan yang belum di miliki oleh semua orang. Oleh karena itu KFC sebagai restoran cepat saji yang cukup besar mulai memperkenalkan self service (pelayanan sendiri) melalui kampanye yang bernama Budaya Beberes. Kampanye yang berisi tentang tanggungjawab terhadap bekas makan yang telah digunakan untuk dibuang pada tempatnya, ingin mengembalikan budaya Indonesia yang mandiri dan peduli terhadap kebersihan di lingkungan sekitarnya. Perlu adanya media kampanye yang mempuni untuk melakukan kegiatan ini, salah satu media yang dipilih oleh pihak KFC adalah melalui instagram @kfcindonesia. Disetiap unggahannya tidak lupa diberikan tanda pagar yang bertuliskan budayabeberes, baik di kolom tulisan dan juga di beberapa unggahan gambar. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualtatif dengan pendekatan deskriptif. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini berupa observasi, wawancara terhadap 2 informan dan studi pustaka. Dengan menggunakan teknik analisis dan triangulasi sumber. Hasil penelitian ini ditemukan bahwa kampanye budaya beberes yang dilakukan oleh KFC melalui beberapa tahapan seperti perencanaan, pelaksanaan, hambatan dan evaluasi. Perencanaan dilakukan dengan menyusun tujuan yang ingin dicapai, cara menyampaikan dan isi pesan yang ingind disampaikan. Pelaksanaan kampanye dilakukan melalui media sosial, gerai KFC dan kegiatan peduli lingkungan. Hambatan yang terjadi adanya pro-kontra masyarakat mengenai kampanye budaya beberes. Evaluasi dilakukan dengan menanyakan langsung kepada konsumen mengenai penilaian terhadap kampanye budaya beberes.
Penggunaan Umpan Klik pada Situs Grid.id Mediani Tri Rahmawati; Zulfebriges; Dadi Ahmadi
Jurnal Riset Jurnalistik dan Media Digital Volume 3, No. 2, Desember 2023 Jurnal Riset Jurnalistik dan Media Digital (JRJMD)
Publisher : UPT Publikasi Ilmiah Unisba

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/jrjmd.v3i2.2746

Abstract

Abstract. Internet speed at this time gives us the information we want in a matter of seconds. Coverage in online media has also begun to vary, even current news is sometimes supplemented by the rise of the clickbait phenomenon. Not infrequently this click bait leads to readers' curiosity and forms new opinions that provoke public emotion towards the news conveyed. The widespread use of click bait attracts readers' attention because they have to click on the page to read more about the story. Therefore this study examines the use of click bait related to Najwa Shihab's news on the Grid.id site. The Grid.id site itself is a lifestyle and entertainment news portal which is still managed by the Kompas Gramedia group. Researchers find out how news categories, techniques for using click bait and also click bait elements used by the Grid.id site in reporting on Najwa Shihab. This study uses a quantitative method with a type of descriptive content analysis. The theory used in this study is the theory of Computer Mediated Communication (CMC), a communication process mediated by hardware such as computers. This theory explains that media convergence actually occurs along with the development of the times. The sample for this research is the entire population of news related to the January to March 2023 editions of Najwa Shihab, totaling 18 news stories. The results of this study indicate that the reporting of Najwa Shihab on Grid.id from January to March 2023 falls into the soft news category. In addition, 75% of Najwa Shihab's reporting was found to use the clickbait technique of deixis discourse. In addition, this research shows that 41% of Najwa Shihab's news from January to March 2023 uses formatting elements. Abstrak. Kecepatan internet pada saat ini memberikan kita informasi yang kita inginkan dalam hitungan detik. Pemberitaan di media online pun mulai beragam, pemberitaan saat ini pun terkadang ditambahi dengan maraknya fenomena umpan klik (clickbait). Tak jarang umpan klik ini menggiring rasa penasaran pembaca serta membentuk opini baru yang memancing emosi publik terhadap berita yang disampaikan. Maraknya penggunaan umpan klik menarik perhatian pembaca karena harus mengklik laman tersebut untuk membaca beritanya lebih lanjut. Maka dari itu penelitian ini meneliti penggunaan umpan klik terkait pemberitaan Najwa Shihab di situs Grid.id. Situs Grid.id sendiri merupakan portal berita lifestyle dan entertainment yang masih dikelola oleh Kompas Gramedia grup. Peneliti mencari tahu bagaimana kategori pemberitaan, teknik penggunaan umpan klik dan juga unsur umpan klik yang digunakan oleh situs Grid.id dalam pemberitaan Najwa Shihab. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan jenis analisis isi deskriptif. Teori yang digunakan pada penelitian ini adalah teori Computer Mediated Communication (CMC), proses komunikasi yang dipertarai perangkat keras seperti komputer. Teori ini menjelaskan konvergensi media itu benar terjadi seiring dengan perkembangan zaman yang terjadi. Sampel penelitian ini adalah keseluruhan populasi berita terkait Najwa Shihab edisi bulan Januari hingga Maret 2023 yang berjumlah 18 berita. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pemberitaan Najwa Shihab di Grid.id pada bulan Januari hingga Maret 2023 masuk ke dalam kategori berita lunak atau soft news. Selain itu 75% dari pemberitaan Najwa Shihab ditemukan menggunakan teknik clickbait wacana deixis. Selaiin itu, penelitian ini menunjukkan bahwa 41% berita Najwa Shihab bulan Januari hingga Maret 2023 menggunakan unsur formatting.